You are on page 1of 24

MAKALAH

KEPERAWATAN ANAK

KONSEP DASAR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

DOSEN PEMBIMBING : SITI HAJARWATI M,ER,KEP.

DISUSUN OLEH :

 SABRIATI
 RISALAH
 SITI NASIRAH RAMDHANI
 HARMILA
 MIFTA AULIA

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
PRODI D-IV KEPERAWATAN BIMA
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT ynag maha pengasih lagi maha penyayang,kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,yang telah melimpahkan
rahmat,hidayat,dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu,kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada


kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun kata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmia ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dan manfaatnya dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bima, 10 Maret 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR................................................................................... ………………………...

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................
B. TUJUAN.................................................................................................................................
C. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan……………………………………….............


B. Mengkaji Definisi, Fungsi, dan Struktur Keluarga serta peran dan hubungan keluarga
yang mempengaruhi peningkatan kesehatan………………………………………………
C. Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak…………………………………….

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN.....................................................................................................................
B. SARAN..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah
sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah
perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.Pertumbuhan dan
perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk hidup.Misalnya pada manusia,
dengan tumbuh dan berkembang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan
melestarikan keturunannya.Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya
tahan tubuh yang masih lemah sehingga mudah terserang penyakit.Tetapi, setelah tumbuh dan
berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga kelangsungan
hidupnya lebih terjamin.Pertumbuhan dan perkembangan membawa manusia kepada
kedewasaan. Setelah dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan sehingga populasi manusia
akan terjaga kelestariannya. Sekarang, coba kamu bayangkan jika tidak terjadi pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia? Mungkin populasi manusia akan punah. Begitu juga dengan hewan
dan tumbuhan. Jika hewan dan tumbuhan tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan,
maka akan mengalami kepunahan. Pada tumbuhan, perkembangan ini menghasilkan bermacam-
macam jaringan dan organ tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan berbedabeda
antara spesies satu dengan spesies yang lain. Tetapi, pada dasarnya memiliki persamaan tahapan
perkembangan. Dibawah ini menunjukkan proses perkembangan pada tumbuhan dan manusia.

B. TUJUAN
1. Agar mengetahui definisi dari konsep pertumbuhan dan perkembangan
2. Supaya kita dapat Mengkaji Definisi, Fungsi, dan Struktur Keluarga serta peran dan
hubungan keluarga yang mempengaruhi peningkatan kesehatan
3. Supaya kita mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak

C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penjelasan dari konsep pertumbuhan dan perkembangan?
2. Bagaimana cara kita Mengkaji Definisi, Fungsi, dan Struktur Keluarga serta peran dan
hubungan keluarga yang mempengaruhi peningkatan kesehatan?
3. Bagaimana mengetahui faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Pengertian pertumbuhan
Ada beberapa pendapat berbeda dalam mengartikan pertumbuhan dan perkembangan.Namun
demikian berdasarkan literature yang ada isitilah pertumbuhan biasanya merujuk untuk
menyatakan perubahan dalam bentuk fisik yang secara kuantitatif semakin
besar/panjang.Sedangkan istilah perkembangan diberi makna dan digunakan untuk
menyatakan terjadinya perubahan aspek psikologis dan aspek sosial.

a. Pengertian Pertumbuhan Secara Etimologis


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,  pertumbuhan berasal dari kata tumbuh yang
berarti tambah besar atau sempurna.

b. Pengertian Pertumbuhan Secara Terminologis 


Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu
sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan.Perubahan kuantitatif ini dapat berupa
pembesaran atau pertambahan dari ada menjadi tidak ada, dari kecil menjadi besar dari
sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain. Pertumbuhan juga
merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-
fungsi fisik, yang berlangsung secara normal pada diri anak yang sehat, peredaran waktu
tertentu (kartono). Pertumbuhan dinyatakan dalam perubahan-perubahan yang terjadi
pada bagian tertentu, tetapi pertumbuhan itu sendiri adalah suatu sifat umum dari suatu
organisme (Whitherington, 1991 : 156). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan merupakan perubahan individu berupa fisik yang bersifat kuantitatif
tentunya yang dapat diukur.Dapat dicontohkan misalnya pertumbuhan berat badan,
bertambahnya tinggi, dan bertambahnya panjang pada rambut.

c. Menurut Para Ahli


 Karl E. Garrison : Pertumbuhan adalah perubahan individu dalam bentuk
ukuran badan, perubahan otot, tulang, kulit, rambut dan kelenjar.  
 Atan Long : Pertumbuhan adalah perubahan yang dapat diukur dari satu
peringkat ke satu peringkat yang lain dari masa ke masa.
 D.S Wright & Ann Taylor : Pertumbuhan adalah pertambahan dalam berbagai
sifat luaran seseorang (sifat jasmani , seperti: ukuran tubuh, tinggi, berat badan
dan lain-lain).

