Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Implementasi Layanan E-Puskesmas
Pada Pusat Kesehatan Masyarakat Di Kecamatan Idra Jaya Kabupaten Pidie. Adapun yang
menjadi populasi dari penelitian ini adalah para pegawai Puskesmas Indra Jayayag berjumlah
12 orang. Berpegang pada prinsip rasionalitas dan untuk mendukung validitas hasil penelitian
maka ditetapkan jumlah sampel yaitu dari pegawai sebanyak 12 orang dari jumlah populasi
secara purposive. Jenis dan sumber data yang dikumpulkan meliputi data primer yaitu data
yang diperoleh langsung dari responden penelitian, sedangkan data sekunder merupakan
sumber data dan informasi serta keterangan dari instansi yang berhubungan dengan penelitian
ini. Teori implementasi yang penulis gunakan adalah menurut George Edward III. Bahwa
Implementasi adalah satu aktivitas dari kegiatan administrasi sebagai suatu institusi
dimaksudkan sebagai salah satu proses kegiatan yang dilakukan oleh unit administratif atau
unit birokratik. Dalam pendekatan yang diteoremakan oleh Edward III terdapat 4 indikator
variabel yang sangat menentukan keberhasilan implementasi yaitu : Komunikasi, Sumber
Daya, Disposisi dan Struktur Birokrasi. Untuk mendapatkan data dan informasi yang lebih
valid, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner, observasi, dan wawancara.
Penelitian ini berbentuk survey deskriptif yaitu dengan menarik sejumlah sampel dari
populasi yang ada, memprioritaskan alat bantu penelitian berupa kuisioner sehingga data
tersebut diharapkan dapat menjawab penelitian yang diinginkan. Adapun hasil penelitian
tentang bagaimana Implementasi Layanan E-Puskesmas Pada Pusat Kesehatan Masyarakat Di
Kecamatan Indra Jaya Kabupaten Pidie dinilai “Cukup Baik”.
Kata Kunci: Analisis, Implementasi, E-Puskesmas
12
Jurnal Administrasi dan Sosial Sains
Volume -, Nomor -, Bulan Tahun
13
Jurnal Administrasi dan Sosial Sains
Volume -, Nomor -, Bulan Tahun
lain.Disini penulis langsung melakukan biasanya lebih cepat emosional dari pada
penelitian di Pusat Kesehatan Masyarakat wanita.
Kecamatan Indra Jaya Kabupaten Pidie, 2. Usia Responden
dengan mensurvey langsung orang – orang Usia responden sangat mempengaruhi
yang berhubungan dengan peneliti yang kematangan seorang dalam bertindak dan
penulis lakukan, sehingga penulis dapat berfikir dalam rangka mengambil suatu
menggambarkan keadaan yang sebenarnya keputusan. Biasanya orang yang berumur
tentang apa yang terdapat pada saat lebih tua akan cenderung bekerja dan
penelitian dengan cara mengumpulkan berfikir lebih matang karena telah
data, mengklasifikasikan dan menganalisa memiliki kestabilan didalam
sehingga diperoleh perumusan analisa mengendalikan emosi apabila menghadapi
terhadap masalah yang dihadapi. suatu masalah dalam pekerjaannya. Namun
Kemudian untuk memberikan arti dan demikian perlu diketahui bahwa semakin
makna dalam pemecahan masalah penulis tua seseorang itu berarti kemampuan
menggunakan metode kuantitatif. Menurut fisiknya akan berkurang daripada pegawai
Sugiono (2016:8) penelitian kuantotatif yang lebih muda . jadi usia tua dan muda
adalah metode penelitian yang digunakan mempunyai masing – masing kelebihan
untuk meneliti pada populasi atau sampel dan kekurangan.
tertentu, pengumpulan data menggunakan 3. Pendidikan
instrument penelitian, analisis data bersifat Pendidikan merupakan suatu usaha
kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk guna memberikan pengembangan terhadap
menguji hipotesis. pola pikir kita dalam memahami dan
menilai sesuatu, dimana dari tingkat
3. Hasil dan Pembahasan pendidikan kita akan mengetahui
A. Identitas Responden kemampuan seseorang yang cenderung
Identitas responden merupakan akan mempengaruhi pola pikir serta
keterangan yang diperoleh peneliti melalui tingkah laku seseorang. Tidak jarang orang
kuisioner yang telah disebarkan kepada yang makan tinggi pendidikan seseorang
sejumlah responden yang berkaitan dengan maka akan semakin matang pola fikirnya
jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa dalam berbuat dan bertingkah laku dalam
kerja, pangkat / golongan, dan usia mengambil keputusanserta melaksanakan
responden. Dimana semua data ini berguna pekerjaan.
