You are on page 1of 15

MAKALAH

MODUL 1 EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD


“PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN PERUNDANG-UNDANGAN”

Oleh:

Kelompok 6
Fauziah Novita Sari (856264145)
Yoan Fahyra (856264177)
Fitri ( )

POKJAR SIMALANGGANG UPBJJ PADANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmad dan karunia Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas “Modul 1:
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang-undangan”.
Shalawat dan salam disampaikan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW, kepada para keluarga, sahabat dan pengikut beliau yang setia
hingga akhir zaman. Berkat usaha dan perjuangan beliau, kita dapat berada dalam
kehidupan yang lurus dan benar.
Tujuan dari penulisan tugas ini adalah untuk memberi informasi kepada
semua pihak yang membaca nya dan sebagai salah satu tugas pada mata kuliah
“Evaluasi Pembelajaran di SD”.
Penulis menyadari bahwa kemampuan dan pengalaman Penulis masih
terbatas, sehingga penyusunan tugas ini banyak kekurangan dan masih jauh dari
kata sempurna. Akan besar manfaat nya bila adanya kritik dan saran dari semua
pihak, agar tugas ini dapat menjadi lebih sempurna dan bermanfaat bagi semua
pembaca.
Pada kesempatan ini Penulis tak lupa mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan, terutama
yang terhormat Bapak Erwin Hendarto, M.Pd selaku tutor pendamping.
Akhirnya segala puji syukur bagi Allah SWT atas berkat Ridho-Nya, tugas
ini dapat di selesaikan. Mudah-mudahan tugas ini bermanfaat bagi kita semua.
Amiin.

Payakumbuh, 14 April 2023

Penulis, Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
PEMBAHASAN..................................................................................................1
A. Konsep Dasar Penilaian dalam Pembelajaran.............................................1
1. Pengertian Nilai.......................................................................................1
2. Pengertian Pengukuran............................................................................1
3. Tujuan Asesmen Pembelajaran...............................................................2
4. Fungsi Penilaian......................................................................................3
5. Prinsip-prinsip Penilaian.........................................................................5
B. Jenis dan Fungsi Penilaian dalam Pembelajaran.........................................6
1. Tes Seleksi dan Fungsinya......................................................................6
2. Tes Penempatan dan Fungsinya..............................................................7
3. Pre Test – Post Test dan Fungsinya.........................................................7
4. Tes Diagnostik dan Fungsinya................................................................8
5. Tes Formatif dan Fungsinya....................................................................9
6. Tes Sumatif dan Fungsinya...................................................................10
KESIMPULAN.................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12

iii
PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN


1. Pengertian Penilaian
Penilaian merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis
dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses
dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-
keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbanagan tertentu.
Penilaian adalah suatu proses pengumpulan informasi secara
menyeluruh yang dilakukan secara terus menerus untuk mengetahui
kemampuan atau keberhasilan siswa dalam pembelajaran dengan
menilai kinerja siswa baik kinerja secara individu maupun dalam
kegiatan kelompok. Penilaian itu harus mendapatkan perhatian yang
lebih dari seorang guru. Dengan demikian, penilaian tersebut harus
dilaksanakan dengan baik, karena penilaian merupakan komponen vital
(utama) dari pengembangan diri yang sehat, baik bagi individu (siswa)
maupun bagi organisasi/kelompok.

2. Pengertian Pengukuran
Pengukuran adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk
mengidentifikasi besar kecilnya obyek atau gejala (Hadi, 1995).
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara; 1) menggunakan alat-alat
yang standar, 2) menggunakan alat-alat yang tidak standar. Suryabrata
(1984) mendefinisikan secara sederhana bahwa pengukuran terdiri atas
aturan-aturan untuk mengenakan bilangan-bilangan kepada sesuatu
obyek untuk  mempresentasikan kuantitas atribut pada obyek tersebut.
Cronbach yang dikutip oleh Mehren (1973) mendefinisikan pengukuran
sebagai suatu prosedur yang sistematis untuk mengamati perilaku
seseorang dan menggambarkannya dengan bantuan skala numerik atau
sistem pengkategorian. Hamalik (1989), menyatakan bahwa kualitas

