Professional Documents
Culture Documents
Askep Pekan 1
Askep Pekan 1
OLEH :
Hilda Arisandi
70900122034
( ) ( )
Laporan pendahuluan ini berisi definisi, fisiologi, faktor yang mempengaruhi dan
penyimpangan KDM. Pada Asuhan Keperawatan terdapat pengkajian, diagnosis, intervensi,
implementasi, dan evaluasi keperawatan.
Di dalam penulisan laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini tentunya masih ada
kekurangan di dalamnya, sehingga penulis memerlukan masukan dan saran yang
membangun dari pembaca agar segala kesalahan dapat diperbaiki. Sesungguhnya
kesempurnaan hanya milik Allah swt.
Sekian
Penulis
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
normal, cepat dan tidak terkendali yang terjadi pada jaringan payudara. CA mammae
pada umumnya menyerang kaum wanita, tetapi tidak menutup kemungkinan juga
sekali yaitu 1:100. CA mammae adalah salah satu jenis kanker yang juga menjadi
penyebab kematian terbesar kaum wanita di dunia, termasuk Indonesia (Mulyani dan
Rinawati, 2013).
B. Etiologi
CA mammae tidak seperti kanker leher rahim (serviks) yang dapat diketahui
dijelaskan. Akan tetapi, banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa factor
mammae, faktor-faktor tersebut disebut faktor risiko. Wanita yag memiliki faktor
risiko belum tentu wanita tersebut pasti akan menderita CA mammae, tetapi faktor
yang utama, berhubungan dengan keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik.
a. Faktor demografik
1. Jenis kelamin
(Pamungkas, 2011).
2. Usia
Semakin tua usia seorang wanita, maka semakin tinggi risiko untuk
mammae yaitu pada usia 50-69 tahun (Mulyani & Rinawati, 2013). Secara
wanita usia tua karena wanita yang berusia tua akan mengalami paparan
hormon lebih panjang dibanding dengan wanita usia muda (Utami, 2012).
3. Ras
4. Status pernikahan
Wanita yang menikah pada usia dimana 30 tahun dan melahirkan anak
pertama pada usia diatas 35 tahun memiliki risiko yang lebih besar terkena
b. Faktor genetic
Mutasi yang paling banyak terjadi pada CA mammae adalah pada gen
BRCA 1 dan BRCA 2. Sel yang normal, gen ini membantu mencegah
pertumbuhan abnormal. Wanita dengan mutasi pada gen BRCA 1 dan BRCA
hubungan yang dekat secara genetik. Wanita dengan mutasi pada gen BRCA
1 dan BRCA 2, tidak hanya berisiko untuk CA mammae saja, tetapi juga
2010).
memeriksa gen dan faktor proliferasinya, maka riwayat kanker pada keluarga
1) Tiga atau lebih keluarga dari sisi keluarga yang sama terkena CA
2) Dua atau lebih keluarga dari sisi yang sama terkena CA mammae atau
3) Adanya keluarga dari sisi yang sama terkena CA mammae dan ovarium.
c. Konsumsi alcohol
pada wanita menopause sekitar 30 menit per harinya dapat menurunkan 20%
risiko CA mammae pada wanita dengan berat badan normal. Namun, aktivitas
fisik yang dikombinasikan dengan diet sehat dapat menurunkan berat badan
salah satu faktor risiko terjadinya CA mammae. Wanita dengan berat badan
berlebih memiliki risiko CA mammae lebih besar setelah menupause. Hal ini
dan esterogen akan dihasilkan oleh jaringan lemak. Apabila seorang wanita
C. Manefestasi klinis
timbul pembengkakan
3. Adanya perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting susu,
7. Adanya ulkus
10. Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun sudah
diobati, serta puting susu seperti koreng atau eksim dan tertarik ke dalam
11. Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lain.