untuk perlengkapan dari pada penelitian 4. Masa Kerja
yang penulis lakukan. Masa kerja merupakan lamanya
1. Jenis Kelamin seseorang bekerja dalam suatu organisasi.
Jenis kelamin sangat mempengaruhi Masa kerja juga mempengaruhi sikap dan
sikap dan tingkah laku responden dalam tingkah laku seorang pegawai dalam
menghadapi suatu pekerjaan, dimana menjalankan suatu pekerjaan dimana
seorang pria bisa bekerja lebih cepat dari pegawai yang memiliki masa kerja yang
pada wanita, begitu juga wanita biasanya lama biasanya lebih memahami pekerjaan
bekerja lebih rapih dari pada pria dalam yang didalami serta dapat memberikan
menentukan hasil dari pekerjaan. pengalamannya kepada pegawai yang
Keduanyapun memiliki kelebihan dan baru.
kekurangan, untuk itu diharapkan agar
keduanya saling dapat mengisi Implementasi Layanan E-Puskesmas
danmelengkapi kekurangan sehingga tim Pada Pusat Kesehatan Masyarakat Di
kerja yang solid dapat tercapai. Jenis Kecamatan Indra Jaya Kabupaten Pidie
kelamin juga mempengaruhi emosional Untuk mengetahui implementasi
responden yang bersangkutan, dimana pria layanan e-puskesmas pada pusat kesehatan
masyarakat di Kecamatan Indra Jaya
14
Jurnal Administrasi dan Sosial Sains
Volume -, Nomor -, Bulan Tahun
Kabupaten Pidie dapat dikemukakan dalam hanya baru digunakan oleh internal
beberapa indikator : puskesmas saja, tetapi ada kalanya saat
1. Komunikasi pembuatan surat rujukan pasien pegawai
Komunikasi adalah implementasi puskesmas harus menjelaskan tentang
kebijakan yang efektif yaitu mereka yang adanya penggunaan aplikas e-puskesmas
melaksanakan keputusan harus mengetahui ini karena ada sedikit perbedaan dengan
apa yang harus dilakukan. Idikator dari yang konvesional sehingga pasien berhak
komunikasi memiliki 2 item penilaian tau. Berdasarkan jawaban di atas maka
yaitu sumber informasi dan kejelasan dapat disimpulkan bahwa Implementasi
informasi. Untuk melihat tanggapan layanan E-Puskesmas Pada Pusat
responden yakni pegawai Puskesmas Indra Kesehatan Masyarakat Di Kecamatan
Jayabagian yang mengoperasikan langsung Indra Jaya Kabupaten Pidie tanggapan
E-Puskesmas terkait dengan indicator responden pegawai Puskesmas Indra
komunikasi yang berada pada kategori Jayadan Kepala Puskesmas Indra
Baik berjumlah 4 orang, sedangkan yang Jayamengenai indicator Komunikasi
berada pada kategori Cukup Baik adalah “Cukup Baik”
berjumlah 7 orang dan yang berada pada 2. Sumber Daya
kategori Kurang Baik berjumlah 1 orang, Sumber daya merupakan faktor
berarti sebagian besar responden yaitu pendukung yang sangat penting dalam
pegawai puskesmas menilai bahwa telah mengimplementasikan kebijakan publik.
menyampaikan informasi kepada Indicator sumber daya memiliki item
masyarakat sebagai pasien terkait dengan penilaian sebanyak 3 item yaitu :
informasi penggunaan aplikasi e- Staf/SDM, Fasilitas dan anggaran. Untuk
puskesmas. melihat hasil tanggapan responden yakni
Selanjutnya untuk sub indicator pegawai Puskesmas Indra Jayaterkait
Kejelasan Informasi dimana jawaban indicator Sumber Daya.
responden Puskesmas Indra Jayayang Analisis Implementasi Layanan E-
berada pada kategori Baik berjumlah 2 Puskesmas Pada Pusat Kesehatan
orang, sedangkan pada kategori Cukup Masyarakat Di Kecamatan Indra Jaya
Baik berjumlah 9 orang dan pada kategori Kabupaten Pidie pada indikator Sumber
Kurang Baik berjumlah 1 orang, berarti Daya secara keseluruhan pelaksanaan
penilaian pegawai Puskesmas Indra sudak cukup baik, berdasarkan hasil
Jayaterhadap sub indicator kejelasan observasi penulis fasilitas di Puskesmas
informasi dirasa Cukup. Indra Jayamemang sudah cukup mewadai
Analisis Implementasi Layanan E- tetapi belum secara keseluruhan karena
Puskesmas Pada Pusat Kesehatan masih ada satu unit pelayanan yaitu poli
Masyarakat Di Kecamatan Indra Jaya Gizi yang belum menggunakan aplikasi e-
Kabupaten Pidie pada indikator puskesmas karena belum adanya komputer
Komunikasi secara keseluruhan untuk menginput data dengan aplikasi e-
pelaksanaan sudak cukup baik, puskesmas sehingga pelayana di poli Gizi
berdasarkan hasil observasi penulis masih manual. Untuk jaringan internet
implementasi E-Puskesmas di Puskesmas sendri Puskesmas Indra Jayasudah
Indra Jayamemang belum maksimal tapi memiliki wifi sendri tetapi penggunaannya
walaupun demikian dengan adanya belum sesuai karena masih tergolong
aplikasi ini cukup memudahkan pegawai rendah kapasitasnya sehingga sering terjadi
puskesmas dalam menginput data gangguan meskipun tidak selalu.
