Professional Documents
Culture Documents
Bagansiapiapi
Bagansiapiapi
KECAMATAN BANGKO
TAHUN
2022
UPT PUSKESMAS BAGANSIAPIAPI
Jl. Jambu No. 22 Telp. 082188630878
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatNya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan “Profil
Kesehatan Puskesmas Bagansiapiapi” tahun 2018. Dimana dalam profil ini memuat
berbagai informasi mengenai data dan cakupan Pelayanan Kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Bagansiapiapi selama tahun 2018 yang diperoleh dari seluruh laporan
program kesehatan yang telah dilaksanakan.
Dalam menyelesaikan Profil Kesehatan ini , kami telah mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu sudah selayaknyalah kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu memberikan data dan informasi serta
bantuan kepada kami.
Kami berharap Profil Kesehatan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan kami
mohon kritik, saran dan masukan agar kedepannya kami dapat menyusun Profil
Kesehatan yang lebih baik lagi.
i
DAFTAR ISI
ii
(Perkesmas) ....................................................... 29
IV.1.2 UPAYA KESEHATAN NON ESENSIAL ....................... 29
IV.1.2.1 Pelayanan Kesehatan Jiwa ................................ 29
IV.1.2.2 Pelayanan Kesehatan Olahraga ........................ 29
IV.1.2.3 Pelayanan Kesehatan Lansia ............................. 29
IV.1.2.4 Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat ............. 30
IV.1.3 UPAYA KESEHATAN PERORANGAN ........................ 31
IV.1.3.1 Pelayanan Pemeriksaan Umum ......................... 31
IV.1.3.2 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut ................ 31
IV.1.3.3 Pelayanan KIA yang Bersifat UKP ..................... 32
IV.1.3.4 Pelayanan MTBS ............................................... 34
IV.2 AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN .............. 34
IV.2.1 Cakupan Jaminan Kesehatan ...................................... 34
IV.2.2 Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana
Pelayanan Kesehatan ................................................... 34
IV.3 PERILAKU HIDUP MASYARAKAT .................................... 34
IV.4 KEADAAN LINGKUNGAN ................................................. 35
IV.4.1 Rumah Sehat ............................................................... 35
IV.4.2 Penggunaan Jenis Air Bersih dan Sumber Air Minum . 35
IV.4.2 Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan
(TUPM) Sehat ............................................................... 35
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN ................................ 36
V.1 SARANA KESEHATAN ....................................................... 36
V.1.1 Sarana Pelayanan Kesehatan ...................................... 36
V.1.2 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) ......... 36
V.2 TENAGA KESEHATAN ....................................................... 37
V.3 ANGGARAN KESEHATAN ................................................. 37
BAB VI KESIMPULAN ........................................................................ 38
LAMPIRAN
iii
PENDAHULUAN
1
Bab III : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang hasil-hasil pembangunan kesehatan
sampai dengan tahun 2022 yang mencakup tentang angka kematian,
angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat.
Bab VI : Kesimpulan
Bab ini berisi tentang sajian hal-hal penting yang perlu disimak dan
ditelaah lebih lanjut dalam program Pembangunan Kesehatan
Puskesmas Bagansiapiapi di tahun-tahun mendatang. Selain
keberhasilan program di Puskesmas Bagansiapiapi, hal-hal yang masih
kurang dan perlu mendapat perhatian juga tertuang dalam bab ini dalam
menuju pembangunan kesehatan Puskesmas Bagansiapiapi Tahun
2022
LAMPIRAN
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
II.1.2 KEPENDUDUKAN
II.1.2.1 Jumlah Penduduk
Secara administratif, Puskesmas Bagansiapiapi terdiri dari 4 kepenghuluan dan 4
kelurahan. Penduduk yang jarang dan tersebar tidak merata menyebabkan Pelayanan
Kesehatan kepada masyarakat di beberapa tempat sulit dijangkau.
Menurut data terbaru dari PUSDATIN, jumlah penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022 adalah 118.402 jiwa.
3
Tabel 2.1 Kepadatan Penduduk & Rata-rata Jiwa per Rumah Tangga Menurut
Desa/Kelurahan Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022
Luas Jumlah Kepadatan Rata-Rata
NO DESA Jumlah
Wilayah Rumah Penduduk Jiwa/Ruma
Penduduk
(Ha) Tangga /Ha h Tangga
0 0
29390
28243
laki laki
perempuan
Sumber : Pusdatin
4
Tabel 2.3 Jumlah Sekolah per Desa / Kelurahan
Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022
NO DESA SD SMP SMA JUMLAH
1 Bagan Kota 3 2 1 6
2 Bagan Barat 5 4 5 15
3 Bagan Timur 4 2 1 8
4 Bagan Hulu 8 1 1 8
5 Bagan Jawa 4 3 - 7
Bagan Jawa
6 Pesisir 1 1 2 4
7 Parit Aman 2 - - 2
8 Serusa 1 2 - 3
Jumlah 28 15 10 53
Sumber : BPS Kab. Rohil
5
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
6
III.1.4 ANGKA KEMATIAN KASAR (AKK)
Angka Kematian Kasar adalah jumlah kematian yang terjadi pada suatu waktu
dan tempat tertentu per 1.000 penduduk pada pertengahan tahun.
