You are on page 1of 45

Kode Unit :

P.854900.040.01

Judul Unit :
Mengorganisasikan Asesmen
KODE UNIT : P.854900.040.01
JUDUL UNIT : Mengorganisasikan Asesmen

DESKRIPSI UNIT : Unit ini menetapkan kompetensi yang dibutuhkan untuk


merencanakan dan mengorganisasikan proses asesmen, termasuk
Rekoknisi Pembelajaran Lampau (RPL), di dalam sistem asesmen
berbasis kompetensi. Unit ini dapat digunakan dalam perencanaan
dan pengorganisasian asesmen pada lembaga sertifikasi profesi,
lembaga pelatihan, dan lembaga pendidikan. Skill for employability
dalam unit sudah menjadi bagian dari kriteria unjuk kerja.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menentukan 1.1 Asesi diidentifikasi, kemudian tujuan dan konteks asesmen
pendekatan dikonfirmasi kepada orang yang relevan sesuai dengan
asesmen persyaratan hukum/ organisasi/ etika.
1.2 Keputusan jalur asesmen dibuat,apakah asesmen dilakukan
melalui jalur RPL, jalur pembelajaran dan asesmen atau pendekatan
kombinasi.
1.3 Strategi asesmen diakses dan bila perlu digunakan untuk
memandu pengembangan rencana asesmen.
1.4 Acuan pembanding asesmen/RPL diidentifikasi dan diakses.
POINT PENTING DALAM MERENCANAKAN DAN
MENGORGANISASIKAN ASESMEN

1. Tetapkan skema sertifikasi (KKNI/okupasi/


klaster/unit kompetensi yang akan dibuat
perencanaan Aktivitas dan Proses
asesmennya,
2. Pahami skema sertifikasi : kemasan
kompetensi, untuk siapa skema ini diujikan,
metoda dan perangkat/instrumen uji
kompetensi apa yang digunakan,
3. Buat perencanaan dan pengorganisasian
asesmen
LANGKAH – LANGKAH MENGORGANISASIKAN ASESMEN

• Menentukan pendekatan asesmen (1. indntifikasi


ELEMEN peserta, tujuan dan konteks asesmen, 2. Indentifikasi dan Akses
1 Standar Kompetensi )

• Mempersiapkan rencana asesmen ( 1. Analisis Unit


Kompetensi dan Persyaratan Asesmen: bukti, jenis bukti, aturan
ELEMEN
2
bukti, 2. Pilih Metoda dan Instrumen , 3. Kembangkan Rencana
Asesmen)

• Kontekstualisasi dan meninjau rencana


ELEMEN asesmen (1. Analisis Alat Asesmen, 2. Identifikasi Peluang
3
untuk Asesmen Terintegrasi )

• Mengorganisasikan asesmen ( 1. Analisis


ELEMEN Penggunaan Instrumen Asesmen, 2. Kembangkan Instrumen
4 asesmen, 3. Petakan Instrumen Asesmen, 4. Tulis Instruksi yag
Jelas)
EK 1. MENENTUKAN PENDEKATAN ASESMEN

 Asesi/kandidat, (hasil pelatihan, pengalaman


kerja, hasil pelatihan/belajar mandiri), tujuan
dan konteks asesmen diidentifikasi dan
dikonfirmasikan dengan orang yang relevan
sesuai dengan persyaratan hukum, organisasi
dan etika
 Standar industri atau tempat kerja yang berlaku
diidentifikasi dan diakses untuk asesmen,
 Strategi asesmen diakses
 Acuan pembanding asesmen/RPL diidentifikasi
dan diakses
Tujuan Asesmen/RPL
KONTEKS ASESMEN
LIHAT PADA KLAUSAL 6 SKEMA
EK 2. MEMPERSIAPKAN RENCANA ASESMEN

2.1 Unit kompetensi dan persyaratan asesmen


dianalisis untuk mengidentifikasi bukti dan jenis
bukti yang diperlukan untuk menunjukkan
kompetensi, sesuai dengan aturan bukti
2.2 Metode dan instrumen asesmen dipilih untuk
mendukung pengumpulan bukti yang ditetapkan,
dengan mempertimbangkan konteks dimana
asesmen akan berlangsung
2.3 Rencana asesmen dikembangkan dan persetujuan
didapatkan dari para pemangku kepentingan terkait
RENCANA ASESMEN

