Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Srinur
Skripsi Srinur
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Oleh :
Hari/Tanggal ………………………...
Menyetujui,
Oleh :
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Syarat Untuk
Mendapatkan Gelar S1 Pada Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Ilmu
Kesehatan di Universitas Muhammadiyah Mataram
1. Ketua Tim
Penguji
Mengeesahkan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammdiyah Mataram
Dekan,
KATA PENGANTAR
iii
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi
dengan judul “Faktor yang Berhubungan dengan kejadian abortus di Wilayah
Kerja Puskesmas Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2021” Skripsi
ini dapat terselesaikan karena adanya kerja sama, bantuan dan motivasi dari berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Skripsi ini. Ucapan
terima kasih ini penulis sampaikan kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. Abdul Wahab, MA, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Mataram.
2. Ibu Apt. Nurul Qiyaam, M. Farm., Klin, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Mataram.
3. Cahaya Indah Lestari, M.Keb, selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Mataram sekaligus Dosen Pembimbing II yang juga
selalu sabar memberikan bimbingan selama proses konsultasi berlangsung,
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
4. Ibu Catur Esty Pamungkas, M. Keb, selaku Ketua Program Studi Kebidanan
Program Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Mataram.
5. Ibu Aulia Amini, M.Keb, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
arahan dan petunjuk dengan sabar dan teliti kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Orang Tua Tercinta, yang selalu memberikan doa, semangat, serta kasih sayang
yang tiada hentinya agar penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Teman – teman seperjuangan yang tentunya tidak bisa penulis sebut satu persatu,
yang selalu memberi semangat, membagi pengalaman serta ilmu pengetahuan
dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Penulis berharap skripsi ini dapat memberi manfaat bagi pengembangan dunia
pendidikan.
Mataram, 2023
Penulis
DAFTAR ISI
iv
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ...............................................................................ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................6
D. Manfaat penelitian.....................................................................................7
E. Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................8
F. Keaslian Penelitian....................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................10
A. Tinjauan Teoritis.......................................................................................10
B. Tinjauan Islami..........................................................................................21
C. Kerangka Teori .........................................................................................23
D. Kerangka Konsep......................................................................................24
D. Hipotesis ...................................................................................................24
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................25
A. Desain Penelitian ......................................................................................25
B. Variabel Penelitian ...................................................................................25
C. Definisi Operasional .................................................................................26
D. Populasi dan Sampel.................................................................................27
E. Etika Penelitian .........................................................................................29
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ........................................................30
G. Metode Pengolahan dan Analisa Data......................................................31
H. Rencana Jalannya Penelitian.....................................................................35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................39
A. Hasil Penelitian ........................................................................................39
B. Pembahasan ..............................................................................................45
BAB V PENUTUP ...................................................................................................52
A. Kesimpulan ..............................................................................................52
B. Saran .........................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR
v TABEL
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
janin berumur 20 minggu (dihitung dari haid terakhir) atau berat janin kurang
dari 500 gram atau panjang janin kurang dari 25 cm (Asniar et al 2022). Abortus
adalah komplikasi umum kehamilan dan salah satu penyebab kematian ibu dan
janin. Abortus ini merupakan salah satu faktor penyumbang angka kematian ibu.
Angka kejadian abortus sulit ditentukan karena abortus provokatus banyak yang
tidak dilaporkan, kecuali bila sudah terjadi komplikasi. Abortus spontan dan tidak
jelas usia kehamilanya, hanya sedikit memberikan gejala atau tanda sehingga
Abortus merupakan salah satu penyebab kematian pada Ibu hamil. WHO
aman di seluruh dunia pada tahun 2008. Angka kematian akibat abortus tidak
kejadian unsafe abortion sekitar 21.200.000 dengan rate 16 per 1000 wanita usia
15- 44 tahun. Angka kejadian abortus tidak aman di Asia Tenggara yaitu
3.130.000 dengan rate 22 per 1000 wanita usia 15-44 tahun. Tingginya angka
abortus tidak aman ini menyumbang 47.000 kematian ibu di Negara berkembang
1
2
(AKI) menjadi 70 per 100.000 kelahiran ibu pada tahun 2030. Untuk mengatasi
Rumah Sakit. Penyelenggaraan PONED dan PONEK siap sedia selama 24 jam
2022).
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang dapat
Ibu (AKI) di Indonesia terdapat 7.389 tahun 2021. Jumlah tersebut melonjak
Terdapat 1.3320 ibu meninggal karena perdarahan, ada pula 207 ibu meninggal
sebanyak 14 meninggal karena abortus dan 1.309 ibu meninggal karena lain-lain
(Kemenkes RI 2021). Sedangkan angka kematian ibu di NTB sebesar 251 per
Provinsi NTB selama tahun 2021 adalah 144 kasus, meningkat jika dibandingkan
tahun 2020 dengan jumlah kematian ibu 122 kasus. Seperti tahun-tahun
Sumbawa barat dengan jumlah kematian 2 kasus (Pofil Kesehatan NTB 2021).
tahun 2018, sebanyak 65 pada tahun 2019 dan menurun pada tahun 2020 yaitu
menjadi 20. Jumlah tersebut masih sangat banyak untuk menurunkan komplikasi
yang terjadi pada ibu hamil. Maka dari itu di perlukan pencegahan secara dini
untuk mencegah terjadinya abortus pada ibu hamil dengan cara memantau
perkembangan ibu dari awal kehamilan hingga akan melahirkan (NTB Satu Data
2021).
Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan mengenai keadaan ibu saat hamil yang
menanggung risiko besar terhadap dirinya sendiri dan janinnya yaitu terdapat
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
dilakukan oleh (Hikmah 2017) menunjukkan bahwa nilai Odds Ratio sebesar
7,857 , artinya usia ibu yang berisiko tinggi (<20 dan >35 tahun) mempunyai
faktor resiko jumlah paritas > 2 berhubungan dengan kejadian abortus (Chi-
Square hitung = 15,805 > Chi-Square tabel = 7,815) dengan nilai signifikasinya
(P = 0,000) lebih kecil dari 0,05. Faktor resiko riwayat abortus sebelumnya
tabel = 7,815) dengan nilai signifikasinya P = 0,000 lebih kecil dari 0,05.
Sedangkan faktor jarak kehamilan dari peneltian yang dilakukan oleh (Fitri 2017)
dengan nilai signifikansi p- value=0,000 < 0,05 dan nilai Odds Ratio (OR)
sebesar 3,955 (CI;95%: 2,354-8,556) dengan demikian maka ibu yang memiliki
jarak kehamilan <2 tahun berisiko 3,955 kali lebih besar mengalami abortus
primer, dan ketersediaan layanan ini sangat penting untuk mencapai cakupan
kesehatan universal. Namun, banyak orang di seluruh dunia tidak memiliki akses
ke layanan ini, dan meskipun tersedia, layanan tersebut tidak selalu dapat
yang relevan untuk dapat memberikan layanan berbasis bukti serta layanan yang
berpusat pada orang di area penting ini. Inilah sebabnya mengapa WHO telah
pendidikan dan pelatihan mereka. Ini telah dirilis setelah pembaruan buku
Toolkit ini adalah salah satu dari beberapa sumber daya yang direncanakan untuk
melakukan rujukan kerumah sakit. Maka dengan hal tersebut sebagai seorang
Komplikasi yang akan terjadi pada ibu hamil yang mengalami abortus
adanya kesadaran masyarakat khususnya ibu hamil tentang kesehatan ibu hamil
(Mardianti & Santi 2018). Kasus abortus yang terjadi di Kabupaten Sumbawa
Barat pada Tahun 2020 sebanyak 236 kasus 3 posisi teratas dari 9 Puskesmas
kasus dan Puskesmas Maluk 31 kasus. Pada tahun 2021 jumlah kasus abortus
Sumbawa Barat didapatkan bahwa 8 dari 10 ibu hamil yang mengalami abortus
adalah ibu hamil yang pernah mengalami abortus, berusia ≥35 tahun dan jarak
kehamilan ibu yang mengalami abortus adalah ≥5. Berdasarkan hal tersebut di
atas maka peneliti ingin mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas makan rumusan masalah pada penelitian ini
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
8
2. Bagi Praktis
a. Bagi Pendidikan
Puskesmas Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat. Serta data dan hasil
1. Materi
Materi mencakup Ibu hamil yang mengalami abortus, Faktor penyebab dan
Tinjauan Islami
2. Subjek
9
Subjek pada penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami abortus di
Sumbawa Barat pada 1 April – 30 April 2023 dimulai dari keluarnya Surat
Etichal Creance.
4. Justifikasi Ilmiah
penelitian terdahulu.
F. Keaslian Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Abortus
a. Definisi
mampu hidup di luar kandungan dengan berat badan sekitar 500 gram atau
b. Etiologi
2) Faktor maternal :
11
12
gondii, Plasmodium).
insulin.
pembedahan.
e) Kelainan uterus
c. Patofisiologi
implantasi, infiltrasi sel- sel peradangan akut dan akhirnya perdarahan per
13
biasanya terjadi paling lama dua minggu sebelum perdarahan. Oleh karena itu,
pengobatan untuk mempertahankan janin tidak layak dilakukan jika telah terjadi
perdarahan banyak karena abortus tidak dapat dihindari. Sebelum minggu ke-
ini disebabkan sebelum minggu ke-10 vili korialis belum menanamkan diri
Antara minggu ke-10 hingga minggu ke-12 korion tumbuh dengan cepat dan
hubungan vili korialis dengan desidua makin erat hingga mulai saat tersebut
4) Seluruh janin dan desidua yang melekat didorong keluar secara utuh.
d. Klasifikasi Abortus
klinisnya :
a) Abortus Spontan
atau terjadi tanpa ada unsur tindakan dari luar dan dengan kekuatan
sendiri.
dan karsinoma serviks. Keputusan ini ditentukan oleh Tim ahli yaitu
pengguguran kehamilan tanpa alasan medis yang sah atau oleh orang
vaginam. Perdarahan yang terjadi dapat berlanjut beberapa hari atau dapat
berulang, dapat disertai rasa nyeri perut bawah atau punggung bawah.
keluar gumpalan darah yang disertai rasa nyeri karena kontraksi rahim
kuat dan ditemukan adanya dilatasi serviks sehingga jari pemeriksa dapat
merupakan kontraindikasi.