2. Pengertian Perkembangan
a. Pengertian Perkembangan Secara Etimologi
Perkembangan berasal dari kata kembang yang berarti maju, menjadi lebih baik.
 
b. Pengertian Perkembangan Secara Termitologis
Perkembangan adalah proses kualitatif yang mengacu pada penyempurnaan fungsi sosial
dan psikologis dalam diri seseorang dan berlangsung sepanjang hidup manusia.  

c. Menurut Para Ahli


Perkembangan merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada
konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi (Santrok Yussen.
1992). Dengan demikian perkembangan berlangsung dari proses terbentuknya individu
dari proses bertemunya sperma dengan sel telur dan berlangsung sampai akhir hayat yang
bersifaf timbulnya adanya perubahan dalam diri individu.

Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai


akibat dari proses kematangan dan pengalaman, terdiri atas serangkaian perubahan yang
bersifat kualitatif dan kuantitatif (E.B. Harlock). Dimaksudkan bahwa perkembangan
merupakan proses perubahan individu yang terjadi dari kematangan (kemampuan
seseorang sesuai usia normal) dan pengalaman yang merupakan interaksi antara individu
dengan lingkungan sekitar yang menyebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif (dapat
diukur) yang menyebabkan perubahan pada diri individu tersebut.

Perkembangan mengandung makna adanya pemunculan sifat-sifat yang baru,


yang berbeda dari sebelumnya (Kasiram, 1983 : 23), mengandung arti bahwa
perkembangan merupakan perubahan sifat individu menuju kesempurnaan yang
merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya.

Spikier (1966) mengemukakan dua macam pengertian yang harus dihubungkan


dengan perkembangan yaitu:
a. Ontogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya individu
yang baru dan seterusnya sampai dewasa
b. Filogenetik, perkembang dari asal-usul manusia sampai sekarang ini.
 Crow: Perkembangan adalah perubahan secara kualitatif serta cenderung kearah
yang lebih baik dari segi pemikiran, rohani, moral, dan sosial.
 Karl E. Garrison : Perkembangan adalah hasil dari pada tindakan yang saling
berkaitan antara perkembangan jasmani dan pembelajaran.
 Atan Long : Perkembangan adalah adanya timbul sifat baru yang berlainan dari
sifat awal dan terus berlaku hingga akhir hayat.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian


perkembangan yaitu merupakan perubahan individu kearah yang lebih sempurna
yang terjadi dari proses terbentuknya individu sampai akhir hayat dan
berlangsung secara terus menerus. Sebagai contoh anak yang baru berusia 5
bulan hanya dapat tengkurap kemudian setelah kira-kira 7 bulan sudah bisa
berdiri tapi dengan bantuan orang lain, kemudian pada umur 9 bulan baru dapat
berdiri sendiri dan mulai berjalan sedikit demi sedikit. Setelah berumur 10 bulan
baru dapat berjalan dengan lancar, setelah itu dia dapat berlari-lari. Maka proses
perubahan tersebut dinamakan dengan perkembangan.
3. Persamaan dan Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Persamaan
Keduanya merupakan proses perubahan progresif. Maksudnya berjalan secara
bersamaan.Dan bersifat maju, meningkat dan menjadi lebih baik.

b. Perbedaannya
 Sifat perubahan:
Pada pertumbuhan perubahan bersifat kuantitatif sedangkan pada perkembangan
perubahan bersifat kualitatif fungsional.

 Aspek yang berubah:


Pada pertumbuhan yang berubah adalah aspek fisik saja, sedangkan pada
perkembangan aspek yang berubah adalah aspek fisik dan psikis.

4. Hubungan Antara Pertumbuhan dan Perkembangan 

 Perkembangan tidak terpisahkan dari pertumbuhan.


 Perkembangan terjadi bersamaan atau setelah terjadinya proses pertumbuhan.
 Perkembangan terjadi dengan baik jika didukung oleh pertumbuhan yang normal

5. Teori : teori Perkembangan


a. Sigmeunfreud ( Perkembangan Psichosexual )
1. Fase Oral (0 – 1 tahun)
Pusat aktivitas yang menyenangkan di dalam mulutnya, anak mendapat kepuasaan saat
mendapat ASI, kepuasan bertambah dengan aktifitas mengisap jari dan tangannya atau
benda - benda sekitarnya.

2. Fase Anal (2  3 tahun)


Meliputi retensi dan pengeluaran feces.Pusat kenikmatannya pada anus saat BAB, waktu
yang tepat untuk mengajarkan disiplin dan bertanggung jawab.

3. Fase Urogenital atau faliks (usia 3 - 4 tahun)


Tertarik pada perbedaan antomis laki dan perempuan, ibu menjadi tokoh sentral bila
menghadapi persoalan. Kedekatan anak laki –laki pada ibunya menimbulkan gairah
sexual dan perasaan cinta yang disebut oedipus compleks.

4. Fase Latent (4  – 5 tahun sampai masa pubertas)


Masa tenang tetapi anak mengalami perkembangan pesat aspek motorik dan kognitifnya.
Disebut juga fase homosexual alamiah karena anak – anak mencari teman sesuai jenis
kelaminnya, serta mencari figur (role model) sesuai jenis kelaminnya dari orang dewasa.
5. Fase Genitalia
Alat reproduksi sudah mulai matang, heteroseksual dan mulai menjalin hubungan rasa
cinta dengan berbeda jenis kelamin.