Estimasi Angka Kematian Kasar (AKK) berdasarkan Hasil Proyeksi Penduduk
2000 – 2025 menunjukan AKK di Propinsi Riau secara umum dapat dilihat pada gambar
berikut:
Tabel 3.1 Estimasi Angka Kematian Kasar per 1.000 Penduduk
Hasil Proyeksi Penduduk Riau Tahun 2000 – 2025
AKK Tahun
2,6 2000
2,4 2005
2,5 2010
2,7 2015
3,1 2022
4,1 2025
Sumber : Profil Kesehatan Prop.Riau Tahun 2011
7
Penyakit diare merupakan masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan
perhatian dari semua pihak bila ditinjau dari angka kesakitan dan angka kematian
yang ditimbulkannya. Berdasarkan kajian dan analisis dari berbagai survei yang
dilakukan, angka kesakitan diare pada semua golongan umur pada saat ini adalah
423/1.000 penduduk. Pada golongan balita episode diare adalah 1,5 kali per tahun.
Secara teoritis, diperkirakan 10 % dari penderita diare akan meninggal akibat
terjadinya proses dehidrasi berat apabila tidak diberikan pengobatan. Diperkirakan
dari 423/1.000 penduduk yang terkena diare setiap tahunnya, hanya 10% yang
datang ke sarana kesehatan. Kondisi ini disebut dengan cakupan pelayanan diare.
Pada tahun 2022 perkiraan kasus diare di Puskesmas Bagansiapiapi
Kabupaten Rokan Hilir sebesar 2868 orang, dimana penderita jenis kelamin
perempuan 1538 orang dan penderita jenis kelamin laki-laki 1330 orang.
Sedangkan jumlah kasus diare yang ditangani di Puskesmas Bagansiapiapi Tahun
2022 sebanyak 5344 orang.
III.2.1.4 Kusta
Penyakit Kusta (Leprosy) adalah penyakit menular menahun disebabkan oleh
kuman Mycobacterium Leprae yang terutama menyerang syaraf tepi, kulit dan organ
tubuh lainnya kecuali susunan syaraf pusat. Masa inkubasi penyakit kusta adalah 2-
5 tahun bahkan bisa lebih.
Berdasarkan data pada laporan program Puskesmas Bagansiapiapi tahun
2022 tidak ditemukan penderita kusta yang baru.
Di samping beberapa angka kesakitan di atas, perlu juga dipaparkan angka
kesakitan di bawah ini :
Tabel 3.2 Angka Kesakitan Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022
NO NAMA INDIKATOR CAPAIAN TAHUN 2022
1 Persentase Balita Dengan Penumonia Ditangani 11.87 %
2 Jumlah Kasus HIV 0
3 Jumlah Kasus AIDS 0
4 Persentase Desa/ Kelurahan KLB Ditangani < 24 Jam 0
5 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita AFP 0
6 Jumlah Kasus Difteri 0
7 Jumlah Kasus Pertusis 0
8 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0
9 Jumlah Kasus Campak 0
10 Jumlah Kasus Polio 0
11 Jumlah Kasus Hepatitis B 0
12 Angka Kesakitan DBD 25
13 Angka Kematian DBD 0
8
14 Angka Kesakitan Filariasis 0
15 Persentase Hipertensi 14,1%
16 Persentase Obesitas 32.7%
17 Persentase IVA Positif 0
18 Persentase Tumor Payudara 0
2403 HIPERTENSI
2500
2220 COMMON COLD
9
Indikator yang sering digunakan khususnya untuk penentuan status gizi ibu hamil
dipelayanan dasar adalah berat badan, lingkar lengan atas (LILA).
Berdasarkan laporan PWS-KIA tahun 2022, dilaporan terdapat 0 kasus kematian
Maternal dan 2 kasus kematian Perinatal di wilayah kerja Puskesmas Bagansiapiapi.
Intervensi yang dilakukan adalah dengan cara pemberian suplementasi langsung
zat besi berupa tablet besi (Fe) kepada ibu hamil. Pemberian tablet Fe diberikan kepada
semua ibu hamil sejak awal kehamilan. Diharapkan setiap ibu hamil dapat minum tablet
Fe setiap hari paling sedikit 90 tablet selama kehamilannya. Cakupan ibu hamil yang
mendapat tablet Fe di Puskesmas Bagansiapiapi tahun 2022 sebesar 89,39% (Fe I) dan
83,77% (Fe IV).
