You are on page 1of 24

1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR


MENGENAL MAKNA LAMBANG PANCASILA MELALUI
MEDIA GAMBAR KELAS IV SDN SIDOHARJO 03
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Lia Lutfiati1)
Kuncoro Darumoyo2)

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Keguruan dan
Pendidikan , Universitas Terbuka
lialutfia1212@gmail.com
Abstrak
Pada penelitian ini penerliti membahas tentang bagaimana meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran PKn dengan media gambar.
Tujuannya yakni untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada materi
mengenal makna lambang pancasila melalui media gambar Sumber penelitian ini
yakni adalah Siswa Kelas IV SD Negeri Sidoharjo 03 Kecamatan Bawang dengan
jumlah peserta didik sebanyak 15 siswa.
Data yang dikumpulkan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Data
kuantitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil tes formatif , Sedangkan
data kualitatif merupakan hasil observasi dari setiap siklus pembelajaran. Data
yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan kriteria keberhasilan untuk
mengetahui hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada prasiklus hanya 6 siswa
(40) yang mendapat nilai di atas KKM. Di siklus I peningkatan haisl belajar
siswa menjadi 10 siswa (67%). Pada siklus II meningkat menjadi 15 siswa
(100%). Kesimpulan dari penelitian perbaikan pembelajaran menggunaan media
gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada materi mengenal
makna lambang pancasila.

Kata Kunci : Tujuan Penelitian, Hasil Belajar, PKn, Media Gambar


2

1.1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidkan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagimana tercantum
dalam Undang – Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Pendidikan sebagai suatu sistem terdiri dari berbagai komponen
yang saling bekerja sama secara fungsional dan terpadu untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Pendidikan juga merupakan interaksi yang unik
antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yaitu
“berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.”(BAB 2 pasal 3 UU No 20 tahun 2003)
Pendidikan kewarganegaraan atau PKN secara umum merupakan
bentuk pendidikan yang mengingatkan akan pentingnya nilai-nilai hak dan
kewajiban warga negara supaya mereka menjadi warga negara yang berpikir
tajam dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.
Peran guru dalam membekali dan mengembangkan nilai sikap
dan moral pada diri siswa di sekolah dasar tentunya sangatlah di perlukan.
Namun pengembangan nilai sikap dan moral pada diri siswa mustahil untuk
dicapai apabila siswa tidak mampu memahami konsep – konsep tentang nilai
moral itu sendiri . Konsep tentang nilai sikap dan moral telah termuat dalam
mata pelajaran PPkn ( Pendidikan Kewarganegaraan ) yangmeimiliki focus
terhadap terbentulknya warganegara yang paham serta melaksanakan hak –
3

hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang terampil ,
cerdas , serta berkarakter sesuai dengan amanat pancasila pada UUD 1945.
Dalam beberapa belakangan ini menurunnya moralitas pada
kalangan generasi Z atau biasa di sebut sebagai gen Z juga salah satunya
karena adanya ketidakmampuan siswa dalam memahami setiap konsep
konsep tentang nilai sikap dan moral itu sendiri yang ada atau tercantum
dalam amanat PANCASILA pada UUD 1945.
Maka dari itu, memahami makna lambing pancasila juga mampu
membantu siswa dalam memahami konsep konsep nilai dan moral tersebut .
Sehingga mampu menumbuh kembangkan rasa nasionalismepada diri masing
masing siswa. Setidaknya mampu menjadi sebuah pondasi siswa dalam
berperilaku di masa mendatang .
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Menjelaskan bahwa “Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan
dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dan negara serta
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) agar menjadi warga negara
yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia”.
Berdasarkan hasil evaluasi dan penilaian awal pada mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas IV SDN Sidoharjo 03 materi
mengenal makna lambang pancasila. Hasil evaluasi menunjukkan dari 15
siswa hanya 6 orang yang mendapat nilai >KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal), sedangkan sisanya 9 orang mendapat nilai ≤ KKM. Jadi siswa yang
belum menguasai materi pelajaran sebanyak 60 %. KKM Mata Pelajaran PKn
di SDN Sidoharjo 03 adalah 60.
Ditelaah dari hasil evaluasi yang menunjukkan masih banyaknya
siswa yang belum menguasai materi pelajaran dan belum tercapainya tujuan
pembelajaran yang diharapkan, maka penulis mengadakan perbaikan
pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang
maksimal. Kegiatan perbaikan ini dilaksanakan melalui "Penelitian Tindakan
Kelas" (PTK). Menurut Raka Joni, Kardiawarman, & Hadisubroto (dalam
4

