You are on page 1of 22

lOMoARcPSD|20940097

Makalah Aspek Hukum Bisnis - Mengenal Hukum DAN


Hukum Bisnis
Hukum Bisnis Antar Negara (Universitas Islam Sultan Agung)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)
lOMoARcPSD|20940097

MENGENAL HUKUM DAN HUKUM BISNIS

DISUSUN OLEH :

NAMA : SARAH NADIA PUTRI


NIM : 20405534
PRODI : AKUNTANSI / PAGI A
MATA KULIAH : ASPEK HUKUM DALAM BISNIS
DOSEN PENGAMPU: EDY DHARMA , SH., MH.

STIE SULTAN AGUNG PEMATANGSIANTAR


Tahun Ajaran 2020 / 2021

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada kita semua untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Mengenal
Hukum dan Hukum Bisnis” tepat waktu.

Makalah “Mengenal Hukum dan Hukum Bisnis” ini disusun guna


memenuhi tugas pada mata kuliah Aspek Hukum Dalam Bisnis di STIE Sultan
Agung Pematangsiantar. Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang hukum, khususnya hukum bisnis.

Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Edy


Dharma. Sh., Mh. selaku dosen mata kuliah Aspek Hukum Dalam Bisnis. Tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Saya juga menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Pematangsiantar, 18 Mei 2021

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Hukum dan Masyarakat.............................................. 5
2.2 Hubungan Antara Hukum Dengan Masyarakat..................... 9
2.3 Sistematika Hukum Perdata...................................................... 12
2.4 Hukum Bisnis.............................................................................. 15

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.................................................................................. 18
3.2 Saran............................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 19

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hukum merupakan suatu alat negara yang mempunyai tujuan untuk
menertibkan, mendamaikan, dan menata kehidupan suatu bangsa demi
tercapainya suatu keadilan dan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Hukum
merupakan himpunan peraturan perundang-undangan yang berisi tentang perintah
dan larangan-larangan yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan oleh
karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu sendiri. Pada prinsipnya hukum
merupakan kenyataan dan pernyataan yang beraneka ragam untuk menjamin
adanya penyesuaian kebebasan dan kehendak seseorang dengan orang lain, yang
pada dasarnya hukum mengatur hubungan manusia dalam masyarakat
berdasarkan prinsip-prinsip yang beraneka ragam pula.

Dewasa ini dengan semakin pesatnya perkembangan setiap bidang


kehidupan, termasuk bisnis yang kini tak hanya barang namun juga jasa,
diperlukan suatu kebutuhan untuk sadar hukum dan “melek” hukum. Suatu negara
yang digambarkan dalam Diagram Pareto pada awalnya dibuat atas fenomena
unik bahwa menurut penelitian tersebut 80% pendapatan negara ditentukan oleh
20% penduduknya, ini menunjukan bahwa bisnis termasuk sebagai penopang
perekonomian dan pembangunan di suatu negara. Menurut Saleh (1990), “Hukum
merupakan pranata yang pada akhirnya menentukan bagaimana kesejehateraan
yang dicapai tersebut dapat dinikmati secara merata, bagaimana keadilan sosial
dapat diwujudkan dalam kehidupan masyarakat dan bagaimana kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat membawa kebahagiaan rakyat banyak”. Sebagai
pelaku bisnis tentu tidak akan terlepas dari hukum, khususnya hukum bisnis.
Hukum bisnis bertujuan untuk memberikan kepada para pelaku bisnis berupa
keadilan, kepastian hukum, dan ketertiban dalam menjalankan kegiatan bisnis
mereka. Dengan demikian, hukum sangat berperan mengatur bisnis agar bisnis

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

bisa berjalan dengan lancar, tertib, dan aman, sehingga tidak ada pihak-pihak yang
dirugikan akibat adanya kegiatan bisnis tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan antara hukum dan masyarakat ?


2. Bagaimana sistematika hukum perdata ?
3. Apa yang dimaksud dengan hukum bisnis ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui hubungan antara hukum dan masyarakat.
2. Untuk mengetahui bagaimana sistematika hukum perdata.
3. Untuk mengetahui bagaimana hukum bisnis.

