HISTORY TRIP TO CANDI NGAWEN

(edukai wisata, perjalanan wisata bertema edukasi kesejarahan)

Benni Setiawan , S.H.I., M.S.I1, Dyah Noviana Rahmawati2
Universitas Negeri Yogyakarta

Email: dyahnoviana.2019@student.uny.ac.id)

ABSTRAK
Situs memiliki proes penting dalam pembelajaran sejarah. Dapat menggambarkan
kedaan-keadaan di masa lalu, juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar serta dapat
digunakan sebagai bukti peninggalan. Banyak sekali situs yang dapat dijadikan sumber
belajar sejarah salah satunya berupa candi. Candi adalah istilah dalam bahasa indonesia yang
merujuk kepada sebuah bangunan keagamaan tempat ibadah peninggalan purbakala yang
berasal dari peradaban Hindu-Buddha. History Trip to Candi Ngawen merupakan salah satu
program perjalanan wisata bertema edukasi kesejarahan. Sasaran peserta dari program ini
adalah anak anak dengan tujuan memberikan pengetahuan tentang sejarah ambil mengajak
anak bermain. Diharapkan programini dapat menumbuhkan rasa ingin tahu anak- anak
terhadap sejarah, terutama pengetahuan mengenai situs situs sejarah yang ada di sekitar.
Program ini dilaksanakan satu kali pada akhir agustus bersamaan dengan festival candi
ngawen yang diadakan oleh pemerintah Desa Ngawen. Program ini dilaksanakan dengan
mencari hari libur danhari senggang anak- anak Dusun Gemampang.

Kata kunci: history trip, candi ngawen, anak- anak, sejarah.