Grafik 3.4 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah ( Fe I & Fe III )
Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022
120
100
80
60
40
20
0
Bagan
Bagan Bagan Bagan Bagan Parit Bagan Puskesm
Jawa Serusa
Kota Hulu Barat Timur Aman Jawa as
Pesisir
Fe 1 93,48 86,29 83,96 89,01 89,66 91,07 90,54 85,71 89,39
Fe 4 86,96 82,61 75,16 97,04 75 89,88 0 77,14 83,77
10
Grafik 3.5 Jumlah Kasus Balita Bawah Garis Merah (BGM)
Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022
Cakupan
BGM/D
Target : <18%
8,00 7,52
7,00 6,66 6,50 6,23
6,00 5,62
5,00
4,00 3,27 3,34
2,88
3,00 2,24
2,00
1,00
0,00
25
20,93
20
14,66
15
11,34
10
6,35
4,83 4,33
5 3,13
0,90 0,81
0
11
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
12
Dilaksanakan di posyandu, sekolah, pertemuan /rapat di kelurahan/kecamatan,
dan kelompok masyarakat. Penyuluhan dilakukan terjadwal, lengkap daftar hadir.
3) UKBM (Usaha Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat)
Salah satu contoh partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan dalam bentuk
Upaya Kesehatan Berbasis Kesehatan (UKBM) salah satunya adalah Posyandu.
Posyandu di Wilayah kerja Puskesmas Bagansiapiapi pada tahun 2022 dilaporkan
sebanyak 39 posyandu balita.
Adapun strata posyandu sebagai berikut:
a) Posyandu Balita
Puskesmas Bagansiapiapi memiliki 39 Posyandu diantaranya 94 % dengan
tingkatan Madya dan 5 % dengan tingkatan purnama. Data posyandu dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Data Posyandu Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Bagansiapiapi Tahun
2022
No Desa Jumlah Posyandu Tingkatan Jumlah Kader
1 Bagan Kota 2 Posyandu Madya 2 5 orang
2 Bagan Timur 7 posyandu Madya 7 35 orang
3 Bagan Jawa 5 posyandu Madya 4, Purnama 1 25 orang
4 Bagan Jawa Pesisir 3 posyandu Madya 3 14 orang
5 Bagan Hulu 10 posyandu Madya 10 40 orang
6 Bagan Barat 7 posyandu Madya 7 28 orang
7 Serusa 2 posyandu Purnama 2 8 orang
8 Parit Aman 3 posyandu ,Purnama 3 15 orang
JUMLAH 39 posyandu Madya 33, Purnama 6 170 orang
b. Posyandu Lansia
Berikut ini data jumlah posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas
Bagansiapiapi untuk masing-masing desa pada tahun 2022:
Tabel 4.3 Data Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Bagansiapiapi
Tahun 2022
Jumlah
No Desa
Posyandu
1 Bagan Kota 4 posyandu
2 Bagan Timur 2 posyandu
3 Bagan Jawa 2 posyandu
4 Bagan Jawa Pesisir 2 posyandu
5 Bagan Hulu 3 posyandu
6 Bagan Barat 2 posyandu
7 Serusa 2 posyandu
8 Parit Aman 3 posyandu
JUMLAH 20 posyandu
13
4) PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat)
Persentase rumah tangga Berprilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat dilihat pada
Gambar di bawah ini
Grafik 4.3
Persentase Rumah Tangga ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022
7400
7200
7123
7000
6800
6600
6400
6200 6088
6000
5800
5600
5400
RT Dipantau RT ber PHBS
Berdasarkan hasil survei PHBS Puskesmas Bagansiapiapi tahun 2022, jumlah rumah
tangga yang dipantau sebesar 7356. Dari jumlah rumah tangga yang dipantau jumlah rumah
tangga ber-PHBS sebesar 6088 (85.46%).