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Hukum dan Masyarakat


Hukum merupakan peraturan-peraturan, baik yang tertulis maupun yang
tidak tertulis, yang pada dasarnya berlaku dan diakui orang sebagai peraturan
yang harus ditaati dalam kehidupan bermasyarakat.

Hukum mempunyai pengertian yang beraneka ragam, dari segi macam,


aspek dan ruang lingkup yang luas sekali cakupannya, kebanyakan para ahli
hukum mengatakan tidak mungkin membuat suatu definisi tentang apa
sebenarnya hukum itu. Pendapat ini sejalan apa yang dikemukakan oleh Van Apel
Doorn yang mengatakan bahwa hukum itu banyak seginya dan sedemikian
luasnya sehingga tidak mungkin menyatkannya dalam satu rumusan yang
memuaskan.

Oleh sebab itu menurut Purnadi Purbacaraka, pengertian hukum antara


lain dapat dilihat dari cara-cara merealisasikan hukum tersebut dan bagaimana
pengertian masyarakat terhadap hukum, yang antara lain adalah:

a. Hukum sebagai ilmu pengetahuan


b. Hukum sebagai disiplin
c. Hukum sebagai kaidah
d. Hukum sebagai tata hukum
e. Hukum sebagai petugas (hukum)
f. Hukum sebagai keputusan penguasa
g. Hukum sebagai proses pemerintahan
h. Hukum sebagaiperilaku yang ajeg atau sikap yang teratur
i. Hukum sebagai jalinan nilai-nilai

Berikut ini adalah pendapat dari beberapa ahli hukum mengenai pengertian
hukum:

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

 Utrecht : Himpunan peraturan-peraturan (perintah+larangan) yang


mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh
masyarakat.

 S. M Amin : Kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-


sanksi yang disebut hukum. Tujuan hukum adalah mengadakan ketertiban
dalam pergaulan manusia, sehingga keamanan dan ketertiban terpelihara.

 JCT Simorangkir : Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat


memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan
masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib,
pelanggaran mana berakibatdiambil tindakan hukum tertentu.

 M. H. Tirtaamidjaja : Hukum adalah semua aturan atau norma yang


harus diturut dalam tingkah laku tindakan-tindakan dalam pergaulan hidup
dengan ancaman mesti mengganti kerugian, jika melanggar aturan-aturan
itu akan membahayakan diri sendiri atau harta, umpamanya orang akan
kehilangan kemerdekaan, didenda, dsb.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hukum adalah peraturan


atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa
atau pemerintah. Undang-undang, peraturan, dan sebagainya untuk mengatur
pergaulan hidup masyarakat. Apabila Warga Negara Indonesia tidak mematuhi
hukum yang ada tentu akan dijatuhi sanki berupa denda hingga dipenjara.

Ketaatan kepada peraturan dan hukum adalah sebuah konsep yang harus
diwujudkan dalam diri setiap warga negara. Semakin seseorang itu taat hukum,
maka bisa disimpulkan kalau tingkat kesadaran hukumnya juga tinggi.

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

Hukum memiliki beberapa tujuan di antaranya :

a. Melindungi hak asasi setiap manusia.


b. Menciptakan kesejahteraan, ketenteraman, kenyamanan dalam kehidupan
c. Menciptakan rasa keadilan bagi seluruh masyarakat tanpa mengenal kasta.
d. Menjadi petunjuk dalam pergaulan bagi setiap anggota masyarakat.
e. Menjaga agar tidak terjadi perbuatan main hakim sendiri dalam pergaulan
masyarakat.
f. Kedamaian hidup manusia berupa ketertiban ekstern antar-pribadi dan
ketenangan intern pribadi; Sebagai sarana penegak dalam proses
pembangunan.
g. Menyelenggarakan keadilan, ketertiban, kebenaran, kententeraman, serta
perdamaian sebagai syarat untuk mendatangkan kemakmuran dan
kebahagiaan.
h. Mewujudkan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Hukum juga memiliki beberapa unsur. Unsur – unsur hukum diantaranya :

a. Mengatur Tingkah Laku Masyarakat


Sebuah produk hukum harus mengandung unsur peraturan yang
berfungsi mengatur interaksi dan hubungan antaranggota masyarakat di
tempat hukum tersebut berlaku.

