You are on page 1of 7

PENGGUNAAN TANAMAN HERBAL UNTUK KESEHATAN

Susilo Yulianto
Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Jamu

Abstract: The use of herbs, for health. Herbs are plants that can be used as drugs both
leaves, stems, or roots. Herbs is partly used by the community for traditional or
alternative medicine. Besides, the herb also has the advantage, that does not have side
effects, treatment can be carried out by family members sendiri.Tanaman is an
alternative herbal treatment that has been done by the people of Indonesia have
traditionally. The successful use of herbal plants is strongly influenced by people's
knowledge about the benefits of each type of medicinal plants, especially herbs that
have been studied empirically. It is also influenced by how the use of each herb for a
variety of different diseases. This study aims to determine the use of herbs for health.
This research method is descriptive, with a sample of 53 respondents drawn by simple
random sampling technique. The data collection conducted direct interviews with
respondents and the open-air observation. Research instrument used was a
questionnaire. The result showed that all respondents had been using herbs for health.
The conclusion of this study was the use of herbs for health still needs to be improved
further by providing the knowledge, awareness, willingness and ability of the
community.

Keywords: The Use Of Plants Herbal, For Health

Abstrak: Penggunaan tanaman herbal, untuk kesehatan. Tanaman Herbal


merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai upaya penyembuhan baik daun,
batang, maupun akarnya.Tanaman Herbal ini sebagian digunakan masyarakat untuk
pengobatan tradisional atau alternatif. Disamping itu tanaman herbal juga mempunyai
kelebihan, yaitu tidak memiliki efek samping, pengobatan dapat dilakukan oleh anggota
keluarga sendiri.Tanaman herbal merupakan salah satu alternatif pengobatanyang telah
lama dilakukan oleh masyarakat Indonesia secara tradisional.Keberhasilan penggunaan
tanaman herbal ini sangat dipengaruhi oleh pengetahuanmasyarakat mengenai manfaat
dari setiap jenis tanaman yang berkhasiat obatterutama tanaman herbal yang telah
diteliti secara empiris. Selain itu juga dipengaruhi oleh cara penggunaan masing-masing
tanaman herbal untuk berbagaipenyakit yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penggunaan tanaman herbal untuk kesehatan.Metode penelitian ini adalah
deskriptif, dengan sampel sebanyak 53 responden yang diambil dengan teknik sampel
acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan secara wawancara langsung kepada
responden dan observasi terbuka. Instrument penelitian yang digunakan ialah kuesioner.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa seluruh responden pernah menggunakan
tanaman herbal untuk kesehatan.Kesimpulan penelitian ini yaitu pemanfaatan tanaman
herbal untuk kesehatan masih perlu ditingkatkan lagi dengan cara memberikan
pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat.
Kata kunci: Penggunaan Tanaman Hebal, Untuk Kesehatan.

1
2 Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 2, No 1, Maret 2017, hlm 1-59

