Professional Documents
Culture Documents
Kak Posbindu
Kak Posbindu
KERANGKA ACUAN
PROGRAM POSBINDU PTM
TAHUN 2017
I. LATAR BELAKANG
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Tujuan disusunnya pedoman ini sebagai acuan bagi petugas kesehatan di UPT
Puskesmas Kampak dalam menyelenggarakan Posbindu PTM dalam upaya
mengendalikan faktor risiko PTM diwilayah kerja UPT puskesmas Kampak
sehingga Posbindu PTM dapat dilaksanakan sesuai rencana serta memperoleh
hasil sesuai yang diharapkan.
2. Tujuan Khusus :
- Untuk menciptakan sebuah sistem yang jelas dan terarah dalam
melaksanakan program Posbindu PTM di Puskesmas Kampak.
- Memperjelas fungsi dan tugas pokok petugas Posbindu
- Sebagai petunjuk bagi petugas dalam melaksanakan setiap kegiatan di
Puskesmas Kampak.
III. SASARAN
1. Penanggung Jawab Program
2. Pelaksana Program
3. Masyarakat dalam wilayah Puskesmas Kampak
B. MISI
1. Menyediakan pelayanan kesehatan berkualitas yang terjangkau, adil dan merata.
2. Menyelenggarakan upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
yang terakreditasi
C. Tujuan
1. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas
dan jaringannya secara professional.
2. Meningkatkan kualitas tenaga kesehatan secara berkelanjutan.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana Puskesmas.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan Program esensial pemberdayaan
masyarakat.
D. Tata Nilai
1 Ceria
Melayani dengan 3 S : Senyum, Salam, Sapa.
2 Aman
Meyakinkan secara fisik dan psikologi telah ditangani oleh tenaga yang benar.
3 Komunikatif
Mampu memberikan informasi yang mudah dipahami dan dimengerti
masyarakat.
4 Empati
Menolong sesame dan mengetahui apa yang orang lain rasakan.
5 Profesional
Bekerja sesuai kompetensi dan kewenangan.
1V.OUTCOME / KELUARAN
Kegiatan Posbindu PTM yang meliputi :
a. Kegiatan penggalian informasi faktor risiko dengan wawancara sederhana
tentang riwayat PTM pada keluarga, riwayat PTM pada diri anggota / peserta,
aktifitas fisisk, merokok, konsumsi minuman beralkohol dan konsumsi sayur dan
buah, dilakukan saat pertama kali kunjungan dan berkala sebulan sekali.
b. Kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT),
lingkar perut, analisa lemak tubuh, dan tekanan darah sebaiknya diselenggarakan
1 bulan sekali.
c. Kegiatan pemeriksaan fungsi paru sederhana diselenggarakan 1 tahun sekali bagi
yang sehat, sementara yang berisiko 3 bulan sekali dan yang menderita
dianjurkan 1 bulan sekali.
d. Kegiatan pemeriksaan gula darah, bagi individu sehat disarankan setiap 3 tahun
sekali dan bagi yang telah mempunyai faktor risiko PTM 1 tahun sekali dan bagi
penderita DM minimal 1 bulan sekali.
e. Kegiatan pemeriksaan kolesterol darah, bagi individu sehat disarankan setiap 5
tahun sekali dan bagi yang telah mempunyai faktor risiko PTM setiap 6 bulan
sekali dan penderita dislipidemia (metabolisme lemak darah abnormal yang
ditandai dengan adanya gangguan pada satu atau lebih fraksi lemak darah
terukur) paling sedikit 3 bulan sekali.
f. Kegiatan pemeriksaan IVA ( Inspeksi Visual Asam Asetat) dilakukan sebaiknya
5 tahun sekali pada perempuan yang sudah melakukan hubungan seksual. Jika
ditemukan IVA positif segera dirujuk ke Puskesmas atau klinik swasta lainnya
yang dapat melakukan tatalaksana lanjutan berupa krioterapi. Untuk pemeriksaan
IVA dapat dilakukan oleh tenaga bidan terlatih dan tindakan krioterapi dapat
dilakukan oleh Dokter Puskesmas / Dokter Umum swasta yang terlatih dan
berpengalaman.
g. Kegiatan konseling dan penyuluhan, harus dilakukan setiap pelaksanaan
Posbindu PTM. Hal ini penting dilakukan karena pemantauan faktor risiko
kurang bermanfaat bila masyarakat tidak tahu cara mengendalikannya.
h. Kegiatan aktifitas fisik atau olahraga bersama, sebaiknya tidak hanya dilakukan
jika ada penyelenggaraan Posbindu PTM namun perlu dilakukan setiap minggu.
Kegiatan rujukan ke fasilitas layanan kesehatan dasar di wilayahnya dengan
pemanfaatan smber daya tersedia termasuk upaya respon cepat sederhana dalam
penanganan pra-rujukan.
V. METODE
Bentuk pelayanan Posbindu PTM bersifat Promotif dan Preventif, sedangkan untuk
anggota yang sudah menyandang PTM dilakukan sistem rujukan.
V11.PENCATATAN,PELAPORAN,EVALUASI
Pelaksanaan Posbindu PTM dilakukan oleh kader kesehatan yang telah ada
atau beberapa orang dari masing - masing kelompok/ organisasi/ lembaga/tempat
kerja yang bersedia menyelenggarakan Posbindu PTM, yang dilatih secara khusus,
dibina dan difasilitasi untuk melakukan pemantauan faktor risiko PTM di masing-
masing kelompok atau organisasinya. Kriteria Kader Posbindu PTM antara lain
berpendidikan minimal SLTA, mau dan mampu melakukan kegiatan berkaitan
dengan Posbindu PTM.
Tahap Pelaksanaan
a. Melakukan pelayanan dengan sistem 5 meja atau modifikasi sesuai kebutuhan
dan kesepakatan bersama.
b. Aktifitas bersama seperti berolahraga bersama, demo masak, penyuluhan,
konseling, sarasehan atau peningkatan keterampilan bagi para anggotanya.
Tahap Evaluasi
a. Menilai kehadiran (para anggotanya, kader dan undangan lainnya)
b. Mengisi catatan pelaksanaan kegiatan.
c. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi.
d. Mencatat hasil pemecahan masalah.
e. Melakukan tindak lanjut berupa kunjungan rumah bila diperlukan.
IV. PENUTUP
Penanggungjawab program dan pelaksana program bersamamasyarakat
mampu memecahkan masalah sesuai dengan kebutuhan, kerjasama yang baik program
dan Pelaksana program dengan masyarakat di wilayah kerja puskesmas.