You are on page 1of 29
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA VAD BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN @ SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN 8 Jalan Hang Jebat 3 Blok F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 Telepon : (021) 724 5517 - 7279 7302 Faksimile : (021) 7279 7508 . Laman www.bppsdmk.depkes.go.id GERMAS Nomor KP.04.024/ 432 i2018 2g Agustus 2018 Lampiran : Satu Berkas Hal Penyampaian Surat Edaran Tata Cara Pemberian Cuti Yth 1, Para Kepala Pusat 2, Para Direktur Poltekkes Kemenkes 3. Para Kepala BBPK/Bapelkes Meneruskan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemenkes Nomor HK.02.02/II/1799/2018 tanggal 24 Mei 2018 hal tersebut pada pokok surat dan mengingat banyaknya pengembalian pengajuan cuti dari Biro Kepegawaian, bersama ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut 1. Setiap formulir permintaan dan pemberian cuti (lampiran Perka BKN No. 24/2017) yang akan dikirimkan ke pejabat pembina kepegawaian pusat, maka pada kolom kanan atas pejabat yang ditujukan, diketik dengan Yth. Kepala Biro Kepegawaian Melalui Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan Di Jakarta dan pada kolom pejabat yang benwenang memberikan cuti (kolom Vill) harus dikosongkan. 2. Pengajuan cuti yang akan dilaksanakan di luar negeri harus ditujukan kepada Menteri Kesehatan. 3. Kolom atasan langsung (kolom Vil) dapat ditandatangani oleh pejabat di lingkungan unit kerja. 4. Formulir Permintaan dan Pemberian Cuti dibuat asli rangkap 3 (tiga), yang setelah disetujui akan disampaikan untuk a. Kepala Biro Kepegawaian b. Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan ¢. Pimpinan unit kerja Demikian surat edaran ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara diucapkan terima kasih. S\ Fétatig Badan PPSDM Kesehatan, Ba Tembusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan SEKRETARIAT JENDERAL Jalan HR, Rasuna Said Blok X'S Kavling 49 Jakarta 12950 «, eee 2 GERMAS: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA / Vth. 1. Para Pejabat Eselon Il 2, Para Kepala UPT di lingkungan Kementerian Kesehatan SURAT EDARAN NOMOR HK.02,02/I11/ 1799/2018 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN CUTI BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN Ketentuan mengenai Tata Cara Pemberian Cuti Bagi Pegawai Negeri Sipil telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 ‘Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cutl Pegawai Negeri Sipil. Dalam pelaksanaan pemberian cuti bagi Pegawai Negeri Sipil ci Lingkungan Kementerian Kesehatan masih terdapat interpretasi yang berbeda terhadap beberapa ketentuan yang berlaku. Surat Edaran ini bertujuan sebagai upaya sosialisasi dan memperjelas ketentuan mengenai tata cara pemberian cuti bagi Pegawai Negeri Sipil serta memberikan keseragaman dan tertib Pejabat Pembina administras! dalam pemberian cuti bs Kepegawaian dan Pegawai Negeri Sipil yang berkepentingan dalam pelaksanaan cuti di lingkungan Kementerian Kesehatan Mengingat ketentuan: 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Indonesia Talun 2014 Nomor Negara (Lembaran Negara Repul 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); p Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawal Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun, 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037); 3. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1861); Memperhatikan surat An. Kepala Badan Kepegawaian Negara, Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian u.b. Direktur Peraturan Perundang-Undangan Nomor ; CI.26-30/V.29-5/14 tanggal 23 Februari 2018 perihal Permohonan Penjelasan Terleait Cuti PNS. Berdasarkan hal tersebut, dengan ini disampaikan kepada seluruh Pejabat Eselon Il dan Kepala UPT di lingkungan Kementerian Kesehatan agar tata cara pemberian cuti bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan masing-masing mengacu pada ketentuan sebagaimana tereantum dalam Lampiran Surat Edaran ini Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 24 Mei 2018 RIS JENDERAL ‘Tembusan: 1. Menteri Kesehatan; Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat; Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; a Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan: Direkctur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, aa Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan; Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 8, Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. LAMPIRAN, SURAT EDARAN NOMOR HK.02,02/111/1799/2018 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN CUTI BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN TATA CARA PEMBERIAN CUTI BAG! PEGAWA! NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN UMUM 1, Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu, 2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat pegawai ASN secara tetap oleh pejabat. 3. Pejabat Pembina Kepegawaian yang sclanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN dan pembinaan manajemen ASN di Instansi Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 4, Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti adalah PPK atau pejabat yang mendapat delegasi sebagian wewenang dari PPK untuk memberikan cuti, 5, Tim Penguji Kesehatan adalah suatu tim yang dibentuk oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Kesehatan yang beranggotakan dokter pemerintah untuk menguji kesehatan PNS. 6. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keschatan. 7, Jenis cuti berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Menajemen Pegawai Negeri Sipil, yaitu cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit, cuti melahirkan, cuti karena alasan penting, cuti bersama, dan cuti di luar tanggungan negara. 8. Dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan, pemberian cuti dalam waktu yang bersamaan diatur oleh Pimpinan Unit Kerja/Satuan Kerja atau pejabat yang ditunjule dengan memperhatikan kekuatan jumlah pegawai pada unit kerja. B. PEMBERIAN CUTI 1. Cuti Tahunan a, Hak Cuti Tahunan 1) Merupakan hak PNS termasuk CPNS yang telah bekerja paling kurang 1 (satu) tahun secara terus menenis 2) Lamanya hak atas cuti tahunan adalah 12 (dua belas) hari kerja. b, Penggunaan Cuti Tahunan 1) Cutt tahunan dapat digunakan sclama 1 (satu) hari kerja. 2) Cuti bersama yang tidak digunakan arena kepentingan dinas dan berdasarkan surat tugas, tetap menjadi hak cuti tahunan PNS. 93) Penggunaan cuti untuk melaksanakan ibadah umroh bagi PNS yang beragama Islam, maupun bentuk ibadah bagi umat beragama lain, menggunakan cuti tahunan yang sedang berjalan termasuk sisa cuti tahun sebelumnye dan diberikan oleh Menteri c. Penangguhan Cuti Tahunan yang Tersisa 1) Hak atas cuti tahunan dapat ditangguhkan penggunaannya oleh Pejabat yang berwenang memberikan cuti untuk paling lama 1 (satu) tahun, apabila terdapat kepentingan dinas mendesak. 2) Hak atas cuti tahunan yang ditangguhken dapat digunaken dalam tahun berikutnys selama 24 (dua puluh empat) hari kerja termasuk hak atas cuti tahunan dalam tahun berjalan. 3) Cuti tahunan yang tersisa 6 (enam) heri kerja atau Kurang tetap menjedi hak PNS yang bersangkutan pada tahun berikutnya. 4) Cuti tahunan yang tersisa lebih dari 6 (enam) hari kerja harus dimintakan penangguhan oleh PNS kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti, dengan pertimbangan karena kepentingan dinas yang mendesak, agar hak cuti yang ditangguhkan ksanakan tahun berikutnya. dapat 5) Tanpa adanya persetujuan penangguhan dari pejabat yang berwenang memberikan cuti, Jamanya cuti tahunan yang dapat diambil dalam tahun yang sedang berjalan menjadi paling lama 18 (delapan belas) hari kerja. 