You are on page 1of 3

Jurnal Koreksi: Pengertian, Cara Membuatnya, Contoh, dan

Bedanya dengan Jurnal Penyesuaian


Pengertian Jurnal Koreksi

Jurnal Koreksi atau Correction Entry merupakan jurnal yang dibuat khusus untuk memperbaiki
kesalahan. Misalnya ketika terjadi kesalahan saat mengklasifikasikan akun atau mencatat nilai.
Jurnal pembetulan ini diperlukan pada semua pekerjaan akuntansi baik manual atau
menggunakan software.

Membuat sebuah jurnal memang membutuhkan ketelitian. Maka dari itu, dalam pencatatan
akuntansi tidak dianjurkan menggunakan correction pen atau pencoretan yang dikhawatirkan
menimbulkan keraguan. Jika menggunakan software akuntansi mungkin kesalahan pada jurnal
dapat diperbaiki secara langsung.

Caranya dengan mengganti nilai atau bisa menghapus jurnal serta menggantinya dengan yang
baru. Tidak masalah jika memang harus menggantinya, tetapi ada baiknya untuk menyiapkan
jurnal koreksi. Sistem koreksi ini memiliki beberapa manfaat yaitu menjadikan pekerjaan
akuntansi lebih terstruktur dan sistematis.

Membuat jurnal juga dapat melatih ketelitian selama proses pencatatan akuntansi dan
memperbaiki kesalahan pada jurnal untuk menghindari kesalahan. Terakhir, jurnal koreksi ini
pun bisa menjadi cara untuk mengetahui riwayat dari suatu transaksi.

Download eBook Panduan dan Template Pembukuan Sederhana dengan Excel untuk
Bisnis Kecil

Cara Membuat Jurnal Koreksi

Jurnal satu ini sangat penting untuk mengoreksi atau membetulkan kesalahan pada jurnal baik
salah akun atau salah angka. Membuat jurnal ini perlu memperhatikan langkah-langkahnya untuk
menghindari kesalahan. Berikut ini beberapa langkah membuat jurnal pembetulan, antara lain:

1. Jurnal Penghapusan

Jurnal penghapusan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam membetulkan
jurnal yang salah. Sebelum itu, jurnal yang salah harus dihapus terlebih dahulu. Cara membuat
jurnal penghapusan yaitu dengan membalikkan posisi akun dan saldo.

2. Jurnal Sebenarnya

Jika jurnal penghapusan dibuat dengan menghapus bagian yang salah, maka jurnal sebenarnya
diisi dengan akun dan jumlah yang benar. Jurnal ini berisi data yang seharusnya sebelum terjadi
kesalahan. Oleh karena itu, langkah ini perlu dilakukan untuk memperjelas perhitungan pada
sebuah jurnal.

3. Jurnal Koreksi

Pada tahapan ini, jurnal koreksi dibuat dengan menggabungkan jurnal penghapusan dan jurnal
sebenarnya. Kedua tahapan tersebut ditandingkan untuk dikoreksi. Selain dapat dibuat secara
manual, jurnal ini bisa dikerjakan dengan bantuan software akuntansi agar lebih mudah.

Software tersebut dapat membantu proses pengerjaan sistem akuntansi dengan cepat. Pengguna
dapat menginput transaksi yang ada dan software tersebut akan mengolahnya secara otomatis
menjadi laporan keuangan.

Perbedaan Jurnal Koreksi dan Jurnal Penyesuaian

Jurnal koreksi memang perlu dibuat agar laporan keuangan menjadi seimbang. Baik jurnal
penyesuaian maupun jurnal koreksi sering dibutuhkan untuk melakukan pembetulan terhadap
transaksi yang dicatat. Berikut ini perbedaan antara jurnal penyesuaian dan koreksi, antara lain:

1. Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian ini biasanya dibuat untuk membandingkan beban dan pendapatan pada akhir
periode akuntansi. Dimana jurnal tersebut digunakan untuk memastikan jika prinsip penandingan
dan pengakuan pendapatan sudah terpenuhi. Penandingan beban dan pendapat ini dibuat agar
memenuhi laporan keuangan yang sudah dibagi dalam periode akuntansi.

Biasanya menentukan periode pada pelaporan beban atau pendapatan tergantung sistem yang
akan digunakan, baik acrual atau cash basis. Apabila menggunakan accrual basis maka
pengakuan pendapatan dilakukan bukan ketika menerima atau mengeluarkan kas.

Tetapi sistem ini memerlukan pengakuan dari organisasi mengenai pendapatan yang diterima
dari penghasilan pada setiap kas. Jurnal penyesuaian perlu dibuat untuk penandingan pendapatan
dan beban pada periode supaya data lebih update.

Dalam menyusun jurnal penyesuaian transaksi di awal harus sudah dicatat dengan baik. Tujuan
memperbaharui data yaitu agar bisa menentukan besar dari jumlah penerimaan yang diterima
dengan tepat. Jumlah penerimaan yang sudah diterima dalam periode berjalan akan ditangguhkan
menjadi beban pada periode mendatang.

Sementara jumlah beban periode berjalan perlu diakui meski jumlah pendapatan atau
pembayaran belum dilakukan maupun kasnya belum diterima.

Umumnya, jurnal penyesuaian diperlukan setiap periode akuntansi sehingga laporan keuangan
perusahaan mencerminkan metode akuntansi akrual. Biasanya, entri penyesuaian tanggal pada
hari terakhir periode akuntansi dan untuk memasukkan akun laporan laba rugi dan akun neraca.
Jurnal penyesuaian diperlukan untuk:

 Menambah biaya dan kerugian serta liabilitas terkait


 Menambah pendapatan dan keuntungan serta aset terkait
 Menunda biaya dan aset terkait
 Menunda pendapatan dan kewajiban terkait
 Mencatat biaya penyusutan atau beban piutang tak tertagih dan perubahan akun aset kontra
terkait

2. Jurnal Pengembalian atau Koreksi

Jurnal koreksi merupakan jurnal yang digunakan sebagai pembetulan pada pencatatan transaksi
yang salah. Ada beberapa kondisi yang perlu dikoreksi dengan membuat jurnal. Kesalahan pada
pencatatan di periode yang sama atau periode berbeda. Jenis kesalahan yang bisa terjadi biasanya
berupa kesalahan jumlah atau klasifikasi.

Pembuat jurnal ini bertujuan untuk mengoreksi atau memperbaiki kesalahan klasifikasi akun
maupun pada nilai transaksi yang dibukukan. Sedangkan tujuan dari jurnal penyesuaian untuk
memperoleh data akuntansi terbaru dan lebih akurat.

Jurnal koreksi hanya diperlukan jika ada kesalahan dalam akun. Entri yang dikoreksi dapat
melibatkan kombinasi laporan laba rugi dan akun neraca.

Jurnal koreksi dicatat jika:

 Jumlah yang salah digunakan dalam entri yang diposting sebelumnya


 Sebuah entri dicatat di akun yang salah

Sumber:

https://accurate.id/akuntansi/pengertian-jurnal-koreksi-dan-perbedaannya-jurnal-
penyesuaian/

You might also like