You are on page 1of 13

PENGARUH KEPEMIMPIAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU

PENDIDIKAN

Dr. Drs. Ir. Darmono, MT

Penulis:

Puja Rizky R 21505244016

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2023
Daftar Isi

Sampul…………………………………………………………………………………………i

Daftar Isi………………………………………………………………………………,……...ii

BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………..1

A. Latar Belakang……………………………………………………………………..1
B. Identifikasi Masalah ……………………………………….………………………1
C. Pembatasan Masalah……………………………………………………………….2
D. Rumusan Masalah………….………………………………………………………2
E. Tujuan Penulisan ..…………………………………………………………………2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………….…………3

BAB III PEMBAHASAN...……………………………………………………………………4

A. Syarat untuk Menjadi Pemimpin


Pendidikan.………………………………………………………………………...5
B. Tugas Pokok Kepala
Sekolah…………………………………….………………………………………5
C. Dampak yang Akan Terjadi Bila Pemimpin Pendidikan Tidak Profesional
……………………………………………………………………………..............8

BAB IV PENUTUP...…………………………………………………………..………………8

A. Kesimpulan……..………………………………………………………….……..10
B. Saran …...……………………………….………………………………………..10

DAFTAR PUSTAKA
…………….………………………………………………………………………….11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha secara sadar untuk mewujudkan sesuatu
pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Pendidikan diwujudkan
dengan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat. Dalam melakukan Pendidikan diperlukan
pemimpin yang akan memimpin program kerja para pengajar serta peserta didik.
Fungsi adanya pemimpin dalam sebuah instansi Pendidikan ialah untuk
menciptakan suasana yang komdusif antar peserta didik dan staff, mengorganisir
klompok, bertanggung jawab dalammengambil keputusan Bersama dengan kelompok,
serta mempertahankan eksistensi organisasi dalam intansi.
Namun, kerap kali kita menemukan kepala sekolah ‘nakal’ yang tidak
memenuhi kewajiban pekerjaanya dalam memimpin. Kepala sekolah merupakan kunci
keberhasilan dari sebuah sekolah atau lembaga, karena keberhasilanpencapaian tujuan
dan kualitas sekolah sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah.
Kepemimpinankepala sekolah tidak terlepas dari peran kepala sekolah yang bertujuan
untuk meningkatkan mutu pendidikan.Sekolah atau lembaga pendidikan tidak hanya
negeri, melainkan ada pondok pesantren yang pendidikannyalebih mengutamakan
keagamaan Islam tetapi tetap menggunakan kurikulum terpadu layaknya sekolahformal
lain.
Mutu pendidikan di sekolah negeri maupun swasta dipengaruhi oleh peran
kepala sekolahnyadimana kepala sekolah harus dapat berperan sebagai manajer
maupun pemimpin. Lembaga yang kualitasatau mutunya baik pasti mempunyai
kepemimpinan kepala sekolah yang baik didalamnya, sehingga perankepala sekolah
menentukan keberhasilan atau tidaknya mutu pendidikan di sekolah.

B. Identifikasi Masalah
Di Negara kita sendiri yaitu Indonesia sering kita temui berbagai kasus Kepala
Sekolah mulai dengan kasus korupsi dana bos, Penganiayaan terhadap guru, siswa dan
sebagainya. Sering pula kita menanyakan ‘Apakah pemimpin sekolah yang sekarang

1
itu sudah benar? Sesuai dengan kesepakatan Bersama?’. Namun, Fakta di lapangan
tidak bisa di sanggah ketika sudah dilihat dengan mata kepala kita sendiri bahwa sering
ditemukan kepemimpinan yang kurang professional, hal tersebut berdampak pada citra
instansi Pendidikan yang di pimpin nya.

