You are on page 1of 15

SISTEM KESEHATAN DI NEGARA MAJU (JEPANG,AUSTRALIA,DAN

AMERIKA SETIKAT)

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
yang dibina oleh dosen chairanisaAnwar, S.ST., M.K.M.

Oleh:

M.Aldi kurniawan (211010120001)


Putri mauliza (211010120004)
Hartati (211010120003)

UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA


SARJANA
PROGRAM STUDI S-1 KESEHATAN MASYARAKAT
MARET 2023

i
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................... 3
1.2. rumusan masalah................................................................ 4
1.3. Tujuan masalah.................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN
1. jepang................................................................................... 6
2. Australia .............................................................................. 7
3. amerika serikat...................................................................... 9

BAB III PENUTUP


Kesimpulan.............................................................................. 12

BAB IV DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 13

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem kesehatan adalah upaya tindakan dengan tujuan utamanya adalah
mempromosikan, memulihkan atau menjaga kesehatan seseorang, Jepang
merupakan negara dengan luas sekitar 377.864 km 2,dengan jumlah penduduk
126,9 juta jiwa. Pendapatan perkapita penduduk sebesar U$ 37.870 yang
mayoritasnya berasal dari sektor industri sarat teknologi. Secara geografis, Jepang
merupakan negarakepulauan yang terdiri atas tanah berbukit dan gunung
berapi.Layaknya negara-negara maju, Jepang juga memiliki harapan hidup yang
tinggi, Sayangnya hal tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan angka
kelahiran.
Hal ini mengakibatkan menurunnya jumlah penduduk usia produktif. Ini
akan menjadi tantangan tersendiri, dikarenakan dapat meningkatkan anggaran
sistem pensiun serta jaminankesehatan. Berawal dari pengumpulan bahan pangan
secara sukarela yang dilakukan oleh setiap penduduk, guna memenuhi kebutuhan
dasar seluruh masyarakat, sistem asuransi kesehatan diJepang semakin
berkembang pesat dewasa ini.Jepang memiliki sumber daya yang cukup baik
untuk dapat menciptakan sebuah sistem jaminan kesehatan yang berkualitas bagi
masyarakatnya. Jaminan kesehatan diberikankepada seluruh masyarakatnya,
sesuai dengan program yang diikuti, mulai dari penyakitumum hingga penyakit
yang memerlukan penanganan khusus dengan menggunakanteknologi mutakhir
seperti TBC.
Di Amerika Serikat, sebagian besar pelayanan kesehatan dikelola
olehpihak swasta, salah satu contohnya adalah masalah asuransi. Hampir
semuaperusahaan asuransi di AS berada di tangan swasta sehingga peran
pemerintahdalam mengatasi masalah asuransi sangatlah terbatas.Pemerintah
federal AS hanya bisa mengatur masalah asuransi yangsifatnya kurang ekonomis
untuk nilai bisnis seperti Medicare, Medicaid,TRICARE, Program Asuransi
Kesehatan Anak
jenis administrasi tersebut ditangani pemerintah karena tidak
adanyaperusahaan swasta yang tertarik dengan asuransi jenis itu. Dari segi
ekonomi,kelima asuransi tersebut memiliki resiko yang sangat besar namun
keuntunganyang didapat sangatlah kecil.Lemahnya kemampuan pemerintah AS
dalam mengatur masalah asuransi menjadikan banyak rakyat AS yang menderita.
Selama ini perusahaan asuransi swasta selalu mengincar masyarakat kalangan
menengah keatas karena dianggaplebih menguntungkan daripada masyarakat
kalangan menengah kebawah. Akibatnya banyak masyarakat kalangan menengah
kebawah yang tidak tersentuh oleh program asuransi kesehatan.
Biro Sensus AS (The US Censuss Beureau) mencatat bahwa pada
tahun2009 masih terdapat 50,7 juta penduduk atau sekitar 16,7% masyarakat AS
yangtidak tersentuh oleh program asuransi. Sebagian besar dari mereka adalah
masyarakat kalangan menengah kebawah yang tidak diperhatikan oleh perusahaan
asuransi karena dianggap kurang menguntungkan perusahaan. (U.S. Census
Report. “Income, Provety, and Health Insurance Coverage in The United
States:2009”. Hal: 22-28.)
Australia merupakan sebuah Negara Federal yang terletak diantara
Samudera Hindia dan Pasifik, terdiri dari enam negara bagian dan dua teritori.
Keenam negara bagian tersebut adalah New South Wales, Victoria, Queensland,
Western Australia, South Australia dan Tasmania. Dengan dua wilayah atau
teritori yaitu Northern Territory, dan Australian Capital Territory (DFAT, 2010).
Pada tahun 2015, secara umum Australia memiliki jumlah populasi penduduk
sebesar 23.781.200 orang (ABS, 2015).
Australia menjadi salah satu negara maju dengan perkembangan isu terkait
kemanusiaan yang signifikan, termasuk didalamnya terkait penanganan terhadap
disabilitas. Isu terkait disabilitas menjadi salah satu sektor kemanusiaan yang telah
lama berkembang di Australia. Lebih lanjut, tahun 1980 menjadi tahun penting
bagi perkembangan layanan disabilitas dunia, PBB sebagai lembaga keamanan
dunia mulai menyerukan untuk peningkatan layanan dan sikap anti-diskriminasi
terhadap disabilitas (Affairs, 2014). Keadaan ini menjadi salah satu pendorong
Pemerintah Australia untuk secara resmi mengadopsi landasan hukum terkait
penanganan disabilitas.
Pada tahun 1992, Pemerintah Australia telah memiliki regulasi khusus
perlindungan terhadap disabilitas yaitu Disability Discrimination Act, yang
menjadi landasan utama pemerintah untuk menyusun kebijakan terkait disabilitas
(AHRC, 2018). Lebih lanjut, Pemerintah Australia menggunakan pendekatan
medis (medical approach), dengan bentuk institusional dan meliputi beberapa
sektor layanan disabilitas seperti rehabilitasi dan biaya kesehatan. Bentuk
implementasi kebijakan ini mendapatkan respon negatif dari mayoritas
penyandang disabilitas Australia. Dikarenakan pendekatan tersebut cenderung
menempatkan disabilitas sebagai suatu kelainan fisik dan psikis yang hanya
membutuhkan penanganan medis dan rumah rehabilitasi saja, dan menuntut untuk
terjadinya perubahan dalam proses pemenuhan hak dan kebutuhan mereka secara
lebih luas dalam berbagai sektor kehidupan. Pada tahap ini Pemerintah Australia
telah memiliki landasan hukum terkait disabilitas, 2 akantetapi masih menemui
hambatan dalam ranah implementasi. Proses penanganan terkait disabilitas masih
belum terjalin secara komprehensif dan koordinatif.
Pada tahun 2008, Australia menandatangani dan meratifikasi Convention
on the Right of Person with Disability dan menjadi one of the first western
countries yang menandatangani dan meratifikasi konvensi disabilitas, sebagai
bentuk perhatian dan keseriusan Pemerintah Australia untuk membantu memenuhi

