You are on page 1of 13

MAKALAH COMPACTNESS

Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah: Pengantar Topologi

Dosen Pengampu: Mikke Novia Indriani, M.Pd.

Disusun Oleh:

1. Nailil Mufrodah 2619061


2.

Pengantar Topologi A

TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT dalam setiap keadaan dan setiap curahan nikmat yang tak
terhingga. Semoga shalawat dan salam tetap terlimpahkan kepada baginda Rasulullah SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya yang setia terhadap sunnahnya dan semoga
termasuk didalam kita semua. Aamin.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Mikke Novia Indriani, M.Pd. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Konsep Dasar Pembelajaran bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekalongan, 4 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................1

C. Tujuan.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Pengertian Himpunan Kompak pada Ruang Metrik...................................2

B. Pengertian Ruang Hausdorff......................................................................2

C. Karakteristik Ruang Haussorff..................................................................4

BAB III PENUTUP................................................................................................6

A. Kesimpulan................................................................................................6

B. Saran...........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah topologi berasal dari bahasa yunani yaitu topos yang artinya tempat dan
logos yang artinya ilmu. Topologi merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang
berhubungan dengan tata ruang. Topologi merupakan kajian pemetaan dari suatu obyek
dalam ruang. Topologi muncul melalui pengembangan konsep dari geometri dan teori
himpunan, seperti ruang, dimensi, bentuk dan transformasi. Dapat dikatakan bahwa
kajian ini merupakan perluasan kajian geometri dengan mempertimbangkan baik
himpunan titik-titiknya maupun keluarga himpunan-himpunan tersebut.
Pertimbanganpertimbangan yang digunakan tersenut berupa sifat-sifat dalam konteks
ruang, sehingga dalam makalah ini akan membahas tentang Compactness.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan Himpunan Kompak?

2. Apa yang dimaksud dengan Ruang Hausdorff?

3. Apa yang dimaksud dengan Karakteristik Ruang Hausdorff Kompak?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep dasar Himpunan Kompak

2. Untuk mengetahui konsep dasar Ruang Hausdorff

3. Untuk mengetahui konsep dasar Karakteristik Ruang Hausdorff Kompak

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Himpunan Kompak Pada Ruang Metrik

Untuk memahami apa itu himpunan kompak, terlebih dahulu kita harus paham mengenai
“Liput” (Cover) Pada matematika. Diberikan himpunan tak-kosong X, tentunya kita bisa
membuat subhimpunan-subhimpunan(tak-kosong) dari X. Kemudian kita gabungkan
subhimpunan-subhimpunan tersebut, sebut saja C yaitu gabungan subhimpunan-
subhimpunan dari X. C dikatakan liput (cover) jika C memuat X.

Contoh: Himpunan {a,b} mempunyai 5 liput, yaitu:


{{a},{b}}

{{a},{b},{a,b}}

{{a},{a,b}}

{{b},{a,b}}

{a,b}

Himpunan sigleton {x} liputnya adalah himpunan {x} itu sendiri

Suatu himpunan bisa saja mempunyai beberapa liput, bahkan bisa saja suatu himpunan
mempunyai liput yang tak-hingga banyaknya . Suatu himpunan dikatakan
mempunyai liput berhingga jika banyaknya liput berhingga

Diberikan C liput dari X, subhimpunan dari C dikatakan subliput dari C jika


subhimpunan tersebut juga merupakan liput dari X.
Contoh: himpunan {{a},{b},{a,b}} merupakan liput dari {a,b} maka {{b},{a,b}}
merupakan subliput dari {{a},{b},{a,b}}.

