You are on page 1of 34

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR AGRONOMI

Oleh:
NAZWA NAZELINA
2210517120008
PROTEKSI TANAMAN
KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini menyatakan telah menyelesaikan seluruh praktikum dasar


agronomi sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Praktikum dasar agronomi dan
memperoleh nilai akhir mata kuliah Dasar Agronomi pada Program Studi Proteksi
Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.
Judul : Laporan Praktikum Dasar Agronomi
Nama : Nazwa Nazelina
NIM : 2210517120008
Program Studi : Proteksi Tanaman

Mengetahui:

Asisten Dosen Kelompok 2, Praktikan Kelompok 2,

Andi Rahman Halim Nazwa Nazelina


NIM. 2110511310002 NIM. 2210517120008

Koordinator Asisten Dosen

Julaika
NIM. 2010511120001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang memberikan bimbingan dan


pertolongannya sehingga dalam penulisan laporan ini bisa berjalan dengan lancar.
Penulisan laporan ini dimaskudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar
Agronomi. Selain itu, penulisan laporan ini dimaksudkan sebagai penambah
wawasan pembaca serta sumbangan saran kepada pelajar dan masyarakat
Indonesia, khususnya pelajar dan masyarakat desa dalam memahami tentang
Dasar Agronomi. Di sisi lain, saya mengajak kepada para pembaca agar dapat
memahami dan mendalami masalah topik di atas, sekaligus menerapkan hasil
laporan ini dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam penyusunan laporan ini, saya menyadari akan segala
kekurangannya, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan demi
perbaikan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi saya dan
terutama bagi unsur-unsur yang berkepentingan.

Banjarbaru, Juni 2023

Nazwa Nazelina
NIM. 2210517120008
RIWAYAT HIDUP

Nama : Nazwa Nazelina


Nim : 2210511310003
Alamat Asal : Banjarmasin
Alamat Tinggal : Martapura Ujung
Email : nazwanazelina8@gmail.com
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal lahir : Banjarmasin, 20 April 2004
Status : Mahasiswa
Warga Negara : Indonesia
Riwayat Pendidikan :
SD NEGERI KARANG MEKAR 5
SMP NEGERI 9 BANJARMASIN
SMA NEGERI 2 BANJARMASIN
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

RIWAYAT HIDUP

DAFTAR ISI

1. BUDIDAYA TANAMAN EDAMAME VARIETAS FD-

1226

LAMPIRAN
BUDIDAYA TANAMAN EDAMAME
VARIETAS FD-1226
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI.............................................................................................. i

DAFTAR TABEL...................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR................................................................................. iii

PENDAHULUAN...................................................................................... 1

Latar Belakang............................................................................... 1
Tujuan............................................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3

METODE PENELITIAN........................................................................... 8

Bahan dan Alat............................................................................... 8


Bahan.................................................................................. 8
Alat..................................................................................... 8
Waktu dan Tempat......................................................................... 9
Prosedur Kerja................................................................................ 9

HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................. 10

Hasil............................................................................................... 10
Pembahasan.................................................................................... 12

KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 15

Kesimpulan..................................................................................... 15
Saran............................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

1. Hasil pengamatan tinggi tanaman edamame.................................. 10

2. Hasil pengamatan jumlah daun tanaman edamame....................... 10


DAFTAR GAMBAR

Nomor

Halaman

1. Grafik pengamatan tinggi tanaman edamame................................ 11

2. Grafik pengamatan jumlah daun tanaman edamame..................... 11

3. Cover praktikum

4. Foto kegiatan
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris, dimana sektor pertanian merupakan


sektor utama yang menjadi pusat pendapatan negara. Salah satu komoditas di
sektor pertanian yang posisinya menempati urutan ketiga sebagai komoditas
pangan nomor tiga setelah padi dan jagung ialah kacang kedelai.
Kacang kedelai merupakan tanaman yang berasal dari Asia dan memiliki
beberapa jenis atau spesies seperti kedelai lokal, kedelai hitam, dan kedelai
edamame. Kedelai merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki
prospek tinggi di Indonesia. Karena, kedelai memiliki kandungan protein yang
cukup tinggi, sehingga kedelai ini banyak digunakan sebagai bahan baku makanan
seperti tempe, tahu, kecap, susu kedelai, dan sebagainya. Dalam praktikum
budidaya yang dilakukan, menggunakan kedelai edamame untuk dibudidayakan.
Kedelai edamame adalah salah satu jenis kedelai yang berasal dari Jepang,
dimana kedelai ini memiliki ciri polong berwarna hijau dan ukurannya cenderung
besar serta nilai jualnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai lokal biasa.
Kebutuhan kedelai didalam negeri setiap tahunnya cenderung meningkat,
sedangkan persediaan produksi belum mampu mengimbangi permintaan.
Dalam meningkatkan produksi kedelai edamame secara berkelanjutan,
tentunya dilakukan beberapa upaya untuk mendukung kegiatan tersebut. Salah
satu upaya dalam meningkatkan produksi kedelai edamame ini adalah dengan
budidaya secara organik dimana dalam budidaya secara organik tentunya sudah
menjadi bagian dari pelaksanaan pertanian yang berkelanjutan. Pertanian organik
merupakan salah satu sistem pertanian yang memanfaatkan bahan alami sebagai
pendukung dalam berbudidaya tanaman.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (2020) impor kedelai pada
tahun 2018-2019 mengalami peningkatan, pada tahun 2018 impor kedelai sebesar
2.585.809 kg dan pada tahun 2019 sebesar 2.670.086 kg. Dengan tingginya impor
kedelai di indonesia maka dibutuhkan solusi untuk mengurangi hal tersebut, salah
satu hal yang dapat kita lakukan adalah dengan menemukan cara budidaya yang
tepat untuk kedelai edamame di Indonesia. Di Indonesia memiliki peluang pasar
yang besar baik untuk lokal maupun untuk ekspor bahkan, jika edamame dipanen
Kedelai edamame dapat dibudidayakan pada dataran tinggi maupun rendah,
dan dapat tumbuh di semua jenih tanah yang mempunyai drainase dan aerasi yang
baik. Edamame sangat cocok untuk dikembangkan di Indonesia karna kondisi
alam dari Indonesia itu sendiri. Hal ini diperkuat oleh kedelai edamame ini
membutuhkan kondisi yang sangat panas dengan curah hujan yang relatif tinggi.
Untuk mendapatkan hasil yang baik sehingga produktivitas dari kedelai
edamame meningkat perlu diperhatikan beberapa aspek dalam teknik budidaya.
Salah satu teknik budidaya untuk meningkatkan hasil dari suatu tanaman adalah
dengan pengaturan jarak tanam. Jarak tanam dilakukan untuk mengurangi
kompetisi antar tanaman, salah satunya dalam mendapatkan unsur hara. Selain itu
jika jarak tanam yang terlalu rapat dapat mengakibatkan persaingan baik cahaya
matahari, penyerapan air dan sirkulasi CO2 yang dapat berdampak pada hasil
tanaman.

Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman
edamame dari pengolahan tanah hingga pemanenan.
TINJAUAN PUSTAKA

Edamame berasal dari bahasa Jepang yaitu eda berarti cabang dan mame
berarti kacang, dapat diartikan sebagai buah yang tumbuh di bawah cabang
(Branched bean). Edamame di Cina dikenal dengan sebutan mao dou (Hairy
bean). Orang Eropa terutama Inggris lebih mengenal jenis kedelai ini dengan
nama vegetable soybean (kedelai sayur) atau green soybean dan sweet soybean.
Edamame dapat didefinisikan sebagai kedelai berbiji sangat besar (>30g/100 biji)
yang dipanen muda dalam bentuk polong segar pada stadia R6, dan dipasarkan
dalam bentuk segar (fresh Edamame) atau dalam keadaan beku atau frozen
Edamame (Miles et al., 2000).
Di Indonesia edamame mulai ditanam pada tahun 1990 di Gadog, Bogor
Jawa Barat dan hasilnya dipasarkan dalam bentuk segar di pasar dalam negeri.
Pada tahun 1992 Edamame dicoba pula pengembangannya di Jember dan sejak
tahun 1995 hasilnya mulai dipasarkan dalam bentuk segar beku dan diekspor ke
Jepang (Soewanto dkk, 2007).
Menurut (Artika & Fitriani dkk 2017). Klasifikasi tanaman edamame adalah
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Polypetales
Famili : Leguminosea
Genus : Glycine
Spesies : Glycine max (L) Merril
Menurut Steenis (2005), tanaman jagung manis dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
13

Genus : Zea
Spesies : Zea mays
Buah jagung terdiri atas tongkol, biji, dan daun pembungkus. Biji jagung
mempunyai bentuk, warna dan kandungan endosperm yang bervariasi, tergantung
pada jenisnya. Pada umumnya, biji jagung tersusun dalam barisan yang melekat
secara lurus atau berkelok-kelok dan berjumlah antara 8 – 20 baris biji. Biji
jagung terdiri atas tiga bagian utama, yaitu kulit biji (seedcoat), endospenrm dan
embrio (Fisher & Goldsworthy, 2006).
Menurut Sharma (2002), tanaman mentimun dalam taksonomi tanaman,
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Ocotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis sativus L.
Tanaman mentimun termasuk tanaman berumah satu, artinya bunga jantan
dan bunga betina terpisah, tetapi masih dalam satu pohon. Bunga betina
mempunyai bakal buah berbentuk lonjong yang terletak dibawah kelopak bunga,
sedangkan bunga jantan tidak mempunyai bagian yang menonjol (bakal buah).
Bila bakal buah berkembang membesar menjadi buah maka kelopak bunga dan
mahkota bunga terdorong kedepan dan pada akhirnya akan menempel pada pucuk
buah (Sunarjono, 2007).
Menurut Sunarjono (2013) tanaman pakcoy dalam sistematik tumbuhan
mempunyai klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rhoeadales
Famili : Brassicaceae
14

Genus : Brassica
Spesies : Brassica rapa L.
Pakcoy (Brassica rapa L.) adalah jenis tanaman sayur-sayuran yang
termasuk keluarga Brassicaceae. Tumbuhan pakcoy berasal dari Cina dan telah
dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di Cina selatan dan Cina pusat serta
Taiwan. Sayuran ini merupakan introduksi baru di Jepang dan masih satu famili
dengan Chinese vegetable. Saat ini pakcoy dikembangkan secara luas di Filipina,
Malaysia, Indonesia dan Thailand (Sunarjono, 2003).
Menurut USDA (2018), klasifikasi tanaman kacang panjang adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna unguiculata L.
Kacang panjang adalah tanaman semusim yang tumbuh membelit. Batang
tanaman berukuran panjang, bertekstur liat, dan sedikit berbulu. Daun tanaman
merupakan daun majemuk yang tersusun atas tiga helai dan berwarna hijau muda
sampai hijau tua. Bunga berbentuk kupu-kupu, terletak pada ujung tangkai yang
panjang. Warna bunga bervariasi, putih kuning atau biru. Bunga muncul dari
ketiak daun dan setiap tangkai bunga mempunyai tiga sampai lima bunga. Buah
kacang panjang berbentuk polong, bulat, dan ramping dengan ukuran panjang
sekitar 10-80 cm (Samadi, 2003).
Edamame memiliki morfologi yakni bentuk tanaman lebih besar
dibandingkan dengan kedelai biasa. Warna kulit bervariasi dari hitam hijau hingga
kuning. Umumnya biji dan polongnya lebih besar dibandingkan dengan benih
kedelai biasa.
Tanaman kedelai edamame memiliki sistem perakaran tunggang. Akar
kedelai edamame memiliki akar yang terdiri dari akar tunggang, lateral, dan akar
15

adventif. Akar tunggang akan terbentuk dari akar dengan empat baris akar
sekunder yang tumbuh pada akar tunggang, dan sejumlah akar cabang yang
tumbuh pada akar sekunder. Sedangkan akar adventif tumbuh dari bahwa
hipokotil. Akar lateral yaitu akar yang tumbuh mendatar atau sedikit menukuk
dengan panjangnya 40 – 75 cm. Setelah proses perkecambahan 3 – 7 hari tanaman
akan membentuk akar, dengan semakin bertambah umur tanaman maka
pertumbuhan akarpun akan semakin banyak (Fitriani dkk, 2017).
Daun tunggal mempunyai panjang 4-20 cm dan lebar 3-10 cm. Tangkai
daun lateral umumnya pendek sepanjang 1 cm atau kurang. Dasar daun terminal
mempunyai dua stipula kecil dan tiap daun lateral mempunyai sebuah stipula.
Setiap daun primer dan daun bertiga mempunyai pulvinus yang cukup besar pada
titik perlekatan tangkai dengan batang. Pulvini berhubungan dengan pergerakan
daun dan posisi daun selama siang dan malam hari yang disebabkan oleh
perubahan tekanan osmotik di berbagai bagian pulvinus (Adie & Krisnawati,
2016).
Edamame mempunyai dua stadia tumbuh, yaitu stadia vegetatif dan stadia
reproduktif. Stadia vegetatif mulai dari tanaman berkecambah sampai saat
berbunga, sedangkan stadia reproduktif mulai dari pembentukan bunga sampai
pemasakan biji. Edamame termasuk peka terhadap perbedaan panjang hari,
khususnya saat pembentukan bunga. Bunga kedelai menyerupai kupu - kupu.
Tangkai bunga umumnya tumbuh dari ketiak tangkai daun yang diberi
namarasim. Jumlah bunga pada setiap ketiak tangkai daun sangat beragam, antara
2-25 bunga, tergantung kondisi lingkungan tumbuh dan varietas kedelai edamame
Warna bunga yang umum pada berbagai varietas edamame hanya dua, yaitu putih
dan ungu (Fitriani dkk, 2017).
Tanaman kedelai edamame terbentuk 7-10 hari setelah munculnya bunga
pertama. Jumlah polong yang terbentuk pada setiap ketiak tangkai daun sangat
beragam antara 1-10 polong. Jumlah polong pada setiap tanaman dapat mencapai
lebih dari 50 bahkan ratusan. Kulit polong kedelai berwarna hijau, sedangkan biji
bervariasi dari kuning sampai hijau. Pada setiap polong terdapat biji yang
berjumlah 2-3 biji dan mempunyai ukuran 5,5 cm sampai 6,5 cm, Biji berdiameter
16

antara 5 cm sampai 11 cm. Setiap biji edamame mempunyai ukuran bervariasi,


tergantung pada varietas tanaman, yaitu bulat, agak gepeng, dan bulat telur.
Namun demikian, sebagian besar biji berbentuk bulat telur. Biji edamame terbagi
menjadi dua bagian utama, yaitu kulit biji dan janin atau embrio (Andrianto &
Indarto, 2004).
Untuk mencapai pertumbuhan tanaman yang optimal, tanaman kedelai
memerlukan kondisi lingkungan tumbuh yang optimal pula. Tanaman kedelai
sangat peka terhadap perubahan faktor lingkungan tumbuh, khususnya tanah dan
iklim. Kebutuhan air sangat tergantung pada pola curah hujan yang turun selama
pertumbuhan, pengelolaan tanaman, serta umur varietas yang ditanam. Tanaman
kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan sekitar 100-400
mm/bulan. Sedangkan untuk mendapatkan hasil optimal, tanaman kedelai
membutuhkan curah hujan antara 100-200 mm/bulan. Suhu yang sesuai bagi
pertumbuhan tanaman kedelai berkisar antara 22-27 °C. Kelembaban udara yang
optimal bagi tanaman kedelai berkisar antara RH 75-90% selama periode tanaman
tumbuh hingga stadia pengisian polong dan kelembaban udara rendah (RH 60-
75%) pada waktu pematangan polong hingga panen (Sumarno, 2016).
METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan

Alat

Botol air mineral. Botol air mineral digunakan sebagai alat penyiram
tanaman.
Penggaris. Penggaris digunakan sebagai alat untuk mengukur tinggi
tanaman.
Semprotan. Semprotan digunakan sebagai alat unutuk pengaplikasian
pestisida.
Kamera. Kamera digunakan untuk memfoto setiap kegiatan yang
dilakukan.
Alat Tulis. Alat Tulis digunakan untuk mencatat pertumbuhan tanaman.

Bahan

Benih edamame. Benih edamame digunakan untuk bahan yang diamati.


Pupuk NPK 16. Pupuk NPK 16 digunakan untuk memenuhi unsur hara.
Pestisida. Pestisida digunakan sebagai bahan pengendalian OPT.
Air. Air digunakan menjaga kelembaban tanah.
Kapur. Kapur digunakan untuk menentukan pH tanah.
Pupuk kandang. Pupuk kandang digunakan sebagai pupuk perlakuan.
18

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilakukan pada hari sabtu tanggal 18 Maret - 20 Mei 2023.
Pukul 15.00-16.20 WITA secara luring bertempat di Lahan Percobaan Fakultas
Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah:


1. Siapkan alat dan bahan untuk budidaya kacang edamame.
2. Bersihkan lahan menggunakan cangkul dan parang untuk membersihkan
gulma yang berada di lahan sebelum pembuatan bedengan.
3. Olah tanah dengan pembuatan bedengan setinggi 30 cm lalu dilakukan
penggemburan pada tanah.
4. Berikan pupuk kandang dengan cara ditebar dan diratakan diatas media tanah
secara merata sebanyak 12 kg.
5. Berikan kapur dengan cara menabur kapur pada tanah secara merata sebanyak
25 kg.
6. Lakukan penanaman kacang edamame dengan cara memasukan 2 biji kacang
edamame pada lubang tanah dengan kedalaman kurang lebih 2 cm.
7. Tutupi biji edamame dengan media tanam.
8. Siram tanaman edamame dengan air dan jaga selalu kelembapan media
tanam.
9. Ukur tinggi dan jumlah daun pada tanaman edamame.
10. Bersihkan insektisida untuk mengendalikan kedatangan hama pada tanaman
edamamedengan dosis 3 ml untuk 1 liter air per bedengan.
11. Lakukan pengukuran dan pemeliharaan kembali tanaman edamame setiap
minggunya.
19

12. Lakukan pemanenan dengan cara menimbang hasil tanaman dengan neraca
digital.
13. Bersihkan lahan bekas budidaya kacang edamame.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum ini berupa data pengamatan yang dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 1. hasil pengamatan tinggi tanaman edamame.
Tinggi Tanaman
Sampel 1 MST 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST
1 - 16 cm 33 cm 49 cm 58 cm 62 cm
2 - 23,5 cm 34 cm 54 cm 71 cm 77 cm
3 - 20,5 cm 32,5 cm 48 cm 57 cm 62 cm
4 - 30 cm 40 cm 62 cm 49 cm 85 cm
5 - 6,5 cm 30,5 cm 49 cm 69 cm 80 cm
6 - 10 cm 19 cm 29 cm 76 cm 65 cm
Rata-rata - 18 cm 32 cm 46 cm 63 cm 71 cm

Tabel 2. Hasil pengamatan jumlah daun tanaman edamame.


Jumlah Daun
Sampel 1 MST 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST
1 - 7 helai 13 helai 24 helai 24 helai 36 helai
2 - 8 helai 14 helai 24 helai 26 helai 36 helai
3 - 9 helai 12 helai 24 helai 24 helai 33 helai
4 - 11 helai 19 helai 24 helai 14 helai 42 helai
5 - 4 helai 12 helai 12 helai 28 helai 30 helai
6 - 6 helai 10 helai 11 helai 26 helai 20 helai
Rata-rata 8 helai 13 helai 20 helai 24 helai 33 helai
21

Gambar 1. Grafik hasil pengamatan tinggi tanaman edamame

Grafik tinggi tanaman (cm)


80
70
60
50
40
30
20
10
0
1 MST 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST

Gambar 2. Grafik hasil pengamatan jumlah daun tanaman edamame

Grafik jumlah daun (helai)


35
30
25
20
15
10
5
0
1 MST 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST
22

Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dalam budidaya edamame


ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti, pemilihan benih dimana dalam
memilih benih yang akan dibudidayakan harus sesuai dengan syarat tumbuh dan
kesesuaian lahan budidaya, karena hal tersebut berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan produktivitas dari benih itu sendiri. Selain dari pemilihan benih,
hal penting yang harus diperhatikan adalah proses budidayanya mulai dari
persiapan lahan sampai dengan pemanenan.
Dalam persiapan lahan ini tentunya dilakukan land clearing atau
pembersihan lahan terlebih dahulu sebelum ditanami tanaman budidaya. Sebelum
dilakukan budidaya tentunya akan lebih baik jika dilakukan proses pengolahan
lahan untuk proses penggemburan tanah. Pada proses pengolahan lahan dalam
budidaya kedelai edamame ini dilakukan penambahan pupuk kandang. Pada
pemupukan ini pupuk kandang yang digunakan berasal dari kotoran ayam. Pupuk
digunakan sebanyak 5 ton/ha, 12kg/bedeng total keseluruhan pupuk yang dipakai
250 kg. pemupukan dilakukan dengan cara disebarkan keseluruh bedeng dengan
menggunakan tangan ataupun cangkul, pupuk kandang ayam mempunyai potensi
yng baik, karena selain berperan dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi
tanah pupuk kendang ayam juga memiliki kandungan N, P, dan K yang lebih
tinggi daripada pupuk kandang lainnya. penggunaan bahan organik pupuk
kandang ayam sebagai pemasok hara tanah dan meningkatkan retensi air, apabila
kandungan air tanah meningkat, proses perombakan bahan organik akan banyak
menghasilkan asam-asam organik, anion dari asam organik dapat mendesak fosfat
yang terikat oleh Fe dan Al sehingga fosfat dapat terlepas dan tersedia bagi
tanaman. Penambahan kotoran ayam berpengaruh positif pada tanah masam
berkadar bahan organik rendah karena pupuk organik mampu meningkatkan kadar
P, K, Ca, dan Mg tersedia.
Setelah penambahan pupuk kandang dilakukan penaburan kapur pada tanah.
Pengapuran dilakukan dengan cara menabur kapur secara merata keatas bedengan.
Kegiatan pengapuran merupakan upaya untuk menaikkan pH tanah dengan cara
23

menambahkan kapur ke dalam tanah, pengapuran pada tanah-tanah yang masam


dapat memperbaiki kesuburan tanah, karena dengan pengapuran kehidupan jasad
renik lebih aktif dan unsur-unsur hara makro mejadi lebih tersedia bagi tanaman.
Proses penanaman dilakukan dengan cara ditugal dan mengisikan 2 benih
dalam lubang tanaman. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila salah satu
benih yang ditanam tidak tumbuh atau dapat dikatakan sebagai cadangan benih
dalam tanah. Dalam proses penanaman ini, benih yang akan ditanam dicampurkan
dengan fungisida terlebih dahulu untuk meminimalisir benih terserang jamur
didalam tanah.
Tinggi tanaman edamame pada minggu kedua rata-rata tinggi tanaman yaitu
18 cm, pada minggu ketiga rata-rata tinggi tanaman yaitu 32 cm, pada minggu
keempat rata-rata tinggi tanaman yaitu 46 cm, pada minggu kelima rata-rata tinggi
tanaman yaitu 63 cm, pada minggu keenam rata-rata tinggi tanaman yaitu 71 cm.
Jumlah daun edamame pada minggu kedua rata-rata jumlah daun yaitu 8
helai, pada minggu ketiga rata-rata jumlah daun yaitu 13 helai, pada minggu
keempat rata-rata jumlah daun yaitu 20 helai, pada minggu kelima rata-rata
jumlah daun yaitu 24 helai, pada minggu keenam rata-rata jumlah daun yaitu 33
helai. Pada minggu keempat setelah tanam pada tanaman edamame muncul
bunga. Bunga pada tanaman edamame mengalami penyerbukan pada saat
mahkota bunga masih tertutup. Edamame mulai berbunga saat memasuki umur 4
MST. Muncul pada setiap ruas batang dengan bunga berwarna putih.
Buah pada tanaman edamame atau disebut dengan polong. Setiap polong
rata-rata terdiri dari 2-3 biji dan berwarna hijau saat polong masih muda, setelah
tua polong berubah warna menjadi warna kuning. Pada permukaan kulit luar
polong terdapat bulu yang rapat. Polong pertama terbentuk ketika berumur 5 MST
setelah munculnya bunga.
Dalam proses budidaya kedelai edamame tentunya hal penting lainnya yang
harus diperhatikan adalah pada proses pemeliharaannya mulai dari proses
penyiraman yang dilakukan secara berkala dengan melihat kondisi dilapang.
Penyiraman pada budidaya ini menggunakan air yang tidak terkontaminasi dari
bahan sintetik. Selanjutnya proses penyulaman, dimana penyulaman dilakukan
24

satu minggu setelah penanaman. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir


perbedaan pertumbuhan antar tanaman (kesetaraan pertumbuhan tidak terlalu
terlihat jika penyulaman dilakukan satu minggu setelah penanaman).
Proses yang tidak kalah penting adalah pemupukan tanaman. Pemupukan
tanaman dengan cara ditugal, dalam hal ini pemupukan yang dilakukan yaitu
dengan membuat lubang sekitar 2-3 cm, selanjutnya masukkan pupuk NPK
dengan seujung sendok makan atau setara dengan 2 gram, pupuk NPK dengan
komposisi 16:16:16, Setelah proses pemupukan, hal yang harus dilakukan dan
diperhatikan dalam budidaya kedelai edamame secara organik ini adalah proses
pengendalian OPT. Untuk proses pengendalian gulma dilakukan dengan proses
penyiangan yang dilakukan secara berkala. Proses penyiangan gulma dilakukan
secara mekanis yaitu mencabut gulma menggunakan tangan. Untuk pengendalian
hama dan penyakit tanaman dilakukan dengan mengaplikasikan pestisida
Pengaplikasian pestisida ini dilakukan secara berkala dengan mengetahui
intensitas serangan dari hama maupun penyakit yang menyerang tanaman kedelai
edamame tersebut. Setelah dilakukan keseluruhan proses pemeliharaan tanaman,
dilanjutkan dengan proses pemanenan. Proses pemanenan kedelai edamame ini
dilakukan dengan melihat kriteria kedelai yang siap panen. Ciri-ciri kedelai yang
siap panen adalah warna polong hijau tua, daun menguning dan tanaman mulai
mengalami perebahan.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari Praktikum ini adalah sebagai berikut :


1. Pada minggu kedua sampai keempat rata-rata tumbuh tingginya relatif sama.
Bunga muncul pada saat minggu keempat. Dan buah mucul pada saat minggu
kelima dan keenam. Buah yang tumbuh yaitu berwarna hijau, akan tetapi jika
warna permukaan kulit luar berwana kuning artinya edamame siap panen.
2. Laju pertumbuhan tanaman paling tinggi pada 3 MST.
3. Jumlah pertumbuhan daun terbanyak adalah pada 5 dan 6 MST.
4. Edamame perlu disiram secara teratur tetapi tidak boleh tergenang air.
Penyiraman harus cukup untuk menjaga kelembaban tanah. Selain itu, perlu
juga mengendalikan pertumbuhan gulma dengan mencabutnya secara manual.
5. Waktu panen yang tepat adalah ketika biji dalam polong telah berkembang
penuh tetapi masih hijau. Polong dipanen secara keseluruhan dengan
memotong tangkainya.

Saran

1. Saran untuk tanaman edamame ini adalah sebaiknya dalam pengolahan tanah
dengan baik dan harus sesuai dengan literatur teknik pengolahan tanah, karena
jika pengolahan tanah tidak sesuai, maka pertumbuhan tanaman edamame
tidak dapat tumbuh dengan normal. Dan untuk tanaman edamame cukup
mudah untuk dibudidayakan, tetapi juga harus dirawat dengan baik.
2. Saran untuk praktikum sebaiknya jangan menggunakan hari libur untuk
praktikum, dan juga untuk waktu mohon lebih diperhatikan lagi agar tidak
telat saat pulang.
DAFTAR PUSTAKA

Adie, M & Krisnawati, A., (2016). Keragaan Hasil dan Komponen Hasil Biji
Kedelai Pada Berbagai Agroekologi. Prosiding Seminar Hasil Penelitian
Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Pemulia Kedelai Balitkabi. Malang.

Alleman, G., C. Miles, & T. Lumpkin. (2000). Edamame for nutrition and health.
Farming West of the Cascades Series. Washington State University
Extension Publication, in press.

Andrianto, T. T & N. Indarto. (2004). Budidaya dan Analisis Usaha Tani;


Kedelai, Kacang Hijau, Kacang Panjang. Cetakan Pertama. Penerbit
Absolut, Yogyakarta. Hal. 9-92. Dalam Skripsi M. Ikmal Tawakkal. P. 2009.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Produksi Beberapa Varietas Kedelai
(Glycine max L) Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi.
Universitas Sumatera Utara. Medan.

Artika, S., D. Fitriani, & F. Podesta. (2017). Pengaruh Ukuran Benih dan
Varietas terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Kacang Kedelai (Glycine max
L. Merrill). Jurnal Agriculture 11(4):1421-1444.

Badan Pusat Statistik. (2020) Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Kedelai


2014-2018. Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta.

Fisher, & Goldsworthy, Peter R. N. M. (2000). Fisiologi Tanaman Budidaya.


Penerba swadaya. Jakarta.
Samadi, B. (2003). Usaha Tani Kacang Panjang. Kanisius. Yogyakarta.

Sharma. (2002). Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.


Soewanto, H., A. Prasongko & Sumarno. (2007). Agribisnis edamame untuk
ekspor. p.416-443. Dalam Sumarno, Suyamto, A. Widjono, Hermanto dan
H. Kasim (Eds.): Kedelai. Teknik Produksi dan Pengembangan. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor. 521 p

Sumarno, Manshuri Gozi Ahmad.(2016). Persyaratan Tumbuh Dan Wilayah


Produksi Kedelai Di Indonesia. Pusat Penelitian Dan Pengembangan
Tanaman Pangan. Bogor.

Sunarjono H, Suhartini T, Rahayu E, Haryanto E. (2003). Selada dan Sawi


organik. Penebar swadaya. Jakarta.

Sunarjono, H. H. (2007). Bertanam 30 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya, Jakarta.


Sunarjono, H. (2013). Bertanam 36 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Steenis, Van C. G. G. J. (2005). Flora. PT. Pradnya Paramita. Bandung.
USDA. (2018). Branded Food Products. Washington State University Extension
Publication, in press.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Cover praktikum

BUDIDAYA EDAMAME VARIETAS FD-1226


(Laporan Praktikum Dasar Agronomi)

NAZWA NAZELINA
2210517120008
KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2023
Lampiran 1. Cover praktikum

BUDIDAYA EDAMAME VARIETAS FD-1226


(Laporan Praktikum Dasar Agronomi)

NAZWA NAZELINA
2210517120008
KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2023
Lampiran 1. Cover praktikum

BUDIDAYA EDAMAME VARIETAS FD-1226


(Laporan Praktikum Dasar Agronomi)

NAZWA NAZELINA
2210517120008
KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2023
Lampiran 2. Dokumentasi kegiatan

Pembersihan lahan Pengolahan lahan & Pengapuran


pengolahan lahan

Pemupukan Pengukuran antar Pengukuran jarak antar


semua tanaman tanamna edamamae

Penanaman Benih edamame Bakteri rhizobium


Penyiangan gulma penyulaman Pemotongan

Pemupukan susulan Pengamatan 2 MST Pengaplikasian pestisida

Pestisida regent Pupuk NPK Pembubunan

Pemupukan kedua Pengamatan 4 MST Pengamatan 5 MST

Pemupukan ketiga Pengamatan 6 MST Pengaplikasian insektisida


Pemanenan Berat hasil panen Benih Edamame

You might also like