iv
dan kuantitas hasil pengukuran itu banyak bergantung pada jenis dan
mutu alat ukur yang digunakan.
Menurut Umar (1991) pengukuran adalah suatu kegiatan untuk
mendapatkan informasi data secara kuantitatif. Hasil dari pengukuran
dapat berupa informasiinformasi atau data yang dinyatakan dalam
berntuk angka ataupun uraian yang sangat berguna dalam pengambilan
keputusan, oleh karena itu mutu informasi haruslah akurat. 
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
pengukuran adalah suatu prosedur yang sistematis untuk memperoleh
informasi data kuantitatif baik data yang dinyatakan dalam bentuk
angka maupun uraian yang akurat, relevan, dan dapat dipercaya
terhadap atribut yang diukur dengan alat ukur yang baik dan prosedur
pengukuran yang jelas dan benar.

3. Tujuan Asesmen Pembelajaran


Asesmen atau penilaian dilaksanakan mempunyai beberapa tujuan.
Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (1995: 9) bahwa tujuan dan
fungsi penilaian meliputi, (1) penilaian berfungsi selektif, (2) penilaian
berfungsi diagnostik, (3) penilaian berfungsi sebagai penempatan, dan
(4) penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan. Tidak berbeda
dengan pendapat di atas, Nana Sudjana (1990: 3) mengemukakan
bahwa fungsi dan tujuan asesmen/penilaian adalah sebagai berikut, (1)
mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa, (2) mengetahui
keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran, (3) menentukan tindak
lanjut hasil penilaian, (4) memberikan pertanggungjawaban dari pihak
sekolah kepada stakeholders, (5) sebagai dasar umpan balik bagi
perbaikan proses belajar-mengajar.
Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa, maksudnya adalah
asesmen atau penilaian untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
kecakapan siswa dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang

v
ditempuhnya. Dengan pendeskripsian kecakapan siswa dapat diketahui
pula posisi kemampuan siswa dibandingkan denbgan siswa lainnya.
Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah, yakni untuk mengetahui seberapa jauh keefektifannya dalam
mengubah tingkah laku para siswa ke arah tercapainya tujuan
kurikulum atau tujuan pendidikan yang ditetapkan. Keberhasilan
penddikan dan pengajaran penting artinya sebagai upaya memanusiakan
manusia atau membudayakan manusia, dalam hal ini para siswa agar
menjadi manusia yang berkualitas dalam aspek intelektual, sosial,
emosional, moral, dan keterampilan.
Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan
perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan
pengajaran serta strategi pelaksanaannya. Kegagalan siswa dalam
mencapai prestasi belajar tidak dipandang sebagai kekurangan pada diri
siswa semata-mata, tetapi bisa disebabkan oleh program pengajaran,
atau kesalahan strategi pembelajaran, atau dapat juga disebabkan
kurang tepatnya dalam memilih alat bantu pembelajaran.
Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak
sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak yang dimaksud
meliputi pihak pemerintah, masyarakat, dan orang tua siswa. Dalam
mempertanggungjawabkan hasil-hasil yang dicapai, sekolah sekolah
memberikan laporan berbagai kekuatan dan kelemahan pelaksanaan
sistem pendidikan dan pengajaran serta kendala yang dihadapi.
Umpan balik bagi perbaikan proses pembelajaran yaitu perbaikan
dalam hal melakukan proses pembelajaran, strategi pembelajaran,
ataupun perencanaan pembelajaran.

4. Fungsi Penilaian
Dalam penilaian ini dilihat sejauh mana keefektifan proses
pebelajaran dalam mengupayakan perubahan tingkah laku siswa. Oleh
sebab itu, penilaian hasil dan proses belajar saling berkaitan satu sama
vi
lain sebab hasil belajar yang dicapai siswa merupakan akibat dari proses
pembelajaran yang ditempuhnya (pengalaman belajarnya). Sejalan
dengan pengertian diatas maka penilaian berfungsi sebagai berikut:
a. Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan
pembelajaran.
Dengan fungsi ini maka penilaian harus mengacu pada
rumusanrumusan tujuan pembelajaran sebagai penjabaran dari
kompetensi mata pelajaran
b. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan
mungkin dilakukan dalam hal tujuan pembelajaran, kegiatan atau
pengalaman belajar siswa, strategi pembelajaran yang digunakan
guru, media pembelajaran, dll.
c. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada
para orang tuanya. Dalam laporan tersebut dikemukakan
kemampuan dan kecakapan pelajar siswa dalam berbagai bidang
studi atau mata pelajaran dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang
dicapainya.