2
Suatu liput dikatakan liput terbuka jika liput tersebut himpunan terbuka,

Definisi: Himpunan Kompak adalah suatu himpunan (pada ruang topologi atau ruang


metrik) yang setiap liput terbukanya mempunyai subliput berhingga.
Perlu diperhatikan definisinya berkata: SETIAP liput terbukanya bukan beberapa liput
terbukanya. Karena bisa saja suatu himpunan mempunyai beberapa  liput terbuka yang
subliputnya berhingga dan liput terbuka sisanya   mempunyai subliput tak-hingga,
himpunan tersebut tidaklah kompak.
Definisi 1
Himpunan K dalam ruang metrik (X,d) dikatakan kompak jika setiap selimut terbuka
untuk K memuat selimut bagian berhingganya untuk K. Jadi himpunan T dalam ruang
metrik (X,d) dikatakan tidak kompak jika ada selimut terbuka untuk T yang tidak memuat
selimut bagian berhingganyauntuk T.
Contoh
1. (X,d) = (R,d) ruang mertik biasa, himpunan F= (0,1) tidak kompak, sebab ada selimut
terbuka untuk F yang ti dak memuat selimut bagian berhingganya, yaitu

{( 1 1
{Gn }n ∈ N = n+2 , n )}
n ∈N
merupakan selimut terbuka untuk F tetapi

¿ n=1¿ k Gn = ( k +21 ,1) , k ∈ Ν dan F⊄ ¿ n=1¿ k G . n

2. Sedangkan H = [ 0, 1] dengan metrik biasa merupakan himpunan kompak sebab


setiap selimut terbuka untuk H memuat selimut bagian berhingganya untuk H.
Untuk lebih jelasnya silakan ambil beberapa contoh selimut terbuka untuk H, tetapi
itu bukan merupakan bukti.

Teorema 4
Jika K himpunan kompak dalam ruang metrik (X,d) maka K tertutup.
Bukti
Diambil p ∈ K c sebarang, kemudian untuk setiap q ∈ K dibuat persekitaran V r ( p) dan
1
W r (q) dengan jari – jari r = d ( p ,q ) maka V r ( p ) ∩W r ( q )=Φ . jadi { W r (q) } qϵK
2

3
merupakan selimut terbuka untuk K. karena K kompak maka ada q 1 , q 2 , … . qn
sehingga K ⊂¿ i=1¿ n W ri ( q 1) .

Teorema 5
Himpunan bagian tertutup dari himpunan kompak adalah kompak. Artinya jika K
kompak, B⊂ K dan B tertutup maka B kompak.
Bukti
Diambil sebarang selimut terbuka { Ga } untuk B. karena B tertutup maka Bc terbuka.

Akibatnya { G a } ∪ B merupakan selimut terbuka untuk K. Karena K kompak maka ada


c

a 1 , a2 , … , an sehingga K ⊂ ( ¿ i=1¿n Gai ∪ Bc ) . Dilain pihak B⊂ K maka diperoleh


B⊂ ¿i=1¿ n G ai. Hal ini berarti B kompak.

Teorema 7
Jika { K a }keluarga himpunan kompak pada ruang metrik (X,d) sehingga setiap
keluarga bagian berhingganya memiliki urusan tak kosong maka ¿ a K a ≠ Φ. Artinya
jika K a himpunan kompak untuk setiap a dan ¿ i=1 ¿ n K ai ≠ Φ untuk setiap n ϵ N ,
maka ¿ a K a ≠ Φ .

Bukti
Diambil dari satu anggota keluarga tertentu sebarang misalnya K a 0 . Karena K a
kompak untuk setiap a maka K a tertutup untuk setiap a . misalkan K ca =Ga maka Ga
terbuka untuk setiap a .akan diperhatikan K a 0 ∩¿.

Teorema 9
Jika E himpunan bagian tak berhingga dalam himpunan kompak E mempunyai titik
limit di K.
Bukti
Andai E tidak mempunyai titik limit di K. jadi jika p ϵ K maka p bukan titik limit dari
E atau persekitaran N r ( p)sehingga N r ( p ) { p } ∩ E=Φ .Dengan demikian setiap N r ( p)
tadi hanya memuat paling banyak satu titik anggota E yaitu titik p sendiri.

4
Teorema 10
Jika { I n } barisan interval tertutup dan terbatas di R sehingga I n ⊃ I n+1 untuk setiap
n ϵ N maka ¿ n=1¿ ∞ I n ≠ Φ .
Bukti
Misalkan I n=[ a n , b n ] .Karena I n ⊃ I n+1 untuk setiap n ϵ N maka a 1 ≤ a2 ≤… ≤ b1 .dengan
kata lain {a n :n ϵ N }terbatas ke atas oleh b 1dan berakibat {a n :n ϵ N } mempunyai
supremum katakan ξ ={ a :n ϵ N } . ¿
n

Jadi a n ≤ ξ untuk setiap n ϵ N .