PENDAHULUAN Penggunaan tanaman herbal untuk


Meningkatnya kesadaran kesehatan keluarga dalam bentuk jamu
masyarakatakan kesehatan, berpengaruh dan bumbu dalam memasak.Penggunaan
pula pada penggunaan obat herbal yang tanaman herbal juga dapat memberikan
berasal dari tumbuhan dengan cara kepuasan, bahkan dapat membantu
tradisional dan alami yang sudah menopang perekonomian keluarga.
dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia Tanaman herbal juga dapat digunakan
dari sejak nenek moyang kita. Hal ini untuk meningkatkan kesehatan keluarga
banyak dilakukan masyarakat karena dan masyarakat.
khasiatnya sudah terbukti dapat Kesehatan keluarga dipengaruhi
menyembuhkan penyakit, lebihmurah dan beberapa hal yaitu asupan gizi, pola
efek sampingnya lebih kecil dibandingkan makan, kurang olah raga dan gangguan
dengan obat-obat konvensional. Tanaman kesehatan (Yusuf, 2002: 157). Gizi
obat berasal dari tumbuh-tumbuhan baik seimbang akan mempengaruhi kesehatan
dari akarnya, daun, buah, bunga dan kulit keluarga. Banyaknya makanan instan
kayunya. yang cepat saji yang banyak disukai,
Di Indonesia terdapat 20.000 jenis sangat berpengaruh terhadap kesehatan.
tumbuhan obat. Yang terdata sekitar 1.000 Bila anggota keluarga mengalami
jenis, dan yang sudah dimanfaatkan untuk gangguan kesehatan, sesegera mungkin
pengobatan tradisional baru sekitar 300 untuk mencari upaya penyembuhan yang
jenis. dianggap dapat segera menyembuhkan
Tanaman Herbal ialah Tanaman penyakit tersebut, diantaranya ke rumah
yang berkhasiat dalam penyembuahn atau sakit, ke puskesmas, ke dokter, ke bidan
pencegahan segala macam penyakit. atau menggunakan tanaman herbal.
Seiring dengan meningkatnya tingkat Penelitian ini bertujuan untuk
kesejahteraan, kesadaran dan kebutuhan mengetahui penggunaan tanaman herbal
akan perlunya hidup sehat, di antaranya untuk kesehatan.
perlunya makanan yang sehat yang
diproduksi secara alami, tanpa METODE PENELITIAN
penggunaan bahan-bahan kimia sintetis, Jenis penelitian yang digunakan
meningkat pula. Produk pangan ini pada adalah penelitian deskriptif dengan
umumnya dihasilkan melalui budi daya pendekatan kuantitatiff. Rancangan
organik atau kembali mengunakan yang penelitian Menggunakan cross sectional.
alami. Gaya hidup sehat alami ini diikuti Populasi dalam penelitian ini ialah para
oleh penggunaan tanaman herbal yang kepala keluarga.Pengambilan sampel
alami, yaitu yang berasal dari tumbuhan dalam penelitian ini menggunakan
yang di Indonesia diistilahkan dengan purposive sampling, yaitu teknik
jamu. Tanaman herbal yang digunakan penentuan sampel dengan pertimbangan
sebagai bahan obat ini mutlak harus tertentu (Soegiono, 2011). Sampel pada
terbebas dari bahan-bahan berbahaya dan penelitian ini adalah 53 responden
harus diproduksi secara alami atau ramah
lingkungan dan diistilahkan dengan budi HASIL PENELITIAN
daya organik tanaman obat, yang akhir- Dari 53 responden yang diteliti,
akhir ini banyak digunakan masyarakat. jumlah responden dengan umur > 40
Susilo Yulianto, Penggunaan Tanaman Herbal Untuk Kesehatan 3

tahun merupakan kelompok umur yang Anggota keluarga yang pernah


terbanyak yaitu sebanyak 40 orang (75,5 mengalami ganggguan kesehatan
%), umur 30 - 40 tahun sebanyak 9 orang sebanyak 45 (84,9%), dan yang tidak
(17 %) dan yang terkecil adalah umur < pernah mengalami gangguan kesehatan
30 tahun sebanyak 4 orang (7,5 %). sebanyak 8 (15,1%).
Tabel 1 Tabel 4
Distribusi Frekuensi Umur Kepala Distribusi Frekuensi Gangguan
Keluarga Kesehatan
No Tingkat Jumlah Prosentase
pendidikan (%) No Umur Jumlah Prosentase
1. SD 37 69,8 Responden (%)
2. SMP 3 5,7 1. < 30 Tahun 4 7,5
3. SMA 11 20,7 2. 30 - 40 Tahun 9 17
4. PT 2 3,8 3. > 40 Tahun 40 75,5
TOTAL 53 100 TOTAL 53 100
Mayoritas responden dengan Anggota keluarga yang pernah
pendidikan SD sebanyak 37 orang (69,8 mengalami penyakit parotitis sebanyak 38
%), sedangkan yang terkecil pada anak (71,7%) dan anak yang tidak pernah
responden dengan tingkat pendidikan mengalami parotitis sebanyak 15 anak
Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 2 orang (28,3%).
(3,8 %), SMP sebanyak 3 orang (5,7 %)
dan SMA 11 orang (20,7%). Tabel 5
Distribusi Frekuensi Penyakit Parotitis
No Penyakit parotitis F %
Tabel 2
yang pernah
Distribusi Frekuensi Tingkat dialami anggota
Pendidikan keluarga
No Jenis Jumlah Prosentase 1. Ya 38 71,7
Kelamin (%) 2. Tidak 15 28,3
1. Laki-laki 17 32,1 Total 53 100
2. Perempuan 36 67,9
TOTAL 53 100
Anggota keluarga yang diberikan
bawang merah ketika panas sebanyak 42
Responden dengan jenis
(79,2%) dan responden yang tidak
kelamin perempuan sebanyak 36 orang
memberikan bawang merah ketika panas
(67,9 %), sedangkan responden laki-laki
sebanyak 11 (20,8%).
sebanyak 17 orang (32.1 %).
Tabel 6
Tabel 3
Distribusi Frekuensi pemberian
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
bawang merah
No Gangguan F % No Pemberian F %
kesehatan Bawang Merah
1. Ya 4 84,9 1. Ya 42 79,2
2. Tidak 15,1 2. Tidak 11 20,8
8 Total 53 100
Total 53
100
4 Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 2, No 1, Maret 2017, hlm 1-59