Serviks sering tetap terbuka karena masih ada benda di dalam rahim yang
merasakan nyeri.
lambatnya perdarahan berhenti sama sekali karena dalam masa ini luka
Keadaan dimana janin telah mati sebelum minggu ke-20, tetapi tertanam
janin mati. Saat kematian janin kadang ada perdarahan seperti abortus
keadaan terjadinya pendarahan berupa bercak dengan atau tanpa mulas pada
maka proknosa kehamilan menjadi lebih buruk, hal ini terjadi tanda
ketuban pecah prematur dini (PPROM), kelahiran sesar, atonia uterus pasca
pekerjaan dan riwayat abortus. Sebagian besar ibu hamil dengan abortus
adalah bekerja. Ibu hamil yang masih bekerja apalagi melakukan pekerjaan
berat akan meningkatkan resiko abortus dikarenakan ibu yang bekerja akan
1) Usia
Usia adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan. Usia sangat
menentukan sesuatu kesehatan ibu, ibu dikatakan beresiko tinggi apabila ibu
(Walyani, 2017).
dipercaya dari pada orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya, jika
kematangan usia seseorang cukup tinggi maka pola berpikir akan lebih
dewasa, dan lebih di jelaskan bahwa Ibu yang mempunyai usia produktif atau
tidak beresiko akan lebih berpikir secara rasional dan matang tentang
Izzatul 2019).
pada usia dibawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada kematian
maternal yang terjadi pada usia 21-35 tahun. Kematian maternal meningkat
kembali setelah usia diatas 35 tahun. Kehamilan diusia muda atau remaja
dan persalinan, hal ini dikarenakan pada usia tersebut ibu mungkin belum siap
19
untuk mempunyai anak dan alat-alat reproduksi ibu belum siap untuk hamil
kehamilan dan persalinan serta alat-alat reproduksi ibu terlalu tua untuk hamil
daya tangkap dan pola pikir, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin
membaik, hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya.
2) Pendidikan
a) Definisi
b) Klasifikasi
3) Paritas
ibu baik lahir hidup maupun mati. Menurut (Wiknjosastro 2016) paritas dapat
dibedakan menjadi :
menunjukkan bahwa kehamilan rahim ibu teregang oleh adanya janin. Bila
meningkat seiring dengan paritas ibu, dan yang harus patut diwaspadai dan
beresiko: multipara dan grande multi para, dimana yang aman apabila
4) Kadar Hemoglobin
a) Definisi
butiran darah merah sebagai indikator anemia pada ibu hamil apabila kadar
21
Hb kurang dari 11gr%. Abortus jika keluarnya janin dengan berat badan
janin kurang dari 500 gram atau usia kehamilan kurang dari 20 minggu.
b) Klasifikasi
dan membawa oksigen akan berkurang, demikian pula zat-zat nutrisi yang
dibawa oleh sel-sel darah merah juga akan berkurang. Keadaan ini
5) Riwayat Abortus
premature atau mengalami abortus lagi dan Riwayat abortus yang terjadi
6) Jarak Kehamilan
and Satria 2017). Menurut (Purwaningrum and Fibriana 2017), jarak antara
membahayakan ibu dan janin, idealnya jarak kehamilan tidak kurang dari 9
dari 2 tahun merupakan salah satu faktor resiko kematian akibat abortus,
f. Diagnosis
bimanual dan dengan tes kehamilan secara biologis (Galli Mainini) atau
uterus yang lebih kecil dari seharusnya (Megawati Sitilonga et al. 2017).
g. Penanganan
tertunda, obat diberi dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan
pada abortus habitualis lebih besar hasilnya jika dilakukan sebelum ada
B. Tinjauan Islami
Dalam ilmu fiqih, abortus akan kita dapati istilah "قطll"الس. Ada 3 cara
maupun perempuan yang meninggal dari perutibunya sebelum waktunya dia lahir
dan sudah jelas bentuknya. Apa yang gugur dari rahim wanita mencakup
diantara:
1. نطفةNuthfah : air mani, dia tidak ada kaitan hukumnya kecuali jika sudah
keguguran
manusia. Diataranya Surat yang paling komplit adalah surat al- Mukminun 12-14:
ث ُ َّ َأ ْن َشأ ْ نَه ُ خ َْلقًا آخَ ر ْلَ ًما َ نَ َ ْال ِعظَام ْ ُّث ُ َّ خَ لَ ْقنَا الن
ُ َ طفَة َ َعلَقَة ً فَ َخلَ ْقنَا ْال َعلَقَة َ ُمضْ غَة ُ 13ً( ٍ ق َ َرار ٍ م ِ فِ ِكين
14-12 ف َت َبَا َرك َ ا:ل َّل َّ ُ َأحْ َسن ُ ا ْلْ َالِقِين َ } [المؤمنون
Artinya :
(berasal) dari tanah (12). Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) (13). Kemudian air mani itu Kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
C. Kerangka Teori
(Sugiyono, 2017).
