Professional Documents
Culture Documents
Coc Nilawan Fix
Coc Nilawan Fix
OLEH :
NILAWAN
NIM : 2022E1D068M
OLEH :
NILAWAN
NIM : 2022E1D068M
Mengetahui
Pembimbing Pendidikan Pembimbing Lahan
( ) ( )
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
yang berjudul “Asuhan Kebidanan Contuinity Of Care (Coc) Di PMB Enny
Setyawati Amd.Keb Tahun 2023” dapat diselesaikan.
Secara garis besar, laporan ini berisi tentang hal yang berhubungan dengan
Kehamilan, persalinan, nifas, BBLdan KB . Secara garis besar lingkup laporan ini
terdiri dari lima bab, yaitu: Bab I yang mendeskripsikan fenomena mengenai
gambaran kehamilan, persalinan, nifas, BBLdan KB. Bab II mengenai Landasan
Teori, Bab III tinjauan kasus, Bab IV berupa pembahasan dan BAB V Penutup yang
terdiri dari merupakan Kesimpulan dan saran. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah mendukung penyusunan laporan ini. Oleh karena
itu, saran dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kemajuan selanjutnya.
Mataram, 2023
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan menyeluruh
manajemen kebidanan mulai dari ibu hamil, bersalin, sampai bayi baru lahir
sehingga persalinan dapat berlangsung aman dan bayi yang dilahirkan selamat
dan sehat sampai masa nifas (Lapau 2019). Kehamilan, persalinan, nifas dan
bayi baru lahir merupakan suatu keadaan yang fisiologis namun dalam
prosesnya terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa
ibu dan bayi bahkan dapat menyebabkan kematian (Damayanti et al 2019).
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) merupakan asuhan
kebidanan berkesinambungan yang diberikan kepada ibu dan bayi dimulai pada
saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana,
dengan adanya asuhan COC maka perkembangan kondisi ibu setiap saat akan
terpantau dengan baik, selain itu asuhan berkelanjutan yang dilakukan bidan
dapat membuat ibu lebih percaya dan terbuka karena sudah mengenal
pemberiasuhan. Asuhan kebidanan secara COC adalah salah satu upaya untuk
menurunkan Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
(Diana 2021).
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator
keberhasilan layanan suatu negara. Setiap hari, sekitar 830 wanita meninggal
karena sebab yang dapat dicegah terkait dengan kehamilan dan persalinan.
99% dari semua kematian ibu terjadi di negara berkembang. Sekitar 830 wanita
meninggal karena komplikasi kehamilan atau persalinan di seluruh dunia
setiap hari. Komplikasi yang menyebabkan kematian ibu yaitu perdarahan
hebat setelah melahirkan, infeksi, tekanan darah tinggi selama kehamilan (pre-
eklampsia dan eklampsia), komplikasi dari persalinan, dan aborsi yang tidak
aman (WHO, 2021).
Berdasarkan data World Health Oganization (WHO) pada tahun 2021,
Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi sekitar 295.000 wanita meninggal
1
2
selama dan setelah kehamilan dan persalinan. Sebagian besar dari kematian ini
(94%) terjadi dirangkaian daya rendah dan sebagian besar dapat di cegah
(WHO, 2021). Angka kematian ibu di Indonesia dari data Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2020 masih tinggi yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup.
Jumlah kematian ibu tahun 2020 terdapat penurunan dari 4.226 menjadi 4.221
kematian ibu. Pada tahun 2020 penyebab kematian ibu terbanyak adalah
perdarahan , hipertensi dalam kehamilan, infeksi (Kemenkes 2021).
Angka Kematian Bayi 24 per 1000 KH dan Angka Kematian Neonatal
(AKN) sebanyak 15 per 1000 KH (KemenKes RI, 2021), hal ini masih jauh
dari target Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu pada goals ke 3 pada
tahun 2030, mengurangi AKI hingga di bawah 70 per 100.000 KH,
menurunkan AKN setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan AKB 25 per 1.000
KH . Dari seluruh kematian neonatus yang dilaporkan, 80% (16.156 kematian)
terjadi pada periode enam hari pertama kehidupan. Sementara, 21% (6.151
kematian) terjadi pada usia 29 hari – 11 bulan dan 10% (2.927 kematian)
terjadi pada usia 12 – 59 bulan. (KemenKes RI, 2021).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lasiyanti (Yuswo
Yani, 2019) dalam jurnal pelaksanaan “Continuity Of Care” Oleh Kebidanan
Mahasiswa Tingkat Akhir, mengemukakan bahwa asuhan kebidanan yang
berkesinambungan dan terpadu sangat penting dalam pelayanan kesehatan,
khusus nya pelayanan ibu dan anak. COC merupakan hal yang mendasar dalam
model praktik kebidanan untuk memberikan asuhan yang holistik,
membangun kemitraan yang berkelanjutan untuk memberikan dukungan, dan
membina hubungan saling percaya antara Bidan dan Klien. (Yanti et al. 2019)
Pada Pelaksanaan Contuinity Of Care dilaksanakan di PMB Enny
Setiyawati Amd.Keb. PMB Enny Setiyawati Amd.Keb ini menerima
pemeriksaan kehamilan, persalinan, nifas, Bayi Baru Lahir , KB dan
Pengobatan Umum lainnya. Pada Pelaksanaan tindakan kehamilan persalinan
nifas, BBL dan KB dilakukan di PMB Enny Setiyawati Amd.Keb untuk
memberikan pelayanan yang optimal sesuai standart.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan
3
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan kajian materi pelayanan asuhan kebidanan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan Proses kehamilan merupakan mata rantai yang
bersinambung dan terdiri dari : ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum,
konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi ( implantasi ) pada uterus,
pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.
(Manuaba, 2010) Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Prawirohardjo, 2017).
2. Klasifikasi
a. Kehamilan diklasifikasikan dalam 3 trimester menurut Sarwono, 2011.
1) Trimester kesatu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0- 12
minggu).
2) Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-27 minggu).
3) Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu).
Menurut Muslihatun (2018) usia kehamilan (usia gestasi) adalah
masa sejak terjadinya konsepsi sampai dengan saat kelahiran, dihitung
dari hari pertama haid terakhir (mesntrual age of pregnancy).
