You are on page 1of 75

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
berkahNya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Tata
Naskah Dokumen UPTD Puskesmas Mangkang. Buku ini kami susun sebagai salah
satu upaya untuk memberikan acuan dan kemudahan dalam pelaksanaan
penyelenggaraan kegiatan di UPTD Puskesmas Mangkang. Penyelenggaraan
pelayanan di UPTD Puskesmas Mangkang mewajibkan adanya pembuktian
pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan melalui dokumentasi dan penelusuran, karena
pada prinsip pendokumentasian, seluruh kegiatan harus tertulis dan apa yang tertulis
harus dikerjakan dengan sesuai. Buku ini berisi contoh-contoh dokumen yang dapat
digunakan dalam menyusun dokumen penyelenggaraan kegiatan di UPTD Puskesmas
Mangkang.
Pada kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih dan
apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan Pedoman
Penyusunan, Pengendalian dan Tata Naskah Dokumen UPTD Puskesmas Mangkang.
Semoga dengan digunakannya buku ini dapat mempermudah seluruh karyawan UPTD
Puskesmas Mangkang dalam melaksanakan pendokumentasian seluruh
penyelenggaraan kegiatan di UPTD Puskesmas Mangkang.

Semarang, 3 Januari 2022


Kepala UPTD
Puskesmas Mangkang

dr. Azmi Syahril Fandi


NIP. 198306152009031005

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 1


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pedoman umum tata naskah di lingkungan Puskesmas Mangkang diperlukan
dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Puskesmas Mangkang. Salah satu
komponen penting dalam ketatalaksanaan Puskesmas Mangkang adalah
administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata naskah
penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang perkantoran.
Tata naskah di lingkungan Puskesmas Mangkang sebagai salah satu unsur
administrasi umum mencakup pengaturan tentang jenis, penyusunan, penggunaan
lambang Puskesmas, logo, stempel, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam naskah.
Keterpaduan tata naskah di lingkungan Puskesmas Mangkang sangat
diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi tulis dalam penyelenggaraan
tugas Puskesmas Mangkang secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk itu
diperlukan pedoman umum tata naskah di lingkungan Puskesmas Mangkang
sebagai acuan dalam melaksanakan tata naskah di lingkungan Puskesmas
Mangkang.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud
Pedoman umum tata naskah di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang
dimaksudkan sebagai acuan pengelolaan dan pembuatan naskah dinas di
lingkungan Puskesmas Mangkang.
2. Tujuan
Pedoman umum tata naskah di lingkungan Puskesmas Mangkang
bertujuan:
a. memperoleh keseragaman dalam penyusunan naskah dinas;
b. memudahkan dalam pengendalian naskah dinas / dokumen.

C. SASARAN
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam
penyelenggaraan tata naskah di lingkungan Puskesmas Mangkang;
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur lainnya dalam
lingkup administrasi umum;
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis;
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah di lingkungan Puskesmas Mangkang
yang efisien dan efektif.

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 2


D. ASAS
1. Asas efektif dan efisien
Penyelenggaraan tata naskah perlu dilakukan secara efektif dan efisien
dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, penentuan
spesifikasi informasi serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
2. Asas Pembakuan
Naskah diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah
dibakukan, termasuk jenis, penyusun naskah, dan tatacara
penyelenggaraannya.
3. Asas Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi,
format, prosedur, kearsipan, kewenangan, dan keabsahan.
4. Asas Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah terkait dengan kegiatan administrasi
umum dan unsur administrasi umum lainnnya.
5. Asas Kecepatan dan Ketepatan
Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi satuan kerja atau satuan
organisasi, tata naskah harus dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat sasaran,
antara lain dilihat dari kejelasan redaksional, kemudahan prosedural, kecepatan
penyampaian dan distribusi.
6. Asas Keamanan
Tata naskah harus aman secara fisik dan substansi (isi) mulai dari
penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan,
kearsipan dan distribusi.

E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman umum tata naskah di lingkungan Puskesmas
Mangkang meliputi pengaturan tentang jenis, format, dan penyusunan naskah, serta
kelengkapan naskah termasuk penggunaan logo, stempel dan amplop serta
kewenangan penandatanganan naskah.

F. PENGERTIAN UMUM
1. Naskah adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan
yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang;
2. Tata naskah adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yang mencakup
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan
penyimpanan serta media yang digunakan dalam komunikasi;

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 3


3. Administrasi umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang meliputi tata
naskah (tata persuratan, distribusi, formulir, dan media), penamaan lembaga,
singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang perkantoran;
4. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan tata letak
dan redaksional, serta penggunaan logo dan cap dinas;
5. Komunikasi intern adalah tata hubungan dalam penyampaian informasi yang
dilakukan antar unit kerja di lingkungan Puskesmas Mangkang, secara vertikal
dan horizontal;
6. Komunikasi ekstern adalah tata hubungan penyampaian informasi yang
dilakukan oleh Puskesmas Mangkang dengan pihak lain di luar lingkungan
Puskesmas Mangkang;
7. Surat perintah / surat tugas adalah naskah dinas yang dibuat oleh pejabat
yang berwenang kepada bawahan atau pejabat lain yang diperintah / diberi
tugas, yang memuat apa yang harus dilakukan;
8. Surat Perjalanan Dinas adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan perjalanan dinas;
9. Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi informasi mengenai
hal,peristiwa atau tentang seseorang untuk kepentingan kedinasan;
10. Surat Undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang, berisi
undangan kepada pejabat / pegawai yang tersebut pada alamat;
11. Surat Dinas adalah naskah dinas pelaksanaan tugas seseorang pejabat dalam
menyampaikan informasi kedinasan kepada pihak lain yang bersangkutan;
12. Surat Perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan bersama antara
dua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan tindakan atau perbuatan hukum
yang telah disepakati Bersama;
13. Surat Kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang kepada
bawahan berisi pemberian wewenang dengan atas nama nya untuk melakukan
suatu tindakan dalam rangka kedinasan;
14. Surat Pengantar adalah naskah dinas yang digunakan untuk mengantar /
menyampaikan barang / naskah;
15. Nota Dinas adalah naskah dinas yang bersifat internal, berisi komunikasi
kedinasan antar pejabat atau dari atasan kepada bawahan dan dari bawahan
kepada atasan;
16. Disposisi adalah petunjuk tertulis mengenai tindak lanjut / tanggapan terhadap
surat masuk, ditulis secara jelas pada lembar disposisi, tidak pada surat nya;
17. Telaah Staf adalah uraian yang disampaikan oleh pejabat atau staf yang
memuat analisis singkat dan jelas mengenai suatu persoalan dengan
memberikan jalan keluar / pemecahan yang disarankan;

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 4


18. Pengumuman adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang, berisi
pemberitahuan yang bersifat umum;
19. Laporan adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan tentang
pelaksanaan suatu kegiatan / kejadian;
20. Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang, berisi
keterangan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan kedinasan;
21. Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi tentang pernyataan bahwa
memang telah terjadi suatu proses pelaksanaan kegiatan pada waktu tertentu
yang harus ditandatangani oleh para pihak dan para saksi;
22. Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang atau rapat;
23. Kop Surat Dinas adalah kepala surat yang menunjukkan jabatan atau nama
perangkat daerah / unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Semarang tertentu
yang ditempatkan dibagian atas kertas;
24. Kop Amplop Surat Dinas adalah kepala sampul surat yang menunjukkan
jabatan atau nama perangkat daerah / unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota
Semarang tertentu yang ditempatkan dibagian atas sampul surat;
25. Lambang Negara adalah simbol negara berupa gambar burung garuda sesuai
dengan peraturan perundang-undangan;
26. Logo adalah gambar atau huruf sebagai identitas Pemerintah Kota Semarang.

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 5


BAB II
JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS

A. Regulasi Tata Naskah


Sistem manajemen mutu, sistem pelayanan, dan sistem penyelenggaraan
upaya di Puskesmas Mangkang perlu dibakukan berdasarkan regulasi internal.
Regulasi internal ini disusun dalam bentuk dokumen yang harus dipersiapkan oleh
Puskesmas untuk memenuhi standar akreditasi.
Penyusunan regulasi internal, perlu didukung regulasi eksternal yang berupa
peraturan perundangan dan pedoman-pedoman yang diberlakukan oleh
Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan organisasi profesi, yang merupakan acuan bagi Puskesmas
Mangkang dalam menyelenggarakan manajemen puskesmas, upaya kesehatan
masyarakat, dan upaya kesehatan perorangan. Dasar penetapan tata naskah di
Puskesmas Mangkang menggunakan:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor144;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas, klinik pratama, tempat praktek mandiri dokter,
dan tempat praktek mandiri dokter gigi;
4. Peraturan Walikota Semarang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Pedoman Pola
Klasifikasi Kearsipan Pemerintah Kota Semarang;
5. Peraturan Walikota Semarang Nomor 7 Tahun 2020 tentang Pedoman Tata
Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang;
6. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) Tahun 2017.
Jenis naskah di lingkungan Puskesmas Mangkang terdiri dari dua jenis, yaitu
naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk-produk hukum berupa
regulasi, dan naskah yang dirumuskan dalam bentuk bukan produk-produk hukum
yaitu berupa surat.
1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk-produk hukum
berupa regulasi, terbagi menjadi:
a. Regulasi Nasional
Regulasi Nasional adalah segala bentuk naskah yang dikeluarkan oleh
Negara baik dalam bentuk Undang-undang, Peraturan pemerintah, PMK,
KMK dan pedoman.

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 6


b. Regulasi Puskesmas
Regulasi Puskesmas / Kebijakan Pelayanan Puskesmas, yang terdiri
atas Kebijakan Umum Puskesmas bisa berbentuk Peraturan Kepala
Puskesmas, Surat keputusan Kepala Puskesmas, Instruksi Kepala
Puskesmas, maupun Surat Edaran Kepala Puskesmas, Pedoman /
Panduan pelayanan, SPO, Program kerja, Rencana jangka panjang
(Renstra, Rencana Strategis bisnis, bisnis Plan dll), RKA / RBA.
Kebijakan Pelayanan Puskesmas bisa berbentuk:
1) Keputusan Kepala Puskesmas
a) Pengertian
Keputusan adalah naskah dinas yang memuat kebijakan yang
bersifat menetapkan, tidak bersifat mengatur, dan merupakan
pelaksanaan kegiatan, yang digunakan untuk:
(1) Menetapkan/ mengubah status kepegawaian/ personal/
keanggotaan/ material/ peristiwa;
(2) Menetapkan/ mengubah/ membubarkan suatu kepanitiaan/ tim;
(3) Menetapkan pelimpahan wewenang.
Surat keputusan berbentuk individual, final, konkret, sudah
menimbulkan akibat hukum.
b) Susunan
(1) Judul:
(a) Kop naskah keputusan terdiri atas gambar logo Pemkot
Semarang;
(b) Kata keputusan dan nama jabatan pejabat yang
menetapkan ditulis simetris di tengah margin dengan huruf
kapital;
(c) Nomor keputusan ditulis simetris ditengah halaman (center)
dengan huruf kapital di bawah kata keputusan;
(d) Penomoran Keputusan Kepala Puskesmas;
001/SK/I/2022

Tahun penerbitan SK

Bulan penerbitan SK
Singkatan untuk jenis Surat Keputusan
Nomor urut penerbitan Surat Keputusan

(e) Kata penghubung ”tentang” ditulis dengan huruf kapital


(bold) secara simetris;
(f) Judul keputusan ditulis dengan huruf kapital secara simetris;