Kepala Keluarga yang memberikan jeruk Yang pernah mengalami sakit


nipis ketika anggota keluarga yang parotitis (gondongan) sebanyak 38
mengalami batuk sebanyak 42 responden anggota keluarga dengan persentase
(79,2%) dan yang tidak memberikan jeruk 71,7% dan yang tidak pernah mengalami
nipis ketika anggota keluarga mengalami parotitis sebanyak 15 anggota keluarga
batuk sebanyak 11 responden (20,8%). dengan persentase 28,3%.
Kepala keluarga yang memberikan
PEMBAHASAN bawang merah ketika anggota keluarga
Penelitian yang dilakukan, dengan mengalami panas sebanyak 42 responden
53 responden didapatkan karakteristik dengan persentase 79,2% dan kepala
responden dan analisis penggunaan keluarga yang tidak memberikan bawang
tanaman herbal untuk kesehatan keluarga. merah ketika anggota keluarga panas
Responden paling banyak berumur lebih sebanyak 11 responden dengan persentase
dari 40 tahun, dengan persentase 75,5 % 20,8%. Dari 53 responden sebagian besar
dan responden paling sedikit berumur pernah mengalami sakit yaitu parotitis dan
kurang dari 30 tahun, dengan persentase panas.
7,5%. Yang memberikan jeruk nipis
Tingkat pendidikan SD sebanyak ketika anggota keluarga mengalami batuk
37 responden, dengan persentase 69,8% sebanyak 42 responden dengan persentase
dan responden paling sedikit dengan 79,2% dan kepala keluarga yang tidak
tingkat pendidikan Perguruan Tinggi memberikan jeruk nipis ketika anggota
sebanyak 2 responden, dengan persentase keluarga mengalami batuk sebanyak 11
3,8%. responden dengan persentase 20,8%.
Jenis kelamin perempuan Pemberian jahe ketika anggota keluarga
sebanyak 36 responden, dengan mengalami pilek sebanyak 29 responden
persentase 67,9% dan responden paling dengan persentase 54,7% dan yang tidak
sedikit dengan jenis kelamin laki-laki memberikan jahe ketika anggota keluarga
sebanyak 17 responden, dengan mengalami pilek sebanyak 24 responden
persentase 32,1%. dengan persentase 45,3%. Sebagian besar
Dari 53 responden, sebagian besar responden menggunakan tanaman herbal
responden berjenis kelamin perempuan, bila mengalami sakit seperti jeruk nipis
yaitu 36 perempuan dan 17 laki-laki, dan jahe.
karena pada umumnya ibu rumah tangga Pemberian kencur ketika anggota
yang lebih rajin menjaga kesehatan keluarga mengalami radang tenggorokkan
anggota keluarganya. sebanyak 39 responden dengan persentase
Anggota keluarga yang pernah 73,6% dan kepala keluarga yang tidak
mengalami gangguan kesehatan sebanyak memberikan kencur ketika anggota
45 orang dengan persentase 84,9% dan keluarga mengalami radang tenggorokkan
yang tidak pernah mengalami gangguan sebanyak 14 responden dengan persentase
kesehatan 8 anak dengan persentase 26,4%. Sebagian besar responden yaitu
15,1%. Sebagian besar anggota keluarga dari 53 responden menggunakana tanaman
pernah mengalami sakit, hal ini berpotensi herbal kencur untuk menyembuhkan
menggunakan tanaman herbal. radang tenggorokan sebanyak 39
responden.
Susilo Yulianto, Penggunaan Tanaman Herbal Untuk Kesehatan 5