14
Sehingga tujuan program ini adalah berubahnya, terkendalinya atau hilangnya semua
unsur fisik dan lingkungan yang terdapat di masyarakat yang dapat memberi dampak
yang kurang baik terhadap kesehatan mereka. Capaian Target kegiatan Kesehatan
Linkungan secara garis besar telah mencapai target. Capaian target program dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
AKSES JAMBAN
NO KELURAHAN/ JUMLAH JSP JSSP SHARING BABS
DESA KK % AKSES
KK % KK % KK % KK % JAMBAN
1 Bagan Kota 1113 863 77.5 35 1.29 215 19.32 0 0 98.1
2 Bagan Barat 2718 2471 90.9 135 5.00 65 2.39 47 1.73 100
3 Bagan Timur 2700 1787 66.2 294 9.29 580 21.48 39 1.44 98.4
4 Bagan Hulu 3165 2540 80.3 391 26.60 178 5.62 56 1.77 114.2
5 Bagan Jawa 1470 1052 71.6 283 41.86 86 5.85 49 3.33 122.6
6 Bagan Jawa Pesisir 676 381 56.4 149 13.61 108 15.98 38 5.62 91.6
7 Parit Aman 1095 591 54.0 301 46.96 112 10.32 91 8.31 119.5
8 Serusa 641 331 51.6 143 1.05 102 15.91 65 10.14 78.7
TOTAL 13578 10016 548.4 1731 145.66 1446 96.78 385 32.35 823.21
Sumber : Data Baseline STBM
15
2) Pengawasan TTU ( Tempat- Tempat Umum)
Ada beberapa jenis TTU yang ada di Wilayah Puskesmas Bagansipaiapi, data
jumlah dan inspeksi sanitasi TTU yang ada di wilayah Puskesmas Bagansiapiapi dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.7 Data Pengawasan TTU di Wilayah Kerja Puskesmas Bagansiapiapi
Tahun 2022
JUMLAH
JUMLAH HASIL PEMERIKSAAN
No JENIS SARANA DIPERIKSA
TERDATA
JML % MS % TMS %
1 Hotel Melati/Losmen 14 10 71.42% 8 80% 2 20%
Sumber : Laporan Inspeksi TTU Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022
TTU yang diperiksa (10) ini masih belum mencapai target yaitu 100% ini
dikarenakan ada sebagian TTU belum memiliki sarana dasar sanitasi. Upaya yang akan
dilakukan antara lain pendekatan/pembinaan kepada pihak pengelola TTU untuk
mengupayakan membangun sarana sanitasi dasar dan mengupayakan bantuan
pemerintah dan masyarakat /pengelola untuk pembuatan sarana sanitasi dasar.
3) Pengawasan TPM (Tempat Pengolahan Makanan)
Ada Beberapa jenis TPM di wilayah Kerja Puskesmas Bagansiapiapi yang
tersebar di desa-desa Kecamatan Bangko. Pendataan dan inspeksi sanitasi telah
dilaksanakan pada 77 Tempat Pengolahan Makanan dan depot air minum 100% dan
yang memenuhi syarat 64,17 % (43 Tempat Pengolahan Makanan). Data TPM dan hasil
Inspeksi sanitasi TPM dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.8 Data Pengawasan TPM di Wilayah Kerja Puskesmas Bagansiapiapi
Tahun 2022
JUMLAH HASIL PEMERIKSAAN
No JENIS SARANA JUMLAH DIPERIKSA
TERDATA JML % MS % TMS %
1 Jasa Boga 5 5 100 2 40 2 40
2 Rumah Makan 13 13 100 0 0 0 0
3 Makanan Jajanan 25 25 100 10 40 8 32
4 Depot Air Minum 31 30 96.77 30 96.77 20 64.51
TOTAL 74 73 100 42 176.77 30 136.51
Sumber : Laporan Inspeksi Sanitasi TPM 2022
Untuk beberapa TPM yang belum memenuhi syarat karena pedagang masih sulit
merubah prilakunya, sehingga pedagang belum bisa melaksanakan saran-saran dari
petugas kesehatan. Upaya yang akan dilakukan adalah dengan memberikan
pembinaan dan penyuluhan secara berkesinambungan
IV.1.1.3 Pelayanan KIA-KB
Seorang ibu mempunyai peran yang sangat penting di dalam pertumbuhan bayi
dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang
hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan
masa pertumbuhan bayi dan anaknya. Program ini bertujuan untuk menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
16
a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Pemeriksaan kesehatan ibu hamil oleh tenaga kesehatan selama masa
kehamilan mencakup timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah,
imunisasi TT, pemberian tablet besi minimal 90 tablet serta ukur fundus uteri.
Pemeriksaan kesehatan ibu hamil selama kehamilan paling sedikit 4 (empat) kali
pemeriksaan.
1) Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil oleh Tenaga Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan ibu hamil oleh tenaga kesehatan terdiri dari kunjungan
ANC pertama (K1) dan pelayanan ANC sebanyak 4 kali selama masa kehamilan (K4).
Gambar dibawah ini menunjukkan cakupan pemeriksaan kesehatan ibu hamil oleh
tenaga kesehatan Puskesmas Bagansiapiapi tahun 2022.
