1. Pengobatan Cedera Engkel Untuk perawatan dari cedera engkel tergantung
dari tingkat keparahannya. Tujuan dari pengobatan ini adalah mengurangi rasa sakit dan pembengkakan, serta mengembalikan fungsi pergelangan kaki menjadi normal. Beberapa tindakan pengobatan yang bisa dilakukan, yaitu: 1. Perawatan Rumahan Untuk perawatan dari cedera engkel, kamu bisa menerapkan metode R.I.C.E selama beberapa hari pertama: Istirahat (Rest): Menghindari aktivitas yang dapat menimbulkan perasaan sakit dan tidak nyaman, serta menimbulkan bengkak. Aplikasikan es (Ice): Gunakan kompres es atau rendamkan kaki ke es selama 15 hingga 20 menit, ulangi setiap 2 sampai 3 jam sekali. Kompresi (Compression): Kompres pergelangan kaki dengan perban elastis untuk membantu dalam menghentikan pembengkakan. Letakkan kaki lebih tinggi (Elevation): Angkat pergelangan kaki lebih tinggi dari jantung, terutama di malam hari. Hal ini membantu dalam mengurangi pembengkakan. 2. Konsumsi Obat Untuk mengatasi perasaan nyeri, kamu bisa mengonsumsi beberapa obat pereda nyeri yang dijual bebas. Beberapa contohnya, yaitu ibuprofen atau acetaminophen. 3. Terapi Setelah pembengkakan dan rasa sakit mengalami pengurangan, dokter mungkin meminta untuk melakukan beberapa gerakan. Hal ini untuk memulihkan rentang gerak, kekuatan, serta fleksibilitas pada pergelangan kaki. 4. Operasi Jika semua tindakan yang dilakukan tidak berhasil dan cedera tidak kunjung sembuh, dokter mungkin perlu melakukan operasi. Tindakan operasi dapat dilakukan untuk: Memperbaiki ligamen yang tidak kunjung sembuh. Rekonstruksi ligamen yang tidak normal 2. Massage boleh di lakukan apabila cidera sudah melewati penanganan kompres es selama 7 hari (tergantung parahnya cidera), pertama lakukan gerakan memijat kaki bagian depan dengan gerakan dari bawah ke atas dan posisi tangan tetap harus menempel di kaki dilakukan secara perlahan dengan kekuatan yang sudah ditentukan, pijatan tidak boleh berada pada engkel tetapi pada bagian betis dan telapak kaki, setelah itu lakukan hal yang sama pada bagian belakang betis dan gerakan nya sama. Untuk akhirnya lakukan perilisan pada kaki (kadang bisa bunyi dan juga tidak sama sekali)