2
hak-hak penyandang disabilitas dunia (DFAT, 2009). Konvensi CRPD membahas
mengenai hak asasi para penyandang disabilitas secara komprehensif, dimana para
penyandang disabilitas berhak mendapatkan perlindungan dan dipenuhi hak asasi
dan kebutuhan yang sama dengan non-disabilitas. Konvensi ini telah menunjukan
perubahan paradigma internasional akan pemenuhan hak-hak penyandang
disabilitas secara lebih universal serta komprehensif. Untuk kemudian
memandang isu disabilitas dalam dimensi serta pendekatan yang lebih luas dan
meliputi multisektor (right based). Kemudian, UNCRPD dimanifestasikan dalam
30 artikel terkait hak-hak yang harus dipenuhi suatu negara terhadap warga negara
yang berstatus sebagai penyandang disabilitas.CRPD telah ditanda tangani oleh
160 negara dan diratifikasi oleh 175 negara (UNCRPD, 2009). Nilai dan norma
yang tercantum dalam UNCRPD menjadi pedoman utama Pemerintah Australia
dalam menyusun dan menyempurnakan kebijakan terkait pemenuhan hak
penyandang disabilitas.
Menurut data World Health Organization (WHO), diperkirakan 15 %
populasi dunia mengalami kecacatan atau penyandang disabilitas. Mayoritas
penyandang disabilitas diperkirakan tinggal di negara berkembang, prevalensi
kecacatan cenderung meningkat seiring bertambahnya usia penduduk (Lord,
2010). Sekitar 82 % dari penyandang disabilitas berada di negara-negara
berkembang, dan hidup di bawah garis kemiskinan. Mayoritas dari mereka
menghadapi keterbatasan akses atas kesehatan, pendidikan, pelatihan dan
pekerjaan yang layak(ILO, 2010). Menurut data UNESCAP, Asia-Pasifik
memiliki jumlah penyandang disabilitas yang tinggi mencapai 690 juta orang.
Banyak dari penyandang disabilitas yang masih terpinggirkan serta terkecualikan
dalam proses pemenuhan hak dan kebutuhannya (UNESCAP, 2012).
Pada tahun 2009, Pemerintah Australia melakukan observasi dan
penelitian evaluatif dalam skala nasional terkait masalah dan kebutuhan yang
diperlukan oleh 3 penyandang disabilitas, yang dimanifestasikan dalam laporan
pemerintah yang berjudul “Shut Out: The Experience of People with Disabilities
and Their Families in Australia”. Laporan ini mendapatkanpersetujuan dari
pemerintah untuk membuat sebuah rencana reformasi komprehensif disabilitas
nasional yang baru,Inisiatif ini mendapatkan respon positif dari semua pihak
(NDSCR, 2009).
Pada tahun 2010, menurut Australian Bureau of Stastictics menyatakan
bahwa hampir satu dari lima orang Australia melaporkan hidup dengan disabilitas.
Sebanyak18,5% atau 4 juta penyandang disabilitas dimiliki oleh Australia. Dari
jumlah tersebut, sebanyak 21% penyandang disabilitas memiliki kondisi
kesehatan jangka panjang yang membatasi kegiatan sehari-hari mereka. Sebanyak
79% dari mereka memiliki keterbatasan tertentu seperti gangguan yang membatasi
kemampuan untuk melakukan komunikasi, mobilitas, serta keterbatasan yang
terkait dengan akses sekolah atau pekerjaan (ABS, 2010). Pada tahun 2015,
jumlah penyandang disabilitas mencapai 4,3 juta orang atau mencapai 18,3 % dari