6. Piaget (Perkembangan Kognitif)


Meliputi kemampuan intelegensi, kemampuan berpersepsi dan kemampuan mengakses
informasi, berfikir logika, memecahkan masalah kompleks menjadi simple dan memahami
ide yang abstrak menjadi konkrit, bagaimana menimbulkan prestasi dengan kemampuan yang
dimiliki anak.

1. Tahap sensori  – motor ( 0 – 2 tahun)


Perilaku anak banyak melibatkan motorik, belum terjadi kegiatan mental yang bersifat
simbolis (berpikir). Sekitar usia 18 – 24 bulan anak mulai bisa melakukan
operations,awal kemampuan berfikir.
2. Tahap pra operasional ( 2 –  7 tahun)
a. Tahap pra konseptual (2  – 4 tahun)
anak melihat dunia hanya dalam hubungan dengan dirinya, pola pikir egosentris. Pola
berfikir ada dua yaitu: transduktif; anak mendasarkan kesimpulannya pada suatu
peristiwa tertentu (ayam bertelur jadi semua binatang bertelur) atau karena ciri – ciri
objek tertentu (truk dan mobil sama karena punya roda empat). Pola penalaran
sinkretik terjadi bila anak mulai selalu mengubah – ubah kriteria klasifikasinya.
Misal mula – mula ia mengelompokkan truk, sedan dan bus sendiri – sendiri, tapi
kemudian mengelompokkan mereka berdasarkan warnanya, lalu berdasarkan
besar – kecilnya, dst.
b. Tahap intuitif( 4  –  7 tahun)
Pola pikir berdasar intuitif, penalaran masih kaku, terpusat pada bagian-bagian
tertentu dari objek dan semata – mata didasarkan atas penampakan objek.

3. Tahap operasional konkrit ( 7  –  12 tahun)


Konversi menunjukkan anak mampu menawar satu objek yang diubah bagaimanapun
bentuknya, bila tidak ditambah atau dikurangi maka volumenya tetap. Seriasi
menunjukan anak mampu mengklasifikasikan objek menurut berbagai macam cirinya
seperti: tinggi, besar, kecil, warna, bentuk, dst. 4. Tahap operasional  –  formal (mulai
usia 12 tahun) Anak dapat melakukan representasi simbolis tanpa menghadapi
objek  – objek yang ia pikirkan. Pola pikir menjadi lebih fleksibel melihat persoalan dari
berbagai sudut yang berbeda.

7. Perikson (Perkembangan Psikososial)

Proses perkembangan psikososial tergantung pada bagaimana individu menyelesaikan


tugas perkembangannya pada tahap itu, yang paling penting adalah bagaimana memfokuskan
diri individu pada penyelesaian konflik yang baik itu berlawanan atau tidak dengan tugas
perkembangannya. Perkembangan Psikososial :
1. Trust vs. Misstrust ( 0  –  1 tahun)
Kebutuhan rasa aman dan ketidakberdayaannya menyebabkan konflik basic trust dan
misstrust, bila anak mendapatkan rasa amannya maka anak akan mengembangkan
kepercayaan diri terhadap lingkungannya, ibu sangat berperan penting.
2. Autonomy vs shame and doubt ( 2  –  3 tahun)
Organ tubuh lebih matang dan terkoordinasi dengan baik sehingga terjadi peningkatan
keterampilan motorik, anak perlu dukungan, pujian, pengakuan, perhatian serta dorongan
sehingga menimbulkan kepercayaan terhadap dirinya, sebaliknya celaan hanya akan
membuat anak bertindak dan berfikir ragu – ragu. Kedua orang tua objek sosial terdekat
dengan anak.
3. Initiatif vs Guilty (3  –  6 tahun)
Bila tahap sebelumnya anak mengembangkan rasa percaya diri dan mandiri, anak akan
mengembangkan kemampuan berinisiatif yaitu perasaan bebas untuk melakukan sesuatu
atas kehendak sendiri. Bila tahap sebelumnya yang dikembangkan adalah sikap ragu-
ragu, maka ia akan selalu merasa bersalah dan tidak berani mengambil tindakan atas
kehendak sendiri.
4. Industry vs inferiority (6  –  11 tahun)
Logika anak sudah mulai tumbuh dan anak sudah mulai sekolah, tuntutan peran dirinya
dan bagi orang lain semakin luas sehingga konflik anak masa ini adalah rasa mampu dan
rendah diri. Bila lingkungan ekstern lebih banyak menghargainya maka akan muncul rasa
percaya diri tetapi bila sebaliknya, anak akan rendah diri.
5. Identity vs Role confusion ( mulai 12 tahun)
Anak mulai dihadapkan pada harapa – harapan kelompoknya dan dorongan yang semakin
kuat untuk mengenal dirinya sendiri. Ia mulai berpikir bagaimana masa depannya, anak
mulai mencari identitas dirinya serta perannya,  jika ia berhasil melewati tahap ini maka
ia tidak akan bingung menghadapi perannya.
6. Intimacy vs Isolation ( dewasa awal )
Individu sudah mulai mencari pasangan hidup. Kesiapan membina hubungan dengan
orang lain, perasaan kasih sayang dan keintiman, sedang yang tidak mampu
melakukannya akan mempunyai perasaan terkucil atau tersaing.
7. Generativy vs self absorbtion ( dewasa tengah )
Adanya tuntutan untuk membantu orang lain di luar keluarganya, pengabdian
masyarakat dan manusia pada umumnya. Pengalaman di masa lalu menyebabkan
individu mampu berbuat banyak untuk kemanusiaan, khususnya generasi mendatang
tetapi bila tahap-tahap silam, ia memperoleh banyak pengalaman negatif maka mungkin
ia terkurung dalam kebutuhan dan persoalannya sendiri.
8. Ego integrity vs Despair (dewasa lanjut)
Memasuki masa ini, individu akan menengok masa lalu. Kepuasan akan prestasi, dan
tindakan-tindakan dimasa lalu akan menimbulkan perasaan puas. Bila ia merasa
semuanya belum siap atau gagal akan timbul kekecewaan yang mendalam.
8. Kohlberg (Perkembangan Moral)
1. Pra-konvensional
Mulanya ditandai dengan besarnya pengaruh wawasan kepatuhan dan hukuman terhadap
perilaku anak.Penilaian terhadap perilaku didasarkan atas akibat sikap yang ditimbulkan
oleh perilaku. Dalam tahap selanjutnya anak mulai menyesuaikan diri dengan harapa  – 
harapan lingkungan untuk memperoleh hadiah, yaitu senyum, pujian atau benda
2. Konvensional Anak terpaksa menyesuaikan diri dengan harapan lingkungan atau
ketertiban sosial agar disebut anak baik atau anak manis.
3. Purna Konvensional Anak mulai mengambil keputusan baik dan buruk secara mandiri.
Prinsip pribadi mempunyai peranan penting. Penyesuaian diri terhadap segala aturan di
sekitarnya lebih didasarkan atas penghargaannya serta rasa hormatnya terhadap orang
lain.
9. Hurlock (Perkembangan Emosi)
Menurut Hurlock, masa bayi mempunyai emosi yang berupa kegairahan umum, sebelum
bayi bicara ia sudah mengembangkan emosi heran, malu, gembira, marah dan takut.
Perkembangan emosi sangat dipengaruhi oleh faktor kematangan dan belajar.Pengalaman
emosional sangat tergantung dari seberapa jauh individu dapat mengerti rangsangan yang
diterimanya.Otak yang matang dan pengalaman belajar memberikan sumbangan yang besar
terhadap perkembangan emosi, selanjutnya perkembngan emosi dipengaruhi oleh harapan
orang tua dan lingkungan.