Faktor Penyebab :
1. Usia
2. Pendidikan
3. Paritas Kejadian Abortus
4. Kadar Hemoglobin
5. Riwayat abortus
6. Jarak Kehamilan
Gambar 2.1 Kerangka Teori
D. Kerangka Konsep
Independen Dependen
Faktor Penyebab :
1. Usia
2. Paritas
3. Riwayat abortus
4. Jarak Kehamilan
Kejadian Abortus
1. Pendidikan
2. Kadar Hemglobin
Keterangan :
E. Hipotesis
Berdasarkan hal tersebut di atas maka hipotesis pada penelitian ini adalah :
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Pada penelitian ini
dilakukan analisis terhadap data, karena itu pada penelitian analatik selalu
Desain penelitian case control yaitu suatu penelitian analitik yang menyakut
Penelitian case control dapat digunakan untuk menilai berapa besarkah peran
Kabupaten Sumbawa Barat pada tanggal 1 April – 30 April 2023 setelah keluarnya
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
penelitian yaitu : 27
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas, pada penelitian ini adalah kejadian abortus
Menurut Sugiyono (2016), definisi operasional adalah suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
29
Independen
2 Usia Usia ibu yang Lembar 1. Berisiko Nominal
tercatat dalam Observasi (<20 tahun
rekam medis di Rekam atau > 35
(Fatkhiuah and medis tahun)
Izzatul 2019) 2. Tidak
berisiko
(20-35
tahun)
3 Paritas Jumlah Lembar 1. Berisiko Nominal
banyaknya Observasi Multipara
persalinan yang di Rekam dan grande
pernah dialami medis mutipara)
ibu baik lahir 2. Tidak
hidup maupun berisiko
mati (Nulipara
(Winkjosastro dan
2016) Primipara)
4 Riwayat Ibu yang memiliki Lembar 1. Ada Nominal
Abortus riwayat Observasi riwayat
keguguran atau di Rekam abortus
30
1. Populasi
atau sekumpulan subyek dalam satu kelompok tertentu atau yang mempunyai
populasi terjangkau yaitu bagian populasi target yang akan dijangkau oleh
peneliti, atau darimana sampel akan diambil yang dibatasi oleh tempat dan
waktu. Populasi pada penelitian ini seluruh ibu hamil trimester 1 di Wilayah
Kerja Puskesmas Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat pada tahun 2021 yaitu
2. Sampel
31
usulan penelitian cara pemilihan subjek penelitian ini harus dijelaskan secara
risiko), maka sampel dalam penelitian ini terdiri dari kasus-kontrol ibu
hamilyang di ambil pada data rekam medis di wilayah kerja Puskesmas Brang
Rea Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2021. Data yang diambil menggunakan
perbandingan kelompok kasus dan control adalah 1:1 (42:42) sehingga total
a. Kelompok kasus
b. Kelompok Kontrol
sampling, dengan metode ini sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa
berikut:
a. Kriteria inklusi:
b. Kriteria Eksklusi
F. Etika Penelitian
confidentiality)
Manusia sebagai subjek penelitian memiliki privasi dan hak asasi untuk
yang tidak ingin identitas dan segala informasi tentang dirinya diketahui oleh
penelitian dilakukan secara jujur, tepat, cermat, hati-hati dan dilakukan secara
memberikan keuntungan dan beban secara mental sesuai dengan kebutuhan dan
benefits)
2017).
masalah penelitian. Dokumen ini dapat berupa dokumen foto atau gambar,
dokumen catatan pasien. Dokumen dalam penelitian ini dapat menjadi sumber
data pokok atau dapat pula menjadi data penunjang dalam mengeksplorasi
informasi dengan menyalin data yang telah tersedia (data sekunder) dan data ke
dalam form isian yang telah disusun. Instrumen pengumpulan data pada
berbentuk tabel berisikan kode responden, usia, paritas, riwayat abortus dan
jarak kehamilan.
kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka
atau huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi
atau data yang akan dianalisis. Pemberian kode untuk variabel yang
1) Kejadian abortus
a) Abortus = 1
b) Tidak abortus = 2
2) Usia
3) Paritas
35
4) Riwayat abortus
5) Jarak kehamilan
c. Tabulasi, pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode
2. Analisa Data
Analisa data yang akan digunakan pada penelitian ini terdiri dari :
a. Analisis Univariat
penelitian ini yaitu usia dan paritas dengan rumus (Soekidjo Notoatmodjo
2015) :
P = X x100
Keterangan :
P : Persentase
n : Jumlah respondeni.
