You are on page 1of 32

Kode Unit :

P. 854900.042.01

Judul Unit :
Mengases Kompetensi
KODE UNIT : P.854900.042.01
JUDUL UNIT : Mengases Kompetensi
DESKRIPSI UNIT : Unit ini menetapkan kompetensi yang dibutuhkan
untuk mengases kompetensi asesi, termasuk
Rekoknisi Pembelajaran Lampau (RPL) di dalam
sistem asesmen berbasis kompetensi. Unit ini dapat
digunakan dalam mengases kompetensi pada
lembaga sertifikasi profesi, lembaga pelatihan, dan
lembaga pendidikan. Skills for employability dalam
unit sudah menjadi bagian dari kriteria unjuk kerja.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menetapkan dan memelihara 1.1 Rencana asesmen diinterpretasi, kemudian
lingkungan asesmen kebijakan dan prosedur sistem asesmen
serta persyaratan organisasi/hukum/etika pelaksanaan
asesmen dikonfirmasikan dengan orang yang relevan.
1.2 Acuan pembanding asesmen yang relevan dan
perangkat asesmen yang akan digunakankan diakses
dan diinterpretasi guna memastikan bukti dan cara
pengumpulan bukti.
1.3 Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen
dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi dengn asesi, termasuk
kesempatan untuk melakukan penyesuaian yang
beralasan, asesmen ulang dan banding.
1.4 Jika relevan, usulan perubahan terhadap prosesasesmen
dirundingkan dan disepakati dengan asesi.
2. Mengumpulkan bukti yang 2.1 Rencana asesmen diikuti sebagai panduan dalam
berkualitas melaksanakan asesmen, guna penentuan kompetensi,
metode asesmen dan perangkat asesmen digunakan
unttuk mengumpulkan, mengorganisasikan dan
mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai.
2.2 Prinsip-prinsip asesmen dan aturan- aturan
bukti diterapkan dalam pengumpulan bukti yang
berkualitas.
2.3 Kesempatan untuk pengumpulan bukti pada saat bekerja
secara nyata atau dalam aktifitas kerja yang disimulasikan
ditentukan bersama asesi dan personel yang terkait.
INTERFACE CBT - CBA

3
Kompetensi mengacu
2 pada kemampuan untuk
melakukan tugas dan
Asesmen Berbasis tugas tertentu dengan
Kompetensi (CBA) standar kinerja yang
1 Fokus pada apa yang diharapakan di tempat
Pelatihan Berbasis dapat dilakukan kerja
Kompetensi (CBT) adalah atau yang harus
pelatihan yang dilakukan oleh
memberikan siswa pekerja di tempat
pengetahuan, kerja
keterampilan dan sikap
yang dibutuhkan untuk
mendemonstrasikan
kompetensi dalam
hubungannya dengan
kompetensi industri yang
sudah ditentukan dan
ditetapkan (ASEC,2013)
PROSES SERTIFIKASI

1 2 3 4 5

Asesmen Proses uji Keputusan Penerbitan


Pendaftaran kompetensi Sertifikat
sertifikasi

6 7 8 9

Penggunaan Pembekuan & Proses Banding atas


sertifikat, pencabutan sertifikasi keputusan
dan logo sertifikat ulang sertifikas
BEBERAPA ISTILAH DAN DEFINISI
PBNSP 201 : 2014

 Sertifikasi kompetensi kerja


Proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis
dan obyektif melalui uji kompetensi yang terukur, mengacu kepada
standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar internasional
dan/atau standar khusus
 Kompetensi
Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan.

 Proses sertifikasi
Kegiatan lembaga sertifikasi profesi dalam menentukan bahwa
seseorang memenuhi persyaratan sertifikasi, yang mencakup
pendaftaran, penilaian, keputusan sertifikasi, pemeliharaan sertifikasi,
sertifikasi ulang, dan penggunaan sertifikat maupun logo atau penanda
(mark).
 Asesmen
Proses penilaian kepada seseorang terhadap pemenuhan persyaratan yang
ditetapkan dalam skema sertifikasi.
 Uji Kompetensi
Tatacara yang merupakan bagian dari asesmen untuk mengukur kompetensi
peserta sertifikasi menggunakan satu atau beberapa cara seperti tertulis, lisan,
praktek, dan pengamatan, sebagaimana ditetapkan dalam skema sertifikasi
 Skema Sertifikasi
Paket kompetensi dan persyaratan spesifik yang berkaitan dengan kategori
jabatan atau keterampilan tertentu dari seseorang.
EK 1. MENETAPKAN DAN MEMELIHARA LINGKUNGAN ASESMEN