Kehamilan cukup bulan (term/ aterm adalah usia kehamilan 37 – 42
minggu (259 – 294 hari) lengkap. Kehamilan kurang bulan (preterm)
adalah masa gestasi kurang dari 37 minggu (259 hari). Dan kehamilan
lewat waktu (postterm) adalah masa gestasi lebih dari 42 minggu (294
hari).
b. Standart minimal Kunjungan Kehamilan Sebaiknya ibu memperoleh
sedikitnya 4 kali kunjungan selama kehamilan , yang terdistribusi
dalam 3 trimester, yaitu sbb:
1) 2 kali pada trimester I
5
6
setiap 24 jam.
6) Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu
makan), tapi setelah itu nafsu makan muncul lagi.
7) Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulanbulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada
triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang
membesar keluar rongga panggul.
8) Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh
pengaruh hormone estrogen.
9) Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
10) Pigmentasi Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
a) Pipi : Cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
10
f) Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
g) Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
11
Penanganan:
1) Tanyakan pada ibu menganai tekanan darah sebelum dan selama
kehamilan serta tanda-tanda preeklamsi.
2) Tanyakan tentang riwata tekanan darah tinggi dan preeklamsi
pada ibu dan keluarga.
3) Periksa dan monitor tekanan darah, protein urine, refleks dan
oedema.
4) Anjurkan ibu untuk rutin ANC dan perispakan rujukan untuk
persalinan.
2. Nyeri perut bagian bawah
Nyeri perut bagian bawah perlu dicermati karena kemungkinan
peningkatan kontraksi uterus dan mungkin mengarah pada adanya tanda-
tanda ancaman keguguran. Nyeri yang membahayakan bersifat hebat,
menetap, dan tidak hialng setelah ibu istirahat. Hal ini bisa berhubungan
dengan appemdicitis, kemahilan ektopik, aborsi, radang panggul, ISK.
Penanganan:
a. Tanyakan pada ibu mengenaik karakteristik nyeri, kapan terjadi,
seberapa hebat, kapanmmulai dirasakan, apakah berkurang bila ibu
istirahat.
b. Tanyakan pada ibu menganaik tanda gejala lain yang mungkin menyertai
misalnya muntah, mual, diare, dan demam.
c. Lakukan pemeriksaan luar dan dalam, periksa adanya nyeri di bagian
pinggang dalam.
d. Lakukan pemeriksaan proteinuria.
3. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepa dan pusing sering terjadi selama kehamilan, sakit kepala
yang berisfat hebat dan terus menerus dan tidak hilang bila di bawa istihat
adalah sakit kepala yang abnormal. Bila ibu merasakan sakit kepala hebat
di tambah dengan adanya pandangan kabur bisa jadi adalah gejala pre
18
eklamsi.
Penanganan:
a. Tanyakan ibu jika ia mengalami odema pada muka / tangan
b. Lakukan permeriksaan tekanan darah, adanya proteinuria, refleks dan
oedema
c. Bengkak di wajah dan tangan
Bengkak yang muncul pada sore hari dan biasanya hilang bila isrhat
dengan kaki ditinggikan adalah hal yang normal pada ibu hamil. Bengkak
merupakan masalah yang serius apabila muncul pada muka dan tangan,
tidak hilang setelah beristirahat, dan di sertai dengan keluhan fisik lainnya.
Hal tersebut mungkin merupakan tanda-tanda adanya anemia, gagal jantung,
ataupun preeklamsi.
Penanganan:
a. Tanyakan pada ibu apakah mengalami sakit kepala
b. Periksa pembengkakan terjadi di mana, kapan hilang, dan karakteristik
c. Ukur tekanan darah
d. Lakukan pemeriksaan hemoglobin, lihat warna konjungtiva ibu, telapak
tangan
4. Gerakan Janin Tidak Terasa.
Secara normal ibu merasakan adanya gerakan janin pada bulan ke 5
atau ke 6 usia kehamilan, namun ada beberapa ibu yang merasakan gerakan
janin lebih awal. Jika janin ridur gerakan janin menjadi lemah. Gerakan
janin dapat ibu rasakan pada saat ibu istirahat, makan, dan berbaring.
Biasanya janin bergerak paling sedikit 3 kali dalam 3 jam (Rismalinda,
2017).
Penanganan:
a. Tanyakan ibu kapanmerasakan gerakan janin terakhir kali
b. Dengarkan denyut jantung janin menggunakan doopler
c. Rujuk agar mendapatkan pemeriksaan ultrasound
C. Konsep Persalinan
1. Pengertian
19
3. Etiologi Persalinan
Sebab-sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas,
namun ada banyak faktor yang memegang peranan penting sehingga
menyebabkan persalinan.Beberapa teori yang dikemukakan (Dwi & Cristine
2017) adalah :
a. Penurunan kadar Estrogen dan Progesteron Hormon progesteron
menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya hormon estrogen
meninggikan kerentanan otot-otot rahim.Selama kehamilan terdapat
keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen di dalam darah,
tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga
timbul his.
b. Teori Oksitosin Hormon oksitosin mempengaruhi kontraksi otot-otot
rahim. Pada akhir kehamilan, kadar oksitosin bertambah, sehingga
uterus menjadi lebih sering berkontraksi.
c. Teori Distansia Rahim Seperti halnya dengan kandung kencing dan
20
d) Durasi pendek
e) Tidak bertambah bila beraktivitas
3) Tanda masuk dalam persalinan Terjadinya his persalinan.
Karakter dari his persalinan:
f. Passenger (janin)
Passenger mengacu pada janin dan kemampuannya bergerak
turun melewati jalan lahir (passege).
6. Tahapan Persalinan (Kala I,II,III,dan IV)
Menurut (Widiastini2016) tahapan persalinan dibagi menjadi :
a. Kala I (Kala pembukaan)
Inpartu (keadaan bersalin) ditandai dengan terjadinya
kontraksi,keluar lendir bercampur darah (bloody show), karena serviks
mulai membuka (dilatasi) dan menipis (effacement).
Kala I dibagi menjadi 2 fase.
1) Fase laten: dimana pembukaan berlangsung lambat dari pembukaan1
sampai 3 cm berlangsung 7-8 jam.
