Professional Documents
Culture Documents
E31116008 - Skripsi - 28-08-2020 1-3
E31116008 - Skripsi - 28-08-2020 1-3
UNIVERSITAS HASANUDDIN
OLEH:
E31116008
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
KONSEP DIRI DAN SELF DISCLOSURE MAHASISWI PEROKOK DI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
OLEH:
E31116008
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
KATA PENGANTAR
rahmat dan karunia-Nya serta salawat atas junjungan Nabi Besar Muhammad
S.A.W yang telah memberikan banyak kemudahan kepada penulis sehingga dapat
Ucapan banyak terima kasih juga kepada bapak Prof. Dr. Andi Alimuddin
Unde, M.Si sebagai pembimbing 1 dan bapak Dr. Rahman Saeni sebagai
meluangkan waktu untuk memberikan masukan, arahan dan petunjuk yang sangat
Dalam penyusunan skripsi ini, tidak terlepas dari berbagai suka dan duka
selama proses penyusunan, namun berkat bimbingan, dorongan, bantuan dan kerja
sama dari berbagai pihak maka Alhamdullillah hal ini bisa diatasi. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan pula terima kasih yang sebesar-
besarnya terhadap beberapa pihak yang ikut andil dalam membantu penulis
ini dalam membina internal saya sekarang sampai nanti, serta mama
Rosanah Rodi A.md yang sangat luar biasa hebat dan sabarnya
iv
berkeluh kesah hingga nanti. Terima kasih yang sedalam-dalamnya
dengan sepenuh hati dan tidak akan pernah cukup untuk membalas segala
2. Keluarga besar yang selalu mendukung terlebih khusus kepada 2 adik saya
Muh.Yusuf Mustari dan Muh. Yusran Farid Mustari yang selalu menjadi
3. Bapak Prof. Dr. Andi Alimuddin Unde, M.Si sebagai pembimbing 1 dan
5. Staf pegawai Departemen Ilmu Komunikasi, Ibu Ida, Ibu Ima, dan Pak
Herman, serta staf pegawai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
atas segala bantuan dalam pengurusan berkas dari awal kuliah sampai
selesai.
Majid, Yustika Waqiyah, Farthin Panca Alvita Rante Allo, Amalia Fildza
Adhani dan Rezky Nur Amalia, atas segala kebaikan-kebaikan nya dan
segala bentuk bantuan yang telah diberikan kepada penulis, kalian punya
v
andil besar dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas segalanya
7. Teman- teman seperjuangan Tere, Rasti, kak Aidil, Imo, Rani dan Susi
bagian yang cukup berarti dalam kehidupan penulis, semoga kalian tetap
Jayendra Dewi yang sangat berperan selama penyusunan skripsi ini saya
10. Para sahabat-sahabat lelaki FISIP ku Imran S, S.IP, Adi Nusaid Rasyid,
Darwin Asri, dan Bias Fajar yang selama ini selalu siap menjadi tempat
pertama meminta tolong , terima kasih atas segala bantuan kalian semoga
11. KKN PPM Barru terima kasih atas kisah kasih nyatanya terkhusus untuk
berikan.
12. Dan untuk kakak Yusrin Umar S.KM sebagai kakak, saudara, sahabat,
masukannya juga motto niat, doa dan lakukan dengan cinta yang selalu
diingatkan kepada penulis, terima kasih atas segala pengertian selama ini.
vi
Akhir kata, penulis menyadari segudang kelemahan dan kekurangan
dalam penulisan skripsi sederhana ini, untuk itu penulis selalu membuka
diri dan menerima koreksi, kritik dan saran sebagai upaya penyempurnaan.
Terlepas dari kekurangan yang ada, penulis berharap semoga skripsi ini
(Penulis)
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
TASA NURUL ANNISA MUSTARI. Self-concept and self-disclosure of
female smokers at Hasanuddin University (Supervised by Andi Alimudin
Unde and Rahman Saeni).
The purpose of this study was to find: (1) the self-concept and self-disclosure of
students at universitas hasanuddin; (2) the obstacles of the self-concept and self-
disclosure formation of female smokers.
