You are on page 1of 10

MAKALAH

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik


Dosen Pengampu: Dr. Mashuri H. Tahili, S.Pd., M.Pd., M.Si

DISUSUN OLEH

INDIRA WAHYUNI

NIM : B101 20 242

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU 2022
Bab 1
Pendahuluan

A. Latar Belakang
SPBE merupakan singkatan dari Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) adalah
penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk memberikan layanan kepada Pengguna SPBE. Hal ini seperti
yang tertuang pada Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2018 tentang Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik. SPBE ditujukan untuk untuk mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel serta
pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya. Tata kelola dan manajemen
sistem pemerintahan berbasis elektronik secara nasional juga diperlukan untuk
meningkatkan keterpaduan dan efisiensi sistem pemerintahan berbasis elektronik.
SPBE bukan hanya sekedar penggunaan aplikasi atau sistem informasi
dalam pengerjaan operasional kegiatan keseharian pemerintahan. Lebih dari itu,
SPBE meliputi beberapa domain antara lain Domain Kegiatan Pemerintahan,
Teknologi dan Informasi serta Layanan. Di domain Kegiatan Pemerintahan ruang
lingkup SPBE meliputi Rencana Induk SPBE, Proses Bisnis, Anggaran dan
Belanja SPBE serta Data dan Informasi Elektronik. Di Domain Teknologi dan
Informasi, SPBE meliputi Penyediaan Pusat Data Terpadu, Jaringan Intra
Pemerintah, Sistem Penghubung Layanan Pemerintah, Aplikasi Layanan SPBE
serta Keamanan Informasi Pemerintah. Sementara di Domain Layanan, SPBE
meliputi Layanan Administrasi Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Layanan
Publik Berbasis Elektronik.

Revolusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memberikan peluang


bagi pemerintah untuk melakukan inovasi pembangunan aparatur negara melalui
penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) atau E-Government,
yaitu penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan TIK untuk memberikan
layanan kepada instansi pemerintah, aparatur sipil negara, pelaku bisnis,
masyarakat dan pihak-pihak lainnya. SPBE memberi peluang untuk mendorong
dan mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka, partisipatif,
inovatif, dan akuntabel, meningkatkan kolaborasi antar instansi pemerintah dalam
melaksanakan urusan dan tugas pemerintahan untuk mencapai tujuan bersama,
meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan publik kepada masyarakat luas,
dan menekan tingkat penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk kolusi, korupsi,
dan nepotisme melalui penerapan sistem pengawasan dan pengaduan masyarakat
berbasis elektronik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian E-Government

2. Apa Model-Model layanan E-Government

3. Bagaimana Penerapan Sistem E-government di Indonesia

C. Tujuan

1. Mengetahui definisi E-government

2. Mengetahui model-model layanan E-government

3. Mengetahui bagaimana penerapan sistem E-government di Indonesia

D. Manfaat

1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi E-government

2. Mahasiswa dapat mengetahui model-model layanan E-government

3. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana penerapan sistem E-government di


Indonesia
Bab 2

Pembahasan

1. Pengertian E-Government

E-Government adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi


dalam proses pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas,
transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan pelayanan publik.
Istilah e-Government berhubungan dengan kemampuan untuk menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan hubungan antara
pemerintah dan masyarakat, antara pemerintah dan pelaku bisnis, dan di antara
instansi pemerintah itu sendiri baik antara eksekutif, yudikatif, maupun legislatif.
Semua hal tersebut dengan bantuan teknologi internet yang dapat dilakukan di
mana saja dan kapan saja.

Menurut The Worid Bank Group (Falih Suaedi, Bintoro Wardianto


2010:54),E-Government adalah sebagai upaya pemamfaatan informasi dan
teknologi komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas, transparansi
dan akuntabilitas pemerintah dalam memberikan pelayanan publik secara lebih
baik.

Budi Rianto dkk (2012:36) menyimpulkan bahwa E-Government


merupakan bentuk aplikasi pelaksanaan dan tata laksana penggunaan teknologi
telematika atau teknologi informasi dan komunikasi. Aplikasi E-Government
memberikan peluang meningkatkan dan mengoptimalkan hubungan antar instansi
pemerintah, hubungan antara pemerintah dengan dunia dan masyarakat.
Mekanisme hubungan itu melalui pemanfaatan teknologi informasi yang
merupakan kolaborasi atau penggabungan antara dan sistem komunikasi jaringan.