Teorema 11
Jika { I n } barisan sel-k tertutup dan terbatas di Rk dengan k bilangan bulat positif
sehingga I n ⊃ I n+1 untuk setiap ¿ n=1¿ ∞ I n ≠ Φ .
Bukti:
Misalkan I n=¿, a nj ≤ x j ≤ b nj , I ≤ j ≤ k ,n ≥ I ¿
Diambil I nj [ a nj , bnj ] maka I nj tertutup dan terbatas untuk setiap n, n ϵ N . Karena
I n ⊃ I n+1untuk setiap n ϵ N . maka I nj ⊃ I (n+1 ) juntuk setiap j ϵ N. Jadi { I nj} merupakan
interval bersarang, tertutup dan terbatas, dan berdasarkan teorema 10 terdapat x j
sehingga a nj ≤ x j ≤ b nj untuk setiap I ≤ j ≤ k , n≥ I . Kemudian dibentuk
x=( x 1 , x 2 , … x k ) maka x ϵ I n untuk setiap n ϵ N . Dengan demikian¿ n=1¿ ∞ I n ≠ Φ .

Teorema lain:
Misal (x, d) ruang metrik, dan E ϵ x . Jika E kompak, maka E terbatas.

Bukti:

Untuk semua x ∈ E dibuat persekitaran . N 1 (x) . Perhatikan bahwa [ E ⊂U xϵE N 1 ( x )hal


ini berarti {N 1 ( x )| x ∈ E} merupakan peliput terbuka untuk E. Menurut asumsi
(hipótesis) E merupakan himpunan kompak, maka terdapat x 1 , x 2 , … x N 0∈ E sehingga
E ⊂ ¿ i=1 ¿ N 0 N 1 ( x 1 ) .

5
Hal ini berarti untuk sembarang x ∈ E, terdapat bilangan asli m dengan 1 ≤m ≤ N 0

sehingga x ∈ N 1 (N m ) yang berakibat d ( x , x m ) <1

Selanjutnya diambil x 1 ∈ E⊂ x dan diperoleh:

d ( x , x 1 ) ≤ d ( x , x m ) + d ( x m , x 1 ) <1+d ( x m , x 1 )

Diambil M − 1 = maks { d ( x j , x 1 )|1≤ j ≤ m } ,maka untuk semua x ∈ E berlaku


d ( x , x 1 ) <1+d ( x m , x 1 ) ≤ 1+ ( m−1 )= M .

Jadi terdapat x 1 ∈ ⊂x dan m > 0 sedemikian hingga d ( x , x 1 )< muntuk semua x ∈ E.

Dengan demikian E terbatas.


B. Pengertian Ruang Hausdorff
Ruang Hausdorff adalah ruang dimana setiap

dua buah elemen yang berbeda dapat dipisahkan oleh dua buah persekitaran yang saling
lepas. Berikut adalah definisi formal dari ruang Hausdorff
Definisi 1. Misal (X,τ) adalah suatu ruang topologi. X disebut Ruang Hausdorff jika
untuk setiap pasangan x₁, x₂ ∈ X, dimana x₁ ≠ x₂, terdapat himpunan buka U₁ dan U₂
sedemikian hingga x₁ ∈ U₁, ∈ U₂ dan U₁ ∩ U₂= ф.
Contoh 1. Diberikan ruang topologi (X, τ), dengan X = {a, b, c, d} dan τ = 2ˣ
Perhatikan bahwa ruang topologi X adalah ruang Hausdorff.