10. Aspek – aspek Pertumbuhan dan Perkembangan


Dari porses perkembangan dapat dikelompokan menjadi 3 aspek yaitu :
a) Aspek biologis merupakan perkembangan pada fisik individu, contohnya: bertambahnya
berat badan dan tinggi badan yang tentunya dapat kita ukur.
b) Aspek kognitif meliputi perubahan kemampuan dan cara berfikir. Aspek ini merupakan
perubahan dalam proses pemikiran yang merupakan hasil dari lingkungan sekitar. salah
satunya yaitu anak mampu menyelesaikan soal matematika.
c) Aspek psikososial dapat diartikan bahwa aspek ini merupakan perubahan aspek
perasaan, emosi, dan hubungannya dengan orang lain. Dengan demikian aspek
psikososial merupakan aspek perkembangan individu dengan lingkungan sekitar atau
masyarakat. Dari semua aspek tersebut yaitu aspek biologis (fisik), aspek kognitif
(pemikiran), dan aspek psikososial (hubungan dengan masyarakat) semuanya saling
mempengaruhi sehingga apabila pada suatu aspek mengalami hambatan maka akan
mempengaruhi perkembangan aspek yang lainnya.

11. Jenis-jenis Perubahan Dalam Pertumbuhan dan Perkembangan


Perubahan-perubahan meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan itu
dapat dibagi dalam empat kategori utama, yaitu:
a. Perubahan dalam Ukuran Perubahan dapat berupa pertambahan ukuran panjang atau
tinggi berat badan, diikuti perubahan organ-organ lain yang mengalami perubahan
ukuran, antara lain perubahan volume otak yang membawa akibat terjadinya
perubahan kemampuan.
b. Perubahan dalam perbandingan Dilihat dari sudut fisik terjadi perubahan operasioanl
antara kepala, anggota badan, dan anggota gerak. Perubahan proposional juga terjadi
pada perkembanagn mental. Perbandingan antara yang rill, yang khayal dengan hal-
hal yang rasional semakin lama semakin besar.

c. Berubah untuk mengganti hal-hal yang lama Misalnya, pada bayi terdapat kalenjer
buntu yang disebut tymus pada daerah dada yang sedikit demi sedikit mengalami
penyusutan dan akan hilang setelah dewasa.

d. Berubah untuk memperoleh hal-hal baru Misalnya dilihat dari segi mental, seseorang
akan bertambah perbendaharaan kata dan bahasanya ketika mengalami pertambahan
usia. Nilai dan norma juga semakin meningkat.