Target :
K1 : 100%, K4 : 100%
100,00
95,00
90,00
85,00
80,00
75,00
Bagan
Bagan Bagan Bagan Bagan Parit Bagan Puskesma
Jawa Serusa
Kota Hulu Barat Timur Aman Jawa s
Pesisir
K1 85,14 96,17 93,47 95,33 89,83 97,13 90,14 87,50 93,16
K4 84,46 96,17 83,68 94,39 89,83 93,68 88,73 87,50 90,19
17
3) Pemberian Tablet Tambah Darah
Tablet tambah darah diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia ibu hamil
dan pendarahan pada waktu melahirkan. Pemberian tablet tambah darah diberikan
minimal sebanyak 90 tablet (Fe3) selama kehamilan. Cakupan pemberian tablet Fe1 di
Puskesmas Bagansiapiapi tahun 2022 sebesar 93.16% dan Fe3 90.19%. Cakupan
pemberian tablet Fe1 sudah mencapai target (90%) dan cakupan pemberian tablet Fe3
sudah mencapai target yang ditetapkan (90%). Gambaran pencapaian ibu hamil
mendapat tablet Fe1 dan Fe3 dapat dilihat pada gambar berikut:
Grafik 4.10 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah ( Fe1 & Fe3 )
Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022
100
95
90
85
80
75
Bagan
Bagan Bagan Bagan Bagan Parit Bagan Puskesm
Jawa Serusa
Kota Hulu Barat Timur Aman Jawa as
Pesisir
Fe 1 85,14 96,17 93,47 95,33 89,83 97,13 90,14 87,5 93,16
Fe 3 84,46 96,17 83,68 94,39 89,83 93,68 88,73 87,5 90,19
18
nifas pada tahun 2022 sebesar 90.38% (KF III). Cakupan ini sudah mencapai target
SPM (69%). Gambaran pelayanan ibu nifas per desa dapat dilihat pada gambar berikut
Grafik 4.12 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas PuskesmasTahun 2022
TARGET 69%
98
96
94
92
90
88
86
84
82
Bagan
Bagan Bagan Bagan Bagan Parit Bagan Puskesma
Jawa Serusa
Kota Hulu Barat Timur Aman Jawa s
Pesisir
KF I 88,03 90,33 87,54 91,67 90,27 97,01 89,71 89,71 90,38
KF III 88,03 90,33 87,54 91,67 90,27 97,01 89,71 89,71 90,38
Dari gambar diatas terlihat bahwa dari 8 desa di wilayah kerja puskesmas semua
nya sudah mencapai target SPM.
3) Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Yang Mendapat Vitamin A
Cakupan pelayanan kesehatan pada ibu nifas yang mendapatkan vitamin A di
Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022 sebesar 90.09 % dan belum mencapai target
SPM (100%) dimana gambaran cakupan pelayanan pada ibu nifas yang mendapatkan
vitamin A dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4.13 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas
Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022
CAKUPAN VIT A BUFAS I & II
PUSKESMAS BAGANSIAPIAPI TAHUN 2022
TARGET : 100 %
94 93,04
91,79 90,92
92 90,81 90,20 90,09
89,45
90 88,3 87,51
88
86
84
Bagan
Bagan Bagan Bagan Bagan Parit Bagan Puskesma
Jawa Serusa
Kota Hulu Barat Timur Aman Jawa s
Pesisir
VIT A 88,3 90,81 87,51 91,79 90,20 93,04 89,45 90,92 90,09
VIT A II 88,3 90,81 87,51 91,79 90,20 93,04 89,45 90,92 90,09
19
c. Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita
Upaya meningkatkan pertumbuhan bayi dan balita serta penurunan angka
kesakitan dan kematiannya dilakukan dengan tindakan preventif berupa kunjungan
neonatus oleh tenaga kesehatan, pemberian imunisasi, pemberian vitamin A,
peningkatan penggunaan ASI Ekslusif dan pemberian makanan pendamping ASI (MP-
ASI) bagi keluarga miskin.
1) Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi
Cakupan kunjungan neonatus pertama (KN1) adalah pelayanan kesehatan
neonatus pada masa 6 s/d 48 jam setelah lahir sesuai dengan standar. Adapun
cakupan kunjungan neonatus pertama (KN1) di wilayah kerja Puskesmas Bagansiapiapi
tahun 2022 sebesar 96.80%. Sedangkan untuk cakupan kunjungan neonatus 3 kali
sama dengan kunjungan neonatus 1 kali sebesar 97%, dan belum mencapai target
(100%). Cakupan kunjungan neonatus 3 kali (KN3) yang terbesar di desa Bagan Timur
sebesar 99.47%, dan yang terendah di desa Bagan Barat sebesar 94.30%.
Grafik 4.14 Cakupan Kunjungan Neonatus 3 kali (KN3) & Kunjungan Neonatus 3
kali (KN3) Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS I & III
PUSKESMAS BAGANSIAPIAPI TAHUN 2022
TARGET :100%
99,47 99,35
100 98,41
99
98 97,12 96,83 96,80
97 96,23
96 94,66
95 94,30
94
93
92
91
Bagan
Bagan Bagan Bagan Bagan Parit Bagan Puskesma
Jawa Serusa
Kota Hulu Barat Timur Aman Jawa s
Pesisir
KN I 94,66 97,12 94,30 99,47 96,23 99,35 98,41 96,83 96,80
KN III 94,66 97,12 94,30 99,47 96,23 99,35 98,41 96,83 96,80
20
1) Melakukan Stimulasi yang memadai artinya merangsang otak balita sehingga
perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian
pada balita berlangsung secara optimal sesuai dengan umur anak.
