You are on page 1of 3

RASISME

Rasisme ialah isu sosial yang terdapat di bermacam belahan dunia, termasuk
Indonesia. Selaku bangsa yang majemuk yang terdiri dari bermacam suku, budaya,
serta agama, Indonesia bangga hendak masyarakatnya yang majemuk. Tetapi
sangat berarti buat mengakui kalau rasisme, walaupun tidak meluas, memanglah
terdapat di negeri ini. Esai ini bertujuan buat menyoroti keberadaan rasisme di
Indonesia, pemicu utamanya, serta langkah-langkah yang bisa diambil buat
mempromosikan persatuan, kesetaraan, serta keharmonisan sosial.

Rasisme merupakan perbandingan sikap serta ketidaksetaraan bersumber pada


warna kulit, ras, suku, agama serta asal-usul seorang yang menghalangi ataupun
melanggar hak serta kebebasan seorang , Rasisme juga bisa diartikan sistem
keyakinan ataupun doktrin yang melaporkan kalau perbandingan biologis ras
manusia memastikan pencapaian budaya ataupun orang, kalau sesuatu ras tertentu
lebih istimewa serta berhak buat merendahkan apalagi memperbudak ras lain yang
di anggap lebih rendah.

Penyebab
● Kurangnya kesadaran dan pendidikan: Kurangnya pemahaman dan
kesadaran tentang keragaman penduduk Indonesia dapat berkontribusi pada
stereotip dan prasangka.
● Kesenjangan ekonomi: Ketimpangan sosial-ekonomi dapat memicu
ketegangan dan permusuhan di antara kelompok etnis yang berbeda, yang
mengarah ke sikap diskriminatif.
● Peninggalan sejarah: Sisa-sisa kolonialisme, ditambah dengan sentimen
nasionalis, dapat menciptakan rasa superioritas atau inferioritas di antara
kelompok etnis tertentu.
● Eksploitasi politik: Politisi terkadang mengeksploitasi perpecahan rasial untuk
keuntungan pribadi, yang semakin memperburuk ketegangan dan
memperdalam
Rasisme merupakan permasalahan lingkungan yang memerlukan pendekatan
multifaset buat mengatasinya secara efisien Di Indonesia, terlepas dari rasisme,
terdapat pula kemampuan besar buat memupuk persatuan, kerukunan, serta
kesetaraan sosial. Dengan mempromosikan pembelajaran mempraktikkan langkah-
langkah hukum, mendesak diskusi serta mendesak kebijakan inklusif, Indonesia bisa
bergerak mengarah warga yang lebih adil di mana keragaman dirayakan serta
rasisme diberantas. Ialah tanggung jawab bersama orang warga serta pemerintah
buat bekerja sama membangun masa depan yang merangkul kekayaan serta
keragaman warga Indonesia.

Contoh kasus rasisme


● Kasus rasisme besar di Indonesia adalah tragedi Mei 98, kerusuhan rasial ini
terjadi terhadap etnis Tionghoa di Indonesia pada 13 Mei-15 Mei 1998,
khusunya di Kota Jakarta tetapi terjadi juga di sebagian wilayah lain.
Rasisme ini terjadi karena etnis Tionghoa mendominasi perekonomian
Indonesia pada saat itu, sehingga rasisme pun terjadi. Rasisme ini tidak
hanya sebatas mengucilkan etnis tionghoa tapi juga ada yang melakukan
pelecehan kepada masyarakat Tionghoa.
● Kasus rasisme dalam agama atau kepercayaan, yaitu banyak gereja di
Indonesia yang dibakar/ dihancurkan. Bahkan dilarang pembangunannya.

Nilai nilai pancasila dalam rasisme


Sila 1, berbunyi, “Ketuhanan yang Maha Esa”, bahwa setiap warga Indonesia
memiliki kebebasan dalam beragama dan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran
agamanya.
Sila 2, berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”, menyatakan keadilan
martabat yang sama bagi setiap manusia, sehingga perlu adanya sikap tolong-
menolong, sikap menghargai dan sikap kemanusiaan antar individu.
Sila 3, berbunyi, “Persatuan Indonesia” berkaitan dengan moto Indonesia yaitu
“Bhineka Tunggal Ika”, bahwa Indonesia hidup dengan berbagai keragaman dan
merupakan satu kesatuan tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainnya
menurut perbedaan suku, agama, ras, dan adat(SARA).

You might also like