12. Prinsip – prinsip Perkembangan


Hurlock (1997: 29) menjelaskan bahwa prinsip-prinsip perkembangan tersebut meliputi:
a. Perkembangan Melibatkan Adanya Perubahan Perkembangan selalu ditandai adanya
perubahan yang bersifat progresif yang bertujuan agar manusia dapat menyesuaikan
diri dengan tuntutan lingkungan.
b. Perkembangan Awal Lebih Kritis dari Perkembangan Selanjutnya Perkembangan
merupakan proses continue, dimana perkembangan sebelumnya akan mempengaruhi
perkembangan selanjutnya. Oleh karena itu kesalahan ataupun gangguan pada
perkembangan awal akan terus mempengaruhi perkembangan-perkembangan
berikutny.
c. Perkembangan Merupakan Hasil Proses Kematangan dan Belajar Kematangan
merupakan hasil perkembangan melalui tahapan-tahapan yang kompleks dan saling
terkait dari tahapan-tahapan awal ke tahapan-tahapan selanjutnya. Perkembangan
merupakan hasil belajar mengartikan bahwa perkembangan diperoleh melalui usaha
sadar dan latihan.

13. Hukum-Hukum Pertumbuhan dan Perkembangan

Bagi setiap makhluk hidup, sejak kelahirannya dan dalam menjalani kehidupan
seterusnya terdapat dasar-dasar dan pola-pola kehidupan yang berlaku umum sesuai
dengan jenisnya.Di samping itu tcrdapat pula pola-pola yang berlaku khusus sehubungan
dengan sifat-sifat individualnya.Pola-pola ini mempunyai arti yang universal yang bisa
berlaku di mana-mana.Pola kehidupan yang dimaksudkan bisa dipergunakan sebagai
patokan untuk mengenal ciri perkembangan anak-anak, misalnya anak-anak di Amerika,
anak-anak di Asia, dan juga bagi anak-anak di Indonesia.Itu semua karena ciri dan
sifatnya yang universal. Lingkungan dan latar belakang kebudayaan masing-masing
bangsa mempengaruhi pola pertumbuhan dan perkembangan bangsa itu, dan dengan
demikian, akan terjadi atau terbentuk karakteristik-karakteristik yang menjadi pola
khusus bangsa yang bersangkutan. Di antara pola-pola khusus itu, dan bahkan antara
pribadi dengan pribadi, juga terdapat perbedaan-perbedaan tertentu. Perbedaan tersebut
akan lebih jelas apabila dibandingkan secara keseluruhan pribadi bangsa-bangsa itu.
Berdasarkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan itulah diperoleh
kecenderungan-kecenderungan umum dalam pertumbuhan dan perkembangan, yang
selanjutnya dinamakan hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan. Hukum-hukum
perkembangan itu antara lain:
a. Hukum Cephalocoudal
Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa
pertumbuhan fisik dimulai dari kepala ke arah kaki. Bagian-bagian pada kepala tumbuh
lebih dahulu daripada bagian-bagian lain. Hal ini sudah terlihat pada pertumbuhan
pranatal, yaitu pada janin.Seorang bayi yang baru dilahirkan mempunyai bagian-bagian
dan alat-alat pada kepala yang lebih "matang" daripada bagian-bagian tubuh lainnya.Bayi
bisa menggunakan mulut dan matanya lebih cepat daripada anggota badan lainnya.Baik
pada masa perkembangan pranatal, neonatal, rnaupun anak-anak, proporsi bagian kepala
dengan rangka batang tubuhnya mula-mula kecil dan makin lama perbandingan ini
semakin besar.
b. Hukum Proximodistal
Hukum Proximodistal adalah hukum yang berlaku pada pertumbuhan fisik, dan
menurut hukum ini pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi.Alat-
alat tubuh yang terdapat di pusat, seperti jantung, hati, dan alat-alat pencernaan lebih
dahulu berfungsi daripada anggota tubuh yang ada di tepi.Hal ini tentu saja karena
alatalat tubuh yang terdapat pada daerah pusat itu lebih vital daripada misalnya anggota
gerak seperti tangan dan kaki. Anak masih bisa melangsungkan kehidupannya bila terjadi
kelainan-kelainan pada anggota gerak, akan tetapi bila terjadi kelainan sedikit saja pada
jantung atau ginjal bisa berakibat fatal. Ditinjau dari sudut biologis, sudut anatomis, dan
sudut ilmu faal masih banyak lagi ketentuan yang berhubungan dengan pertumbuhan,
struktur dan fungsi, serta kefaalan anggota tubuh. Misalnya dalam hal kematangan,
anggota-anggota tubuh akan tumbuh, berkembang, dan berfungsi yang tidak sama antara
satu dengan lainnya. Contohnya terlihat pada kelenjar-kelenjar kelamin, yang baru mulai
berfungsi (matang) ketika anak memasuki masa remaja.

c. Perkembanga Terjadi dari Umum ke Khusus


Pada setiap aspek terjadi perkembangan yang dimulai dari hal-hal yang umum,
kemudian berangsur menuju hal yang khusus. Terjadi proses diferensiasi seperti yang
dikemukakan oleh Werner. Anak akan lebih dulu mampu menggerakkan lengan atas,
lengan bawah, tepuk tangan baru kemudian menggerakkan  jemarinya. Dari sudut
perkembangan juga terlihat hal yang tadinya umum ke khusus.