Keseluruhan dokumen perencanaan


yang menjelaskan :
 Apa yang akan diases, yaitu unit
kompetensi;
 Kapan asesmen akan dilakukan dan
akan terjadi.
 Di mana asesmen akan dilakukan,
yaitu konteks asesmen;
 Bagaimana asesmen akan terjadi,
yaitu metode yang akan
digunakan.
Contoh : FORMULIR MEMPERSIAPKAN RENCANA
ASESMEN
MENGIDENTIFIKASI ACUAN PEMBANDING

 Standar Kompetensi
 Kriteria asesmen kurikulum
 Spesifikasi kinerja suatu
perusahaan atau industri
 Spesifikasi Produk
 Pedoman khusus
 Pelanggan, perusahaan atau
organisasi
MENGIDENTIFIKASI BUKTI

JENIS BUKTI METODE BENTUK BUKTI


• Langsung • Observasi langsung • Praktek
• Bukti yang • Kegiatan terstruktur langsung/demonstras
dikumpulkan oleh • Latihan simulasi dan i
asesor melalui permainan peran, • Produk/jasa hasil
pengamatan proyek, presentasi, demonstrasi/praktek
langsung terhadap lembar kegiatan langsung
aktivitas kerja yang
menghasilkan
pekerjaan, ataupun
dalam kondisi yang
disimulasikan.
JENIS BUKTI METODE BENTUK BUKTI

• Tidak Langsung • Verifikasi Portofolio • Portofolio


Bukti yang • Review/ulasan • Sertifikat kompetensi
dikumpulkan oleh produk, testimonial, • Sertifikat pelatihan
laporan dari berbasis kompetensi
asesor melalui
pengamatan tidak atasan/pihak ke • Produk/jasa hasil kerja
secara langsung 3/rekan kerja, bukti • Kinerja pekerjaan
terhadap aktifitas pelatihan, dan • Dokumen lainnya yang
kerja, pencapaian telah dibuat/disusun
sebelumnya yang oleh kandidat dengan
diautentikasi dokumentasi pendukung
yang relevan.
• Bukti dikonfirmasi
melalui pertanyaan
wawancara
JENIS BUKTI METODE BENTUK BUKTI

• Tambahan • Bukti ini dapat • Jawaban


• Bukti yang dilakukan melalui pertanyaan
dikumpulkan pertanyaan terstruktur
untuk tertulis, atau • Jawaban
memastikan pertanyaan lisan pertanyaan tidak
kecukupan bukti- yang secara terstruktur
bukti yang akurat
• Testimoni
diajukan dari merefleksikan
kinerja asesi. • dll
bukti langsung
dan tidak
langsung.
PRINSIP ATURAN BUKTI (VATM)

 Valid
Semua bukti yang terkumpul memenuhi kriteria yang terdapat pada acuan
pembanding (benchmark).
Contoh :
 Memperhatikan elemen dan kriteria unjuk kerja
 Merefleksikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan sebagaimana
dikemukakan oleh unit kompetensi terkait
 Memperlihatkan penggunaan sebagaimana dikemukakan pada batasan variabel
 Mendemonstrasikan kinerja keterampilan dan pengetahuan yang dgunakan, baik
pada kondisi kerja real ataupun simulasi

 Asli/Otentik (authentic)
Bukti yang dikumpulkan adalah milik asesi.
Contoh :
 Asesi pernah mengerjakan pekerjaan dimaksud
 Dapat diakui/diverifikasi
 Terkini (Current)
Bukti yang dikumpulkan adalah bukti terkini .
Contoh
 Mendemonstrasikan keterampilan dan pengetahuan terkini
asesi
 Memenuhi standar keterkinian

 Memadai (Sufficient)
Semua bukti dinyatakan cukup memenuhi kriteria yang terdapat
pada acuan pembanding (benchmark).
Contoh :
 Mendemonstrasikan kompetensi setiap saat
 Mendemonstrasikan kompetensi secara berulang
 Tidak berkurang kemampuan/persyaratan bahasa, literasi,
numerasi
PRINSIP - PRINSIP ASESMEN PBNSP (301:2013)