This research used the descriptive qualitative research method, by presenting data
in the form of narrative descriptions, words, expressions, opinions and ideas that
the writer collected from several sources. The Data is collected through semi-
structured interviews, observation, literature study and documentation in
Universitas Hasanuddin.
The results found that the self-concept of female smokers on campus tended to
have negative self-concepts, this was obtained from the interviews with
informants who were sensitive to criticism, female smokers who get protested
directly couldn't stand criticism, while the self-disclosure of female smokers is
generally tends to open up about their lifestyle as a smoker, three of the five
informants were brave enough to smoke in public places as well as on campus,
their self-disclosure level will increase when they befriend with someone who also
a smoker. Some informants chose not to open up about their lifestyle because they
did not brave enough to accept the negative stigma about themselves, and the
obstacles of the self-concept and self-disclosure formation is diveded by 2 factors
which are from the environment and the psychological factor .
Keywords: self concept, self disclosure, women smokers.
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK...................................................................................................... viii
BAB 1 PENDAHULUAN
F. Metode Penelitian................................................................................. 20
4. Informan ................................................................................... 22
x
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
C. Self-Disclosure ..................................................................................... 43
xi
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang mencoba gaya hidup merokok, berawal dari coba-coba atau karena
lembut, kini dapat dipandang sebagai sosok yang mandiri dan kuat. Tak
jarang wanita memiliki sifat yang berlawanan dari feminin, ada beberapa
semua hal juga dapat dilakukan oleh perempuan. Aktifitas merokok yang
pada awalnya hanya dilakukan kaum lelaki, kini menjadi hal biasa bila
menjadi gaya hidup atau trend yang beredar di masyarakat. Kerap kita
terima akan lebih banyak daripada seorang laki-laki yang perokok. Banyak
1
2
seorang wanita nakal, padahal tidak semua seperti apa yang dipikirkan
kebanyakan orang.
diterima wanita pun sebenarnya juga lebih banyak. Seperti yang telah kita
7%
6%
5%
4%
3%
2%
1%
0%
1997 2002 2006 2011 2016 2018
tahun 1997 yaitu 1,7%, tahun 2002 yaitu 1,3% dan tahun 2006 yaitu 4,5%.
Kemudian, pada tahun 2011 yaitu 5,2 %, tahun 2016 yaitu 4,2% dan
tahun 2018 yaitu 6,9%. Dari data Susenas tersebut dapat disimpulkan
1997 sampai tahun 2018.Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia usia 15
dari kalangan remaja. Remaja memiliki peran sebagai agen perubah dan
aktif ialah salah satunya dipengaruhi oleh kelompok teman sebaya. Teman
sebaya mempunyai peran yang sangat berarti bagi remaja, karena masa
tersebut remaja mulai memisahkan diri dari orang tua dan mulai
bergabung pada kelompok sebaya. Selain itu kesamaan gaya hidup yang di
ikuti maka dapat menyebabkan terjalin suatu hubungan yang akrab, salah
satunya hubungan yang disebabkan oleh rokok, tidak hanya laki laki yang
biasanya dengan gaya hidup santai dan dengan mudah mendapatkan teman
dari salah satu blog pribadi seorang wanita yang mengeluarkan isi hatinya
merokok di tempat yang bisa disaksikan oleh banyak orang. Waktu itu,
selesai makan di kantin kampus, saya minggir ke tempat yang aman untuk
merokok. Setelah mondar mandir beberapa kali, ada Pak Dosen yang
makan bersama dengan teman yang menjadi perokok aktif, lalu setelah
kenapa tidak di sini saja kamu merokok?,” lalu dia jawab “kalau saya di
5
sini merokok banyak orang yang belum menerima kalau ada cewek yang
terangan”.