Wardhani:2008) tujuan PTK adalah memperbaiki praktik pembelajaran


dengan sasaran akhir belajar siswa. Dengan adanya PTK kesalahan dalam
proses pembelajaran akan cepat dianalisis dan diperbaiki, sehingga kesalahan
tersebut tidak akan berlanjut. Jika kesalahan dapat diperbaiki, hasil belajar
siswa diharapkan akan meningkat.Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti
berinisiatif melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya
Meningkatkan hasil belajar materi mengenal makna lambang Pancasila
melalui media gambar pada siswa kelas IV SDN Sidoharjo 03 Kecamatan
Bawang Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2022 / 2023"
1. Identifikasi Masalah
Hasil identifikasi masalah yang di dapat adalah:
a) Perhatian siswa terhadap pelajaran kurang
b) Motivasi belajar siswa kurang
c) Pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan kurang
d) Siswa tidak fokus dalam pembelajaran
e) Siswa terlalu pasif dalam pembelajaran
f) Siswa belum terbiasa dengan media gambar dalam proses
pembelajaran.

2. Analisis Masalah
Setelah di diskusikan dengan supervisor diketahui bahwa faktor
penyebab siswa kurang menguasai materi pembelajaran yang diajarkan
adalah:
a) Media dan Metode yang digunakan terlalu monoton, sehingga
perlu untuk mengganti metode dengan lebih variatif.
b) Kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang disajikan
c) Guru kurang memberikan kesempatan siswa dalam bertanya.
d) Kurangnya motivasi dari guru sehingga minat belajar siswa
kurang.
5

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Berdasarkan analisis masalah diatas, langakah selanjutnya guru
merencanakan alternatif pemecahan masalah, untuk memperbaiki proses
pembelajaran maka peneliti mengambil beberapa alternatif pemecahan
masalah diantaranya :
a. Penggunaan media gambar dalam untuk meningkatkan
keterampilan menulis dan membaca pada diri siswa.
b. Memberikan motivasi kepada siswa
c. Pengelolaan kelas yang berfokus pada cara belajar siswa aktif.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah melalui strategi pembelajaran menggunakan media gambar dapat
Meningkatkan hasil belajar materi mengenal makna lambang Pancasila
melalui media gambar pada siswa kelas IV SDN Sidoharjo 03 ?
2. Seberapa besar peningkatan hasil belajar yang di dapatkan melalui strategi
pembelajaran menggunakan media gambar bagi siswa kelas IV di SD
Negeri Sidoharjo 03?
3. Bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Materi
Mengenal Makna Lambang Pancasila Melalui Media Gambar di SDN
Sidoharjo 03 Kec. Bawang , Kab . Batang?

C. Tujuan Perbaikan
1. Untuk Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi menegnal makna lambang
pancasila melalui media gambar di SDN Sidoharjo 03 Kec. Bawang.

2. Untuk mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar siswa Pada Materi


Mengenal Makna Lambang Pancasila melalui strategi pembelajaran
menggunakan media gambar pada siswa kelas IV di SDN Sidoharjo 03.
6

D. Manfaat Perbaikan
1. Bagi siswa
a. Siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn).
b. Meningkatkan hasil belajar siswa
c. Dapat menumbuhkan sikap kritis terhadap hasil belajar.

2. Bagi Guru
a. Memberikan arahan dan pedoman dalam proses belajar mengajar yang
kaitannya dengan variasi pembelajaran agar proses dan hasil belajar
siswa baik.
b. Sumbangan pemikiran dan pertimbangan dalam menentukan metode
pembelajaran atau pendekatan yang tepat.

