Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH Kep Anak Kelompok 2
MAKALAH Kep Anak Kelompok 2
KEPERAWATAN ANAK
DISUSUN OLEH :
SABRIATI
RISALAH
SITI NASIRAH RAMDHANI
HARMILA
MIFTA AULIA
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
PRODI D-IV KEPERAWATAN BIMA
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT ynag maha pengasih lagi maha penyayang,kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,yang telah melimpahkan
rahmat,hidayat,dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dan manfaatnya dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR................................................................................... ………………………...
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................
B. TUJUAN.................................................................................................................................
C. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN.....................................................................................................................
B. SARAN..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah
sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah
perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.Pertumbuhan dan
perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk hidup.Misalnya pada manusia,
dengan tumbuh dan berkembang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan
melestarikan keturunannya.Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya
tahan tubuh yang masih lemah sehingga mudah terserang penyakit.Tetapi, setelah tumbuh dan
berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga kelangsungan
hidupnya lebih terjamin.Pertumbuhan dan perkembangan membawa manusia kepada
kedewasaan. Setelah dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan sehingga populasi manusia
akan terjaga kelestariannya. Sekarang, coba kamu bayangkan jika tidak terjadi pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia? Mungkin populasi manusia akan punah. Begitu juga dengan hewan
dan tumbuhan. Jika hewan dan tumbuhan tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan,
maka akan mengalami kepunahan. Pada tumbuhan, perkembangan ini menghasilkan bermacam-
macam jaringan dan organ tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan berbedabeda
antara spesies satu dengan spesies yang lain. Tetapi, pada dasarnya memiliki persamaan tahapan
perkembangan. Dibawah ini menunjukkan proses perkembangan pada tumbuhan dan manusia.
B. TUJUAN
1. Agar mengetahui definisi dari konsep pertumbuhan dan perkembangan
2. Supaya kita dapat Mengkaji Definisi, Fungsi, dan Struktur Keluarga serta peran dan
hubungan keluarga yang mempengaruhi peningkatan kesehatan
3. Supaya kita mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penjelasan dari konsep pertumbuhan dan perkembangan?
2. Bagaimana cara kita Mengkaji Definisi, Fungsi, dan Struktur Keluarga serta peran dan
hubungan keluarga yang mempengaruhi peningkatan kesehatan?
3. Bagaimana mengetahui faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak?
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pengertian Perkembangan
a. Pengertian Perkembangan Secara Etimologi
Perkembangan berasal dari kata kembang yang berarti maju, menjadi lebih baik.
b. Pengertian Perkembangan Secara Termitologis
Perkembangan adalah proses kualitatif yang mengacu pada penyempurnaan fungsi sosial
dan psikologis dalam diri seseorang dan berlangsung sepanjang hidup manusia.
b. Perbedaannya
Sifat perubahan:
Pada pertumbuhan perubahan bersifat kuantitatif sedangkan pada perkembangan
perubahan bersifat kualitatif fungsional.
c. Berubah untuk mengganti hal-hal yang lama Misalnya, pada bayi terdapat kalenjer
buntu yang disebut tymus pada daerah dada yang sedikit demi sedikit mengalami
penyusutan dan akan hilang setelah dewasa.
d. Berubah untuk memperoleh hal-hal baru Misalnya dilihat dari segi mental, seseorang
akan bertambah perbendaharaan kata dan bahasanya ketika mengalami pertambahan
usia. Nilai dan norma juga semakin meningkat.
