Professional Documents
Culture Documents
Sistem Kesehatan Di Negara Maju
Sistem Kesehatan Di Negara Maju
AMERIKA SETIKAT)
MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
yang dibina oleh dosen chairanisaAnwar, S.ST., M.K.M.
Oleh:
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................... 3
1.2. rumusan masalah................................................................ 4
1.3. Tujuan masalah.................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
1. jepang................................................................................... 6
2. Australia .............................................................................. 7
3. amerika serikat...................................................................... 9
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
hak-hak penyandang disabilitas dunia (DFAT, 2009). Konvensi CRPD membahas
mengenai hak asasi para penyandang disabilitas secara komprehensif, dimana para
penyandang disabilitas berhak mendapatkan perlindungan dan dipenuhi hak asasi
dan kebutuhan yang sama dengan non-disabilitas. Konvensi ini telah menunjukan
perubahan paradigma internasional akan pemenuhan hak-hak penyandang
disabilitas secara lebih universal serta komprehensif. Untuk kemudian
memandang isu disabilitas dalam dimensi serta pendekatan yang lebih luas dan
meliputi multisektor (right based). Kemudian, UNCRPD dimanifestasikan dalam
30 artikel terkait hak-hak yang harus dipenuhi suatu negara terhadap warga negara
yang berstatus sebagai penyandang disabilitas.CRPD telah ditanda tangani oleh
160 negara dan diratifikasi oleh 175 negara (UNCRPD, 2009). Nilai dan norma
yang tercantum dalam UNCRPD menjadi pedoman utama Pemerintah Australia
dalam menyusun dan menyempurnakan kebijakan terkait pemenuhan hak
penyandang disabilitas.
Menurut data World Health Organization (WHO), diperkirakan 15 %
populasi dunia mengalami kecacatan atau penyandang disabilitas. Mayoritas
penyandang disabilitas diperkirakan tinggal di negara berkembang, prevalensi
kecacatan cenderung meningkat seiring bertambahnya usia penduduk (Lord,
2010). Sekitar 82 % dari penyandang disabilitas berada di negara-negara
berkembang, dan hidup di bawah garis kemiskinan. Mayoritas dari mereka
menghadapi keterbatasan akses atas kesehatan, pendidikan, pelatihan dan
pekerjaan yang layak(ILO, 2010). Menurut data UNESCAP, Asia-Pasifik
memiliki jumlah penyandang disabilitas yang tinggi mencapai 690 juta orang.
Banyak dari penyandang disabilitas yang masih terpinggirkan serta terkecualikan
dalam proses pemenuhan hak dan kebutuhannya (UNESCAP, 2012).
Pada tahun 2009, Pemerintah Australia melakukan observasi dan
penelitian evaluatif dalam skala nasional terkait masalah dan kebutuhan yang
diperlukan oleh 3 penyandang disabilitas, yang dimanifestasikan dalam laporan
pemerintah yang berjudul “Shut Out: The Experience of People with Disabilities
and Their Families in Australia”. Laporan ini mendapatkanpersetujuan dari
pemerintah untuk membuat sebuah rencana reformasi komprehensif disabilitas
nasional yang baru,Inisiatif ini mendapatkan respon positif dari semua pihak
(NDSCR, 2009).
Pada tahun 2010, menurut Australian Bureau of Stastictics menyatakan
bahwa hampir satu dari lima orang Australia melaporkan hidup dengan disabilitas.
Sebanyak18,5% atau 4 juta penyandang disabilitas dimiliki oleh Australia. Dari
jumlah tersebut, sebanyak 21% penyandang disabilitas memiliki kondisi
kesehatan jangka panjang yang membatasi kegiatan sehari-hari mereka. Sebanyak
79% dari mereka memiliki keterbatasan tertentu seperti gangguan yang membatasi
kemampuan untuk melakukan komunikasi, mobilitas, serta keterbatasan yang
terkait dengan akses sekolah atau pekerjaan (ABS, 2010). Pada tahun 2015,
jumlah penyandang disabilitas mencapai 4,3 juta orang atau mencapai 18,3 % dari
3
jumlah keseluruhan penduduk Australia (ABS, 2015). Mayoritas dari mereka
menginginkan agar Pemerintah Australia memenuhi hak dan kebutuhan mereka
dalam multisektor.