 Rencana Asesmen
Keseluruhan dokumen perencanaan yang akan digunakan dalam proses asesmen, terdiri dari:
 Tujuan asesmen
 Konteks asesmen
 Personel yang teridentifikasi
 Standar kompetensi yang relevan dan dokumentasi asemen lainnya
 Kebijakan dan prosedur asesmen
 Rencana bukti
 Metode dan perangkat asesemen yang telah ditentukan
 Kemungkinan kluster unit kompetensi sesuai tujuan asesmen
 Identifikasi bahaya K3, termasuk penilaian risiko dan strategi pengawasan
 Bahan dan/atau sumber daya fisik yang dibutuhkan
 Pengaturan organisasi pelaksanaan asesmen
 Persayaratan pelaporan K3
 Kebutuhan khusus asesmen, contoh: persyaratan perlatan pelindung diri
 Kerangka urutan kerja, penentuan waktu dan target waktu asesmen
 Prosedur asesmen mandiri
 Kaitan rencana pengorganisasian asesmen, kebijakan dan prosedur
 Acuan Pembanding
Acuan pembanding asesmen merujuk kepada Kriteria yang digunakan untuk
mengasses peserta asesmen, dapat berupa antara lain :
 Unit/sejumlah unit standar kompetensi
 Kriteria asesmen kurikulum pelatihan
 Spesifikasi kinerja
 Spesifikasi produk

 Dalam lingkungan lain, standar asesmen termasuk :


 Kriteria asesmen dari kurikulum dalam pelatihan
 Kode etik/kerja
 Parameter dan panduan pelatihan
 Standar prosedur kerja (SOP/POB), persyaratan organisasi
 Spesifikasi kinerja dan produk
PENDAFTARAN PENGUMPULAN BUKTI
Mengisi APL 01 dan 1. Menetapkan dan memelihara
APL 02 (*) lingkungan asesmen

2. Mengumpulkan bukti yang


berkualitas

P. 854900.042.01 3. Mendukung peserta / asesi


MENGASES KOMPETENSI

KEPUTUSAN
ASESMEN
4. Membuat keputusan
asesmen

MELAPORKAN & MENINJAU ASESMEN


6. Meninjau proses asesmen
5. Merekam dan melaporkan keputusan asesmen
DIMENSI KOMPETENSI
PERANGKAT ASESMEN + CARA PENGGUNAANNYA
PROSES ASESMEN – DI LSP
TAHAP 1 PROSES ASESMEN
Konsultasi/ Pra Asesmen
Dokumen yang
disiapkan :
 Memeriksa APL-01
 APL-01
 Portofolio
Menyambut asesi  Memastikan skema sertifikasi dan unit
 Skema Sertifikasi kompetensi (SKKNI) sudah dipahami peserta
dan SKKNI  Memberikan salam  Memverifikasi APL-02 :
 APL2  Mempersilahkan Peserta
 FR.MAPA  Merekondasikan peserta pada APL-02 :
 Perangkat Asesmen
duduk
asesmen dapat/ tidak dapat DILANJUT dan
 FR.AK.04 Banding  Memperkenalkan diri dan menginformasikan Metode Asesmen yang
menunjukkan surat tugas digunakan
 Menempatkan peserta uji • Menjelaskan pelaksanaan Observasi
dalam kondisi yang kondusif/ Demontrasi/praktek dan atau Portofolio
nyaman
• Menjelaskan pelaksanaan test tulis/ test
 Menjelaskan tujuan lisan/Wawancara
konsultasi pra asesmen
• Menjelaskan tentang : Aturan bukti (VATM ),
Prinsip Asesmen (VRFF), (Dimensi
Kompetensi).
• Menjelaskan kebijakan K3
LANJUT HALAMAN
BERIKUT • Menjelaskan BANDING (FR.AK.04).
EK 2. MENGUMPULKAN BUKTI BERKUALITAS

 Asesmen adalah menghasilkan dan menilai bukti,


mencocokan bukti dengan standar yang ditetapkan
 Metode yang berbeda dapat digunakan untuk asesmen yang
berbeda untuk menghasilkan jenis bukti yang berbeda.
 Jenis bukti yang digunakan dalam proses asesmen, antara
lain:
 Bukti Langsung
 Bukti Tidak Langsung
 Bukti Tambahan
 Bukti yang dikumpulkan oleh asesor dan peserta sebagai bagian
dari proses asesmen harus memenuhi aturan bukti dan harus juga
memenuhi kriteria berikut untuk dipertimbangkan sebagai bukti
bermutu,
 Mencakup kriteria kinerja unit untuk mendemonstrasikan capaian
elemen-elemen unit.
 Merefleksikan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang
dirumuskan dalam unit kompetensi
 Menunjukkan aplikasi keterampilan dalam konteks yang
dideskripsikan dalam unit kompetensi
 Mendemonstrasikan kompetensi terkini dan selama suatu periode
tertentu.
 Mendemonstrasikan kompetensi secara berulang-ulang.
 Merupakan pekerjaan peserta.
JENIS BUKTI , METODE ASESMEN DAN INSTRUMEN
JENIS BUKTI , METODE ASESMEN DAN INSTRUMEN (Lanj )
JENIS BUKTI , METODE ASESMEN DAN INSTRUMEN (Lanj )
MENERAPKAN PRINSIP ASESMEN DAN
ATURAN BUKTI

