You are on page 1of 34

UKL – UPL

PT Arista Jaya Lestari


Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

2
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

2.1 Nama Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

1. Nama Rencana Usaha : Showroom dan Bengkel Mobil PT. Arista Jaya
Lestari.

2.2 Lokasi Rencana Usaha dan atau Kegiatan

Letak Administratif
Secara administrative lokasi Showroom dan Bengkel Mobil PT. Arista Jaya
Lestari berada di Jalan Sisimangaraja, Kelurahan Siterejo II, Kecamatan
Medan Amplas, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Berada di atas lahan
seluas 2.620 m2, sesuai dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 24, 25
dan 26 yang dikeluarkan oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota
Medan. Secara geografis berada pada titik koordinat 3 033’01.0” N dan
96041’53.8” E, lokasi kegiatan berbatasan dengan :
- Sebelah Utara
: Pemukiman dan Pertokoan
- Sebelah Timur : Jalan Sisingamangaraja
- Sebelah Selatan : Pemukiman dan Pertokoan
- Sebelah Barat : Pemukiman Penduduk
Secara geografis letak lokasi kegiatan dan gambar bentuk bangunan
disajikan pada gambar 2.1 dan gambar 2.2.

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 1


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

Gambar 2.1

Peta Rencana Pola Ruang dan Zonasi Kecamatan Medan Sunggal

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 2


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

Gambar 2.2

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 3


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

2.3 Skala/Besaran Rencana Usaha dan Atau Kegiatan.


2.3.1. Jenis Kegiatan : Showroom dan Bengkel Mobil PT. Arista Jaya Lestari.
Jumlah Penggunaan Energi : 1. 33.000 Watt
2. 20.000 KVA (Diesel Genset)
Camperessor : 2 unit (4HP)
Car Lift : 6 unit
Jumlah Penggunaan Air : 1,946 m3/hari (± 2.000 liter/hari

2.3.2. Penggunaan Lahan


Secara formal lahan yang dimilki kegatan Showroom dan Bengkel Mobil
PT. Arista Jaya Lestari terletak di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan
Sitirejo II, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Provinsi Sumatera
Utara, dengan luas lahan sebesar 2.842 m2 dan luas bangunan sebesar
1.686 m2. Bangunan Showroom ini terdiri dari 2 lantai. Penggunaan
lahan Kegiatan Showroom dan Bengkel Mobil PT. Arista Jaya Lestari
secara rinci disajikan pada tabel berikut :

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 4


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

Tabel 2.1
Penggunaan Lahan
No Jenis Bangunan Ukuran (m2) %
.
Lantai I
1. Sales Counter
2. Ruang Administrasi
3. Service Manager
4. Musholla
5. Musholla
6. Room Display 840 32,1
7. Gudang Spareparts
8. Oil Room
9. Ruang Genset & kompresor
10. Stall
11. Washing 48 1,83
12. Service Sign 30 1,15
13. TPS B3 12 0,46
Total Lahan Tertutup 930 35,5
Lantai II
14. Mechanik Room
15. Musholla
16. R. Training
17. Gudang File
18. Dining Room
19. Janitor 243
20. Storage
21. Salesmen
22. R. branch Manager
23. Admin Room
24. R. Meeting
Lahan Terbuka
25. Ruang Terbuka Hijau TRH 1-RTH-RTH3 = 524 m2 20
(20 % dari luas persil
bangunan)
26. Area Parkir kendaraan 500 19,1
27. Strock Area 350 13,3
28. TPS domestik 9 0,34
Jenis Bangunan Ukura (m2) %
29. Oil cather 6 0,23
30. IPAL 18 0,7
31. Drainase dan Jalan 283 10,8
Total Luas Lahan Terbuka 1.690 64,5
Total Seluruh Lahan 2.842 100
Sumber : PT. Arista Jaya Lestari, 2019

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 5


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

2.3.3. Jenis dan Jumlah Pelayanan


Kegiatan showroom dan bengkel mobil PT. Arista Jaya Lestari yang
terletak di Jalan Sisingamangaraja Kelurahan Sitirejo II Kecamatan
Medan Amplas akan menyediakan beberapa jenis pelayanan untuk
kendaraan roda 4 yang terdiri dari : pencucian, perbaikkan mekanik
mesin mobil/spooring, blancing, pergantian oli mobil, penjualan mobil
dan aksesoris.
Tabel 2.2
Jenis Pelayanan
No Jenis Pelayanan Jumlah Kapasitas keterangan
. Pelayanan/hari
1. Pencucian mobil 2 stall 8 unit Pencucian
2. Reparasi, penggatian oli 12 stall 24 unit dilakukan
accu Mobil, Spooring apabila
dan Balancing pengunjung
3. Showroom 1 ruangan 6 display mobil menginginkan
4. Penjualan Aksesories 1 gudang - kendaraan nya
dan suku cadang di cuci
Sumber : PT. Arista Jaya Lestari, 2019

2.3.4. Jenis Penggunaan Peralatan dan Bahan Pendukung


Jenis dan penggunaan peralatan pada kegiatan Showroom dan Bengkel
PT. Arista Jaya Lestari, umumnya menggunakan energi listrik sebagai
penggerak. Secara rinci di sajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 2.3
Jenis Peralatan
No. Peralatan Jumlah Penggunaan Energi
Penggerak
1. Pompa air 2 Service dan cuci Listrik
2. Compressor 2 Service mobil Listrik
3. Vacum 7 Service dan cuci Listrik
4. Engine Cleanner 7 Service mobil Listrik
5. Engine Crane 1 Service mobil Manual
6. Engine Analyzer 6 Service mobil Baterai
7. Tool Box 6 Service mobil Manual
8. Forgas 5 Service mobil Listrik
9. Sendok Ban 3 Service mobil Manual
10. Type Pressure Mater 6 Service mobil Manual
11. Macam-macam kunci 6 set Service mobil Manual
Sumber : PT. Arista Jaya Lestari, 2019