administrasi pasien. Pihak Puskesmas Walaupun aplikasi e-puskesmas di
Indra Jayamemang belum ada melakukan Puskesmas Indra Jayabelum terintegrasi
sosialisasi terkait dengan penggunaan secara keseluruhan tetapi untuk tahap awal
aplikasi e-puskesmas karena aplikasi ini ini sudah bisa dikatakan cukup baik karena
15
Jurnal Administrasi dan Sosial Sains
Volume -, Nomor -, Bulan Tahun
pelayanan yang menggunakan aplikasi ini 2. Minimnya anggaran yang dimiliki oleh
sangat meminimalisir waktu pelayanan. Puskesmas Indra Jayadalam mencukupi
Berdasarkan jawaban di atas maka dapat kebutuhan dalam penggunaan aplikasi
disimpilkan bahwa Implementasi layanan
E-puskesmas
E-Puskesmas Pada Pusat Kesehatan
Masyarakat Di Kecamatan Indra Jaya 3. Kurangnya sumber daya pendukung
Kabupaten Pidie tanggapan responden seperti fasilitas yag terbatas dan juga
pegawai Puskesmas Indra Jayadan Kepala gangguan jaringan internet yang dapat
Puskesmas Indra Jayamengenai indicator menganggu jalannya penggunaan
Sumber Daya adalah “Cukup Baik” aplikasi E-Puskesmas
3. Disposisi 4. Masih ada beberapa staff puskesmas
Disposisi adalah watak dan karakteristik
yang masih minim pengetahuannya
Yang dimiliki oleh implementor. Seperti
komitmen, kejujuran, dan sifat demokratis. tentang komputer
Apabila implementor memiliki disposisi 5. Adanya double job yang harus
yang baik, maka akan dapat menjalankan dilakukan oleh pegawai Puskesmas
kebijakan dengan baik pula seperti apa Indra Jayakarena pelaporan kedinas
yang diinginkan oleh pembuat kebijakan, Kesehatan Kabupaten masih
maka proses implementasi kebijakan juga menggunakan pelaporan manual
akan menjadi efektif. Berikut adalah
sedangkan Puskesmas Indra Jayasudah
jawaban responden pegawai Puskesmas
Indra Jayaterhadap indicator Disposisi. menggunkan aplikasi e-puskesmas
4. Struktur Birokrasi sehingga adanya ketidaksamaan format
Struktur Birokrasi yang bertugas laporan. Hal ini dibenarkan oleh Ibu
mengimplementasikan kebijakan memiliki Imelda Putri selaku Kepala Puskesmas
pengaruh yang signifikan terhadap Indra Jayadalam wawancara dengan
implementasi kebijakan. Salah satu aspek
penulis, bahwa memang format laporan
struktur yang penting dari setiap organisasi
adalah prosedur operasi yang standar dari Dinas Kesehatan Kabupaten beda
(Standart Operating Procedures Atau dengan Format aplikasi E-Puskesmas
SOP). Berikut ini adalah tanggapan karena untuk keseragan format laporan
responden pegawai terhadap indicator memang harus disesuaikan dari Dinas
Struktur Birokrasi. Kesehatan Provinsi.
16
Jurnal Administrasi dan Sosial Sains
Volume -, Nomor -, Bulan Tahun
17
Jurnal Administrasi dan Sosial Sains
Volume -, Nomor -, Bulan Tahun
ke Kontemporer. Depok: PT
Rajagrafindo Persada
Mashur, Dadang. 2016. Administrasi
Pembangunan. Pekanbaru: Alaf Riau
Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih
Sulistyastuti. 2015. Implementasi
Kebijakan Publik. Yogyakarta:
Penerbit GAVA MEDIA
Siagian, Sondang P. 2012. Teori
Pengembangan Organisasi. Jakarta :
PT. Bumi Aksara
Siagian, Sondang P. 2016. Administrasi
Pembangunan. Konsep, Dimensi, Dan
Strateginya. Jakarta : PT. Bumi
Aksara
Siswanto, H.B. 2005. Pengantar
Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara
18