You are on page 1of 4

A.

Langkah-langkah Pencegahan Bullying oleh Anak


Umumnya, anak pelaku bullying dituding sebagai anak yang kejam, tidak ramah,
dan kurang dalam keterampilan sosial atau kurang pergaulan. Pencegahan bullying oleh
anak pun memerlukan dukungan banyak pihak, termasuk keluarga dan sekolah.
Secara teori, dahulu peneliti percaya bahwa anak pelaku bullying memiliki
kemampuan sosial yang buruk dan harga diri yang rendah sehingga tidak memiliki
teman, atau mereka pernah menjadi korban bullying.  Namun, ciri-ciri tersebut tidak
sepenuhnya berlaku.  Jika Disebabkan Medsos dan Game, Apakah
Pencegahan Bullying Bisa Dilakukan?
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan, media sosial termasuk
Instagram dan Facebook, serta game online, membawa pengaruh signifikan
terhadap peningkatan kasus bullying di sekolah.
Anak-anak usia sekolah belum terlalu memahami dampak pemakaian Internet.
Akibatnya, mereka pun belum menyadari dampak yang terjadi di dunia nyata, jika
mereka melakukan hal-hal yang dianggap wajar di dunia maya. Misalnya, saat bermain
game online, yang melibatkan gerakan seperti memukul dan meninju.
Untuk mencegah bullying di kalangan anak-anak, keluarga dan sekolah memiliki
peran penting.
B. Peran Keluarga dalam Pencegahan Bullying
Orangtua berperan mencegah dan memutus rantai bullying melalui
pendidikan parenting. Sebab berdasarkan penelitian, kasus bullying pun bisa terjadi di
rumah, ketika orangtua memiliki lebih dari dua anak. Bullying oleh kakak atau adik,
menjadi bentuk kekerasan dalam keluarga yang paling sering ditemukan. Sayangnya, hal
semacam ini malah dianggap sebagai bagian dari pendewasaan anak. Padahal sebagai
dampak jangka panjang, anak yang menjadi korban bullying di tengah keluarga bisa
mengalami gangguan mental Keluarga, termasuk orangtua, berperan penting dalam
mencegah dan menghentikan bullying. Murid dengan keluarga yang harmonis, lebih
jarang memperlihatkan perilaku agresif.
C. Peran Sekolah dalam Pencegahan Bullying
Seperti halnya keluarga, sekolah pun berperan penting dalam mencegah bullying.
Anak-anak yang memiliki hubungan erat dengan keluarga, dan mendapat dukungan pihak
sekolah, biasanya akan menghentikan tindakan bullying yang dijumpai.
Bullying yang dimaksud mulai dari kekerasan fisik, cyberbullying, pengucilan
oleh kelompok tertentu, hingga kekerasan sosial, seperti gosip yang merugikan.
Kasus Bullying di Kalangan Anak Contohnya, kasus yang ditangani Dorothy Espelage,
PhD, seorang peneliti bullying sekolah, mewawancarai seorang anak, sebut saja namanya
Johnny. Ia duduk di kelas VII di Chicago. Ayahnya seorang dokter, dan ibunya seorang
politisi lokal. Johnny sangat pandai bergaul, bahkan ia dikagumi oleh teman-teman
sekelasnya. Namun, yang mengejutkan, Johny ternyata adalah anak pelaku bullying yang
senang mengganggu anak-anak lain. Bahkan, ia juga merokok, mengonsumsi alkohol,
dan sering membolos. Apa yang terjadi pada Johnny tentu sangat aneh, mengingat
sepertinya ia adalah anak yang memiliki segalanya. Namun, di era milenial, anak
pelaku bullying bisa saja dari keluarga terpandang. Mereka memiliki kemampuan sosial
yang normal, bahkan melebihi anak-anak lain.
1. Apa Penyebab Anak Menjadi Pelaku Bullying?
Dalam banyak kasus, anak pelaku bullying menjadi pemimpin geng atau
kelompok yang didukung oleh anak-anak lain. Mereka menjadi anak
pelaku bullying karena mencoba mempertahankan eksistensi diri atau posisi mereka yang
mendominasi di dalam kelompok.

Anak pelaku bullying akan mengidentifikasi target bullying yang rentan, lalu


menetapkan dominasinya untuk mempertahankan kendali kelompok. Tentu saja hal ini
sangat negatif dan tidak boleh dibiarkan.

Kebiasaan menindas atau mengganggu anak lain, bisa disebabkan oleh berbagai
faktor. Di antaranya adalah kurangnya perhatian orangtua atau kekerasan dalam rumah
tangga. Johnny memiliki segalanya, kecuali perhatian orangtua yang sibuk menjalani
profesi di luar rumah sebagai dokter dan politikus.

Bila dibiarkan, anak pelaku bullying saat dewasa akan kesulitan menyesuaikan


diri di tengah masyarakat dan sering terlibat masalah. Studi menunjukkan, anak
pelaku bullying terlibat perkelahian, dipenjara, penyalahgunaan obat-obatan atau
narkoba, mengonsumsi alkohol, dan memiliki masalah dalam karier serta hubungan
pernikahan.