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 7


(g) Diatas nama jabatan kepala puskesmas ditulis dengan huruf
kapital ukuran font 14 ”Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha
Esa”;
(h) Penulisan menggunakan jenis huruf Arial dengan ukuran
Font kepala 14 dan batang tubuh 12.
(2) Pembukaan
(a) Nama jabatan pejabat yang menetapkan peraturan ditulis
simetris di tengah dengan huruf capital (bold) dan diakhiri
dengan tanda baca koma (,)
(b) Konsiderans meliputi:
 Menimbang
- memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran
yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan
keputusan
- Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf
kapital, diakhiri tanda baca titik dua (:), diletakkan di
bagian kiri;
- Jika konsiderans lebih dari satu pokok pikiran, maka
setiap pokok pikiran dirumuskan dalam rangkaian
kalimat yang merupakan kesatuan pengertian;
- Setiap pokok pikiran diawali huruf abjad dengan huruf
kecil (a,b,c, dst) diikuti tanda baca titik, dan kata
“bahwa” dengan huruf “b” kecil dan diakhiri dengan
tanda baca titik koma (;), kecuali untuk poin
menimbang terakhir, diakhiri dengan tanda baca titik
(.).
 Mengingat
- memuat dasar kewenangan dan keputusan yang
memerintahkan pembuatan keputusan tersebut.
Peraturan yang menjadi dasar hukum adalah
peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih
tinggi;
- Bila peraturan perundang-undangan yang dijadikan
dasar hukum lebih dari satu, maka perlu diperhatikan
tata urutan/ hirarki secara kronologis tanggal / tahun
terbitnya peraturan perundang-undangan tersebut.
Hirarki peraturan sesuai dengan UU No. 10 Tahun
2004 diganti dengan UU No. 12 Tahun 2011;

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 8


- Konsiderans Mengingat diletakkan di bagian kiri tegak
lurus dengan kata menimbang, setiap dasar hukum
diawali urutan angka (1,2,3, dst) diikuti tanda baca titik
dan pada setiap kalimat diawali huruf besar, diakhiri
dengan tanda baca titik koma (;) kecuali untuk poin
menimbang terakhir, diakhiri dengan tanda baca titik
(.).
(3) Diktum
(a) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah,
seluruhnya dengan huruf kapital;
(b) Diktum “Menetapkan” dicantumkan setelah kata
memutuskan sejajar dengan kata menimbang dan
mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan
huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua (:);
(c) Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala),
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda baca titik (.).
c) Batang Tubuh
(1) batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum,ditulis dengan huruf kapital
misalnya:
KESATU :..................................................................................
KEDUA :..................................................................................
Dst
KESATU, KEDUA diakhiri dengan tanda titik (.)
(2) dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya; dan;
(3) pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang
menetapkan keputusan, ditulis dengan huruf Kapital.
d) Kaki
Kaki Peraturan / Surat Keputusan merupakan bagian akhir
substansi yang memuat penanda tangan penerapan Keputusan,
pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri dari:
(1) tempat dan tanggal penetapan;
(2) nama jabatan memakai huruf kapital;
(3) tanda tangan pejabat dan stempel instansi, dan;
(4) nama lengkap pejabat yang menanda tangani memakai huruf
capital dan tanpa gelar.

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 9


(5) Kata Ditetapkan di… (diisi nama kota sesuai alamat instansi)
dengan huruf awal capital dan kata pada tanggal… (di isi
tanggal penetapan) dengan huruf kecil, diketik berurutan ke
bawah di sebelah kanan bawah.
(6) Nama jabatan diikuti tanda baca koma, nama lengkap diketik
berurutan ke bawah tidak menggunakan tanda kurung, tidak
digarisbawahi, dan diketik di sebelah kanan bawah setelah kata
pada tanggal;
e) Penandatanganan
Keputusan Kepala Puskesmas Mangkang ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas Mangkang dan keabsahan salinan dilakukan
oleh pelaksana tata usaha.
f) Lampiran
(1) Materi keputusan dapat dibuat sebagai lampiran keputusan,
dalam hal keputusan memerlukan lampiran, hal tersebut harus
dinyatakan dalam batang tubuh dan pernyataan bahwa lampiran
tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keputusan yang bersangkutan;
(2) Pada lembar lampiran tertulis Pojok kanan atas kalimat lampiran
dengan huruf kapital dilanjutkan dengan penulisan
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS MANGKANG
NO…… TENTANG…… Penulisan lampiran hanya ada di
lembar pertama lampiran. Font Penulisan lampiran: 10;
(3) Lampiran tanpa menggunakan kotak.
Contoh
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS MANGKANG
NOMOR:
TENTANG TATA NASKAH PUSKESMAS DI
LINGKUNGAN UPTD PUSKESMAS MANGKANG
(4) Materi / isi lampiran:
(a) Bagan / Struktur;
(b) Tidak menggunakan pasal, namun menggunakan angka;
(c) Kaki: Pada akhir lampiran harus dicantumkan nama dan
tanda tangan pejabat yang mengesahkan / menetapkan
keputusan yang bersangkutan, nama tertulis tanpa gelar.
g) Hal yang harus diperhatikan:
(1) keputusan yang telah ditetapkan di distribusikan kepada yang
berkepentingan;

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 10


(2) naskah yang asli yang diparaf harus disimpan sebagai arsip;
(3) Penomoran keputusan mengacu pada pola klasifikasi arsip dan
kode unit pengolah di pelaksana tata usaha;
(4) Pedoman dan panduan di tindak lanjut dengan dibuatnya
Keputusan pemberlakuan Pedoman / Panduan.
h) Ketentuan Penulisan:
(1) Format margin: Atas: 2 cm dari tepi atas kertas,
Kiri: 3 cm dari tepi kiri kertas,
Kanan: 2 cm dari tepi kanan kertas,
Bawah: 2.5 cm dari tepi bawah kertas;
(2) Kertas: A4;
(3) Huruf: Arial, Ukuran: 12, line spacing: 1.5;
(4) Paragraf pada spacing untuk before dan after tertulis: 0;
(5) Kop Surat (Naskah Dinas): Huruf Tahoma dengan ukuran huruf
14 sesuai dengan Perwal.

Contoh Format Surat Keputusan:

1.Pokok
penetapan

2. Tambahan
uraian
penetapan.

3.Pemberlakuan
dan
pengundangan
penetapan

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 11


Contoh Format Lampiran:

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 12


2) Standar Prosedur Operasional
a) Pengertian
Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah naskah yang
memuat serangkaian petunjuk / langkah-langkah yang dibakukan
tentang cara serta urutan suatu kegiatan operasional atau
administratif tertentu yang harus diikuti oleh individu pejabat atau
unit kerja untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
SPO memberikan langkah yang benar dan terbaik berdasarkan
consensus bersama untuk melakukan berbagai kegiatan dan fungsi
pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan kesehatan
berdasarkan standart profesi.
b) Susunan
Bentuk dan susunan naskah Standar Prosedur Operasional
adalah sebagai berikut:
(1) Judul / Heading:
(a) Kepala sebelah kiri memuat:
 Kop naskah standar prosedur operasional terdiri atas
gambar logo Pemkot serta nama Puskesmas Mangkang
di bawahnya;
 Tulisan singkatan Standar Prosedur Operasional (SPO)
dicantumkan di samping logo Pemda.
(b) Kepala sebelah kanan memuat lambang Puskesmas (Bhakti
Husada) dan dibawah lambang Puskesmas dicantumkan
nama Kepala Puskesmas Mangkang dan NIP secara
simetris;
(c) Kepala bagian tengah memuat:
 Judul singkatan Standar Prosedur Operasional (SPO)
yang ditulis dengan huruf kapital;
 Nomor Dokumen, Nomor Revisi, Tanggal terbit dan
Halaman dicantumkan secara simetris dibawah judul
SPO;
 Tanda tangan Kepala Puskesmas Mangkang
dicantumkan secara simetris dibawah halaman;
 Nomor Revisi, bila ada pembaharuan SPO maka nomor
revisi di tulis 01 tapi nomor SPO tetap hanya bulan dan
tahun dan kepala puskesmas yang di ganti.
(d) Heading hanya di cetak di halaman pertama;
(e) Penomoran Stadar Prosedur Operasional

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 13


001/SPO/II/2014

Tahun penerbitan SPO


Bulan penerbitan SPO
Singkatan dari Standar Prosedur
Operasional
Nomor urut SPO

(2) Batang Tubuh


Batang tubuh Standar Prosedur Operasional terdiri atas
pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur, dan instalasi terkait.
Rekaman historis perubahan: berisi riwayat jika dilakukan
revisi SPO.
(3) Ketentuan Penulisan:
(a) Semua tulisan berupa huruf/angka yang berada dalam
kotak Kop tidak di bold kecuali tulisan Judul SPO, SPO dan
nama Puskesmas;
(b) Halaman 2 dan seterusnya tidak menggunakan header;
Contoh:
HALAMAN
1 / 2 ----------- Halaman 1 dari total 2 halaman;
(c) Margin : Atas 2 cm dari tepi atas kertas;
Kiri 3 cm dari tepi kiri kertas;
Kanan 2 cm dari tepi kanan kertas;
Bawah 2,5 cm dari tepi bawah kertas;
(d) Kertas : F4 (8,5 x 11 inchi);
(e) Font : Arial;
(f) Line Spacing : 1.5.
c) Diagram alir / bagan alir (Flow Chart)
Penggunaan diagram alir di gunakan untuk langkah – langkah
yang tersistematis, sehingga tidak semua SPO menggunakan
diagram alir.
Didalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja
sebaiknya dalam langkah- langkah kegiatan dilengkapi dengan
diagram alir/bagan alir untuk memudahkan dalam pemahaman
langkah-langkahnya. Adapun bagan alir secara garis besar dibagi
menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram alir
mikro.

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 14


(1) Diagram alir makro/ Macro flow chart, menunjukkan kegiatan-
kegiatan secara garis besar dari proses yang ingin kita
tingkatkan, hanya mengenal satu simbol.
Bentuk balok:

(2) Diagram alir mikro/ micro flow chart, menunjukkan rincian


kegiatan-kegiatan dari tiap tahapan diagram makro, bentuk
simbul sebagai berikut:
(a) Awal kegiatan:

(b) Akhir kegiatan:

(c) Keputusan: ?

(d) Penghubung:

(e) Dokumen:

(f) Arsip:

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 15


Format SPO:
Judul SPO

A Jenis Font:
ARIAL Spasi 1,15
D Ukuran Font :
A font Arial bold 12 atau

C menyesuaikan

B C = 14 pt
B dan D= 11 pt
E = 12 pt
A, B, dan C ditulis dengan
huruf kapital secara
keseluruhan dan cetak tebal
D dan E ditulis dengan
diawali huruf kapital.

E
Badan SOP
Jenis Font:
ARIAL 12 pt
Spasi 1,15
Ditulis dengan diawali huruf
kapital.