(Moorhead,dkk, 2013)
D. Penatalaksanaan
a. Pembedahan
1. Mastektomi radikal yang dimodifikasi
pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat namun otot
2. Mastektomi total
otot pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan
3. Lumpektomi/tumor
Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot
pectoralis mayor.
b. Radioterapi
c. Kemoterapi
d. Manipulasi hormonal.
lainnya.
e. Biopsi
E. Patofisiologi
berasal dari jaringan epithelial, dan paling sering terjadi pada system
dari sebuah sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk
ditemukan jik asudah teraba, biasanya oleh wanita itu sendiri. Gejala
kedua yang paling sering terjadi adalah cairan yang keluar dari
ulserasi(AzarinaKhoirun, 2017.)
dan nyeri. Karsinoma ini menginfasi kulit dan jaringan limfe. Tempat
yang paling sering untuk metastase jauh adalah paru, pleura, dantulang
(AzarinaKhoirun, 2017).
kejaringan sekitarnya, dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah.
stressor kepada tubuh dan memicu respon neuron endokrin eresponter diri
dari system saraf simpati yang bertugas melindungi tubuh dari ancaman
cidera. Bila stress terhadap system cukup gawat atau kehilangan banyak
darah, maka mekanisme kompensasi dari tubuh terlalu banyak beban dan
terjadinya syock.
yang deket maupun yang jauh antara lain limfogen yang menjalar
kekelenjar limfe aksilasis dan terjadi benjolan, dari sel epidermis penting
1. Anatomi Payudara
Payudara dewasa terletak pada setiap sisi sternum dan meluas
setinggi antara costa kedua dan keenam secara vertikal dan antara tepi
akhir kehamilan berat sekitar 400 – 600 gram, sedangkan berat payudara
pada masa menyusui dapat mencapai 600 – 800 gram (Fikawati, Syafiq &
Karima, 2015).
Jaringan payudara juga dapat berkembang sampai ke aksila yang
ujung saraf peraba yang penting pada proses refleks saat menyusui. Areola
dan duktus berpusat ke arah papilla (Fikawati, Syafiq & Karima, 2015).
Dalley, 2013):
metastasis sel – sel kanker.Limf berjalan dari putting, areola, dan lobuli
Dalley, 2013):
a. Sebagian bersar limf (> 75%), terutama dari quadran payudara lateral,
b. Sebagian besar limf yang lain, terutama dari quadran payudara medial,
sedangkan limf dari quadran inferior (Smeltzer & Bare, 2010) dapat
Limf dari kulit payudara, kecuali putting dan areola, bermuara ke nodi
truncus subclavius, yang juga mendrainase limf dari ekstremitas atas.Limf dari
tradisional, truncus tersebut dijelaskan sebagai suatu penyatuan satu sama lain dan
dengan truncus jugularis, yang mendrainase kepala dan leher untuk membentuk
ductus lymphaticus dextra pendek pada sisi kanan atau masuk terminasi pada
profunda yang menutupi musculus pectoralis major untuk mencapai kulit, yang
meliputi payudara pada jaringan subkutan yang menutupi otot tersebut. Cabang
simpatis ke pembuluh darah pada payudara dan otot polos pada kulit di atasnya
Stadium II A : tumor tidak ditemukan pada payudara tapi sel – sel kanker
bening ketiak, atau tumor yang lebih besar dari 2 cm tapi tidal lebih
ketiak. tumor yang lebih besar dari 2 cm, tetapi tidak ada yang lebih
dekat tulang dada, atau tumor dengan ukuran berapa pun dimana
Stadium III B : tumor dengan ukuran tertentu dan telah menyebar ke dinding dada
Stadium IV : kanker telah menyebar atau metastase ke bagian lain dari tubuh.
F. Pemeriksaan Penunjang
dan trombosit.
k. Selain tes diagnostik diatas, maka dilakukan juga tes skrining kimia,
elektrolit, tes hepar, hitung sel darah untuk mendeteksi adanya sel
G. Edukasi Nutrisi
asupan nutrisi yang bergizi dan seimbang selama dan setelah pengobatan
kanker dapat membuat pasien merasa lebih baik dan tetap kuat. Beberapa
1. Karbohidrat
2. Protein
seperti daging tanpa lemak, ikan, susu, telur, dan yogurt dapat
3. Air
untuk mencegah dehidrasi serta jenis cairan dan minuman seperti apa
4. Vitamin
tulang, mata, kulit, kuku, dan rambut. Sumber utama vitamin dapat
dan sayuran.
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan
pasir
Sumber Protein Daging sapi, ayam, ikan, Di masak dengan banyak minyak
telur,susu dan hasil olah seperti atau kelapa atau santan kental,
krim
Sumber protein nabati Semua jenis kacang-kacangan dan Di masak dengan banyak minyak
olahan seperti tempe, tahu dan atau kelapa atau santan kental,
pindakas dibakar
Sayuran Semua jenis sayur terutama jenis Di masak dengan banyak minyak
dan tumis
buah.