C. Pembatasan Masalah
1. Tugas pokok dan fungsi seorang kepala sekolah .
2. Dampak yang diberikan ketika pemimpin pendidikan tidak professional

D. Rumusan Masalah
1. Apa saja syarat untuk menjadi pemimpin pendidikan?
2. Apa sajakah tugas pokok kepala sekolah?

E. Tujuan Penulisan
Menyajikan pemaparan mengenai kewajiban pemimpin pendidikan yang harus
diketahui dalam memimpin dalam suatu intansi untuk melancarkan kegiatan yang akan
dilaksanakan

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepala Sekolah

1. Pengertian Pemimpin Pendidikan


Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan
mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerjasama
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam menjalankan kepemimpinannya,
seorang pemimpin memiliki gaya-gaya tersendiri. Gaya (style) adalah suatu cara
berperilaku yang khas dari seorang pemimpin terhadap para anggota kelompoknya.
Kepemimpinan adalah perilaku dari seseorang ketika dia mengarahkan
kegiatankegiatan dari kelompoknya ke arah pencapaian tujuan (Hemphill & Coons)
Kepemimpinan harus mengarah kepada proses yang sinergi dalam upaya
menemukan solusi dalam konflik dengan memposisikan pada win-win solution.
Menang-menang bukanlah teknik kepribadian, melainkan paradigma total interaksi
manusia yang berasal dari karakter integritas, kematangan dan mentalitas tinggi.
Menang-menang tumbuh dari hubungan dengan kepercayaan tinggi, dan diwujudkan
dalam kesepakatan yang secara efektif menjelaskan dan memanajemeni harapan
dan juga pencapaian
Kepemimpinan adalah hubungan kerja antara anggota-anggota kelompok
dimana pemimpin memperoleh status melalui partisipasi aktif Dan dengan
memperlihatkan kemampuannya untuk melaksanakan tugas kerjasama dengan
usaha mencapai tujuan (Stogdill). Kepemimpinan adalah cara interaksi dengan orang-
orang lain yang merupakan
suatu proses sosial yang mencakup tingkah laku pemimpin yang diangkat
(Jenings) Kepemimpinan adalah proses mengarahkan aktivitas kelompok yang
terorganisasi ke arah pencapaian tujuan (Rauch & Behling) Begitupun menurut para
ahli:
a. M Daryanto
Kepala sekolah merupakan personel sekolah yang bertanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan-kegiatan sekolah, mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan sekolah yang
dipimpinnya dengan dasar pancasila yang bertujuan untuk:

3
o Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
o Meningkatkan kecerdasan dan ketrampilan.
o Mempertinggi budi pekerti.
o Memperkuat kepribadian.
o Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
b. Saroni
Kepala sekolah adalah sosok yang diberi kepercayaan dan kewenangan oleh
banyak orang (anak buah) untuk mmebawa sekolah kea rah tujuan yang ingin
diicapai. Kepercayaan yang diberikan oleh anak buah ini adalah didasarkan pada
beberapa aspek yang dimiliki oleh kepala sekolah dan diharapkan dapat menjadi
modal untuk mmebawa pada keberhasilan.
c. Wahjosumidjo
Kepala sekolah merupakan jabatan pemimpin yang tidak bisa diisi oleh orang
oranng tanpa didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan. Siapapun yang akan
diangkat menjadi kepala skeolah harus ditentukan melalui prosedur-prosedur tertentu