3
jumlah keseluruhan penduduk Australia (ABS, 2015). Mayoritas dari mereka
menginginkan agar Pemerintah Australia memenuhi hak dan kebutuhan mereka
dalam multisektor.
Lebih lanjut, Pemerintah Australia melakukan reformasi komprehensif
terhadap kebijakan terkait penyandang disabilitas. Pemerintah mengeluarkan
paket kebijakan skala nasional untuk memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas
yaitu National Disability Strategy 2010-2020, dengandua tahap implementasi
yaitu Laying the ground work 2011-2014dan Driving Action 2015-2018
(SCARCI, 2014). Akantetapi, dalam proses implementasinya tahap
pertamaterdapat pro dan kontra dari organisasi penyandang disabilitas. Australian
Federation Disability Organization (AFDO) menyatakan dalam proses
implementasi penyandang disabilitas belum secara komprehensif diikutsertakan
dalam proses perumusan dan implementasi kebijakan. Hal yang serupa juga di
sampaikan oleh Disabled People’s Organizations Australia, yang menyatakan
bahwa dalam Strategi Nasional Disabilitas Australia juga harus memperhatikan
pemenuhan hak penduduk asli Australia yaitu pendudukaborigin penyandang
disabilitas (SCARCI, 2014).
Kemudian, pada tahun 2014 Pemerintah Australia mengeluarkan kebijakan
tahap kedua dari National Disability Strategy 2010-2020 yaitu Driving Action
2015- 2018 (SCARCI, 2017).Pemerintah Australia melakukan perbaikan
kebijakan sesuai 4 dengan masukan dari penyandang disabilitas dan organisasi
penyandang disabilitas.Kebijakan ini mendapat respon positif dari para
penyandang disabilitas dan organisasi penyandang disabilitas. Australia
melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan NDIA, NGO serta institusi yang
concern terhadap advokasi pemenuhan hak penyandang disabilitas untuk
bersinergi bersama dalam realisasi kebijakan terkait pemenuhan hak penyandang
disabilitas di Australia.
Australia menjadi salah satu negara maju yang diakui secara internasional,
sebagai pendorong utama pengembangan dan pembangunan hak serta potensi
penyandang disabilitas. Kemudian, dinyatakan sebagai salah satu negara yang
memiliki kebijakan yang ramah/friendly terkait pemenuhan hak-hak penyandang
disabilitas. Berdasarkan uraian diatas penulis kemudian memiliki ketertarikan
untuk menganalisa mengenai Kebijakan Australia terkait pemenuhan hak
penyandang disabilitas.