Menurut Indrajit (2002:36) E-Government merupakan suatu mekanisme


interaksi baru antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang
berkepentingan, dengan melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama
internet) dengan tujuan memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan

2. Model-model layanan E-gov

Model-Model pada E-Government

Sedikitnya ada empat model yang dimiliki oleh E-Gov, model-model ini
dibedakan berdasarkan penggunaannya sebagai berikut :

1) Government-to-Citizen atau Government-to-Customer

Model ini dikenal dengan singkatan G2C yang memungkinkan


penyampaian layanan publik atau informasinya berjalan satu arah dari pemerintah
kepada masyarakatnya. Layanan ini bisa berupa pajak online, lowongan
pekerjaan, jaminan kesehatan, dokumen kependudukan, akte kelahiran serta akta
perkawinan, paspor, imigrasi, beasiswa, hingga penanggulangan bencana.

Kelebihan dari model ini adalah adanya pelayanan yang lebih baik,
layanan yang tersedia 24 jam dalam sehari dan dalam 7 hari/minggu tanpa perlu
Anda melakukan pengurusannya di kantor. Di balik kelebihan yang tampak,
kurangnya komunikasi dan interaksi antara pemerintah dengan masyarakatnya
menjadi kekurangan yang dimiliki oleh model ini.

2) Government-to-Business

Model yang disebut sebagai model G2B ini memungkinkan untuk


melakukan transaksi-transaksi secara elektronik antara pemerintah dengan pelaku
bisnis. Model G2B ini menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh kalangan
bisnis untuk melakukan transaksi kepada pemerintah. Penjualan produk dan jasa
kepada pemerintah dengan menggunakan model ini diharapkan bisa mendukung
kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan melalui aplikasi E-Procurement.
Informasi yang berhubungan dengan model ini berupa pajak perseroan,
peluang bisnis, pendaftaran perusahaan, serta peraturan yang ada pada pemerintah
berkaitan dengan usaha atau bisnis. Kelebihan dari model ini adanya dukungan
dari pemerintah yang didapatkan untuk mendukung pengelolaan pemerintahan
yang lebih efisien, serta dapat meningkatkan komunikasi antara pemerintah
dengan sektor usaha atau industri tersebut.

3) Government-to-Government

Memungkinkan komunikasi dan bertukar informasi secara online antara


departemen atau lembaga pemerintah suatu negara dengan negara lainnya melalui
basis data yang terintegrasi. Model G2G ini memberikan layanan berupa data
ekspor dan impor, data tenaga kerja, beasiswa, bantuan baik dalam negeri maupun
luar negeri, serta dalam hal perdagangan. G2G memungkinkan akan terjadinya
keterbukaan layanan antar pemerintah khususnya terkait regulasi yang dimiliki
oleh masing-masing negara.

4) Government-to-Employee

Menyandang istilah G2E, model E-Gov satu ini tidak hanya melayani
masyarakat secara umum tetapi juga memberikan pelayanan lebih spesifik kepada
para pegawai atau karyawan. Dengan tujuan memberikan pelayanan serta
kenyamanan kepada pegawai dan juga karyawan, adapun yang termasuk dalam
pelayanan E-Gov ini adalah BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan.

3. Penerapan sistem E-government di Indonesia

Pemerintah kini sedang mengiemplementasikan sistem e-government di


Indonesia. E-government adalah sistem pemerintahan yang berbasis teknologi
komunikasi. Pada prinsipnya inovasi e-government ini adalah untuk
meningkatkan kualitas proses pelayanan dari lembaga pemerintah kepada
masyarakat melalui pelayanan online. Selain itu, melalui sistem e-government,
masyarakat bisa ikut mengontrol pekerjaan pemerintah.

Bentuk-bentuk dari penggunaan e-government adalah e-budgeting, e-


procurement, e-audit, e-catalog, e-payment, e-controlling, bahkan hingga e-health.
Pemerintah kota Surabaya bahkan sudah menerapkan sistem Surabaya Smart
Windows (SWS) yaitu sebuah layanan yang membuat masyarakat dapat mengurus
perizinan melalui smartphone. Bahkan, masyarakat dapat mencetak sendiri
dokumen-dokumen perizinan.