Minuman Soft drink, madu, sirup, the dan Minuman rendah energi
kopi encer
merica
5. Mineral
lain sebagainya.
badan dan mengalami kondisi seperti mual, hilang nafsu makan, dan
TINJAUAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Pengkajian
d. Pemeriksaan Fisik
terlalu berminyak.
pendengaran.
5) Hidung : Bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri
tekan.
benjolan biasa.
1) Nutrisi – Metabolik
muntah dan terjadi penurunan berat badan, klien juga ada riwayat
2) Eliminasi
motorik.
tingkat kepuasan.
B. Diagnosis Keperawatan
1. Definisi
2. Penyebab
menyelesaikan aktivitas.
a. Kondisi kronis
b. Infeksi
e. Tumor
1. Definisi
2. Penyebab
Nyeri akut dapat disebabkan oleh agen pencedera fisiologis,
berupa terbakar atau teriritasi bahan kimia iritan; dan agen fisik
yang berlebihan.
a. Kondisi pembedahan
b. Cedera traumatis
c. Infeksi
e. Glaucoma
Masalah 3 : Ansietas
2. Penyebab :
a. Krisis situasional
e. Krisis maturasional
j. Penyalaunaan Zat
berdaya
Objektif : Frekuensi napas meningkat, Frekuensi nadi
b. Penyakit akut
1. Definisi
secara mandiri
2. Penyebab
b. Perubahan metabolism
f. Keterlambatan perkembangan
g. Kekakuan sendih
h. Kontraktur
i. Mainutrisi
j. Gangguan musculoskeletal
k. Gangguan neuromuskeletar
3. Gejala dan Tanda Mayor
menurun
gerakanterbatas,fisik lemah
C. Intervensi Keperawatan
Manajemen Nyeri
Kriteria Hasil :
Observasi
intensitas nyeri.
Terapeutik
nyeri.
3) Fasilitasi Istirahat dan Tidur
pasien.
Edukasi
pasien
cara sederhana.
Kolaborasi
dirasakan pasien
Manajemen Nyeri
Observasi
intensitas nyeri.
Terapeutik
nyeri.
pasien.
Edukasi
pasien
cara sederhana.
Kolaborasi
dirasakan pasien.
Masalah 3 : Ansietas
Tingkat Ansietas
Kriteria Hasil :
Observasi :
c. Memonitortanda-tanda ansietas
Terapeutik :
memungkinkan
dan prognosi
Tingkat Pengetahuan
Kriteria Hasil :
meningkat
Observasi
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasari Ad, 2017. Analisis Faktor Risiko Kanker Payudara Pada Rsu.
Alauddin Makassar
Ihda Fadila. (2020). Jenis Obat Dan Pengobatan Kanker Payudara Yang Dapat
Direkomendasikan Dokter.
Kemenkes Kupang).
Https://Dharmais.Co.Id/News/285/Kanker-:-Nutrisi-Pada-Pasien-Kanker
Erb’s, K. &. (2015). Fundamental of Nursing (3rd ed.). Pearson Australia Group.
Risnah, R., Musdalifah, M., Amal, A. A., Nurhidayah, N., & Rasmawati, R.
OLEH :
Hilda Arisandi
70900122034
( ) ( )
? ? ?
? ?
?
Keluarga klien sekarang sulit melakukn aktivitas karna lemas dan nyeri pada
ekstremitas kanan
4) Berapa lama melakukan kegiatan perhari? Jam berapa mulai kerja?
Keluarga klien mengatakan sebelum sakit pasien bisa melakukan kegiatan rumah
seperti menyapu dan mengepel.
5) Apakah klien mampunyai keterampilan khusus?
Klien mengatakan tidak mengetahui keterampilan khusus yang dia miliki
6) Bagaimana aktifitas klien saat sakit sekarang ini? Apakah perlu bantuan?
Ya, karna pasien mengalami kelemahan ekstremitas sebelah kanan sehingga
membutukan bantuan keluarrga
b. Istirahat
1) Kapan dan berapa lama klien beristirahat?
Klien mengatakan sering tertidur saat pagi atau siang hari
2) Apa kegiatan untuk mengisi waktu luang?