3) Surat Perjanjian Kerja Sama


a) Pengertian
Surat perjanjian adalah naskah yang berisi kesepakatan
bersama tentang sesuatu hal yang mengikat antara kedua belah
pihak atau lebih untuk melaksanakan suatu tindakan atau perbuatan
hukum yang telah disepakati bersama.
b) Susunan:
(1) Judul
(a) Tulisan “PERJANJIAN KERJASAMA” yang ditempatkan
ditengah lembar naskah dinas, ditulis dengan huruf kapital
(bold);
(b) Dibawah kata perjanjian kerjasama tertulis ANTARA …..
dan ………. tertulis simetris ditengah halaman (Center)
dengan huruf kapital;
(c) Tulisan “Tentang“ ditulis dibawah kalimat ANTARA simetris
ditengah halaman (center) dengan huruf kapital;

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 16


(d) Nomor dan Tahun naskah perjanjian ditulis dibawah kalimat
Tentang dan ditulis simetris ditengah halaman (center)
dengan huruf kapital dan diisi untuk nomor kedua belah
pihak;
(e) Judul Perjanjian ditulis dibawah kalimat TENTANG ditulis
simetris ditengah halaman (center) dengan huruf kapital.
(f) Penomoran naskah Perjanjian Kerja Sama:
001/PKS/III/2011

Tahun penerbitan Surat

Bulan penerbitan Surat


Singkatan Surat Perjanjian Kerjasama
Nomor urut penerbitan surat berdasarkan
urutan terbit

(2) Isi naskah perjanjian


(a) Hari, Tanggal, Bulan dan Tahun serta tempat pembuatan;
(b) Nama, Jabatan dan alamat pihak-pihak yang terlibat dalam
perjanjian;
(c) Permasalahan-permasalahan yang diperjanjikan,
dirumuskan dalam bentuk uraian atau dibagi dalam pasal-
pasal dan dikemukakan yang menyangkut hak dan
kewajiban dari setiap pihak serta tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(d) Sanksi – sanksi Hukum;
(e) Penyelesaian-penyelesaian.
(3) Bagian akhir naskah perjanjian
(a) Penulisan “Pihak kedua” dan “Pihak Kesatu” ditulis di sisi
kanan dan kiri;
(b) Dibawah penulisan Pihak Ke…ditulis nama jabatan pihak-
pihak yang membuat perjanjian;
(c) Tanda tangan pihak-pihak yang membuat perjanjian;
(d) Tertempel materai;
(e) Nama jelas pihak-pihak penandatangan;
(f) Stempel Jabatan / Instansi;
(g) Saksi-saksi (nama jelas dan tandatangan);
(h) Perjanjian kerjasama dibuat rangkap 2 masing-masing
bermeterai salah satu pihak, diberi kotak paraf untuk
masing-masing pihak dibawah sebelah kanan.
c) Ketentuan penulisan:
(1) Format margin: Atas 2 cm dari tepi atas kertas;

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 17


Kiri 3 cm dari tepi kiri kertas;
Kanan 2 cm dari tepi kanan kertas;
Bawah 2,5 cm dari tepi bawah kertas;
(2) Huruf: Arial, Ukuran : 12, line spacing 1.5;
(3) Kertas: F4 (8,5 x 11 inci);
(4) Paragraf pada spacing untuk before dan after tertulis 0;
(5) Tidak menggunakan KOP Surat.

Contoh surat perjanjian:


PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
..............................................
DAN
..............................................
TENTANG
..............................................
Nomor ………. / ………. / ……… / ……

..............................................................
Pada hari ini…., tanggal ………, bulan ……. dan tahun …., bertempat di ……., yang bertanda
tangan dibawah ini :
1. ……………………………..selanjutnya disebut PIHAK KESATU
2. ……………………………. Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Bersepakat untuk melakukan keja sama dalam bidang ………..yang diatur dalam ketentuan sebagai
berikut :
Pasal 1
TUJUAN KERJASAMA
.............................................................................................................................................
Pasal 2
RUANG LINGKUP KERJA SAMA
..................................................................................................................................
Pasal 3
PELAKSANAAN KEGIATAN
.............................................................................................................................................
Pasal 4
PEMBIAYAAN
.............................................................................................................................................
Pasal 5
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
.............................................................................................................................................
Pasal 6
LAIN-LAIN
.............................................................................................................................................

Bisa berisi :

1. Force Majeure
2. Yang termasuk Force Majeure, dst……………….

Pasal 7
PENUTUP
.............................................................................................................................................

NAMA INSTITUSI PIHAK KE II NAMA INSTITUSI PIHAK KE I


KEPALA PUSKESMAS Kab. Semarang,…….Tgl/bln /Tahun KEPALA PUSKESMAS

TTD TTD ber Materai

Nama Penjabat Nama Penjabat

Tata
Saksi-saksi
naskah dinas
: di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 18

1. ……………..: Tanda Tangan


4) Rencana Jangka Panjang
Pengertian
Rencana jangka panjang / Rencana Strategi Bisnis adalah rencana
strategis perusahaan yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan
analisa teknis, akurat dan tepat bagaimana perusahaan akan di arahkan
dan bagaimana semua sumberdaya yang di miliki dapat dialokasikan
untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dan di sesuaikan
dengan kondisi faktor politik maupun ekonomi secara global.
5) RBA (Rencana Bisnis Anggaran)
Pengertian
Rencana Bisnis Anggaran Tahunan adalah naskah yang memuat
rencana jangka pendek satu tahunan sebagai implementasi rencana
jangka panjang lima tahunan yang tertuang dalam dokumen RSB.
Dokumen RBA ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan dan
pencapaian anggaran.
6) Pedoman Pengorganisasian
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang member arah
bagaimana sesuatu harus dilakukan, hal pokok yang menjadi dasar
(pegangan, petunjuk dsb) untuk menentukan atau melaksanakan
sesuatu. Pedoman / panduan harus ditetapkan dengan peraturan
kebijakan. Setiap pedoman / panduan sebaiknya dilakukan evaluasi
minimal setiap 2-3 tahun sekali.
Bila Peraturan perundang-undangan berubah maka peraturan /
kebijakan / pedoman / panduan berubah demikian juga jika peraturan
Puskesmas / kebijakan Puskesmas berubah maka pedoman / panduan
akan berubah.

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 19


BAB ISI
I PENDAHULUAN:
Latar Belakang
II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
III VISI, MISI,NILAI dan Tujuan Puskesmas
A. Visi Misi Puskesmas dan unit / komite /tim
B. Nilai-nilai Puskesmas dan unit /komite /tim
C. Tujuan Puskesmas dan unit / komite/tim
IV STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
V STRUKTUR UNIT Kerja
VI URAIAN JABATAN
A. Persyaratan Jabatan
B. Uraian Tugas
C. Tanggung Jawab
D. Wewenang
VII TATA HUBUNGAN KERJA
VIII POLA KETENAGAAN dan kualifikasi personil
IX PROGRAM ORIENTASI
X PERTEMUAN / RAPAT
XI PELAPORAN
A. Laporan Harian
B. Laporan Bulanan
C. Laporan Tahunan

7) Pedoman Pelayanan
a) Pedoman pelayanan harus berbentuk peraturan Kepala
Puskesmas.
b) Pedoman pelayanan dibuat oleh pelayanan medis dan non medis.
Daftar isi Pedoman Pelayanan Unit Pelayanan Medis:

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 20


BAB ISI
I PENDAHULUAN
II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
V LOGISTIK
VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/ PROGRAM
VII KESELAMATAN KERJA
VIII PENGENDALIAN MUTU
IX PENUTUP

c) Ketentuan penulisan:
(1) Format margin: Atas 2 cm dari tepi atas kertas;
Kiri 3 cm dari tepi kiri kertas;
Kanan 2 cm dari tepi kanan kertas;
Bawah 2,5 cm dari tepi bawah kertas;
(2) Huruf : Arial, Ukuran : 12, line spacing 1.5;
(3) Kertas : F4 (8,5 x 11 inchi) / legal;
(4) Paragraf pada spacing untuk before dan after tertulis 0;
(5) Tidak menggunakan KOP Surat.
8) Panduan Pelayanan / Panduan Kerja
a) Pengertian
Panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan. Daftar isi Panduan adalah:
BAB ISI
I Definisi :
II Ruang lingkup

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 21


III Tata Laksana
IV Dokumentasi ( Form yang digunakan)
b) Ketentuan penulisan:
(1) Format margin: Atas 2 cm dari tepi atas kertas;
Kiri 3 cm dari tepi kiri kertas;
Kanan 2 cm dari tepi kanan kertas;
Bawah 2,5 cm dari tepi bawah kertas;
(2) Huruf : ARIAL, Ukuran : 12, line spacing 1.5;
(3) Kertas : F4 (8,5 x 11 inchi);
(4) Paragraf pada spacing untuk before dan after tertulis 0;
(5) Tidak menggunakan KOP Surat.
Contoh Cover Panduan :
Judul :

9) Kerangka Acuan Program , Kerangka Acuan Kegiatan dan Evaluasi


Kinerja Tahunan:
a) Adalah rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yang disusun
secara rinci yang dipergunakan untuk mencapai tujuan organisasi;
b) Sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan unit kerja / gugus
tugas sehingga tujuan program dapat tercapai;
c) Program harus diuraikan dalam bentuk kerangka Acuan Program
(TOR) dan tidak boleh hanya berbentuk time table;
d) Program sub unit ditanda tangani oleh PJ (kiri) dan koordinator
program kerja (kanan) dan disetujui Kepala Puskesmas (letak di
tengah bawah);
e) Program unit ditanda tangani oleh PJ (kanan) dan disetujui Kepala
Puskesmas (kiri);
f) Format margin: Atas 2 cm dari tepi atas kertas;
Kiri 3 cm dari tepi kiri kertas;
Kanan 2 cm dari tepi kanan kertas;
Bawah 2,5 cm dari tepi bawah kertas;
g) Huruf : ARIAL, Ukuran : 12, line spacing 1.5;
Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 22
h) Kertas : F4 (8,5 x 11 inchi);
i) Paragraf pada spacing untuk before dan after tertulis 0;
Sistematika:
BAB ISI
I PENDAHULUAN
II LATAR BELAKANG
III TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
IV PROGRAM KERJA ( Kegiatan Pokok, rincian kegiatan,
cara melaksanakan Kegiatan, Sasaran, Jadwal, Biaya)
V MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN
KEGIATAN DAN PELAPORAN PELAKSANAAN
KEGIATAN
A. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. PELAPORAN HASIL MONEV
VI PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI
KESELURUHAN KEGIATAN

Sasaran yang baik harus memenuhi SMART yaitu:


a) Spesifik: sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang
diinginkan, bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan
arah dan tolok ukur yang jelas sehingga dapat dijadikan landasan
untuk penyusunan strategis dan kegiatan yang spesifik pula;
b) Measurable: sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk
memastikan apa dan kapan pencapaiannya. Akuntabilitas harus
ditanamkan kedalam proses perencanaan. Oleh karenanya
metodologi untuk mengukur pencapaian sasaran (keberhasilan
program) harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait dengan
sasaran tersebut dilaksanakan;
c) Aggressive but attainable: Apabila sasaran harus dijadikan standart
keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh
mengandung target yang tidak layak, Umpamanya kita bisa
menetapkan sebagai suatu sasaran “pengurangan kematian
misalnya di IGD hanya sampai ketingkat tertentu” namun
“meniadakan kematian” merupakan hal yang tidak dapat dipastikan
kelayakannya;
d) Result oriented: sedapat mungkin sasaran harus menspesifikasikan
hasil yang ingin dicapai. Misalnya: mengurangi complain pasien
sebesar 50%;

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 23


e) Time bound: Sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang
relative pendek, mulai dari beberapa minggu sampai ke beberapa
bulan, sebaiknya kurang dari 1 tahun.

