Professional Documents
Culture Documents
10 - Negara Hukum Dan HAM (Bagian 2)
10 - Negara Hukum Dan HAM (Bagian 2)
(BAGIAN 2)
DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
Dengan demikian, HAM merupakan hak yang melekat pada diri setiap
manusia sejak awal dilahirkan, yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat
diganggu gugat siapa pun. Dengan kata lain, HAM adalah hak manusia yang
bersifat asasi, artinya hak-hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya yang
tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya.
2. HAM di Inggris
Tonggak pertama bagi kemenangan hak-hak asasi terjadi di Inggris.
Perjuangan tersebut tampak dengan adanya berbagai dokumen kenegaraan
yang berhasil disusun dan disahkan. Dokumen-dokumen tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Magna Charta
Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 yang prinsip dasarnya
memuat pembatasan kekuasaan raja dan HAM lebih penting daripada
kedaulatan raja. Tidak seorang pun dari warga negara merdeka dapat
ditahan atau dirampas harta kekayaannya, diasingkan, atau dengan cara
apapun dirampas hak-haknya (kecuali berdasarkan pertimbangan
hukum). Piagam tersebut menjadi lambang munculnya perlindungan
terhadap hak-hak asasi karena ia mengajarkan bahwa hukum dan
undang-undang derajatnya lebih tinggi daripada kekuasaan raja.
b. Petition of Rights
Pada dasarnya, petition of rights berisi pertanyaan-pertanyaan
mengenai hak-hak rakyat beserta jaminannya. Petisi ini diajukan oleh
para bangsawan kepada raja di depan parlemen pada tahun 1628.
Isinya secara garis besar menuntut hak-hak sebagai berikut: pajak dan
pungutan istimewa harus disertai persetujuan, warga negara tidak
boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya, dan tentara tidak
boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai.
c. Hobeas Corpus Act
Hobeas corpus act adalah undang-undang yang mengatur tentang
penahanan seseorang yang dibuat pada tahun 1679. Isinya adalah
seseorang yang ditahan segera diperiksa dalam waktu dua hari setelah
penahanan serta alasan penahanan seseorang harus disertai bukti yang
sah menurut hukum.
d. Bill of Rights
Bill of rights merupakan undang-undang yang dicetuskan tahun 1689
dan diterima parlemen Inggris, yang isinya mengatur tentang: 1)
kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen. 2) kebebasan berbicara
dan mengeluarkan pendapat. 3) pajak, undang-undang, dan
pembentukan tentara tetap harus seizin parlemen. 4) hak warga negara
untuk memeluk agama menurut kepercayaan masing-masing, dan 5)
parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja.
4. HAM di Prancis
Perjuangan HAM di Prancis dirumuskan dalam suatu naskah pada awal
Revolusi Prancis. Perjuangan itu dilakukan untuk melawan kesewenang-
wenangan rezim lama. Naskah tersebut dikenal dengan Declaration des
Droits de L’homme Et Du Citoyen, yaitu pernyataan mengenai hak-hak
manusia dan warga negara. Pernyataan yang dicetuskan pada tahun 1789
ini mencanangkan hak atas kebebasan, kesamaan, dan persaudaraan atau
kesetiakawanan (liberte, egalite, fraternite).
Pengadilan HAM
Untuk menjamin pelaksanaan HAM serta memberi perlindungan,
kepastian, keadilan, dan perasaan aman kepada individu ataupun masyarakat,
dibentuklah pengadilan HAM yang diatur secara khusus dalam UU No. 26 Tahun
2000 tentang Pengadilan HAM. Pengadilan HAM ini dibentuk dengan tujuan
untuk menyelesaikan pelanggaran HAM yang berat. Adapun lingkup kewenangan
pengadilan HAM yakni.
1. Kewenangan memeriksa dan mengadili. Kewenangan untuk memutus
dan memeriksa juga termasuk menyelesaikan perkara yang menyengkut
perkara tentang kompensasi, restitusi, dan rehabilitasi bagi korban
pelanggaran HAM berat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, baik yang berada di dalam batas teritorial negara maupun di
luar batas teritorial negara.
2. Kewenangan penangkapan. Kewenangan untuk melakukan penangkapan
di tingkat penyidikan dalam pengadilan HAM ini adalah Jaksa Agung
terhadap seseorang yang diduga keras melakukan pelanggaran HAM berat
berdasarkan bukti permulaan yang cukup.
3. Kewenangan penahanan. Kewenangan penahanan ini harus didasarkan
pada alasan-alasan yang disyaratkan yaitu adanya dugaan keras melakukan
pelanggaran HAM berat dengan bukti yang cukup, adanya kekhawatiran
tersangka atau terdakwa akan melarikan diri, merusak atau menghilangkan
barang bukti, dan/atau mengulangi pelanggaran HAM berat.
Kesimpulan
Tidak dapat disangkal bahwa pada saat seseorang lahir ke dunia ini,
sejatinya ia telah memiliki hak-hak yang tidak dapat dicabut maupun dihilangkan
oleh siapa pun tanpa terkecuali. Sejatinya, hak-hak yang melekat pada diri
manusia inilah yang mengambil peran vital dalam perwujudan keadilan di dunia
ini. HAM bersifat universal, berlaku kapanpun, di manapun, dan kepada siapapun.
Oleh sebab itu, setiap individu wajib hukumnya untuk menghormati hak yang
dimiliki individu lainnya. Setiap individu memiliki hak yang sama, tetapi juga
memiliki suatu kewajiban yang sama untuk menghormati hak individu lainnya,
sikap saling menghormati antar individu inilah yang menciptakan suatu lingkup
dunia yang harmonis, adil, dan bersatu. Persatuan serta keadilan tidak akan pernah
dapat terwujud apabila HAM tidak terlaksana sesuai hakikatnya itu sendiri.
Kusnadi. t.t. Hakikat dan Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia. Modul
PKNI Edisi 2. Dapat ditemukan di: https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/PKNI431702-M1.pdf (diakses pada 16 Mei 2023)
Wajdi, Farid dan Imran. 2021. Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Tanggung
Jawab Negara terhadap Korban. Jurnal Yudisial. 14(2): 229―246. Dapat
ditemukan di:
https://jurnal.komisiyudisial.go.id/index.php/jy/article/download/445/pdf
(diakses pada 16 Mei 2023)
Abidin, Zainal. 2007. Pengadilan Hak Asasi Manusia di Indonesia. Bahan Bacaan
Kursus HAM untuk Pengacara XI. Dapat ditemukan di:
https://referensi.elsam.or.id/wp-content/uploads/2014/09/Pengadilan-
HAM-di-Indonesia.pdf (diakses pada 16 Mei 2023)
Lestari, Eka Lilis dan Ridwan Arifin. 2019. Penegakan dan Perlindungan Hak
Asasi Manusia di Indonesia dalam Konteks Implementasi Sila
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Jurnal Komunikasi Hukum. 5(2):
12―25. Dapat ditemukan di:
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jkh/article/view/16497/10881
(diakses pada 16 Mei 2023)