6) Pejabat yang berwenang memberikan cuti dapat menangguhkan cuti tahunan paling lambat alhir bulan Desember tahun yang berjalan. Penggunaan Cuti Tahunan yang Tersisa 1)Cuti tahunan yang tersisa yang digabungkan penggunaannya dengan cuti tahunan tahun yang sedang berjalan, dapat diambil untuk paling lama a) 18 (delapan belas) hari kerja termasuk cuti tahunan yang sedang berjalan; dan b) 24 (dua puluh empat) hari kerja termasuk cuti tahunan yang sedang berjalan, apabila cuti tahunan tidak diambil 2 (dua) tahun atau lebih berturut-turut, 2)Pengajuan permohenan cuti tahunan yang tersisa yang digabungkan —penggtinaannya dengan cuti tahunan yang sedang berjalan harus_mencantumkan jumlah cuti tahunan yang tersisa dari cut} tahunan pada masing-masing tahun yang bersangkutan. 2. Cuti Besar a, Hak Cuti Besar 1)Merupakan hak PNS yang telah bekerja paling singkat 5 (lima) tahun sccara terus menerus, dapat dikecualikan untuk kepentingan agama dan untuk persalinan ke-4 dan seterushya. 2) Lamanya Hak Cuti Besar untuk paling lama 3 (tiga) bulan. 9) PNS_ yang menjalani cuti besar tidak berhak lagi atas cuti tahunan dalam tahun yang bersangkutan. b. Penggunaan Cuti Besar 1) PNS perlu merencanakan penggunaan cuti besar sejak awal tahun, 2) Cuti Besar yang dilakeanakan di luar negeri diberikan oleh Menteri 3) PNS yang akan/telah melaksanakan cuti besar berhak atas: a) Cuti bersama; b) Cuti sakit; ©) Cuti melahirkan; ) Cuti karena alasan penting; dan fe} Cuti di luar tanggungan negara. 4)Cuti tahunan yang diambil sebelum cuti besar pada tahun berjalan, mengurangi jumlah cuti besar yang akan diambil pada tahun tersebut. 5) PNS yang telah mengambil cuti besar dan masih mempunyai sisa cuti tahunan tahun sebelumnya maka dapat menggunakan sisa hak atas cuti tahunan terscbut 3. Cuti Sakit a. PNS yang menderita salsit berhak mendapatkan cuti sakit. b. PNS yang mengalami gugur kandungan berhak atas cut sakit untuk paling lama 1 1/2 (satu setengah) bulan, ©. PNS yang mengalami kecelakaan dalam dan oleh karena menjalankan tugs kewajibannya sehingga yang bersangkutan perlu mendapat perawatan berhak atas cuti sakit sampai yang bersangkutan sembuh dari penyakitnya. 4. Penggunaan cuti sakit: 3) PNS yang sakit 1 (satu) hari menyampaikan surat keterangan sakit secara tertulis kepada atasan langsung dengan melampirkan surat keterangan dokter, 2) PNS yang salt lebih dari 1 (satu) hari sampai dengan 14 (empat belas) hari berhak atas cull sakit dengan ketentuan mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti dengan melampirkan surat keterangan dokter. 3) PNS yang menderita sakit selama lebih dari 14 (empat belas) hari berhale atas cuti sakit dengan ketentuan mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti dengan melampirkan surat keterangan dokter pemerintah, 4) Surat keterangan dokter sebagaimana dimaksud pada angka 3), dikeluarkan oleh dokter yang berstatus PNS atau dokter yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah 5) Lamanya cuti sakit sebagaimana dimaksud pada angka 3) untuk waktu paling lama 1 (satu) tahun. 6) Jangka waktu cuti sakit sebagaimana dimaksud pada angka 5) dapat ditambah untuk paling lama 6 (ena) bulan apabila diperlukan, berdasarkan surat Keterangan tim penguji keschatan yang ditetapian oleh Menteri 7) PNS yang tidak sembuh penyakitnya setelah selesai jangka waktu cuti sakit selama 1 (satu) tahun 6 {cnam) bulan harus diuji kembali kesehatannya oleh tim penguji kesehatan yang ditetapkan oleh Menten 8) Apabila berdasarkan hesil pengujian kesehatan scbageimana dimaksud pada angka 7) dinyatakan belum sembuh, maka PNS yang bersangkutan diberhentixan dengan hormat dari Jabatannya karena sakit dengan mendapat uang tunggu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 9) Selama menjalankan cuti sakit, PNS yang bersangkutan menerima penghasilan PNS, 10)Penghasilan sebagimana dimaksud pada angka 9) terdiri atas gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan dan tunjangen jabatan sampai dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah yang mengatur gaji, tunjangan dan fasilitas PNS. 11)PNS yang telah menggunakan cuti sakit untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan telah aktif bekerja kembali, berhak atas: a) cuti bersama; b) cuti tahunen; ¢) cuti besar; d) cuti melahirkan; e) cuti karena alasan penting; dan f) cuti di luar tanggungan negara. 