Lebih lanjut, Pemerintah Australia melakukan reformasi komprehensif
terhadap kebijakan terkait penyandang disabilitas. Pemerintah mengeluarkan
paket kebijakan skala nasional untuk memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas
yaitu National Disability Strategy 2010-2020, dengandua tahap implementasi
yaitu Laying the ground work 2011-2014dan Driving Action 2015-2018
(SCARCI, 2014). Akantetapi, dalam proses implementasinya tahap
pertamaterdapat pro dan kontra dari organisasi penyandang disabilitas. Australian
Federation Disability Organization (AFDO) menyatakan dalam proses
implementasi penyandang disabilitas belum secara komprehensif diikutsertakan
dalam proses perumusan dan implementasi kebijakan. Hal yang serupa juga di
sampaikan oleh Disabled People’s Organizations Australia, yang menyatakan
bahwa dalam Strategi Nasional Disabilitas Australia juga harus memperhatikan
pemenuhan hak penduduk asli Australia yaitu pendudukaborigin penyandang
disabilitas (SCARCI, 2014).
Kemudian, pada tahun 2014 Pemerintah Australia mengeluarkan kebijakan
tahap kedua dari National Disability Strategy 2010-2020 yaitu Driving Action
2015- 2018 (SCARCI, 2017).Pemerintah Australia melakukan perbaikan
kebijakan sesuai 4 dengan masukan dari penyandang disabilitas dan organisasi
penyandang disabilitas.Kebijakan ini mendapat respon positif dari para
penyandang disabilitas dan organisasi penyandang disabilitas. Australia
melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan NDIA, NGO serta institusi yang
concern terhadap advokasi pemenuhan hak penyandang disabilitas untuk
bersinergi bersama dalam realisasi kebijakan terkait pemenuhan hak penyandang
disabilitas di Australia.
Australia menjadi salah satu negara maju yang diakui secara internasional,
sebagai pendorong utama pengembangan dan pembangunan hak serta potensi
penyandang disabilitas. Kemudian, dinyatakan sebagai salah satu negara yang
memiliki kebijakan yang ramah/friendly terkait pemenuhan hak-hak penyandang
disabilitas. Berdasarkan uraian diatas penulis kemudian memiliki ketertarikan
untuk menganalisa mengenai Kebijakan Australia terkait pemenuhan hak
penyandang disabilitas.
4
2. Apa penyebab terciptanya sistem kesehatan masyarakat di negara
tersebut!
3. Apasaja contoh sistem kesehatan masyarakat di negara tersebut!
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kesehatan merupakan salah satu modal manusia (human capital) yang sangat
diperlukan dalam menunjang pembangunan ekonomi. Hal ini dikarenakan
kesehatan merupakan prasyarat bagi peningkatan produktivitas. Tjiptoherijanto
(1993) mengatakan bahwa kesehatan dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
melalui beberapa cara, seperti perbaikan kesehatan seseorang akan menyebabkan
pertambahan dalam partisipasi tenaga kerja, perbaikan kesehatan dapat pula
membawa perbaikan dalam tingkat pendidikan yang kemudian menyumbang
terhadap pertumbuhan ekonomi, ataupun perbaikan kesehatan menyebabkan
bertambahnya penduduk yang akan membawa tingkat partisipasi angkatan kerja.
1. Jepang
Pelayanan kesehatan yang pemerintah Jepang berikan dalam upaya mencakup
seluruh warga masyarakatnya adalah dengan melalui system ansuransi
kesehatan. Dalam hal ini, masyarakat wajib mendaftarkan dirinya untuk mengikuti
program asuransi yang pemerintah sudah selenggarakan (universal health
insurance).
Pemerintah Jepang pada tahun 1984 mengeluarkan kebijakan kepada warga
negaranya untuk mewajibkan pembayaran pengobatan (asuransi) sebesar 10% dan
meningkat pada tahun 1997 sebesar 20%. Sampai saat ini, biaya pengeluaran
pengobatan tersebut selalu meningkat hingga sebesar 30%.