b. Analisis Bivariat
hubungan antara variable bebas dan variable terikat apakah bermakna atau
yang digunakan adalah uji chi square. Dari hasil uji statistik ini akan dapat
atau tidak.
risiko terjadinya efek pada kasus, maka digunakan odds ratio dengan
nilai Odds ratio dan nilai Confidence Interval (CI). Uji statistik
OR = a x d
bxc
Tahap ini merupakan tahap awal yang dilakukan peneliti dengan pertimbangan
a. Pengajuan judul
b. Membuat surat uzin penelitian diantaranya suarat dari kampus, surat dari
Sumbawa barat.
Pada tahap ini dilakukan kegiatan yang berupa mengolah data diperoleh
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Brang Rea yakni data yang sudah tersedia
di puskesmas berupa buku registrasi ibu hamil abortus dan tidak abortus. Variabel
bebas (independen) pada penelitian ini adalah usia, paritas, riwayat abortus dan
jarak kehamilan sedangkan Variabel dependen pada penelitian ini adalah kejadian
abortus. Populasi pada penelitian ini seluruh ibu hamil trimester 1 di Wilayah
Kerja Puskesmas Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat pada tahun 2021 yaitu
sebanyak 317 orang. Dalam penelitian ini terdiri dari kasus-kontrol ibu hamilyang
di ambil pada data rekam medis di wilayah kerja Puskesmas Brang Rea Kabupaten
kelompok kasus dan control adalah 1:1. Pada kelompok kasus adalah ibu hamil
yang mengalami abortus sebanyak 42 (50%) dan paling sedikit tidak abortus 42
(50%). Pada Faktor usia yang paling banyak adalah tidak berisiko 50 (59.5%)
dan paling sedikit berisiko sebanyak 34 (40.5%). Pada Faktor Paritas yang
terbanyak adalah Tidak berisiko 58 (69.0%) dan paling sedikit jumlah paritas
terbanyak adalah Tidak ada riwayat abortus sebanyak 64 (76.2%) dan paling
dan paling sedikit ibu hamil yang memiliki jarak kehamilan berisiko sebanyak
13 (15.5%).
2. Analisis Bivariat
Sedangkan pada ibu hamil yang tidak abortus dari 42 ibu hamil memiliki
Usia Tidak berisiko yakni sebanyak 38 (90.5%) dan usia berisiko hanya 4
(9.5%). Hasil uji Chi Square Hubungan Usia Ibu Dengan Kejadian Abortus
didapatkan nilai p value 0.000 atau < 0.05 sehingga dapat di simpulkan
Kemudian hasil nilai OR di dapatkan 23.750 atau nilai oods ratio >1 yang
pada ibu hamil yang tidak abortus dari 42 ibu hamil memiliki Paritas Tidak
Hasil uji Chi Square Hubungan Paritas Ibu Dengan Kejadian Abortus
didapatkan nilai p value 0.000 atau < 0.05 sehingga dapat di simpulkan
Kemudian hasil nilai OR di dapatkan 15.737 atau nilai oods ratio >1 yang
riwayat abortus. Sedangkan pada ibu hamil yang tidak abortus dari 42 ibu
hamil, tidak memiliki riwayat abortus yakni sebanyak 38 (90.5%). Hasil uji
didapatkan nilai p value 0.004 atau < 0.05 sehingga dapat di simpulkan
abortus. Kemudian hasil nilai OR di dapatkan 5.846 atau nilai oods ratio >1
Abortus.
(19.0%). Sedangkan pada ibu hamil yang tidak abortus dari 42 ibu hamil
memiliki jarak kehamilan tidak berisiko yakni sebanyak 37 (88.1%) dan jrak
kehamilan berisiko hanya 5 (1.9%). Hasil uji Chi Square Hubungan Jarak
kehamilan Ibu Dengan Kejadian Abortus didapatkan nilai p value 0.548 atau
> 0.05 sehingga dapat di simpulkan bahwa Jarak Kehamilan ibu tidak
nilai OR di dapatkan 1.741 atau nilai oods ratio =1 yang artinya Jarak
3. Analisis Multivariat
antara variabel bebas (Usia, Paritas dan Riwayat Abortus) secara bersama
analisis multivariat adalah variabel yang pada analisis bivariat mempunyai nilai
p < 0.05. data hasil analisis multivariat pada penelitian ini dapat dilihat pada
tabel 4.6.
Dari hasil analisis uji regresi logistik tersebut, nilai signifikansi secara
Usia dengan nilai Exp(B) 48.438 (CI 95% 7.737-303.260). Usia yang dimaksud
adalah Usia (<20 tahun atau > 35 tahun) lebih berisiko 48 kali untuk terjadi
Abortus.