 Valid, bahwa pelaksanaan sertifikasi kompetensi pada


dasarnya melakukan penilaian berdasarkan bukti-bukti
yang terkini dan asli.
 Reliabel, bahwa pelaksanaan sertifikasi kompetensi
harus bersifat konsisten, dapat menghasilkan
kesimpulan yang sama walaupun dilakukan pada waktu,
tempat dan asesor yang berbeda.
 Fleksibel, bahwa pelaksanaan sertifikasi kompetensi
dilakukan dengan metoda yang disesuaikan dengan
kondisi peserta dan tempat uji kompetensi .
 Adil, bahwa pelaksanaan sertifikasi kompetensi dalam
penilaiannya tidak boleh membedakan / diskriminasi
terhadap peserta, memberikan perlakuan yang sama
sesuai dengan prosedur dan tidak melihat peserta
datang dari kelompok /golongan mana peserta berasal .
HAL YANG PERLU DIPAHAMI DALAM MERENCANAKAN
PENGUMPULAN BUKTI KOMPETENSI

Kontekstualisasi Standar Kompetensi & Bagaimana seharusnya asesmen


dilakukan ?
Merujuk standar kompetensi yang terdapat pada skema sertifikasi (lihat struktur
SKKNI : judul, deskripsi, elemen, KUK, Batasan Variabel dan Panduan Penilaian)
EK 3. KONTEKSTUALISASI DAN MENINJAU
RENCANA ASESMEN

Karakteristik asesi dan kebutuhan spesifik


 Karakter asesi/peserta
 Rendahnya kemampuan baca tulis atau berhitung
 Orang yang bahasa utamannya bukan bahasa Indonesia
 Peserta dengan kecacatan
 Peserta usia lanjut
 Kesehatan
 Jenis kelamin
 Peserta berpendidikan rendah
 Tanggung jawab keluarga
KARAKTERISTIK ASESI DAN KEBUTUHAN SPESIFIK

 Karakter asesi/peserta
 Rendahnya kemampuan baca tulis atau berhitung
 Orang yang bahasa utamannya bukan bahasa
Indonesia
 Peserta dengan kecacatan
 Peserta usia lanjut
 Kesehatan
 Jenis kelamin
 Peserta berpendidikan rendah
 Tanggung jawab keluarga
INPUT DARI PAKET PELATIHAN/PENGEMBANGAN KURSUS
YANG RELEVAN DENGAN KEBUTUHAN
KONTEKSTUALISASI

 Melakukan perhitungan terhadap persyaratan bahasa, baca


tulis dan berhitung
 Menyediakan dukungan pelayanan pribadi (penterjemah,
pembaca)
 Menggunakan teknologi adaptif atau peralatan khusus
 Menjadwalkan asesmen yang fleksibel
 Menyediakan material asesmen dalam berbagai format
 Membuat penyusuaian terhadap lingkungan fisik
 Mempertimbangkan usia, jenis kelamin, budaya, tradisi &
kepercayaan
 Memperbaiki metoda dan perangkat asesemen yang
diusulkan
PERANGKAT ASESMEN SESUAI KEBUTUHAN
KONTEKSTUALISASI

• Mengkaji perangkat asesmen yang telah dilakukan


penyesuaian
• Memastikan bahwa spesifikasi standar kompetensi
masih terpenuhi sesuai dengan validasi pada prinsip
asesmen dan aturan bukti
• Mengakses daftar unIt kompetensi
• Mengakses skema sertififkasi
• Mengidentifikasi acuan pembanding
• Mengkoordinasikan acuan pembanding dengan pihak
terkait (peserta, LSP, TUK, Komite Skema dll)
PEMILIHAN METODE/PERANGKAT ASESMEN
KARAKTERISTIK/ JENIS BUKTI METODA DAN PERANGKAT/INSTRUMEN UJI
ASAL ASESI PERANGKAT KOMPETENSI
ASESMEN
• Hasil Pelatihan 1. FR.AI.01. Ceklis Observasi
dan atau 2. FR.AI.02. Tugas Observasi
Pendidikan CL Demontrasi
• Peserta Didik 3. FR.AI.03. Pertanyaan Pendukung
(mhs dan Siswa) LANGSUNG (L) Observasi
• Pekerja DAN 1. FR.AI.06. Pertanyaan Tertulis
Pengalaman TAMBAHAN (T) 2. FR.AI.07. Pertanyaan Lisan
(Dominan Kerja T 3. FR.AI.09. Pertanyaan
Pisik) Wawancara