1. Umur >75 tahun membayar 10%, bila mempunyai pendapatan maka akan
naik menjadi 30%
2. Umur 70-75 tahun membayar 20%, bila mempunyai pendapatan maka
akan naik menjadi 30%
3. Umur dengan wajib belajar sampai umur 70 tahun membayar 30%
4. Anak yang belum sekolah membayar 30%. (Dibebankan kepada orang tua)
Terdapat 6 jenis asuransi yang bisa didaftarkan oleh warga masyarakat jepang.
Daftar asuransinya adalah sebagai berikut :
6
3. Professional/Industry Health Insurance Society, diperuntukkan untuk
industry yang spesifik seperti real-estate, baja, dan obat-obatan.
4. Kyokai Kempo (Japan Health Insurance Association), diperuntukkan bagi
mereka yang bekerja akan tetapi, pemberi kerjanya tidak ter-cover oleh
asuransi professional/industry.
5. Koki Koreisya (advanced elderly), dikelolah oleh pemerintah dan
diperuntukkan bagi lansia yang sudah berumur >75
6. National Health Insurance (NHI), dikelola oleh pemerintah dan
diperuntukkan masyarakat yang sudah pensiun (tidak bekerja), orang usia
lanjut <75 tahun, masyarakat tidak mampu, serta masyarakat dengan
kategori menganggur.
2. Australia
Layanan perawatan kesehatan di Australia didanai oleh Pemerintah Australia dan
asuransi kesehatan swasta. Sistem perawatan kesehatan umum Australia disebut
Medicare. Medicare menyediakan layanan kesehatan untuk penduduk Australia secara
gratis, atau dengan biaya lebih murah. Dibayar dari pajak yang dibayarkan oleh setiap
orang Australia.
Medicare mencakup banyak perawatan penting tetapi tidak semuanya. Ini mencakup
hal-hal seperti prosedur rumah sakit yang diperlukan secara medis di rumah sakit umum,
kunjungan ke dokter dan beberapa obat-obatan. Itu tidak mencakup perawatan di rumah
sakit swasta, layanan ambulans dan layanan ekstra seperti kacamata, perawatan gigi dan
terapi alami. Inilah sebabnya mengapa banyak orang Australia memilih untuk memiliki
asuransi kesehatan swasta.
Manfaat yang Anda dapatkan saat memiliki Overseas Student Health Cover (OSHC),
serupa dengan perlindungan yang diterima orang Australia melalui Medicare.
Medicare Benefits Schedule (MBS) adalah daftar tunjangan yang ditetapkan untuk
layanan medis tertentu yang dibayar oleh Pemerintah melalui Medicare.
Ini digunakan oleh perusahaan asuransi kesehatan swasta untuk menghitung manfaat
perawatan di rumah sakit. Jadwal yang sama berlaku untuk penduduk tetap dan non-
penduduk Australia seperti pemegang visa pelajar.
Jika biaya dokter Anda tidak ditanggung oleh MBS, atau asuransi kesehatan Anda,
Anda mungkin harus membayar biaya tambahan. Ini disebut pengeluaran tidak tetap.
7
Anda harus selalu berbicara dengan dokter Anda ketika merencanakan perawatan medis
atau operasi untuk memastikan Anda sepenuhnya memahami apakah Anda akan
memiliki pengeluaran sendiri.
waiting period (masa tunggu) adalah saat dimana Anda harus menunggu sebelum
dapat mengklaim asuransi. Beberapa biaya tidak langsung ditanggung dan Anda harus
menunggu periode yang tercantum pada kebijakan Anda sebelum dapat mengajukan
klaim. Ini termasuk kondisi yang sudah ada sebelumnya dan layanan terkait kehamilan.
Extras coverPerlindungan ekstra memberi Anda uang kembali untuk layanan non-
rumah sakit termasuk perawatan gigi, fisioterapi, layanan optik, dan lainnya. Jumlah
uang yang dapat Anda klaim kembali tergantung pada tingkat perlindungan yang Anda
miliki. Jika Anda memiliki tingkat perlindungan yang lebih tinggi, Anda biasanya
mendapatkan persentase biaya yang lebih tinggi. Batas tahunan Anda biasanya lebih
tinggi juga.