1.2 Rumusan Masalah


Setelah penjabaran sekilas tentang isi makalah pada latar belakang di atas,
didapatlah rumusan masalah yang mencakup:
1. bagaimana sistem kesehatan masyarakat di negara maju jepang,
australia, dan amerika serikat sebelum menjadi negara maju?

4
2. Apa penyebab terciptanya sistem kesehatan masyarakat di negara
tersebut!
3. Apasaja contoh sistem kesehatan masyarakat di negara tersebut!

1.3 Tujuan Masalah


1. Tujuan mempelajari system kesehatan di negara maju jepang,Australia,dan
amerika serikat adalah agar kita bisa menerapkannya di negara tanah air
kita, dan kita bisa memahami bagaimana system kesehatan masyarakat
yang dinegara maju tersebut.
2. Dan untuk mengetahui apa penyebab utama terciptanya sistem kesehatan
yang baik maupun buruk di negara tersebut, sehingga bisa menjadi negara
maju.

5
BAB II
PEMBAHASAN
Kesehatan merupakan salah satu modal manusia (human capital) yang sangat
diperlukan dalam menunjang pembangunan ekonomi. Hal ini dikarenakan
kesehatan merupakan prasyarat bagi peningkatan produktivitas. Tjiptoherijanto
(1993) mengatakan bahwa kesehatan dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
melalui beberapa cara, seperti perbaikan kesehatan seseorang akan menyebabkan
pertambahan dalam partisipasi tenaga kerja, perbaikan kesehatan dapat pula
membawa perbaikan dalam tingkat pendidikan yang kemudian menyumbang
terhadap pertumbuhan ekonomi, ataupun perbaikan kesehatan menyebabkan
bertambahnya penduduk yang akan membawa tingkat partisipasi angkatan kerja.
1. Jepang
Pelayanan kesehatan yang pemerintah Jepang berikan dalam upaya mencakup
seluruh warga masyarakatnya  adalah dengan melalui system ansuransi
kesehatan. Dalam hal ini, masyarakat wajib mendaftarkan dirinya untuk mengikuti
program asuransi yang pemerintah sudah selenggarakan (universal health
insurance).  
Pemerintah Jepang pada tahun 1984 mengeluarkan kebijakan kepada warga
negaranya untuk mewajibkan pembayaran pengobatan (asuransi) sebesar 10% dan
meningkat pada tahun 1997 sebesar 20%. Sampai saat ini, biaya pengeluaran
pengobatan tersebut selalu meningkat hingga sebesar 30%.

Namun, kebijakan tersebut tidak serta merta dibebankan secara ter-generalisir


ke semua pihak. Adapun, sharing cost yang berlaku di Jepang saat ini sebagai
berikut : 

1. Umur >75 tahun membayar 10%, bila mempunyai pendapatan maka akan
naik menjadi 30%
2. Umur 70-75 tahun membayar 20%, bila mempunyai pendapatan maka
akan naik menjadi 30%
3. Umur dengan wajib belajar sampai umur 70 tahun membayar 30%
4. Anak yang belum sekolah membayar 30%. (Dibebankan kepada orang tua)

Terdapat 6 jenis asuransi yang bisa didaftarkan oleh warga masyarakat jepang.
Daftar asuransinya adalah sebagai berikut :

1. Kyosai Kumiai (Mutual Aid Society). Dikelola oleh pemerintah dan


diperuntukkan untuk pegawai negeri sipil serta guru sekolah swasta.
2. Corporate Health Insurance Society (CHIC), diperuntukan untuk
perusahaan perusahaan besar dan dikelola oleh perusahaan swasta, seperti
Toyota, Astellas Pharma, dan NTT. 