Selain itu, dalam melakukan tindakan penilaian hasil belajar perlu


memperhatikan hal-hal berikut:
a. Penilaian hendaknya dirancang sedemikian rupa, sehingga jelas
abilitas yang harus dinilai, materi yang akan dinilai, alat penilaian
dan interpretasi hasil penilaian.
b. Penilaian harus menjadi bagian integral dalam proses
pembelajaran.
c. Untuk memperoleh hasil yang objektif, penilaian harus
menggunakan berbagai alat (instrumen), baik yang berbentuk tes
maupun non-tes.
d. Pemilihan alat penilaian harus sesuai dengan kompetensi yang
ditetapkan

vii
e. Alat penilaian harus mendorong kemampuan penalaran dan
kreatifitas peserta didik, seperti : tes tertulis esai, tes kinerja, hasil
karya peserta didik, proyek, dan portofolio.
f. Objek penilaian harus mencakup aspek pengetahuan, keterampilan,
sikap dan nilai-nilai.
g. Penilaian harus mengacu kepada prinsip diferensiasi, yaitu
memberikan peluang kepada peserta didik untuk menunjukkan apa
yang diketahui, apa yang dipahami dan apa yang dapat dilakukan.
h. Penilaian tidak bersifat diskriminatif. Artinya, guru harus bersikap
adil dan jujur kepada semua peserta didik, serta bertanggung jawab
kepada semua pihak.
i. Penilaian harus diikuti dengan tindak lanjut.
j. Penilaian harus berorientasi kepada kecakapan hidup dan bersifat
mendidik.

5. Prinsip – Prinsip Penilaian


Prinsip–prinsip adalah kaedah–kaedah dasar, yang harus dijadikan
sebagai acuan atau pedoman dalam pelaksanaan penilaian. Prinsip –
prinsip itu diuraikan sebagai berikut:
a. Valid
Pelaksanaan penilaian harus menggunakan teknik dan alat penilain
yang tepat dengan kompetensi yang diukur dan dinilai. Penilaian
harus memberikan  informasi yang akurat tentang hasil belajar
siswa. Misalnya, apabila pembelajaran menggunakan pendekatan
eksperimen maka kegiatan melakukan eksperimen harus menjadi
salah satu objek yang dinilai.
b. Mendidik
Penilaian harus memberikan sumbangan positif terhadap pencapaian
belajar siswa. Hasil penilaian harus dinyatakan dan dirasakan
sebagai penghargaan bagi siswa yang berhasil atau sebagai pemicu
semangat belajar bagi yang kurang berhasil.
viii
c. Objektif
Penilaian kelas dilakukan  untuk mengukur potensi siswa yang
sesungguhnya sesuai dengan kompetensi yang dibelajarkan.
Penilaian kelas hendaknya tidaknya dipengaruhi oleh perbedaaan
latar belakang agama, sosial – ekonomi, budaya, bahasa, gender dan
hubungan emosional.
d. Transparan
Criteria penilaian kelas dan orises pengabilan keputusan terhadap
hasil belajar siswa hendaknya jelas dan terbuka bagi semua pihak
yang berkepentingan. Oleh karena itu, criteria penilaian harus jelas
untuk dipahami guru, siswa maupun orang tua.
e. Bermakna
Penilaian hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti, berguna
dan bias ditindaklanjuti oleh semua pihak.
f. Menyeluruh
Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan prosedur
termasuk mengumpulkan berbagai bukti hasil belajar siswa.
Penilaian terhadap hasil belajar siswa meliputi pengetahuan
(kognitif), keterampilan (psikomotor), dan sikap dan nilai (afektif),
yang direfleksikan melalui kebiasaan berpikir dan bertindak.
g. Berkelanjutan
Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap, dan terus menerus
untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar siswa
sebagai hasil kegiatan belajarnya.