OSHC Anda tidak termasuk Ekstra dan jika Anda ingin dilindungi, Anda dapat
menghubungi penyedia OSHC Anda.
gap fee adalah jumlah yang harus Anda bayar sendiri jika jumlah biaya penyedia medis
lebih dari manfaat yang Anda diperbolehkan di bawah OSHC Anda. Anda dapat
menghubungi dokter atau pusat medis Anda sebelum membuat janji untuk mengetahui
berapa biayanya.
saat OSHC Anda memberi Anda akses ke dokter terpilih di pusat-pusat medis yang
menagih penyedia OSHC Anda secara langsung. Keuntungan dari ini adalah Anda tidak
perlu membayar di muka dan mengajukan klaim.
Anda juga dapat membeli beberapa obat bebas di supermarket dan toko makanan
kesehatan, yang memiliki banyak pilihan obat alternatif.
3. Amerika serikat
8
Sebagian besar layanan kesehatan yang ada di Amerika Serikat berada di
tangan swasta. Peran layanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah sangatlah
kecil. Hampir semua rumah sakit baik di tingkat federal, negara, daerah hingga
pemerintah kota dikuasai oleh swasta sehingga pemerintah tidak mampu untuk
mengontrol biaya kesehatan masyarakatnya.
Memang, ada beberapa fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh organisasi non
profit/nirlaba tetapi jumlahnya masih sangat sedikit.Fasilitas kesehatan yang
dimiliki oleh pemerintah pun terbatas diperuntukkan untuk golongan tertentu,
tidak semua masyarakat bisa mengakses fasilitas pemerintah tersebut.
Organisasi Kesehatan Indian (The Indian Health Service) juga turut membuka
rumah sakit khusus suku indian dan suku-suku lainnya yang diakui oleh
pemerintah. Kegiatan organisasi disponsori oleh pemerintah dan IHS bertujuan
untuk menciptakan kesehatan gratis bagi para suku-suku di AS.21 Layanan
kesehatan organisasi tersebut tidak bisa diakses oleh masyarakat umum.
9
31% untuk biaya perawatan di rumah sakit ‚
21% untuk biaya periksa ke dokter/layanan klinis ‚
10% untuk biaya pembelian obat-obatan ‚
7% untuk biaya administrasi terkait kesehatan ‚
7% untuk investasi kesehatan ‚
6% untuk perawatan di panti jompo ‚
6% untuk biaya pengobata profesional ‚
4% untuk perawatan kesehatan gigi ‚
3% untuk pembelian produk kesehatan ‚
3% untuk pajak kesehatan.
Kantor Aktuaria (The Office of the Actuary) dari Pusat Pelayanan Medicare
dan Medicaid (The Center for Medicare and Medicaid Services) membuat laporan
bahwa biaya untuk kesehatan di AS terlalu tinggi dan mencatat rekor dalam
sejarah AS. Tingginya biaya kesehatan ini merupakan suatu pemborosan
tersendiri.
Ada beberapa kemungkinan yang bisa dijadikan alasan kenapa biaya
kesehatan di AS selalu meningkat setiap tahunnya. Pertama, alat kesehatan yang
digunakan tergolong alat canggih sehingga biaya yang dikeluarkan pun ikut
tinggi. Kedua, Standar pelayanan kesehatan yang semakin tinggi membuat biaya
kesehatan ikut naik. Ketiga, Kenaikan harga obat oleh pihak swasta.Keempat,
tingginya biaya asuransi yang dengan mudah dikendalikan oleh swasta. Posisi ini
menempatkan AS sebagai negara yang paling mahal di bidang kesehatan.
Biaya yang dikeluarkan jauh dan terlalu tinggi jika dibandingkan dengan
pelayanan dan hasil yang diperoleh.
10
11
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari system kesehatan di 3 negara maju di atas
adalah bahwasanya di negara jepang dan Australia memiliki system kesehatan
yang sangat bagus memiliki aturan yang sangat baik, dan sangat mudah di akses,
akan tetapi di negara maju amerika serikat tidak memiliki system kesehatan yang
baik dan benar karena sangat banyak memiliki kekurangan primer maupun
sekunder.
12
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Saldin, R. P. (2015). America’s bitter pill: Money, politics, backroom deals, and
the fight to fix our Broken Healthcare System. The Forum, 13(4).
https://doi.org/10.1515/for-2015-0044
13