2) Fase aktif, berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase
terbagi atas tiga subfase.
a. Fase akselerasi: berlangsung 2 jam,pembukaan menjadi 4 cm.
b. Fase dilatasi maksimal: berlangsung dengan cepat menjadi 9
cm dalam waktu 2 jam.
c. Fase deselerasi:dalam waktu 2 jam pembukaan 10 cm(lengkap)
Asuhan yang diberikan pada Kala I yaitu:
1) Penggunaan Partograf
Merupakan alat untuk mencatat informasi berdasarkan
observasi atau riwayat dan pemeriksaan fisik pada ibu dalam
persalinan dan alat penting khususnya untuk membuat keputusan
klinis selama kala I. Kegunaan partograf yaitu mengamati dan
mencatat informasi kemajuan persalinan dengan memeriksa dilatasi
serviks selama pemeriksaan dalam, menentukan persalinan berjalan
normal dan mendeteksi dini persalinan lama sehingga bidan dapat
membuat deteksi dini mengenai kemungkinan persalina lama dan jika
digunakan secara tepat dan konsisten, maka partograf akan membantu
25
baik, dan tidak ada hematom, bayi dalam keadaan baik, ibu dalam
keadaan baik, nadi dan tekanan darah dalam keadaan baik.
terutama bila disertai dengan nyeri pada abdomen dan demam. Bila
terjadi infeksi, akan keluar cairan nanah berbau busuk yang disebut
dengan “lokhea purulenta”. Pengeluaran lokhea yang tidak lancar
disebut “lokhea statis”.
c. Perubahan Vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan, serta peregangan yang
sangat besar selama proses melahirkan bayi. Dalam beberapa hari
pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap dalam keadaan
kendur. Setelah 3 minggu, vulva dan vagina kembali kepada keadaan
tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan
muncul kembali, sementara labia menjadi lebih menonjol.
d. Perubahan Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena
sebelumnya teregang oleh tekanan bayi yang bergerak maju. Pada post
partum hari ke-5, perinium sudah mendapatkan kembali sebagian
tonusnya, sekalipun tetap lebih kendur daripada keadaan sebelum hamil.
2. Perubahan Sistem Pencernaan
Biasanya ibu mengalami konstipasi setelah persalinan. Hal ini
disebabkan karena pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat
tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan
yang berlebihan pada waktu persalinan, kurangnya asupan makan,
hemoroid dan kurangnya aktivitas tubuh.
Pada masa nifas, tanda – tanda vital yang harus dikaji antara lain :
a. Suhu badan
Dalam 1 hari (24 jam) post partum, suhu badan akan naik sedikit
(37,50 – 38◦ C) akibat dari kerja keras waktu melahirkan, kehilangan
cairan dan kelelahan. Apabila dalam keadaan normal, suhu badan
akan menjadi biasa. Biasanya pada hari ketiga suhu badan naik lagi
karena ada pembentukan Air Susu Ibu (ASI). Bila suhu tidak turun,
kemungkinan adanya infeksi pada endometrium.
b. Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit.
Denyut nadi sehabis melahirkan biasanya akan lebih cepat. Denyut
nadi yang melebihi 100x/ menit, harus waspada kemungkinan
dehidrasi, infeksi atau perdarahan post partum.
c. Tekanan darah
32
(Lowry, 2017).
j) Pemberian imunisasi Hepatitis B (HB 0) dosis tunggal di paha kanan
Imunisasi Hepatitis B diberikan 1-2 jam di paha kanan setelah
penyuntikan vitamin K1 yang bertujuan untuk mencegah penularan
Hepatitis B melalui jalur ibu ke bayi yang dapat menimbulkan kerusakan
hati (Kementerian Kesehatan RI, 2017).
k) Pemeriksaan Bayi Baru Lahir (BBL)
Pemeriksaan BBL bertujuan untuk mengetahui sedinimungkin
kelainan pada bayi. Bayi yang lahir di fasilitas kesehatan dianjurkan tetap
berada di fasilitas tersebut selama24 jam karena risiko terbesar kematian
BBL terjadi pada 24 jam pertama kehidupan. saat kunjungan tindak
lanjut (KN) yaitu 1 kali pada umur 1- 3 hari, 1 kali pada umur 4-7 hari
dan 1 kali pada umur 8-28 hari.
G. Macam-macam Kontrasepsi
1. Kondom
2. Pil kombinasi
Kontrasepsi pil merupakan jenis kontasepsi oral yang harus diminum setiap
hari yang bekerja mengentalkan lendir serviks sehingga sulit dilalui oleh
sperma. Terdapat dua macam yaitu kontrasepsi kombinasi atau sering
disebut pil kombinasi yang mengandung progesteron dan estrogen,
kemudian kontrasepsi pil progestin yang sering disebut dengan minipil yang
mengandung hormon progesteron.
3. Implan
fleksibel yang diselubungi kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu),
sangat efektif, reversible, dan berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun :
CuT.380A).
2. Jenis IUD
Tersedia dua jenis IUD yaitu hormonal (mengeluarkan hormon
progesterone) dan non-hormonal. IUD jenis CuT.380A berbentuk huruf T,
diselubungi kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu), dan tersedia di
Indonesia. IUD jenis lain yang beredar di Indonesia adalah NOVA T
(Schering).
3. Cara kerja IUD
IUD bekerja dengan cara menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke
tuba falopii, mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.
IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, dan mencegah
terjadinya implantasi telur dalam uterus.
4. Keuntungan IUD
Keuntungan pemakaian IUD yakni hanya memerlukan sekali pemasangan
untuk jangka waktu yang lama dengan biaya yang relatif murah. Selain itu,
keuntungan dari pemaikaian IUD di antaranya tidak menimbulkan efek
sistemik, efektivitas cukup tinggi, reversible, dan cocok untuk penggunaan
secara massal. Keuntungan yang lain dari IUD antara lain dapat
diterima masyarakat dengan baik, pemasangan tidak memerlukan medis
teknis yang sulit, kontrol medis ringan, penyulit tidak terlalu berat, pulihnya
kesuburan setelah IUD dicabut berlangsung baik.
