Professional Documents
Culture Documents
Draft Karya Ilmiah Lia Lutfiati Revisi Format
Draft Karya Ilmiah Lia Lutfiati Revisi Format
Lia Lutfiati1)
Kuncoro Darumoyo2)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Keguruan dan
Pendidikan , Universitas Terbuka
lialutfia1212@gmail.com
Abstrak
Pada penelitian ini penerliti membahas tentang bagaimana meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran PKn dengan media gambar.
Tujuannya yakni untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada materi
mengenal makna lambang pancasila melalui media gambar Sumber penelitian ini
yakni adalah Siswa Kelas IV SD Negeri Sidoharjo 03 Kecamatan Bawang dengan
jumlah peserta didik sebanyak 15 siswa.
Data yang dikumpulkan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Data
kuantitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil tes formatif , Sedangkan
data kualitatif merupakan hasil observasi dari setiap siklus pembelajaran. Data
yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan kriteria keberhasilan untuk
mengetahui hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada prasiklus hanya 6 siswa
(40) yang mendapat nilai di atas KKM. Di siklus I peningkatan haisl belajar
siswa menjadi 10 siswa (67%). Pada siklus II meningkat menjadi 15 siswa
(100%). Kesimpulan dari penelitian perbaikan pembelajaran menggunaan media
gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada materi mengenal
makna lambang pancasila.
1.1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidkan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagimana tercantum
dalam Undang – Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Pendidikan sebagai suatu sistem terdiri dari berbagai komponen
yang saling bekerja sama secara fungsional dan terpadu untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Pendidikan juga merupakan interaksi yang unik
antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yaitu
“berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.”(BAB 2 pasal 3 UU No 20 tahun 2003)
Pendidikan kewarganegaraan atau PKN secara umum merupakan
bentuk pendidikan yang mengingatkan akan pentingnya nilai-nilai hak dan
kewajiban warga negara supaya mereka menjadi warga negara yang berpikir
tajam dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.
Peran guru dalam membekali dan mengembangkan nilai sikap
dan moral pada diri siswa di sekolah dasar tentunya sangatlah di perlukan.
Namun pengembangan nilai sikap dan moral pada diri siswa mustahil untuk
dicapai apabila siswa tidak mampu memahami konsep – konsep tentang nilai
moral itu sendiri . Konsep tentang nilai sikap dan moral telah termuat dalam
mata pelajaran PPkn ( Pendidikan Kewarganegaraan ) yangmeimiliki focus
terhadap terbentulknya warganegara yang paham serta melaksanakan hak –
3
hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang terampil ,
cerdas , serta berkarakter sesuai dengan amanat pancasila pada UUD 1945.
Dalam beberapa belakangan ini menurunnya moralitas pada
kalangan generasi Z atau biasa di sebut sebagai gen Z juga salah satunya
karena adanya ketidakmampuan siswa dalam memahami setiap konsep
konsep tentang nilai sikap dan moral itu sendiri yang ada atau tercantum
dalam amanat PANCASILA pada UUD 1945.
Maka dari itu, memahami makna lambing pancasila juga mampu
membantu siswa dalam memahami konsep konsep nilai dan moral tersebut .
Sehingga mampu menumbuh kembangkan rasa nasionalismepada diri masing
masing siswa. Setidaknya mampu menjadi sebuah pondasi siswa dalam
berperilaku di masa mendatang .
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Menjelaskan bahwa “Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan
dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dan negara serta
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) agar menjadi warga negara
yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia”.
Berdasarkan hasil evaluasi dan penilaian awal pada mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas IV SDN Sidoharjo 03 materi
mengenal makna lambang pancasila. Hasil evaluasi menunjukkan dari 15
siswa hanya 6 orang yang mendapat nilai >KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal), sedangkan sisanya 9 orang mendapat nilai ≤ KKM. Jadi siswa yang
belum menguasai materi pelajaran sebanyak 60 %. KKM Mata Pelajaran PKn
di SDN Sidoharjo 03 adalah 60.
Ditelaah dari hasil evaluasi yang menunjukkan masih banyaknya
siswa yang belum menguasai materi pelajaran dan belum tercapainya tujuan
pembelajaran yang diharapkan, maka penulis mengadakan perbaikan
pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang
maksimal. Kegiatan perbaikan ini dilaksanakan melalui "Penelitian Tindakan
Kelas" (PTK). Menurut Raka Joni, Kardiawarman, & Hadisubroto (dalam
4
2. Analisis Masalah
Setelah di diskusikan dengan supervisor diketahui bahwa faktor
penyebab siswa kurang menguasai materi pembelajaran yang diajarkan
adalah:
a) Media dan Metode yang digunakan terlalu monoton, sehingga
perlu untuk mengganti metode dengan lebih variatif.
b) Kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang disajikan
c) Guru kurang memberikan kesempatan siswa dalam bertanya.
d) Kurangnya motivasi dari guru sehingga minat belajar siswa
kurang.