Klien mengatakan sebelum sakit apabilah ada waktu luang pasien menonton
TV atau membersihkan rumah
3) Apakah klien manyediakan waktu khusus untuk istirahat?
Klien mengatakan sering tertidur saat tidak beraktivitas
4) Apakah pengisian waktu luang sesuai hoby?
Tidak
5) Bagaimana istirahat klien saat sakit sekarang ini?
Klien mengatakan pada saat dirawat di RS lebih banyak beristirahat
c. Tidur
1) Bagaimana pola tidur klien? (jam, berapa lama, nyenyak/tidak?)
Klien mengatakan sebelum di RS pola tidur kurang nyenyak karena nyeri,
setelah di RS pasien mengatakan sudah dapat beristirahat
2) Apakah kondisi saat ini menganggu klien?
Ya, Karena klien tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasanya
3) Apakah klien terbiasa menggunakan obat penenang sebelum tidur?
Klien mengatakan tidakperna menggunakan obat penenang sebelum tidur
4) Kegiatan apa yang dilakukan menjelang tidur?
Pasien mengatakan tidak ada kegiatan menentu saat ingin tidur
5) Bagaimana kebiasaan tidur?
Pasien mengatakan biasa tidur di malam hari
6) Berapa jam klien tidur? Bagaimana kualitas tidurnya ?
Klien mengatakan skarang tidurnya pada siang hari bisa 2-3 jam sedangkan
malam 6-7 jam.
7) Apakah klien sering terjaga saat tidur?
Terkadang saat nyeri
8) Pernahkan mengalami gangguan tidur? Jenisnya?
Klien mengatakan tidak pernahmengalamigangguantidur sebelumnya
9) Apa hal yang ditimbulkan akibat gangguan tersebut?
Tidak ada
3. CAIRAN
a. Berapa banyak klien minum perhari? Gelas?
Keluarga klien mengatakan klien hanya minum 1 botol air minerl 600ml dalam
sehari.
b. Minuman apa yang disukai klien dan yang biasa diminum klien?
Keluarga klien mengatakan untuk sekarang hanya minum air mineral
c. Apakah ada minuman yang disukai/ dipantang?
Klien mengatakan tidak ada minuman dipantang
d. Apakan klien terbiasa minum alkohol?
Klien mengatakan tidak pernah minum minuman yang alkohol
e. Bagaimana pola pemenuhan cairan perhari?
Keluarga klien mengatakan klien kurang minum air putih
f. Ada program pembatasan cairan?
Klien mengatkan tidakada program pembatasan cairan
g. Bagaimana balance cairan klien ?
Sangat kurang munum air putih
4. NUTRISI
a. Apa yang biasa di makan klien tiap hari?
Keluarga klien mengatakan biasa makan sayur, tahu dan tempe
b. Bagaimana pola pemenuhan nutrisi klien? Berapa kali perhari?
Keluarga klien mengatakan klien makan tidak pernah dihabiskan, sekarang
hanya 3 sendok setiap makan.
c. Apakah ada makanan kesukaan, makanan yang dipantang?
Keluarga klien mengatakan klien tidak makan yang amis seperti daging, ikan,
ayam. Klien hanya makan sayur, tahu,dan tempe.
d. Apakah ada riwayat alergi terhadap makanan?
Klien mengatakan tidakada alergi terhadap makanan
e. Apakah ada kesulitan menelan? Mengunyah?
Klien mengatakan hanya tidak nafsu makan
f. Apakah ada alat bantu dalam makan? Sonde, infus.
Klien terpasang infus
g. Apakah ada yang menyebabkan gangguan pencernaan?
Klien mengatakan tidakada gangguan pencernaan
h. Bagaimana kondisi gigi geligi klien? Jumlah gigi? Gigi palsu? Kekuatan gigi?
Klien mengatakan tidak memiliki gigi palsu
i. Adakah riwayat pembedahan dan pengobatan yang berkaiatan dengan
sistem pencernaan?
Klien mengatakan tidakada riwayat pembedahan yang berkaitan
dengan system pencernaan
j. Adakah program DIET bagi klien ? Jenis ? Bila ada, jelaskan secara RINCI
Klien mengatakan tidak ada program diet
5. ELIMINASI: URINE DAN FESES
a. Eliminasi feses:
1) Bagaimana pola klien dalam defekasi? Kapan, pola dan karakteristik feses?