Memberikan temu girirng ketika persentase 69,8% dan kepala keluarga


anggota keluarga mengalami cacingan yang tidak memberikan daun sirih ketika
sebanyak 14 responden dengan persentase anggota keluarganya mengalami mata
26,4% dan kepala keluarga yang tidak merah sebanyak 16 responden dengan
memberikan temu giring ketika anggota persentase 30,2%. Responden belum
keluarga mengalami cacingan sebanyak banyak yang menggunakan daun sirih
39 responden dengan persentase 73,6%. untuk mata merah, karena responden
Tanaman herbal temu giring belum banyak yang belum tahu bila daun sirih
banyak digunakan untuk cacingan karena juga dapat untuk mengatasi mata merah.
banyak responden yang belum tahu. Memberikan lengkuas ketika
Daun sirih ketika anggota keluarga anggota keluarganya mengalami gatal-
mimisan sebanyak 50 responden dengan gatal sebanyak 21 responden dengan
persentase 94,3% dan yang tidak persentase 39,6% dan kepala keluarga
memberikan daun sirih ketika anggota yang tidak memberikan lengkuas ketika
keluarga mengalami mimisan sebanyak 3 anggota keluarganya mengalami gatal-
responden dengan persentase 5,7%. gatal sebanyak 32 responden dengan
Sebagian besar responden menggunakan persentase 60,4%. Sebagian besar
daun sirih bila mimisan karena hal ini responden belum menggunakan tanaman
sudah sering digunakan di masyarakat. herbal lengkuas karena keterbatasan
Pemberian daun jambu biji ketika pengetahuan responden, hal ini perlu
anggota keluarga mengalami diare ditingkatkan.
sebanyak 43 responden dengan persentase Beluntas ketika anggota
81,1% dan kepala keluarga yang tidak keluarganya mengalami cacar sebanyak
memberikan daun jambu biji ketika 13 responden dengan persentase 24,5%
anggota keluarganya mengalami diare dan kepala keluarga yang tidak
sebanyak 10 responden dengan persentase memberikan beluntas ketika anggota
18,9%. Tanaman herbal daun jambu biji keluarganya mengalami cacar sebanyak
banyak digunakan ketika diare karena 40 responden dengan persentase 75,5%.
daun jambu biji efektif untuk Beluntas juga dapat untuk mengatasi cacar
menyembuhkan diare. (varisella),tetapi hal ini masih banyak
Memberikan pepaya ketika responden yang belum menggunakan.
anggota keluarganya mengalami sembelit Pemberian daun pegagan ketika
sebanyak 48 responden dengan persentase anggota keluarganya mengalami campak
90,6% dan yang tidak memberikan pepaya sebanyak 7 responden dengan persentase
ketika anggota keluarganya mengalami 13,2% dan kepala keluarga yang tidak
sembelit sebanyak 5 responden dengan memberikan daun pegagan ketika anggota
persentase 9,4%. Sebagian besar keluarganya mengalami campak sebanyak
responden menggunakan papaya ketika 46 responden dengan persentase 86,8%.
sembelit karena pepaya sudah banyak Kepala keluarga yang memberikan kunyit
digunakan masyarakat untuk mengatasi ketika anggota keluarganya mengalami
sembelit. amandel sebanyak 8 responden dengan
Pemberian daun sirih ketika persentase 15,1% dan kepala keluarga
anggota keluarganya mengalami mata yang tidak memberikan kunyit ketika
merah sebanyak 37 responden dengan anggota keluarganya mengalami amandel
6 Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 2, No 1, Maret 2017, hlm 1-59