Pemakaian IUD juga memiliki keuntungan yaitu tidak
mempengaruhi hubungan seksual, tidak mahal jika ditinjau dari rasio biaya
dan waktu penggunaan kontrasepsi, metode yang nyaman, tidak perlu
disediakan setiap bulan dan pemeriksaan berulang. IUD dapat digunakan
sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir), dapat dipasang
segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi
infeksi), tidak ada interaksi dengan obat-obat.
1. Kekurangan IUD
40
4. Kontraindikasi
Adapun kontraindikasi pengguna IUD diantaranya : Hamil atau diduga
hamil, infeksi leher rahim atau rongga panggul, termasuk penderita
penyakit kelamin, pernah menderita radang rongga panggul, penderita
perdarahan pervaginam yang abnormal, riwayat kehamilan ektopik,
penderita kanker alat kelamin.
5. Efek Samping
KONSELING AWAL
1. Sapa klien dengan ramah, perkenalkan diri anda dan tanyakan tujuan
kedatangannya
2. Berikan informasi umum tentang Keluarga Berencana
3. Berikan informasi tentang jenis kontrasepsi yang tersedia dan resiko serta
keuntungan dari masing- masing kontrasepsi termasuk perbedaan antara
kontap dan metode reversibel :
- Tunjukkan dimana dan bagaimana alkon tersebut digunakan
- Jelaskan bagaimana cara kerja
- Jelaskan kemungkinan efek samping dan masalah kesehatan lain yang
mungkin akan dialami
4. Jelaskn apa yang bisa diperoleh
KONSELING METODE KHUSUS
1. Berikan jaminan akan kerahasian yang diperlukan klien
2. Kumpulakan data data pribadi klien ( nama, alamat, dsb )
3. Tanyakan tujuan KB yang diinginkan (apakah klien ingin mengatur jarak
kelahiran atau ingin membatasi jumlah anaknya )
4. Tanyakan agama/kepercayaan yang dianut klien yang mungkin menentang
42
Gambar 4.5 Teknik Memasukkan lengan AKDR CuT380A dalam kemasan steril
13. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang AKDR kurang
lebih 3-4 cm
14. Keluarkan seluruh tabung inserter, buang ke tempat sampah terkontaminasi
15. Lepaskan tenakulum dengan hati-hati, rendam dalam larutan klorin 0,5%
16. Periksa serviks dan bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan tenakulum,
tekan dengan kasa selama 30-60 detik
17. Keluarkan spekulum dengan hati-hati, rendam dalam larutan klorin 0,5%
TINDAKAN PASCA PEMASANGAN
1. Rendam semua peralatan yang sudah dipakai dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit untuk dekontaminasi
2. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kasa, sarung tangan sekali
45
BAB III
TINJAUAN KASUS
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1) Kesadaran : Composmentis
2) Keadaan Emosional : Stabil
3) Tinggi Badan :159 cm
4) Berat Badan : 61 kg
5) Tanda – tanda Vital
Tekanan Darah :100 mmHg
Nadi : 90 × per menit
Pernapasan : 22 × per menit
Suhu :36,5° C
b. Pemeriksaan Fisik
1) Muka : Tidak pucat,tidak oedema
2) Mata : Konjungtiva simetris dan Tidak pucat,
3) Mulut : Bersih
4) Gigi / Gusi: Ada caries dan gigi berlubang
5) Leher : Tidak ada pembengkakan
6) Payudara : Simetris,putting susu menonjol
7) Perut :
Palpasi Leopold I : Teraba bokong pada fundus uteri
Leopold II : Teraba punggung pada bagian kiri ibu
Leopold III : Teraba kepala di atas simpisis
Leopold IV : Kepala masuk pintu atas panggul 3/5 bagian
Tinggi Fundus Uteri : 28 cm Auskultasi DJJ: 146x/menit
8) Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
9) Ektremitas :
Atas
: Tidak ada oedema
Bawah : Tidak ada oedema
a. Pemeriksaan Penunjang
1)Hemoglobin : 12,2 gr/dl (26-03-2023)
53
2)Golongan Darah :O
3)Protein Urine : (-)
4) Glukosa Urine : (-)
5) Gula darah sewaktu: 171 mg/dl
6) HIV : (-)Nr
7) Spilis : (-)Nr
8) Hepatitis B : (-)Nr
9) malaria : (-)
3. Analisa :
G1 P0 A0 H0 usia kehamilan 37 minggu, janin Tunggal, Hidup, Intra Uterine,
Keadaan ibu dan janin baik.
4. Penatalaksanaan
Tanggal : 08 April 2023
Waktu : 09.30 wita
a. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada ibu dan janin dalam
keadaan baik.
TD : 110/70 mmhg
Nadi : 90 x/menit
Pernafasan : 23 x/menit
Suhu : 36,5 ᵒc
Djj : Normal
Kepala janin sudah masuk PAP
Evaluasi : ibu mengetahui kondisi kehamilannya saat ini
b. Menjelaskan kepada ibu penyebab nyeri pinggang yang di alami oleh ibu
karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
mempengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah
tulang belakang.
Evaluasi : ibu mengerti penyebab dari nyeri pinggang yang ia alami
c. Menjelaskan kepada ibu cara mengatasi nyeri pinggang yang dialaminya :
Jangan membungkuk saat mengambil barang, sebaiknya turunkan badan
54
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 13-04-23
Waktu : 10.00 WITA
S :
Ibu mengatakan sering sakit pinggang dan lutut
O:
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik,
Kesadaran : Compos Mentis,
Tanda - Tanda Vital :
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
56
A:
G1 P0 A0 H0 usia kehamilan 38 minggu, janin Tunggal, Hidup, Intra Uterine,
Keadaan ibu dan janin baik
P:
a. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada ibu dan janin dalam
keadaan baik.
57
TD : 120/70 mmhg
Nadi : 84x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 ᵒc
Djj : Normal
Kepala janin sudah masuk PAP
Evaluasi : ibu mengetahui kondisi kehamilannya saat ini
b. Menjelaskan kepada ibu penyebab nyeri pinggang yang di alami oleh ibu
karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
mempengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah
tulang belakang.
Evaluasi : ibu mengerti penyebab dari nyeri pinggang yang ia alami
c. Menjelaskan kepada ibu cara mengatasi nyeri pinggang yang dialaminya :
Jangan membungkuk saat mengambil barang, sebaiknya turunkan badan
dalam posisi jongkok, baru kemudian mengambil barang yang dimaksud.