B. Pembahasan
mempengaruhi kejadian Abortus yaitu Usia, Paritas, Riwayat Abortus dan Jarak
Hasil nilai OR di dapatkan 23.750 atau nilai oods ratio >1 yang artinya usia
merupakan faktor risiko untuk timbulnya Abortus. Hal tersebut tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Aprilia et al 2022), bahwa usia tidak
memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadia abortus pada ibu hamil akan
tetapi sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Isnaniah 2023) bahwa ada
hubungan usia dengan kejadian abortus di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh
Banjarmasin.
faktor lingkungan lain antara lain: alkohol, tembakau, kafein, dan radiasi
(Isnaniah 2023). Umur ibu termasuk faktor risiko terjadinya abortus. Risiko
abortus meningkat apabila umur ibu 35 tahun risiko terjadi abortus terjadi
karena elastisitas dari otot panggul dan sekitarnya serta alat reproduksi menurun
(Farawansya 2022).
setelah usia 30 tahun, baik kromosom janin itu normal atau tidak, wanita
dengan usia lebih tua, lebih besar kemungkinan keguguran baik janinnya
normal atau abnormal. Semakin lanjut usia wanita, semakin tipis cadangan telur
yang ada, indung telur juga semakin kurang peka terhadap rangsangan
gonadotropin. Makin lanjut usia wanita, maka risiko terjadi abortus, makin
47
meningkat karena menurunnya kualitas sel telur atau ovum dan meningkatnya
beresiko tidak hanya berpengaruh pada abortus tetapi juga dapat mempengaruhi
Kemudian hasil nilai OR di dapatkan 15.737 atau nilai oods ratio >1 yang
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh bahwa ada
(Rahma et al 2023).
perempuan. Paritas adalah keadaan melahirkan anak baik hidup ataupun mati,
tetapi bukan aborsi, tanpa melihat jumlah anaknya. Dengan demikian, kelahiran
mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Resiko pada paritas satu
resiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan keluarga
48
abortus. Kemudian hasil nilai OR di dapatkan 5.846 atau nilai oods ratio >1
Abortus.
2022) bahwa ada hubungan antara riwayat abortus secara parsial dengan
kejadian abortus terbukti secara statistik. Salah satu faktor terjadinya abortus
adalah riwayat abortus juga merupakan faktor risiko yang dapat meningkatkan
risiko terjadinya abortus pada ibu hamil. faktor yang menjadi penyebab abortus
adalah faktor janin. Faktor janin merupakan penyebab yang sering terjadi pada
(Widaningsih I 2023).
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan dan
sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin
49
kurang dari 500 gram yang pernah dialami oleh ibu pada kehamilan
ibu yang mengalami riwayat abortus. Oleh sebab itu ibu perlu mewasapadai
and Satria 2017). Menurut (Purwaningrum and Fibriana 2017), jarak antara
bulan dan jarak kehamilan tidak dianjurkan adalah <2 tahun atau di anggap
Jarak kehamilan dengan kejadian abortus. hal ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Nuri 2017) yang menyatahkan bahwa jarak
terjadi abortus. Maka ibu yang memiliki jarak kehamilan < 2 tahun
berisiko 3,955 kali lebih besar mengalami abortus dibandingkan dengan ibu
adanya hubungan jarak kehamilan dengan kejadian abortus pada penelitian ini
Faktor Usia dngan nilai Exp(B) 48.438 (CI 95% 7.737-303.260). Usia yang
dimaksud adalah Usia (<20 tahun atau > 35 tahun) lebih berisiko 48 kali untuk
terjadi Abortus.
tidak mengalami abortus. Kesiapan wanita untuk hamil ditentukan oleh tiga hal
yaitu : kesiapan fisik, kesiapan mental, dan kesiapan sosial ekonomi. Secara
organ reproduksi. Kematangan ini baru dapat dicapai pada usia sekitar 20
tahun. Usia 35 tahun dianggap sudah bahaya, sebab secara fisik sudah mulai
menurun apalagi kalau jumlah kelahiran sebelumnya sudah cukup banyak. Usia
ibu hamil dapat mempengaruhi pengetahuan tentang tanda bahaya dan risiko
pada kehamilan karena semakin tua umur ibu maka pengalaman yang ibu dapat
bertambahnya usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikir,
sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik, hal ini sebagai akibat
dari pengalaman dan kematangan jiwanya, Sehingga semakin matang usia ibu
bisa terjadi pada masa kehamilan. Semakin cukup usia seorang ibu, tingkat
tentang pentingnya menjaga kehamilan. Usia hamil yang ideal bagi seorang
wanita adalah antara 20-35 tahun karna pada usia tersebut rahim sudah siap
menerima kehamilan, mental juga sudah matang dan juga sudah mampu
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2021, maka diambil suatu kesimpulan dan saran
sebagai berikut :
Puskesmas Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2021 adalah Faktor
Usia.