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 6


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

Tabel 2.4
Bahan Pendukung

No Bahan Sifat Jumlah Keteragan


Pendukung Bahan Penggunaan/
Kegiatan Bulan
1. Sabun Cair 20 liter/bulan Diletakkan di stall
washing
2. STP Silicone Cair 25 liter/bulan Diletakkan di tool
kit area service bay
Sumber : PT. Arista Jaya Lestari

2.4 Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


2.4.1. Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan dengan Tata Ruang
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2011 pasal 14 ayat f Tentang
RTRW Kota Medan 2011-2031 dan Peraturan Zonasi Kota Medan tahun
2015-2035 Kegiatan Showroom dan Bengkel PT. Arista Jaya Lestari berada
di Zona Perdagangan (K1).
Berdasarkan matriks zonasi untuk kegiatan Showroom diijinkan dan
kegiatan bengkel pada zona ini bersyarat.
Intensitas pemanfaatan ruang untuk Zona Perdagangan (K1)
- KDB max = 80%
- KLB max = 8 %
- KDH min = 2 %
Ketentuan tata bangunan untuk Zona Perdagangan (K1)
- Lebar min = 4 m
- Panjang min = 8 m
- Luas lantai dasar bangunan minimal = 32 m2
- Sempadan samping bangunan minimal = -
- Sempadan belakang bangunan Minimal = 3

2.4.2. Persetujuan Prinsip atas Rencana Kegiatan


Dalam proses pendirian dan menjalankan sebah rencana usaha/kegiatan
tidak terlepas dari persetujuan prinsip dan perizinan untuk
mendapatkan izin melaksanakan rencana usaha/kegiatan. Perizinan
yang diperlukan dalam mendirikan kegiatan ini adalah izin mendirikan
bangunan dan izin usaha.

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 7


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

2.4.3. Komponen Rencana Kegiatan yang Dapat Menimbulkan Dampak


Lingkungan
2.4.3.1 Tahap Operasional
Komponen

A. Penerimaan Tenaga Kerja Operasional


Dalam tahap operasional kegiatan Showroom dan Bengkel Mobil PT.
Arista Jaya Lestari membutuhkan karyawan sesuai dengan klasifikasi
dan keahlian yang dibutuhkan sehingga perlu dilakukan perekrutan
tenanga kerja/karyawan dengan mengutamakan tenaga kerja yang
berasal dari sekitar khususnya masyarakat Sitirejo II, Kecamatan Medan
Amplas. Jumlah tenaga kerja/karyawan tahap operasional Showroom
dan Bengkel Mobil dirinci paa tabel berikut :
Tabel 2.5
Jumlah Tenaga Kerja/Karyawan
No. Klasifikasi Jenis Kelamin Pendidikan
Pekerjaan
L W Jlh SMU/SMK Akademi/
Universias
1. Manager 4 - 4 - 4
keatas
2. Staff 5 10 15 - 15
3. Karyawan 1 1 2 2 -
4. Mekanik 10 - 10 10 -
5. Sales 16 3 19 - 19
6. Satpam 5 1 6 6 -
Jumlah 41 15 56 18 38
Sumber : PT. Arista Jaya lestari

 Waktu Kerja Karyawan


: 8
jam/hari
 Dalam 1 (minggu) : 6 hari
 Jumlah shift : 1 shift

B. Kegiatan operasional Showroom dan Bengkel Mobil PT. Arisita Jaya


Lestari
1. Operasional Kegiatan Utama
a. Kegiatan Penjualan Mobil (Showroom)

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 8


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

Showroom Arista merupakan tempat jual beli kendaraan roda 4


(empat) atau mobil, PT. Arista Jaya Lestari Sisingamangaraja
menyediakan 1 tempat ruang pamer (showroom) untuk
memamerkan dan memperomosikan jenis-jenis kendaraan roda
empat yang baru. Di dalam showroom ini akan dilayani oleh sales
counter dan sales executive. Tugas dari sales counter dan sales
execuive ini selain mempromosikan jenis – jenis kendraan baru
juga memberikkan penjelasan kepada pengunjung mengenai
keunggulan produk produk mobil yang dijual. Satu ruangan
Showroom terdapat 6 display mobil.

Limbah Padat
Kendaraan Kemasan Pelanggan
Baru

Penerimaan /
Rusak
Pemeriksaan Service /
Counter
Bengkel
Sales

Ok
Washing /
Cuci
Service /
Stock Yard
Bengkel

Pemeriksaan Limbah Cair


oleh Air Bekas
Pelanggan Cucian

Pembayaran

Limbah Padat
Bon, Faktur

Penyerahan
Kendaraan
kepada Pelanggan

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 9


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

Customer datang ke
showroom

Menuju ke Sales
Counter

Sales counter mengajak pembeli


untuk melihat-lihat unit
kendaraan/mobil

Deal harga, customer menanyakan


cara pembayaran yang akan
dilakukan (cash atau kredit)

Bayar Downpayment (Uang


Muka), dan membuat SPK

Jika unit kendaraan yang Jika unit kendaraan sudah ready, dan
diinginkan customes belum ada, sesuai dengan yang diinginkan, costomes
maka akan dilakukan indent menunggu paling lama satu minggu,
terlebih dahulu karena unit mobil harus di cek terlbih
dahulu oleh pihak showroom

Gambar 2.3
Diagram alir penjual mobil.