Rokok bagi siapapun juga tak memandang batasan status dan usia.
gerakan moral, menjadi pembaharu dan pendobrak tidak terlepas dari jiwa
rahasia lagi. Baru baru ini pada awal bulan Januari 2020 terdapat berita
Hal ini menjadi salah satu alasan dari sekian banyak kasus tentang
teliti dengan menitik beratkan masalah yang erat kaitannya dengan aspek
kunci konsep diri, self disclosure yang di teliti oleh (Tazbih 2011) yang
tua, orang tua yang broken home, dan kurangnya pengtahuan orang tua
sebelumnya adalah sama sama meneliti tentang konsep diri, namun konsep
maksud berasal dari semua kalangan baik dari umur dan profesi, lalu
penelitian yang penulis ingin teliti ialah konsep diri dan self-disclosure
tergantung pada kualitas konsep diri: negatif atau positif. Konsep diri yang
antarpribadi.
tersebut karena kita membayangkan diri kita sebagai orang lain, gejala ini
depan kita dan melalui cermin itu kita mengamati diri kita sendiri, dengan
cermin itu kita juga membayangkan bagaimana kita tampak pada orang
kita. Dengan mengamati diri kita, maka kita akan memiliki gambaran dan
penilaian tentang diri sendiri, inilah yang disebut konsep diri (self
concept).
informasi tentang diri sendiri kepada orang lain, informasi tersebut dapat
pendapat cita cita dll. Menurut papu (2002) pengungkapan diri haruslah
diri sendiri yang mungkin untuk diketahui oleh orang lain, misalnya
kepada orang lain, misalnya seperti tipe orang yang disukai, hal-hal yang
yang membebaninya pada orang lain apalagi yang menyangkut hal hal
tentang orang lain. Dan bahkan meyakini persepsinya yang belum tentu
10
objektif , dari situlah muncul masalah yang di alami manusia sehari hari
berkonsep diri positif dan ada juga yang berkonsep diri negatif.
yang berada di kampus kampus besar di kota makassar, untuk itu penulis
teliti, yang dimana kita ketahui bersama wilayah kampus merupakan suatu
tempat sarana belajar untuk menjadi kaum intelektual, jadi oleh karena itu
HASANUDDIN”.
11
B. Rumusan Masalah
Kota Makassar?
2. Hambatan apa saja yang terjadi dalam pembentukan konsep diri dan
1. Tujuan Penelitian.
2. Kegunaan penelitian
a. Kegunaan teoritis
antarpribadi.
b. Kegunaan praktis
D. Kerangka Konseptual
dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya,
komunikasi.
tetapi ada juga yang menyebut sebagai sebuah transaksi (mengenai gagasan,
tidak langsung.
tertulis.
dengan segera memberi tanggapan atas pesan-pesan yang telah diterima dari
sumber.
diri kita sendiri. Artinya dibatasi oleh siapa diri kita dan bagaimana
pengalaman kita.
menyangkut pertukaran isi pesan saja akan tetapi menyangkut sifat hubungan
14
dalam arti siapa pasangan komunikasi kita dan bagaimana hubungan kita
komunikasi antarpribadi.
Salah satu bagian dari komunikasi antarpribadi adalah adanya konsep diri.
diri anda; positif atau negatif, adapun tanda tanda konsep diri yang positif dan
negatif menurut William D.Brooks dan Philip Emmert (1976) ada empat
1. Peka terhadap kritik, orang ini sangat tidak tahan dengan kritik yang ia
terima dan mudah marah atau naik pitam, bagi orang koreksi sering
persahabatan.
Dan adapun orang yang memiliki konsep diri positif ditandai dengan 5 hal yaitu :
yang memiliki konsep diri negatif dan positif, menurut asumsi pribadi
berada di tipe yang pertama yaitu peka terhadap kritik yang ia terima,
16
Dan sebaliknya jika ia berada pada konsep diri yang positif maka ia akan
dan pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang lain akan
disclosure) .dengan membuka diri konsep diri akan lebih dekat dengan
kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman yang telah di lalui,
dalam teori Johari Window dalam Jalaluddin (2012) dimana istilah Johari
ialah singkatan dari penemu model ini yaitu Joseph Luft dan Harry
tingkat kesadaran tentang diri kita. Model ini menawarkan cara melihat
bentuk suatu jendela yang mempunyai empat kaca. Joseph Luft dan
4 sel, masing masing sel menunjukan daerah self (diri) baik yang terbuka
sebagai berikut:
18
Komunikasi antar
pribadi
Mahasiswi perokok
Hambatan-
Hambatan:
-Psikologi
-lingkungan
19
E. Definisi Konseptual
2. Konsep diri: pandangan atau persepsi tentang diri kita sendiri yang
atau interaksi kita dengan orang lain, yang mengandung penilaian atau
evaluatif tentang diri kita, yang meliputi apa yang kita rasakan.