B. JENIS DAN FUNGSI PENIALAIAN DALAM PEMBELAJARAN


1. Tes Seleksi
Sesuai dengan namanya tes seleksi digunakan untuk menyeleksi
calon peserta yang memenuhi syarat untuk mengikuti suatu program.
Misalnya di sebuah perguruan tinggi diadakan penerimaan mahasiswa
baru dari kuota sebanyak 200 mahasiswa ternyata yang daftar ada 300
ix
mahasiswa, maka dilakukanlah tes seleksi untuk menentukan calon
mahasiswa yang diterima.
Contoh yang lainnya, sebuah perusahaan membutuhkan seorang
manajer. Dari lamaran yang masuk ada 10 orang yang memenuhi
kualifikasi secara administratif. Maka Untuk menentukan siapa yang
layak menjadi manajer dilakukanlah tes seleksi.
2. Tes Penempatan
Tes penempatan adalah suatu Jenis tes yang bertujuan
menempatkan calon siswa sesuai dengan kemampuannya. Hal ini
didasari pemikiran bahwa setiap siswa tidak memiliki kecepatan
belajar yang sama. Jika mereka disatukan dalam satu kelas maka akan
terjadi kesulitan dalam mengajar mereka.
Saat ini tes penempatan banyak dilakukan oleh kursus-kursus dan
bimbingan belajar atau bimbel. Misalnya dalam kursus bahasa Inggris,
siswa yang sangat kurang kemampuan bahasa Inggrisnya akan
ditempatkan di level paling dasar atau basic level. Yang kemampuan
bahasa Inggrisnya tingkat menengah akan ditempatkan di
kelas intermediate level. Dan yang kemampuan bahasa Inggrisnya
sudah bagus akan ditempatkan di kelas Advance level.
3. Pre Test – Post Test
Pre test dilaksanakan sebelum proses pembelajaran dimulai. Dari
mana materi pre test diambil? Tentu diambil dari seluruh materi yang
akan disampaikan dalam proses pembelajaran. Butir soal untuk pre test
dikembangkan untuk mengukur semua tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dalam rencana pembelajaran. Mungkin kesimpulan
sementara yang muncul adalah hasil tes pasti jelek sebab siswa diberi
pertanyaan tentang materi yang belum pernah diajarkan.
Secara logika hasil pretest akan rendah tetapi anda harus ingat,
pada saat ini informasi tentang apapun dapat diterima anak melalui
berbagai jenis media baik cetak maupun elektronik. Dengan demikian
tidak menutup kemungkinan sebagian bahan yang akan anda ajarkan di
x
sekolah telah dikuasai dengan baik oleh siswa. Jika itu yang terjadi
maka anda tidak perlu mengulang lagi mengajarkan materi yang sudah
dikuasai oleh siswa Tetapi lebih baik anda memulai proses
pembelajaran dengan materi yang memang belum dipahami oleh
siswa.
Apa yang akan terjadi jika hasil tes yang anda lakukan hasilnya
adalah mayoritas siswa sudah memahami sebagian dari materi yang
akan anda ajarkan. Jika anda tetap mengajarkan konsep yang telah
dikuasai dengan baik oleh siswa maka besar kemungkinan siswa tidak
akan memperhatikan lagi apa yang anda jelaskan dan Mereka
cenderung membuat kegaduhan yang tentu saja akan sangat
mengganggu proses pembelajaran. Disamping itu akan terjadi
pemborosan dalam memanfaatkan waktu pembelajaran.
Untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran yang telah
anda lakukan maka pada akhir proses pembelajaran Anda dapat
melakukan postest. Agar anda dapat mengetahui apakah pembelajaran
yang anda lakukan berhasil atau tidak maka tes yang Anda gunakan
pada saat pretest dan posttest harus mengukur tujuan yang sama. Tes
yang digunakan pada saat pre-test dan post-test sebaiknya bukan tes
yang sama tetapi tes yang mengukur tujuan pembelajaran yang sama.
Artinya, soalnya berbeda tetapi tujuan yang diukur sama.
4. Tes Diagnostik
Tes diagnostik merupakan tes yang dilaksanakan untuk mengetahui
penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa. Materi tes diagnostik
dikembangkan dari konsep-konsep yang sulit dipahami siswa. Dari
hasil tes diagnostik maka guru akan dapat menemukan kesulitan
belajar yang dialami siswa. Selanjutnya guru harus berupaya untuk
mencari penyebab kesulitan belajar tersebut dan sekaligus berupaya
untuk mencari cara menghilangkan penyebab kesulitan belajar itu
sehingga siswa dapat berhasil menyelesaikan semua program
pembelajaran yang telah anda rancang.
xi
Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dalam mempelajari suatu
konsep atau suatu mata pelajaran akan berbeda antara siswa satu
dengan siswa yang lain. Jadi walaupun tes diagnostik dilakukan secara
klasikal (di dalam kelas) tetapi terapi atau tindak lanjut dari setiap
kesulitan tersebut harus tetap dilakukan secara Individual.
Jika dari hasil tes diagnostik ditemukan ada siswa yang mengalami
kesulitan dalam mempelajari suatu mata pelajaran atau suatu konsep
maka guru harus melacak apa yang menjadi penyebab kesulitan belajar
tersebut, apakah kesulitan tersebut bersumber dari dalam diri siswa
atau bersumber dari luar diri siswa.
5. Tes Formatif
Tes formatif merupakan salah satu jenis tes yang diberikan kepada
siswa setelah siswa menyelesaikan satu bab atau satu unit
pembelajaran. Tes formatif tidak dimaksudkan untuk memberi nilai
kepada siswa tetapi hasil tes formatif akan dimanfaatkan untuk
memonitor apakah proses pembelajaran yang baru saja dilaksanakan
telah dapat mencapai tujuan pembelajaran atau belum.
Jika dari hasil tes formatif ternyata terdapat sejumlah tujuan
pembelajaran yang belum dapat dikuasai siswa maka guru harus
mencari penyebab. Apakah penyebab tersebut karena adanya masalah
pada diri siswa atau karena proses pembelajaran yang membosankan.
Setelah dapat menentukan penyebabnya maka guru harus
mengulang kembali proses pembelajaran tersebut baik itu secara
individual atau secara klasikal sampai siswa dapat mencapai tujuan
pembelajaran. Yang menjadi fokus dalam pelaksanaan tes formatif
adalah ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Tes formatif tidak dimaksudkan untuk mencari penyebab kesulitan
belajar siswa. Karena tes untuk mencari penyebab kesulitan belajar
siswa adalah tes diagnostik.