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 10


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

b. Kegiatan Service Mobil Berkala dan Jasa Perbaikan Mobil


Para pemilik mobil baru biasanya diharuskan untuk melakukan
servis berkala atau perawatan kendaraan. Servis berkala ini terdiri
dari beberapa macam dan tentunya berbeda juga pengerjaannya.
Perawatan kendaraan yang dilakukan secara bertahap tentunya
akan membuat performa mobil terjaga.
Bagi pemilik mobil baru, servis berkala yang akan dilakukan pada
saat pertama kali adalah pada jarak tempuh mencapai 1.000 km.
Servis berkala 1.000 km ini menjadi waktu pertama untuk
melakukan servis pada mobil baru.
Ada beberapa hal yang akan dilakukan pada saat mobil baru
mencapai jarak 1.000 km. Pada saat melakukan servis di 1.000 km
pertama, sebenarnya tidak banyak yang dilakukan. Pihak bengkel
resmi biasanya akan melakukan pembersihan, pengecekan pada
komponen yang ada di mesin. Biasanya ada beberapa komponen
yang wajib dicek, seperti oli-oli yang ada pada mesin. Dimulai dari
oli mesin, oli transmisi, minyak rem, oli power steering, air radiator,
dan kopling.
Untuk jasa perbaikan mobil seperti reparasi mesin, overhaul
mesin, spooring dan balancing mulai dari penerimaan order
selanjutnya dilakukan pengecekan mesin, baik secara manual
maupun elektrikal mobil. Jumlah stall perbaikan serta spooring dan
balancing mobil berjumlah 15 stall yang mampu melayani 24 unit
mobil perhari. Sedangkan kegiatan spooring dan balancing
termasuk ke dalam perbaikan mobil. Berikut ini disajikan diagram
alir proses reparasi mesin, overhaul mesin, spooring dan balancing
mobil.

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 11


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

Kendaraan rusak

Penerimaan order

Penerimaan Jaminan
Pembelian Suku Cadang

Pengambilan Suku Pengambilan


Cadang mesin Suku Cadang

Memperbaiki mesin Perbaikan Spooring dan


kendaraan/turun mesin kendaraan Balancing

Pemeriksaan Akhir

Pembayaran

Penyerahan kendaraan
ke pengunjung

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 12


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

Limbah
Kendaraan
Gas :
Rusak
Emisi

Limbah
Penerimaan
Padat :
Order
bon / faktur

Penerimaan
Jaminan Pembelian
Suku Cadang

Pengambilan Pengambilan
Bahan oli Suku Cadang

Limbah Cair : Oli bekas, bensin,


air radiator/Grease

Perbaikan
Limbah padat : kemasan, suku
Kenderaan Ganti Kendaraan
cadang bekas.
Oli / Pelumas
Limbah gas : emisi, freon.

Pemeriksaan
Limbah gas : emisi.
Akhir

Limbah Cair
Minyak
Pelumas
Bekas Pembayaran

Limbah padat : bon / faktur pembayaran.

Penyerahan Kendaraan
ke Pelanggan

Gambar 2.4
Diagram alir proses service berkala dan jasa perbaikan mobil

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 13


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

c. Kegiatan Penggantian Oli


Kegiatan penggantian oli biasanya dilakukan dalam kegiatan
service mobil, kegiatan ini dimulai dengan pengecekan batas
penggunaan oli pada mobil. PT. Arista Jaya Lestari memiliki 12 stall
penggantian oli dan Accu dengan kapasitas untuk 12 unit mobil. Oli
bekas termasuk ke dalam limbah B3, sehingga perlu penanganan
oleh pihak Managament PT. Arista Jaya Lestari di dekat stall
penganti oli seperti membuat tempat penirisan sisa oli, membuat
tempat penyimpanan sementara limbah B3 dan melakukan
pengecekan oli catcher setiap bulan. Berikut ini disajikan diagram
proses pengganti oli.

Kendaraan di stall
service

Masuk ke stall
penggantian oli

Pengecekan batas
penggunaan oli mobil

Bekas kemasan oli Pengisian oli Sisa tetesan oli di


disimpan di TPS limbah tampung pada wadah
B3 penirisan oli

Pengecekan batas Kendaraan di Kendaraan di


penggunaan oli mobil kembalikan ke Stall kembalikan ke
service Stall service

Gambar 2.5
Diagram alir proses penggantian oli/pelumas

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 14


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

d. Penjualan Aksesoris dan Suku Cadang Mobil

Gudang Spareparts pada Showroom dan Bengkel Mobil PT. Arista


Jaya Lestari terletak di belakang ruang showroom. Sistem
penjualan yang dilakukan oleh PT. Arista Jaya Lestari order dari
pengunjung yang hanya sedang memperbaiki mobil dan ada juga
pengunjung yang hanya membeli tanpa service di bengkel. Jenis
aksesoris yang dijual antara lain bull bar, bumper, foot step, kaca,
spion serta suku cadang mesin. Berikut ini disajikan diagram
proses penjulan aksesoris dan penggantian spare part.

Pemeriksaan body kit kendaraan


yang rusak/order spare part yang
diganti oleh pelanggan

Petugas service advisor mengorder ke


bagian spare part

Spare part di ambil oleh


service advisor

Diberikan oleh
petugas/mekanik

Melakukan service Spare part dipasang pembayaran

Pembayaran service
dan ganti spare part Kendaraan
diserahkan ke
pengunjung

Perbaikan Kendaraan

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 15


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

Suku Cadang Permintaan


Baru Suku Cadang Bengkel /
dari Service
Mekanik dan Borongan

Penerimaan Counter
Pembayaran
Suku Cadang Spare Part

Limbah
Limbah
Padat :
Padat :
bon / factur
kemasan

Penyerahan
Spare-part
Gudang Suku Cadang kepada
Pelanggan

pest. / vektor penyakit:


tikus, kecoa

Gambar 2.6
Diagram alir penjualan aksesoris dan penggantian spare part

2. Kegiatan Operasional Pendukung


a. Kegiatan Pencucian Mobil
Kegiatan pencucian mobil dimulai dengan masuknya mobil
selanjutnya dilakukan penerimaan order dan pengecekan.
Pencucian ini dilakukan tidak menggunakan hidrolik karena
kegiatan pencucian pada Showroom dan Bengkel PT. Arista Jaya
Lestari hanya sebagai komponen pendukung dengan jumlah stall
washing untuk 2 (dua) unit mobil dengan kapasitas pelayanan 8
unit mobil per hari. Pencucian bagian bawah mobil tidak
menggunakan solar melainkan menggunakan sabun cream. Sisa –

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 16


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

sisa pasir dan tanah yang terikut di ambil dan dibersihkan secara
manual oleh petugas pencuci mobil untuk menghindari
tersumbatnya saluran drainase yang bisa menyebabkan banjir.
Lama pencucian untuk setiap mobil ± 10 menit per mobil, dimana 3
menit digunakan untuk penyemprotan air. Sehingga mesin pompa
air beroperasi selama 8 mobil x 3 menit = 24 menit. Pengerjaan nya
satu paket dari kegiatan service. Berikut ini disajikan diagram alir
proses pencucian mobil.