Sistem e-government ini tidak hanya berdampak bagi masyarakat, tetapi


juga bagi pemerintah itu sendiri. Sistem e-government dapat mendukung kinerja
pemerintah dalam bidang government to business, governmentto citizen,
government to government, dan government to employees.

Dampak positif diterapkannnya sistem e-government di Indonesia adalah


masyarakat dapat menerima laporan kinerja pemerintah secara aktual dan
transparan, rakyat juga bisa dengan leluasa mengakses informasi seputar kinerja
pemerintah. Selain itu sistem e-government juga dapat menekan anggaran biaya.
Dengan teknologi online, pekerjaan juga tentunya akan lebih efesien, secara biaya
dan waktu.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kota Bandung dan, Pandeglang juga


mulai menerapkan sistem e-government lewat konsep smart city. Konsep smart
city terfokus pada pemanfaatan teknologi komunikasi untuk mendukung kinerja
pemerintah seperti memasangkan sensor dan peralatan rumah sakit, jaringan
listrik, perkeretaapian, jembatan dan memonitor kejadian di dalam kota seperti
kondisi jalan dan apabila ada bencana banjir.

Dengan diterapkannya sistem e-governmernt yang sangat mudah diakses


dan transparan dapat mengarahkan keadaan good and open government di
Indonesia.
Pemerintah sendiri sudah memiliki strategi dalam menerapkan sistem e-
government, yaitu; 1/ Mengembangkan sistem pelayanan yang handal dan dapat
terjangkau masyarakat luas dengan cara pemerataan jaringan komunikasi yang
merata di seluruh wilayah Indonesia. 2/ Menata sistem dan proses kerja
pemerintah dan pemerintah otonom secara holistik dengan cara menyiapkan SDM
yang terbiasa dengan teknologi. 3/ Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi secara optimal dengan cara memberikan informasi secara lengkap. 4/
Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri
telekomunikasi dan teknologi informasi. 5/ Melaksanakan pengembangan secara
sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur yaitu melalui tahapan
persiapan, pematangan, pemantapan, dan pemanfaatan.

Cita-cita good and open government di Indonesia hanya bisa terwujud


apabila semua lapisan ikut bekerja. Tak hanya pemerintah yang memfasilitasinya
lewat e-government dan smart city, namun kita sebagai masyarakat juga harus
ikut berpartisipasi bekerja dan berperan aktif mendukung cita-cita ini. Tak hanya
itu para pelaku industri, dan lembaga pemerintah non-kementerian yang bergerak
di bidang riset juga diharapkan dapat bekerja sama untuk mewujudkan cita-cita
ini.
Bab 3
Penutup

a. Kesimpulan
E-Government adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
dalam proses pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas,
transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan pelayanan publik.
Istilah e-Government berhubungan dengan kemampuan untuk menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi untuk me•ningkatkan hubungan antara
pemerintah dan ma•syarakat, antara pemerintah dan pelaku bisnis, dan di antara
instansi pemerintah itu sendiri baik antara eksekutif, yudikatif, maupun legislatif.
Semua hal tersebut dengan bantuan teknologi in•ternet yang dapat dilakukan di
mana saja dan kapan saja.
Sistem e-government ini tidak hanya berdampak bagi masyarakat, tetapi
juga bagi pemerintah itu sendiri. Sistem e-government dapat mendukung kinerja
pemerintah dalam bidang government to business, governmentto citizen,
government to government, dan government to employees.

b. Saran
Cita-cita good and open government di Indonesia hanya bisa terwujud
apabila semua lapisan ikut bekerja. Tak hanya pemerintah yang memfasilitasinya
lewat e-government dan smart city, namun kita sebagai masyarakat juga harus
ikut berpartisipasi bekerja dan berperan aktif mendukung cita-cita ini. Tak hanya
itu para pelaku industri, dan lembaga pemerintah non-kementerian yang bergerak
di bidang riset juga diharapkan dapat bekerja sama untuk mewujudkan cita-cita
ini.
Daftar Pustaka

https://idtesis.com/pembahasan-lengkap-teori-e-government-menurut-para-ahli/

https://idcloudhost.com/apa-itu-e-government-pengertian-model-kelebihan-
kekurangannya/

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/01/23/penerapan-sistem-e-
government-di-indonesia

You might also like