Klien mengatakan pola defekasi baik, klien BAB 1x dalam satu hari
2) Apakah terbiasa menggunakan obat pencahar?
Klien mengatan tidak pernah menggunakan obat pelancar
3) Apakah ada kesulitan?
Klien mengatakan sebelum sakit BAK lancarsetelah sakit BAK hanya sekali
sehari
4) Apakah ada riwayat pembedahan, apakah menggunakan alat bantu dalam
miksi?
Klien mengatakan ada riwayat pembedahan dan tidak menggunakan alat
bantu dalam miksi
5) Berapa volume air kemih?
khawatir
3) Bagaimana perasaan klien saat ini?
Hanya terdiam
b. Konsep diri:
1) Bagaimana klien memandang dirinya?
30-03-2022HEMATOLOGI
WBC 16,04 4.00-10.0 10^3/UI
NEUT# 13,59 2.00-7,0 10^3/UI
LYMPH# 1,67 1,00-4,00 10^3/UI
MONO# 0,68 0,20-1,00 10^3/UI
EO# 0,04 0,00-0,50 10^3/UI
BASO# 0,06 0,00-0,20 10^3/UI
IG# 0,07 0,00-7,00 10^3/UI
NEUT% 84,8 50,0-70,0 %
LYMPH% 10,4 25,0-40,0 %
MONO% 4,2 2,0-8,0 %
EO% 0,2 2,0-4,0 %
BASO% 0,4 0,0-1,0 %
IG% 0,4 0,0-72,0 %
- S: 36,5 ˚C
Integritas Ego
Pertumbuhan dan
Perkembangan
Perilaku Kebersihan Diri
Penyuluhan dan
Pembelajaran
Relasional Interaksi Sosial
Lingkungan Keamanan dan Proteksi
FORMAT ANALISA DATA
Perubahan sistem
muskuloskeletar
Tidak mampu
beraktifitas Hipermetabolis ke
Interuksi sel saraf jaringan
Gangguan Mobilitas
Fisik Risiko Defisit nutrisi
PERUMUSAN PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
No Diagnosis Keperawatan
.
1. Nyeri kronis berhubungan dengan infiltrasi tumor dibuktikan dengan:
DS:
- Pasien mengeluh nyeri
P: Pasien mengatakan nyeri
-Q: Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk, bertambah ketika dibersihkan
-R: Pasien mengatakan nyeri pada pada dada
-S: Pasien mengatakan nyeri skala 4 NRS
DO:
- Pasien tampak pucat
- Pasien tampak cemas saat bergerak
2 Risiko Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan
dibuktikan dengan :
DS:
- Pasien mengatakan porsi makan tidak habis hanya tiga sendok setiap makan
- Pasien mengatakan minum kurang satu botol 600cc/hari
- Pasien mengatakan BAK sehari hanya satu kali
-
Diagnosis Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan
No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
.
1. Nyeri kronis Tujuan: Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
berhubungan dengan Observasi
intervensi selama 1X24 jam, Observasi
infiltrasi tumor
dibuktikan dengan diharapkan kontrol nyeri - Identifikasi lokasi, karakteristik, -Untuk mengetahu
DS:
meningkat dengan Kriteria durasi, frekuensi, kualitas, intensitas umum klien
- Pasien mengeluh
nyeri hasil: nyeri
P: Pasien mengatakana. - Melaporkan nyeri - Identifikasi skala nyeri - Untuk memudahka
nyeri terkontrol meningkat - Identifikasi respon nyeri non verbal selanjutnya
-Q: Pasien b. –kemampuan mengenali - Identifikasi faktor yang memperberat - Untuk memudahk
mengatakan nyeri onset nyeri meningkat dan memperingan nyeri pemberian intervens
seperti tertusuk-tusuk,c. –kemampuan menggunakan -Identifikasi pengetahuan dan - Untuk me
bertambah ketika tekniik nonfarakologis keyakinan tentang nyeri dilakukan intervensi
dibersihkan meningkat -Identifikasi pengaruh nyeri pada
-R: Pasien d. - Keluhan nyeri menurun kualitas hidup -Mengetahui perse
mengatakan nyeri e. -Monitor keberhasilan terapi mengenai nyeri
pada pada dada komplementer yang sudah diberikan -Mengetahui sejau