Professional Documents
Culture Documents
Judul
Audit Kontijensi
Kelas W
Di susun Oleh : Kelompok 8
Kontijensi atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung
syarat merupakan transaksi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan bank sehari-
hari. Kontijensi yang dimiliki oleh suatu bank dapat berakibat tagihan atau kewajiban
bagi bank yang bersangkutan.
Kontijensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi ketidakpastian mengenai
kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan, yang baru akan
terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa yang
akan dating. Pengungkapan akan peristiwa kontijensi diharuskan dalam laporan
keuangan.
Kewajiban Kontinjensi merupakan potensi utang di masa depan kepada pihak luar
atas jumlah yang belum dapat ditentukan yang dihasilkan dari aktivitas yang telah
dilakukan. Terdapat tiga kondisi yang diperlukan atas munculnya kewajiban kontijensi,
yaitu :
Terdapat potensi pembayaran di masa mendatang kepada pihak luar atau penurunan
nilai asset yang dihasilkan dari kondisi sekarang.
Terdapat ketidakpastian jumlah pembayaran atau penurunan nilai di masa
mendatang.
Hasilnya akan diperoleh dari kejadian di masa mendatang.
Dari gambar di atas, auditor bertanggung jawab untuk menelaah kejadian setelah
tanggal neraca yang terjadi antara 31-12-07 dan 11-03-08, tetapi tidak melebihi tanggal
laporan audit. Kebanyakan proses audit pada kejadian setelah tanggal neraca dilakukan
mendekati tanggal laporan audit.
Pengujian Audit
Prosedur audit untuk menelaah kejadian setelah tanggal neraca terbagi dalam dua
kategori yaitu:
1. Prosedur yang biasanya terintegrasi sebagai bagian dari verifikasi saldo akun
akhir tahun. Prosedur ini meliputi pengujian pisah batas dan penilaian yang
dilakukan sebagai bagian dari pengujian perincian saldo. Misal auditor
memeriksa transaksi penjualan dan pembelian setelah tanggal neraca untuk
menentukan apakah pisah batasnya akurat.
http://ikarosalia.wordpress.com/2012/06/04/menyelesaikan-audit/