Bagi setiap makhluk hidup, sejak kelahirannya dan dalam menjalani kehidupan
seterusnya terdapat dasar-dasar dan pola-pola kehidupan yang berlaku umum sesuai
dengan jenisnya.Di samping itu tcrdapat pula pola-pola yang berlaku khusus sehubungan
dengan sifat-sifat individualnya.Pola-pola ini mempunyai arti yang universal yang bisa
berlaku di mana-mana.Pola kehidupan yang dimaksudkan bisa dipergunakan sebagai
patokan untuk mengenal ciri perkembangan anak-anak, misalnya anak-anak di Amerika,
anak-anak di Asia, dan juga bagi anak-anak di Indonesia.Itu semua karena ciri dan
sifatnya yang universal. Lingkungan dan latar belakang kebudayaan masing-masing
bangsa mempengaruhi pola pertumbuhan dan perkembangan bangsa itu, dan dengan
demikian, akan terjadi atau terbentuk karakteristik-karakteristik yang menjadi pola
khusus bangsa yang bersangkutan. Di antara pola-pola khusus itu, dan bahkan antara
pribadi dengan pribadi, juga terdapat perbedaan-perbedaan tertentu. Perbedaan tersebut
akan lebih jelas apabila dibandingkan secara keseluruhan pribadi bangsa-bangsa itu.
Berdasarkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan itulah diperoleh
kecenderungan-kecenderungan umum dalam pertumbuhan dan perkembangan, yang
selanjutnya dinamakan hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan. Hukum-hukum
perkembangan itu antara lain:
a. Hukum Cephalocoudal
Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa
pertumbuhan fisik dimulai dari kepala ke arah kaki. Bagian-bagian pada kepala tumbuh
lebih dahulu daripada bagian-bagian lain. Hal ini sudah terlihat pada pertumbuhan
pranatal, yaitu pada janin.Seorang bayi yang baru dilahirkan mempunyai bagian-bagian
dan alat-alat pada kepala yang lebih "matang" daripada bagian-bagian tubuh lainnya.Bayi
bisa menggunakan mulut dan matanya lebih cepat daripada anggota badan lainnya.Baik
pada masa perkembangan pranatal, neonatal, rnaupun anak-anak, proporsi bagian kepala
dengan rangka batang tubuhnya mula-mula kecil dan makin lama perbandingan ini
semakin besar.
b. Hukum Proximodistal
Hukum Proximodistal adalah hukum yang berlaku pada pertumbuhan fisik, dan
menurut hukum ini pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi.Alat-
alat tubuh yang terdapat di pusat, seperti jantung, hati, dan alat-alat pencernaan lebih
dahulu berfungsi daripada anggota tubuh yang ada di tepi.Hal ini tentu saja karena
alatalat tubuh yang terdapat pada daerah pusat itu lebih vital daripada misalnya anggota
gerak seperti tangan dan kaki. Anak masih bisa melangsungkan kehidupannya bila terjadi
kelainan-kelainan pada anggota gerak, akan tetapi bila terjadi kelainan sedikit saja pada
jantung atau ginjal bisa berakibat fatal. Ditinjau dari sudut biologis, sudut anatomis, dan
sudut ilmu faal masih banyak lagi ketentuan yang berhubungan dengan pertumbuhan,
struktur dan fungsi, serta kefaalan anggota tubuh. Misalnya dalam hal kematangan,
anggota-anggota tubuh akan tumbuh, berkembang, dan berfungsi yang tidak sama antara
satu dengan lainnya. Contohnya terlihat pada kelenjar-kelenjar kelamin, yang baru mulai
berfungsi (matang) ketika anak memasuki masa remaja.
a. Jika perkembangan kemampuan fisik untuk berjalan jauh tertinggal dari patokan umum,
tanpa adasebab khusus pada fungsionalistik fisik yang terganggu.
b. Jika perkembangan kemampuan sangat terlambat dibandingkan dengan anak-anak yang
lain pada masa perkembangan yang sama.
B. Mengkaji Definisi, Fungsi, dan Struktur Keluarga serta peran dan hubungan
keluarga yang mempengaruhi peningkatan kesehatan
a. Definisi Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota”
dan “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti (”nuclear family”) terdiri dari ayah, ibu, dan
anak-anak.
WHO (1969)
Anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah adaptasi
atau perkawinan.