14. Perkembangan Berlangsung dalam Tahapan-Tahapan Perkembangan


Pada setiap masa perkembangan terdapat ciri-ciri perkembangan yang berbeda dalam
setiap fase perkembangan.Sebenarnya ciri-ciri perkembangan sebelumnya diperlihatkan pada
masa berikutnya, hanya saja terjadi dominasi pada cirri-ciri yang baru.Namun demikian ada
aspek-aspek tertentu yang tidak berkembang dan tidak meningkat lagi, hal ini disebut fiksasi.
15. Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan
 Setiap tahap perkembangan perkembangan tidak berlangsung secara melompat-
lompat.Akan tetapi menurunkan suatu pola tertentu dengan tempo dan irama tertentu
pula.Yang ditentukan oleh kekuatan yang ada dalam diri anak. Dalam praktik, sering terlihat
dua hal sebagai petunjuk keterlambatan pada keseluruhan perkembangan mental, yakni:

a. Jika perkembangan kemampuan fisik untuk berjalan  jauh tertinggal dari patokan umum,
tanpa adasebab khusus pada fungsionalistik fisik yang terganggu.
b. Jika perkembangan kemampuan sangat terlambat dibandingkan dengan anak-anak yang
lain pada masa perkembangan yang sama.

 
B. Mengkaji Definisi, Fungsi, dan Struktur Keluarga serta peran dan hubungan
keluarga yang mempengaruhi peningkatan kesehatan

a. Definisi Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota”
dan “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti (”nuclear family”) terdiri dari ayah, ibu, dan
anak-anak.

Ada beberapa pendapat tentang pengertian dari keluarga :

 WHO (1969)
Anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah adaptasi
atau perkawinan.

 Menurut Departemen Kesehatan RI (1998)


Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.

 Menurut Ki Hajar Dewantara


eluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu
mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan
berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-
masing anggotanya.

 Menurut  Salvicion dan Ara Celis


Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

 Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :


Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena
adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu
dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya.

 Helvie ( 1981) :
Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu rumah tangga dalam
kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat

 Duvall dan Logan ( 1986 ) :


Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas 2 orang atau lebih dengan adanya ikatan
perkawinan atau pertalian yang hidup dalam satu rumah tangga di bawah asuhan seorang
kepala rumah tangga dan berinteraksi diantara sesama anggota keluarga yang setiap
anggota keluarga mempunyai peran masing-masing sehingga diciptakan untuk
mempertahankan suatu kebudayaan.

b. Fungsi keluarga
1. Fungsi Pendidikan.
Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk
mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
2. Fungsi Sosialisasi Anak.
Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan
anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan.
Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak
baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4. Fungsi Perasaan.
Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan
suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama
anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan
keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Religius.
Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota
keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk
menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada
kehidupan lain setelah di dunia ini.
6. Fungsi Ekonomis.
Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam
memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari
penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif.
Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi,
tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga
sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang
pengalaman masing-masing, dsb.
8. Fungsi Biologis.
Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai
generasi penerus.
9. Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta
membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
c. Struktur Keluarga
1. Berdasarakan garis keturunan
 Patrilinear. Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak,saudara sedarah,
dalam berbagai generasidimana hubungan itu menurut garis keturunan ayah.
 Matriliniar.Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak, saudara dalam
berbagai generasi dimana hubungan itu menurut garis keturunan ibu.
2. Berdasarkan jenis perkawinan
 Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dan istri.
 Poligami adalah keluarga diman terdapat seorang suami dan lebih dari orang istri
3. Berdasarkan pemukiman
 Patrilokal adalah pasangan suami istri,tinggal bersama atau dekat keluarga
sedarah suami.
   Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan
sedarah istri.
 Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun
istri.

4. Berdasarkan kekuasaan
 Keluarga kabapaan. Dalam keluarga suami memegang peranan paling penting
 Keluarga keibuan. Dalam hubungan keluarga istri memegang peranan paling
penting.
 Kaluarga setara. Peranan suami istri kurang lebih seimbang.

 Ciri-Ciri Struktur Keluarga


a.  Terorganisasi. Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga.
b.  Ada keterbatasan. Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi juga mereka
mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan. Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan
fungsinya masing-masing.

d. Peran Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan
yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.Peranan individu dalam
keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :

1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya. 
 2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan
sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
 
3. Peranan Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

e. Hubungan keluarga yang mempengaruhi peningkatan kesehatan


Keluarga adalah unit terkecil dan masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disatu tempat (dibawah satu atap) dalm keadaan
saling ketergantungan. Keluarga merupakan suatu system terbuka, yang terdiri dari semua
unsur dalam system, mempunyai struktur tujuan / fungsi dan mempunyai organisasi internal,
seperti system yang lain. Bila salah satu dari komponen (seorang anggota keluarga )
mengalami gangguan, hal ini akan mempengaruhi keseluruhan anggota keluarga.
Konsep ini harus diketahui oleh orang tua yag secara terus menerus berhadapan /
berhubungan dengan anak dan keluarganya. Dalam mengkaji dan menganalisa masalah
kesehatan, petugas kesehatan harus melibatkan semua anggota keluarga serta memperhatikan
factor-faktor yang mempengaruhi baik dalam keluarga itu sendiri maupun yang diluar yang
dapat mengganggu kesehatan anak dan keluarganya.