3. Bagi Kepala Sekolah


Sebagai sumbangan pemikiran untuk usaha-usaha peningkatan kualitas
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Sekolah Dasar,
khususnya SDN Sidoharjo 03 Kecamatan Bawang.

2.2 KAJIAN PUSTAKA


A. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Sekolah Dasar
Dalam lampiran Permendiknas No 22 tahun 2006 di kemukakan
bahwa “mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukkan warga negara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945”.
Proses pembentukan karakter bangsa diharapkan mengarahkan pada
penciptaan suatu masyarakat Indonesia, yang menetapkan demokrasi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut Soemantri (2007:1.25) PKn
merupakan Pendidikan yang menyangkut status formal warga Negara yang
awalnya diatur dalam undang-undang No. 20 tahun 1949 berisi tentang diri
7

kewarganegaraan dan peraturan tentang naturalisis atau pemerolehan status


sebagai warga Negara Indonesia.
Tarigan (2006:7) menyatakan bahwa PKn merupakan wahana untuk
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada
budaya bangsa Indonesia, yang diwujudkan dalam bentuk perilaku sehari-
hari, baik sebagai individu, anggota masyarakat maupun makhluk Tuhan
Yang Maha Esa, yang membekali siswa dengan budi pekerti, pengetahuan
dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan warga negara dengan
Negara, serta pendidikan pendahuluan bela negara.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) adalah pendidikan yang menyangkut status formal
yang berfungsi melestarikan nilai luhur pancasila, mengembangkan dan
membina manusia seutuhnya serta membina pengalaman dan kesadaran
warga Negara untuk dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai
warga Negara yang cerdas, trampil dan berkarakter.

B. Media Gambar
1. Pegertian Media Gambar
Di antara media pembelajaran, media gambar adalah media yang
paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar
daripada tulisan, apalagi jika gambarnya dibuat dan disajikan sesuai
dengan persyaratan gambar yang baik, sudah barang tentu akan menambah
semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara
visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang
bentuknya bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip,
opaque projektor (Hamalik, 2011:95).
Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang
merupakan bahasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-
mana (Sadiman, 2012:29). Media gambar merupakan peniruan dari benda-
benda dan pemandangan dalam hal bentuk, rupa, serta ukurannya relatif
terhadap lingkungan (Soelarko, 2007:3).
8

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar


adalah perwujudan lambang dari hasil peniruan-peniruan benda-benda,
pemandangan, curahan pikir atau ide-ide yang divisualisasikan kedalam
bentuk dua dimensi. Bentuknya dapat berupa gambar situasi dan lukisan
yang berhubungan dengan pokok bahasan berhitung.

2. Fungsi Media Gambar


Melalui penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat
mempertinggi kualitas proses belajar- mengajar yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Secara garis besar, fungsi
penggunaan media gambar adalah sebagai berikut :
a. Fungsi edukatif, yang artinya mendidik dan memberikan pengaruh
positif pada pendidikan;
b. Fungsi sosial, memberikan informasi yang autentik dan pengalaman
berbagai bidang kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada
setiap orang;
c. Fungsi ekonomis, meningkatkan produksi melalui pembinaan prestasi
kerja secara maksimal;
d. Fungsi seni budaya dan telekomunikasi, yang mendorong dan
menimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan teknologi
kemediaan yang modern (Hamalik, 2011:12).

3. Kelebihan Media Gambar


a. Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah,
jikadibandingkan dengan bahasa verbal;
b. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu;
c. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita;
d. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja sehingga dapat mencegah
atau membetulkan kesalahpahaman;
e. Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan (Sadiman,
2011:31).
9

4. Kekurangan Media Gambar


a. Hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya
dapat terlihat oleh sekelompok siswa;
b. Gambar diintepretasikan secara personal dan subyektif;
c. Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga kurang
efektif dalam pembelajaran (Rahadi, 2003:27).