53
B. Saran
3. Bagi Responden.
Abortus
Diharapkan sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Brang Rea agar lebih
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Aidil. 2019. “Faktor Penyebab Abortus Di Indonesia Tahun 2010-2019: Studi
Meta Analisis.” Jurnal Biomedik 11(3):182–91. doi:
10.35790/jbm.11.3.2019.26660.
Anestesia, Tetra, and Okti Satria. 2017. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Abortus Di RSUD DR. Adnaan WD Payakumbuh.” Jurnal Kesehatan
Perintis (Perintis Health Journal) 4:37–43.
Asniar, Dewi Setiawati, and Trisnawaty. 2022. “Analisa Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kejadian Abortus Analysis of Factors Affecting Abortion
Incidence.” Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan -Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sumatera Utara 21(2):1–12.
Aprilia, N., Nursetiawati, N., & Nurhidayah, N. (2022). HUBUNGAN USIA DAN
PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI PUSKESMAS
SAPE KABUPATEN BIMA. Jurnal Midwifery Update (MU), 4(2), 119-
127.Data, NTB Satu. 2022. “Jumlah Kasus Abortus Tahun 2019 - 2022.”
Fatkhiuah, Natiqotul, and Ayu Izzatul. 2019. “Keteraturan Kunjungan Antenatal
Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Slawi Kabupaten Tegal.” Indonesia Jurnal
Kebidanan 3(1):18. doi: 10.26751/ijb.v3i1.725.
Farawansya, K., Lestari, P. D., & Riski, M. (2022). Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian Abortus di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun
2020. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 22(1), 621-625.
Fauzi, Nana Lismawati. 2020. “Hubungan Riwayat Abortus Pada Ibu Hamil Dengan
Kejadian Abortus.” Naskah Publikasi Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta 1–16.
Fitri, Nuri Luthfiatil. 2017. “Hubungan Usia Dan Jarak Kehamilan Dengan
Kejadian Abortus.” Jurnal Wacana Kesehatan 2(1):21. doi:
10.52822/jwk.v2i1.41.
55
Hikmah, Kholishatul. 2017. “Faktor Risiko Umur Ibu Yang Berisiko Tinggi
Terhadap Kejadian Abortus.” Indonesia Jurnal Kebidanan 1(2):113. doi:
10.26751/ijb.v1i2.384.
I Putu Suiraoka, Ni Nyoman Budiani, I. G. A. Dewi Sarihati. 2019. Metodologi
Penelitian Kuantitatif Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka Panasea, 2019.
Isnaniah, I., & Barkinah, T. (2023). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH
BANJARMASIN TAHUN 2017. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(10), 7931-7936.
LAMPIRAN
58
28 I 2 1 2 1 1
29 A 2 2 2 2 2
30 K 2 2 2 2 2
31 F 2 2 2 2 2
32 M 2 2 2 2 2
33 E 2 1 2 2 1
34 E 1 2 2 2 1
35 F 1 2 2 2 1
36 A 1 2 1 2 1
37 M 1 2 1 2 1
38 S 1 2 1 2 1
39 I 1 2 1 2 1
40 S 1 2 1 1 1
41 N 1 2 1 1 1
42 R 1 2 1 1 1
43 S 2 2 1 2 2
44 W 2 2 1 2 2
45 Y 2 2 1 2 2
46 D 2 2 2 2 2
47 S 2 2 2 2 2
48 W 2 2 2 2 2
49 Y 2 2 2 2 2
50 E 2 2 2 2 2
51 N 2 2 2 2 2
52 L 2 2 2 2 2
53 A 2 2 2 2 2
54 A 2 2 2 2 2
55 R 2 2 2 2 2
56 T 2 2 2 2 2
57 W 2 2 2 2 2
58 L 2 2 2 2 2
59 J 2 2 2 2 2
60 K 2 1 2 1 1
61 A 1 2 2 1 1
62 A 2 1 2 2 1
63 S 1 1 2 2 1
64 R 1 1 2 1 1
65 T 1 2 2 1 1
66 H 2 2 2 2 2
60
67 U 2 2 2 2 2
68 P 2 1 2 1 1
69 L 2 1 2 1 1
70 F 2 2 2 2 1
71 D 2 1 2 2 1
72 N 2 2 2 2 2
73 S 2 2 2 2 2
74 I 2 2 2 2 2
75 E 2 2 2 2 2
76 R 2 2 2 2 2
77 L 2 2 2 2 2
78 A 2 1 2 2 2
79 W 2 1 2 2 2
80 T 2 1 2 2 2
81 Y 1 2 2 1 2
82 R 1 2 2 1 2
83 E 1 2 1 1 2
84 L 1 2 1 1 2
Keterangan :
1) Kejadian abortus
a) Abortus = 1
b) Tidak abortus = 2
2) Usia
a) Berisiko (<20 tahun atau >35 tahun) = 1
b) Tidak berisiko (20-35 tahun) = 2
3) Paritas
a) Berisiko (≥5 kali) = 1
b) Tidak berisiko (<5 kali) = 2
4) Riwayat abortus
a) Ada riwayat abortus = 1
b) Tidak ada riwayat abortus = 2
5) Jarak kehamilan
a) Berisiko (<2 tahun atau >4 tahun) = 1
b) Tidak berisiko (2-4 tahun) = 2
61
Analisis Univariat
kejadian_abortus
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Abortus 42 50.0 50.0 50.0
Tidak Abortus 42 50.0 50.0 100.0
Total 84 100.0 100.0