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai peran dan tugas di
bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan yang meliputi:
1. Mengenal Masalah Kesehatan
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena
tanpa kesehatan segala sesuatu tidak berarti dan karena kesehatanlah seluruh kekuatan
sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan sehat dan
perubahan-perubahan yang dialami anggita keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang
dialami anggota keluarga secara tidak langsung akan menjadi perhatian dari orang tua
atau pengambil keputusan dalam keluarga (suprajitno, 2004). Menurut Notoadmojo
(2003) diartikan sebagai pengingat sesuatu yang sudah dipelajari atau diketahui
sebelumnya.Sesuatu tersebut adalah sesuatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima.Dalam mengenal masalah kesehatan keluarga
haruslah mampu mengetahui tentang sakit yang dialami pasien.

2. Memutuskan Tindakan Yang Tepat Bagi Keluarga


Peran ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang
sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yag
mempunyai keputusan untuk memutuskan tindakan yang tepat (Suprajitno, 2004).
Friedman, 1998 menyatakan kontak keluarga dengan system akan melibatkan lembaga
kesehatan professional ataupun praktisi local (dukun) dan sangat bergantung pada :
 Apakah masalah dirasakan oleh keluarga?
 Apakah kepala keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dihadapi salah satu
anggota keluarga?
 Apakah kepala keluarga takut akibat akibat terapi yang dialakukan terhadap salah
satu angghota keluargaya?
 Apakah kepala keluarga percaya terhadap petugas kesehatan?
 Apakah keluarga mempunyai kemampuan untuk mampu menjangkau fasilitas
kesehatan?

3. Memberikan Perawatan Terhadap Keluarga Yang Sakit


Beberapa keluarga akan membebaskan orang yang sakit dari peran atau tanggung
jawabnya secara penuh. Pemberian perawatan secara fisik merupakan beban yang paling
berat yang dirasakan keluarga (Friedman 1998).Suprajitno (2004) menyatakan bahwa
keluarga memiliki keterbatasan dalam mengatasi masalah perawatan keluarga.Dirumah
keluarga memiliki kemampuan dalam melakukan pertolongan pertama. Untuk mengetahui
dapat dikaji:
 Apakah keluarga aktif dalam ikut merawat pasien?
 Bagaimana keluarga mencari pertolongan dan mengerti tentang perawatan yang
diperlukan pasien?
 Bagaiman sikap keluarga terhadap pasien? (aktif mencari informasi tentang
perawatan terhadap pasien).

4. Memodifikasi Lingkungan Keluarga Untuk Menjamin Kesehatan Keluarga


 Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki sekitar lingkungan rumah
 Pengetahuan tentang pentingnya sanitasi lingkungan dan manfaatnya
 Kebersamaan dalam meningkatkan dan memelihara lingkungan rumah yang
menunjang kesehatan

5. Menggunakan Pelayanan Kesehatan


Menurut Effendy (1998), pada keluarga tertentu bila ada aggota keluarga yang
sakit jarang dibawa ke puskesmas tapi ke mantra atau dukun. Untuk mengetahui
kemampuan keluarga dalam menfaatkan sarana kesehatan perludikaji tentang:
 Pengetahuan keluarga tentang fasilitas kesehatan yang dapat dijangkau keluarga
 Keuntungan dari adanya fasilitas kesehatan
 Kepercayaan keluarga terhadap fasilitas kesehatan yang ada
 A[akah fasilitas kesehatan dapat terjangkau oleh keluarga
Tenaga kesehatan dapat menjadi hambatan dalam usaha keluarga dalam
memanfaatkan fasilitas kesehatn yang ada.Hambatan yang dapat muncul terutama
komunikasi (bahasa) yang kurang dimengerti oleh petugas kesehatan.Pengalamn yang
kurang menyenangkan dari keluarga ketika berhadapan denga petugas kesehatan.
C. Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang
merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:

Faktor dalam (internal)

 Ras/etnik atau bangsa

Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki faktor herediter
ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.

 Keluarga

Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh yang tinggi, pendek, gemuk atau
kurus.

 Umur

Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan dan
masa remaja.

 Jenis Kelamin

Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki. Tetapi
setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.

 Genetik

Faktor genetic (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan
menjadi cirri khasnya. Faktor genetic merupakan modl dasar dalam mencapai hasil akhir
proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi yang terkandung di dalam sel telur yang
telah dibuahi dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.Ditandai dengan intensitas
dan kecepatan pmbelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas,
berhentinya pertumbuhan tulang.Potensi genetic yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi
dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.Gangguan
pertumbuhan di negara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor genetic ini.

 Kelainan Kromosom

Banyak penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan kromosom, seperti; sindrom
Down, sindrom Turner, dll.
Faktor Luar (eksternal)

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan,
sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan bio-fisiko-psiko-
sosial yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi ssampai akhir hayatnya.

 Faktor Prenatal
 Gizi

Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil,
lebih sering menghasilkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) atau lahir mati dan sering
menyebabkan cacat bawaan.Disamping itu dapat pula menyebabkan hambatan pertumbuhan
otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terkena infeksi, abortus dan
sebagainya.

anak yang lahir dari ibu yang gizinya kurang dan hidup di lingkungan miskin maka
akan mengalami kurang gizi dan mudah terkena infeksi dan selanjutnya akan menghasilkan
wanita dewasa yang berat dan tinggi badannya kurang pula. Keadaan ini merupakan
lingkaran setan yang akan beruang dari generasi ke generasi selama kemiskinan tersebut tidak
ditanggulangi.

