You are on page 1of 3

UJIAN AKHIR SEMESTER

MANAJEMEN AGRIBISNIS

Soal
1. Jelaskan pendapat saudara apakah sistem agribisnis sudah diterapkan pada berbagai
tingkatan wilayah misalnya kabupaten, provinsi, negara dan dunia/global? Subsistem
apa yang masih menjadi titik lemah dalam pengembangan agribisnis di Indonesia?
2. Keuntungan menjadi alat pengambilan keputusan dan pertimbangan utama suatu
perusahaan agribisnis tetap beroperasi atau tutup. Jelaskan kapan perusahaan
agribisnis harus tetap beroperasi meskipun rugi, apa alasannya dan kapan perusahaan
agribisnis memutuskan untuk menutup operasinya?
3. Pabrik-pabrik gula di Jawa saat ini mengalami kesulitan pasokan bahan baku tebu.
Apakah hal ini disebabkan oleh kesalahan dalam perencanaan produksi agribisnis
gula di Indonesia? Jelaskan pendapat saudara berdasarkan teori dalam perencanaan
produksi agribisnis.
4. Sejak tahun 2010-an minyak sawit Indonesia ditolak oleh parlemen Eropa dengan
alas an merusak lingkungan, tetapi sejak akhir 2021 harga minyak goreng di
Indonesia mengalami peningkatan yang sangat tinggi karena ekspor yang terlalu
besar. Apakah hal ini disebabkan oleh keberhasilan manajemen pemasaran
(marketing management) dan manajemen penjualan (selling management)? Jelaskan
pendapat saudara.
5. Skala usaha pertanian rakyat di Indonesia relatif sangat kecil dan terfragmentasi
(terpencar). Di samping itu pendidikan petani rendah dan sudah berumur tua.
Jelaskan bagaimana menerapkan manajemen sumberdaya manusia dan manajemen
personalia dalam pengembangan agribisnis rakyat di Indonesia tersebut.

Jawab

1. Saat ini sistem agribisnis sudah banyak diterapkan pada berbagai tingkatan wilayah
mulai dari kabupaten, provinsi, nasional bahkan hingga ke skala yang lebih besar
yaitu dunia. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya kegiatan dibidang agribisnis
ini mulai dari budidaya/usahatani, pengolahan hingga pemasaran yang berdampak
pada perekonomian dan kesejahteraan suatu wilayah.
Adapun subsistem dalam agribsinis di Indonesia yang masih dirasa cukup lemah dan
memerlukan perhatian lebih yaitu pada subsitem paling bawah atau hulu dimana
subsistem ini masih sangat rentan dan mudah sekali goyah apabila terjadi suatu
perubahan kebijakan atau aturan dari pemerintah yang dimana justru merugikan para
pelaku (petani) pada subsistem agribisnis ini.
2. Suatu perusahaan agribisnis yang sehat dapat dilihat dari data keuangan dan
manajemennya. Apabila terjadi suatu kerugian atau kegagalan rencana yang
disebabkan oleh manajemen yang buruk maka hal tersebut perlu dengan segera diatur
kembali agar kerugian perusahaan dapat diminimalisir. Fenomena tersebut
merupakan hal yang wajar dan sering terjadi pada perusahaan agribisnis namun,
perusahaan agribisnis dapat dikatakan masih bisa beroperasi meskipun rugi yaitu
pada saat kerugian yang dialami oleh suatu perusahaan masih dalam kategori dapat
dikendalikan atau masih dalam batas aman. Selama kerugian tersebut masih bisa
dikendalikan maka dapat dikatakan perusahaan agribisnis tersebut masih layak
beroperasi. Sedangkan, apabila terjadi kerugian yang sangat parah seperti harga
barang/produk jauh dibawah biaya rata-rata produksi maka perusahaan tersebut
dikatakan tidak layak dan harus berhenti beroperasi.
3. Banyaknya pabrik gula di Pulau Jawa yang kesulitan mencari pasokan tebu
disebabkan oleh lahan tebu yang tiap tahun terus berkurang, hal ini tentunya tidak
luput dari kebijakan pemerintah daerah setempat dalam menetapkan suatu kebijakan.
Apabila kondisi ini terus terjadi maka harga gula dipasar akan mengalami kenaikan.
Kondisi ini juga disebabkan oleh perencanaan suplai bahan baku yang kurang baik.
Oleh karena itu diperlukan penjadwalan bahan baku pada manjemen bahan baku
yang lebih terorganisir agar hal tersebut dapat diminimalisir.
4. Kenaikan harga minyak goreng yang dikarenakan ekspor keluar negeri yang sangat
besar menunjukan keberhasilan pada rencana manajemen pemasaran dan manajemen
penjualan. Naiknya harga minyak goreng tentunya menguntungkan pihak perusahaan
meskipun ada pihak-pihak lain yang dirugikan. Namun dalam kacamata manajemen
perencanaan strategi pemasaran dan penjualan tersebut dikatakan berhasil.
5. Perlunya perhatian khusus dari pemerintahan di Indonesia akan kesejahteraan petani.
Oleh karena itu fungsi manajemen SDM dan manajemen personalia yang baik dan
terstruktur perlu diimplementasikan dengan cara memberikan sosialisasi, pelatihan
subsidi dan support yang masif agar skala usahatani di Indonesia bisa lebih besar dan
terpusat. Tentunya jika hal tersebut dilakukan maka menciptakan SDM yang
berkualitas dan berkompeten bisa untuk diwujudkan.

You might also like