Istirahat, pijat, kompres dingin atau panas pada bagian yang sakit. Bangun
dari tempat tidur dengan posisi miring terlebih dahulu, lalu tangan sebagai
tumpuan untuk memngangkat tubuh
Evaluasi : ibu mengerti dan paham apa yang harus dilakukan untuk
mengatasi ketidak nyamannya sakit pinggangnya
d. Menjelaskan kepada ibu penyebab nyeri lutut yang dialami, nyeri lutut
terjadi pada ibu hamil disebabkan kurangnya kalsium pada ibu hamil dan
adanya penambahan berat badan selama hamil.
Evaluasi : Ibu sudah mengetahui apa penyebab ibu mengalami nyeri lutut
e. Memberi KIE tentang persiapan persalinan: Siapa yang akan membantu
saat waktu kelahiran , Tempat melahirkan , Sediaan yang dibuthkan ibu
dan bayi, Persiapan keuangan, Sarana transportasi , Pembuat keputusan
dalam keluarga dan Pendonor darah. Evaluasi : Ibu telah menyiapkan
perlengkapan bayi dan perlengkapan ibu, kendaraan dan ibu akan
melahirkan di Puskesmas Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat dengan
suami yang akan menjadi pendamping bersalinnya
58
a. Biodata
Ibu Suami
Nama : Ny’P’ Tn’I’
Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : baik
2) Kesadaran : composmentis
3) Keadaan Emosional : stabil
4) Berat Badan : 62 kg
5) Tanda – tanda Vital
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Nadi : 90 × per menit
Pernapasan : 24 × per menit
Suhu : 36,5° C
b. Pemeriksaan Fisik
1. Mata : ( - ) Pandangan kabur
(- ) Ada pemandangan dua (- ) Conjungtiva pucat
( - ) Sklera cleric
2. Payudara : ( +) Mamae simetris ( - ) Tumor
(- ) Areola Hiperpigmentasi (+ ) Kolostrom (+)
( + ) Puting susu menonjol
3. Ekstremitas : ( + ) Tungkai simetris
( -) Edema
61
(+ ) Refleks +
c. Pemeriksaan Khusus
1) Obstetri
Abdomen
Inspeksi : (+ ) Membesar dengan arah memanjang (+ ) Melebar ( -) Pelebaran Vena
(- ) Linea Nigra (- ) Linea Alba
(- ) Striae Livide (- ) Striae Albican (- ) Luka bekas operasi (- ) Lain-lain :
Analisa : G1P0A0H0 umur kehamilan 40 minggu dengan inpartu kala 1 fase aktif
Penatalaksanaan
Tanggal : 25-04-23
Waktu : 10.30 WITA
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa ibu sudah masuk dalam masa persalinan, dan keadaan
ibu dan bayi sehat
Evaluasi : Ibu dan keluarga mengetahui kondisi ibu saat ini
2. Melakukan inform concent pada ibu dan keluarga
Evaluasi : Suami menandatangani inform concent dan setuju atas tindakan yang akan
dilakukan bidan dalam menolong persalinan
3. Menanyakan ibu siapa pendamping ibu saat bersalin
Evaluasi : Ibu memilih suami sebagai pendamping ibu saat bersalin
4. Memberikan asuhan sayang ibu berupa memberikan kenyamanan ibu, memotivasi ibu
bahwa persalinan ibu baik dan mengalami kemajuan
Evaluasi : Ibu bersemangat dan tidak khawatir dengan proses persalinannya
5. Menyiapkan peralatan persalinan dan resusitasi : Partus set, Heacting set, alat resusitasi, air
bersih/DTT dan air klorin, pakaian ibu dan bayi, kain bersih, pembalut
Evaluasi : Peralatan persalinan dan resusitasi siap
6. Melakukan observasi kemajuan persalinan DJJ dan kontraksi dan nadi ibu 30 menit sekali
62
CATATAN PERKEMBANGAN I
Analisis (A)
Penatalaksanaan (P)
1. Memberitahu ibu kondisinya saat ini bahwa pembukaan sudah lengkap
Evaluasi : Ibu senang dan siap untuk bersalin
2. Menilai adanya tanda dan gejala kala II yaitu dorongan kuat untuk
meneran, perineum yang terlihat menonjol, vulva sfingter ani membuka,
dan adanya tekanan pada anus
Evaluasi : Ibu mengatakan adanya dorongan kuat untuk meneran, vulva
66
CATATAN PERKEMBANGAN II
Tanggal/Waktu : 25-04-23/ 12.33 WITA
yang mengalir.
Riwayat persalinan sekarang :
Bayi lahir pukul 12.33 WITA spontan pervaginam
Jenis kelamin : Perempuan
BB : 3000 gram
PB : 48cm
LK : 32 cm
LD : 34 cm
Analisis (A)
kala III
Penatalaksanaan (P)
1. Memastikan kandung kemih kosong dan tidak ada janin kedua
Evaluasi : Kandung kemih ibu kosong dan tidak ada janin kedua
2. Melakukan MAK III.
a. Melakkan injeksi oksitosin 10 unit IM pada 1 menit setelah
dipastikan tidak ada janin kedua.
