You are on page 1of 2

Penerapan Kebijakan Standar Rendah Karbon dalam Tatanan Hijau Uni Eropa (Green Deal)

Perubahan iklim global menjadi tantangan serius yang dihadapi oleh umat manusia
saat ini. Dalam upaya mengatasi masalah ini, Uni Eropa memperkenalkan Green Deal,
sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mewujudkan
tatanan hijau di seluruh Uni Eropa. Kebijakan standar rendah karbon menjadi salah satu pilar
utama dari Green Deal
Uni Eropa telah menetapkan target untuk memangkas emisi karbon hingga 55% pada
tahun 2030, dari target sebelumnya 40%, untuk mencapai tujuan utamanya yaitu nol emisi
pada tahun 2050 [1]. Hal ini menunjukkan komitmen Uni Eropa dalam mencegah perubahan
iklim dan memperkuat statusnya sebagai pemimpin global dalam hal ini. Target ini masih
dalam pembicaraan dan dapat berubah, namun pemotongan emisi dapat terjadi jika semua
negara sepakat untuk memotong emisi karbon dioksida dari sektor industri dan pembangkit
listrik [1].
Penerapan kebijakan standar rendah karbon dalam tatanan hijau Uni Eropa (Green
Deal) menjadi salah satu upaya Uni Eropa dalam mencapai target tersebut. Green Deal
merupakan rencana aksi Uni Eropa untuk mencapai tujuan nol emisi pada tahun 2050 dengan
cara mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan [2]. Green Deal mencakup berbagai bidang, seperti energi, transportasi,
industri, pertanian, dan lingkungan hidup.
Beberapa langkah yang diambil Uni Eropa dalam menerapkan kebijakan standar
rendah karbon dalam tatanan hijau antara lain[2]:
1. Mendorong penggunaan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan bahan bakar
fosil.
2. Meningkatkan efisiensi energi di berbagai sektor, seperti bangunan dan transportasi.
3. Meningkatkan kualitas udara dan mengurangi polusi.
4. Mendorong pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
5. Mendorong penggunaan teknologi hijau dan inovasi untuk menciptakan lapangan
kerja baru dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dalam upaya mencapai target nol emisi pada tahun 2050, Uni Eropa juga
memperhatikan dampak harga karbon terhadap emisi. Laporan World Economic Forum
menunjukkan bahwa penetapan harga karbon dapat menurunkan emisi sebesar 0,3% dengan
menaikkan harga karbon 1 euro per ton 1. Oleh karena itu, Uni Eropa juga mendorong
penggunaan harga emisi karbon untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Dalam konteks ini, pandangan penulis mengenai Kebijakan Standar Rendah Karbon
Dalam Tatanan Hijau Uni Eropa (Green Deal) dalam sudut pandang konsep  3 pilar
pembangunan berkelanjutan adalah sebagai berikut :
1. Pembangunan Sosial
Penerapan kebijakan standar rendah karbon dalam tatanan hijau juga dapat
memberikan dampak sosial yang positif. Green Deal mencakup berbagai bidang, seperti
energi, transportasi, industri, pertanian, dan lingkungan hidup . Hal ini dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat dalam hal kualitas udara yang lebih baik, penggunaan
transportasi yang lebih ramah lingkungan, dan pertanian yang lebih berkelanjutan dan
ramah lingkungan. Selain itu, Green Deal juga dapat menciptakan lapangan kerja baru di
sektor-sektor yang terkait dengan teknologi hijau dan inovasi [3]
2. Pembangunan Ekonomi
Green Deal merupakan rencana aksi Uni Eropa untuk mencapai tujuan nol emisi pada
tahun 2050 dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan. Penerapan kebijakan standar rendah karbon dalam tatanan
hijau dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan cara
menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong penggunaan teknologi hijau dan inovasi
[3]. Selain itu, Uni Eropa juga mendorong penggunaan harga emisi karbon untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca, yang dapat mendorong penggunaan energi terbarukan
dan meningkatkan efisiensi energi di berbagai sektor [4].
3. Pembangunan Lingkungan
Penerapan kebijakan standar rendah karbon dalam tatanan hijau Uni Eropa (Green
Deal) tentunya memberikan dampak positif bagi lingkungan. Green Deal bertujuan untuk
menciptakan kawasan bebas emisi pada tahun 2050 dengan cara mengurangi emisi gas
rumah kaca [3]
Dalam konteks global, penerapan kebijakan standar rendah karbon dalam tatanan
hijau Uni Eropa (Green Deal) menjadi salah satu contoh dalam menciptakan tatanan hijau
yang berkelanjutan. Hal ini menjadi penting mengingat perubahan iklim yang terjadi di
seluruh dunia dan dampaknya yang semakin terasa. Uni Eropa menunjukkan komitmen
dan kepemimpinan dalam mencegah perubahan iklim dan menciptakan tatanan hijau yang
berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Madani, “Uni Eropa Akan Pangkas Emisi Karbon Hingga 55% di 2030,”
madaniberkelanjutan.id, 2021. https://madaniberkelanjutan.id/2020/09/21/uni-eropa-
akan-pangkas-emisi-karbon-hingga-55-di-2030 (accessed Jun. 06, 2023).
[2] G. F. Dila, “Analisis Alasan Tiongkok Bertahan Dalam Paris Agreement Sebagai
Negara Penyumbang Emisi Gas Terbesar Di Dunia Pada Tahun 2017,” Universitas
Islam Indonesia, 2021. [Online]. Available:
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/31378/17323089 Gita Febriana
Dila.pdf?sequence=1
[3] M. Syuhada, “Kebijakan European Green Deal Sebagai Upaya Uni Eropa Dalam
Menciptakan Kawasan Bebas Emisi,” Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2021.
[4] H. Limanseto, “Pemerintah Bahas Kerja Sama dengan Uni Eropa soal Penanganan
Dampak Perubahan Iklim,” Jakarta, 2021. [Online]. Available:
https://ekon.go.id/publikasi/detail/3387/pemerintah-bahas-kerja-sama-dengan-uni-
eropa-soal-penanganan-dampak-perubahan-iklim

You might also like