6
3. Professional/Industry Health Insurance Society, diperuntukkan untuk
industry yang spesifik seperti real-estate, baja, dan obat-obatan.
4. Kyokai Kempo (Japan Health Insurance Association), diperuntukkan bagi
mereka yang bekerja akan tetapi, pemberi kerjanya tidak ter-cover oleh
asuransi professional/industry. 
5. Koki Koreisya (advanced elderly), dikelolah oleh pemerintah dan
diperuntukkan bagi lansia yang sudah berumur >75
6. National Health Insurance (NHI), dikelola oleh pemerintah dan
diperuntukkan masyarakat yang sudah pensiun (tidak bekerja), orang usia
lanjut <75 tahun, masyarakat tidak mampu, serta masyarakat dengan
kategori menganggur.

Dengan adanya sistem sharing cost (biaya) asuransi, jenis dan kategori dari


beberapa daftar jenis asuransi di Jepang. Pemerintah menginginkan semua
warganya mendapatkan jaminan kesehatan secara baik. Kita berharap bahwa
negara Indonesia juga dapat menangkap semangat dari negara Jepang dari segi
sistem jaminan kesehatan.

2. Australia
Layanan perawatan kesehatan di Australia didanai oleh Pemerintah Australia dan
asuransi kesehatan swasta. Sistem perawatan kesehatan umum Australia disebut
Medicare. Medicare menyediakan layanan kesehatan untuk penduduk Australia secara
gratis, atau dengan biaya lebih murah. Dibayar dari pajak yang dibayarkan oleh setiap
orang Australia.

Medicare mencakup banyak perawatan penting tetapi tidak semuanya. Ini mencakup
hal-hal seperti prosedur rumah sakit yang diperlukan secara medis di rumah sakit umum,
kunjungan ke dokter dan beberapa obat-obatan. Itu tidak mencakup perawatan di rumah
sakit swasta, layanan ambulans dan layanan ekstra seperti kacamata, perawatan gigi dan
terapi alami. Inilah sebabnya mengapa banyak orang Australia memilih untuk memiliki
asuransi kesehatan swasta.

Manfaat yang Anda dapatkan saat memiliki Overseas Student Health Cover (OSHC),
serupa dengan perlindungan yang diterima orang Australia melalui Medicare.

Medicare Benefits Schedule (MBS) adalah daftar tunjangan yang ditetapkan untuk
layanan medis tertentu yang dibayar oleh Pemerintah melalui Medicare.
Ini digunakan oleh perusahaan asuransi kesehatan swasta untuk menghitung manfaat
perawatan di rumah sakit. Jadwal yang sama berlaku untuk penduduk tetap dan non-
penduduk Australia seperti pemegang visa pelajar.

Jika biaya dokter Anda tidak ditanggung oleh MBS, atau asuransi kesehatan Anda,
Anda mungkin harus membayar biaya tambahan. Ini disebut pengeluaran tidak tetap.

7
Anda harus selalu berbicara dengan dokter Anda ketika merencanakan perawatan medis
atau operasi untuk memastikan Anda sepenuhnya memahami apakah Anda akan
memiliki pengeluaran sendiri.

waiting period (masa tunggu) adalah saat dimana Anda harus menunggu sebelum
dapat mengklaim asuransi. Beberapa biaya tidak langsung ditanggung dan Anda harus
menunggu periode yang tercantum pada kebijakan Anda sebelum dapat mengajukan
klaim. Ini termasuk kondisi yang sudah ada sebelumnya dan layanan terkait kehamilan.

Extras coverPerlindungan ekstra memberi Anda uang kembali untuk layanan non-
rumah sakit termasuk perawatan gigi, fisioterapi, layanan optik, dan lainnya. Jumlah
uang yang dapat Anda klaim kembali tergantung pada tingkat perlindungan yang Anda
miliki. Jika Anda memiliki tingkat perlindungan yang lebih tinggi, Anda biasanya
mendapatkan persentase biaya yang lebih tinggi. Batas tahunan Anda biasanya lebih
tinggi juga.
OSHC Anda tidak termasuk Ekstra dan jika Anda ingin dilindungi, Anda dapat
menghubungi penyedia OSHC Anda.

gap fee adalah jumlah yang harus Anda bayar sendiri jika jumlah biaya penyedia medis
lebih dari manfaat yang Anda diperbolehkan di bawah OSHC Anda. Anda dapat
menghubungi dokter atau pusat medis Anda sebelum membuat janji untuk mengetahui
berapa biayanya.

