Professional Documents
Culture Documents
Karakteristik Motor Sangkar Tupai Tiga Fasa
Karakteristik Motor Sangkar Tupai Tiga Fasa
I. Tujuan Percobaan
1. Menggambarkan karakteristik :
n = f (M) ; Pout = f (M) ; I = f (M)
s = f (M) ; cos = f (M)
Untuk hubungan-hubungan sebagai berikut :
Bintang (Y)
Bintang dengan kompensasi (kapasitor)
Segitiga ()
Segitiga dengan kompensasi (kapasitor)
2. Menggambarkan starting karakteristik (karakteristik mula gerak) :
M = f (n)
I = f (n)
Untuk hubungan segitiga dan bintang.
II. Pendahuluan
(n s−n) Pout
s= ns
. 100 % =
Pin
n P2
Pout = 2 h M =
60 3 Pm
3 Pm
Pin = V.I.3.cos Cos =
S
Ket : s = slip
ns = putaran medan stator
n = putaran motor
Pout = daya keluaran motor
M = torsi motor
Pin = daya masukan
V = tegangan jala-jala
I = arus masukan motor
Cos = power faktor motor
Ditinjau dari segi teknis penggunaan kapasitor dalam industri paling baik
bila kapasitor tersebut terpasang terpencar-pencar pada setiap beban yang
mempunyai faktor daya yang terendah. Motor-motor induksi umumnya banyak
dipakai pada industri dan faktor dayanya rendah jika bekerja tidak pada beban
penuh, untuk itu diperbaiki faktor dayanya dengan memasangkan kapasitor yang
dihubungkan ke terminal motor.
Dengan penambahan kapasitor dengan reting yang sesuai maka harga
faktor daya motor induksi akan lebih baik, biasanya sekitar 0,95-0,98 pada beban
penuh. Daya reaktif dibutuhkan juga disamping daya aktif pada macam-macam
beban sehingga timbulah masalah faktor daya. Besar kecilnya pemakaian daya
reaktif dibandingkan dengan daya aktif ini menentukan baik dan buruknya faktor
daya. Hubungan ini dituliskan dengan diagram vektor berikut ini :
Jadi makin kecil pemakaian daya reaktif yang induktif faktor dayanya
akan makin baik. Pemakaian kapasitor ini biasanya ada dua cara pemasangan
yaitu dipasang cara paralel dan cara seri. Pemasangan secara seri yaitu kapasitor
dipasang seri dengan jaringan. Dan kapasitor yang dipasang pararel yaitu
kapasitor dipasang pararel (shunt) pada suatu jaringan.
III. Daftar Peralatan
Unit control, 200 W
Magnetik power brake, 300 W
Jala-jala 3 phasa, 380 V
Motor induksi sangkar tupai 3 phasa, 300 W
Circuit breaker 3 katup (or built-in)
Sekring 3 katup (or built-in)
Rubber coupling sleeve
Coupling guard
Shaft end guard
Watt meter
Cos meter
Multimeter
Capasitor board
Capasitor 2 F/450V
Kabel secukupnya
IV. Gambar Rangkaian
4.1 Rangkaian percobaan hubungan Y (bintang) tanpa kompensasi
4.2 Rangkaian percobaan hubungan Y (bintang) dengan kompensasi
4.3 Rangkaian percobaan hubungan (segitiga) tanpa kompensasi
4.4 Rangkaian percobaan hubungan (segitiga) dengan kompensasi
V. Langkah Kerja
n
M Im Pout Pin
(rpm Cos S% % VBelitan VL-L
(Nm) (A) (W) (W)
)
n
M Im Pout Pin
(rpm Cos S% % VBelitan VL-L
(Nm) (A) (W) (W)
)
n
M Im Pout Pin
(rpm Cos S% % VBelitan VL-L
(Nm) (A) (W) (W)
)
Tabel 4. Hubungan Delta Dengan Kompensasi
n
M Im Pout Pin
(rpm Cos S% % VBelitan VL-L
(Nm) (A) (W) (W)
)
VII. Perhitungan
VIII. Pembahasan