4. Cuti Melahirkan a, Hak Cuti Melahirkan 1) Merupakan hak PNS untuk kelahiran anak pertama, kedua, dan ketige pada saat menjadi PNS. 2) Cuti melahirkan yang digunakan oleh CPNS untuk kelahiran anaknya yang pertama ekan mengurangi hak cuti melahirkan setelah yang bersangkutan menjadi PNS. 3) Lamanya cuti melahirkan diberikan selama 3 (tiga) bulan. b, Penggunaan Cuti Melahirkan 1) PNS yang telah menggunakan cuti melahirkan, berhale atas: 4) cuti bersama; b) cuti tahunan; ©) cuti besar; d) cuti sakit; ¢) cuti karena alasan penting; dan )) cuti di luar tanggungan negara, 2) PNS wanita yang alzan/telah menggunakan cuti besar (untuk kelahiran anak keempat dan seterusnya) berhak atas; a) cuti bersama; b) cuti tahunan yang tersisa pada tahun sebelum digunakan cuti besar; ©) cuti sakit; d) cuti karena alasan penting; dan e) cuti di luar tanggungan negara. 3) Selama menjalanken cuti melahirkan, PNS yang bersangizutan menerima penghasilan PNS. 4) Penghasilan sebagimana dimaksud pada angka 3) terdiri atas gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan dan tunjangan jabatan sampai dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah yang mengatur gaji, tunjangan dan fasilitas PNS. 5. Cuti karena Alasan Penting, a Hak Cuti Karena Alasan Penting Merupakan hak PNS yang lama penggunaanya paling lama 1 (satu) bulan, Penggunaan Cuti Karena Alasan Penting 1) PNS berhak atas cuti karena alasan penting, apabila: a) ibu, bapak, isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua, atau menantu sakit keras (dibuktikan dengan melampirkan surat keterangan rawat inap 4 3) 4) 6) n dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan) atau meninggal dunia; b) salah scorang anggota keluarga yang dimakoud pada angka 1 meninggal dunia, dan menurut peraturan perundang-undangan PNS yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota keluarganya yang meninggal dunia; atau ¢) melangeungkan perkawinan. PNS yang terdampak kahar, misalnya banjir, tanah longsor, kebakaran, dan gempa bumi dengan melampirkan surat keterangan paling rendah dari Ketua Rukun Tetangga. PNS laki-laki yang isterinya melahirkan/operast caesar dengan melampirkan surat keterangan rawat inap dari Unit Pelayanan Kesehatan. PNS yang ditempatkan pada perwakilan Republik Indonesia yang rawan dan/atau berbahaya dapat mengajukan cuti karena alasan penting guna memulihkan kondisi —kejiwaan PN! bersangkutan yang Dalam hal yang mendesak, sehingga PNS yang bersangkutan tidak dapat menunggu keputusan dari Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti, pejabat vang tertinggi di tempat PNS yang bersangkutan bekerja dapat memberikan izin sementara secara tertulis untuk menggunakan hak atas cuti karena alasan penting. Selama menjalankan cuti melahirkan, PNS yang bersangkutan menerima penghasilan PNS, Penghasilan sebagimana dimaksud pada angka 3) terdiri atas gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan dan tunjangan jabatan sampai dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah yang mengatur gaji, tunjangan dan fasilitas PNS. 8) PNS yang telah menggunakan cuti karena alasan penting, berhak atas: a) cuti bersama; b) cuti tahunan pada tahun yang sedang berjalan dan cuti. tabunan yang tersisa pada tahun sebelum digunakan cuti karena alasan penting; ©) cuti besar; 4) cuti sakit; e) cuti melahirkan; dan f) Cuti di luar tanggungan negara . Cuti Bersama a. Presiden dapat menetapkan cuti bersama yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden. b. Cuti bersama sebagaimana dimaksud pada huruf « tidal mengurangi hak cuti tahunan. ©. PNS yang karena Jabatannya tidak diberikan hak atas cuti bersama, hak cuti tahunannya ditambah sesuai dengan jumlah cuti bersama yang tidak diberikan. 