Kendaraan Masuk

Penerimaan order dari pelanggan


yang akan memperbaiki mobil

Pencucian Kenaraan setelah


mobil di service

Pengecekan akhir

Pembayaran bersamaan
dengan membayar biaya
service

Penyerahan kendaraan
kepada pengunjung

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 17


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

Kendaraan
Masuk

Penerimaan
Order

Limbah Cair : Air + minyak

Pencucian
Limbah padat : Lumpur, kemasan-kemasan.

Limbah gas : emisi.

Pemeriksaan
Akhir

Pembayaran

Penyerahan
Kendaraan Pelanggan

Gambar 2.7
Diagram alir proses pencucian

b. Asuransi
Kegiatan Asuransi dari Klaim Asuransi oleh konsumen kepada
pihak Asuransi yang bekerjasama dengan Showroom selanjutnya
Klain tersebut diterima oleh pihak Asuransi. Kegiatan – kegiatan
yang dilakukan pada bengkel yang ditunjuk asuransi adalah :

 Kegiatan pengecetan ringan menggunakan bahan pendukung


dan dilakukan di dalam ruangan tertutup dengan suhu yang

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 18


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

diatur untuk menghasilkan kualitas pengecetan yang baik dan


tidak mencemari udara disekeliling lokasi kegiatan.
 Kegiatan penggatian bagian fisik mobil dilakukan dengan cara
melepas bagian fisik kemudian menggatinya dengan baru.

Klaim Asuransi

Pengiriman mobil ke Perawatan ringan


bengkel untuk pengerjaan
perbaikan dan pengecatan

Pengiriman kembali Konsumen


ke area tunggu

Konsumen

Gambar 2.8
Diagram Alir Kegiatan Asuransi

3. Penggunaan Air
Sumber air untuk keperluan sehari-hari pada kegiatan Showroom dan
Bengkel PT. Arista Jaya Lestari ini berasal dari air PDAM. Penggunaan
air bersih untuk kebutuhan MCK pengunjung dan karyawan,
pencucian mobil dan penyiraman. Penggunaan air bersih untuk
karyawan sebesar 100 l/orang/hari dan untuk pengunjung 10
l/orang/hari (sumber : perencanaan Plambing, Soufyan dan
Morimura, 1993). Berdasarkan kebutuhan parkir jumlah mobil/hari
yang mengujungi showroom sebanyak ±30 mobil dengan jumlah rata
–rata penumpang 2 (dua) orang permobil maka dapat dihitung

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 19


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

estimasi jumlah pengunjung per hari = 30 x 2 orang = 60 orang. Maka


dapat di asumsikan jumah pemakaian air untuk pengunjung ialah = 60
orang. Maka dapat diasumsikan jumlah pemakaian air untk pengujung
ialah = 60 orang x 10 l/hari = 0,6 m 3/hari, karyawan = 58 orang x 100
l/hari = 5.800 l/hari = 5,8 m 3/hari, pencucian mobil 5000 l/hari = 5
m3/hari dan untuk penyiraman sebanyak 500 l/hari = 0,5 m 3/hari ,
sehingga kebutuhan air sebesar 11,9 m3/hari, secara rinci penggunaan
air dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.

Tabel 2.6
Penggunaan air
No. Penggunaan Sumber Volume
(m3/hari)
1 MCK PDAM 6,4
2 Pencucian mobil PDAM 5
3 Penyiraman Taman PDAM 0,5
Jumlah 11,9
Sumber : PT Arista Jaya lestari, 2019

Septik Tank
(2,7 m3/hari)
MCK (6,4
m3/hari)

Kebutuhan Air Pencucian Mobil (5 Oli chatcer (5 Pencucian Mobil (5


(11,9 m3/hari) m3/hari) m3/hari) m3/hari)

Taman (0,5 m3/hari) Meresap Ketanah


(0,5 m3/hari)

Gambar 2.9
Alur penggunaan air showroom dan bengkel PT. Arista Jaya Lestari

4. Penggunaan Energi

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 20


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

Mengantisipasi matinya atau rendahnya arus listrik sebagai sumber


energi listrik berasal dari listrik negara (PLN), kegiatan Showroom
dan Bengkel PT. Arista Jaya Lestari menyediakan sumber energi listrik
cadangan berupa Generator Standby (Genset) dengan daya 500 KVA.
Lokasi genset dipisahkan dari bangunan utama dan dibuatkan
bangunan tersendiri untuk melindungi genset dari hujan, panas,
korosi serta sekaligus untuk peredam kebisingan pada saat genset
dioperasikan serta desain cerobong genset diarahkan ke atas ke arah
ruang terbuka. Kapasitas PLN yang digunakan sebesar 350 KVA Energi
listrik dimanfaatkan untuk kebutuhan penerangan Showroom,
peralatan dan pelengkapan. Ruangan genset dibuat di dalam ruangan
tersendiri, yang nantinya di dalam ruangan genset ini harus bersih,
tidak dibolehkan diletakkan material dan barang yang yang mudah
terbakar, tidak boleh ada genangan dari oli (pelumas) untuk mesin
genset dan di dalam ruangan genset ini harus tersedia emergency
lamp, yang berfungsi sebagai indikator apabila pada suatu saat arus
listrik dari PLN terputus, petugas dapat dengan mudah
mengoperasikan genset tersebut sebagai cadangan listrik. Kebutuhan
energi listrik untuk kegiatan Showroom dan Bengkel PT. Arista Jaya
Lestari. Dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.7
Penggunaan Energi
No. Sumber Energi Kapasitas Jenis Energi
1 PLN 350 KVA Listrik
2 Genset 500 KVA Listrik
Sumber : PT. Arista Jaya Lestari, 2019