b. Dibuat Badan Resmi yang Berwajib


Tidak setiap orang atau lembaga memiliki hak dan kewenangan
untuk membuat produk hukum. Hanya badan resmi yang berwenang dan
ditentukan berdasarkan kesepakatan.

c. Peraturan Bersifat Memaksa


Sifat hukum yang memaksa ini membedakan hukum dengan norma
lain yang berlaku di dalam masyarakat. Sifat memaksa ini ditandai dengan
adanya sanksi bagi siapa pun yang melanggar hukum yang berlaku.

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

d. Sanksi Bersifat Tegas


Unsur terakhir dalam produk hukum adalah adanya sanksi yang
tegas. Sanksi ini diatur di dalam perundang-undangan atau produk hukum
lainnya yang telah disepakati bersama. Sanksi bisa berupa penjara, denda,
bahkan hukuman mati.

Masyarakat merupakan kelompok manusia atau individu yang secara


bersama-sama tinggal di suatu tempat dan saling berhubungan. Biasanya,
hubungan atau interaksi ini dilakukan secara teratur atau terstruktur. Dengan
adanya kelompok sosial ini, setiap individu dapat salin berinteraksi dan membantu
satu sama lain.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat merupakan


sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan
yang mereka anggap sama. Awal dari masyarakat berasal dari hubungan antar-
individu, kemudian kemlompok yang lebih besar menjadi suatu kelompok besar
orang yang disebut masyarakat. Dalam buku Pembangunan Masyarakat:
Merangkai Sebuah Kerangka (2009) oleh Soetomo, pengertian masyarakat adalah
suatu kesatuan yang selalu berubah yang hidup karena proses masyarakat,
Masyarakat terbentuk melalui hasil interaksi yang terus-menerus antar-individu.
Dalam kehidupan bermasyarakat selalu ditemui kehidupan individu dengan
masyarakat yang saling memengaruhi.

Ciri-ciri masyarakat sebagai berikut :


a. Hidup secara berkelompok
b. Melahirkan kebudayaan
c. Terdapat interaksi antaranggota
d. Mengalami perubahan
e. Adanya pemimpin
f. Memiliki stratifikasi sosial

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

Hubungan antara hukum dan masyarakat sangat erat dan tak mungkin
dapat dipisahkan antara satu sama lain.

2.2 Hubungan Antara Hukum Dengan Masyarakat

Hukum merupakan peraturan-peraturan, baik yang tertulis maupun yang


tidak tertulis, yang pada dasarnya berlaku dan diakui orang sebagai peraturan
yang harus ditaati dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat adalah
sekelompok orang tertentu yang mendiami suatu daerah atau wilayah tertentu dan
tunduk pada peraturan hukum tertentu pula.

Hubungan antara hukum dan masyarakat sangat erat dan tak mungkin
dapat diceraipisahkan antara satu sama lain, mengingat bahwa dasar hubungan
tersebut terletak dalam kenyataan-kenyataan berikut ini.

a. Hukum adalah pengatur kehidupan masyarakat. Kehidupan masyarakat tidak


mungkin bisa teratur kalau tidak ada hukum.

b. Masyarakat merupakan wadah atau tempat bagi berlakunya suatu hukum.


Tidak mungkin ada atau berlakunya suatu hukum kalau masyarakatnya tidak
ada.

Jadi, dari kedua pernyataan di atas ini sudah dapat dibuktikan, dimana ada
hukum di situ pasti ada masyarakat dan demikian pula sebaliknya, dimana ada
masyarakat disitu tentu ada hukumnya.