4. Penombahan hak atas cuti tahunan sebagaimana dimaksud pada huruf ¢ hanya dapat digunakan dalam tahun berjalan. . Cuti di Luar Tanggungan Negara fa. PNS yang telah bekerja paling kurang 5 (lima) tahun secara terus-meners dapat diberikan cuti di war tanggungan negara karen alasan-alasan pribadi yong penting dan mendesake b, Cuti di Iuar tanggungan negara dapat diberikan untuk paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun apabila ada alasan-alasan yang penting untuk memperpanjangnya Alasan-alasan pribadi yang penting dan mendesak antara lain: 1) Mengikuti atau mendampingi suami/istri tugas negara/tugas belajar di dalam/luar negeri; 2) Mendampingi suami/istri bekerja di dalam/luer negeri; 3) Menjalani program untuk mendapatkan keturunan; 4) Mendampingi anak yang berkebutuhan khusus; 5) Mendampingi suami/istriJanak yang memerlukan perawatan khusus; dan/atau 6) Mendampingi/merawat orang tua/mertua yang sakit/uzur, PNS yang bekerja kembali di lingkungan Kementerian Kesehatan setelah melaksanakan cuti di luar tanggungan negara tidak berhak atas cuti tahunan yang tersisa, Bagi Pegawai yang akan mengajukan perpanjangan atau aktif dari Cuti di Luar Tanggungan Negara harus mengajukan permohonan kepada Biro Kepegawaian paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum TMT perpanjangan atau TMT aktif. Permintaan/permohonan perpanjangan Cuti di Luar ‘Tanggungan Negara dapat dikabulkan atau ditolak berdasarkan pertimbangan Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti diluar tanggungan negara. Cuti di Luar Tanggungan Negara diberikan oleh Menteri setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala Badan Kepegawaian Negara. . PNS setelah selesai dari Cuti di Luar Tanggungan Negara berhak atas: 1) cuti bersama; 2) cuti tahunan pada tahun yang sedang berjalan setelah bekerja kembali 1 (satu) tahun; 3) cuti besar, yaitu setelah bekerja kembali paling kurang 5 (lima) tahun secara terus-menerus; 4) cuti sakit; 5) cuti melahirkan; dan 6) cuti karena alasan penting. 8. Hak Cuti bagi PNS yang Telah Selesai Tugas Belajar a. PNS yang telah selesai tugas belajar dan bekerja Kembali di lingkungan Kementerian Keschatan berhale alas. 1) cuti bersama; 2) cuti besar untuk persalinan anaknya yang keempat apabila yang bersangkutan mempunyai hak cuti besar menjelang persalinan; 3) cuti sakit; 4) cuti melahirkan; 5) cuti karena alasan penting; dan 6) Cut di Luar Tanggunang Negara, sctelah selesai menjalani masa wajib kerja selama 2n pada instansi pengusul, b. Selain jenis cuti sebagaimana disebut dalam huruf a, PNS yang telah selesal tugas belajar dan bekerja Kembali di lingkungan Kementerian Kesehatan dengan masa kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan, berhak atas: 1) cuti tahunan pada tahun yang sedang berjalan; dan 2) cuti besar. ©. PENGAJUAN PERMOHONAN HAK CUTI 1 Permohonan cuti yang akan dijalankan di dalam negeri dan sudah mendapat pertimbangan dari atasan langsung, harus disampaikan kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti paling lambat 10 (sepuluh) hati kerja sebelum tanggal pelaksanaan cuti Cuti yang akan dijalankan 4i luar negeri harus mendapatkan iain dari Menteri Kesehatan, Permohonan cuti yang akan dijalankan di luar negeri hharus disampaikan kepada Sekretaniat Jenderal cq. Biro Kepegawaian paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan cut 4.Jangka waktu permohonan cuti sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan 3 dikecualikan untk permohonan: a. cuti sakit; b. cuti karena alasan penting, sclain cuti karena alasan penting untuk melangsungkan perkawinan. 5.Permintaan dan pemberian Cuti Alasan Penting, Cut Besar, dan Cuti di Luar Tanggungan Negara harus disampaikan kepada Biro Kepegawaian. 