5. Penggunaan Bahan Bakar dan Pelumas


Pemakaian oli dan solar bergantung lama pemakaian genset. Genset
merupakan sumber energi listrik cadagan apabila tenaga listrik PLN
Terputus. Penangan limbah/oli bekas akan diserahkan kepada
pengumpulan yang telah memilki izin pengumpul dari KLH. Prakiraan
kebutuhan bahan bakar dan pelumas yang dibutuhkan untuk

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 21


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

operasional kegiatan Showroom dan Bengkel Mobil PT. Arista Jaya


Lestari adalah 1000 liter solar/bulan dan 10 iter oli/3 bulan.
Penggunaan solar dan pelumas dalam pengoperasian mesin genset
tentu akan berpotensi menghasilkan timbulnya limbah bahab
berbahaya dan beracun (limbah B3) barupa oli bekas dan bahan bakar
yang sudah tidak dapat digunakan lagi limbah B3 tersebut harus
dikelola agar tidak mencemari lingkungan.

6. Pengelolaan Air Buangan/Limbah Cair


1. Limbah Cair Pencucian Mobil
Limbah cair yang dihasilkan berasal dari kegiatan pencucian mobil
dialirkan melalui parit grill menuju oil catcher. Volume limbah yang
dihasilkan sebesar 5 m3/hari. Bak oil catcher dibuat dalam 3 Bak
(kompertemen) dengan kapasitas 6 m 3, dimensi setiap
kompartemennya yaitu :

Panjang = 6m
Lebar =1m
Kedalaman =1m

Sehingga di dapat volume satu bak = 2 m3, karena ada 3


kompartemen maka 2 m3 x 3 = 6 m3. Pada kompartemen 1 air yang
lapisan film-film minyak akan naik k permukaan sedangkan air
yang sudah terpisah akan mengalir ke bak kompertemen ke tiga (3)
dan alirkan ke instalasi pengolahan air limbah (IPAL) kemudian
dialirkan ke drainase kota. Lapisan – lapisan minyak ini segera
diambil dan di masukkan kedakam drum pengumpulan LB3 yang
nantinya akan di serahkan kepada pihak ke 3 yang telah memilki
izin dari Kementrian lingkungan Hidup. Pengecekan oli catcher
setiap bulannya meliputi pemeriksaan film – film minyak yang ada
di dalam kompartemen, pembersihan bak (kompartemen) dan
pembersihan saluran oil catcher.
Skema proses pengolahan air limbah dengan oil catcher dapat
dilihat pada gambar di bawah ini :

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 22


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

2. Limbah Cair Domestik


Selain limbah cair Pencucian Mobil juga menghasikan limbah cair
domestik dari aktifitas MCK pengunjung maupun karyawan yang
berasal dari toilet, kamar mandi, wastafel. Estimasi kapasitas
limbah cair domestik seperti air dari toilet, kamar mandi yang
dihasilkan dari operasional kegiatan Showroom dan Bengkel Mobil
PT. Arista Jaya Lestari rata – rata perhari adalah 6,4 m3/hari.
Perhitungan tersebut diperoleh dari asumsi kebutuhan air per hari
dikalikan dengan nilai prakiraan air limbah dihasilkan sebesar,
yaitu (0,7- 0,9) (Tjokrokusumo, 1995) 11,9 m 3/hari x 0,8 = 6,4
m3/hari.
Air limbah domestik yang dihasilkan akan di alirkan ke IPAL
(Instalasi Pengolahan Limbah). Selain limbah cair domestik, limbah
cair yang berasal dari oil catcher sebesar 5 m 3/hari akan dialirkan
ke IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), sehingga total
keseluruhan jumlah limbah cair yang di alirkan ke IPAL sebesar
11,4 m3/hari. Proses pengolahan Limbah cair secara biologi (bio
engine) memanfaatkan mikroorganisme dengan system reaktor an-
aerob serta ditambahkan media settler sebagai tempat berkembang
biaknya mikroorganisme. Mikroorganisme di harapkan mampu
merombak bahan – bahan organik yang ada. Dengan proses an-
aerob kebauan yang dari limbah yang ada tidak menyebar dan
estetika lngkungan masih tetap terjaga. Proses pengolahan limbah
cair dengan system reaktor aerob-anaerob secara bertahap
disajikan pada diagram alir berkut ini :

Bak BAK 1 Reaktor BAK


Penampung Equalisasi Filter aerob Filter recycling
air Kotor anaerob

Gambar 2.10
Riol Kota

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 23


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

Bagan alir proses pengolahan limbah cair (secara umum)

IPAL dibuat dalam 4 (empat) bak (kompartemen) dengan kapasitas


1 m = 18 m3 dengan dimensi masing-masing kompartemen 4,5 m 3.
Kompartemem pertama sebagai tempat untuk
pengumpulan/pengkondisian dan kompartemen kedua berfungsi
sebagai mendegrasi limbah cair organik serta kompartemen ketiga
tempat untuk pengkondisian DO dan penjernihan air.
Untuk Bak Equalisa pengkondisian air limbah tidak ada perlakuan
khusus, selanjutnya dilakukan fitrasi di filter lalu dialirkan ke
Reaktor Aerob proses yang dilakukan adalah bioligi (bip engine)
dengan manfaatkan mikroorganisme yang ada serta ditambahkan
media Hybrid untuk mempercepat perkembangan bakteri reaktor
ini proses aerob dilakukan dengan ditambahkan supplay
udara/aerator dan dikondisi tertutup sehingga bau yang timbul
tidak menyebar kelingkungan sekitar, selanjutnya di filtrasi di filter
dan di ozonasi untuk menghilangkan bakteri pathogen, kemudian
air yang sudah terolah dialirkan ke badan air penerima.