Disamping itu, tak dapat disangkal adanya kenyataan bahwa hukum juga
merupakan salah satu sarana utama bagi manusia melalui masyarakat di mana ia
menjadi warga atau anggotanya, untuk memenuhi segala keperluan pokok
hidupnya dalam keadaan yang sebaik dan sewajar mungkin, mengingat hukum itu
pada hakikatnya sebagai :

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

a. Memberikan perlindungan (proteksi) atas hak-hak setiap orang secara wajar,


disamping juga menetapkan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhinya
sehubungan dengan haknya tersebut.

b. Memberikan pembatasan (restriksi) atas hak-hak seseorang pada batas yang


maksimal agar tidak mengganggu atau merugikan hak orang lain, disamping
juga menetapkan batas-batas minimal kewajiban yang harus dipenuhinya demi
wajarnya hak orang lain.

Jadi, jelaslah bahwa hukum itu bukan hanya menjamin keamanan dan
kebebasan, tetapi juga ketertiban dan keadilan bagi setiap orang dalam berusaha
untuk memenuhi segala keperluan hidupnya dengan wajar dan layak.

Berikut hal-hal yang mempengaruhi berlakunya hukum dalam masyarakat:

a. Kaidah Hukum

Didalam teori-teori ilmu hukum, dapat dibedakan antara tiga macam hal
mengenai berlakunya hukum sebagai kaidah, hal itu diungkapkan sebagai
berikut :

 kaidah hukum berlaku secara yuridis, apabila penentuannya didasarkan


pada kaidah yang lebih tinggi tingkatannya atau terbentuk atas dasar yang
telah ditetapkan.
 kaidah hukum berlaku secara sosiologis, apabila kaidah tersebut efektif.
artinya, kaidah dimaksud dapat dipaksakan berlakunya oleh penguasa
walaupun tidak diterima oleh warga masyarakat (teori kekuasaan), atau
kaidah itu berlaku karena adanya pengakuan dari masyarakat;
 kaidah hukum berlaku secara filosofis, sesuai dengan cita hukum sebagai
nilai positif yang tertinggi.

b. Penegak Hukum

10

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

Penegak hukum atau orang bertugas menerapkan hukum mencakup ruang


lingkup yang sangat luas. sebab, menyangkut petugas pada strata atas,
menengah dan bawah. artinya, dalam melaksanakan tugas-tugas penerapan
hukum, petugas seharusnya harus memiliki suatu pedoman diantaranya
peraturan tertulis tertentu yang menyangkut ruang lingkup tugas-tugasnya.

c. Fasilitas / sarana

Fasilitas/sarana amat penting untuk mengefektifkan suatu aturan tertentu.


ruang lingkup sarana dimaksud, terutama sarana fisik yang berfungsi sebagai
faktor pendukung. misalnya, bila tidak ada kertas dan karbon yang cukup serta
mesin tik yang cukup baik, bagaimana tugas dapat membuat berita acara
mengenai suatu kejahatan. bagaimana polisi dapat bekerja dengan baik apabila
tidak dilengkapi dengan kendaraan dan alat-alat komunikasi yang
proporsional. kalau peralatan yang dimaksud sudah ada, maka faktor-faktor
pemeliharaannya juga sangat penting.

d. Warga Masyarakat

salah satu faktor yang mengefektifkan suatu peraturan adalah warga


masyarakat. warga masyarakat dimaksud, adalah kesadarannya untuk
mematuhi suatu peraturan perundang-undangan, derajat kepatuhan. secara
sederhana dapat dikatakan, bahwa derajat kepatuhan masyrakat terhadap
hukum merupakan salah satu indikator berfungsinya hukum yang
bersangkutan.

Hukum mungkin dipergunakan sebagai suatu alat oleh agent of change


atau pelopor perubahan yaitu seseorang atau kelompok orang yang mendapatkan

11

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga


kemasyarakatan.

Hukum mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh yang tidak langsung


di dalam mendorong terjadinya perubahan sosial. Misalnya, suatu peraturan yang
menentukan system pendidikan tertentu bagi warga negaranya mempunyai
pengaruh secara tidak langsung yang sangat penting bagi terjadinya perubahan-
perubahan sosial.