C. Materi Mengenal Makna Lambang Pancasila


1. Arti Lambang Pancasila Sila ke 1
Bunyi Sila ke 1 Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Simbol
pancasila sila pertama ini digambarkan sebagai Bintang yang memiliki lima
sudut. Gambar bintang pada simbol Pancasila sila pertama memiliki arti
sebagai sebuah cahaya, yaitu cahaya rohani yang dipancarkan oleh Tuhan
kepada umat manusia. Lambang Pancasila berbentuk Bintang ini juga
diartikan sebagai suatu cahaya yang menerangi Dasar Negara yang lima
(Pembukaan UUD tahun 1945 alinea 4), Sifat Negara yang lima (Pembukaan
UUD tahun 1945 alinea 2), dan tujuan Negara yang lima (Pembukaan UUD
tahun 1945 alinea 4).
Warna hitam pada latar belakang Bintang tersebut melambangkan
warna alam. Warna latar belakang tersebut juga dapat dimaknai bahwa berkat
rahmat Allah merupakan sumber segala yang ada di dunia ini.

2. Makna Lambang Pancasila Sila ke 2


Bunyi Sila ke 2 Pancasila adalah Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab. Simbol Pancasila sila kedua ini digambarkan dengan mata rantai
emas berbentuk lingkaran dan persegi yang saling berkaitan hingga
membentuk suatu lingkaran.
Mata rantai berbentuk segi empat merupakan lambang laki-laki,
sedangkan mata rantai berbentuk bulat melambangkan perempuan. Mata
rantai yang saling berkaitan pada simbol tersebut melambangkan hubungan
setiap manusia, dimana laki-laki dan perempuan saling membutuhkan dan
harus bersatu agar dapat menjadi kuat seperti rantai.
10

Dengan kata lain, makna lambang Pancasila ini adalah hubungan


antar individu di masyarakat Indonesia (baik laki-laki maupun perempuan)
yang dilakukan secara adil dan beradab sehingga hubungan masyarakat secara
keseluruhan menjadi lebih kuat.

3. Arti Lambang Pancasila Sila ke 3


Bunyi Sila ke 3 Pancasila adalah Persatuan Indonesia. Simbol
Pancasila sila ke 3 ini digambarkan dengan Pohon Beringin yang memiliki
akar dan sulur. Lambang Pohon Beringin di sini memiliki makna bahwa
Pancasila merupakan tempat berteduh/ berlindung bagi seluruh rakyat
Indonesia agar merasa aman dan nyaman meskipun terdapat banyak
perbedaan antar suku bangsa.
Sulur dan akar pada gambar Pohon Beringin tersebut adalah lembang
dari keberagaman suku bangsa di Indonesia. Dengan kata lain, arti simbol
Pancasila sila ke 3 adalah keanekaragaman suku bangsa di Indonesia yang
bersatu dan berlindung di bawah Pancasila.

4. Arti Lambang Pancasila Sila ke 4


Bunyi Sila ke 4 Pancasila adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Sila ke 4 ini
dilambangkan dengan gambar Kepala Banteng. Banteng dikenal sebagai
mahluk yang berjiwa sosial dan suka berkumpul dengan sesamanya sehingga
kelompok Banteng menjadi semakin kuat dan dapat terhindar dari terkaman
hewan pemangsa.
Simbol Kepala Banteng pada sila ke 4 Pancasila memiliki makna
bahwa rakyat Indonesia merupakan mahluk sosial yang suka berkumpul dan
bermusyawarah untuk bermufakat dan mengambil suatu keputusan. Dengan
kata lain, segala keputusan yang diambil adalah hasil musyawaran dan
mufakat bersama.
11

5. Arti Lambang Pancasila Sila ke 5


Bunyi Sila ke 5 Pancasila adalah Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia. Sila ke 5 ini dilambangkan dengan gambar Padi dan Kapas.
Simbol Padi dan Kapas pada sila ke 5 melambangkan kebutuhan dasar semua
manusia untuk hidup, yaitu kebutuhan akan pangan dan sandang.
Kebutuhan pangan dan sandang rakyat yang terpenuhi dengan baik
merupakan syarat utama agar suatu negara dapat mencapai kemakmuran. Hal
inilah yang menjadi cita-cita pada sila ke 5 Pancasila tersebut.