5
C. Tujuan Perbaikan
1. Untuk Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi menegnal makna lambang
pancasila melalui media gambar di SDN Sidoharjo 03 Kec. Bawang.
D. Manfaat Perbaikan
1. Bagi siswa
a. Siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn).
b. Meningkatkan hasil belajar siswa
c. Dapat menumbuhkan sikap kritis terhadap hasil belajar.
2. Bagi Guru
a. Memberikan arahan dan pedoman dalam proses belajar mengajar yang
kaitannya dengan variasi pembelajaran agar proses dan hasil belajar
siswa baik.
b. Sumbangan pemikiran dan pertimbangan dalam menentukan metode
pembelajaran atau pendekatan yang tepat.
B. Media Gambar
1. Pegertian Media Gambar
Di antara media pembelajaran, media gambar adalah media yang
paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar
daripada tulisan, apalagi jika gambarnya dibuat dan disajikan sesuai
dengan persyaratan gambar yang baik, sudah barang tentu akan menambah
semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara
visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang
bentuknya bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip,
opaque projektor (Hamalik, 2011:95).
Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang
merupakan bahasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-
mana (Sadiman, 2012:29). Media gambar merupakan peniruan dari benda-
benda dan pemandangan dalam hal bentuk, rupa, serta ukurannya relatif
terhadap lingkungan (Soelarko, 2007:3).
8
D. Hasil Belajar
Menurut Patta Bundu (2006:15), hasil belajar seseorang sering tidak
langsung kelihatan tanpa orang itu melakukan sesuatu untuk memperlihatkan
kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Namun demikian, karena
hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam
setiap tingkah lakunya. Hasil belajar menurut Bloom (Suharsimi Arikunto,
2005:76) dibagi dalam 3 (tiga) ranah yakni :
a. Ranah kognitif: kemampuan berpikir, kompetensi memperoleh
pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan
penalaran;
b. Ranah psikomotor: kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan
anggota badan; kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik;
c. Ranah afektif: berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat
penerimaan atau penolakan terhadap suatu obyek.
1. Siklus I
a. Perencanaan
1) Menentukan kelas subyek penelitian;
2) Menyiapkan rencana pembelajaran;
3) Menentukan fokus observasi dan aspek-aspek yang diamati;
4) Menentukan jenis data;
5) Menentukan pelaku observasi (observer), alat bantu observasi,
pedoman observasi dan pelaksanaan observasi;
6) Menyusun instrumen penelitian;
7) Menetapkan kriteria keberhasilan.
b. Pelaksanaan
Langkah-langkah pembelajaran yang penulis kembangkan
adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan alat peraga gambar;
2) Siswa diminta mengidentifikasi media gambar yang terpasang di
papan tulis;
3) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi mengenal
makna lambang pancasila;
4) Siswa dan guru membuat kesimpulan.
c. Pengamatan
1) Guru mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan siswa. Dimulai
dari permasalahan yang muncul pada awal pembelajaran hingga
akhir. Berikan penilaian untuk masing-masing siswa tentang
indikator keaktifan dan ketrampilan proses yang telah disiapkan;
2) Teman sejawat mengamati jalannya pembelajaran. Adakah
permasalahan yang dihadapi siswa. Pada bagian-bagian mana
mereka mengalami kesulitan;
14
2. Siklus II
a. Perencanaan
1. Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk
siklus 2 dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi siklus 1;
2. Menyiapkan lembar kerja siswa.
b. Pelaksanaan
1. Menyiapkan alat peraga gambar contoh mengenal makna lambang
pancasila;
2. Siswa diminta mengidentifikasi media gambar yang terpasang di
papan tulis;
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi mengenal
makna lambang pancasila;
4. Tanya Jawab tentang materi yang belum di pahami;
5. Siswa mengerjakan soal;
6. Guru memberikan penguatan;
7. Siswa dan guru membuat kesimpulan.
c. Pengamatan
1. Guru mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan siswa. Dimulai
dari permasalahan yang muncul pada awal pembelajaran hingga
15
d. Refleksi
1. Secara kolaboratif guru menganalisis hasil pengamatan. Selanjutnya
membuat suatu refleksi dan membuat kesimpulan;
2. Mendiskusikan hasil analisis berdasarkan hasil indikator
pengamatan.