Ambil sebarang x₁, x₂ ∈ X dan x₁ ≠ x₂


Ada U₁ = {x₁}, U₂ = {x₂} ⊂ X sedemikian hingga x₁ ∈ {x₁} = U₁, x₂ ∈ {x₂} = U₂ dan
U₁ ∩ U₂ = ф. Sehingga berdasarkan Definisi 1 maka X adalah ruang Hausdorff.
Contoh 2. Diberikan ruang topologi (X, τ), dengan M = {a,b,c,d} dan τ = { ф,{a,b},
{c,d}, M}, maka M Bukan ruang Hausdorff.
Definisi 2. Sebuah ruang X dikatakan ruang kompak jika dan hanya jika setiap cover
buka dari X mempunyai sebuah subcover hingga.
Contoh 3. Diberikan suatu ruang topologi Y = {1,2,3,4} dengan topologi Ƭ = 2ᵞ dan X ⊂
Y dimana X = {1,2,4}. Misalkan terdapat suatu koleksi С = {{1,2}, {1,2,3}, {1,2,4},

6
{1,2,3,4}}. Berdasarkan definisi himpunan buka di atas maka dapat dikatakan koleksi С
adalah koleksi himpunan buka.

Teorema 1. Setiap himpunan tutup K dalam ruang kompak K adalah kompak.


Teorema 2. Jika K adalah suatu himpunan kompak dalam ruang Hausdorff X dan p
adalah sebuah titik di X - K, maka ada himpunan-himpunan buka U dan V yang saling
lepas dari X sedemikian hingga K ⊂U dan p ∈ V.

Bukti. Diketahui X adalah ruang Hausdorff. Ambil sebarang K ⊂ X, dimana K himpunan


kompak. Misal p ∈ X − K. Untuk sebarang a ∈ K, karena K ruang Hausdorff maka ada
himpunan-himpunan buka Uₐ dan Vₐdari X sedemikian hingga a ∈ Uₐ dan p ∈ Vₐ.

Misal ℱ = {Uₐ | a ∈ K} dengan Ua himpunan buka dari X, maka ℱ adalah cover dari K.
Perhatikan bahwa K kompak, maka ℱ memiliki sebuah subcover hingga dari K, yaitu ada
berhingga titik a₁, a₂, … , an dari K sedemikian hingga K termuat dalam U, yaitu K ⊂ U=
Un₁ ∪⋯∪nn, sehingga U himpunan buka. Di lain pihak, misalkan V = Vn₁ ∩ ⋯ ∩ Vnn
Karena K termuat dalam Vn₁⋯ , Vnn maka Vn₁, ⋯ , Vnn buka. Sehingga V juga buka.
Diperoleh U dan V adalah himpunan-himpunan buka di X, sedemikian hingga K ⊂ U, p
∈ V, dan U ∩ V = ф
Pada Teorema 2 telah dibahas suatu himpunan kompak pada suatu ruang Hausdorff. Haal
ini Penting untuk menunjukkan bahwa ruang Hausdorff adalah ruang normal.
Definisi 3. Ruang topologi X dikatakan ruang normal jika untuk setiap himpunan tutup
A, B ⊂ X yang Saling lepas terdapat himpunan-himpunan buka U dan V sedemikian
hingga A ⊂ U, B ⊂ V dan U ∩ V = ф.
Contoh 4. Diberikan X = {a, b, c} dengan topologi τ = { ф,X,{a},{b},{a, b}}.
Himpunan-himpunan tutup dari X adalah X, ф,{b, c,}{a, c}, X ruang normal.
C. Karakteristik Ruang Hausdorff Kompak
Ruang Hausdorff yang dilengkapi sifat kekompakan dinamakan ruang Hausdorff
kompak. Diberikan X Suatu ruang topologi. X dikatakan ruang Hausdorff kompak jika X
merupakan ruang Hausdorff dan setiap Cover buka dari X memiliki suatu subcover
hingga.
Contoh 5. Diberikan suatu himpunan A = [0,5]. Karena A ⊂ Ɍ, dimana Ɍ adalah ruang
Hausdorff maka A Juga merupakan ruang Hausdorff.
Berdasarkan Teorema 1 dan definisi 3 maka diperoleh definisi di bawah ini
Definisi 4. Diberikan X ruang Hausdorff kompak. Suatu subhimpunan K dari X
dikatakan kompak jika dan Hanya jika K tutup.