D. Hasil Belajar
Menurut Patta Bundu (2006:15), hasil belajar seseorang sering tidak
langsung kelihatan tanpa orang itu melakukan sesuatu untuk memperlihatkan
kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Namun demikian, karena
hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam
setiap tingkah lakunya. Hasil belajar menurut Bloom (Suharsimi Arikunto,
2005:76) dibagi dalam 3 (tiga) ranah yakni :
a. Ranah kognitif: kemampuan berpikir, kompetensi memperoleh
pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan
penalaran;
b. Ranah psikomotor: kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan
anggota badan; kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik;
c. Ranah afektif: berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat
penerimaan atau penolakan terhadap suatu obyek.

Berdasarkan definisi diatas maka hasil belajar merupakan perubahan


kemampuan pada manusia sebagai hasil dari proses belajar sehingga
bertambah pengetahuannya baik yang bersifat kognitif, afektif, dan
psikomotor setelah siswa melakukan pengalaman belajar.
12

3.1. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu
1. Subjek Penelitian
Kegiatan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran dilakukan di SDN
Sidoharjo 03 Kecamatan Bawang Kabupaten Batang. Penelitian ini
dilakukan di kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 15 siswa.

2. Tempat dan Waktu Penelitian


Kegiatan penelitian perbaikan pembelajaran ini di lakukan di
SDN Sidoharjo 03 Kecamatan Bawang Kabupaten Batang dengan jadwal
penelitian sebagai berikut :
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
No Hari/Tanggal Materi Pelajaran Keterangan
Mengenal Makna
1 Senin, 03 April 2023 Prasiklus
Lambang Pancasila
Mengenal Makna
2 Senin, 10 April 2023 Siklus I
Lambang Pancasila
Mengenal Makna
3 Kamis, 13 April 2023 Siklus II
Lambang Pancasila

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini melalui
langkah siklus sebanyak dua siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari
empat tahap, yaitu Perncanaan (planning), Pelaksanaan (acting), Pengamatan
(observing) dan Refleksi (reflecting). (Suharsini Arikunto, 2006).

Gambar 3.1 Siklus PTK (Suharsini Arikunto, 2006).


13

1. Siklus I
a. Perencanaan
1) Menentukan kelas subyek penelitian;
2) Menyiapkan rencana pembelajaran;
3) Menentukan fokus observasi dan aspek-aspek yang diamati;
4) Menentukan jenis data;
5) Menentukan pelaku observasi (observer), alat bantu observasi,
pedoman observasi dan pelaksanaan observasi;
6) Menyusun instrumen penelitian;
7) Menetapkan kriteria keberhasilan.

b. Pelaksanaan
Langkah-langkah pembelajaran yang penulis kembangkan
adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan alat peraga gambar;
2) Siswa diminta mengidentifikasi media gambar yang terpasang di
papan tulis;
3) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi mengenal
makna lambang pancasila;
4) Siswa dan guru membuat kesimpulan.

c. Pengamatan
1) Guru mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan siswa. Dimulai
dari permasalahan yang muncul pada awal pembelajaran hingga
akhir. Berikan penilaian untuk masing-masing siswa tentang
indikator keaktifan dan ketrampilan proses yang telah disiapkan;
2) Teman sejawat mengamati jalannya pembelajaran. Adakah
permasalahan yang dihadapi siswa. Pada bagian-bagian mana
mereka mengalami kesulitan;
14

3) Teman sejawat mengamati jalannya proses pembelajaran pada


individu-individu yang mampu dan tidak mampu menyelesaikan
masalahnya.
d. Refleksi
1) Secara kolaboratif guru menganalisis hasil pengamatan. Selanjutnya
membuat suatu refleksi, membuat simpulan sementara terhadap
pelaksanaan siklus 1;
2) Mendiskusikan hasil analisis berdasarkan hasil indikator
pengamatan, membuat suatu perbaikan tindakan atau rancanngan
revisi berdasarkan hasil analisis pencapaian indikator.