2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk bukan produk-produk hukum berupa


surat / korespondensi :
a. Surat Dinas
1) Pengertian
Surat dinas adalah alat penyampaian informasi kedinasan secara
tertulis yang berisi pemberitahuan, pernyataan, permintaan jawaban
atau saran dan lain sebagainya kepada pihak lain diluar unit atau di luar
Puskesmas Mangkang.
2) Susunan
a) Kepala
(1) Kop surat dinas terdiri atas logo Puskesmas Mangkang;
(2) Huruf pada Kop surat dinas Tahoma, ukuran menyesuaikan;
(3) Nomor, sifat, lampiran, dan perihal ditulis di sebelah kiri dibawah
kop surat dinas;

(4) Penomoran naskah surat biasa;


001/800/III/2011
Tahun penerbitan Surat

Bulan penerbitan Surat


Kode klasifikasi
Nomor urut penerbitan surat berdasarkan
urutan terbit

(5) Kata Kepada Yth ditulis tegak lurus di bawah kata Perihal;
(6) Penulisan nama jabatan di alamat surat dan amplop tidak
menggunakan sebutan bapak atau ibu;
(7) Huruf yang digunakan adalah Arial, font : 12 , kertas F4.
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh terdiri atas alinea pembuka, isi dan penutup.
c) Kaki
Bagian kaki terdiri atas:
(1) Tanggal pembuatan surat;
(2) Nama jabatan;
(3) Tanda tangan;

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 24


(4) Nama lengkap menggunakan gelar (Bold) Huruf a s/d d ditulis di
sebelah kanan bawah;
(5) Stempel digunakan sesuai dengan ketentuan penggunaan;
(6) Tembusan, memuat nama jabatan pejabat penerima tembusan
ditulis di sebelah kiri bawah; dan
(7) Surat dinas keluar (eksternal) diteliti dan diberi paraf oleh
pejabat pembuat surat dibubuhkan di akhir nama jabatan
penandatangan.
d) Hal yang perlu di ingat:
(1) Sifat surat dapat ditulis: Sangat Segera, Segera, Rahasia;
(2) Sifat surat dinas tidak dicantumkan apabila surat dinas bersifat
biasa;
(3) Kop surat dinas hanya digunakan pada halaman pertama surat
dinas;
(4) Jika surat dinas disertai lampiran, pada kolom lampiran
dicantumkan jumlahnya;
(5) Lampiran tidak dicantumkan apabila tidak ada lampiran yang
menyertainya; dan
(6) Hal berisi pokok surat sesingkat mungkin ditulis dengan huruf
awal capital pada setiap unsurnya tanpa diakhiri tanda baca.

e) Ketentuan penulisan:
(1) Format margin: Atas 2 cm dari tepi atas kertas;
Kiri 3 cm dari tepi kiri kertas;
Kanan 2 cm dari tepi kanan kertas;
Bawah 2,5 cm dari tepi bawah kertas.
(2) Huruf : Arial, Ukuran : 12, line spacing 1.5.
(3) Kertas : F4 (8,5 x 11 inchi)
(4) Paragraf pada spacing untuk before dan after tertulis 0.
Contoh Format Surat Dinas:

KOP SURAT

LOGO PEMKOT LOGO PUSKESMAS


Nomor : …./800/XII/2021
Sifat : ............................
Lampiran :.............................
Hal :.............................
Yth. Nama Jabatan / Nama Pejabat
Alamat ...........................................
Alinea Pembuka
......................................................................................................
......................................................................................................
Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 25
Alinea Isi
......................................................................................................
......................................................................................................
b. Surat Keterangan
1) Pengertian
Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi informasi
mengenai hal, peristiwa atau tentang seseorang untuk kepentingan
kedinasan. Bentuk dan susunan surat keterangan adalah sebagai
berikut.

2) Susunan
a) Judul
(1) Kop surat keterangan terdiri logo Puskesmas Mangkang;
(2) Kop surat menggunakan huruf Tahoma, ukuran huruf
menyesuaikan;
(3) Tulisan surat keterangan seluruhnya menggunakan huruf kapital
dan diletakkan di tengah margin;
(4) Nomor surat ditulis di bawah tulisan surat keterangan dan
diletakkan di tengah margin;
(5) Penomoran surat keterangan:
001/S.Ket/X/2021
Tahun pembuatan

Bulan pembuatann Surat


Singkatan Surat Keterangan
Nomor urut penerbitan surat berdasarkan
urutan terbit
b) Batang Tubuh

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 26


Batang tubuh memuat nama dan jabatan pihak yang memberikan
keterangan dan pihak yang diterangkan serta maksud dan tujuan
diterbitkan keterangan.
c) Kaki
Bagian kaki terdiri atas:
(1) tempat, tanggal, bulan, tahun;
(2) nama jabatan;
(3) tanda tangan;
(4) nama pejabat yang membuat surat keterangan; dan
(5) stempel jabatan/instansi.
(6) Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi bagian kaki terletak
pada bagian kanan bawah.
d) Ketentuan penulisan:
(1) Format margin: Atas 2 cm dari tepi atas kertas;
Kiri 3 cm dari tepi kiri kertas;
Kanan 2 cm dari tepi kanan kertas;
Bawah 2,5 cm dari tepi bawah kertas;
(2) Huruf : Arial, Ukuran : 12, line spacing 1.5;
(3) Kertas : F4 (8,5 x 11 inchi);
(4) Paragraf pada spacing untuk before dan after tertulis 0;

Format Surat Keterangan

KOP SURAT
LOGO PEMKOT LOGO PUSKESMAS
SURAT KETERANGAN
NOMOR …………..

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama:
NIK:
Jabatan:

Menerangkan bahwa :
Nama:
NIK:
Pangkat/gol:
Jabatan:

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 27


Semarang,, Tgl / Bln / Tahun
KEPALA PUSKESMAS,
NAMA Lengkap & Gelar

c. Surat Tugas atau surat perintah tugas


1) Pengertian
Surat Tugas adalah naskah yang dibuat oleh atasan kepada
bawahan dan memuat apa yang harus dilakukan.
2) Susunan
a) Judul
(1) Kop surat tugas terdiri atas logo Puskesmas Mangkang;
(2) Kop surat menggunakan huruf Tahoma, ukuran menyesuaikan;
(3) Kata Surat Tugas ditulis dengan huruf kapital diletakkan
ditengah margin;
(4) Nomor surat berada di bawah tulisan surat Tugas.

(5) Penomoran Surat Tugas:


001/ST/X/2021

Tahun pembuatan

Bulan pembuatan surat


Singkatan Surat Tugas
Nomor urut penerbitan surat berdasarkan
urutan terbit
b) Batang Tubuh
Diktum dimulai dengan kata Menugaskan ditulis dengan huruf
kapital diletakkan di tengah margin, diikuti kata kepada ditepi kiri,
serta nama dan jabatan pegawai yang mendapat tugas. Di bawah
kepada ditulis untuk disertai tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
c) Kaki
Bagian kaki terdiri atas:
(1) Tempat dan tanggal surat tugas;
(2) Jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan huruf
awal kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 28


(3) Paraf bawahan langsung dari pejabat penanda tangan surat
disebelah kiri nama jabatan penanda tangan;
(4) Tanda tangan pejabat yang menugaskan;
(5) Nama lengkap pejabat yang menandatangani surat; (ditulis di
sebelah kanan bawah.)
(6) Stempel; dan
(7) Tembusan diletakkan di sebelah kiri bawah.
(8) Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
(a) Jika tugas merupakan tugas kolektif, daftar pegawai yang
ditugaskan dimasukkan dalam lampiran yang terdiri atas
kolom nomor urut, nama, jabatan, dan keterangan; dan
(b) Surat tugas tidak berlaku lagi setelah tugas dilaksanakan
atau masa berlakunya berakhir.
d) Ketentuan penulisan:
(1) Format margin: Atas 2 cm dari tepi atas kertas;
Kiri 3 cm dari tepi kiri kertas;
Kanan 2 cm dari tepi kanan kertas;
Bawah 2,5 cm dari tepi bawah kertas.
(2) Huruf : ARIAL, Ukuran : 12, line spacing 1.5;
(3) Kertas : F4 (8,5 x 11 inchi);
(4) Paragraf pada spacing untuk before dan after tertulis;

Format surat perintah / surat tugas

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 29


d. Surat Kuasa
1) Pengertian
Surat kuasa adalah naskah dinas yang berisi pemberian wewenang
dari pimpinan kepada pejabat/pegawai bawahannya atau orang lain
guna bertindak untuk dan atas namanya melakukan suatu perbuatan
hukum mengenai hak dan wewenang yang tersebut di dalamnya.
2) Susunan
Bentuk dan susunan surat kuasa adalah sebagai berikut.
a) Judul
(1) Kop surat kuasa terdiri atas logo Puskesmas Mangkang;
(2) Tulisan surat kuasa seluruhnya menggunakan huruf kapital dan
diletakkan di tengah margin (bold);
(3) Huruf Tahoma, ukuran menyesuaikan;
(4) Nomor surat kuasa diletakkan di tengah dibawah Surat Kuasa;
(5) Penomoran Surat Kuasa:
001/S.Ku/X/2021

Tahun pembuatan

Bulan pembuatan surat


Singkatan Surat Kuasa
Nomor urut penerbitan surat berdasarkan
urutan terbit
b) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat nama, alamat, jabatan, nomor KTP pihak
pemberi kuasa dan penerima surat kuasa serta objek yang
dikuasakan.
c) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
(1) Tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan;
(2) Tanda tangan dan nama jelas pihak pemberi kuasa dan
penerima kuasa; dan

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 30


(3) Materai.
d) Hal-hal berikut perlu diperhatikan.
(1) Penerima kuasa terletak di sebelah kanan dan pemberi kuasa
terletak disebelah kiri; dan
(2) Materai ditempel di tempat pemberi kuasa.
e) Ketentuan penulisan:
(1) Format margin: Atas 2 cm dari tepi atas kertas;
Kiri 3 cm dari tepi kiri kertas;
Kanan 2 cm dari tepi kanan kertas;
Bawah 2,5 cm dari tepi bawah kertas;
(2) Huruf : ARIAL, Ukuran : 12, line spacing 1.5;
(3) Kertas : F4 (8,5 x 11 inchi);
(4) Paragraf pada spacing untuk before dan after tertulis 0.

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 31


Contoh Format surat kuasa

e. Surat Undangan
1) Pengertian
Surat undangan adalah surat yang memuat undangan kepada
pejabat/pegawai pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara
tertentu, misalnya rapat, pertemuan, dan sebagainya.
2) Susunan
Bentuk dan susunan surat undangan adalah sebagai berikut.
a) Judul
(1) Kop surat undangan terdiri atas logo Puskesmas Mangkang;
(2) Nomor, lampiran, dan perihal ditulis di sebelah kiri undangan;
dan
(3) Alamat tujuan diletakkan tegak lurus dengan kata Perihal.
(4) Penomoran Surat Undangan:
001/SU/X/2021 Tahun pembuatan

Bulan pembuatan surat


Singkatan Surat Kuasa
Nomor urut penerbitan surat berdasarkan
urutan terbit

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 32


b) Batang Tubuh
(1) Batang tubuh surat undangan terdiri atas kalimat pembuka;
(2) isi undangan, terdiri atas hari / tanggal, pukul, tempat, dan
acara;
(3) kalimat Penutup.
c) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
(1) Tempat dan tanggal pembuatan undangan ditulis disebelah kiri;
(2) nama jabatan;
(3) tanda tangan;
(4) stempel jabatan/instansi;
(5) tembusan jika perlu dan diletakkan di sebelah kiri bawah; dan
(6) Bisa disertakan lampiran daftar tamu yang diundang.
d) Ketentuan penulisan:
(1) Format margin: Atas 2 cm dari tepi atas kertas;
Kiri 3 cm dari tepi kiri kertas;
Kanan 2 cm dari tepi kanan kertas;
Bawah 2,5 cm dari tepi bawah kertas;
(2) Huruf: ARIAL, Ukuran : 12, line spacing 1.5;
(3) Kertas: F4 (8,5 x 11 inchi);
(4) Paragraf pada spacing untuk before dan after tertulis
Format Naskah Surat Undangan

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 33


f. Surat Panggilan
1) Pengertian
Surat Panggilan adalah Naskah yang dipergunakan untuk
memanggil pejabat instansi Pemerintah / Badan Hukum / Swasta /
Perorangan, guna diminta keterangan mengenai sesuatu permasalahan
/ persoalan.
2) Susunan
Bentuk dan susunan surat panggilan adalah sebagai berikut
a) Kepala Surat Panggilan terdiri atas
(1) Nama tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun;
(2) Nama Perorangan yang dipanggil;
(3) Nomor, Sifat, Lampiran dan Perihal.
b) Isi Surat Panggilan terdiri atas:
(1) Hari, Tanggal, Pukul, Tempat, Menghadap kepada, Alamat
pemanggil;
(2) Maksud Surat Panggilan tersebut.
c) Bagian Akhir Surat Panggilan terdiri atas:
(1) Tempat dan tanggal pembuatan surat;
(2) Nama Jabatan;
(3) Tanda tangan pejabat;
(4) Nama pejabat; (diletakkan di sebelah kanan bawah.)
(5) Stempel jabatan/instansi; dan
(6) Tembusan apabila diperlukan terletak di sebelah kiri bawah.