F. Metode Penelitian
1. Tipe penelitian
yang diteliti.
a. Universitas Hasanuddin
a. Data primer
perokok.
b. Data sekunder
4. Informan Penelitian
tertentu Masri dan Sofian (1989). Maka dari itu informan dalam
Mardiah 22 tahun 8
Hikmah 23 tahun 8
Dewi 23 tahun 6
Ramadani 24 tahun 6
Sasa 22 taahun 6
22
mencari data dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh
kampus mereka sesuai teknik yang dipakai dan sifat data yang
diperoleh.
sekunder, yaitu data yang sudah ada. Dalam hal ini peneliti
jurnal jurnal yang relavan untuk memberikan ide ide baru, dan
A. Komunikasi Antarpribadi
dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan efek dan umpan
sebagainya.
24
25
baik dalam masyarakat, organisasi bisnis atau non bisnis dengan media
orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indera kita
komunikasi.
2. Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita
masyarakat.
membuat kita tegang, resah, dan tidak enak. Kita akan menutup
sikap terbuka.
mencakup dua unsur pokok yaitu pesan dan bagaimana isi itu
nonverbal.
penerima pesan.
lain.
33
a. Keterbukaan (opennes)
b. Positif (positiviness)
lain.
c. Kesamaan (Equatlity)
d. Empati (Empathy)
dirinya pada peranan atau posisi orang lain. Dalam arti bahwa
e. Dukungan (supportiveness)
disampaikan.
35
dengan kita, maka kita akan merasa senang dan dapat terbuka dengan
yang kita tidak sukai atau tidak menyukai kita, akan membuat kita
merasa tegang, resah dan tidak enak. Kita akan menutup diri,
tidak menyukai kita akan membuat kita merasa tegang, resah dan tidak
Ada tempat teori yang menjelaskan mengapa kita menyukai orang lain:
1. Reinforcemen Theory
seseorang adalah sebagai hasil dari belajar (learning). Dalam hal ini,
2. Equality theory
keseimbangan (balance) antara apa yang mereka berikan dan apa yang
36
yang ini menguntungkan bagi kita dan kurang tertrik pada orang-orang
antarpribadi.
inginkan .
B. Konsep Diri
membayangkan diri kita sebagai orang lain. Gejala ini disebut looking-
glass self, yakni seakan- akan kita menaruh menaruh cermin di depan
kita dan melalui cermin itu kita mengamati diri kita. Dengan cermin itu
kita.
penilaian tentang diri kita sendiri, ini disebut konsep diri (Self
concept).
tentang diri kita yang bersifat fisik, psikologis dan social yang datang
dari pengalaman dan interaksi kita dengan orang lain. Konsep diri
(evaluasi) tentang diri sendiri. Konsep diri meliputi apa yang kita
“saya pintar” sedangkan komponen afektif konsep diri kita adalah saya
siapa diri kita, adalah juga persepsi diri. Karena ketika kita menyadari
siapa diri kita secara simultan kita juga telah mempersepsikan diri kita
sendiri. Untuk dapat menyadari diri kita, pertama kali kita harus
memahami apakah diri/ self tersebut. „Diri‟ secara sederhana dapat kita
Rakhmat (2003) menelaskan bahwa jika kita diterima oleh orang lain,
dihormati, dan disenangi karena keadaan diri kita, kita akan cenderung
menolak kita, kita akan cenderung tidak akan menyenangi diri kita.
1. Orang lain
Kita mengenal diri kita dengan mengenal orang lain terlebih dahulu.