 Mekanis

Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma,


oligohidrmnion).Faktor mekanis seperti posisi fetus yang abnormal dan oligohidramnion
dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti clubfoot, mikrognatia dan kaki
bengkok.Kelainan ini tidak terlalu berat karena mungkin terjadi pada masa kehidupan
intrauterin akhir.Implantasi ovum yang salah, yang juga dianggap faktor mekanis dapat
mengganggu gizi embrio dan berakibat gangguan pertumbuhan.

 Toksin/Zat Kimia

Beberapa obat-obatanThalidomide, phenitoin, methadone, obat-obat anti kanker dan


lain sebagainya dapat menyebabkan kelainan bawaan. demikian pula dengan ibu
hamil yang perokok berat/peminum alcohol kronis sering melahirkan bayi berat lahir
rendah, lahir mati, cacat, atau retradasi mental.

 Endokrin

Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes melitus sering menunjukkan
kelainan berupa makrosomia, kardiomegali dan hiperplasia adrenal. Hiperplasia
pulau Langerhans akan mengakibatkan hipoglikemia. Umur rata-rata ibu yang
melahirkan anak mongoloid dan kelainan lain umumnya lebih tinggi dibandingkan
dengan umur ibu yang melahirkan anak normal. Ini mungkin disebabkan oleh
kelainan beberapa endrokin dalam tubuh ibu yang meningkat pada umur lanjut,
walaupun faktor lain yang bukan endokrin juga ikut berperan.

 Radiasi

Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti
mikrosefali, spina bifida, retradasi mental, dan deformitas anggota gerak kelainan
congenital mata, kelainan jantung.

 Infeksi

Infeksi pada Trimester pertama dan kedua adalah oleh TORCH (Toksoplasma,
Rubella, Sitomegalo viris, Herpes Simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin,
misalnya katarak, bisu, tuli, mikrosefali, retradasi mental dan kelainan jantung
congenital.

 Kelainan Imunologi

Eritroblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan
ibu sehingga ibu membentuk antibody terhadap sel daarah merah janin, kemudian
melalui plasenta masuk ke dalam peredarahan darah janin dan akan menyebabkan
hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang
akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.

 Anoksia Embrio

Anoksia embrio (gangguan fungsi plasenta) Keadaan anoksia pada embrio dapat
mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.

 Psikologi Ibu

Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan kekerasan pada ibu hami dan lain-lain.

 Faktor Persalinan

Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapt menyebabkan
jaringan otak.

Faktor Post-natal

 Gizi

Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.

 Penyakit Kronis/kelainan congenital


Tuberkulosos, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retradasi
pertumbuhan jasmani.

 Lingkungan Fisik dan Kimia

Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi
sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider).Sanitasi lingkungan yang kurang
baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb,
Mercuri, rokok, dll) mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.

 Psikologis

Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh
orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di
dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

  Endokrin

Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak


mengalami hambatan pertumbuhan.

 Sosio-ekonomi

Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan


yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.

  Lingkungan pengasuhan

Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh


kembang anak.

  Stimulasi

Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga,


misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota
keluarga lain terhadap kegiatan anak. Anak yng mendapat stimulasi yang terarah dan
teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang.tidak
mendapat stimulasi.

 Obat-obatan

Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian


halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang
menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pertumbuhan lebih banyak berkenaan dengan aspek-aspek jasmaniah atau fisik.Pertumbuhan
menunjukkan pertumbuhan atau penambahan secara kuantitas, yaitu penambahan dalam ukuran
besar atau tinggi.Perkembangan berhubungan dengan aspek-aspek pasikis atau
rohaniah.Perkembangan berkenaan dengan peningkatan kualitas, yaitu peningkatan dan
penyempurnaan fungsi.
Dengan demikian, disimpulkan bahwa pertumbuhan berkenaan dengan penyempurnaan struktur
sedangkan perkembangan dengan penyempurnaan fungsi.

B. Saran
Diharapkan kepada para pembaca sekalian, agar setelah memahami materi yang kami
sampaikan ini, pembaca dapat mengerti dan menambah ilmu serta wawasannya.Dengan dibentuknya
makalah ini kami berharap kita semua dapat lebih menghargai seberapa pentingnya tumbuhan
tumbuhan bagi kehidupan kita.
DAFTAR PUSTAKA
 

Hartinah, Siti. 2011. Pengembangan Peserta Didik. Tegal: PT Refika Aditama. Sunarto, dkk. 2002.

Pertumbuhan dan Perkembangan. Volume 1: Halaman 2, 6, 7. Astawa, I Gede Satria. 2012.

Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan. Volume: 3-4, 6. Kuntjojo. 2008.

 http://bahasa.kemdiknas. go.id/ kbbi/index.php pada hari Senin, 24 Maret 2013 pukul 14.10 WITA).
KBBI. 2012.
 
 http://bahasa.kemdiknas. go.id/ kbbi/index.php pada hari Senin, 24 Maret 2013 pukul 14.17 WIB).

You might also like