Rumus Penskoran :
B
Skor= x 100
N
Keterangan :
B : Skor dari Jawaban Benar
N : Jumlah Skor Maksimal
16
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I, peneliti
bertindak sebagai guru dengan diamati oleh Bp Ahmad Romadhon S,Pd
selaku teman sejawat menggunakan lembar observasi yang telah dibuat
sebelumnya. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada siklus I
adalah :
1. Kegiatan Awal
Salam
Berdoa
Absensi
Apersepsi dan motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Guru memasang alat peraga gambar
Menjelaskan materi pembelajaran dengan media gambar
Tanya jawab
Guru memberikan penguatan
Evaluasi.
17
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan kegiatan pembelajaran
Tindak lanjut berupa memberikan Pekerjaan Rumah
Salam dan doa penutup.
Dari hasil data di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang
tuntas meningkat dibandingkan dengan kegiatan prasiklus. Dari 15 siswa,
9 siswa (60%) sudah memperoleh nilai di atas KKM (65), 6 siswa (40%)
belum mencapai KKM (65). Hal ini dikarenakan, siswa termotivasi
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan media gambar, siswa terlibat
aktif dalam pembelajaran. Dikarenakan masih ada beberapa siswa yang
belum mencapai KKM, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus
berikutnya.
18
c. Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Bp Ahmad
Romadhon S,Pdselaku teman sejawat, hasil belajar pada kegiatan
perbaikan pembelajaran siklus I meningkat dibandingkan pada
pemelajaran prasiklus, namun masih terdapat beberapa hal yang perlu
diperbaiki, yaitu :
1. Pengelolaan waktu belum efisien;
2. Ukuran media gambar diperbesar;
3. Media gambar sabaiknnya dibuat semenarik mungkin agar
memotivasi minat siswa untuk belajar dan mudah diingat;
4. Masih ada siswa yang tidak fokus pada materi pembelajaran.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi di atas, guru melakukan refleksi
diri dan memutuskan untuk mengadakan perbaikan pada siklus II
sebagai berikut :
1. Mengelola waktu secara efisien;
2. Menyiapkan media gambar dengan ukuran yang lebih besar serta
mendekorasi media gambar tersebut agar terlihat lebih menarik.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II, peneliti
bertindak sebagai guru dengan diamati oleh Bp Ahmad Romadhon S,Pd
selaku teman sejawat menggunakan lembar observasi yag telah dibuat
sebelumnya. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada siklus II
adalah :
1. Kegiatan Awal
Salam
Berdoa
Absensi
Apersepsi dan motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Guru memasang alat peraga gambar di papan tulis
Siswa diminta mengamati dan memberikan tanggapan terhadap
gambar yang ada di papan tulis
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi mengenal
makna lambang pancasila
Tanya jawab tentang materi yang belum dipahami.
Evaluasi.
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan kegiatan pembelajaran
Tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah
Salam dan doa penutup.
20
Keterangan
No Nama Siswa KKM Nilai
T TT
1 Ahmad Herlambang 65 84 √
2 Bunga Destarini 65 91 √
3 Dimas Imam Prayoga 65 84 √
4 Dwi Grecia 65 99 √
5 Elwinda Firlian 65 79 √
6 Fathur Rahman 65 84 √
7 Febe Maria Sidauruk 65 87 √
8 Five Keta 65 94 √
9 Julia Cahyani 65 88 √
10 M. Titan 65 69 √
11 M. Iskandar 65 100 √
12 M. Adli Abdurahman 65 69 √
13 M. Adli Maulana 65 60 √
14 Naya Ilma 65 100 √
15 Nody Ardiansyah 65 100 √
Jumlah 1204
Rata-rata 85,86
Tuntas 14
Tidak Tuntas 1
Persentase Ketuntasan Belajar 93% 7%
c. Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Bp Ahmad
Romadhon S,Pdselaku teman sejawat, hasil belajar pada kegiatan
perbaikan pembelajaran siklus II meningkat secara signifikan, hal ini
dikarenakan tujuan perbaikan yang menjadi fokus perbaikan pada siklus
ini dapat tercapai dengan baik.
21
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh Ibu Febby, S.Pd,
peneliti melakukan refleksi dan menyimpulkan bahwa tindakan perbaikan
pembelajaran yang dilakukan peneliti sudah berhasil.
14
10
12 9
10
8 6
5
6
4 1
2
0
Prasiklus Siklus I Siklus II
Tuntas Tidak Tuntas
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Penelitian Tindakan KelaJakarta : Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. (2010). Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar
Mengejar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.