2.3 Sistematika Hukum Perdata

Hukum perdata dikenal sebagai ketentuan yang mengatur hak dan


kewajiban individu dengan badan hukum. Untuk pertama kalinya istilah hukum
perdata dikenal Indonesia dalam bahasa Belanda yakni Burgerlijk Recht. Sumber
hukum perdata dikodifikasikan dikenal dengan Burgerlijk Wetboek dan dialih
bahasa menjadi Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Terdapat
beberapa pandangan terkait dengan KUHPerdata ini salah satunya, KUHPerdata
dipandang sebagai suatu pedoman saja karena tidak pernah ada terjemahan resmi
dari Burgerlijk Recht yang aslinya masih berbahasa Belanda.

Hukum diartikan sebagai seperangkat kaidah, sementara perdata adalah


pengaturan hak, harta benda dan kaitannya antara individu maupun badan hukum
atas dasar logika. Hukum perdata populer dengan sebutan hukum private sebab
mengatur kepentingan perseorangan.

Berikut ini beberapa ahli yang menyumbangkan definisi hukum perdata


menurut pandangannya.

1. Prof. Subekti

Menurut Prof. Subekti, hukum perdata merupakan semua hukum private


materiil berupa segala hukum pokok mengatur kepentingan perseorangan.

12

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

2. Prof. Sudikno Mertokusuma

Hukum perdata yakni keseluruhan peraturan mempelajari tentang hubungan


antara orang yang satu dengan orang lainnya. Baik meliputi hubungan
keluarga dan pergaulan masyarakat.

3. Sri Sudewi Masjchoen Sofwan

Hukum perdata diartikan sebagai hukum yang mengatur kepentingan


warga negara perseorangan yang satu dan perseorangan lainnya.

Hukum Perdata dibagi menjadi menjadi dua, yaitu Hukum Perdata


Materiil dan Formil:

a. Hukum Perdata Materiil mengatur kepentingan-kepentingan perdata


subjek hukum.

b. Hukum Perdata Formil mengatur bagaimana cara seseorang


mempertahankan haknya apabila dilanggar oleh orang lain.

Hukum Perdata Formil mempertahankan Hukum Perdata Materiil, karena


Hukum Perdata Formil berfungsi menerapkan Hukum Perdata Materiil apabila
ada yang melanggarnya.

Berdasarkan ilmu pengetahuan, hukum perdata dapat dibagi atas 4 bagian,


yaitu :

1. Hukum tentang orang (Personenrecht) yang memuat hal-hal tentang


manusia sebagai subjek hukum, kecakapan untuk memiliki hak-
hak,kecakapan untuk bertindak sendiri melaksanakan hak-haknya itu,serta

13

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

hal lain yang mempengaruhi kecakapan, domisili, nama, pencatatan sipil


(burgerlijk stand).

2. Hukum keluarga (Familierecht) yang memuat hal-hal yang berhubungan


dengan hubungan hukum yang timbul dari hubungan kekeluargaan seperti
perkawinan beserta hubungannya dalam harta kekayaan antara suami
istri,hubungan antara orang tua dan anak, perwalian, pengampuan
(curatele) serta perceraian.

3. Hukum kekayaan /hukum harta kekayaan/ hukum harta benda


(Vermogensrecht) yang memuat hal-hal yang berhubungan tentang
sesuatu yang dapat dinilai dengan uang, yang terdiri dari : pertama,
Hukum kekayaan mutlak (absolut) yang meliputi hak-hak kebendaan
material dan immaterial seperti, hak atas merek, hak cipta,dan hak oktroi,
dan Kedua, Hukum harta kekayaan relative (nisbi) yaitu hak yang timbul
dari suatu perikatan.

4. Hukum kewarisan (Erfrecht) yang memuat hal-hal yang berkaitan


dengan pengalihan tentang benda atau kekayaan seorang jika telah
meninggal dunia.

Apabila dilihat dari peraturan hukumnya yaitu KUHPerdata (BW), maka


hukum dapat dibagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu :

1. Buku I : Tentang orang (Ven Person) dan hukum keluarga (Van Familie);

2. Buku II : Tentang Benda (Van Zaken), yang didalamnya termasuk hukum


waris (Erf Recht);

3. Buku III : Tentang Perikatan (Verbintenissen Recht) atau hukum


perjanjian (Verbintenissen);

4. Buku IV : Tentang Pembuktian (Van Bewijk) dan Kedaluwarsa


(Verjaring).