Apakah tagihan langsung OSHC?

 saat OSHC Anda memberi Anda akses ke dokter terpilih di pusat-pusat medis yang
menagih penyedia OSHC Anda secara langsung. Keuntungan dari ini adalah Anda tidak
perlu membayar di muka dan mengajukan klaim.

Di mana saya membeli obat-obatan?


Jika Anda memerlukan obat-obatan ringan seperti obat batuk dan pilek atau obat
penghilang rasa sakit ringan, Anda bisa mendapatkannya di apotek dan membelinya. Ini
disebut obat bebas, beberapa obat bebas, seperti inhaler asma, hanya dapat dijual kepada
Anda setelah Anda berbicara dengan apoteker.

Anda juga dapat membeli beberapa obat bebas di supermarket dan toko makanan
kesehatan, yang memiliki banyak pilihan obat alternatif.

3. Amerika serikat

8
Sebagian besar layanan kesehatan yang ada di Amerika Serikat berada di
tangan swasta. Peran layanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah sangatlah
kecil. Hampir semua rumah sakit baik di tingkat federal, negara, daerah hingga
pemerintah kota dikuasai oleh swasta sehingga pemerintah tidak mampu untuk
mengontrol biaya kesehatan masyarakatnya.

Memang, ada beberapa fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh organisasi non
profit/nirlaba tetapi jumlahnya masih sangat sedikit.Fasilitas kesehatan yang
dimiliki oleh pemerintah pun terbatas diperuntukkan untuk golongan tertentu,
tidak semua masyarakat bisa mengakses fasilitas pemerintah tersebut.

Sebagai contoh, Departemen Pertahanan (The Federal Department of Defense)


memiliki layanan kesehatan berupa Rumah Sakit Lapangan dan Rumah Sakit
Tetap (The Military Health System) tetapi peruntukkannya hanya terbatas untuk
militer yang masih aktif. Begitu pula dengan Lembaga Kesehatan Veteran (The
Federal Veterans Administration) yang membuka layanan kesehatan gratis untuk
para veteran. Lembaga ini didanai oleh pemerintah AS untuk mendirikan Rumah
Sakit VA yang diperuntukkan khusus untuk para veteran.

Sebagai contoh, Departemen Pertahanan (The Federal Department of Defense)


memiliki layanan kesehatan berupa Rumah Sakit Lapangan dan Rumah Sakit
Tetap (The Military Health System) tetapi peruntukkannya hanya terbatas untuk
militer yang masih aktif. Begitu pula dengan Lembaga Kesehatan Veteran (The
Federal Veterans Administration) yang membuka layanan kesehatan gratis untuk
para veteran. Lembaga ini didanai oleh pemerintah AS untuk mendirikan Rumah
Sakit VA yang diperuntukkan khusus untuk para veteran.

Organisasi Kesehatan Indian (The Indian Health Service) juga turut membuka
rumah sakit khusus suku indian dan suku-suku lainnya yang diakui oleh
pemerintah. Kegiatan organisasi disponsori oleh pemerintah dan IHS bertujuan
untuk menciptakan kesehatan gratis bagi para suku-suku di AS.21 Layanan
kesehatan organisasi tersebut tidak bisa diakses oleh masyarakat umum.

Tingginya biaya kesehatan di AS ternyata telah berdampak pada kondisi


Produk Domestik Bruto. Warga AS mengeluarkan biaya untuk kesehatan sebesar
16% dari total PDB. Angka ini tergolong sangat tinggi dan menempati peringkat
dua di dunia setelah Timor Leste dalam hal penggunaan PDB untuk kesehatan.

