Professional Documents
Culture Documents
Aksi Nyata Merdeka Belajar Elvi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Elvi
Jadi tunggu apalagi, ayo terus tingkatkan kapasitas diri dengan terus belajar menjadi pendidik yang
relevan dengan konteks zaman. Sebagai pendidik tentu sudah seharunya mampu mengenali karakteristik
dan kebutuhan murid. Akan tetapi hal yang paling mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu
mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri.
Mendidik dan Mengajar
Mengajar yang diikuti oleh kegiatan belajar-mengajar secara bersinergi sehingga materi yang disampaikan dapat
meningkatkanwawasan keilmuan, tumbuhnya keterampilan dan menghasilkan peru bahan sikap mental/kepribadian,
sesuai dengan nilai-nilai absolute dan nilai-nilai nisbi yang berlaku di lingkungan masyarakat dan bangsa bagi anak
didik adalah kegiatan mendidik.
Mendidik bobotnya adalah pembentukan sikap mental/kepribadian bagi anak didik , sedang mengajar bobotnya
adalah penguasaan pengetahuan, keterampilan dan keahlian tertentu yang berlangsung bagi semua manusia pada
semua usia. Contoh seorang guru matematika mengajarkan kepada anak pintar menghitung, tapi anak tersebut tidak
penuh perhitungan dalam segala tindakannya, maka kegiatan guru tersebut baru sebatas mengajar belum mendidik.
Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh
Ada tiga hal penting yang semestinya dilakukan fasilitator dalam melakukan pendampingan pembelajaran yaitu:
➢ Pertama, beri kesempatan guru untuk memberikan komentar terhadap pelaksaan pembelajaran yang
dilakukannya terlebih dahulu. Lalu, beri apresiasi kepada guru terhadap hal-hal positif dalam pembelajaran. Hal
ini penting untuk memberi motivasi kepada guru agar lebih berani melakukan inovasi.
➢ Kedua, minta kepada guru menyampaikan refleksinya terkait hal-hal yang penting dalam pembelajarannya,
seperti .
➢ Ketiga, minta guru untuk memikirkan perbaikan pembelajaran, kemudian tawarkan ide perbaikan dan/atau
pengembangan dari yang penting tersebut, misal tentang penugasan yang diberikan
kepada siswa, pengelolaan kelas, dan pertanyaan yang diajukan kepada siswa.
Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti
Ki Hadjar Dewantara beranggapan bahwa budi pekerti adalah kemampuan kodrat manusia atau individu yang
berkaitan dengan bagian biologis dan berperan menentukan karakter seseorang. Budi pekerti atau yang disebut
watak diartikan sebagau bulatnya jiwa manusia yang merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan
kehendak, atau kemauan sehingga menimbulkan suatu tenaga. Budi pekerti juga dapat dimaknai sesuak perpaduan
antara cipta (kognitif) dan rasa (afektif) sehingga menghasilkan karsa (psycho motoric). Disamping itu Ki Hajar
Dewantara juga menjelaskan bahwa keluarga merupakan tempat utama dan yang paling baik dalam melatih karakter
anak dan murid. Seseorang yang mempunyai kecerdasan budi pekerti akan senantiasa memikirkan, merasakan, dan
mempertimbangkan setiap perilaku yang ditampilkan.
Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan
1. Guru yang selalu mendampingi dan melayani anak didik dengan mendengarkan tingkat tinggi.
2. Guru yang mengantarkan anak agar tumbuh dan berkembang secara humaris, tidak berpikir tentang hasil, serta
melakukan proses yang terbaik.
Akhirnya akan bahagia bersama anak didik, karena menyadari bersama. Mari bersama berdampingan dengan anak
didik secara nyaman dengan motif altruistik yang selalu diutamakan. Mendengarkan dengan hati dan sepenuh hati.
Seluruh perhatian harus tertuju kepada anak. Ini kelihatannya hal kecil dan sepele, tetapi akan menumbuhkan kesan
yang sangat mendalam. Anak akan merasa dihargai dan merasa dirinya tidak diremehkan. Penuh dengan perasaan di
dalam berkomunikasi dengan anak didik. Mata, mulut, tangan, kaki semuanya hanya tertuju pada anak didik.
Bebaskan diri gangguan apapun, totalitaskan konsentrasi kepada anak didik.
WAASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI
WABAKARAKATUH
THANK YOU