14

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

Jika diamati dengan cermat pembagian yang dilakukan oleh KUHPerdata


(BW) diatas, maka dapat dikatakan hal tersebut hampir sama dengan Code Civil
Des Francis yang terdiri dari 3 (tiga) buah buku yang terdiri dari :

1. Buku I mengatur terkait dengan hukum orang dan hukum keluarga;

2. Buku II mengatur tentang hukum benda, hak milik, hak menikmati hasil,
hak memakai dan mendiami, dan hak pakai (servitut);

3. Buku III mengatur tentang hukum waris, hukum perikatan, hukum harta
perkawinan, hak gadai, daluarsa, dan segala sesuatu yang tidak diatur
dalam buku I dan buku II.

2.4 Hukum Bisnis

Hukum bisnis terdiri dari 2 hal yang berbeda yaitu hukum dan bisnis, di
mana masing-masing memiliki definisinya masing-masing. Menurut seorang ahli
hukum yaitu H.M.N. Purwosutjipto, S.H., hukum adalah keseluruhan norma, yang
oleh penguasa negara atau penguasa masyarakat dinyatakan atau dianggap sebagai
peraturan yang mengikat bagi sebagian atau seluruh anggota masyarakat, dengan
tujuan untuk mengadakan suatu tata yang dikehendaki oleh penguasa tersebut.
Sedangkan bisnis dapat diartikan sebagai semua aktivitas yang melibatkan
penyediaan barang dan jasa yang diperlukan dan diinginkan oleh orang lain yang
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

Hukum bisnis merupakan suatu perangkat kaidah hukum yang mengatur


tata cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri atau keuangan yang
dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan
menempatkan uang dari entepreneur dalam resiko dan usaha tertentu dengan motif
mendapatkan keuntungan tertentu pula.

15

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

Hukum bisnis dibuat untuk mengatur dan melindungi bisnis dari berbagai
risiko yang mungkin terjadi di kemudian hari. Di bawah ini adalah beberapa
tujuan hukum yaitu :

a. Menjamin berfungsinya keamanan mekanisme pasar secara efisien dan lancer


b. Melindungi berbagai suatu jenis usaha, khususnya untuk jenis Usaha Kecil
Menengah (UKM).
c. Membantu memperbaiki sistem keuangan dan perbankan
d. Memberikan perlindungan terhadap suatu pelaku ekonomi atau pelaku bisnis.
e. Mewujudkan bisnis yang aman dan adil untuk semua pelaku bisnis.

Di bawah ini beberapa fungsi hukum bisnis:

a. Menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi pelaku bisnis.


b. Pelaku bisnis dapat lebih mengetahui hak dan kewajbannya saat mambangun
bisnis, sehingga bisnisnya tidak menyimpang dari aturan yang ada dan telah
tertulis dalam Undang-Undang.
c. Pelaku bisnis lebih memahami suatu hak-hak dan kewajibannya dalam suatu
kegiatan bisnis
d. Terwujudnya sikap dan perilaku bisnis atau kegiatan bisnis yang adil, jujur,
wajar, sehat, dinamis, dan berkeadilan karena telah memiliki kepastian
hukum.

Hukum bisnis sendiri memiliki ruang lingkup yang cukup luas dan telah
diatur di dalam Undang-Undang. Pada umumnya, ruang lingkup hukum bisnis
mencakup beberapa hal seperti bentuk badan usaha (PT, Firma, CV), kegiatan jual
beli (termasuk ekspor dan impor), investasi atau penanaman modal,
ketenagakerjaan, pembiayaan, jaminan utang dan surat berharga, hak kekayaan
intelektual, asuransi, dan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan bisnis.

16

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

Sebelum masuk ke sumber hukum bisnis, perlu dipahami bahwa terdapat 2


(dua) sumber hukum yang berlaku di Indonesia yaitu sumber hukum materiil dan
sumber hukum formil.