sebanyak 45 responden dengan persentase besar responden pernah mengalami sakit


84,9%. Sebagian besar responden belum dan sebagian besar sudah menggunakan
menggunakan pegagan dan daun kunyit, tanaman herbal.
karena responden banyak yang belum Penggunaan bawang merah untuk
tahu. menurunkan panas, jeruk nipis untuk
Memberikan mengkudu ketika mengurangi batuk, Jahe untuk pilek,
anggota keluarganya mengalami parotitis kencur untukradang tenggorokan, temu
sebanyak 16 responden dengan persentase giring untuk cacingan, daun sirih untuk
30,2% dan kepala keluarga yang tidak mimisan, daun jambu biji untuk diare,
memberikan mengkudu ketika anggota pepaya untuk sembelit, daun sirih juga
keluarganya mengalami parotitis sebanyak dapat untuk mata merah, lengkuas untuk
37 responden dengan persentase 69,8%. gatal-gatal, beluntas untuk cacar, daun
Kepala keluarga yang mampu meracik pegagan untuk campak/gabagen, kunyit
ramuan herbal yang digunakan untuk untuk amandel, mengkudu untuk parotitis.
mengatasi masalah kesehatan anggota Kepala keluarga yang mampu meracik
kelurga sebanyak 11 responden dengan ramuan herbal untuk kesehatan keluarga
persentase 20,8% dan kepala keluarga hanya 20,8% dan kepala keluarga yang
yang tidak mampu meracik ramuan herbal tidak mampu meracik dengan benar
yang digunakan untuk mengatasi masalah ramuan herbal untuk mengatasi masalah
kesehatan sebanyak 42 responden dengan kesehatan 79,2%. Responden sudah mulai
persentase 79,2%. Responden yang sudah menggunakan tanaman herbal meskipun
mampu meracik ramuan herbal untuk prosentasenya masih kecil, hal ini masih
kesehatan anggota keluarga masih sedikit, bisa ditingkatkan.
hal ini perlu ditingkatkan.
B. Saran
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang
A. Kesimpulan telah dilakukan, maka peneliti
Tanaman herbal yang sering memberikan saran sebagai berikut:
digunakanpara kepala keluarga untuk 1. Penggunaan tanaman herbal untuk
kesehatan yaitu bawang merah, jeruk kesehatan keluarga masih banyak
nipis, jahe, kencur, temu giring, daun digunakan. Oleh karena itu sebaiknya
sirih, daun jambu biji, pepaya, lengkuas, para kepala keluarga membudi dayakan
beluntas, daun pegagan, kunyit dan dan mengembangkan tanaman herbal
mengkudu. Hal ini merupakan potensi secara mandiri di halaman dan
yang sebaiknya masih perlu ditingkatkan, pekarangannya masing-masing,
untuk membantu masyarakat dalam khususnya yang bermanfaat untuk
meningkatkan kesehatan dengan tanaman kesehatan anggota keluarganya dan
herbal. kesehatan masyarakat pada umumnya.
Masalah kesehatan yang sering 2. Bagi kepala keluarga sebaiknya
dialami anak yaitu parotitis (gondongan), meningkatkan kesadaran, kemauan dan
panas, batuk, pilek, radang tenggorokan, kemampuan dalam menggunakan
cacingan, mimisan, diare, sembelit, tanaman herbal untuk kesehatan
belekan/mata merah, gatal-gatal, cacar, keluarganya, dengan cara lebih banyak
campak (gabagen) dan amandel. Sebagian lagi menambah wawasan, ilmu
Susilo Yulianto, Penggunaan Tanaman Herbal Untuk Kesehatan 7

pengetahuan, teknologi dan informasi Kartasapoetra, G. 1992. Budidaya


tentang tanaman obat keluarga hingga Tanaman Berkhasit Obat. Jakarta :
meracik, mengkonsumsi dan Rineka Cipta
khasiatnya. Kementerian Kesehatan RI, (2011).
3. Para kepala keluarga dalam Situasi Diare di Indonesia, Jakarta
menggunakan tanaman herbal untuk : Buletin Jendela Data dan
kesehatan masih sebatas untuk Informasi Kesehatan Volume 2
mengatasi bila mengalami masalah Triwulan 2
kesehatan, padahal yang paling baik Sulastomo, (2000).Manajemen kesehatan,
yaitu memanfaatkan tanaman herbal Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
sejak masih dalam kondisi sehat Supriyadi, (2001). Tumbuhan Obat
dengan memberikan tanaman-tanaman Indonesia Penggunaan dan
herbal yang berkhasiat untuk Khasiatnya, Jakarta : Pustaka.
meningkatkan kesehatan (promotif) Populer
dan yang berkhasiat untuk mencegah Wijayakusuma HMH, Dalimartha S dan
terjadinya berbagai penyakit Wirian AS. (1993). Tanaman
(preventif). Berkhasiat Obat di. Indonesia. Jilid
4. Para kepala keluarga sebaiknya II, Jakarta : Pustaka Kartini
meningkatkan penggunaan tanaman Wijayakusuma,HMH, (2007).
herbal karena relatif lebih aman, Penyembuhan dengan Mengkudu.
mudah, murah dan kecil efek Jakarta : Penerbit Sarana Pustaka
sampingnya, selain itu merupakan salah Afiat
satu upaya untuk menwujudkan derajat Widyawati, (1999). Tanaman Obat
kesehatan masyarakat yang optimal Tradisional, Puslitbang Tanaman
secara mandiri. Pangan, Bogor.
5. Bagi peneliti, untuk menambah
wawasan, pengetahuan dan ketrampilan
dalam penelitian khususnya tentang
penggunaan tanaman herbal untuk
kesehatan keluarga. Bagi peneliti lain,
dapat menjadi pertimbangan dan kajian
dalam penelitian yang mendalam
tentang penggunaan tanaman herbal
untuk kesehatan keluarga.

DAFTAR RUJUKAN
Dalimartha, S,(1999), Atlas Tumbuhan
Obat Indonesia Jilid I, Jakarta :
Trubus Agriwidya
Hembing Wijayakusuma. (2000).
Ensiklopedia milenium :
Tumbuhan Berkhasiat Obat
Indonesia, Jakarta : Gema Insani

You might also like