You are on page 1of 2

GORENG MENGORENG HARGA ALA KARTEL MINYAK GORENG

Oleh: AVISENNA
Program Magister Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta
law.avisenna@gmail.com

Pendahuluan
Tingginya permintaan dan turunnya penawaran minyak goreng telah mengakibatkan
kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng disebagian besar daerah di Indonesia. Minyak
goreng merupakan salah satu komoditas yang paling dibutuhkan oleh masyarakat dan
kelangkaan minyak goreng ini telah membuat keresahan dalam masyarakat.

Kelangkaan minyak goreng di Indonesia diduga sebagai akibat dari keputusan pemerintah
dalam menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET). Penetapan tersebut dianggap bermasalah,
umumnya kelangkaan minyak goreng disebabkan oleh bertambahnya kebutuhan manusia,
akan tetapi selain faktor penyebab tersebut ternyata kelangkaan dan naiknya harga minyak
goreng di Indonesia juga sebagai akibat dari tindakan para pengusaha demi mencari
keuntungan.

Tindakan pengusaha tersebut merupakan bagian dari bentuk kejahatan Bisnis, di Indonesia
sendiri pengawasan terkait dengan persaingan usaha ini dilakukan oleh Komisi Pengawas
Persaingan Usaha (KPPU) dan undang-undang terkait dengan persaingan usaha ini adalah
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat (UU Antimonopoli).

Kartel adalah suatu hubungan adanya kerjasama atau kolusi antara beberapa kelompok
produsen atau perusahaan dalam hal melakukan produksi barang serta memasarkannya yang
bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi penawaran dan persaingan1.

Kartel Minyak Goreng


Salah satu kasus mengemparkan pada waktu belakangan ini di Indonesia adalah diberikannya
sanksi denda dengan total Rp 71,28 Milyar kepada 7 (tujuh) perusahaan produsen minyak
goreng sebagai akibat dari kelangkaan minyak goreng kemasan yang terjadi pada Januari
hingga Mei tahun 2022 dan sebagaimana diketahui kartel sendiri adalah merupakan bentuk
dari kejahatan bisnis yang semata-mata bertujuan mencari keuntungan yang sebesar-
besarnya.

Terkait kasus pemberian denda kepada 7 (tujuh) perusahaan produsen minyak goreng
tersebut, sanksi dijatuhkan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang dalam
putusan perkara No.15/KPPU-I/2022 dimana ketujuh perusahaan tersebut dinyatakan tidak
mematuhi kebijakan pemerintah terkait dengan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng.
Perusahaan perusahaan tersebut dengan sengaja melakukan penurunan volume produksi dan
penjualan dengan tujuan agar merubah kebijakan pemerintah terkait HET tersebut, hal ini
terbukti ketika kebijakan terkait HET tersebut dicabut pemerintah, pasokan minyak goreng
kemasan tiba-tiba kembali tersedia dipasar akan tetapi dengan harga yang lebih tinggi
dibandingkan dengan harga sebelum terbitnya kebijakan terkait dengan HET.

1
Wikipedia, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kartel diakses pada 3 Juni 2023 Pukul 10.22 Wib
Ketidakpatuhan para produsen minyak goreng ini menyebabkan kelangkaan minyak goreng
dan perilaku tidak jujur para pengusaha ini jelas telah menghambat persaingan usaha dalam
melakukan kegiatan produksi atau pemasaran. Kartel biasanya dilakukan secara diam-diam,
adanya konspirasi pada para pelaku usaha, para petinggi-petinggi perusahaan akan berkumpul
atau membentuk asosiasi dan kemudian menyepakati beberapa keputusan. Keputusan
biasanya dibuat untuk menetapkan harga, agar berjalan efektif penetapan harga tersebut
diikuti dengan adanya pembagian wilayah, sehingga konsumen yang didapatkan berbeda-
beda dan dikuasai oleh masing-masing perusahaan.

Daftar Pustaka

1. Wikipedia, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kartel diakses pada 3 Juni 2023 Pukul 10.22


Wib

You might also like