• Pekerja VP 1. FR.AI.08. Verifikasi Portofolio


Pengalaman
1. FR.AI.11. Bukti Pihak Ketiga
(Diminan Kerja TIDAK
2. FR.AI.06. Pertanyaan Tertulis
Otak/Thinking) LANGSUNG (TL)
T 3. R.AI.AE.02. Pertanyaan Lisan
DAN
4. FR.AI.09. Pertanyaan
TAMBAHAN (T)
Wawancara
METODE + PERANGKAT/INSTRUMEN ASESMEN

Dipilih untuk mendukung pengumpulan bukti yang ditetapkan, dengan


mempertimbangkan konteks dimana asesmen akan berlangsung
PERANGKAT/INSTRUMEN ASESMEN

Perangkat/instrumen asesmen, meliputi :


 Cek list/lembar periksa Observasi Langsung
(CL)
 Daftar Pertanyaan (Tertulis DPT, Lisan DPL,
Wawancara PW)
 Cek list/lembar periksa Verifikasi Portofolio
(VP)
 Cek list/lembar periksa Ulasan produk (CUP)
 Lainnya
OBSERVASI/PENGAMATAN LANGSUNG DITEMPAT KERJA
ATAU TEMPAT KERJA YANG DISIMULASIKAN

Observasi adalah metode asesmen berbasis Checklist


kompetensi yang mengahruskan kandidat Obsevasi
untuk menunjukan tidak hanya apa yang
mereka ketahui, tetapi juga apa yang bisa
Tugas Praktek,
mereka lakukan,
berupa instruksi
Dapat dikembangkan untuk mendukung kepada
metode asesmen , meliputi : kandidat untuk
menampilkan
Daftar Periksa Pengamatan Langsung untuk kompetensi
menentukan kompetensi yang ditunjukan yang diminta EK
terhadap elemen kompetensi dan KUK terkait dan KUK

Untuk konteksnya, juga terhadap spesifikasi


dan persyaratan tempat kerja (standar produk
dan SOP)
Contoh : CEKLIS OBSERVASI AKTIVITAS DI TEMPAT KERJA
Contoh : TUGAS PRAKTIK DEMONSTRASI
Contoh : PERTANYAAN TERTULIS PILIHAN GANDA
Contoh : LEMBAR KUNCI JAWABAN PERTANYAAN
TERTULIS PILIHAN GANDA
Contoh : LEMBAR JAWABAN PERTANYAAN
TERTULIS PILIHAN GANDA
Contoh : PERTANYAAN TERTULIS ESAI
Contoh : LEMBAR KUNCI JAWABAN PERTANYAAN TERTULIS ESAI
Contoh : LEMBER JAWABAN PERTANYAAN TERTULIS ESAI
Contoh : PERTANYAAN LISAN
Contoh : CEKLIS VERIFIKASI PORTOFOLIO
Contoh : CEKLIS VERIFIKASI PORTOFOLIO
Contoh : PERTANYAAN WAWANCARA
EK 4. MENGORGANISASIKAN ASESMEN

 Mengatur persyaratan bahan dan kebutuhan sumber daya


fisik yang telah teridentifikasi sesuai dengan kebijakan dan
prosedur sistem asesmen maupun persyaratan
hukum/organisasi/etika
 Bila diperlukan, organisasikan dan atur dukungan spesialis
apapun yang dibutuhkan untuk asesmen sesuai dengan
persyaratan hukum/organisasi/etika
 Organisasikan peran dan tanggung jawab semua orang yang
terlibat dalam proses asesmen
 Menetapkan Strategi komunikasi efektif dengan orang yang
terlibat dalam proses asesmen guna mendorong terjadinya
arus komunikasi yang teratur dan didapatkannya umpan balik
 Mengkonfirmasikan penyimpanan rekaman asesmen dan
pelaporannya
45

You might also like