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Berisiko 34 40.5 40.5 40.5
Tidak Berisiko 50 59.5 59.5 100.0
Total 84 100.0 100.0
Paritas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Berisiko 26 31.0 31.0 31.0
Tidak Berisiko 58 69.0 69.0 100.0
Total 84 100.0 100.0
Riwayat_Abortus
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ada 20 23.8 23.8 23.8
Tidak Ada 64 76.2 76.2 100.0
Total 84 100.0 100.0
Jarak_Kehamilan
62
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Berisiko 13 15.5 15.5 15.5
Tidak Berisiko 71 84.5 84.5 100.0
Total 84 100.0 100.0
Analisis Bivariat
kejadian_abortus * Usia
Crosstab
Usia
Berisiko Tidak Berisiko Total
kejadian_abortus Abortus Count 30 12 42
% within kejadian_abortus 71.4% 28.6% 100.0%
% within Usia 88.2% 24.0% 50.0%
% of Total 35.7% 14.3% 50.0%
Tidak Abortus Count 4 38 42
% within kejadian_abortus 9.5% 90.5% 100.0%
% within Usia 11.8% 76.0% 50.0%
% of Total 4.8% 45.2% 50.0%
Total Count 34 50 84
% within kejadian_abortus 40.5% 59.5% 100.0%
% within Usia 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 40.5% 59.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 33.402a 1 .000
Continuity Correctionb 30.882 1 .000
Likelihood Ratio 36.710 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 33.005 1 .000
N of Valid Cases 84
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17.00.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
63
kejadian_abortus * Paritas
Crosstab
Paritas
Berisiko Tidak Berisiko Total
kejadian_abortus Abortus Count 23 19 42
% within kejadian_abortus 54.8% 45.2% 100.0%
% within Paritas 88.5% 32.8% 50.0%
% of Total 27.4% 22.6% 50.0%
Tidak Abortus Count 3 39 42
% within kejadian_abortus 7.1% 92.9% 100.0%
% within Paritas 11.5% 67.2% 50.0%
% of Total 3.6% 46.4% 50.0%
Total Count 26 58 84
% within kejadian_abortus 31.0% 69.0% 100.0%
% within Paritas 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 31.0% 69.0% 100.0%
Chi-Square Tests
64
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 22.281a 1 .000
Continuity Correction b
20.109 1 .000
Likelihood Ratio 24.487 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 22.016 1 .000
N of Valid Cases 84
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.00.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for 15.737 4.195 59.039
kejadian_abortus (Abortus /
Tidak Abortus)
For cohort Paritas = Berisiko 7.667 2.490 23.604
For cohort Paritas = Tidak .487 .346 .687
Berisiko
N of Valid Cases 84
kejadian_abortus * Riwayat_Abortus
Crosstab
Riwayat_Abortus
Ada Tidak Ada Total
kejadian_abortus Abortus Count 16 26 42
65
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 9.450a 1 .002
Continuity Correction b
7.941 1 .005
Likelihood Ratio 9.973 1 .002
Fisher's Exact Test .004 .002
Linear-by-Linear Association 9.338 1 .002
N of Valid Cases 84
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.00.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for 5.846 1.754 19.485
kejadian_abortus (Abortus /
Tidak Abortus)
66
kejadian_abortus * Jarak_Kehamilan
Crosstab
Jarak_Kehamilan
Berisiko Tidak Berisiko Total
kejadian_abortus Abortus Count 8 34 42
% within kejadian_abortus 19.0% 81.0% 100.0%
% within Jarak_Kehamilan 61.5% 47.9% 50.0%
% of Total 9.5% 40.5% 50.0%
Tidak Abortus Count 5 37 42
% within kejadian_abortus 11.9% 88.1% 100.0%
% within Jarak_Kehamilan 38.5% 52.1% 50.0%
% of Total 6.0% 44.0% 50.0%
Total Count 13 71 84
% within kejadian_abortus 15.5% 84.5% 100.0%
% within Jarak_Kehamilan 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 15.5% 84.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .819 a
1 .365
67
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.50.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for 1.741 .519 5.842
kejadian_abortus (Abortus /
Tidak Abortus)
For cohort Jarak_Kehamilan 1.600 .570 4.492
= Berisiko
For cohort Jarak_Kehamilan .919 .764 1.105
= Tidak Berisiko
N of Valid Cases 84
Analisis Multivariat