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 34


3) Ketentuan penulisan :
Format margin: Atas 2 cm dari tepi atas kertas
Kiri 3 cm dari tepi kiri kertas
Kanan 2 cm dari tepi kanan kertas
Bawah 2,5 cm dari tepi bawah kertas
Huruf : ARIAL, Ukuran : 12, line spacing 1.5.
Kertas : F4 (8,5 x 11 inchi)
Paragraf pada spacing untuk before dan after tertulis 0.
Menggunakan KOP Surat, huruf Tahoma dan ukuran huruf
menyesuaikan.
Penomoran Surat Panggilan:
001/SP/X/2021
Tahun penerbitan Surat
Bulan penerbitan Surat
Kode klasifikasi
Nomor urut penerbitan surat berdasarkan
urutan terbit
Format Surat Panggilan

g. Pengumuman

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 35


Pengertian
Pengumuman adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan
yang ditujukan pada pegawai di lingkungan Puskesmas Mangkang
melalui Whatsapp group
h. Laporan Hasil Kegiatan
1) Pengertian
Laporan adalah naskah yang berisi informasi mengenai
pertanggungjawaban seorang pejabat atau pegawai kepada
atasannya sehubungan dengan pelaksanaan tugas yang
diberikan/dipercayakan kepadanya. Laporan dibuat dan
ditandatangani oleh pejabat atau pegawai yang diserahi tugas.
2) Susunan
Bentuk dan susunan laporan adalah sebagai berikut.
a) Kepala
Bagian kepala laporan memuat judul laporan yang ditulis dengan
huruf capital.
b) Isi laporan
(7) Pendahuluan memuat penjelasan umum, maksud dan
tujuan,ruang lingkup, dan sistematika laporan;
(8) Materi laporan terdiri atas kegiatan yang dilaksanakan, hasil
pelaksanaan kegiatan, hambatan yang dihadapi, dan hal lain yang
perlu dilaporkan.
(9) Simpulan dan saran perlu disampaikan sebagai bahan
pertimbangan.
(10) Penutup merupakan akhir laporan memuat harapan dan
ucapan terima kasih.
c) Kaki
(11) Tempat dan tanggal pembuatan laporan;
(12) Nama jabatan pejabat pembuat laporan, ditulis dengan huruf
awal kapital;
(13) Tanda tangan; dan
(14) Nama lengkap, ditulis dengan huruf awal kapital.
d) Ketentuan penulisan :
Format margin: Atas 2 cm dari tepi atas kertas
Kiri 3 cm dari tepi kiri kertas
Kanan 2 cm dari tepi kanan kertas
Bawah 2,5 cm dari tepi bawah kertas
Huruf : ARIAL, Ukuran : 12, line spacing 1.15.
Kertas : F4 (8,5 x 11 inchi)

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 36


Paragraf pada spacing untuk before dan after tertulis 0.
Menggunakan KOP Surat, huruf Tahoma dan ukuran huruf
menyesuaikan.

Format Isi Laporan

KOP SURAT
LAPORAN
TENTANG
......................................................
A. Pendahuluan
1. Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Dasar
B. Kegiatan yang dilaksanakan
......................................................................................
......................................................................................
C. Hasil yang dicapai
.................................................................................
.................................................................................
D. Simpulan dan saran
.................................................................................
.................................................................................
E. Penutup
.................................................................................
.................................................................................

Dibuat di........................
Pada tanggal.................
Nama jabatan dan cap dinas

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 37


Nama lengkap
i. Surat Pengantar
1) Pengertian
Surat pengantar adalah naskah dinas yang berisikan penjelasan
singkat atau informasi mengenai suatu pengiriman yang digunakan
untuk mengantar/ menyampaikan barang atau naskah.
2) Susunan
Bentuk dan susunan surat pengantar adalah sebagai berikut.
a) Kepala
(15) Kop surat pengantar terdiri atas logo Puskesmas Mangkang;
(16) Tujuan dan alamat tujuan ditulis di kiri atas;
(17) Tulisan Surat Pengantar menggunakan huruf kapital
diletakkan ditengah margin; dan
(18) Nomor surat ditulis di letakkan di tengah margin dibawah
Tulisan Surat Pengantar.
b) Batang Tubuh
Batang tubuh surat pengantar berbentuk kolom, dan memuat
(19) Nomor urut;
(20) Jenis naskah dinas yang dikirim;
(21) Banyaknya naskah/barang; dan
(22) Keterangan.
c) Kaki (di sebelah kanan pengirim)
Bagian kaki terdiri atas
(23) Tempat dan tanggal pembuatan surat pengantar;
(24) Nama jabatan pembuat pengantar;
(25) Tanda tangan;
(26) Nama; dan
(27) Stempel jabatan/instansi.
Bagian kaki kanan terdiri atas nama jabatan dan nama jelas
pengirim. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa surat
pengantar dibuat rangkap dua, lembar pertama untuk penerima,
dan lembar kedua untuk pengirim.
d) Ketentuan penulisan:
Format margin: Atas 2 cm dari tepi atas kertas
Kiri 3 cm dari tepi kiri kertas
Kanan 2 cm dari tepi kanan kertas
Bawah 2,5 cm dari tepi bawah kertas

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 38


Huruf : ARIAL, Ukuran : 12, line spacing 1.15.
Kertas : F4 (8,5 x 11 inchi)
Paragraf pada spacing untuk before dan after tertulis 0.
Menggunakan KOP Surat, huruf Tahoma dan ukuran huruf
menyesuaikan.
e) Format Surat Pengantar
Penomoran Surat Pengantar:
001/S.Pa/X/2021
Tahun penerbitan Surat

Bulan penerbitan Surat


Kode klasifikasi
Nomor urut penerbitan surat berdasarkan
urutan terbit

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 39


j. Lembar Disposisi
k. Pengertian
Lembar Disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang ditujukan kepada
bawahan yang berisi informasi atau perintah. Lembar disposisi dibuat
diatas kertas ukuran ¼ folio.

l. Lembar Disposisi terdiri atas :


1) Tanggal diterimanya surat;
2) Diteruskan kepada;
3) Catatan; dan
4) Paraf atasan

m. Format Disposisi :

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 40


n. Berita Acara
 Pengertian
Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi pernyataan bahwa
memang telah terjadi suatu proses pelaksanaan kegiatan pada waktu
tertentu yang harus di tandatangani oleh para pihak dan para saksi.
Berita acara dapat disertai lampiran.
 Susunan
Bentuk dan susunan berita acara serah terima adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop berita acara terdiri atas logo Puskesmas Mangkang;
b) Tulisan berita acara ditulis seluruhnya dengan huruf kapital dan
diletakkan di tengah margin, bold; dan
c) Nomor berita acara ditulis dengan huruf capital dan diletakan
secara simetris.

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 41


2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat hal-hal berikut.
a) Kalimat pertama diawali dengan frasa Pada hari ini diikuti
dengan tanggal, bulan, dan tahun;
b) Identitas para pihak yang melaksanakan kegiatan;
c) Subtansi berita acara; dan
d) Kalimat penutup dengan frasa “ Demikian berita acara ini dibuat
dengan sebenar-benarnya”.

3) Kaki
Bagian kaki memuat hal-hal berikut
a) Nama tempat;
b) Tanggal, bulan, tahun;
c) Tanda tangan para pihak dan saksi;
d) Nama jelas penanda tangan; dan
e) Stempel jabatan/ instansi;

Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa saksi ditulis pada bagian
tengah bawah dengan mencantumkan nama dan tanda tangan.
Jumlah saksi minimal adalah 2 (dua) orang saksi.

o. Ketentuan penulisan :
a. Format margin: Atas 2 cm dari tepi atas kertas
Kiri 3 cm dari tepi kiri kertas
Kanan 2 cm dari tepi kanan kertas
Bawah 2,5 cm dari tepi bawah kertas
b. Huruf : ARIAL, Ukuran : 12, line spacing 1.15.
c. Kertas : F4 (8,5 x 11 inchi)
d. Paragraf pada spacing untuk before dan after tertulis 0.
e. Menggunakan KOP Surat, huruf Tahoma dan ukuran huruf
menyesuaikan.

Format Berita Acara

Penomoran Berita Acara :


Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 42
001 / BA / X / 2021

Tahun pembuatan
Bulan pembuatan surat

Singkatan Berita Acara


Nomor surat penerbitan
berdasarkan urutan terbit

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 43


p. Telaah Kajian Staf
 Pengertian
Telaah Kajian pengembangan adalah Naskah yang dibuat oleh staf
atau bawahan yang memuat analisis pertimbangan-pertimbangan,
pendapat dan saran-saran tentang sesuatu masalah dengan
memberikan jalan keluar / pemecahan yang disarankan.
 Susunan
Bentuk dan susunan telaahan adalah sebagai berikut.
1) Kepala
Bagian kepala memuat
a) judul telaahan dan judul itu diletakkan di tengah atas; dan
b) telaah ditujukan, tanggal, nomor, sifat, lampiran, perihal, dan
uraian singkat permasalahan.
2) Batang Tubuh
a) Permasalahan/persoalan memuat pernyataan singkat dan
jelas tentang permasalahan/persoalan yang akan dipecahkan.
b) Praanggapan memuat dugaan yang beralasan, berdasarkan
data yang ada, saling berhubungan sesuai dengan situasi
yang dihadapi, dan merupakan kemungkinan kejadian pada
masa yang akan datang.
c) Fakta yang mempengaruhi memuat fakta yang merupakan
landasan analisis dan pemecahan permasalahan/persoalan.
d) Diskusi kupasan dan analisis pengaruh praanggapan dan fakta
terhadap permasalahan/persoalan dan akibatnya, hambatan
serta keuntungan dan kerugian, pemecahan atau cara
bertindak yang mungkin atau dapat dilakukan.

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 44


e) Simpulan memuat intisari hasil diskusi yang merupakan pilihan
cara bertindak atau jalan keluar.
f) Saran memuat secara ringkas dan jelas tindakan yang
disarankan untuk mengatasi permasalahan/persoalan yang
dihadapi.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) nama jabatan penelaah yang ditulis dengan huruf awal kapital;
b) tanda tangan;
c) nama lengkap;
d) lampiran; dan
e) tembusan.