4
BAB III

PEMBAHASAN

A. Syarat untuk Menjadi Pemimpin Pendidikan


1. Rendah hati dan sederhana
Menjadikan disukai oleh banyak orang karena sifat yang rendah hati.
2. Bersifat suka menolong
Hal ini bertujuan untuk membantu antar sesama dalam mewujudkan terciptanya
harmonisasi antar kelompok maupun antar individu.
3. Keterampilan dalam berkomunikasi
Gaya kepemimpinan terutama berhubungan dengan perilaku komunikatif
yang digunakan untuk membantu orang lain untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Komunikasi pun harus bertujuan untuk mudah dipahami oleh lawan bicara serta
tecapai nya penerimaan dalam keputusan dan berujung pada aksi yang akan
dilakukan.
4. Keterampilan dalam mengelola pekerjaan
Keterampilan ini bertujuan untuk mencapai hal yang diinginkan dalam sebuah
kelompok dan mampu menghormati antar manusia.
5. Keterampilan dalam manajemen diri
Untuk bisa mencapai tingkat intelektual (bawah sadar) harus memperhatikan
hukumnya yaitu niat yang positif dan serius, dinyatakan dalam periode masa kini,
bersifat pribadi dan selalu diulang-ulang. Selanjutnya kita katakan bahwa
kemampuan kita akan lebih produktif bila kita pancing dengan menetapkan tujuan
yang berupa visi/misi/nilai-nilai dengan syarat SMART, yang
B. Tugas Pokok Kepala Sekolah
Beban kerja Kepala Sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok
manajerial, pengembangan kewirausahaan,dan supervisi kepada guru dan tenaga
kependidikan. Tujuannya agar kepala sekolah dapat fokus pada pengemabangan 8
standar pendidikan. Disisi lain apabila kekurangan guru, kepala sekolah dapat
melaksanakan tugas pembelajaran.
Penilaian Prestasi Kerja Kepala Sekolah, Penilaian prestasikerja Kepala
Sekolah dilakukan secara berkalasetiaptahun (pasal 18). Meliputi Sasaran Kerja
Pegawai(SKP) dan perilaku,serta kehadiran.
Terdapat lima komponen dalam penilaian kepala sekolah yaitu hasil:

5
• pelaksanaan tugas manajerial;

• pengembangan kewirausahaan;

• pelaksanaan supervisikepada guru dan tenaga kependidikan;

• pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;

• tugas tambahan diluar tugas pokok

Ketentuan Peralihan Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018

Pasal 21 Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 ini mengatur bahwa:

• Kepala Sekolah yang sedang menjabat tetap melaksanakan tugas sebagai Kepala
Sekolah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

• Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, masa tugas Kepala Sekolah yang sedang
menjabat, masa tugasnya mengikuti peraturan ini.

• Guru yang pernah ditugaskan sebagai Kepala Sekolah sebelum berlakunya peraturan
ini, masa penugasannya tidak dihitung sebagaimasa Peraturan Menteri ini.

• Kepala Sekolah yang sedang menjabat tetapi belum memiliki Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah. Wajib mengikuti dan lulus
pendidikan dan pelatihan penguatan Kepala Sekolah.

• Kepala Sekolah yang tidak lulus diberi kesempatan untuk mengikuti kembali
pendidikan dan pelatihan penguatan Kepala Sekolah maksimal 2(dua)kali.

• Namun apabila tetap dinyatakan tidak lulus maka diberhentikan sebagai Kepala
Sekolah berdasarkan usulan Direktur Jenderal kepada kepala Dinas Pendidikan.

Masih menurut Permendiknas No 28 Tahun 2010, pada pasal 12 ayat


disebutkan penilaian kinerja kepala sekolah meliputi 3 aspek:

1. usaha pengembangan sekolah/madrasah dilakukan selama menjabat sebagai


kepala sekolah/madrasah
2. peningkatan kualitas sekolah/madrasah berdasarkan 8 standar nasional
pendidikan di bawah kepemimpinan kepala sekolah yang bersangkutan
3. usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala sekolah/madrasah

Dengan memperhatikan Peraturan Menteri tersebut, maka penjabaran tupoksi


kepala sekolah mengacu pada ketiga poin di atas. Selain itu tupoksi kepala sekolah

6
juga harus mengacu pada Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar
pengelolaan sekolah, meliputi:

1. Perencanaan program
• Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan visi sekolah.
• Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan misi sekolah.
• Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan tujuan sekolah.