b. Melakukan penegangan tali pusat terkendali
c. Melakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat
d. Melakukan kontak kulit kekulit ibu dan bayi dengan IMD
e. Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva
f. Setelah memindahkan klem tangan kiri berada di atas kain erut
bawah ibu untuk mendeteksi kontraksi, tangan lain memegan
klem untuk meregangkan tali pusat
g. Memindahkan klem 5-10 m dari vulva saat tali pusat bertambah
panjang
h. Menegangkan tali pusat setelah uterus berkontraksi kearah
bawah sambil tangan lain mendorong uterus kea rah belakang
atas (dorsokranial) secara hati-hati. Saat plasenta muncul di
68
Analisa (A)
Kala IV
Penatalaksanaan (P)
1. Mengecek uterus untuk memastikan tetap berkontraksi dengan baik
Evaluasi : Uterus tetap berkontraksi dengan baik
2. Memastikan kandung kemih ibu kosong
Evaluasi : Kandung kemih ibu kosong
3. Mengajarkan ibu dan keluarga bagaimana menilai kontraksi dan
melakukan massasse pada uterus dengan mengusap perut ibu searah
jarum jam
Evaluasi : Ibu sudah bisa massase uterus sendiri
69
Subyektif
a. Identitas Bayi
Nama : By. Ny. P
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke- :1
Identitas Orangtua
Ibu Suami
Nama : Ny’P’ Tn’I’
Umur : 24 Thn 27 Thn
Suku / Bangsa : Sumbawa/Indonesia Sumbawa/Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan : S1 S1
Pekerjaan : I.R.T Swasta
Alamat : Jalan Anggrek Nomor 746
b. Data Kesehatan
1) Riwayat Kehamilan
G1P1 A1 Hidup1
Komplikasi pada kehamilan : (-)
2) Riwayat Persalinan
a) Tanggal / Jam persalinan : 25-04-23
b) Jenis persalinan : Normal
c) Lama persalinan : 2 jam
Kala I : 120 menit Kala III : 15 menit
Kala II : 3 menit Kala IV : 120 menit
d) Anak lahir seluruhnya jam : 12.33 WITA
e) Warna air ketuban : Jernih
f) Trauma persalinan : (-)
g) Penolong persalinan : Bidan
h) Penyulit dalam persalinan : (-)
i) Bonding attachment : (-)
Obyektif
Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Baik
71
pusat
10) Ekstermitas
Jari / bentuk : Normal
Gerakan : Aktif
Kelainan : (-)
11) Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang, reflek
lengkung (+)
12) Genetalia : Normal
13) Anus : Bersih, terdapat lubang pada anus, tidak
ada kelainan
14) Eliminasi : (+)
c. Pemeriksaan Refleks
1) Moro : Baik, yaitu apabila bayi dikagetkan lengan
dan kaki bayi terangkat.
2) Rooting : Baik, yaitu apabila menyentuh pipi bayi
akan menoleh Ke arah sentuhan.
3) Sucking : Baik, bayi berusaha menghisap jika ada
benda yang menyentuh.
4) Grasping : Baik, dengan cara meletakkan jari telunjuk
diletakkan pada tangan bayi dan bayi menggenggam.
5) Neck Righting :
6) Tonic Neck : Baik, timbul saat bayi dalam posisi
terlentang, saat punggung di urut kepala bayi akan sedikit
mengangkat.
d. Pemeriksaan Penunjang: (-)
Analisa
Bayi Baru Lahir Normal
Penatalaksanaan
Tanggal : 25-04-23
Waktu : 12.33 WITA
ibu dan meletakkan bayi diantara kedua payudara ibu, biarkan bayi
mencari puting susu ibu, lakukan IMD selama 1 jam. Menyelimuti bayi
dan memakaikan topi bayi, mengevaluasi keadaan bayi tiap 15 menit
untuk memastikan jalan nafas tidak tertutup.
Evaluasi : IMD dilakukan, bayi dapat mencari puting susu ibunya
4. Memeriksa tanda-tanda vital bayi berupa memeriksa denyut jantung,
memeriksa suhu dan pernafasan bayi
Evaluasi : Tand-tanda vital telah diperiksa DJ:130x/menit S: 36,7 0C P:
50x/menit
5. Memasang identitas bayi yang dituliskan nama ibu dan ayah, tanggal
dan jam lahir bayi pada tangan bayi.
Evaluasi : Pemasanga identitas telah dilakukan
6. Menyuntikkan vitamin K1 karena semua bayi beresiko mengalami
perdarahan, berupa perdarahan pada kejadian ikutan pasca imunisasi
ataupun perdarahan intrakranial. Maka dilakukkan penyuntikkan
vitamin K1 (phytomenadion) dengan dosis 1 mg dosis tunggal secara
intramuskular (IM) di paha kiri bagian luar, aspirasi kemudian
masukkan vit K
Evaluasi : Vitamin K1 disuntikkan pada paha kiri bayi.
7. Memberikan salep mata untuk pencegahan infeksi mata menggunakan
salep mata antibiotik tetrasiklin 1%.
Evaluasi : Salep mata diberikan pada bayi
74
Subyektif
a. Biodata
Ibu Suami
berjalan-jalan
6) Hubungan Seksual : belum dilakukan
Keluhan : tidak ada
d.Data Psikologis
1) Respon orangtua terhadap kehadiran bayi dan peran baru
sebagai orangtua : sangat senang
2) Respon anggota keluarga terhadap kehadiran bayi : suami
dan keluarga mendukung atas kelahiran bayi
3) Dukungan keluarga : keluarga menemani ibu setelah selsei
melahirkan
Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Keadaan Emosional : Stabil
4) Tanda – tanda Vital
TekananDarah: 120/90 mmHg
Nadi : 90× per menit
Pernapasan : 2 4 × per menit
Suhu : 36,5° C
b.Pemeriksaan Fisik
1) Payudara : (- ) Pembengkakan
( + ) Pengeluaran ASI lancar
2) Perut :
Fundus Uteri : 2 jari bawah pusat
Kontraksi Uterus : Baik
Kandung Kemih : Kosong
3) Vulva dan Perineum
Pengeluaran Lokhea : (+ ) Rubra ( -)
Sanguilenta
(- ) Serosa ( -) Alba
(- ) Lochiastasis (- )
Infeksi
Luka Perineum : ( - ) Kemerahan ( - ) Edema ( - ) Echimosis
(- ) Discharge (- ) Menyatu / Tidak
4) Ekstremitas : ( - ) Edema : Atas / Bawah
(- ) Nyeri : Atas / Bawah
( -) Kemerahan : Atas / Bawah
c.Pemersaan Penunjang
Hemoglobin :- Protein Urine : -
Analisa :
P1A0H1, 6 jam post partum normal
.