2) Melakukan Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang artinya melakukan
skrining atau mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang
balita termasuk menindaklanjuti setiap keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh
kembang anaknya.
3) Melakukan Intervensi Dini penyimpangan tumbuh kembang balita artinya
melakukan tindakan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak untuk
memperbaiki penyimpangan tumbuh kembang pada seorang anak agar tumbuh
kembangnya kembali normal atau penyimpanggannya tidak semakin berat. Apabila
balita perlu dirujuk, maka rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin sesuai
dengan indikasi.
e. Pelayanan Peserta KB
Cakupan peserta KB Aktif di wilayah kerja Puskesmas Bagansiapiapi tahun 2022
sebesar 63.08 % dan tidak mencapai target SPM yaitu 66%.
Grafik 4.15 Jumlah Per Desa Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022
TARGET : 66 %
90 82,2
78,2
80
70 61,5
60
50 41,2
40 31,4
30
20 13,7
10
0
Bagan Kota Bagan Barat Bagan Hulu Bagan Timur Bagan Jawa Bagan Jawa
Pesisir
21
2) Pemantauan Pertumbuhan Balita
Pemantauan pertumbuhan anak Balita dilakukan melalui pelayanan gizi di
Posyandu (penimbangan Balita, pelayanan terpadu, PMT baik pemulihan maupun
penyuluhan) :
a) Pemantauan pertumbuhan dilakukan disemua posyandu setiap bulan
b) Kegiatan dilakukan dengan sistem 5 meja dan dilakukan secara terpadu
c) Berat Badan (BB Balita) ditulis dalam KMS atau Buku KIA kalau ada dan dicatat
dalam laporan SIP.
Hasil kegiatan penimbangan dapat dilihat pada tahun 2019 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 4.16 Hasil Kegiatan Penimbangan di Wilayah Kerja Bagansiapiapi Tahun
2022
No Tolak Ukur Jumlah
1 Jumlah Balita Yang Ada (S) 6322
2 Jumlah Balita Yang punya KMS (K) 5430
3 Jumlah Balita Yang Ditimbang (D) 1842
4 Jumlah Balita Yang Naik BB-nya (N) 926
5 Jumlah Balita Dibawah Garis Merah (BGM) 68
6 Tingkat Pencapaian
a. K/S % 85.89%
b. D/S % 29.14%
c. N/D % 50.26%
22
Pada tahun 2022 persentase balita di wilayah kerja Puskesmas Bagansiapiapi
yang mendapat vitamin A Biru yaitu 62.00 % belum mencapai target (80%). Namun jika
dilihat per desa, ada 1 desa yang sudah mencapai target, yaitu Serusa (94.38%).
Berikut merupakan gambar cakupan pemberian Vitamin A Biru Puskesmas
Bagansiapiapi
Grafik 4.17 Cakupan Pemberian Vitamin A Biru Puskesmas Bagansiapiapi Tahun
2022
Cakupan Vitamin A Biru 2022
Target : 80%
88,24 94,38
100,00
74,17 68,00
80,00 66,36 62,00
59,81 57,68
60,00
40,00 29,14
20,00
0,00
Vitamin A merah diberikan kepada balita umur 12-59 bulan. Pada gambar dapat
dilihat bahwa pada tahun 2022 persentase balita di wilayah kerja Puskesmas
Bagansiapiapi yang mendapat vitamin A merah yaitu 54.36% dan belum mencapai
target (80%).
Grafik 4.18 Cakupan Pemberian Vitamin A Merah Puskesmas Bagansiapiapi
Tahun 2022
Cakupan Vit A Merah 2022
Target : 80%
100,00 89,84
81,01 75,38
80,00 59,59
54,21 47,96 54,36
60,00 44,66
40,00
20,00 11,99
0,00
4) ASI Eksklusif
ASI Eksklusif adalah memberikan ASI (Air Susu Ibu) saja dari bayi umur 0-6
bulan tanpa memberikan makanan dan atau minuman lain kecuali sirup obat.
Pemberian ASI secara Ekslusif dapat menurunan angka kematian bayi dan sekaligus
meningkatkan status gizi masyarakat menuju tercapainya kwalitas sumberdaya manusia
yang memadai. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
a) Diperoleh peningkatan pengetahuan dan kemampauan petugas kesehatan di
tingkat Puskesmas dalam upaya meningkatkan penggunaan ASI di masyarakat.
23
b) Diperolehnya perubahan perilaku gizi masyarakat untuk selalu memberikan ASI
secara eksklusif kepada bayinya sampai umur 6 bulan.