Konsep diri terbentuk dari bagaimana penilaian orang lain tentang kita.
orang orang yang sangat penting bagi kita. Ketika kecil, significant
others adalah orang tua dan saudara kita. Dari mereka kita membentuk
konsep diri kita. Kita akan menilai diri kita positif jika mendapat
orang yang pernah berhubungan dengan kita. Kita akan menilai diri kita
bahwa ia dinilai anak pintar, karena itu Siska juga berfikir bahwa ia
pintar.
2. Tidak kompeten
C. Self-Disclosure
informasi baik secara verbal atau non verbal, lisan maupun tulisan
perasaannya.
Dalam hal pengungkapan diri ini, hal yang paling mendasar adalah
2. Manfaat self-Disclosure
disclosure, adalah:
orang lain maka orang lain akan berbuat hal yang sama. Dari
45
persahabatan sejati.
bagaimana perasaan tentang hal tersebut, apa yang terjadi dan apa
yang diharapkan.
sendirinya.
46
3. Fungsi self-disclosure
disclosure
4. Hakekat self-Disclosure
kita mengungkap informasi tentang diri kita adalah yang biasanya kita
yaitu:
Hal ini dengan seberapa banyak jumlah informasi diri kita yang
kita.
b. Valensi self-disclosure
penuh humor, dan menarik seperti apa yang dilakukan seorang tua
kita sendiri. Apabila kita mengenal dengan baik diri kita maka kita
kita akan bisa menyatakan bahwa kita ini termasuk orang yang
kita menyadari adanya maksud dan tujuan self disclosure itu maka
e. Keakraban
50
tanah air atau bisa saja antara hal yang intim/pribadi dan hal yang
impersonal public.
disclosure, yaitu:
a. Efek dialik
itu bersifat timbal balik. Oleh karena itu, keterbukaan diri kita yang
b. Ukuran khalayak
berlangsung.
c. Topik bahasan.
selalu berbicara hal-hal yang umum saja makin akrab maka akan
kita kenal atau orang yang tidak kita akrabi. Kita akan lebih
d. Valensi
yang kita akrapi betul maka self disclosure negatif bisa saja
dilakukan.
e. Jenis kelamin
respon mereka. Apabila kita pandang mereka itu orang yang hangat
apabila sebaliknya yang terjadi maka kita akan lebih memilih untuk
menutup diri.
53
orang lain.
pertemanan.
melalui rasionalisasi. Kita melihat aspek positif itu seperti apa dan
sendiri.
karena belum adanya rasa aman dan kepercayaan pada diri sendiri.
Selain faktor resiko, faktor pola asuh juga sangat penting dalam
sebagian orang amat sulit berbagi informasi tersebut sangat positif bagi
diri secara tepat terbukti lebih mampu menyesuaikan diri secara tepat
bersikap positif dan percaya terhadap orang lain, lebih objektif dan
terbuka. Selain itu, para ahli psikologi juga meyakini bahwa berbagi
pemberian bantuan kepada orang lain, salah satu cara yang dianggap
efektif.
D. Johari Window
56
self (diri) baik yag terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel
tersebut adalah daerah public, daerah buta, daerah tersembunyi, dan daerah
Known to other
Open Blind
Not known to others
(terbuka) (buta)
Hidden Unknown
tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain seperti nama, jabatan,
hubungan, kita akan menginformasi sesuatu yang ringan tentang diri kita.
Makin lama maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah secara
vertical sehingga mengurangi hidden area. Makin besar open area, makin
Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup
bagi orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan,
kepercayaan orang.
Blind area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita
orang lain, blind area akan berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan
kelemahan diri kita yang diketahui orang lain, maka akan bagus dalam
bekerja tim.
Unknown area adalah informasi yang orang lain dan juga kita tidak
orang lain melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita bertingkah laku
atau perasaan. Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang lain selain
tahun 1956, di kota Makassar pada tahun 1947 telah berdiri Fakultas
yang dipimpin oleh Drs L.A. Enthoven (Direktur) ini dibekukan dan baru
September 1956.
Nuruddin Sahadat, Prof. Drs. G.J. Wolhoff, Mr. Tjia Kok Tjiang, J.E.
58
59
Pejuang Universitas Negeri di bulan Maret 1950. Jalan yang ditempuh untuk
(UI) yang resmi didirikan tanggal 3 Maret 1952 dengan Dekan pertama
kemandirian dan pengabdian, Fakultas Hukum yang dipimpin Prof. Dr. Mr.