76
Penatalaksanaan
Tanggal : 25-04-23
Waktu : 18.33 WITA
I. DATA SUBYEKTIF
Ibu Suami
Nama : Ny’P’ Tn’I’
Umur : 24 Thn 27 Thn
Suku / Bangsa : Sumbawa/Indonesia Sumbawa/Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan : S1 S1
Pekerjaan : I.R.T Swasta
Alamat …… Jalan Anggrek Nomor 746
a. Alasan datang :
Ibu mengatakan ingin mengetahui
macam-macam kb
b. Keluhan Utama : Tidak ada
c. Riwayat Perkawinan :
Perkawinan ke : 1 (Satu)
Menikah Sejak Umur : 23 tahun
Lama Perkawinan : 7 tahun
Status Perkawinan : Sah
d. Riwayat Haid
Menarche : 15 tahun
Lama : 5-7 hari
Teratur/tidak : Teratur
Sakit/tidak : tidak
Siklus : 28 hari
e. Riwayat
Obstetric
P3A0H3
No Tangga Umur Jenis Penolong Penyulit Kondisi Keadaan
l Partus Kehamilan Persalinan Persalinan (Komplikasi Bayi/BB Anak
) Sekarang
1 2023 aterm normal bidan - 3000 hidup
f. Riwayat
kontrasepsi
80
PASANG LEPAS
NO Metode Tgl Petugas Tempat Tgl Petugas Tempat Alasan
g. Riwayat Kesehatan
1) Penyakit sistemik yang pernah / sedang diderita ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti
hipertensi, TBC, HIV/AIDS, asma, jantung, stroke,
hepatitis, tromboemboli, kencing manis, riwayat tumor/
kanker payudara, dll.
2) Riwayat Penyakit Gynekologi:tidak ada
3) Mengkonsumsi obat-obatan: tidak ada
4) Riwayat merokok : tidak
h. Pola Kebutuhan Sehari-hari
Pola Makan : 4-5 kali/sehari
Menu : Nasi,Ikan/ayam/daging kadang tempe dan
telur + sayur, buah.
Pola Minum : 1000-1600 cc/ hari 5-8 gelas/hari
Obat-obatan : Jamu(-), Kopi (-), Alkohol (-)
Pola Eliminasi :
BAK : 8-10 kali/hari
Warna : kuning
Keluhan : Tidak ada
BAB : 1-2 kali/hari
Warna : Kuning kecoklatan
Keluhan : Tidak ada
Pola Istrahat :
Tidur Siang : 1-2 jam/hari
Tidur Malam : 6-8 jam/hari
Personal Higiene : Mandi 2-3x/hari, gosok gigi 2x/hari,
keramas 2-3x/minggu, ganti baju 2- 3x/hari, ganti pakaian dalam
2-3x/hari.
81
b. Pemeriksaan Fisik
kepala : Kulit kepala bersih, tidak berketombe,rambut hitam
distribusi merata, tidak rontok
muka : simetris, tidak pucat, tidak ada jerawat dan flek hitam,
tidak oedema
mata : simetris, Konjungtiva merah muda,sklera berwarna
putih ada gambaran tipis pembulu darah, pupil isokor
leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,linfe, dan tidak
ada bendungan vena jugularis, tidak ada kaku kuduk.
aksila : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
payudara : simetris, ada hyperpigmentasi areola, tidak ada benjolan
abnormal, putting susu menonjol.
abdomen : terdapat hiperpigmentasi strie livide, dan strie alba,
tidak ada tanda-tanda kehamilan.
Ektremitas : Atas : warna kuku merah muda, simetris, akral
hangat, tidak ada oedema, dapat bergerak bebas, tidak
ada polydaktil/sindaktil. Bawah : warna kuku merah
muda, akral hangat, simetris, tidak oedema, dapat
bergerak bebas, tidak ada varises, R patella positif.
(reflek patela kanan/kiri) : +/+
III. ANALISA
Ny. P dengan Calon Akseptor KB
82
IV. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan pendekatan yang hangat dan penuh kekeluargaan dengan
menimbulkan kepercayaan antara bidan dan klien.
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan fisik yang telah dilakukan
Evaluasi : ibu dalam kondisi baik dan ibu menerima hasil pemeriksaan
3. Memberikan konseling terkait alat kontrasepsi yang dapat digunakan
oleh ibu pasca salin yaitu pil progestin/minipil, KB suntik, kondom,
implan dan IUD
Evaluasi : ibu mengerti
4. Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi dari alat kontrasepsi pil
progestin/minipil, KB suntik, kondom, implan dan IUD
Evaluasi : ibu mengerti atas penjelasan yang diberikan
5. Menjelaskan prubahan atau keluhan selama menggunakan pil
progestin/minipil, KB suntik, kondom, implan dan IUD
Evaluasi : ibu mengerti atas penjelasan yang diberikan
6. Menganjurkan kepada ibu untuk merundingkan dengan suami trkait alat
kontrasepsi yang akan dipakai oleh ibu
Evaluasi : ibu mengrti atas penjelasan yang diberikan oleh bidan dan
ibu bersedia memilih KB IUD
7. Menginformasikan pada klien untuk mempersiapkan diri.
Evaluasi : ibu bersedia.
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal pengkajian : 25-04-2023
Pukul : 19.30 WITA
Subyektif
Ibu mengatakan akan menggunakan KB IUD
Obyektif
a. Pemeriksaan umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TB : 159 cm
BB : 58 kg
83
LILA : 28 cm
Vital sighn: T : 110/70 mmHg N : 82x/menit S : 36,5 R :22x/menit
b. Pemeriksaan obstetrik
kepala : Kulit kepala bersih, tidak berketombe,rambut hitam
distribusi merata, tidak rontok
muka : simetris, tidak pucat, tidak ada jerawat dan flek hitam,
tidak oedema
mata : simetris, Konjungtiva merah muda,sklera berwarna
putih ada gambaran tipis pembulu darah, pupil isokor
leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,linfe, dan tidak
ada bendungan vena jugularis, tidak ada kaku kuduk.
aksila : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
payudara : simetris, ada hyperpigmentasi areola, tidak ada benjolan
abnormal, putting susu menonjol.
abdomen : terdapat hiperpigmentasi strie livide, dan strie alba,
tidak ada tanda-tanda kehamilan.
Ektremitas : Atas : warna kuku merah muda, simetris, akral hangat,
tidak ada oedema, dapat bergerak bebas, tidak ada polydaktil/sindaktil.
Bawah : warna kuku merah muda, akral hangat, simetris, tidak oedema,
dapat bergerak bebas, tidak ada varises, R patella positif.