Persentase bayi yang diberi ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Bagansiapiapi
tahun 2022 sebesar 41.29%, pencapaian ini belum mencapai target (65%). Adapun
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Grafik 4.18 Cakupan Bayi yang diberi ASI Eksklusif
di Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022
24
1 Bagan Kota 1 0 12 14 0 26 0 7 19 0 0
2 Bagan Hulu 1 0 15 11 0 26 0 13 13 0 0
Bagan
3 1 0 12 14 0 26 0 6 20 0 0
Barat
Bagan
4 1 0 13 13 0 26 0 15 11 0 0
Timur
5 Parit Aman 1 0 10 16 0 26 0 11 15 0 0
Bagan
6 1 0 13 13 0 26 0 14 12 0 0
Jawa
Bgn Jawa
7 1 0 10 16 0 26 0 13 13 0 0
Pesisir
8 Serusa 1 0 11 15 0 25 1 11 15 0 0
a. BCG
Grafik 4.20 Cakupan Imunisasi BCG Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022
80 67,38 62,98 66,66 68,86
58,27 59 55,58
60 50,00
40 25,95
20
0
BAGAN
BAGAN BAGAN BAGAN BAGAN BAGAN PARIT PUSKESM
JAWA SERUSA
KOTA BARAT HULU TIMUR JAWA AMAN AS
PESISIR
Series 1 25,95 67,38 58,27 50,00 62,98 66,66 68,86 59 55,58
25
b. Cakupan DPT/HB-Hib 3
Gambar 4.21 Cakupan Imunisasi DPT/HB-Hib 3
Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022
90
79,36 79,24
80
65,82 66,66
70 60,10
56,49 56,36
60
50 45,3
40
30 21,37
20
10
0
BAGAN
BAGAN BAGAN BAGAN BAGAN BAGAN PARIT PUSKESM
JAWA SERUSA
KOTA BARAT HULU TIMUR JAWA AMAN AS
PESISIR
Series 1 21,37 45,3 65,82 60,10 56,49 79,36 79,24 66,66 56,36
26
e. Cakupan Desa / Kelurahan UCI (Universal Child Imunization)
Cakupan desa/kelurahan UCI di Puskesmas Bagansiapiapi tahun 2022 sebesar
93,67 % sudah mencapai target yang ditetapkan (90 %). Desa yang mencapai target
UCI pada tahun 2022 ada 3 desa, yaitu Bagan Jawa Pesisir,parit aman dan serusa.
2) Program Pemberantasan Penyakit Tuberkulosa Paru (TB Paru)
Pada Tahun 2022 ditemukan 1215 suspect TB. Setelah melalui pemeriksaan
BTA sebanyak 122 orang diantaranya positif.
Grafik 4.23 Cakupan Penemuan Penyakit Tuberkolosis Paru (TB Paru)
Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022
140
120
100
80
Jumlah
60
40
20
0
Parit B.Jawa
B. Kota B.Timur B.Barat B. Hulu Serusa B. Jawa Total
Aman Pesisir
BTA (+) 14 18 22 25 11 2 27 3 122
27
target
28
Grafik 4.25 Jumlah Kunjungan Pasien Lansia Per Bulan
Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022
NO BULAN JUMLAH
1 Januari 308
2 Februari 116
3 Maret 123
4 April 336
5 Mei 415
6 Juni 233
7 Juli 455
8 Agustus 388
9 September 409
10 Oktober 302
11 November 441
12 Desember 304
TOTAL 3830
29
IV.1.3 UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
IV.1.3.1 Pelayanan Pemeriksaan Umum
Upaya pelayanan kesehatan dalam gedung yang dilaksanakan di Puskesmas
Bagansiapiapi meliputi pelayanan rawat jalan. Sebagai gambaran umum jumlah
kunjungan Ruang Pelayanana Pemeriksaan Umum dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 4.27 Jumlah Kunjungan Ruang Pemeriksaan Umum
di Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022
JUMLAH
NO BULAN TOTAL
BPJS UMUM
1 Januari 145 86 231
2 Februari 145 72 217
3 Maret 148 55 203
4 April 85 54 166
5 Mei 85 81 166
6 Juni 105 72 177
7 Juli 110 147 257
8 Agustus 182 94 276
9 September 188 190 378
10 Oktober 202 152 354
11 November 261 149 410
12 Desember 146 83 229
TOTAL 1802 1235 3037
30
IV.1.3.3 Pelayanan KIA yang bersifat UKP
Pelayanan KIA di Puskesmas Bagansiapiapi memiliki pelayanan dalam gedung
diantarnya:
1) Pemeriksaan Ibu hamil :
Pelayanan ANC terpadu diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten, meliputi:
a) Anamnesa
b) Pemeriksaan : fisik (umum/kebidanan) psikologis (kejiwaan) ibu hamil dan lab
(atas indikasi)
c) Penanganan dan tindak lanjut kasus (sesuai risiko yg ada)
2) Standar pelayanan minimal Ibu hamil :
a) Timbang BB dan ukur TB
b) Ukur LILA
c) Ukur Tekanan darah
d) Ukur Tinggi fundus uteri
e) Hitung denyut jantung janin (DJJ)
f) Tentukan presentasi janin
