Professional Documents
Culture Documents
Puja Rizky 21505244016 Menpen 3
Puja Rizky 21505244016 Menpen 3
PENDIDIKAN
Penulis:
FAKULTAS TEKNIK
2023
Daftar Isi
Sampul…………………………………………………………………………………………i
Daftar Isi………………………………………………………………………………,……...ii
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………..1
B. Identifikasi Masalah ……………………………………….………………………1
C. Pembatasan Masalah……………………………………………………………….2
D. Rumusan Masalah………….………………………………………………………2
E. Tujuan Penulisan ..…………………………………………………………………2
BAB IV PENUTUP...…………………………………………………………..………………8
A. Kesimpulan……..………………………………………………………….……..10
B. Saran …...……………………………….………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA
…………….………………………………………………………………………….11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha secara sadar untuk mewujudkan sesuatu
pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Pendidikan diwujudkan
dengan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat. Dalam melakukan Pendidikan diperlukan
pemimpin yang akan memimpin program kerja para pengajar serta peserta didik.
Fungsi adanya pemimpin dalam sebuah instansi Pendidikan ialah untuk
menciptakan suasana yang komdusif antar peserta didik dan staff, mengorganisir
klompok, bertanggung jawab dalammengambil keputusan Bersama dengan kelompok,
serta mempertahankan eksistensi organisasi dalam intansi.
Namun, kerap kali kita menemukan kepala sekolah ‘nakal’ yang tidak
memenuhi kewajiban pekerjaanya dalam memimpin. Kepala sekolah merupakan kunci
keberhasilan dari sebuah sekolah atau lembaga, karena keberhasilanpencapaian tujuan
dan kualitas sekolah sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah.
Kepemimpinankepala sekolah tidak terlepas dari peran kepala sekolah yang bertujuan
untuk meningkatkan mutu pendidikan.Sekolah atau lembaga pendidikan tidak hanya
negeri, melainkan ada pondok pesantren yang pendidikannyalebih mengutamakan
keagamaan Islam tetapi tetap menggunakan kurikulum terpadu layaknya sekolahformal
lain.
Mutu pendidikan di sekolah negeri maupun swasta dipengaruhi oleh peran
kepala sekolahnyadimana kepala sekolah harus dapat berperan sebagai manajer
maupun pemimpin. Lembaga yang kualitasatau mutunya baik pasti mempunyai
kepemimpinan kepala sekolah yang baik didalamnya, sehingga perankepala sekolah
menentukan keberhasilan atau tidaknya mutu pendidikan di sekolah.
B. Identifikasi Masalah
Di Negara kita sendiri yaitu Indonesia sering kita temui berbagai kasus Kepala
Sekolah mulai dengan kasus korupsi dana bos, Penganiayaan terhadap guru, siswa dan
sebagainya. Sering pula kita menanyakan ‘Apakah pemimpin sekolah yang sekarang
1
itu sudah benar? Sesuai dengan kesepakatan Bersama?’. Namun, Fakta di lapangan
tidak bisa di sanggah ketika sudah dilihat dengan mata kepala kita sendiri bahwa sering
ditemukan kepemimpinan yang kurang professional, hal tersebut berdampak pada citra
instansi Pendidikan yang di pimpin nya.
C. Pembatasan Masalah
1. Tugas pokok dan fungsi seorang kepala sekolah .
2. Dampak yang diberikan ketika pemimpin pendidikan tidak professional
D. Rumusan Masalah
1. Apa saja syarat untuk menjadi pemimpin pendidikan?
2. Apa sajakah tugas pokok kepala sekolah?
E. Tujuan Penulisan
Menyajikan pemaparan mengenai kewajiban pemimpin pendidikan yang harus
diketahui dalam memimpin dalam suatu intansi untuk melancarkan kegiatan yang akan
dilaksanakan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepala Sekolah
3
o Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
o Meningkatkan kecerdasan dan ketrampilan.
o Mempertinggi budi pekerti.
o Memperkuat kepribadian.
o Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
b. Saroni
Kepala sekolah adalah sosok yang diberi kepercayaan dan kewenangan oleh
banyak orang (anak buah) untuk mmebawa sekolah kea rah tujuan yang ingin
diicapai. Kepercayaan yang diberikan oleh anak buah ini adalah didasarkan pada
beberapa aspek yang dimiliki oleh kepala sekolah dan diharapkan dapat menjadi
modal untuk mmebawa pada keberhasilan.
c. Wahjosumidjo
Kepala sekolah merupakan jabatan pemimpin yang tidak bisa diisi oleh orang
oranng tanpa didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan. Siapapun yang akan
diangkat menjadi kepala skeolah harus ditentukan melalui prosedur-prosedur tertentu
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
• pelaksanaan tugas manajerial;
• pengembangan kewirausahaan;
• Kepala Sekolah yang sedang menjabat tetap melaksanakan tugas sebagai Kepala
Sekolah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, masa tugas Kepala Sekolah yang sedang
menjabat, masa tugasnya mengikuti peraturan ini.
• Guru yang pernah ditugaskan sebagai Kepala Sekolah sebelum berlakunya peraturan
ini, masa penugasannya tidak dihitung sebagaimasa Peraturan Menteri ini.
• Kepala Sekolah yang sedang menjabat tetapi belum memiliki Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah. Wajib mengikuti dan lulus
pendidikan dan pelatihan penguatan Kepala Sekolah.
• Kepala Sekolah yang tidak lulus diberi kesempatan untuk mengikuti kembali
pendidikan dan pelatihan penguatan Kepala Sekolah maksimal 2(dua)kali.
• Namun apabila tetap dinyatakan tidak lulus maka diberhentikan sebagai Kepala
Sekolah berdasarkan usulan Direktur Jenderal kepada kepala Dinas Pendidikan.
6
juga harus mengacu pada Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar
pengelolaan sekolah, meliputi:
1. Perencanaan program
• Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan visi sekolah.
• Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan misi sekolah.
• Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan tujuan sekolah.
7
• Menyiapkan seluruh kelengkapan akreditasi sekolah
• menjabarkan visi ke dalam misi target mutu;
• merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai;
• menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan
sekolah/madrasah;
• membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk
pelaksanaan peningkatan mutu;
• bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran
sekolah/madrasah;
• melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan penting
sekolah/madrasah. Dalam hal sekolah/madrasah swasta, pengambilan
keputusan tersebut harus melibatkan penyelenggara sekolah/madrasah;
• berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang tua
peserta didik dan masyarakat;
• menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga
kependidikan dengan menggunakan sistem pemberian penghargaan atas
prestasi dan sangsi atas pelanggaran peraturan dan kode etik;
• menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik;
8
ini terjadi akreditasi sekolah yang dipimpinnya akan menurun serta hilangnya
kepercayaan pada diri masyarakat maupun pemerintah.
Perlu diketahui pula mutu Pendidikan sangat penting untuk diwujudkan
dikarenakan untuk merencanakan, mencapai, memelihara, dan mampu meningkatkan
pertanggung jawaban sekolah kepada masyarakat dan atau pemerintah yang telah
memberikan semua biaya kepada sekolah.
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran kepemimpinan Pendidikan sangat berperan penting dikarenakan
pemimpin merupakan kunci keberhasilan untuk mewujudkan mutu dan tujuan
Pendidikan. Sebagaimana telah dijelaskan dalam perspektif
kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas, 2006), terdapat tujuh peran utama kepala
sekolah yaitu, sebagai :
(2) manajer
(3) administrator
(7) wirausahawan.
B. Saran
Untuk pemilihan dalam memilih pemimpin disebuah Pendidikan perlu
diperhatikan dikarenakan bila telah salah ‘memilih’ akan berdampak buruk bagi
sekolah yang dipimpinnya. Ketika hal tersebut sudah terjadi, kepercayaan serta citra
sekolah akan menurun.
10
DAFTAR PUSTAKA
Banikusna, A. (2018). Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Serta Minat Belajar Sebagai Determinan
Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran.
https://www.mysch.id/blog/detail/124/tugas-kepala-sekolah-menurut-permendikbud
11