2. Bagaimana Cara Menangani Anak Pelaku Bullying?


Hanya ada satu solusi untuk membantu masalah anak pelaku bullying yaitu kerja
sama antara orangtua dan pihak sekolah untuk meredakan faktor kemarahan sang anak.
Dalam kasus Johnny, ternyata ia marah karena kesepian dan orangtuanya tidak pernah
ada saat ia membutuhkannya.
3. Apabila anak Anda terindikasi sebagai seorang pengganggu atau
pelaku bullying, berikut saran para ahli:
1) Luangkan lebih banyak waktu untuk anak dan melakukan kegiatan yang
berkualitas Bersama-sama agar anak merasa dihargai dan disayangi.
2) Ajarkan akan untuk mengekspresikan kemarahan dengan cara yang dapat
diterima secara sosial. Misalnya, memberikan label nama pada emosi atau
perasaannya, lalu berbicara secara terbuka dengan orangtua untuk mengatasi
masalah tersebut.
3) Ciptakan peluang bagi anak untuk menjadi pemimpin yang positif. Misalnya,
menjadi ketua OSIS, ketua tim olahraga, ketua kelompok pramuka, ketua
kelas, dan sebagainya.

Anak pelaku bullying tidak seharusnya dijauhi atau dimarahi. Namun justru harus


dibantu dan dirangkul, agar ia bisa memperbaiki perilakunya
D. Lima Cara Mengatasi "Bullying" di Lingkungan Sekolah
Bullying adalah perbuatan yang dilakukan dengan cara merendahkan martabat
seseorang. Bullying itu bisa dilakukan dengan berbagai cara. Bisa melalui cara fisik,
verbal, dan perbuatan tak layak. Sering kita mendengar banyak kasus bullying di
Indonesia seperti kasus mahasiswa Universitas Gunadarma, dan lain-lain. Nah, secara
pengalaman saya pada saat kelas 6 SD, saya pernah dibully satu angkatan dan rasanya
sungguh sakit, sih. Dan itu masih membekas di hati saya sampai sekarang. Waktu itu,
saya dibully melalui cara verbal. Dan waktu di SMP, Tuhan menolong saya dengan cara
bersabar dan kuat menghadapi bullying. Sehingga, saya mempunyai banyak teman
hingga sekarang. Jadi, saya akan memberikan 5 resep untuk mengatasi bullying di
sekolah.
 Buktikan kalau kita itu lebih hebat dari mereka. Setiap manusia pasti lemah. Tetapi, di
mata pembully kita memang lemah. Sesungguhnya, jika kita memiliki kelebihan, kita
bisa membuktikan kalau kita lebih hebat daripada mereka. Misalnya, pintar
metematika, jago bulutangkis, dan lain-lain. Dengan begitu, mereka akan sadar kalau
mereka sesungguhnya mempunyai kelemahan.
 Usaha bangkit dari diri sendiri. Jika kita ingin bebas dari bullying, semuanya dimulai
dari diri sendiri. Mengapa? Sebab jika kita tidak mencari cara untuk bangkit dari
bullying tersebut, kita akan terus dikekang oleh orang yang menyakiti diri kita. Jika
kita tidak bisa meakukannya, siapa lagi yang ingin menolong kita? Ada benarnya juga,
jika kita ingin bebas dari bullying, kita perlu seorang teman. Tetapi, lebih baik kita
bangkit dari bullying dari inisiatif diri sendiri.
 Berani melaporkannya ke orang tua atau guru. Jika kita dibully, lebih baik minta
bantuan kepada orang tua atau guru. Agar, kita bisa terbuka apa yang terjadi dengan
diri kita. Jangan menutupi apa yang terjadi dengan diri kita. Karena itu hanya akan
memperburuk masalah dan membuat kita menjadi takut bergaul dengan orang lain.
Lebih baik terbuka dengan orang yang kita percaya seperti guru, orang tua, atau
sahabat curhat kita.
 Jangan mencoba mengakhiri hidup. Ini sangat penting! Jangan mencoba mengakhiri
hidup. 
 Mengapa? Sudah mendapatkan dosa, mengecewakan orang tua, dan pembully itu puas
dengan apa yang dilakukan oleh diri kita sendiri. Jadi, jangan mencoba mengakhiri
hidup. Selesaikan dengan cara yang baik dan  berkonsultasi dengan orang yang kita
percaya agar kita mendapatkan jalan keluar untuk mengatasi masalah yang kita alami.
 Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa agar
diberi kesabaran dalam menghadapi masalah. Tuhan menopang kita. Tuhan melihat
apa yang mereka perbuat. Tuhan juga akan memberi mereka hukuman yang setimpal
dengan kita. Tuhan mengasihi kita agar kita bisa melewati masalah dan membuat kita
tersenyum.
Jadi, meskipun kita mempunyai kekurangan, kita masih bisa bangkit untuk
menyelesaikannya. Dan, untuk yang suka membully teman, sadarlah apa yang kalian
lakukan. Apakah kalian juga mau diperlakukan seperti itu? Tidak, bukan? Jadi stop
membully teman ya...
STOP BULLYING!!!

You might also like