 Mutu metode penilaian yang berkaitan dengan aturan


metoda penilaian :
 Validitas
 Reliabilitas
 Fleksibel
 Adil
 Mutu bukti yang dinilai/dikumpulkan yang berkaitan
dengan aturan bukti :
 Validitas
 Keaslian/keautentikan
 Keterkinian
 Kememadaian/mencukupi
ASESMEN BERBASIS KOMPETENSI

 Fokus pada hasil


 Penilaian bersifat individual
 Tidak ada nilai presentase
 Tidak ada perbandingan dengan hasil individu lain
 Semua standar (persyaratan) harus dipenuhi
 Proses berkelanjutan (mengarahkan pada pengembangan
dan penilaian lebih lanjut
 Penilaian hanya dibuat “Kompeten” dan “Belum
Kompeten”
MENERAPKAN ATURAN BUKTI

1. Semua standar harus dinilai, VATM


2. Bukti harus secara jelas dan langsung terkait
dengan standar
3. Bukti harus dihasilkan dari kondisi yang
realitis menggunakan metode penilaian yang
valid
4. Penilaian tidak boleh membawa tekanan
kepada penilai/asesor maupun yang dinilai
5. Seberapa banyak bukti yang dibutuhkan
EK 3. MENDUKUNG ASESI/PESERTA

 Membimbing dan menjelaskan kepada peserta tentang mekanisme dalam


mengumpulkan bukti,
 Pengertian dan tujuan asesmen
 Pengertian perangkat asesmen.
 Cara menggunakan perangkat asesmen.
 Aturan bukti harus dipenuhi atas bukti yang disampaikan/ditunjukkan
asesi
PENERAPAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DAN INTERPERSONAL
DALAM ASESMEN

Keterampilan Komunikasi & Interpersonal


 Mengarahkan peserta untuk memahami
petunjuk/instruksi yang diminta oleh asesor
 Mengajukan pertanyaan dengan bahasa dan
interaksi yang baik untuk mengklarifikasi dan
mengkonfirmasi instruksi pengumpulan bukti
 Menginterpretasi jawaban lisan dan tulisan
dengan baik dan akurat
 Menyampaikan umpan balik yang membangun
dan mendukung
MENGEVALUASI BUKTI YANG TELAH TERKUMPUL
EK. 6 MEMBERIKAN UMPAN BALIK DAN MENCATAT HASIL ASESMEN

Umpan Balik Mencatat Hasil Asesmen


 Memastikan proses asesmen  Rekaman asesmen
telah dimengerti peserta  Sebagai bukti unjuk kerja
 Memastikan adanya perhatian peserta
peserta  Mendiskusikan rencana aksi
 Memberikan kesempatan  Menginformasikan terkait
bertanya dan menjawab dengan kesempatan proses
 Mengidentifikasi bukti yang akan banding
dikemukakan selanjutnya.  Menyarankan perbaikan
 Mendiskusikan rencana aksi pengumpulan bukti
 Menginformasikan terkait
dengan kesempatan proses
banding
 Menyarankan perbaikan
pengumpulan bukti
EK. 4 MEMBUAT KEPUTUSAN ASESMEN

Tugas asesor
 Mengumpulkan bukti dan menilai
kesesuaian bukti
 Membuat keputusan (Kompeten atau
Belum Kompeten) pada pencapaian
kompetensi peserta berdasarkan
kriteria/standar.
MEMBUAT KEPUTUSAN ASESMEN

Keputusan merupakan proses dua langkah dan


artinya:
 Keputusan dibuat oleh asesor berkaitan dengan
pencapaian kompetensi terhadap prinsip
asesmen dan aturan bukti.
 Keputusan dibuat oleh asesor berdasarkan bukti
yang disampaikan/ditunjukkan dan kemudian
dievaluasi, apakah asesi telah kompeten atau
belum kompeten.
PROSES ASESMEN – DI LSP
TAHAP 1 PROSES ASESMEN
DOKUMEN Yang Konsultasi/ Pra Asesmen
disiapkan :
 APL-01  Memeriksa APL-01
 Portofolio Menyambut asesi  Memastikan skema sertifikasi dan unit
 Skema Sertifikasi
kompetensi (SKKNI) sudah dipahami peserta
dan SKKNI  Memberikan salam
 APL2  Memverifikasi APL-02 :
 Mempersilahkan Peserta
 FR.MAPA
duduk  Merekondasikan peserta pada APL-02 : asesmen
 Perangkat Asesmen
 FR.AK.04 Banding dapat/ tidak dapat DILANJUT dan
 Memperkenalkan diri dan
menginformasikan Metode Asesmen yang
menunjukkan surat tugas
digunakan
 Menempatkan peserta uji
 Menjelaskan pelaksanaan observasi
dalam kondisi yang kondusif/
demontrasi/praktek dan atau portofolio
nyaman
 Menjelaskan pelaksanaan test tulis/ test
 Menjelaskan tujuan konsultasi
lisan/Wawancara
pra asesmen
 Menjelaskan tentang : Aturan bukti (VATM ),
Prinsip Asesmen (VRFF), (Dimensi Kompetensi).
 Menjelaskan kebijakan K3
LANJUT HALAMAN
 Menjelaskan BANDING (FR.AK.04).
BERIKUT
32

You might also like