PENDAHULUAN dusun Gemampang yang digunakan sebagai

Magelang merupakan salah satu
kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Tengah
yang memiliki anyak bangunan Candi. Di
daerah Magelang ini juga memilik Candi
Termegah di Indonesia yaitu Candi Borobudur
yang merupaka Candi Budha terbesar. Banyak
orang yang berkunjung ke Magelang hanya
untuk melihat kemegahan Candi Borobudur.
Selain candi Borobudur, wilayah Magelang
juga banyak terdapat candi candi kecil yang
tersebar di beberapa wilayah Kabupaten
Magelang. Salah satu candi kecil yang berada
di kabupaten Magelang adalah Candi Ngawen.
Candi Ngawen terletak di Desa Ngawen,
Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang,
Jawa Tengah. Dari arah Yogyakarta berada
kira-kira 5 Km ke arah (sebelum) Candi
Mendut. Candi ini berlokasi tidak jauh dari
lokasi KKN oleh mahasiswa UNY 2022. Lokasi
candi yang tidak jauh ini membuat mahasiswa
memutuskan untuk mengadakan program kerja
yang berhubungan dengan kesejarahan.
Salah satu model pembelajaran
kesejarahan adalah situs. Menurut William
Haviland (dalam Warsito 2012 : 25)
mengatakan situs adalah “tempat-tempat
dimana ditemukan peninggalan-peninggalan
arkeologi di kediaman mahluk manusia pada
zaman dahulu dikenal dengan nama situs. Situs
biasanya ditentukan berdasarkan survey suatu
daerah”. Situs memiliki proes penting dalam
pembelajaran sejarah. Dapat menggambarkan
kedaan-keadaan di masa lalu, juga dapat
dimanfaatkan sebagai sumber belajar serta
dapat digunakan sebagai bukti peninggalan.
Banyak sekali situs yang dapat dijadikan
sumber belajar sejarah salah satunya berupa
candi. Candi adalah istilah dalam bahasa
indonesia yang merujuk kepada sebuah
bangunan keagamaan tempat ibadah
peninggalan purbakala yang berasal dari
peradaban Hindu-Buddha.
Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis
memiliki gagasan untuk memperkenalkan
sejarah candi kepada anak- anak di Dusun
Gemampang melalui Program History Trip to
Candi Ngawen. Program ini merupakan prgram
kerja KKN Dusun Gemampang. Program ini
memiliki tujuan (1) memberikan pengetahuan
dan pemahaman aan pentingnya sejarah untuk
anak-anak; (2) memberikan pemahaman terkait
situs sejarah terutama candi; (3) memberikan
kesan bermain sambil belajar bagi anak- anak;
(4) memberikan sarana wisata anak di waktu
hari libur.
Manfaat dari diadakannya History Trip
To Candi Ngawen ini adalah anak anak dapat
memahami pentingnya pengetahuan tentang
sejarah, terutama sejarah lokal sejak dini. Selain
itu anak- anak juga dapat menikmati perjalanan
ini dengan senang hati.
METODE PEMBERDAYAAN
Metode pemberdayaan yang digunakan dalam
pelaksanaan kegiatan ini adalah edukasi dan
bermain dengan kegiatan utama pembelajaran
tentang sejarah candi. Adapun uraian kegiatan
adalah sebagai berikut
1. Persiapan
Tahap persiapan yang dilakukan meliputi
observasi, penentuan sasaran dan target peserta,
persiapan materi, serta perencanaan kegiatan.
a. Observasi
Pada tahap ini penulis melakukan pengamatan
guna megetahui lokasi Candi Ngawen serta
bagaimana uraian kesejaahan serta edukasi
mengenai candi Ngawen
b. Penentuan sasaran dan target peserta
Penulis menentukan sasaran dantarget peserta
dengan melakukan diskusi serta melihat
kebutuhan yang ada, berdasarkan hasil diskusi
kegiatan ini diperuntukan untuk anak anak kecil
di Dusun Gemampang usia SD- SMP sebagai
bentuk edukasi mengenai kesejarahan
c. Persiapan materi
Persiapan ini meliputi pencarian berbagai
sumber mengenai sejarah candi ngawen serta
bagaimana sruktur candi untuk nantinya
diberikan edukasi kepada anak anak
d. Persiapan kegiatan
Pesiapan ini membahas bagaimana teknis
pelaksanaan kegiatan History Trip dan mencari
waktu pelaksanaan kegiatan yang
memungkinkan. Setelah mengalami beberepa
kali diskusi acara ini akan dilaksanakan pada 28
Agustus 2022 dimana bertepatan dengan
adanya Festival Ngawen. Selain itu persiapan
ini juga membahas mengenai kebutuhan yang
dibutuhkan saat kegiatan seperti snack,
kendaraan, kamera, dll
2. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk
perjalanan wisata bertema edukasi kesejarahan.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh seluruh anggota
KKN UNY Dusun Gemampang dengan diikuti
oleh anak anak di wilayah dusun Gemampang.
3. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pasca acara oleh internal
tim KKN penyelenggara kegiatan. Kendala
utama yang banyak dihadapi adalah penentuan
waktu kegiatan karena banyak agenda yang
bertepatan teruta agenda dusun. Selain itu perlu
adanya koordinasi lebih mendetail mengenai
kegiatan yang dilaksanakan dan juga persiapan
yang lebi h matang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
History Trip to Candi Ngawen
merupakan salah satu program perjalanan
wisata bertema edukasi kesejarahan. Sasaran
peserta dari program ini adalah anak anak
dengan tujuan memberikan pengetahuan