6.Permintaan dan pemberian Cuti selain Cuti di Luar ‘Tanggungan Negara menggunakan Formulir Permintaan dan Pemberian Cuti sesuai dengan Formulir 1. 7.Dalam hal mendesak apabila PNS tidak dapat menuneeu keputusan dari Menteri, Pejabat tertinggi di unit kerja yang bersangkutan dapat memberikan izin sementara secara tertulis sebagaimana pada Formulir 2 8.Permintaan/permohonan Cuti di Luar Tanggungan Negara menggunakan Formulir 3 9, Laporan setelah setesai menjalankan Cuti di Luar Tanggungan Negara menggunakan Formulir 4 10, Fermulir permintaan cuti yang akan dijalankan di luar neger! disampaikan kepada Biro Kepegawaian melalui Unit Utama dengan melampirkan surat pengantar sebagaimana pada Formulir 5. 11. Formulir permintaan Cuti karena Alasan Penting, Cut Besar, dan Cuti di Luar Tanggungan Negara disempaikan kepada Biro Kepegawaian melalui Unit Utama dengan melampirkan surat pengantar sebagaimana pada Formulir 6. D. KETENTUAN LAIN 1. PNS yang sedang menggunakan hak atas cuti tahunan, cuti besarcuti karena alasan penting, dan cuti bersama dapat dipanggil kembali bekerja apabila kepentingan dinas mendesak. Dalam hal PNS dipanggil kembali bekerja, jangka waktu cuti yang bellum dijalankan tetap menjadi hak PNS yang bersangkutan. 3. Ketentuan mengenai cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti Karena alasan penting berlaku secara mutatis mutandis terhadap Calon PNS, Demikian disampaikan untuk dijadiken perhatian dan pedoman sebagaimana mestinya ANAK LAMPIRAN 1.b PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG. TATA CARA PEMBERIAN CUT! PEGAWAI NEGERI SIPIL Jakarta, Kepada Yth, di Jakaria FORMULIR PERMINTAAN DAN PEMBERIAN CUTI L.DATA PEGAWAI Nama NIP Jabatan Masa Kerja tahun _bulan Unit Kerja ft. | 2. Cuti Besar (3. Cuti Sakit (4. Cuti Melahirkan | 5.Cuti Karena Alasan ‘6. Cutidi Luar Tanggungan Negara Penting | _| I, ALASAN CUT Z IV. LAMANYA CUTI_ Selama Hari Mulai Tanggal_| sid | V. CATATAN CUTI™* | 4._CUTI TAHUNAN 2 Tahun Sisa__| Keterangan |3. CutiSakit | N2 4. Cuti Melahirkan NA |S. Cuti Karena Alasan Penting N 6. Cuti Di Luar Tanggungan Negara VI. ALAMAT SELAMA MENJALANKAS 1 i TEP | Hormat Saya, Gesaiasacned) NIP Vil. PERTIMBANGAN ATASAN LANGSUNG DISETUJU! TIDAK DISETUJUI PERUBAHAN tC | Kepaia .. FORMULIR 2 CONTOH IZIN SEMENTARA PELAKSANAAN CUTI KARENA ALASAN PENTING NOMOR 1. Diberikan izin sementara untuk melaksanakan cuti karena alasan penting kepada Pegawai Negeri Sipil: Nama NIP : Pangkat/golongan ruang Jabatan Unit Kerja. hari, terhitung mulai tanggal. sampai dengan lengan ketentuan sebagai berikut: tanggal... a, Sebelum menjalankan cuti karena alasan penting, wajib_menyerahkan pekerjaannya kepada atasan langsungnya atau pejabat lain yang ditunjuk, b. Setelah selesai menjalankan cuti karena alasan penting, wajib melaporkan diri kepada atasan langsungnya dan bekerja Kembali sebagaimana biasa, 2, Demikian izin sementara melaksanakan cuti karena alasan penting ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. TEMBUSAN: 1 2 3. Dan seterusnya Catatan: Tulis nama jabatan dari pejabat yang berwenang memberikan izin sementara FORMULIR 3 CONTOH PERMINTAAN /PERMOHONAN PERPANJANGAN CUT! DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA Kepada ‘Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIP Pangkat/golongan ruang Jabatan Unit Kerja : Memberitabukan dengan hormat, bahwa cuti di luar tanggungan negara yang sedang saya jalankan berdasarkan keputusan....,.Nomor.....Tanggel.......akan berakhir Sehubungan dengan, maka saya mengajukan permintaan/permohonan perpanjangen cuti di luar tanggungan negara tersebut selama ......terhitung mulai tanggal........6/4 tanggal...... ‘Selama menjalankan cuti di luar tanggungan negara alamat saya adalah dis.....0--- Demikian permintaan ini saya buat untuk dapat dipertimbangkan sebagaimana mestinya, Hormat Saya, NIP... FORMULIR 4 CONTOH LAPORAN TERTULIS TELAH SELESAI MENJALANKAN CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA Kepada Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIP Pangkat/golongan ruang : Jabatan Unit Kerja telah selesai menjalankan cuti Dengan ini melaporkan bahwa saya pada tanggel. ai luar tanggungan Negara berdasarkan Keputusan...........