g) Pemberian imunisasi TT lengkap
h) Pemberian Tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan
i) Tatalaksana/ penanganan kasus
j) KIE Efektif (Temu wicara/konseling) termasuk Program Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dan KB pasca persalinan
k) Pemeriksaan laboratorium rutin ibu
l) Pertolongan persalinan normal dan mampu PONED di Puskesmas
Bagansiapiapi
3) Pelayanan Ibu Nifas meliputi : Pemeriksaan TD, Nadi, Respirasi, suhu, Pemeriksaan
tinggi FU (involusi uterus), Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran pervaginam
lainnya. Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bln, Pemberian kapsul
vit A 200.000 IU 2x (segera setelah melahirkan dan 24 jam berikutnya), Pelayanan
KB pasca salin
4) Penanganan Neonatal
Adapun Jumlah kunjungan Pelayanan Kesehatan Ibu pada tahun 2022 dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.29 Jumlah Kunjungan Pelayanan Kesehatan Ibu
Puskesmas Bagansiapiapi Tahun 2022
JUMLAH
NO BULAN TOTAL
BARU LAMA
1 Januari 10 8 18
2 Februari 60 36 96
3 Maret 58 43 101
4 April 48 32 80
5 Mei 35 25 60
6 Juni 50 39 89
7 Juli 60 61 121
31
8 Agustus 45 54 99
9 September 40 108 148
10 Oktober 45 82 127
11 November 40 79 119
12 Desember 40 70 110
TOTAL 531 637 1168
32
7 Juli 542
8 Agustus 331
9 September 444
10 Oktober 635
11 November 737
12 Desember 624
TOTAL 5.572
33
rumah yang sesuai. Rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan
akan beresiko menjadi sumber penularan berbagai jenis penyakit.
Pada tahun 2022 persentase rumah sehat di kawasan Puskesmas Bagansiapiapi
yaitu sebesar 85.64% .
34
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
35
V.1.2 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakt (UKBM)
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakt (UKBM) di wilayah kerja Puskesmas
Bagansiapiapi Tahun 2022 terdapat 1 (satu) Polindes , yaitu Polindes Parit Aman.
36
BAB VI
KESIMPULAN
37
9. Pada tahun 2022 semua rasio tenaga kesehatan di Puskesmas Bagansiapiapi
belum mencapai target nasional dan penyebarannya belum merata.
❖ Rasio dokter umum seharusnya 24 per 60.000 penduduk, tetapi jumlah dokter
yang tersedia hanya 14 orang.
❖ Rasio dokter gigi seharusnya adalah 6,6 per 60.000 penduduk, tetapi jumlah
dokter gigi yang ada hanya 2 orang.
❖ Rasio bidan seharusnya 60 per 60.000 penduduk, tetapi yang tersedia 53
orang.
❖ Rasio perawat seharusnya 70,8 per 60.000 penduduk, tetapi yang tersedia
hanya 55 orang.
❖ Rasio farmasi seharusnya 6 per 60.000 penduduk, tetapi yang ada hanya 5
orang.
❖ Rasio tenaga gizi seharusnya 13,2 per 60.000 penduduk, tetapi yang tersedia
hanya 3 orang.
❖ Rasio tenaga kesehatan masyarakat dan sanitasi seharusnya 24 per 60.000
penduduk, tetapi yang ada hanya 5 orang SKM. Saat ini Puskesmas
Bagansiapiapi memiliki tenaga rekam medis 1 orang sehingga mempengaruhi
kinerja yang ada di Puskesmas.
❖ Rasio – rasio tersebut di atas apabila memasukkan tenaga kesehatan yang
ada di RSUD Dr.R.M.Pratomo seharusnya sudah mencapai target, kecuali
tenaga gizi,sanitarian dan rekam medis.
❖ Akibat ketidakcukupan rasio beberapa petugas di Puskesmas Bagansiapiapi,
maka terjadi penempatan petugas yang tidak sesuai dengan kompetensi.
10. Masih adanya kesalahan dalam pencatatan dan pelaporan data dari desa ke
puskesmas sehingga data yang diperoleh kurang akurat.
11. Masih belum meratanya penyebaran tenaga kesehatan sampai ke tingkat desa
akibat banyaknya kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas induk untuk petugas
puskesmas 24 jam.
12. Masih belum tersedianya dana operasional puskesmas secara optimal sehingga
tetap memanfaatkan dana dukungan dari BPJS Kesehtan.
13. Masih belum terlibatnya semua praktek mandiri di wilayah kerja Puskesmas
Bagansiapiapi melaporkan kegiatan pelayanan kesehatannya.
38