 Ketentuan penulisan :
a. Format margin: Atas 2 cm dari tepi atas kertas
Kiri 3 cm dari tepi kiri kertas
Kanan 2 cm dari tepi kanan kertas
Bawah 2,5 cm dari tepi bawah kertas
b. Huruf : ARIAL, Ukuran : 12, line spacing 1.5.
c. Kertas : F4 (8,5 x 11 inchi)
d. Paragraf pada spacing untuk before dan after tertulis 0.
e. Tidak menggunakan KOP Surat

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 45


Format Naskah Telaah Staf

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 46


m. Rekomendasi
 Pengertian
Rekomendasi adalah Naskah yang berisikan keterangan / penjelasan
atau catatan dari pejabat yang berwenang tentang sesuatu hal urusan
yang dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh atasan.
 Susunan
1) Kepala
a) Tulisan “Rekomendasi “ ditempatkan ditengah-tengah isi
naskah (center) bold ;
b) Nomor ditempatkan dibawah tulisan “Rekomendasi“ (center);
c) Tulisan “Tentang “ bold center di tengah halaman ; dan
d) Nama / Judul Rekomendasi.
2) Isi
Rekomendasi dirumuskan dalam bentuk uraian.
3) Bagian Akhir Rekomendasi terdiri atas :
a) Nama tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun;
b) Nama Jabatan pembuat Rekomendasi;
c) Tanda tangan pejabat;
d) Nama lengkap; dan
e) Stempel jabatan/instansi.

Format Naskah Rekomendasi


001 / SR / X / 2021
Tahun pembuatan

Bulan pembuatan surat

Singkatan Surat Rekomendasi


Nomor surat penerbitan
berdasarkan urutan terbit

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 47


Contoh Surat Rekomendasi

n. Daftar Hadir Kegiatan


 Pengertian
Daftar Hadir adalah Naskah yang dipergunakan untuk mencatat dan
mengetahui kehadiran seseorang.
 Susunan
1) Kepala Daftar Hadir terdiri atas :
a) Tulisan “Daftar Hadir“ ditempatkan ditengah-tengah lembar
naskah;
b) Tempat, Hari, Tanggal, Waktu dan Acara ditulis dibawah
tulisan Daftar Hadir sebelah kiri.

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 48


2) Isi Daftar Hadir terdiri atas :
a) Kolom nomor urut;
b) Kolom nama;
c) Kolom jabatan;
d) Kolom tanda tangan/paraf;
 Daftar Hadir harus dilampiri dengan Undangan

Format Daftar Hadir

DAFTAR HADIR

Hari / tanggal :
Waktu :
Acara :

No Nama Jabatan Tanda tangan

o. Sertifikat
 Pengertian
Sertifikat adalah surat penghargaan atau surat keterangan tertulis
yang tercetak dan dikeluarkan oleh instansi dan ditanda tangani oleh
pejabat yang berwenang sebagai bukti telah mengikuti suatu kegiatan
atau telah memenuhi standart/ prosedur/ syarat yang di tetapkan.
 Susunan
1) Kepala yaitu tulisan “ Sertifikat judul kegiatan “
2) Sertifikat berisi uraian kegiatan yang telah diikuti, nama peserta,
termasuk waktu kegiatan dan tempat.
3) Bagian Akhir Sertifikat terdiri atas :
a) Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun;
b) Nama jabatan dan instansi;
c) Tanda tangan; dan
d) Nama lengkap Kepala puskesmas beserta gelar.

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 49


NotulenPengertianNotulen adalah Naskah Dinas yang memuat
catatan jalannya kegiatan sidang, rapat, mulai dari acara
pembukaan, pembahasan masalah sampai dengan pengambilan
Peraturan serta penutupan.
 Susunan
Bentuk dan susunan notulen adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Pada bagian tengah kertas berisi kata notulen yang ditulis
dengan huruf kapital;
b) Sebelah kiri di bawah kata risalah berisi jenis rapat,hari /
tanggal, waktu, dan tempat;
2) Notulen berisi uraian tentang pokok bahasan, usulan /
keputusan rapat, dan keterangan.
3) Kaki notulen memuat :
a) nama jabatan dan nama jelas penanda tangan risalah,
b) nama jabatan dan nama jelas pembuat notulen.

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 50


Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 51
LAMPIRAN RAPAT
Rapat : Pimpinan Rapat:
Format
Hari / Tanggal : Notulen Ketua :
Waktu : Sekretaris :
Tempat : Peserta : …………..orang
Agenda : 1. Pembukaan
2. Laporan Pelaksanaan Program Januari 2019
3. Laporan Rencana Program Februari 2019
4. Diskusi
5. Penutup

No Pokok Bahasan Usulan Kesimpulan Rekomendasi Rencana Tindak Lanjut

1 Laporan Pelaksanaan Dr…….: Melaporkan Perlu adanya Unit……..koordinasi dengan Penambahan alat di unit ………
Program Januari 2019 bahwa …………………. penambahan alat bagian pengadaan untuk berupa …………………………
penambahan alat ……….
Sdr. …….” Melaporkan
……………..”

Mengetahui,

Ketua Notulis,

Nama Jelas Nama Jelas

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 52


Format Naskah Tindak Lanjut

TINDAK LANJUT & EVALUASI RAPAT TANGGAL …………….

Evaluasi
No Tindak Lanjut Rapat Yang Lalu
SDH BLM DPO

Kota. Semarang,………...……

CC : Kepala Puskesmas

……………………

Kepala Puskesmas ……………….

p. Uraian Tugas
 Pengertian

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 53


Uraian tugas yang adalah suatu paparan atau bentangan atas
semua tugas jabatan yang dilakukan oleh pemegang jabatan dalam
memproses bahan kerja yang dilakukan oleh pemegang jabatan
dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dalam kondisi
tertentu, dengan singkat dan jelas

 Susunan
Bentuk dan susunan notulen adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Pada bagian tengah kertas berisi kata URAIAN TUGAS
yang ditulis dengan huruf kapital;
b) Nomor ditempatkan dibawah tulisan “Uraian Tugas”
(tengah)
c) Foto pegawai ditempatkan di kanan atas
2) Isi
a) Bagi pegawai ASN : diberikan kepada (Nama, NIP,
Pangkat/Golongan, Jabatan)
b) Bagi pegawai non ASN : diberikan kepada (Nama, Jabatan)
c) Tugas pokok
d) Tugas Tambahan
e) Tanggung jawab
f) Wewenang
g) Persyaratan Jabatan
h) Tempat
3) Bagian akhir, terdiri atas :
a) Tempat, tanggal, tanda tangan dan nama kepala UPTD
Puskesmas Mangkang di sebelah kanan bawah
b) Nama dan tanda tangan penerima tugas di sebelah kiri
bawah
c) Tembusan Kepada Yth

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 54


Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 55
BAB II
PENYUSUNAN NASKAH DINAS

A. Penerapan Tata Persuratan di lingkungan Puskesmas Mangkang harus


memperhatikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan urusan kedinasan melalui surat-menyurat dinas harus
dilaksanakan secara cermat agar tidak menimbulkan salah penafsiran.
2. Koordinasi antar pejabat terkait hendaknya dilakukan dengan mengutamakan
metode yang paling cepat dan tepat, misalnya diskusi, kunjungan pribadi dan
jaringan telepon lokal. Jika dalam menyusun surat dinas diperlukan koordinasi,
pejabat yang bersangkutan melakukannya mulai tahap penyusunan draft,
sehingga perbaikan pada konsep final dapat dihindari.
3. Urusan kedinasan yang dilakukan dengan menggunakan tata cara dan
prosedur surat menyurat harus menggunakan sarana komunikasi resmi.
4. Batas waktu jawaban surat disesuaikan dengan sifat surat yang
bersangkutan :
a. Amat segera/kilat, dengan batas waktu 24 jam setelah surat diterima.
b. Segera, dengan batas waktu 2 x 24 jam setelah surat diterima, dan
c. Biasa, dengan batas waktu maksimum 5 hari kerja.
5. Waktu penandatanganan surat harus memperhatikan jadwal pengirim surat
yang berlaku di Puskesmas Mangkang dan segera dikirim setelah
ditandatangani.
6. Penggandaan/Salinan Surat hanya diberikan kepada yang berhak dan
memerlukan, dinyatakan dengan memberikan alamat yang dimaksud dalam
“Tembusan”. Salinan surat dibuat terbatas hanya untuk kebutuhan sebagai
berikut :
a. Salinan Tembusan adalah salinan surat yang disampaikan kepada pejabat
yang secara fungsional terkait.
b. Salinan Laporan adalah salinan surat yang disampaikan kepada pejabat
yang berwenang, dan.

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 56


c. Salinan untuk arsip adalah salinan surat yang disimpan untuk kepentingan
pengelolaan arsip.
7. Tembusan surat disampaikan kepada unit kerja terkait, sedangkan lampiran
hanya disampaikan kepada unit yang bertanggung jawab.
8. Tingkat Keamanan.
a. Sangat Rahasia disingkat (SR), tingkat keamanan isi surat yang tertinggi,
sangat erat hubungannya dengan keamanan dan keselamatan Puskesmas
Mangkang. Jika disiarkan secara tidak sah atau jatuh ke tangan yang tidak
berhak, akan membahayakan keamanan dan keselamatan Puskesmas
Mangkang.
b. Rahasia disingkat (R), tingkat keamanan isi surat yang berhubungan erat
dengan keamanan dan keselamatan Puskesmas Mangkang. Jika disiarkan
secara tidak sah atau jatuh ke tangan yang tidak berhak akan merugikan
Puskesmas Mangkang.
c. Biasa disingkat (B), tingkat keamanan isi suatu surat yang tidak termasuk
dalam butir a sampai dengan c, namun tidak berarti bahwa isi surat tersebut
dapat disampaikan kepada yang tidak berhak mengetahuinya.
9. Kecepatan penyampaian.
a. Amat Segera/Kilat, surat harus diselesaikan/ dikirim / disampaikan pada
hari yang sama dengan batas waktu 24 jam;
b. Segera, surat harus diselesaikan / dikirim / disampaikan dalam waktu 2 x 24
jam; dan
c. Biasa, surat harus diselesaikan / dikirim / disampaikan menurut yang
diterima oleh bagian pengiriman, sesuai dengan jadwal perjalanan kurir,
batas waktu 5 hari.
10. Surat dengan Tingkat Keamanan Tertentu (Sangat Rahasia dan Rahasia)
harus dijaga keamanannya. Tanda tingkat keamanan ditulis dengan cap (tidak
diketik), berwarna merah pada bagian atas dan bawah setiap halaman surat.
Jika surat tersebut dibuat salinan, cap tingkat keamanan pada salinan harus
dengan warna yang sama dengan warna cap pada surat asli.
11. Penggunaan Kertas Surat.
Untuk Surat Keputusan menggunakan kertas ukuran A4, selain Surat
Keputusan, menggunakan kertas ukuran F4
12. Pengetikan sarana adminstrasi dan komunikasi perkantoran

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 57


a. Format margin: atas 2 cm dari tepi atas kertas, Kiri 3 cm dari tepi kiri
kertas, kanan 2 cm dari tepi kanan kertas, bawah 2,5 cm dari tepi bawah
kertas.
b. Jenis huruf : ARIAL, Ukuran : 12, line spacing 1.15.
c. Paragraf pada spacing untuk before dan after tertulis 0.
d. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block style) dengan
sedikit penyesuaian yaitu posisi rata kiri kecuali untuk penulisan tanggal
posisi yang digunakan adalah posisi rata kanan dan penulisan judul pada
jenis surat tertentu maka yang digunakan adalah posisi sejajar di tengah.
e. Pemakaian huruf tebal diatur sendiri tergantung pada jenis surat.
13. Pengendalian Form ditandai dengan memberikan nomor yang dituliskan
disebelah kanan Atas setiap form.
14. Surat terkait masalah internal instalasi / bidang dan surat ditujukan untuk
seluruh Puskesmas Mangkang harus membubuhkan nomor surat melalui
sekretariat.
15. Surat eksternal dibuat rangkap 2 satu untuk tertuju dan satu untuk arsip.
16. Salinan Asli untuk SK hanya satu diberikan pada yang bersangkutan, Salinan
Copi hanya dapat dilegalisir.