2. Pelaksanaan rencana kerja.


• Menyusun program kerja sekolah
• Menyusun struktur organisasi
• Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan sekolah per semester maupun
tahunan;
• Menyusun manajemen kesiswaan yang meliputi:
a. melaksanakan penerimaan peserta didik baru (PPDB);
b. memberikan layanan konseling kepada peserta didik;
c. melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler untuk peserta
didik;
d. zmelakukan pembinaan prestasi unggulan;
e. melakukan kegiatan pelacakan terhadap alumni;

• Menyusun kurikulum, kalender pendidikan, dan kegiatan pembelajaran;


• Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan;
• Manajemen sarana dan prasarana;
• Membimbing guru pemula;
• Mengelola keuangan sekolah dan pembiayaannya;

3. Pengawasan dan evaluasi kepemimpinan sekolah


• Melaksanakan program supervisi.
• Melaksanakan Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
• Melaksanakan evaluasi dan pengembangan kurikulum
• Mengevaluasi pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK)

7
• Menyiapkan seluruh kelengkapan akreditasi sekolah
• menjabarkan visi ke dalam misi target mutu;
• merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai;
• menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan
sekolah/madrasah;
• membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk
pelaksanaan peningkatan mutu;
• bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran
sekolah/madrasah;
• melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan penting
sekolah/madrasah. Dalam hal sekolah/madrasah swasta, pengambilan
keputusan tersebut harus melibatkan penyelenggara sekolah/madrasah;
• berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang tua
peserta didik dan masyarakat;
• menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga
kependidikan dengan menggunakan sistem pemberian penghargaan atas
prestasi dan sangsi atas pelanggaran peraturan dan kode etik;
• menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik;

4. Sistem informasi sekolah. Berikut ini tugas pokok kepala sekolah


• menciptakan atmosfer akademik yang kondusif dengan membangun
budaya sekolah untuk menciptakan suasana yang kompetitif bagi siswa,
rasa tanggung jawab bagi guru dan karyawan, menimbulkan rasa nyaman
dalam bekerja dan belajar, menumbuhkan kesadaran tentang arti penting
kemajuan, dan menumbuhkan kedisiplinan tinggi;
• melakukan penataan tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi warga
sekolah berbasis kinerja;
• menjalinan kerjasama dengan pihak lain;

C. Dampak yang Akan Terjadi Bila Pemimpin Pendidikan Tidak Profesional


Intansi yang dianugi oleh kepemimpinannya akan tidak teratur karena
kurangnya keterampilan yang dimilikinya lalu berdampak pada citra sekolah, Bila hal

8
ini terjadi akreditasi sekolah yang dipimpinnya akan menurun serta hilangnya
kepercayaan pada diri masyarakat maupun pemerintah.
Perlu diketahui pula mutu Pendidikan sangat penting untuk diwujudkan
dikarenakan untuk merencanakan, mencapai, memelihara, dan mampu meningkatkan
pertanggung jawaban sekolah kepada masyarakat dan atau pemerintah yang telah
memberikan semua biaya kepada sekolah.

9
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Peran kepemimpinan Pendidikan sangat berperan penting dikarenakan
pemimpin merupakan kunci keberhasilan untuk mewujudkan mutu dan tujuan
Pendidikan. Sebagaimana telah dijelaskan dalam perspektif
kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas, 2006), terdapat tujuh peran utama kepala
sekolah yaitu, sebagai :

(1) edukator (pendidik)

(2) manajer

(3) administrator

(4) supervisor (penyelia)

(5) leader (pemimpin)

(6) pencipta iklim kerja

(7) wirausahawan.

B. Saran
Untuk pemilihan dalam memilih pemimpin disebuah Pendidikan perlu
diperhatikan dikarenakan bila telah salah ‘memilih’ akan berdampak buruk bagi
sekolah yang dipimpinnya. Ketika hal tersebut sudah terjadi, kepercayaan serta citra
sekolah akan menurun.

10
DAFTAR PUSTAKA

A. Rahman, S. M. (2022). Pengertian Pendidikan, Ilmu Pendidikan dan Unsur-Unsur Pendidikan. Al


Urwatul Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam, 1-8.

Banikusna, A. (2018). Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Serta Minat Belajar Sebagai Determinan
Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran.

https://www.mysch.id/blog/detail/124/tugas-kepala-sekolah-menurut-permendikbud

11

You might also like