You are on page 1of 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

MENENTUKAN pH LARUTAN ASAM BASA DAN


GARAM TERHIDROLISIS

Disusun oleh:
Nama : Nazwa Ghisella Pratiwi
Kelas : XI MIPA 2
Kelompok : Kelompok 4
Guru Pengajar : Rizky Yuliantari, S.Si

JURUSAN MIPA
SMA NEGERI 1 NAGRAK

2023
Jalan Raya Nagrak No. 16 Telp. 0266-6540626 Desa Nagrak Utara
Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi 43356
Website:www.sman1nagrak.sch.id e-mail : Smarak_smi@yahoo.co.id
I. TUJUAN

Tujuannya yaitu untuk mengetahui senyawa asam dan basa menggunakan indikator alami dan
indikator buatan

II. DASAR TEORI

Asam basa merupakan zat-zat warna yang mampu menunjukan warna berbeda dalam larutan
asam dan basa. Larutan asam memiliki rasa asam dan bersifat korosif (merusak
logam,marmer dan berbagai bahan lain),memiliki ph < 7 menghasilkan ion dalam
air.Sedangkan larutan basa berasa agak pahit dan bersifat kaustik (licin, seperti bersabun)
memiliki ph > 7,menghasilkan ion.

Asam dan basa dibagi menjadi dua macam,yaitu asam kuat dan basa kuat,serta asam lemah
dan basa lemah.Asam lemah adalah senyawa asam yang mudah melepaskan ion H+ dalam air
dan mengalami disosiasi total dalam larutannya.Contoh asam kuat yaitu
HCl,HNCO3,H2SO4,dan HClO4. Contoh basa kuat NaOH, KOH, Ca(OH)2

1.indikator alami

Adjarian, berbagai jenis tumbuhan di sekitar kita dapat dijadikan sebagai indikator alami, lo.
Sebab, tumbuhan menunjukkan adanya perubahan warna pada larutan asam atau pun basa.

Beberapa tumbuhan yang dapat kita gunakan sebagai indikator alami adalah kunyit, bunga
mawar, kubis merah, kubis ungu, dan bunga kembang sepatu. O iya, ekstrak kunyit akan
memberikan warna kuning cerah pada larutan asam dan larutan basa akan memberikan warna
jingga. Sedangkan, untuk kubis atau kol merah mengandung suatu zat indikator, yaitu
antosianin. Zat ini berwarna merah pada asam, bewarna hijau pada basa lemah, dan berwarna
kuning pada basa yang kuat.

Untuk ekstrak bunga kembang sepatu akan memberikan warna merah cerah jika diteteskan
dalam larutan asam. Sedangkan, kika kita teteskan di dalam larutan basa akan memberikan
hasil berwarna hijau.

2. indikator buatan

Ada beberapa macam indikator asam basa yang biasa digunakan di laboratorium kimia. Salah
satu indikator asam basa yang praktis digunakan untuk membedakan asam dan basa adalah
lakmus. Lakmus berbentuk kertas, lebih sering digunakan daripada larutan indikator lain
karena lebih sukar teroksidasi sehingga lebih tahan lama. Selain itu, penggunaannya lebih
mudah, yaitu dengan mencelupkan pada larutan yang akan diujikan. Kertas lakmus dibedakan
menjadi dua jenis yaitu lakmus merah dan lakmus biru
III. ALAT DAN BAHAN

A. ALAT
• Tabung reaksi
• Gelas ukur
• Beaker gelass
• Pipet

B. BAHAN
• Cuka
• Air jeruk nipis
• Air kapur sirih
• Air mineral
• Air sabun
• Kol ungu
• Kunyit bubuk

IV. CARA KERJA


Bagian Pertama
1. Masukkan masing-masing cairan jeruk nipis, air sirih, air cuka, air sabun, dan air
mineral sebanyak 5 ml ke dalam tabung reaksi.
2. Teteskan sebanyak 1-5 tetes cairan indikator alami.
3. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi.

Bagian Kedua
1. Masukkan masing-masing cairan jeruk nipis, air sirih, air cuka, air sabun, dan air
mineral ke dalam beaker glass.
2. Celupkan indikator lakmus merah/biru ke dalam larutan.
3. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi.
V. DATA PENGAMATAN
Indicator buatan

Lakmus
No Larutan Jenis Larutan
Merah Biru
1 Air Jeruk merah merah asam
2 Air Cuka merah merah asam
3 Kapur Sirih biru biru basa
4 Air Sabun biru biru basa
5 Air Mineral merah biru garam/netral

Indikator alami

No Larutan Air Kunyit Air Kol Jenis Larutan

1 Air Jeruk kuning pink asam


2 Air Cuka kuning pudar ungu pudar asam
3 Kapur Sirih oren pudar hijau basa
4 Air Sabun kuning pekat hijau basa
5 Air Mineral oren netral garam/netral

VI. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini kami akan menguji pH air jeruk,air cuka,kapur sirih,air sabun dan air
mineral menggunakan indicator alami (air kol&air kunyit) dan indicator buatan(lakmus
merah dan lakmus biru).