B. Bentuk Stempel Puskesmas Mangkang


Stempel yang diakui sebagai stempel Puskesmas Mangkang terdiri dari 3 bentuk,
yaitu :
1. Stempel Resmi Puskesmas
Bentuk :
1) Bentuk bundar, terdiri dari tiga lingkaran dengan jari-jari R1 = 18,5mm, R2
= 17,5 mm, dan R3 = 13,5 mm. Tebal garis lingkaran R1 = +0,8 mm dan
R2 = R3 = +0,2 mm.

2) Menggunakan tinta berwarna ungu dengan ukuran diameter sebagai


berikut
Gambar STEMPEL:

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 58


C. Amplop Surat Puskesmas Mangkang ukuran folio
Sampul naskah Puskesmas Mangkang bertuliskan logo Puskesmas Mangkang
pada bagian kiri atas dan pada bagian bawah sampul naskah bertuliskan alamat,
nomor telepon, serta email Puskesmas Mangkang.

ukuran 11x23 cm
dengan identitas
Puskesmas
No :……………… Mangkang di pojok
kiri atas.

Yth……………

D. Bentuk dan ukuran kertas

LOGO Logo Puskesmas Mangkang


Alamat, nomor telepon, faksimili
dan situs Puskesmas MANGKANG

Garis biru tua

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 59

Kertas A4 / F4
E. Jenis dan kewenangan penandatanganan naskah di lingkungan Puskesmas
Mangkang
a. Kepala Puskesmas Mangkang menandatangani naskah di lingkungan
Puskesmas dalam bentuk dan susunan regulasi serta dalam bentuk surat
yang materinya memuat kebijaksanaan dan atas pelaksanaan dari peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi;
b. Naskah di lingkungan Puskesmas Mangkang sebagaimana dimaksud pada
huruf a, ditujukan untuk kebutuhan komunikasi internal dan eksternal
Puskesmas Mangkang.

F. Pembubuhan paraf
Naskah di lingkungan Puskesmas Mangkang sebelum ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas harus diparaf terlebih dahulu untuk ikut bertanggung jawab
karena tugas pokok dan fungsinya atau terkait dengan tugasnya, yakni disebelah
kanan nama jabatan yang berwenang menandatangani naskah.
Pengajuan naskah rangkap 2 , 1 naskah diberi paraf dan 1 naskah yang tidak

G. Perubahan, pencabutan, pembatalan, dan ralat


1. Pengertian.
a. Yang dimaksud dengan perubahan adalah mengubah sebagian dari suatu
naskah dinas. Dalam hal ini harus dibedakan dengan pengertian ralat
yaitu merubah kekeliruan kecil, misalnya salah ketik.
b. Yang dimaksud dengan pencabutan adalah suatu pernyataan tidak
berlaku lagi suatu naskah dinas terhitung mulai saat ditentukan dalam
pencabutan tersebut.

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 60


c. Yang dimaksud dengan pembatalan adalah suatu pernyataan yang
dinyatakan bahwa suatu naskah dinas harus dianggap tidak pernah
dikeluarkan.
2. Tata cara mengubah, mencabut atau membatalkan naskah.
a. Naskah yang bersifat mengatur apabila diubah, dicabut atau dibatalkan
harus dengan naskah yang sama jenisnya. Misalnya Peraturan harus
dengan Peraturan.
b. Pejabat yang berhak menentukan perubahan, pencabutan dan pembatalan
adalah pejabat yang semula menandatangani naskah dinas tersebut atau
oleh pejabat yang lebih tinggi kedudukannya.
c. Ralat yang bersifat kekeliruan kecil misalnya salah ketik dikeluarkan oleh
pejabat yang menandatangani naskah dinas atau dapat oleh pejabat
setingkat lebih rendah.

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 61


BAB III
KEWENANGAN PENANDATANGANAN NASKAH/DOKUMEN.

A. Kewenangan Penandatanganan Naskah/Dokumen

1. Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani naskah antar /


keluar instansi pemerintah/swasta yang bersifat keputusan/ kebijakan
/arahan / permohonan berada pada Kepala Puskesmas.
2. Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani Naskah yang tidak
bersifat keputusan/kebijakan/arahan dapat diserahkan/dilimpahkan kepada
masing-masing direktorat/kepala Instalasi/Bidang/pejabat lain yang diberi
kewenangan untuk menandatanganinya.
3. Penyerahan/pelimpahan wewenang dan penandatanganan korespondensi
kepada direksi/ kepala/pimpinan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Salah satu Kepala Puskesmas (pelayanan dan Umum) dapat
memperoleh pelimpahan kewenangan dan penandatanganan surat
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi puskesmas
Mangkang.
b. Kepala Instalasi/Bagian/ dapat memperoleh penyerahan/ pelimpahan
kewenangan dan penandatanganan naskah yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai dengan bidang masing-masing.

B. Garis Kewenangan dan Penandatanganan


1. Penggunaan Garis Kewenangan Pimpinan puskesmas Mangkang
bertanggung jawab atas segala kegiatan yang dilakukan di dalam
organisasi atau instansinya. Tanggung jawab tersebut tidak dapat
dilimpahkan atau diserahkan kepada seseorang yang bukan pejabat
berwenang. Garis kewenangan digunakan jika naskah ditandatangani oleh
pejabat yang mendapat pelimpahan dari pejabat yang berwenang.
2. Penandatanganan Bentuk pelimpahan wewenang penandatanganan
naskah adalah sebagai berikut:
a. Atas nama (a.n.) Atas nama digunakan jika dipenuhi persyaratan
sebagai berikut:

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 62


1) Pelimpahan wewenang tersebut diberikan secara tertulis dalam surat
kuasa, keputusan, mandat, instruksi, atau disposisi;
2) Materi wewenang yang dilimpahkan benar-benar menjadi tugas dan
tanggung jawab pejabat yang melimpahkan;
3) Rentang pelimpahan paling banyak hanya dua tingkat dihitung dari
pelimpahan jenjang pertama. Dikecualiakan dari ketentuan
pelimpahan paling banyak dua tingkat untuk keputusan yang
berkaitan dengan urusan kepegawaian;
4) Tanggung jawab sebagai akibat penandatanganan surat berada
pada pejabat yang diatasnamakan;
5) Pejabat yang menerima wewenang harus
mempertanggungjawabkan kepada pejabat yang memberi
pelimpahan wewenang; dan
6) Penomoran naskah dinas a.n. menggunakan nomor pejabat yang
menandatangani
Format :
a.n. Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas Pelayanan,

Nama Pejabat
NIP
Contoh:
a.n. Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas Pelayanan,

XXXXXXXXXXXXXX
NIK . 000000000

b. Pelaksana Tugas (Plt.) Ketentuan penandatanganan pelaksana tugas


yang disingkat (Plt.) adalah sebagai berikut:

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 63


1) digunakan apabila pejabat yang berwenang menandatangani naskah
dinas belum ditetapkan karena menunggu ketentuan bidang
kepegawaian lebih lanjut;
2) Pelimpahan wewenang diberikan kepada pejabat struktural
setingkat; dan
3) Pelimpahan wewenang bersifat sementara, sampai dengan pejabat
yang definitif ditetapkan.

Format :
Plt. Nama Jabatan,

Nama Lengkap
NIK

Contoh:
Plt. Kepala Bidang Hukum,

XXXXXXXXXXXXXXX
NIK 000000000000

c. Pelaksana Harian (Plh.) Ketentuan penandatanganan pelaksana harian


yang disingkat (Plh.) adalah sebagai berikut:
1) Pelaksana harian (Plh.) digunakan apabila pejabat yang berwenang
menandatangani naskah dinas tidak berada di tempat sehingga
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sehari-hari perlu ada
pejabat sementara yang menggantikannya;
2) Kewenangan penandatanganan naskah dinas dikecualikan untuk
kebijakan dan keuangan;
3) Pelimpahan wewenang diberikan kepada pejabat struktural satu
tingkat dibawahnya atau yang setingkat dan berada dalam satu unit
yang sama;

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 64


4) Pelimpahan wewenang bersifat sementara, sampai dengan pejabat
yang definitif kembali bertugas; dan
5) Plh. bertanggungjawab kepada pejabat definitive

Format :
Plh. Nama Jabatan,

Nama Lengkap
NIK

Contoh:
Plh. Kepala Bagian Pemeliharaan Sarana,

XXXXXXXXXXXX
NIK 000000000

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 65


BAB IV
PENGENDALIAN NASKAH/DOKUMEN

Pengaturan tentang pengendalian naskah merupakan tahapan lanjutan dari


penciptaan naskah. Pengendalian naskah diikuti dengan tindakan yang meliputi
tahapan sebagai berikut:
A. Naskah/Dokumen Masuk
1. Naskah/Dokumen masuk adalah semua naskah/dokumen yang diterima dari
orang/lembaga lain (eksternal). Prinsip-prinsip penanganan naskah masuk:
a. Penerimaan naskah masuk disekretariat Puskesmas Mangkang
Penerimaan naskah dianggap sah apabila diterima oleh petugas atau
pihak yang berhak menerima di sekretariat.
b. Naskah masuk yang disampaikan langsung kepada pejabat atau staf unit
pengolah harus diregistrasikan di unit masing-masing.
2. Pengendalian naskah/Dokumen masuk dilaksanakan melalui tahapan sebagai
berikut:
a. Penerimaan
Naskah/dokumen masuk yang diterima dalam sampul tertutup
dikelompokkan berdasarkan kategori klasifikasi keamanan sangat rahasia
(SR) atau rahasia (R).
b. Pencatatan
1) Naskah/dokumen masuk dan diterima oleh petugas penerimaan,
dikelompokkan berdasarkan kategori klasifikasi keamanan.
2) Pengendalian naskah/dokumen dilakukan dengan registrasi naskah
pada sarana pengendalian naskah. Registrasi naskah meliputi:
a) Nomor urut pencatatan;
b) Tanggal penerimaan;
c) Nomor dan tanggal naskah;
d) Asal naskah;
e) Isi ringkas naskah;
f) Unit kerja yang dituju;
g) Keterangan.
c. Sarana pengendalian naskah/dokumen antara lain dapat berupa:
1) Buku Agenda; dan/atau

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 66


2) Agenda Elektronik.
d. Pengarahan
1) Pengarahan naskah/dokumen masuk dengan kategori sangat
rahasia,rahasia, dan terbatas disampaikan langsung kepada unit
pengolah/pejabat yang dituju; dan
2) Pengarahan naskah/dokumen masuk dengan kategori
biasa/terbuka/tanpa leterangan dilakukan dengan membuka, membaca
dan memahami keseluruhan isi dan maksud naskah untuk mengetahui
unit pengolah/pejabat yang akan menindaklanjuti naskah tersebut.

e. Penyampaian
1) Naskah/dokumen masuk disampaikan kepada unit pengolah sesuai
dengan arahan disertai bukti penyampaian naskah.
2) Bukti penyampaian naskah/dokumen masuk memuat informasi tentang:
a) Nomor urut pencatatan;
b) nomor dan tanggal naskah;
c) Asal naskah;
d) Isi ringkas naskah;
e) Unit kerja yang dituju;
f) Waktu penerimaan; dan
g) Tandatangan dan nama penerima di unit pengolah.
3) Bentuk bukti penyampaian naskah dinas dapat berupa:
a) Buku ekspedisi;
b) Lembar tanda terima penyampaian; dan/atau
c) Lembar Pengantar.