7. Pengelolaan Sampah/Limbah Padat


Limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan Showroom dan Bengkel
Mobil PT. Arista Jaya Lestari adalah limbah padat domestik (organik
dan non organik) yang berasal dari sisa aktivitas pengunjung
karyawan serta mekanik mobil

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 24


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

Kegiatan Operasional Showroom dan


Bengkel PT. Arista Jaya Lestari

Sisa aktivitas pengunjung karyawan


dan mekanik mobil

Limbah padat organik dan anorganik

Dipilah dan dipisahkan di dalam TPS domestik antara


limbah organik dan anorganik

Limbah padat anorganik yang bernilai jual Limbah padat organik di serahkan kepada petugas
diserahkan kepada pihak Pengumpul kebersihan dari Dinas Kebersihan Kota Medan

Gambar 2.11
Sumber dan pengelolaan limbah padat

Menurut JICA (dalam laporan Departemen PU, 2003) perkiraan


timbulan limbah padat yang dihasilkan masyarakat per orang adalah ±
0,5 kg/orang/hari. Jika asumsi tersebut dambl dengan prakraan
jumlah pengunjung Showroom dan bengkel ± 60 orang, karyawan ±
58 orang maka timbulan limbah padat yang dihasilkan dar kegiatan
operasional Showroon dan Bengkel Mobil PT. Arista Jaya Lestari
adalah 0,5 kg/orang/hari x 138 / 24 = 2,8 kg/hari.
Limbah padat dikumpulkan terlebih dahulu di TPS domestik dengan
cara dipilah menjadi 2 (dua) yaitu imbah padat organik dan limbah
padat an organik selanjutnya diangkut oleh Dinas Kebersihan Kota
Medan.

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 25


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

8. Limbah Bahan Berbahaya Beracun (LB3)


Limbah B3 berasal dari oli, aki mobil, minyak gemuk, kain manjun dan
lampu TL. Oli digunakan untuk kegiatan pengantian oli mobil dan
genset. Pemakaian oli mencapai ±2.000 liter/bulan, sisa aki mobil
sebanyak 20 buah/bulan. Sisa oli bekas pengantian mobil dan genset
ditampung terlebih dahulu di dalam drum yang di letakkan di Tempat
Penyimpanan Sementara (TPS) B3 selama 90 hari. Bangungan TPS
LB3 ini ditutup dan lantainya kedap air setelah itu diserahkan kepada
pihak pengumpul B3 yang dimiliki izin dari Kementerian Negara
Kingkungan Hidup. Pengelolaan LB3 ini mengacu kepada Peraturan
Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun. Untuk tata cara penyimpanan limbah B3
diatur di dalam Kepka Bapedal no. 1 tahun 1995 serta untuk tata cara
pemasangan label dan simbol LB-3 mengacu kpada Permen LH No. 14
tahun 2013.
Berdasarkan Kepka bapedal No.1 Tahun 1995 Tentang Tata Cara
Penyimpanan Limbah B-3 antara lain :
 Persyaratan umum kemasan
- Kemasan untuk limbah B3 harus dalam kondisi baik, tidak rusak,
dan bebas dari pengkaratan serta kebocoran.
- Bentuk, ukuran dan bahan kemasan limbah B3 disesuaikan
dengan karakteristik limbah B3 yang dikemasnya dengan
mempertimbangkan segi keamanan dan kemudahan dalam
penanganannya.
- Kemasan dapat dibuat dari plastik (HDPR,PP atau PVC) atau
bahan logam (teflon, baja karbon, SS304, SS316 atau SS40)
dengan syarat bahan kemasan yang dipergunakan tersebut tidak
beraksi dengan limbah B3 yang disimpannya.
 Prinsip pengemasan limbah B3

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 26


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

- Limbah – limbah B3 yang tidak saling cocok, atau limbah dan


bahan yang tidak saling cocok tidak boleh disimpan secara
bersama-sama dalam satu kemasan.
- Untuk mencegah resiko timbulkan bahaya selama penyimpanan,
maka jumlah pengisian limbah dalam kemasan harus
mempertimbangkan kemungkinan terjadi pengembangan
volume limbah, membentukkan gas atau terjadi kenaikan
tekanan.
- Jika kemasan yag berisi limbah B3 sudah dalam kondisi yang
tidak layak (misalnya terjadi pengkaratan atau terjadi kerusakan
permanen) atau jika mulai bocor, maka limbah B3 tersebut
harus pindahkan kedalam kemasan lain yang memenuhi syarat
sebagai kemasan limbah B3.
- Terhadap kemasan yang telah berisi limbah harus diberi
penandaan sesuai dengan ketentuan tentang tata cara dan
persyaratan bagi penyimpanan limbah B3.
 Persyaratan Bangunan Penyimpanan Limbah B3
- Bangunan tempat penyimpanan sementara Limbah B3 minimal
memiliki ukuran panjang 89 cm x lebar 23 cm = 2047 cm 2
dengan tembok bertulang tebang minimum 15 cm, dengan
tembok bata merah dengan tebal minimum 23 cm atau blok –
blok (tidak berongga) tak bertulang tebal minimum 30 cm
dengan syarat bangunan :
- Memiliki rancang bangun dan luas raung penyimpanan yang
sesuai dengan jenis, karakterstik dan jumlah limbah B3 yang
dihasilkan/akan disimpan.
- Terlindung dari masuknya air hujan baik secara langsung.
- Dibuat tanpa plafon dan memiliki sistem ventilasi udara yang
memadai untuk mencegah terjadinya akumulasi gas di dalam
ruang penyimpanan, serta memasang kasa atau bahan lain untuk
mencegah masuknya burung atau binatang kecil lainnya ke
dalam ruang penyimpanan.

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 27


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

- Bangunan dilengkapi dengan sistem penangkal petir.