7
Bukti. Diketahui X adalah ruang Hausdorff kompak, K ⊂ X. Akan ditunjukkan bahwa K
kompak jika dan Hanya jika K tutup.
Misalkan K kompak. Akan dibuktikan bahwa K tutup. Karena K ⊂ X dan X ruang
Hausdorff kompak, maka berdasarkan Akibat 1 terbukti bahwa K tutup. Misalkan K tutup
akan dibuktikan bahwa K kompak. Karena X Ruang Hausdorff kompak maka X juga
merupakan ruang kompak. Jadi, berdasarkan Teorema 1 maka dapat Dkatakan bahwa K
kompak.
Ciri khas dari ruang Hausdorff kompak termuat dalam Akibat 4. Jika X adalah ruang
Hausdorff, setiap Subhimpunan K yang kompak pasti tutup, tetapi tidak berlaku
sebaliknya. Jika X adalah ruang kompak, setiap subhimpunanK yang tutup pasti kompak
tetapi tidak berlaku sebaliknya. Tetapi jika X ruang Hausdorff Kompak, berlaku setiap
subhimpunan K yang kompak pasti tutup dan yang tutup pasti kompak.
Berdasarkan Teorema 2 dan Definisi 3, maka hubungan antara ruang hausdorff, sifat
kekompakan dan Ruang normal dapat disajikan dalam Teorema berikut
“Setiap ruang Hausdorff kompak adalah normal”.
Bukti. Misal X adalah ruang Hausdorff kompak. Akan ditunjukkan bahwa X normal
Ambil sebarang A, B ⊂ X, dimana A, B tutup dan A ∩ B = ф. Karena K kompak maka
berdasarkan Teorema 1, A dan juga kompak. Selanjutnya berdasarkan Teorema 2, untuk
setiap b ∈ B terdapat duahimpunan buka Yang saling lepas Ub dan Vb dari X
sedemikian hingga A ⊂ Ub dan b ⊂ Vb.
Misalkan ℱ = {Vb | b ∈ B}adalah koleksi dari himpunan-himpunan buka di X. Karena b
∈ B, b ∈ Vb maka b ⊆ Vb sehingga ℱ cover dari B. Karena B kompak maka ℱ
mempunyai sebuah subcover hingga dari B.
Dengan kata lain, ada b₁, b₂, … , bn ∈ B sedemikian hingga B termuat di dalam V
dimana V = Vb₁ ∪ … ∪ Vbn. Karena Vb buka maka gabungan dari Vb juga buka
sehingga V buka. Di lain pihak, misalkan U = Ub₁ ∩ … ∩ Ubn. Karena Ub buka maka
irisan dari Ub juga buka sehingga U buka. Karena U, V buka maka berdasarkan definisi
ruang normal:

Untuk setiap himpunan tutup A, B ⊂ X, A ∩ B = ф, terdapat U, V buka di X sedemikian


hingga A ⊂U, B ⊂ V dan U ∩ V = ф.
Dengan demikian, X adalah normal.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan menggunakan definisi kompak kita dapat menentukan apakah suatu


himpunan kompak atau tidak, tetapi cara yang lebih mudah adalah dengan
menggunakan teorema Heine-Borel yaitu suatu himpunan E pada ruang metrik (X,d)
adalah kompak jika dan hanya jika E tertutup dan terbatas. Dengan memeriksa
ketertutupan dan keterbatasan suatu himpunan maka kita dapat menentukan
kekompakan suatu himpunan.
Dalam ruang Hausdorff kompak,jika suatu himpunan kompak maka himpuanan tersebut
juga tutup dan Sebaliknya. Lebih lanjut, Setiap ruang Hausdorff kompak adalah normal,
artinya, untuk setiap himpunanhimpunan tutup dalam ruang Hausdorff kompak masing-
masing memiliki himpunan buka yang saling lepas.

B. Saran

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,


kiranya pembaca dapat memberikan kritik, saran bagi penulis agar kedepan nya dapat
lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Julaiha, Siti. 2015. Pengantar Topologi. Bandung : Matematika Sains 2012 UIN SGD.

Bouselina. 2012. “On Collectionwise Hausdorff Bitopological Spaces,” Malaysian Journal of


Mathematical Sciences.
Munkres. 2000. Topology, Edisi ke-2, Upper Saddle River: Prentice Hall.
Lipschutz. 1965 Theory and Problems of General Topology, New York: McGraw-Hill Book
Company.
Dickman dan Porter. 1975. “θ-Closed Subsets of Hausdorff Spaces,” Pacific Journal of
Mathematics.

10

You might also like