B. Naskah/dokumen Keluar
1. Naskah/dokumen keluar adalah semua naskah yang dikirim ke orang/lembaga
lain. Prinsip-prinsip pengendalian naskah keluar:
a. Pengiriman naskah keluar dilakukan oleh tata usaha unit pengolah.
b. Untuk surat yang bersifat biasa sebelum dikirim harus dilakukan
pemeriksaan terhadap kelengkapan naskah, meliputi:

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 67


1) Nomor dan tanggal naskah ;
2) Cap ;
3) Tanda tangan;
4) Alamat yang dituju; dan
5) Lampiran jika ada.

2. Pengendalian naskah/dokumen keluar dilaksanakan melalui tahapan sebagai


berikut:
a. Pencatatan
1) Pengendalian naskah/dokumen keluar dilakukan dengan mencatat
naskah pada sarana pengendalian naskah keluar. Informasi sarana
pengendalian naskah keluar meliputi:
a) Nomor urut;
b) Tanggal pengiriman;
c) Nomor dan tanggal naskah;
d) Tujuan naskah;
e) Isi ringkas naskah; dan
f) Keterangan.
2) Sarana pengendalian naskah/dokumen keluar antara lain dapat berupa:
a) Buku Agenda; dan/atau
b) Agenda Elektronik.
b. Penggandaan
1) Penggandaan naskah/dokumen adalah kegiatan memperbanyak
naskah/dokumen dengan sarana penggandaan yang tersedia sesuai
dengan kebutuhan.
2) Penggandaan naskah/dokumen dilakukan setelah naskah/dokumen
keluar ditandatangani oleh pejabat yang berhak.
3) Penggandaan naskah/dokumen keluar yang kategori klasifikasi
keamanannya sangat rahasia, rahasia, dan terbatas harus diawasi
secara ketat.
4) Halaman pertama dan halaman yang di beri tanda tangan harus
menggunakan kop asli dan penandatangan menggunakan cap basah.
c. Pengiriman

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 68


1) Naskah/dokumen keluar yang akan dikirimkan oleh unit pengolah
dimasukkan ke dalam amplop dengan mencantumkan alamat lengkap
dan nomor sesuai dengan kategori klasifikasi keamanan Sangat
Rahasia (SR), Rahasia (R)), dan pembubuhan cap Puskesmas.
2) Khusus untuk naskah/dokumen dengan kategori klasifikasi keamanan
Sangat Rahasia (SR), Rahasia (R), Terbatas (T), dimasukkan ke dalam
amplop tertutup dengan hanya mencantumkan alamat yang dituju dan
pembubuhan cap dinas.
d. Kecepatan penyampaian
1) Amat Segera/Kilat adalah surat yang harus diselesaikan/
dikirim/disampaikan pada hari yang sama dengan batas waktu 24 jam.
2) Segera adalah surat yang harus diselesaikan/dikirim/di sampaikan
dalam waktu 2 x 24 jam.
3) Biasa adalah surat yang harus diselesaikan/dikirim/ disampaikan
menurut urutan yang diterima oleh bagian pengiriman, sesuai dengan
jadwal perjalanan caraka/kurir.
e. Penyimpanan
1) Kegiatan pengelolaan naskah/dokumen keluar harus didokumentasikan
oleh secretariat dan unit pengolah juga memiliki arsip.
2) Naskah/ dokumen keluar yang disimpan merupakan verbal, konsep dan
naskah/ dokumen akhir (net) yang diparaf dan ditandatangani oleh
pejabat sesuai dengan jenjang kewenangannya.
3) Penyimpanan verbal, konsep dan naskah/ dokumen akhir (net) masuk
atau keluar diberkaskan terpisah.

3. Pembuatan Naskah/Dokumen Internal


a. Apabila ada kebutuhan pembuatan dokumen baru maka diusulkan untuk
pembuatan dokumen baru melalui formulir Permintaan/ Perubahan
Dokumen yang diajukan kepada direksi.
b. Bila usulan pembuatan dokumen baru/ perubahan dokumen berasal dari
pemilik proses, maka langsung di sertai dengan usulan draf dokumen.
c. Pemeriksaan kelayakan draf dokumen oleh kepala Instalasi/bidang/unit
dengan mempertimbangkan proses yang telah ditetapkan.

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 69


d. Dokumen yang telah disetujui oleh pihak-pihak terkait (ditandai dengan
tandatangan)
e. Dokumen selanjutnya di ajukan ke Kepala Puskesmas untuk ditanda
tanggani dengan melalui paraf bidang terkait dan didata pada formulir
daftar dokumen oleh sekretariat.

4. Penerbitan Naskah/ Dokumen Internal


a. Setiap dokumen yang akan diterbitkan, diidentifikasi dengan format
sebagai berikut : Nomor/XX/Bulan/Tahun, dimana :
Nomor: nomor urut dokumen,
XX = kode singkatan surat,
Bulan = Bulan terbit,
Tahun; Tahun terbit

5. Prosedur Pengendalian dokumen di Puskesmas Mangkang


Tujuan Pengendalian Dokumen adalah terkendalinya kerahasiaan dokumen,
proses perubahan, penerbitan, distribusi dan sirkulasi dokumen.
a. Identifikasi Penyusunan/PerubahanDokumen
Identifikasi kebutuhan, dilakukan pada tahap self-assesment dalam
Pendampingan Akreditasi. Hasil self-assessment digunakan sebagai
acuan untuk mengidentifikasi dokumen sesuai Standar Akreditasi yang
sudah adadi Puskesmas Mangkang. Bila dokumen sudah ada, dapat
diidentifikasi dokumen tersebut masih efektif atau tidak.
b. Penyusunan Dokumen
Kepala Subag Tata Usaha Puskesmas, Penanggung jawab Admen di
Puskesmas Mangkang, dan Penanggung jawab UKM dan UKP
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan identifikasi/perubahan serta
penyusunan dokumen.
Penyusunan dokumen secara keseluruhan dikoordinir oleh tim mutu
Puskesmas Mangkang dengan mekanisme sebagai berikut:
a. SOP yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja disampaikanke tim
mutu Puskesmas Mangkang,
b. Fungsi tim mutu Puskesmas Mangkang di dalam penyusunan dokumen
adalah:

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 70


1) Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki dokumen
yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja baik dari segi
bahasa maupun penulisan,
2) Mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak terjadi
duplikasi/ tumpang tindih dokumen antarunit,
3) Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan ditandatangani
oleh Kepala Puskesmas Mangkang.
c. Pengesahan Dokumen
Dokumen disahkan oleh Kepala Puskesmas Mangkang.
d. Sosialisasi Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan
sosialisasi dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit maka untuk
melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan.
e. Pencatatan Dokumen, Distribusi dan Penarikan Dokumen

Kepala Puskesmas Mangkang menunjuk salah satu anggota Tim Mutu


Puskesmas Mangkang sebagai Petugas Pengendali Dokumen. Dokumen
Puskesmas adalah seluruh dokumen resmi yang berlaku di Puskesmas
Mangkang yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi, meliputi:
a. Dokumen Internal
1) Surat Keputusan/Kebijakan (SK)
2) Manual Mutu (MM)
3) Pedoman atau Panduan ( PD )
4) Kerangka Acuan Program (KAP) / Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
5) Standar Operasional Prosedur (SOP)
6) Rekam implementasi

b. Dokumen Eksternal
1) Dasar Hukum berupa Undang-Undang, Peraturan dan Keputusan yang
berasal dari supra sistem.
a) Undang-Undang (UU)
b) Keputusan Menteri Kesehatan (KMK)
c) Peraturan Menteri Kesehatan (PMK)

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 71


d) Lain-lain (X)

2) Buku-buku Pedoman atau buku lainnya yang menjadi referensi.


a) Buku ajar, atau buku dari masing-masing profesi kesehatan
b) Dokumen Induk
 Dokumen asli.
 Telah disahkan oleh Kepala Puskesmas Mangkang
 Didokumentasikan oleh Pengendali Dokumen.
 Tidak memiliki cap “TERKENDALI” atau “TIDAK TERKENDALI”
maupun “KADALUARSA”.

c. Dokumen Terkendali
1) Dokumen yang didistribusikan kepada setiap unit kerja.
2) Terdaftar dalam Daftar Distribusi Dokumen.
3) Menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
4) Ditarik bila ada perubahan (revisi).
5) Pada dokumen ini harus ada tanda/stempel “TERKENDALI”.

d. Dokumen Tidak Terkendali


1) Didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas permintaan pihak di
luar Puskesmas Mangkang.
2) Digunakan untuk keperluan insidentil.
3) Tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
4) Apabila didistribusikan harus memiliki tanda/stempel “TIDAK
TERKENDALI”.
5) Yang berhak mengeluarkan dokumen ini adalah Tim Mutu dan tercatat
pada Daftar Distribusi Dokumen Tidak Terkendali.

e. Dokumen Kadaluarsa/Tidak Berlaku


1) Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah
mengalami perubahan/revisi.
2) Tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
3) Dokumen ini harus ditarik dari seluruh unit dan dicatat dalam Lembar
Distribusi/Penarikan Dokumen.
Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 72
Dokumen induk diberi stempel “KADALUARSA” dan dokumen sisanya
dimusnahkan

FORMAT PENULISAN PENOMERAN DOKUMEN INTERNAL

No Jenis Surat Format


1 Surat Dinas Nomor/kode klasifikasi surat/bulan/tahun sesuai
perwal
2 Surat Keterangan Nomor/S.Ket/bulan/tahun
3 Surat Rekomendasi Nomor/SR/bulan/tahun
4 Surat Kuasa Nomor/S.Ku/bulan/tahun
5 Pengumuman Nomor/S.Pu/bulan/tahun
6 Pernyataan Nomor/S.Per/bulan/tahun
7 Keputusan Nomor/SK/bulan/tahun
8 Sertifikat Menyesuaikan jenis sertifikat
9 Berita Acara Nomor/BA/bulan/tahun
10 Surat Perintah Kerja Nomor/SPK/bulan/tahun
11 Surat Perjanjian Kerja Sama Nomor/PKS/bulan/tahun (baru)
12 Surat Tugas Nomor/ST/bulan/tahun
13 Surat Undangan Nomor/SU/bulan/tahun
14 Surat Panggilan Nomor/SP/bulan/tahun
15 Surat Pengantar Nomor/S.Pa/bulan/tahun
16 Uraian Tugas Nomor/UT/bulan/tahun

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 73


BAB VI
DAFTAR FORM DAN NOMOR PENGENDALIAN

1. Daftar Penomoran Standar Operasional Prosedur (SOP)

No Judul SOP/Protap No Dokumen No Revisi Tanggal Terbit

2. Daftar Form Unit / Bidang / Instalasi

No Unit kerja Nama form No Pengendalian

Stempel terkendali dan terkendali


(lokasi : diletakkan di kanan atas)

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 74


NAMA

Tata naskah dinas di lingkungan UPTD Puskesmas Mangkang 75

You might also like