xii
6. Tes Sumatif
Tes sumatif adalah jenis Tes yang dilakukan pada akhir
pembelajaran dan dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan siswa
dalam menguasai keseluruhan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Butir soal yang dikembangkan pada tes sumatif harus dapat
mengukur ketercapaian seluruh tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Tujuan pembelajaran pada setiap mata pembelajaran pasti berbeda.
Misalnya tujuan pembelajaran matematika tentunya akan berbeda
dengan tujuan pembelajaran PKN. Demikian juga tujuan pembelajaran
IPA akan berbeda dengan tujuan pembelajaran.

xiii
KESIMPULAN

Penilaian adalah suatu proses pengumpulan informasi secara menyeluruh


yang dilakukan secara terus menerus untuk mengetahui kemampuan atau
keberhasilan siswa dalam pembelajaran dengan menilai kinerja siswa baik kinerja
secara individu maupun dalam kegiatan kelompok. Pengukuran adalah suatu
kegiatan yang ditujukan untuk mengidentifikasi besar kecilnya obyek atau gejala
(Hadi, 1995).
Asesmen atau penilaian dilaksanakan mempunyai beberapa tujuan.
Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (1995: 9) bahwa tujuan dan fungsi
penilaian meliputi, (1) penilaian berfungsi selektif, (2) penilaian berfungsi
diagnostik, (3) penilaian berfungsi sebagai penempatan, dan (4) penilaian
berfungsi sebagai pengukur keberhasilan belajarnya.
Penilaian juga berfungsi sebagai berikut: a. Alat untuk mengetahui
tercapai-tidaknya tujuan pembelajaran; b. Umpan balik bagi perbaikan proses
belajar-mengajar; c. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa
kepada para orang tuanya.
Prinsip-prinsip adalah kaedah-kaedah dasar, yang harus dijadikan sebagai
acuan atau pedoman dalam pelaksanaan penilaian. Prinsip – prinsip itu diuraikan
sebagai berikut: Valid, Mendidik, Objektif, Transparan, Bermakna, Menyeluruh,
Berkelanjutan.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

Suryanto, Adi, dkk. 2022. Evaluasi Pembelajaran di SD. Tangerang: Universitas


Terbuka.

xv

You might also like