Sumber hukum materiil yaitu hukum yang dilihat dari segi isinya dan
berasal dari faktor-faktor yang menentukan isi hukum yakni kondisi sosial-
ekonomi, agama, dan tata hukum negara lain. Sedangkan sumber hukum formil
merupakan sumber hukum yang berkaitan dengan prosedur atau cara
pembentukannya dan secara langsung dapat digunakan untuk menciptakan
hukum. Sumber hukum formil antara lain terdiri atas peraturan perundang-
undangan seperti UUD 1945, undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan
presiden, serta peraturan daerah; traktat yakni perjanjian antar negara yang dibuat
dalam bentuk tertentu; doktrin dari ahli hukum; dan yurisprudensi yaitu putusan
hakim.

Kedua sumber hukum di atas merupakan dasar terbentuknya hukum bisnis


atau hukum yang digunakan dalam menjalankan bisnis. Sebagai contoh, sumber
hukum bisnis secara formil dari segi undang-undang antara lain:

1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) yang mengatur


tentang hubungan, baik hubungan atas kebendaan maupun antara
perorangan dan badan hukum. Dalam KUHPerdata, terdapat aturan
mengenai jual beli, sewa menyewa, pinjam meminjam (termasuk kredit),
dan sebagainya.

2. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang antara lain


mengatur tentang tindak pidana dalam bisnis, seperti penipuan.

3. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) yang mengatur


persoalan perdagangan secara khusus yang belum diatur dalam
KUHPerdata seperti bentuk badan usaha meliputi CV dan firma.

4. Peraturan lainnya di luar KUHPerdata, KUHP, dan KUHD, misalnya


undang-undang yang mengatur tentang perseroan terbatas yang diatur

17

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas atau undang-undang yang


mengatur tentang investasi yakni Undang-Undang Penanaman Modal.

Selain contoh di atas, hukum bisnis juga berasal dari perjanjian


yang dibuat oleh para pihak yang melakukan transaksi. Pasal 1338
KUHPerdata memberlakukan asas kebebasan berkontrak di mana para
pihak dapat menentukan sendiri aturan yang terdapat pada perjanjian yang
mereka sepakati dan perjanjian tersebut akan berlaku secara sah sebagai
“Undang-Undang” yang mengikat para pihak.

18

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hukum merupakan peraturan-peraturan, baik yang tertulis maupun yang


tidak tertulis, yang pada dasarnya berlaku dan diakui orang sebagai peraturan
yang harus ditaati dalam kehidupan bermasyarakat.

Ketaatan kepada peraturan dan hukum adalah sebuah konsep yang harus
diwujudkan dalam diri setiap warga negara. Semakin seseorang itu taat hukum,
maka bisa disimpulkan kalau tingkat kesadaran hukumnya juga tinggi.

Hukum itu bukan hanya menjamin keamanan dan kebebasan, tetapi juga
ketertiban dan keadilan bagi setiap orang dalam berusaha untuk memenuhi segala
keperluan hidupnya dengan wajar dan layak.

Hukum bisnis merupakan suatu perangkat kaidah hukum yang mengatur


tata cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri atau keuangan yang
dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan
menempatkan uang dari entepreneur dalam resiko dan usaha tertentu dengan motif
mendapatkan keuntungan tertentu pula. Hukum bisnis dibuat untuk mengatur dan
melindungi bisnis dari berbagai risiko yang mungkin terjadi di kemudian hari.

3.2 Saran

Demikianlah makalah ini saya susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca. Dalam penulisan ini saya sadari masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat saya harapkan untuk
menyempurnakan makalah saya ke depannya.

19

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)


lOMoARcPSD|20940097

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Moch Chidin, dkk. 1993.Pengertian–Pengertian Elementer Hukum Perjanjian


Perdata.Bandung: Mandar

Maju.Badrulzaman,Mariam Darus.1980.Aneka Hukum Bisnis.Bandung : Alumni

Mertokusumo, RM. Soedikno. 1988. Mengenal Hukum ( Suatu Pengantar ).


Yogyakarta: Liberty.pppp

20

Downloaded by Aditya Noviyansyah (adityanoviyansyah96@gmail.com)

You might also like