Helvie ( 1981) :
Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu rumah tangga dalam
kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas 2 orang atau lebih dengan adanya ikatan
perkawinan atau pertalian yang hidup dalam satu rumah tangga di bawah asuhan seorang
kepala rumah tangga dan berinteraksi diantara sesama anggota keluarga yang setiap
anggota keluarga mempunyai peran masing-masing sehingga diciptakan untuk
mempertahankan suatu kebudayaan.
b. Fungsi keluarga
1. Fungsi Pendidikan.
Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk
mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
2. Fungsi Sosialisasi Anak.
Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan
anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan.
Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak
baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4. Fungsi Perasaan.
Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan
suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama
anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan
keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Religius.
Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota
keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk
menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada
kehidupan lain setelah di dunia ini.
6. Fungsi Ekonomis.
Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam
memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari
penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif.
Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi,
tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga
sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang
pengalaman masing-masing, dsb.
8. Fungsi Biologis.
Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai
generasi penerus.
9. Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta
membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
c. Struktur Keluarga
1. Berdasarakan garis keturunan
Patrilinear. Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak,saudara sedarah,
dalam berbagai generasidimana hubungan itu menurut garis keturunan ayah.
Matriliniar.Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak, saudara dalam
berbagai generasi dimana hubungan itu menurut garis keturunan ibu.
2. Berdasarkan jenis perkawinan
Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dan istri.
Poligami adalah keluarga diman terdapat seorang suami dan lebih dari orang istri
3. Berdasarkan pemukiman
Patrilokal adalah pasangan suami istri,tinggal bersama atau dekat keluarga
sedarah suami.
Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan
sedarah istri.
Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun
istri.
4. Berdasarkan kekuasaan
Keluarga kabapaan. Dalam keluarga suami memegang peranan paling penting
Keluarga keibuan. Dalam hubungan keluarga istri memegang peranan paling
penting.
Kaluarga setara. Peranan suami istri kurang lebih seimbang.
d. Peran Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan
yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.Peranan individu dalam
keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan
sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
3. Peranan Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai peran dan tugas di
bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan yang meliputi:
1. Mengenal Masalah Kesehatan
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena
tanpa kesehatan segala sesuatu tidak berarti dan karena kesehatanlah seluruh kekuatan
sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan sehat dan
perubahan-perubahan yang dialami anggita keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang
dialami anggota keluarga secara tidak langsung akan menjadi perhatian dari orang tua
atau pengambil keputusan dalam keluarga (suprajitno, 2004). Menurut Notoadmojo
(2003) diartikan sebagai pengingat sesuatu yang sudah dipelajari atau diketahui
sebelumnya.Sesuatu tersebut adalah sesuatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima.Dalam mengenal masalah kesehatan keluarga
haruslah mampu mengetahui tentang sakit yang dialami pasien.
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki faktor herediter
ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.
Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh yang tinggi, pendek, gemuk atau
kurus.
Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan dan
masa remaja.
Jenis Kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki. Tetapi
setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
Genetik
Faktor genetic (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan
menjadi cirri khasnya. Faktor genetic merupakan modl dasar dalam mencapai hasil akhir
proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi yang terkandung di dalam sel telur yang
telah dibuahi dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.Ditandai dengan intensitas
dan kecepatan pmbelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas,
berhentinya pertumbuhan tulang.Potensi genetic yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi
dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.Gangguan
pertumbuhan di negara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor genetic ini.
Kelainan Kromosom
Banyak penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan kromosom, seperti; sindrom
Down, sindrom Turner, dll.
Faktor Luar (eksternal)
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan,
sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan bio-fisiko-psiko-
sosial yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi ssampai akhir hayatnya.