2. Siklus II
a. Perencanaan
1. Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk
siklus 2 dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi siklus 1;
2. Menyiapkan lembar kerja siswa.

b. Pelaksanaan
1. Menyiapkan alat peraga gambar contoh mengenal makna lambang
pancasila;
2. Siswa diminta mengidentifikasi media gambar yang terpasang di
papan tulis;
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi mengenal
makna lambang pancasila;
4. Tanya Jawab tentang materi yang belum di pahami;
5. Siswa mengerjakan soal;
6. Guru memberikan penguatan;
7. Siswa dan guru membuat kesimpulan.

c. Pengamatan
1. Guru mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan siswa. Dimulai
dari permasalahan yang muncul pada awal pembelajaran hingga
15

akhir. Berikan penilaian untuk masing-masing siswa tentang


indikator keaktifan dan ketrampilan proses yang telah disiapkan;
2. Teman sejawat mengamati jalannya pembelajaran dengan. Adakah
permasalahan yang dihadapi siswa. Pada bagian-bagian mana
mereka mengalami kesulitan;
3. Teman sejawat mengamati jalannya proses pembelajaran pada
individu-individu yang mampu dan tidak mampu menyelesaikan
masalahnya.

d. Refleksi
1. Secara kolaboratif guru menganalisis hasil pengamatan. Selanjutnya
membuat suatu refleksi dan membuat kesimpulan;
2. Mendiskusikan hasil analisis berdasarkan hasil indikator
pengamatan.

C. Teknik Analisis Data


Untuk mendukung hasil penelitian dan penilaian dilakukan
pengumpulan data-data. Ada dua jenis tehnik pengumpulan data yang
digunakan penulis, yaitu :
1) Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalitis secara
deskriptif, misalnya dengan mencari nilai rata-rata, persentase
keberhasilan belajar dari evaluasi belajar yang dilaksanakan
2) Data kualitatif yaitu data yang berupa hasil observasi dan pengamatan
yang dituangkan dalam informasi berbentuk kalimat yang memberi
gambaran tentang aktivitas siswa mengikuti pelajaran dan keterampilan
guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar.

Rumus Penskoran :
B
Skor= x 100
N
Keterangan :
B : Skor dari Jawaban Benar
N : Jumlah Skor Maksimal
16

4.1. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Hasil Penelitian Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap pelaksanaan yang dilakukan pada penelitian
berpedoman dengan kurikulum yang digunakan, yaitu kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006, memilih standar kompetensi
dan kompetensi dasar pada mata pelajaran PKn materi Mengenal makna
lambang pancasila. Selanjutnya menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus I.

b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I, peneliti
bertindak sebagai guru dengan diamati oleh Bp Ahmad Romadhon S,Pd
selaku teman sejawat menggunakan lembar observasi yang telah dibuat
sebelumnya. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada siklus I
adalah :
1. Kegiatan Awal
 Salam
 Berdoa
 Absensi
 Apersepsi dan motivasi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti
 Guru memasang alat peraga gambar
 Menjelaskan materi pembelajaran dengan media gambar
 Tanya jawab
 Guru memberikan penguatan
 Evaluasi.
17

3. Kegiatan Penutup
 Menyimpulkan kegiatan pembelajaran
 Tindak lanjut berupa memberikan Pekerjaan Rumah
 Salam dan doa penutup.

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I


Keterangan
No Nama Siswa KKM Nilai
T TT
1 Ahmad Herlambang 65 60 √
2 Bunga Destarini 65 76 √
3 Dimas Imam Prayoga 65 69 √
4 Dwi Grecia 65 84 √
5 Elwinda Firlian 65 64 √
6 Fathur Rahman 65 69 √
7 Febe Maria Sidauruk 65 72 √
8 Five Keta 65 79 √
9 Julia Cahyani 65 73 √
10 M. Titan 65 54 √
11 M. Iskandar 65 94 √
12 M. Adli Abdurahman 65 44 √
13 M. Adli Maulana 65 34 √
14 Naya Ilma 65 60 √
15 Nody Ardiansyah 65 99 √
Jumlah 971
Rata-rata 68,73
Tuntas 9
Tidak Tuntas 6
Persentase Ketuntasan Belajar 60% 40%

