1. Geografis a. Kurangnya kekuatan maritime yang memadai b. Pertahan laut dan udara masih belum dikembangkan dengan optimal c. Kebanyakan daerah perbatasan mengalami kelambanan dalam pembangunan insfrakstruktural transportasi dan komunikasi sehingga mereka kurang berinteraksi dengan wilayah ditanah air, bahkan mereka lebih dekat dengan negara tetangga. d. Kondisi geografis yang renjang juga terlihat mencolok antara wilayah pedesaan dengan wilayah perkotaan. Warga pedesaan merasa tertinggal dan tidak diperhatikan dibandingkan dengan warga diperkotaan. Muncul masalah social akibat ketimpangan bangunan antara daerah dan proses urbanisasi yang tak berencana. 2. Demografis Terjadinya kesenjangan antara generasi tua dan generasi muda dalam memandang persoalan bangsa dan menghadapi tantangan hidup. 3. Sosial dan Budaya a. Perasaan senasin sepenanggungan semakin mencair b. Kristalisasi nilai kebangsaan mengalami keretakan disana-sini c. Banyaknya pejabat yang menuntut hak-hak istimewa bagi kepentingan pribadinya meskipun hak-hak dasar rakyat pada umumnya belum terpenuhi. d. Lemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman gejala tersebut dapat dilihat dari menguatnya orientasi dalam kelompok, etnik, dan agama yang berpotensi menimbulkan konflik social bahkan diintegrasi bangsa. e. Kurangnya kemampuan bangsa dalam mengelola kekayaan budaya yang kasat mata (tangible) dan yang tidak kasat mata (intangible). f. Terjadinya krisis jati diri (identitas) nasional. Nilai-nilai solidaritas social, kekeluargaan, dan keramahtamahan social yang pernah dianggap sebagai kekuatan pemersatu dan ciri khas bangsa Indonesia. B. Keterkaitan Globalisasi Terhadap Identitas Nasional Era Globalisasi merupakan era yang penuh dengan kemajuan dan persaingan, sedangkan Identitas Nasional sebuah bangsa merupakan hal yang sangat diperlukan untuk memperkenalkan sebuah bangsa atau Negara di mata dunia. Dengan adanya globalisasi identitas sebuah bangsa dan Negara dapat mudah dikenalkan dimata internasional atau juga identitas tersebut mudah tenggelam karena terpengaruh oleh bangsa dan Negara lain. Globalisasi yang terus berkembang pesat membuat nilai-nilai budaya bangsa Indonesia mulai terkikis oleh budaya-budaya barat yang kurang sesuai budaya asli bangsa Indonesia seperti halnya budaya berpakaian. Oleh karena itu bangsa Indonesia sedang mengalami krisis identitas Nasional yang sangat membahayakan bagi nilai- nilai dasar identitas bangsa itu sendiri.
C. Keterkaitan Integrasi Nasional Indonesia dan Identitas Nasional
Masalah integrasi nasional di Indonesia sangat kompleks dan dimensional, untuk mewujudkannya diperlukan keadilan dalam kebijakan yang terapkan oleh pemerintahan dengan tidak membedakan ras, suku, agama, bahasa, dsb. Upaya pembangunan dan pembinaan integrasi nasional menunjukan persatuan kekuatan yang diinginkan, dan pada akhirnya persatuan dan kesatuan bangsa inilah yang dapat lebih menjamin terwujudnya Negara yang makmur aman dan tentram. Adapun keterkaitan integrasi nasional dengan Identitas Nasional adalah adanya integrasi nasional dapat menguatkan akar dari Identitas Nasional yang sedang dibangun. D. Pancasila Sebagai Pemberdayaan Identitas Nasional Suatu bangsa harus memiliki identitas nasional dalam pergaulan internasional, revitalisasi pancasila harus dikembalikan pada eksistensi pancasila sebagai ideology bangsa dan Negara. Karena ideologi adalah cita-cita atau nilai-nilai (Serpent, 1981) pancasila tidak perlu direduksi menjadi slogan sehingga seolah tampak nyata dan personalistik. Oleh karena itu, pancasila harus dilihat sebagai ideologi, sebagai cita-cita maka secara otomatis akan tertanam pengertian dialam bawah sadar rakyat, pencapaian cita-cita, seperti kehidupan rakyat yang adil dan makmur, tetapi dilakukan secara bertahap. Selain itu perlunya penegasan pancasila adalah cita-cita, hal penting yang dilakukan untuk merevitalisasi pancasila dalam tataran ide adalah mencari mascot. Gotong royong mungkin inilah mascot yang harus dijadikan dasar strategi kebudayaan guna penerapan pancasila, contohnya yaitu ketika orang enggan menyebut dan membicarakan Pancasila, Gotong royong dapat dijdikan mascot dalam rangka revitalisasi pancasila.