- Pada bagian luar tempat penyimpanan diberi penandaan
(simbol) sesuai dengan tata cara yang berlaku.
- Lantai bangunan penyimpanan harus kedap air, tidak
bergelobang, kuat dan tidak retak. Lantai bagian dalam dibuat
melandai turun ke arah bak penampungan dengan kemiringan
maksimum 1%. Pada bagian luar bangunan kemiringan lantai
diatur sedemikian rupa sehingga air hujan dapat mengalir ke
arah menjauhi bangunan penyimpanan.
- Tempat penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan lebih
dari 1 (satu) karakteristik limbah B3, maka ruang penyimpanan.
- Harus dirancang terdiri dari beberapa bagian penyimpanan
dengan ketentuan bahwa setiap bagian penyimpanan hanya
diperuntukkan menyimpan satu karakteriktik limbah B3 atau
limbah-limbah B3 yang saling cocok.
- Antara bagian penyimpanan satu dengan lainnya harus dibuat
tanggul atau tembok pemisah untuk menghindarkan
tercampurnya atau masuknya tumpahan limbah B3 kebagian
penyimpanan lainnya.
- Setiap bagian penympanan masing-masing harus mempunyai
bak penampung tumpahan limbah dengan kapasitas yang
memadai.
- Sistem dan ukuran saluran yang ada harus dibuat sebanding
dengan kapasitas maksimum limbah B3 yang tersimpan
sehingga cairan yang masuk ke dalamnya dapat mengalir dengan
lancar ke tempat penampungan yang telah diselesaikan.
 Sarana yang harus disediakan di dalam bangunan :
- Peralatan dan sistem pemadam kebakaran.
- Pintu darurat.
- Alarm.
Penggunaan oli, kain majun, aku, lampu TL dan minyak gemuk
disajikan pada tabel di bawah ini.

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 28


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

Tabel 2.8
No. Jenis Penggunaan Kebutuhan Penanganan Sisa
1 Pelumas (oli) Penggantian oli 2.000 liter/bulan Diserahkan kepada pihak
mobil ke 3 yag telah memiliki izin
pengumpul oli bekas dari
Genset 10 liter/3 bulan kementrian lingkungan
hidup ceceran oli
disalurkan ke oil catcher
2 Minyak gemuk Service mobil 6 kg/bulan Diserahkan kepada pihak
ke 3 yag telah memiliki izin
pengumpul oli bekas dari
kementrian lingkungan
hidup ceceran minyak
gemuk oli disalurkan ke oil
catcher
3 Kain majun Service mobil 25 kg Diserahkan kepada pihak
ke 3 yag telah memiliki izin
pengumpul B3 dari
kementrian lingkungan
hidup
4 Lampu TL Operasional 15 buah/bulan Diserahkan kepada pihak
showroom dan ke 3 yag telah memiliki izin
bengkel pengumpul B3 dari
Kementrian Negara
Lingkungan Hidup
5 Aki Penggantian aki 20 buah/bulan Diserahkan kepada pihak
mobil ke 3 yag telah memiliki izin
pengumpul B3 dari
Kementrian Negara
Lingkungan Hidup
6 Filter oli Saringan 350 unit /bulan Diserahkan kepada pihak
oli/pelumas ke 3 yag telah memiliki izin
mesin pengumpul B3 dari
Kementrian Negara
Lingkungan Hidup

9. Pemeliharaan dan Pengamanan Gedung


Selama operasional Kegiatan Showroom dan Bengkel PT. Arista Jaya
Lestari berlangsung secara berkala diperlukan perawatan dan
pengamanan gedung. Pengamanan gedung dilakukan dengan
pengawasan melalui perangkat kamera pengintai (CCTV) dan satpam.
Kegiatan pemeliharaan ini berkaitan dengan kebersihan dan

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 29


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

keindahan bangunan, halaman dan taman, kondisi bangunan dan


fasilitas pendukung.

10. Mengelola Air Hujan Untuk Mengurangi Volume Air Limpasan


(Run-Off Water)

Besarnya air larian yang terjadi di lokasi Kegiatan Showroom dan


Bengkel Mobil PT. Arista Jaya Lestari dipengaruhi oleh koefisien air
larian (yang sangat beruntung pada tata guna lahan, besarnya curah
hujan dan luasnya lahan. Dalam menentukan debit puncak air larian
menggunakan metode rasional (U.S. Soil Conservation service, 1973)
adalah metode yang digunakan untuk memperkirakan besarnya air
larian puncak (peak runolff).
Berdasarkan pada hasil survey di lapangan, diperoleh tataguna lahan
eksisting di lokasi kegiatan sudah merupakan lahan tertutup, hal ini
dikarenakan kegiatan Showroom dan Bengkel Mobil PT. Arista Jaya
Lestari, koefisien air larian untuk daerah bisnis pusat kota sebesar
70%-95%. Besar sumber debit air larian akan dihitung dengan
berdasarkan rumus berikut U.S. Forest Service, 1980, dalam Asdak
1995 :

Q = C.I.A

Q
= Debit runoff (m3/hari)
C = Koefisien runoff
I = Intensitas air hujan (m/hari)
A = Luas daerah proyek (m2)

Kondisi lahan tapak kegiatan berupa lahan dengan luas 2.620 m 2


dimana intensitas curah hujan rata-rata pada 5 tahun terakhir 13,4
mm/hari atau = 0,013 m/har1. Sedangkan dengan adanya proyek
diketahui bahwa akan terjadi penutupan lahan yang diperuntukkan
untuk bangunan, sehingga perhitungan air larian (debit) puncak pada

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 30


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

tapak proyek tanpa dan dengan adanya proyek adalah sebagai


berikut :
Q(tanpa bangunan) = 70% x 0,013 m/hari x
2.096 m2
= 23,8 m3/hari hujan
Q(bangunan) = 95% x 0,013 m/hari x 2.096 m2
= 25,8 m3/hari hujan
Untuk mengurangi terjadinya perubahan laju aliran permukaan air
hujan ini akan direncanakan pembuatan sumur resapan di lokasi
showroom dan Bengkel Mobil PT. Arista Jaya Lestari. Sumur Resapan
di buat untuk meminimalisasi terjadinya genangan air dan banjir.
Dasar perhitungan jumlah sumur resapan mengacu pada Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 2009 tentang
Pemanfaatan air hujan menurut luas bangunan. Perhitungannya
adalah :

Luas tutupan bangunan(m 2)


Volume Total PAH (Peresapan Air Hujan) = x Volume
Persy aratanluastutup bangunan( m2)
persyaratan PAH

2.96 m2
= x 1 m2 =
50 m2
Jumlah PAH (Sumur Resapan) =
volume Total PAH (m 3)
Volume PAH rencana (m3)
242m 3
= = 8 unit sumur
5 m3
Resapan
Dilihat dari dimensi sumur resapan dengan pertimbangan luas lahan
maka konsultas menganjurkan membuat sumur resapan sebanyak 2
(dua) unit dengan volume 5 m3.