Dari hasil data di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang
tuntas meningkat dibandingkan dengan kegiatan prasiklus. Dari 15 siswa,
9 siswa (60%) sudah memperoleh nilai di atas KKM (65), 6 siswa (40%)
belum mencapai KKM (65). Hal ini dikarenakan, siswa termotivasi
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan media gambar, siswa terlibat
aktif dalam pembelajaran. Dikarenakan masih ada beberapa siswa yang
belum mencapai KKM, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus
berikutnya.
18

c. Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Bp Ahmad
Romadhon S,Pdselaku teman sejawat, hasil belajar pada kegiatan
perbaikan pembelajaran siklus I meningkat dibandingkan pada
pemelajaran prasiklus, namun masih terdapat beberapa hal yang perlu
diperbaiki, yaitu :
1. Pengelolaan waktu belum efisien;
2. Ukuran media gambar diperbesar;
3. Media gambar sabaiknnya dibuat semenarik mungkin agar
memotivasi minat siswa untuk belajar dan mudah diingat;
4. Masih ada siswa yang tidak fokus pada materi pembelajaran.

d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi di atas, guru melakukan refleksi
diri dan memutuskan untuk mengadakan perbaikan pada siklus II
sebagai berikut :
1. Mengelola waktu secara efisien;
2. Menyiapkan media gambar dengan ukuran yang lebih besar serta
mendekorasi media gambar tersebut agar terlihat lebih menarik.

2. Hasil Penelitian Siklus II


a. Perencanaan
Setelah melakukan refleksi dan analisis pada kegiatan
pembelajaran siklus I, maka kegiatan perencanaan pada siklus II
dilakukan dengan membuat RPP perbaikan Siklus II. Tujuan perbaikan
siklus II berfokus pada :
1. Mengelola waktu secara efisien;
2. Menyiapkan media gambar dengan ukuran yang lebih besar serta
mendekorasi media gambar tersebut agar terlihat lebih menarik.
19

b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II, peneliti
bertindak sebagai guru dengan diamati oleh Bp Ahmad Romadhon S,Pd
selaku teman sejawat menggunakan lembar observasi yag telah dibuat
sebelumnya. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada siklus II
adalah :

1. Kegiatan Awal
 Salam
 Berdoa
 Absensi
 Apersepsi dan motivasi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti
 Guru memasang alat peraga gambar di papan tulis
 Siswa diminta mengamati dan memberikan tanggapan terhadap
gambar yang ada di papan tulis
 Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi mengenal
makna lambang pancasila
 Tanya jawab tentang materi yang belum dipahami.
 Evaluasi.

3. Kegiatan Penutup
 Menyimpulkan kegiatan pembelajaran
 Tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah
 Salam dan doa penutup.
20

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II

Keterangan
No Nama Siswa KKM Nilai
T TT
1 Ahmad Herlambang 65 84 √
2 Bunga Destarini 65 91 √
3 Dimas Imam Prayoga 65 84 √
4 Dwi Grecia 65 99 √
5 Elwinda Firlian 65 79 √
6 Fathur Rahman 65 84 √
7 Febe Maria Sidauruk 65 87 √
8 Five Keta 65 94 √
9 Julia Cahyani 65 88 √
10 M. Titan 65 69 √
11 M. Iskandar 65 100 √
12 M. Adli Abdurahman 65 69 √
13 M. Adli Maulana 65 60 √
14 Naya Ilma 65 100 √
15 Nody Ardiansyah 65 100 √
Jumlah 1204
Rata-rata 85,86
Tuntas 14
Tidak Tuntas 1
Persentase Ketuntasan Belajar 93% 7%

Dari hasil data di atas, 14 siswa (93%) sudah memperoleh nilai di


atas KKM dengan nilai rata-rata kelas 85,86. Hal ini menunjukan bahwa
kegiatan perbaikan pada siklus II meggunakan media gambar pada siswa
Kelas IV materi mengenal makna lambang pancasila dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil tersebut peneliti menyimpulkan
bahwa penelitian ini dihentikan pada siklus ini.

c. Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Bp Ahmad
Romadhon S,Pdselaku teman sejawat, hasil belajar pada kegiatan
perbaikan pembelajaran siklus II meningkat secara signifikan, hal ini
dikarenakan tujuan perbaikan yang menjadi fokus perbaikan pada siklus
ini dapat tercapai dengan baik.
21

d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh Ibu Febby, S.Pd,
peneliti melakukan refleksi dan menyimpulkan bahwa tindakan perbaikan
pembelajaran yang dilakukan peneliti sudah berhasil.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Tabel 4.4 Hasil Belajar Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Nilai
No Nama Siswa KKM
Prasiklus Siklus I Siklus II
1 Ahmad Herlambang 65 59 60 84
2 Bunga Destarini 65 66 76 91
3 Dimas Imam Prayoga 65 59 69 84
4 Dwi Grecia 65 74 84 99
5 Elwinda Firlian 65 54 64 79
6 Fathur Rahman 65 59 69 84
7 Febe Maria Sidauruk 65 62 72 87
8 Five Keta 65 69 79 94
9 Julia Cahyani 65 63 73 88
10 M. Titan 65 44 54 69
11 M. Iskandar 65 84 94 100
12 M. Adli Abdurahman 65 34 44 69
13 M. Adli Maulana 65 24 34 60
14 Naya Ilma 65 60 60 100
15 Nody Ardiansyah 65 89 99 100
Jumlah 841 971 1204
Rata-rata 60 68,73 85,86

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa, dari 15 siswa pada


kegiatan pembelajaran prasiklus terdapat 5 siswa yang mencapai nilai di atas
KKM dengan nilai rata-rata kelas 60. Setelah dilakukan perbaikan siklus I,
hasil belajar siswa meningkat menjadi 9 siswa yang mencapai nilai di atas
KKM dengan nilai rata-rata kelas 68,73. Selanjutnya pada kegiatan perbaikan
siklus II, hasil belajar siswa meningkat menjadi 14 siswa mencapai nilai di
atas KKM dengan nilai rata-rata kelas 85,86. Untuk lebih jelasnya,
peningkatan hasil belajar siswa dari kegiatan prasiklus hingga kegiatan
perbaikan siklus II dapat dilihat pada grafik berikut :
22

Grafik 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa


14

14
10
12 9
10
8 6
5
6
4 1
2
0
Prasiklus Siklus I Siklus II
Tuntas Tidak Tuntas

SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
Penggunaan media gambar pada mata pelajaran PKn materi
mengenal makna lambang pancasila di Kelas IV dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Pada kegiatan prasiklus dari 15 siswa terdapat 5 siswa yang
mecapai KKM (65) dengan nilai rata-rata kelas 60, siklus I meningkat
menjadi 9 siswa dengan nilai rata-rata kelas 68,73 dan pada siklus II
meningkat menjadi 14 siswa yang mendapat nilai di atas KKM dengan nilai
rata-rata kelas 85,86.

B. Saran Tindak Lanjut


1. Guru sebaiknya mempersiapkan RPP, media, alat, bahan dan sumber
belajar secara maksimal sebelum melakukan pembelajaran.
2. Gunakan gambar yang lebih besar agar dapat menjangkau siswa yang
ada di belakang.
23

3. Buatlah gambar semenarik mungkin agar memotivasi siswa untuk


mengikuti kegiatan pembelajaran.
24

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Penelitian Tindakan KelaJakarta : Bumi Aksara.

Depdiknas. (2006). Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.


Jakarta : Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran.


Jakarta: Rineka Cipta.

Dirjen Dikti. (2005). Pedoman Penyusunan PTK. Jakarta : Depdiknas.

Djamaroh, dkk. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Furchan, H. Arief. (2004). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.


Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Hamalik, Oemar . (2002). Psikologi Belajar dan Mengajar.


Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Ihsan , Fuad. (2008). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 .(2005). Standar


Nasional pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Suciati, Dr. (2003). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.

Sudjana, Nana. (2010). Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar
Mengejar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.

Tim Redaksi. (2005). Kamus Besar PKn. Jakarta : Balai Pustaka.

Wiratmaja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

You might also like