Departemen Pelayanan Kesehatan dan Kemanusiaan (The Health and Human


Service Department) mengatakan bahwa jika masalah kesehatan ini tidak segera
diatasi, maka angka penggunaan PDB tersebut akan terus menanjak hingga 19,5%
pada tahun 2017. Berikut ini adalah presentase alokasi penggunaan biaya
kesehatan di AS:

9
31% untuk biaya perawatan di rumah sakit ‚
21% untuk biaya periksa ke dokter/layanan klinis ‚
10% untuk biaya pembelian obat-obatan ‚
7% untuk biaya administrasi terkait kesehatan ‚
7% untuk investasi kesehatan ‚
6% untuk perawatan di panti jompo ‚
6% untuk biaya pengobata profesional ‚
4% untuk perawatan kesehatan gigi ‚
3% untuk pembelian produk kesehatan ‚
3% untuk pajak kesehatan.

Kantor Aktuaria (The Office of the Actuary) dari Pusat Pelayanan Medicare
dan Medicaid (The Center for Medicare and Medicaid Services) membuat laporan
bahwa biaya untuk kesehatan di AS terlalu tinggi dan mencatat rekor dalam
sejarah AS. Tingginya biaya kesehatan ini merupakan suatu pemborosan
tersendiri.
Ada beberapa kemungkinan yang bisa dijadikan alasan kenapa biaya
kesehatan di AS selalu meningkat setiap tahunnya. Pertama, alat kesehatan yang
digunakan tergolong alat canggih sehingga biaya yang dikeluarkan pun ikut
tinggi. Kedua, Standar pelayanan kesehatan yang semakin tinggi membuat biaya
kesehatan ikut naik. Ketiga, Kenaikan harga obat oleh pihak swasta.Keempat,
tingginya biaya asuransi yang dengan mudah dikendalikan oleh swasta. Posisi ini
menempatkan AS sebagai negara yang paling mahal di bidang kesehatan.
Biaya yang dikeluarkan jauh dan terlalu tinggi jika dibandingkan dengan
pelayanan dan hasil yang diperoleh.

Sebagian besar fasilitas kesehatan AS dipegang oleh swasta. Jumlah fasilitas


kesehatan yang dikelola oleh pemerintah masih sangat terbatas.
- Biaya kesehatan di AS sangat tinggi, menduduki peringkat pertama di dunia
dalam hal biaya kesehatan. Namun banyak pihak yang menganggap bahwa
tingginya biaya kesehatan di AS tidak sebanding dengan pelayanannya.
- Tingginya biaya kesehatan membuat harapan hidup di AS tergolong rendah
dibandingkan dengan berbagai negara maju lainnya.
- Tingginya biaya kesehatan juga berdampak pada PDB dan menyebabkan
banyak terjadinya kebangkrutan perusahaan di AS.
- Kenaikan biaya kesehatan di AS disebabkan oleh empat hal; Tingkat
kecanggihan peralatan kesehatan, Proses pelayanan kesehatan, Kenaikan harga
obat, dan Tingginya biaya asuransi kesehatan.
- AS banyak melakukan penelitian di bidang pengembangan peralatan
kesehatan dan menjadi produsen utama obat-obatan dan peralatan kesehatan di
seluruh dunia. AS menguasai 75% perdagangan alat kesehatan pasar dunia.

10
11
BAB III
KESIMPULAN
 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari system kesehatan di 3 negara maju di atas
adalah bahwasanya di negara jepang dan Australia memiliki system kesehatan
yang sangat bagus memiliki aturan yang sangat baik, dan sangat mudah di akses,
akan tetapi di negara maju amerika serikat tidak memiliki system kesehatan yang
baik dan benar karena sangat banyak memiliki kekurangan primer maupun
sekunder.

12
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

editor, I. D. P. I. (2022, September 1). Sistem Perawatan Kesehatan australia.


IDP Education Indonesia. Retrieved March 26, 2023, from
https://www.idp.com/indonesia/oshc-articles/understanding-the-australian-
healthcare-system/

Mulki, H. (2022, January 12). Sistem Jaminan Kesehatan di Jepang, Bagaimana


ya? Simak Ulasannya ! suara.com. Retrieved March 26, 2023, from
https://yoursay.suara.com/health/2022/01/12/080050/sistem-jaminan-
kesehatan-di-jepang-bagaimana-ya-simak-ulasannya

Saldin, R. P. (2015). America’s bitter pill: Money, politics, backroom deals, and
the fight to fix our Broken Healthcare System. The Forum, 13(4).
https://doi.org/10.1515/for-2015-0044

13

You might also like