Faktor Prenatal
Gizi
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil,
lebih sering menghasilkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) atau lahir mati dan sering
menyebabkan cacat bawaan.Disamping itu dapat pula menyebabkan hambatan pertumbuhan
otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terkena infeksi, abortus dan
sebagainya.
anak yang lahir dari ibu yang gizinya kurang dan hidup di lingkungan miskin maka
akan mengalami kurang gizi dan mudah terkena infeksi dan selanjutnya akan menghasilkan
wanita dewasa yang berat dan tinggi badannya kurang pula. Keadaan ini merupakan
lingkaran setan yang akan beruang dari generasi ke generasi selama kemiskinan tersebut tidak
ditanggulangi.
Mekanis
Toksin/Zat Kimia
Endokrin
Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes melitus sering menunjukkan
kelainan berupa makrosomia, kardiomegali dan hiperplasia adrenal. Hiperplasia
pulau Langerhans akan mengakibatkan hipoglikemia. Umur rata-rata ibu yang
melahirkan anak mongoloid dan kelainan lain umumnya lebih tinggi dibandingkan
dengan umur ibu yang melahirkan anak normal. Ini mungkin disebabkan oleh
kelainan beberapa endrokin dalam tubuh ibu yang meningkat pada umur lanjut,
walaupun faktor lain yang bukan endokrin juga ikut berperan.
Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti
mikrosefali, spina bifida, retradasi mental, dan deformitas anggota gerak kelainan
congenital mata, kelainan jantung.
Infeksi
Infeksi pada Trimester pertama dan kedua adalah oleh TORCH (Toksoplasma,
Rubella, Sitomegalo viris, Herpes Simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin,
misalnya katarak, bisu, tuli, mikrosefali, retradasi mental dan kelainan jantung
congenital.
Kelainan Imunologi
Eritroblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan
ibu sehingga ibu membentuk antibody terhadap sel daarah merah janin, kemudian
melalui plasenta masuk ke dalam peredarahan darah janin dan akan menyebabkan
hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang
akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.
Anoksia Embrio
Anoksia embrio (gangguan fungsi plasenta) Keadaan anoksia pada embrio dapat
mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.
Psikologi Ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan kekerasan pada ibu hami dan lain-lain.
Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapt menyebabkan
jaringan otak.
Faktor Post-natal
Gizi
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi
sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider).Sanitasi lingkungan yang kurang
baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb,
Mercuri, rokok, dll) mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh
orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di
dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Endokrin
Sosio-ekonomi
Lingkungan pengasuhan
Stimulasi
Obat-obatan
A. Kesimpulan
Pertumbuhan lebih banyak berkenaan dengan aspek-aspek jasmaniah atau fisik.Pertumbuhan
menunjukkan pertumbuhan atau penambahan secara kuantitas, yaitu penambahan dalam ukuran
besar atau tinggi.Perkembangan berhubungan dengan aspek-aspek pasikis atau
rohaniah.Perkembangan berkenaan dengan peningkatan kualitas, yaitu peningkatan dan
penyempurnaan fungsi.
Dengan demikian, disimpulkan bahwa pertumbuhan berkenaan dengan penyempurnaan struktur
sedangkan perkembangan dengan penyempurnaan fungsi.
B. Saran
Diharapkan kepada para pembaca sekalian, agar setelah memahami materi yang kami
sampaikan ini, pembaca dapat mengerti dan menambah ilmu serta wawasannya.Dengan dibentuknya
makalah ini kami berharap kita semua dapat lebih menghargai seberapa pentingnya tumbuhan
tumbuhan bagi kehidupan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Hartinah, Siti. 2011. Pengembangan Peserta Didik. Tegal: PT Refika Aditama. Sunarto, dkk. 2002.
http://bahasa.kemdiknas. go.id/ kbbi/index.php pada hari Senin, 24 Maret 2013 pukul 14.10 WITA).
KBBI. 2012.
http://bahasa.kemdiknas. go.id/ kbbi/index.php pada hari Senin, 24 Maret 2013 pukul 14.17 WIB).