Pada pengujian indikator buatan, Air jeruk di teteskan ke kertas lakmus merah warnanya
tidak berubah sedangkan pada lakmus biru warna berubah menjadi merah artinya air jeruk
memiliki pH <7 (asam). Air Cuka di teteskan ke kertas lakmus merah warnanya tidak
berubah sedangkan pada lakmus biru warna berubah menjadi merah artinya air cuka memiliki
pH <7 (asam).Air kapur sirih diteteskan ke kertas lakmus merah warnanya berubah menjadi
biru sedangkan pada lakmus biru tidak terjadi perubahan artinya kapur sirih memiliki
pH>7(Basa)Air sabun diteteskan ke kertas lakmus merah warnanya berubah menjadi biru
sedangkan pada lakmus biru tidak terjadi perubahan artinya air sabun memiliki
pH>7(Basa)Air mineral jika diteteskan ke lakmus merah dan biru tidak ada perubahan warna
yang artinya air memiliki pH netral
Indikator alam yaitu indikator yang dibuat dari bagian tumbuhan yang berwarna dan dapat
berubah warna ketika dalam suasana asam atau basa. Menurut warna yang dihasilkan adalah
warna yang terkandung dalam tumbuhan itu sendiri dan bergantung pada jenis tanamannya.
Perubahan warna dari indikator alam sesuai dengan perubahan keasaman suatu larutan.
Seperti praktikum yang dilaksanakan larutan jeruk dicampurkan dengan larutan kunyit akan
berubah menjadi warna kuning dan apabila dicampurkan dengan larutan kol warna berubah
menjadi pink. Larutan cuka dicampurkan dengan larutan kunyit akan berubah menjadi kuning
pudar dan apabila dicampurkan dengan larutan kol akan berubah menjadi ungu pudar.
Larutan kapur sirih dicampurkan dengan larutan kunyit akan berubah menjadi orange pudar
dan apabila dicampurkan dengan larutan kol akan berubah menjadi hijau. Larutan sabun
dicampurkan dengan larutan kunyit akan berubah menjadi kuning pekat dan apabila
dicampurkan dengan larutan kol akan berubah menjadi hijau. Larutan mineral dicampurkan
dengan larutan kunyit akan berubah menjadi orange dan apabila dicampurkan dengan larutan
kol tidak ada perubahan

Selain sebagai penentu sifat larutan, indikator alam ini juga dapat digunakan sebagai
indikator universal yaitu untuk menentukan nilai pH larutan. Komposisi masa daun dan
volume pelarut dapat mempengaruhi trayek pH suatu indikator yang menyatakan ekstrak zat
warna tersebut. Cara pembuatan indikator universal dari bahan alam adalah dengan
merendam kertas saring ke dalam ekstrak kemudian dikeringkan. Berdasarkan cara tersebut
maka indikator alam dapat digunakan sebagai indikator universal. Penggunaannya cukup
dengan mencelupkan pada larutan yang akan diuji pH-nya, kemudian dengan warna standar
indikator alam yang telah diketahui sebelumya. pH larutan dapat diukur dengan
menggunakan indikator asam basa, yaitu zat yang dapat berubah warna pada pH tertentu.
Indikator umumnya merupakan asam atau basa organik lemah yang akan berubah warna pada
pH tertentu. Indikator asam basa diantaranya pH meter, kertas lakmus, indikator universal
VII. KESIMPULAN

kertas lakmus merah berubah menjadi berwarna biru dalam larutan basa dan pada larutan
asam atau netral warnya tidak berubah (tetap merah). Sedangkan kertas lakmus biru berubah
menjadi berwarna merah dalam larutan asam dan pada larutan basa atau netral warnanya
tidak berubah (tetap biru).

Suatu larutan dapat diketahui sifatnya dengan menggunakan indikator alam yaitu kunyit dan
kol ungu. Jika larutan kol ungu ditambahkan ke dalam larutan asam warna campuran
berubah menjadi warna merah dan jika berwarna hijau berarti basa, sedangkan Jika larutan
kunyit ditambahkan ke dalam suatu larutan, warna campuran berubah menjadi warna kuning
larutan tersebut bersifat asam, jika berwarna jingga larutan tersebut bersifat basa.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Sukardjo.(2007). Sains kimia 2 SMA/MA. Jakarta: Sinar Grafika

Suhardi. (2009). Bergiat dalam penelitian ilmiah remaja. Jogjakarta:Flamingo

Sudarmono, Unggul. (2006). Kimia untuk SMA/MA kelas XI semester 2. Jakarta: PT.Phibeta
Aneka Gama

Rufaida A,Dyah dan waldjinah. (2009). Kimia untuk SMA/MA kelas Xl semester 2. Klaten:
Intan Pariwara

Paraf
Guru Pengajar Siswa

Rizky Yuliantari, S.Si Nazwa Ghisella Pratiwi

You might also like