(reflek patela kanan/kiri) : +/+
c. Pemeriksaan Spekulum
Dinding vagina : Bewarna merah jambu, lipatan memanjang, dan melingkar
Serviks : Bewarna merah jambu, permukaan licin dilapisi lendir dan lochea
rubra, ostium uteri eksternum kemerahan dan bentuknya oval.
d. Pemeriksaan Bimanual
Kedudukan rahim antefleksi, tidak ada tanda infeksi panggul, dan tidak
adanya kehamilan, panjang uterus 6cm.
e. Pemeriksaan penunjang
-
Analisa
Ny. P dengan Akseptor KB IUD
Penatalaksanaan
1. Memberitahu i klien hasil pemeriksaan, bahwa keadaan ibu dalam kadaan
baik
Evaluasi : ibu mengerti hasil pemeriksaanya
2. Melakukan informed consent
Informed consent dilakukan sebagai syarat bahwa klien menyetujui tindakan
yang akan dilakukan terhadap dirinya.
84
BAB IV
ANALISIS KASUS
83
86
bahwa orang disekitarnya siap memberikan bantuan dan pertolongan jika dibutuhkan
(Friedman 2017).
Terdapat empat jenis dukungan sosial keluarga yaitu dukungan informasional,
instrumental, penilaian dan emosional. Dukungan instrumental yaitu keluarga
merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit, dukungan informasional yaitu
keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator (penyebar informasi),
dukungan penilaian (apprasial) yaitu keluarga bertindak sebagai pemberi umpan
balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah dan sebagai sumber dan
validator identitas keluarga. Dukungan emosional yaitu keluarga sebagai tempat yang
aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap
emosi (Setiadi 2020).
Penyuluhan yang telah diberikan, dilaksanakan ibu dengan sebaik mungkin.
Ini menunjukkan kesesuaian antara pelaksanaan pada teori dan kasus nyata. Hasil
evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien dan keluarga.
Pengkajian kasus ini pada Ny. P dilakukan tanggal 25April 2023 diperoleh
data subyektif didapatkan yaitu ibu mengatakan ingin menggunakan kontrasepsi IUD
dan baru selesai melahirkan. riwayat menstruasi sebelum menggunakan kontrasepsi
ibu mengatakan siklus mentruasi teratur yaitu setiap 28 hari, ibu mengatakan ganti
pembalut 3x/ hr Untuk riwayat kontrasepsi ibu sebelumnya menggunakan kontrasepsi
suntik 3 bulan lama pemakaian ±4 tahun.
Pada bab ini penulis menyajikan pembahasan dengan membandingkan antara
teori dengan asuhan kebidanan secara study kasus pada masa nifas yang diterapkan
pada Ny.P dan sudah dilakukan pemasangan KB IUD. Penulis memberi pengetahuan
tentang IUD. Setelah dilakukan pemasangan IUD penulis memberitahu kepada ibu
untuk kembali 1 minggu lagi untuk kontrol atau bila ada keluhan.
89
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan Manajemen asuhan kebidanan Continuity Of Care (COC)
yang telah dilakukan pada Ny. P di PMB Enny Setyawati Amd.Keb yaitu di mulai
pada kehamilan 37 minggu, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga
berencana, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Mampu melakukan pengkajian data subjektif pada Ny ”P” pada masa
kehamilan, persalinan, BBL, Nifas dan KB di PMB Enny Setyawati Amd.Keb.
2. Mampu melakukan pengkajian data objektif pada Ny ”P” pada masa
kehamilan, persalinan, Nifas, BBL dan KB di PMB Enny Setyawati
Amd.Keb.
3. Mampu menegakkan diagnose kebidanan sesuai dengan prioritas pada Ny
”P” pada masa kehamilan, persalinan, Nifas, BBL dan KB di PMB Enny
Setyawati Amd.Keb.
4. Mampu melaksanakan rencana dan mengevaluasi asuhan kebidanan secara
komprehensif serta berkesinambungan (continuity of care) pada Ny ”P” pada
masa kehamilan, persalinan, Nifas, BBL dan KB di PMB Enny Setyawati
Amd.Keb.
5. Mampu Menganalisi Kasus pada Ny ”P” pada masa kehamilan, persalinan,
Nifas, BBL dan KB di PMB Enny Setyawati Amd.Keb.
B. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil asuhan kebidanan ini dapat dijadikan sebagai bahan dokumentasi,
referensi bagi mahasiswa dalam memahami asuhan Continuity Of Care
(COC), dan sebagai evaluasi mengenai kemampuan mahasiswa dalam
melakukan asuhan kebidanan, sehingga institusi dapat meningkatkan
kualitas pendidikan bagi mahasiswa dengan penyediaan fasilitas sarana dan
87
90
DAFTAR PUSTAKA
Astuti Sri. Dkk. 2020. Asuhan kebidanan nifas dan menyusui. Jakarta: Erlangga
Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. 2020: Asuhan Esensial, Pencegahan dan
Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan Dan Bayi Baru Lahir.
Dr. Saputra, 2017. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Tangerang Selatan:
BINARUPA AKSARA Publisher.
Kemenkes RI. 2021. Pedoman Gizi Seimbang, Direktorat Jendral Bina Gizi dan KIA,
Jakarta
Manuaba Ida Ayu Chandranita, dkk. 2018. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan,
dan KB Untuk Pendidikan Bidan, Ed.2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC;
Marmi. 2018. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil edisi 7. Yogyakarta: Penerbit
Pelajar
Maryunani Anik. 2019. Asuhan Neonatu, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah. Tanjur
Halang : IN MEDIA.
Mochtar Rustam. 2017. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, Ed. 3
Jilid 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Saifuddin Abdul Bahri. 2018. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal Ed. 1, Cet. 13. Jakarta : PT Bina Pustaka
Saifuddin. 2019. Ilmu Kebidanan Ed. 4 Cetakan keempat. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sudarti. Dkk. 2010. Asuhan kebidanan neonatus dan anak balita. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Sulistyawati. Dkk. 2019. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta: Penerbit
Salemba Medika.
Sumiaty dan Silfia Niluh Nita. 2018. Konsep Kebidanan. Jakarta: Penerbit In Media.