-Nomor.........tanggal. Berkenaan dengan hal tersebut saya mengajukan permohonan untuk dapat diangkat Demikian laporan ini saya buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Hormat Saya, FORMULIR 5 SURAT PENGANTAR PERMINTAAN CUTI YANG AKAN DIJALANKAN DI LUAR NEGER! Nomor 2018 Lampiran 1 (satu) berkas Hal Permohonan Cuti PNS Yth. Sekretaris Jenderal/Inspektur Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan di Jakarta Berkenaan dengan permohonan Cuti Tahunan/Cuti Karena Alasan Penting/Cuti Resar/Cuti Sakit/Cuti Melahirkan/Cuti di Luar Tanggungan Negara* yang akan dilaksanakan di Luar Negeri oleh: Nama NIP Pangkat, Gol Jabatan Unit Kerja Lama Cuti Alasan ‘Tempat Cutt Bersama ini kami teruskan permohonan yang bersangkutan untuk mendapatkan persetujuan dari Menteri Kesehatan sclaku Pejabat Pembina Kepegawaian Kementerian Kesehatan, Demikian kami sampaikan. Atas pethatian Bapak/Ibu, kami sampaikan terima kasih. Sckretaris/Direktur/Kepala...... i ‘Tembusan: Kepala Biro Kepegawaian di Jakarta | FORMULIR 6 CONTOH SURAT PERMINTAAN CUTI KARENA ALASAN PENTING, CUT! BESAR, DAN CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA KEPADA BIRO KEPEGAWAIAN Nomor 2018 Lampiran = 1 (satu) berkas Hal :Permohonan Cuti PNS Yth, Sekretaris Inspektorat Jenderal/Sekretaris Direktorat Jenderal /Sckretaris Badan...... ai Jakerta Berkenaan dengan permohonan Cuti karena Alasan Penting/Cuti Besar/Cuti di Luar Tanggungan Negara oleh: Nama NIP Pangkat, Gol Jabatan Unit Kerja Lama Cuti Alasan Tempat Cuti Bersama ini Kemi teruskan permohonan yang bersangkutan untuk dapat diberiken cuti sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan Demikian kari sampaikan. Atas perhatiannya, kami sampaikan terima kasih Direktur/Kepala..... Tembusan: 1, Sekretaris Jenderal di Jakarta (sebagai laporan); 2, Direktur Jenderal/Kepela Badan... 3. Kepala Biro Kepegawaian. KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN a ‘SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN . Jalan Hang Jebat 3 Blok F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 Ss Telepon : (021) 724 5517 - 7279 7308 Faksimile : (021) 7279 7508 Laman www.bppsdmk.depkes.go.id GERMAS Nomor KP.04.02/4) 74.9) (2018 J November 2018 Lampiran : Satu Berkes Hal Tata Cara Pemberian Cuti di Lingkungan Badan PPSDM Kesehatan Yth 1, Para Kepala Pusat 2. Para Direktur Poltekkes Kemenkes 3. Para Kepala BBPK/Bapekkes Menindaklanjuti Surat kami Nomor KP.04 02/4/4132/2018 tanggal 29 Agustus 2018 hal tersebut pada pokok surat dan mengingat banyaknya permasalahan usulan cuti yang kami terima dari satker, bersama ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut 1, Setiap formulir permintaan dan pemberian Cuti Besar / Alasan Penting / di Luar Tanggungan Negara (lampiran Perka BKN No. 24/2017) yang akan dikirimkan ke pejabat pembina kepagawaian pusat, maka pada kolom kanan atas pejabat yang ditujukan, ciketik dengan Yth. Kepala Biro Kepegawaian Melalui Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan Di Jakarta dan pada kolom pejabat yang berwenang memberikan cuti (kolom Vill) harus dikosongkan 2. Formulir permintaan dan pemberian semua j harus ditujukan kepada Menteri Kesehatan, is cuti yang akan dilaksanakan di luar negeri 3. Kolom atasan langsung (kolom Vil) dapat ditandatangani oleh pejabat di lingkungan unit kerja. 4, Formulit Permintaan dan Pemberian Cuti dibuat asli rangkap 3 (tiga), yang setelah disetujui akan disampaiken untuk a. Kepala Biro Kepegawaian b. Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan ¢. Pimpinan unit kerja 5. Permohonan cuti_ yang akan dilaksanakan di luar negeri harus sudah masuk ke Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan cut. Sedangkan untuk permohonan cuti di dalam negeri paling lambat diterima di Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan 20 (dua puluh) hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan cuti 6. Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan akan mengembalikan berkas pengajuan cuti yang tidak lengkap persyaratannya dan melebihi batas waktu yang telah ditentukan ke satker masing- masing. Demikian surat edaran ini disampaikan, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara diucepkan terima kasih. Sekretaris Batian PPSDM Kesehatan, (dr, Trisa Wal tri, M.Kes. NIP. 196304121 }032004 Tembusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Lampiran Surat Nomor = kp.03.02/4/ FAS! 2018 Tanggal : J November 2018 Persyaratan berkas permohonan Cuti Besar / Alasan Penting / di Luar Tanggungan Negara / Cuti Tahunan yang dilaksanakan di Luar Negeri 4. Mengisi formulir permintaan dan pemberian cuti (lampiran Perka BKN No 24 Tahun 2017) 2. Asli Surat pengantar usul cuti yang ditandatangani oleh Pimpinan Satker dengan stempel basah sesuai dengan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Nomor HK 02.02/11/'1789/2018 tentang Tata Cara Pemberian Cuti Bagi PNS di Lingkungan Badan PPSDM (formulir 6) }. Print out usul online Bukti fisik yang mendukung alasan cuti Copy SK CPNS, PNS dan SK pangkat terakhir Rekap Absensi 6 bulan terakhir SKP 2 tahun terakhir Noone Lampiran Suret Nomor : #P.9R02/4/ [2018 Tangeal November 2018 AALUR PROSES PENGURUSAN CUTIBESAR/ ALASAN PENTING / I LAR TANGGUNGAW NEGARA / CLT] TAHUNAN YANG DILAKSANAKAN 0! LUAR NEGERI PIMPINAN SATKER CUTIDIDALAM NEGERI DITANDATANGANI KEPEGAWAIAN KEPALABIRO. = #5 aohaa vertas lenekap SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN KEPEGAWAIAN BIRO Disetuat Tidak ieetojt CUTIDILUAR NEGERI DITANDATANGANI MENTERI KESEHATAN =». skcun ANAK LAMPIRAN 1.b PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL Jakarta, Kepada Yth. Menteri Kesehatan di Jakarta FORMULIR PERMINTAAN DAN PEMBERIAN CUTI LDATA PEGAWAI mar Nama [NIP = Jabatan MasaKera Unit Kerja il, JENIS CUTI YANG DIAMBIL _ [ Cuti Tahunan ‘Cuti Besar Vv [ Cuti Sakit ‘Cuti Melahirkan Cuti Karena Alasan 6. Cuti di LuarTanggungan Negara Penting Tl, ALASAN CUTI iV, LAMANYA CUTI Selama MulaiTanggal sid V. CATATAN CUTI*** CUTI_TAHUNAN. Cat Besar Tahun | Sisa__| Keterangan | Cuti Sakit N2 Cuti Melahirkan NA Cuti Karena Alasan Penting N Cuti Di Luar Tanggungan Negara Vi. ALAMAT SELAMA MENJALANKAN CUTI TELP lnk HormatSaya, NIP Vil, PERTIMBANGAN ATASAN LANGSUNG. DISETUJUI_| PERUBAHAN | DITANGGUHKAN TIDAK DISETUJUI a Jabatan Pimpinan Satker ‘NIP. Vill. KEPUTUSAN PEJABAT YANG BERWENANG MEMBERIKAN CUTI DISETUJUI_[PERUBAHAN | DITANGGUHKAN TIDAK DISETUJUI ANAK LAMPIRAN 1.b PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN CUT! PEGAWAI NEGER! SIPIL Jakarta, Kepads Yth.Kepala Biro Kepegawaian SeljenKemenkes Melalui SekretarisBadan PPSDM Kesehatan di Jakarta FORMULIR PERMINTAAN DAN PEMBERIAN CUTI DATA PEGAWAI ma NiP batan MasaKerja Unit Kerja Il. JENIS CUTI YANG DIAMBIL 4. Cuti Tahunan 2. Cuti Besar 3. Cuti Sakit 4. Cuti Melahirkan 5.Cuti_ Karena Alasan’ V____[6. Cutidi Luarranggungan Negara Penting TI ALASAN CUTI IV. LAMANYA CUTI Selama MulaiTanggal sid_| V. CATATAN CUTI** 4. CUTI_TAHUNAN 2 Cuti Besar Tahun | Sisa Keterangan |3. Cuti Sakit N-2 4. Cuti Melahirkan N-i 3. Culi Karena Alasan Penting N 6._Cuti Di Luar Tanggungan Negara ‘Vi ALAMAT SELAMA MENJALANKAN CUTI a TELP man HormatSaya, LF NIP Vil. PERTIMBANGAN ATASAN LANGSUNG DISETUJUI | PERUBAHAN _ | DITANGGUHKAN TIDAK DISETUJUI Jabatan Pimpinan Satker eee Vill. KEPUTUSAN PEJABAT YANG BERWENANG MEMBERIKAN CUTI DISETUJUI_[PERUBAHAN _ | DITANGGUHKAN TIDAK DISETUJUI

You might also like