11. Tanggap Darurat Bahaya Kebakaran

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 31


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

Pada kebanyakan lokasi, keadaan darurat yang utama adalah


kebakaran setiap kebakaran sangat berdampak terhadap kesehatan,
keselamatan, kerusaka da penundaan pekerjaan yang dapat
merugikan. Menurut NFPA (National fire protection Association),
kebakaran merupakan peristiwa oksidasi dimana bertemunya 3 unsur
yaitu bahan yang dapat terbakar, oksigen yang terdapat di udara dan
panas yang dapat berakibat menimbulkan kerugian harta benda atau
cidera bahkan kematian manusia (Building & Plant Institude dan
Ditjen Binawas depnaker, 2005). Sesuai dengan Keputusan Menteri
Tenaga kerja Republik indonesia No : Kep 186/MEN/1999 Lampiran I
Bahwa Kegiatan Bengkel Mobil dan Pertokoan dengan pemukiman
lebih 30 orang temasuk dalam klasifikasi bahaya kebakaran sedang III
penjelasan tentang bahaya kebakan sedang III yaitu tempat kerja yang
mempunya jumlah dan kemudahan kebakaran tinggi, dan apabila
terjadi kebakaran akan melepaskan panas tinggi sehingga api
menjalana api cepat. Bentuk-bentuk pengelolaan untuk mencegah
terjadinya kebakaran dan yang akan dilakukan apabila terjadi
kebakaran diuraikan sebagai berikut :
 Fasilitas Pendukung
Bangunan Showroom dan Bengkel Mobil PT. Arista Jaya Lestari akan
menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis halon
sebanyak 6 unit dan powder berkapasitas 3,5 kg sebanyak 12 unit
yang diletakkan di tangga darurat, area service, gudang spare part,
showroom, halaman depan showroom, ruang overhaul, ruang
penggantian oli, ruang tunggu dan ruang genset.
 Jalur Evakuasi
Jalur evaluasi/penyelamatan pada kegiatan pada kegiatan
Showroom dan Bengkel Mobil PT. Arista Jaya Lestari direncanakan
jalur perjalanan yang menerus (termasuk jalan keluar,
koridor/selasar umum dan sejenisnya) dari setiap bagian lantai pada
bangunan Showroom dan Bengkel.
 Cara Memberikan Peringatan

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 32


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

Memberitahukan kepada karyawan dan pengujung Showroom dan


Bengkel, membunyikan alarm, pluit dan teriakan.
 Cara Penyelamatan
Pihak pengelolaan Showroom dan Bengkel Mobil merencanakan
membuat jalur lindung dengan membuat tangga – tangga darurat,
yang dipakai untuk menyelamatkan diri dan memerintahkan
pengunjung dan karyawan menuju titik evaluasi dan menjauh dari
tempat kejadian sejauh mungkin.

12. Transportasi dan Parkir Kendaraan


Dampak terhadap komponen Transportasi dan perparkiran terjadinya
diprakirakan akan terjadi dari pergerakan kenderaan yang keluar
masuk ke Showroom dan Bengkel Mobil PT. Arista Jaya Lestari.
Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Medan Nomor 640/3146/SK
1994 tentang syarat – syarat dan standart kebutuhan tempat parkir
untuk setiap bangunan di Kota Medan kebuthan SRP (Satuan Ruang
Parkir) untuk kegiatan Showroom dan Bengkel termasuk ke dalam
usaha karya perdagangan dimana di dalam setiap 50 m 2 luas
bangunan membutuhkan 1 tempat parkir untuk mobil (1 SRP) dimana
1 SRP = 16 m2 sehingga total kebutuhan luas parkir untuk kegiatan
Showroom dan Bengkel Mobil PT. Arista jaya Lestari ini adalah 1173
m2 : 50 m2 = 24 SRP = 24 x 16 m2 = 384 m2. Berdasarkan perencanaan
teknis yang telah disusun luas area parkir area yang disiapkan untuk
operasional Showroom dan Bengkel Mobil PT. Arista Jaya Lestari
adalah seluas 500 m2, sehingga dapat disimpulkan bahwa kebutuhan
ruang parkir Showroom dan Bengkel Mobil PT. Arista Jaya Lestari
telah memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

13. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Hal – hal yang dilakukan oleh PT. Arista Jaya Lestari untuk Kesehatan
dan Keselamatan Kerja adalah memberikan asuransi kecelakaan kerja
kepada karyawan dengan mendaftaran seluruh kayawan ikut dalam

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 33


UKL – UPL
PT Arista Jaya Lestari
Showroom Mobil dan Bengkel, Jl. SM. Raja Medan Amplas

peserta BPJS Ketenagakerjaan kemudian memeriksakan kesehatan


mekanik yang bekerja di ruang bengkel secara berkala, menyediakan
kotak P3K di ruangan kantor dan area service, memberikan pelatihan
– pelatihan yang berkaitan dengan K3, memasang tanda rambu
keselamatan yang ada di areal Showroom dan Bengkel Mobil PT.
Arista Jaya Lestari antara lain : tanda wajib menggunakan alat
pelindung diri (kepala, mata, kaki), tanda wajib menggunakan alat
pelindung telinga di area reparasi mesin mobil.

14. Corporate Social Responsibility (CSR)

CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu konsep atau


tindakan yang dilakukan oleh perusahaan terhadap sosial maupun
lingkungan sekitar, seperti melakukan suatu kegiatan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga
lingkungan, dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan
untuk pembangunan fasilitas masyarakat yang bersifat social dan
berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang
berada di sekitar lokasi kegiatan.

2. Rencana Usaha/ atau Kegiatan II - 34

You might also like