tentang sejarah ambil mengajak anak bermain.
Diharapkan programini dapat menumbuhkan
rasa ingin tahu anak- anak terhadap sejarah,
terutama pengetahuan mengenai situs situs
sejarah yang ada di sekitar dan membuat anak
bisa belajar sekaligus berwisata.
Program ini dilaksanakan sebanyak 1
kali, yaitu pada tanggal 28 Agustus 2022.
Teknis pelaksanaan programini adalah seperti
perjalanan wisata dengan memandu anak anak
mengelilingi candi dan memberikan
pengetahuan mengenai candi ngawen baik dari
sejarah maupun struksur candi seperti yang
dijelaskan berikut.
Candi Ngawen ini berlatar belakang
agama Budha. Hal ini dibuktikan dengan
temuan arca Dhyani budda Ratnasambhawa di
candi II dan arca Dhyani Buddha amithaba di
Candi IV. Berdasarkan gaya arsitektur
bangunannya Candi Ngawen dibangun sekitar
abad IX - X Masehi.
Candi ini mempunyai bentuk yang
berbeda dengan dihiasi oleh patung singa pada
keempat sudutnya. Bentuk bangunannya nyaris
mirip dengan bangunan candi Hindu. Hal ini
disebabkan bangunan candi yang meruncing.
Tetapi apabila diamati dengan seksama, candi
ini memiliki stupa dan teras (undak-undak)
yang menjadi simbol dalam candi-candi Budha.
Salah satu peneliti asal Belanda, Van Erp
yang memulai penelitian Candi Ngawen tahun
1920, ia memulai ekskavasi candi dengan
mengeringkan lahan sawah tempat Ngawen
ditemukan. Kini, candi ini tetap dikelilingi
hamparan sawah yang menawarkan keindahan
tersendiri.
Salah satu keunikan Candi Ngawen
adalah keberadaan 4 buah arca singa di setiap
sudut candi II dan Candi IV. Kompleks candi
Ngawen terdiri dari 5 (lima) buah candi yang
berderet sejajar dari utara ke selatan. Bangunan
candi menghadap Timur. Berturut dari arah
selatan Candi Ngawen I, II, III, IV dan V
dengan masing-masing candi berdenah bujur
sangkar. Candi II dan IV memiliki Ukuran dan
bentuk konstruksi yang sama.
Keunikan lainnya yaitu pada seni
arsitektur candi ini, ditemukan pada arca singa
yang menopang empat sisi bangunan candi
yang berhasil direkonstruksi dari lima bangunan
yang ada. Gaya ukiran arca singa ini
menyerupai lambang singa pada negara
Singapura, dan berfungsi mengaliri air hujan
yang keluar lewat mulut arca.
Dari kelima candi yang terdapat di
kompleks Candi Ngawen tersebut hanya candi
II yang telah dipugar pada tahun 1927 sehingga
candi ini mempunyai komponen yang paling
lengkap. Empat candi yang lain hanya tinggal
Khaki. Dari kelima candi tersebut yang terparah
adalah candi I yang hanya tinggal pondasi.
Penjelasan seperti diatas dijelaskan
melalui dua metode yaitu secara langsung
maupun lewat permainan. Metode langsung
dilakukan penulis dengan menjadi tor guide dan
menjelaskan sambil berkeliling lokasi candi.
Metode kedua dilakukan melalui sebuan
fungames diama anak anak melakukan sebuah
permainan teka teki kelompok dan yang dapat
menjawab dengan cepat mendapatkan hadiah
berupa buku serta jajanan. Kedua metode
tersebut mampu membuat anak- anak
mengetahui serta mengingat tentang sejarah
candi ngawen serta struktut candi ngawen.
Dalam History Trip ini juga bertepatan
dengan festival ngawen yang diadakan oleh
desa ngawen. Festival ini terdapat berbagai
hiburan panggung, jajanan serta acara lain. Hal
ini juga menambah raut bahagia bagi anak anak
karena bisa berwisata sekaligus menikmati
panggung hiburan dan jajanan di sekitar candi
ngawen.
Selama proses pelaksanaan para peserta
memberikan respon positif terhadap kegiatan
ini. Hal tersebut diketahui dari hasil kegiatan ini
anak anak merasa senang dan bahagia
mengikuti kegiatan ini. Hasil dari pelaksanaan
program History Trip ini, peserta yang
merupakan anak anak SD dan SMP dapat
mengetahui sejarah situs Candi Ngawen serta
dapat berekreasi di hari libur. Kegiatan ini
menciptakan timbulnya pengetahuan mengenai
candi lebih luas.
Gambar 1. Dokumentasi kegiatan History Trip
Program History Trip ini telah terlaksana
dengan baik meskipun terdapat beberapa
kendala baik dalam persiapan maupun
pelaksanaannya. Anak anak yang mengikuti
kegiatan ini memiliki rasa antusias yang tinggi
selama kegiatan berlangsung. Anak- anak yang
terdiri dari anak- anak SD dan SMP dapat
mengikuti kegiatan wisata serta edukasi sejarah
ini. Kegiatan ini perlu persiapan lebih matang
serta pengetahuan yang lebih luas mengingat
peserta dalam kegiatan ini adalah anak anak SD
dan SMP. Penulis harus lebih bisa mengolah
lagi pembelajaran yang menyenangkan kepada
anak-anak.

DAFTAR PUSTAKA
Gambar
2. Suasana LPPM UNY. 2019. Panduan Kuliah Kerja
Nyata Universitas Negeri Yogyakarta.
Festival
Yogyakarta:UNY
Ngawen. Warsito, 2012, Antropologi Budaya,
Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Eko Susanto. Melihat Lebih Dekat Keunikan
Candi Ngawen di Muntilan Magelang,
https://www.detik.com/jateng/wisata/d-
6232838/melihat-lebih-dekat-keunikan-
candi-ngawen-di-muntilan-magelang ,
SIMPULAN diakses pada 31 Oktober 2022