C. de Heern dan dilanjutkan Prof. Drs. G.H.M. Riekerk, dalam kurun waktu
Daeng Sirua
Patiwiri dan Sampara Daeng Lili. Pada tanggal 28 Januari 1956, Menteri P
September 1956.
60
diketuai lr. J. Pongrekun dan sekretaris lr. Ramli Cambari Saka dengan tiga
cikal bakal Fakultas Sastra yang secara resmi terbentuk sesuai SK menteri
Fakultas Tata Praja Universitas 17 Agustus 1945 yang didirikan oleh Mr.
61
Nopember 1962 Mr. Sukamto diangkat sebagai Dekan dan Abdullah Amu
Sosial Budaya bersama Fakultas Ilmu Sosial Politik dan Fakultas Ekonomi.
Hal yang sama juga terjadi atas Fakultas Teknik dan Fakultas MIPA yang
Hukum yang tidak “rela” berintegrasi dengan Fakultas Ilmu - ilmu Sosial
Indonesia dan IPB membuahkan SK Menteri PTIP RI Prof. Dr. lr. Toyib
Maret 1963 menunjuk lr. Aminuddin Ressang sebagai ketua sub - panitia
62
kerja Pembentukan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA) resmi
terbentuk berdasar surat kawat Menteri PTIP tanggal 8 Agustus 1963 No. 59
dan Peternakan (FKHP) yang berstatus swasta didekani oleh Drh. Achmad
Siregar dan Andi Baso Ronda, B. Agr.Sc. Terhitung mulai tanggal 1 Mei
4 Mei 1964.
M. Natsir Said, S.H. serta Drg. Halima Dg Sikati dan diberi nama Institut
Kedokteran Gigi Yos Sudarso. Pada tahun 1970 lnstitut ini resmi menjadi
Kesehatan dan nanti pada tahun 1987 FKM Unhas menerima tamatan
pada tahun 1988 UNHAS secara resmi membuka program Studi Ilmu
1988. Pada awalnya karena belum ada wadah yang tepat program tersebut
Juni 1956 terhitung mulai 1 September 1956 dan dengan PP No. 23 Tanggal
8 September 1956, Lembaran Negara No. 39 Tahun 1956 yang secara resmi
dibuka oleh Wakil Presiden RI Drs. Moh. Hatta pada tangggal 10 September
12. Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A. (2014 – 2022)
status Unhas sebagai BLU menjadi PTN Badan Hukum diresmikan oleh
Unhas dalam hal ini mendapatkan dua hak otonomi secarah sah yaitu
proses, dan karya terbaik, visi dan misi Unhas sebagai berikut:
1. Visi
2. Misi
proaktif
Maritim
3. Nilai
akademika Unhas perlu dilandasi dan dijiwai oleh sistem tata nilai yang
tatanan nilai yaitu (1) nilai akademik yang merupakan sumber budaya
akademik pada setiap perguruan tinggi pada umumnya, dan (2) tatanan
berikut;
dan kompetitif.
2. Unsur-unsur Lambang
lahir batin.
3. Unsur-unsur Warna
4. Konsrtuksi
D. Statuta PTN-BH
Nomor 71.
2014 (Lembaran
senat untuk masa jabatan selama lima tahun. Masa jabatan untuk rektor
adalah dua kali periode atau dukali lima tahun. Rektor dalam
e. Sekretaris Universitas
2. Senat Akademik
Kerjsama akademik
1. Menristekdikti
2. Gubernur Sulsel
72
4. Rektor Unhas
dipilih dan diangkat Senat Fakultas untuk masa jabatan empat tahun. Dekan
dapat menjabat selama dua periode sama seperti rektor. Saat ini Universitas
73
2. Fakultas Hukum
3. Fakultas Kedokteran
4. Fakultas Teknik
7. Fakultas Pertanian
9. Fakultas Peternakan
oleh seorang ketua yang dipilih oleh dosen-dosen pada jurusan tersebut
untuk masa jabatan empat tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali