You are on page 1of 6

Job Redesign: Definisi, Teknik, dan Manfaatnya

Setiap perusahaan tentu saja harus memiliki peran dalam mengembangankan kompetensi dan
keahlian karyawannya. Namun fakta dilapangan, kerap kali perusahaan mengalami kebingungan
dalam memilih penerapan metode untuk mengembangkan kompetensi karyawan tersebut. Bidang
human resource department (HRD) merupakan perwakilan perusahaan yang memiliki tanggung
jawab dalam pengelolaan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan kompetensi karyawan.

Dengan menggunakan metode yang benar tentu secara tidak langsung akan memberikan dampak
yang positif bagi perusahaan tersebut, salah satunya dengan menggunakan metode job redesign.

Mungkin bagi sebagian orang, istilah job redesign terdengar asing. Namun kamu tidak perlu
khawatir, karena HR Note Indonesia akan mengupas tuntas tentang job redesign dari mulai
definisi, teknik, manfaat, hingga proses penerapannya khusus untuk kamu yang akan bekerja
sebagai HRD atau bahkan sudah menjadi HRD. Yuk, simak penjelasannya.

Definisi Job Redesign


Sesuai dengan namanya job redesign adalah penataan ulang suatu pekerjaan, dengan kata lain
job redesign merupakan proses menata ulang tugas dan tanggung jawab untuk menyelaraskan
peran dengan lebih baik dengan lingkungan yang berubah di dalam dan di luar organisasi.

Job redesign juga berarti sebuah metode alternatif untuk mengurangi ketidak-puasan kerja dan
meningkatkan potensi motivasi pekerjaan. Dalam proses mendesain ulang pekerjaan, sebaiknya
ditujukan pada perubahan terhadap pekerjaan-pekerjaan yang lebih khusus, yang saling memiliki
ketergantungan antara individu karyawan dan kelompok kerja dengan harapan dapat
meningkatkan kualitas kerja para karyawan dan produktivitas kerja dalam suatu perusahaan.

Selama masa perubahan, perancangan ulang pekerjaan memastikan bahwa kebutuhan organisasi
dipenuhi oleh karyawan yang terampil. Mendesain ulang pekerjaan dapat melibatkan sesuatu
yang sederhana seperti menambahkan satu fungsi kerja, atau dapat menjadi serumit dan benar-
benar mengubah posisi.
Tujuan utama melakukan mendesain ulang pekerjaan adalah menempatkan orang yang tepat di
pekerjaan yang tepat dan mendapatkan keluaran maksimum sambil meningkatkan tingkat
kepuasan mereka.

Penataan ulang suatu pekerjaan tentu saja disebabkan oleh beberapa hal, salah satu yang sering
kita temui adalah perubahan zaman. Sebagai contoh, pada kurun waktu tahun 2007-2017
perusahaan banyak membuka lowongan pekerjaan di bidang sales dan marketing. Namun berkat
berkembangnya suatu perdaban dan teknologi, sejak tahun 2017 hingga saat ini perusahaan
sudah tidak banyak lagi membuka lowongan dibidang tersebut dan digantikan dengan lowongan
di bidang content writer.

Tentu saja melihat fenomena tersebut, Bidang HRD selaku yang bertanggung jawab terkait
permasalahan SDM di suatu perusahaan wajib mempunyai analisa yang kuat kapan akan
melakukan job redesign. Peran fungsi yang dimiliki oleh bidang HRD disituasi saat ini menjadi
sangat penting, hal ini dikarenakan akan mempengaruhi kebijakan dan arah gerak suatu
perusahaan untuk dapat semakin berkembang atau stagnan dan berakhir buruk.

Pendekatan Job Redesign


Untuk melakukan job redesign, terdapat beberapa langkah pendekatan yang dapat digunakan.
Pendekatan tersebut tentu dapat memberikan kemudahan dalam proses melakukan job redesign.
Simak penjelasan berikut.

1. Changing Reality
Langkah pertama yang dapat dilaukan untuk menerapkan job redesign adalah dengan melihat
realitas kehidupan yang berubah. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa proses penataan
ulang pekerjaan akan relevan jika realitas sosial di dalam masyarakat berubah, tentu hal
tersebut akan merubah cara kerja dari setiap perusahaan dan perubahan tersebut menuntut
keterampilan baru yang harus dikuasai oleh karyawan.

2. Individuals Job Analysis


Setelah mengetahui tentang adanya perubahan dalam kehidupan di masyarakat dan HRD
memutuskan untuk melakukan job redesign. Langkah selajutnya yaitu menganalisa jenis
pekerjaan apa yang akan dirubah.
3. Core Competency Analysis
Tahap ini merupakan tahapan yang paling penting dalam melakukan job redesign. Hal ini di
karenakan pada tahap ini akan dilakukan analisa lebih lanjut terkait indikator atau acuan
dalam kompetensi yang ditetapkan oleh perusahaan yang harus dimiliki oleh setiap
karyawan.
Sehingga dalam tahap ini perusahaan akan mengubah atau memperbarui kompetensi yang
telah ditetapkan secara umum, dengan kata lain semua fungsi di dalam perusahaan akan
dipengaruhi terkait dilakukannya job redesign.

4. Job Redefening
Selanjutnya yaitu mendefinisikan kembali pekerjaan yang sudah tata ulang, biasanya dalam
tahap ini para pimpinan perusahaan akan terlibat dan turut andil untuk meninjau kembali
apakah penataan ulang pekerjaan sudah sesuai atau belum.

5. Redesign Implementation
Pada tahap terakhir yaitu implementasi. Dimana dalam tahap ini, jenis pekerjaan yang sudah
dilakukan job redesign secara resmi akan diberitahukan kepada setiap karyawan.

Dalam tahap implementasi ini akah dilakukan seleksi ulang yang dapat menentukan
dipertahankan atau tidaknya karyawan lama dengan karyawan baru. Dikarenakan dalam
tahap ini perusahaan sudah menentukan acuan kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap
karyawan, sehingga karyawan yang dirasa kurang memenuhi kriteria kompetensi yang
dibutuhkan oleh perusahaan akan dilakukan pemberhentian kerja.

Manfaat Menerapkan Job Redesign


Terdapat beberapa manfaat apabila perusahaan melakukan job redesign, hal ini karena job
redesign merupakan salah satu metode untuk meningkatkan keterampilan karyawan. Manfaat
tersebut diantaranya sebagai berikut.

1. Membantu Karyawan Dari Rasa Jenuh Dalam Bekerja


Sejatinya kita sebagai manusia tentu akan merasakan kejenuhan atas rutinitas yang dijalankan
seharihari, hal tersebut memang merupakan sifat alamiah yang dimiliki oleh setiap manusia.
Dalam hal ini setiap karyawan yang memiliki rutinitas atas suatu pekerjaan pasti akan merasakan
kebosanan dengan tugas dari pekerjaan yang tiap waktu bersifat sama.
Dengan menggunakan metode job redesign, dapat membantu karyawan untuk menghilangkan
kejenuhan tersebut. Sebab job redeign akan memberikan variasi tugas pekerjaan yang harus
dilakukan dikerjakan oleh karyawan.

2. Meningkatkan Kepuasan Karyawan


Faktor terbesar mengapa perusahaan melakukan job redesign adalah menjaga karyawan puas dan
termotivasi dengan peran dan tugas yang lebih baik untuk dilakukan.

3. Membuat Pekerjaan Kontemporer


Penerapan job redesign dapat memberikan manfaat untuk bisa memastikan bahwa beberapa
kegiatan yang tidak perlu dihilangkan dan beberapa tugas penting yang ditambahkan pada peran
pekerjaan yang perlu diingat persyaratan industri.

4. Keluaran Peningkatan Perusahaan


Peningkatan dalam peran kerja yang menuntun pada motivasi karyawan akan secara tidak
langsung mengarah pada produktivitas yang lebih tinggi dari karyawan

5. Peningkatan Akuntabilitas Karyawan


Karena perancangan ulang pekerjaan melibatkan peningkatan peran pekerjaan saat ini yang
membuat seorang karyawan puas, dibutuhkan tanggung jawab yang lebih tinggi dan akuntabilitas
dari karyawan.

Teknik Job Redesign Beserta Contohnya


Dalam melakukan job redesign tentu seorang HRD dan perusahaan harus menentukan akan
menggunakan teknik atau metode apa yang sesuai. Sehingga keberhasilan dari perangangan job
redesign dapat di ukur dengan pasti apabila menggunakan teknik yang benar dan sesuai
kebutuhan. Berikut teknik job redesign yang dapat digunakan oleh perusahaan.
1. Job Rotation
Teknik yang pertama yaitu rotasi kerja, dimana dalam teknik ini karyawan akan dirotasi oleh
perusahaan dari satu bidang ke bidang lain. Dengan adanya job rotation diharapkan
karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan lebih banyak, karena setiap pekerjaan meliputi
beberapa tugas yang berbeda-beda.

2. Job Enlargement
Selanjutnya yaitu perusahaan akan memberikan kesempatan peruasan kerja kepada
karyawannya. Dimana teknik ini pada umumnya pekerjaan baru yang diberikan memiliki
kesamaan dengan pekerjaan sebelumnya namun dengan tingkat kerumitan yang lebih tinggi.
3. Job Enrichment
Teknik yang terakhir yaitu merupakan suatu proses pengembangan karyawan sedemikian
rupa. Sehingga karyawan dapat berpikir dan berperilaku seperti manajer dan mampu
mengelola pekerjaan tersebut dengan baik. Selain itu pada teknin ini juga merupakan suatu
proses mendefinisi kembali pekerjaan dan peranan dari pemegang jabatan untuk
memungkinkan pengembangan semacam itu.

Apa Langkah yang Diperlukan untuk Menerapkan Job Redesign?


Seperti yang kita ketahui, Tujuan utama melakukan mendesain ulang pekerjaan adalah
menempatkan orang yang tepat di pekerjaan yang tepat. Untuk mencapai tujuan tersebut
perusahaan tidak bisa sembarangan dalam menentukan langkah untuk menerapkan job redesign
yang akan di gunakan.
Menurut salah seorang ahli manajemen yaitu Fred Luthans, dalam bukunya yang berjudul
“Perilaku Organisasi”, dijelaskan bahwa untuk menerapkan penataan ulang pekerjaan (Job
redesign) perusahaan dapat menggunakan beberapa langkah berikut:
 Memberikan variasi keterampilan.
 Mengidentifikasi tugas dan pekerjaan yang diberikan.
 Mengelompokan tugas-tugas penting.
 Otonomi pekerjaan.
 Memberikan feedback terhadap karyawan.

Penutup
Itulah penjelasan terkait penerapan job redesign di dalam perusahaan. Bagaimana apakah kamu
sudah merasa perusahaan tempat mu bekerja sudah menerapkan job redesign di dalamnya?
Jika kamu masih merasakan kebingungan tentang penerapan job redesign, kamu dapat
berkonsultasi dengan tim HR Note Indonesia untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut
mengenai job redesign.

You might also like