You are on page 1of 12

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT SLAG NIKEL, ABU SEKAM

PADI, DAN FLY ASH MENJADI PAVING BLOCK

Yusril Aprianto, Rita Dewi Triastianti

INTISARI
PT. Aneka Tambang Pomalaa Kabupaten Kolaka Propinsi Sulawesi
Tenggara menghasilkan limbah buangan hasil pada pengolahan bijih nikel berupa
slag, selama ini slag hanya digunakan sebagai bahan timbunan yang kurang memiliki
nilai ekonomis. Jumlah slag nikel kian hari kian menumpuk, karena setiap proses
pemurnian satu ton produk nikel menghasilkan limbah padat 50 kalinya, setara 50 ton.
Slag nikel dapat dijadikan sebagai pengganti pasir pada paving block dengan
penambahan abu sekam padi dan fly ash yang berasal dari PLTU PT.
Paving block yang telah di keringkan selama 24 jam kemudian diberikan perlakuan
(perendaman) selama 17 hari dan selanjutnya dikeringkan kembali dan siap untuk
dilakukan uji kuat tekan paving dengan menggunakan alat uji tekan beton merek
ENERPAC. Paving block terdiri dari lima (5) sampel dengan kode sampel
menggunakan abjad A,B,C,D,dan E, dengan komposisi yang berbeda tiapsampel.
Komposisi sampel A semen 25%, Slag 25%, abu sekam padi 25% dan Fly ash 25%.
Komposisi sampel B semen 25%, Slag 45%, Abu sekam padi 15%, dan Fly ash 15%.
Komposisi sampel C semen 25%, Slag 15%, Abu sekam padi 45%, dan Fly ash 15%.
Komposisi sampel D semen 25%, Slag 15%, Abu sekam padi 15%, dan Fly ash 45%.
Komposisi sampel E semen 25%, Slag 35%, Abu sekam padi 25%, dan Fly ash 15%
Paving block dengan kode sampel C campuran 45% abu sekam padi, 25%
semen, 15 % slag nikel dan 15% ply ash dengan waktu perendaman selama 17 hari
menghasilkan kuat tekan paving block sebesar 15731 kg/𝑐��2, begitu pula
pada persentase paving block dengan kode sampel B campuran 25% semen, 45%
slag, dan
15% fly ash dengan waktu perendaman yang sama selama 17 hari mengahasilkan kuat
tekan paving block sebesar 15731 kg/cm2, tetapi dua sampel ini menunjukan berat
yang berbeda. Paving block dengan penambahan beberapa persentase abu sekam padi,
slag nikel, dan ply ash menunjukkan hasil kuat tekan yang berbeda-beda. Kuat tekan
terbaik ditunjukan pada kodesampel A dengan penambahan 25% abu sekam padi,
25% slag nikel, dan 25% ply ash menunjukkan perilaku kuat tekan yang cukup baik
dimana nilainya kuat tekannya22238 kg/cm2.
Kata kunci :Slag nikel, Abu sekam padi, Fly ash,Paving block

UTILIZATION OF SOLID WASTE SLAG NICKEL, RICE BOTH


DRINKS, AND FLY ASH BECOME PAVING BLOCK
ABSTRACT
PT. Aneka Tambang PomalaaKolaka regency of Southeast Sulawesi Province
produces waste from nickel ore processing in the form of slag, so far slag is only used
as a pile material that has less economic value. The amount of nickel slag is
increasingly piled up, as each refining process of one ton of nickel products produces
50 solids of solid waste, equivalent to 50 tons. Nickel slag can be used as a substitute
for sand on paving block with the addition of rice husk ash and fly ash from PLTU
PT.
The dried paving block for 24 hours was then treated (immersed) for 17 days and
then dried again and ready for a compressive strength test of paving using an
ENERPAC brand concrete press test apparatus. Paving blocks consist of five (5)
samples with sample codes using the A, B, C, D, and E alphabets, with different
compositions of each sample. The sample composition of A cement 25%, 25% slag,

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.1/April Page 1


25% rice husk ash and 25% Fly ash. The sample composition is 25% Cement B, 45%
Slag, 15% rice husk ash, and 15% Fly ash. The composition of C sample is 25%
Cement, Slag 15%, Ash rice husk 45%, and Fly ash 15%. The sample composition is
D cement 25%, Slag 15%, Ash husk rice 15%, and Fly ash 45%. The sample
composition of E cement 25%, Slag 35%, rice husk ash 25%, and Fly ash 15%
Paving block with sample code C mixture 45% rice husk ash, 25% cement,
15% nickel slag and 15% ply ash with immersion time for 17 days yielding
compressive strength of paving block 15731 kg / 𝑐��2, as well as percentage of
paving block with sample code B mixture of 25% cement, 45% slag, and 15% fly ash
with the same immersion time for 17 days resulted in a compressive strength of paving
block of
15731 kg / cm2, but these two samples show different weights. Paving blocks with the
addition of several percentages of rice husk ash, nickel slag, and ply ash show
different compressive strength results. the best compressive strength is shown in code
sample A with the addition of 25% rice husk ash, 25% nickel slag, and 25% ply ash
indicates good compressive strength in which the compression value is 22238 kg /
cm2.
Keywords: Nickel slag, rice husk ash, Fly ash, Paving block

A. PENDAHULUAN dari pencampuran antara pasir dan


Sektor industri merupakan agregat halus lainnya dengan bahan
salah satu sektor penting dalam pengikat dan air yang didalam
pembangunan perekonomian di keadaan keras mempunyai sifat- sifat
Indonesia.Berbagai macam industri seperti batuan (Artiyani 2010).
mengalami perkembangan yang Penggunaan paving block
cukup pesat. Salah satu bidang sebagai alternatif pengerasan jalan
industri yang berkembang adalah lingkungan akhir- akhir ini mulai
industri kontruksi khususnya marak digunakan. Meningkatnya
pembangunan infrastruktur dan kebutuhan akan pengerasan jalan
properti yang membutuhkan material mengharuskan penelitian lebih lanjut
salah satunya adalah paving block. untuk menghasilkan kualitas mutu
Paving block adalah suatu paving block yang lebih baik.Agregat
komposisi bahan bangunan yang adalah material granular, misalnya
terbuat dari campuran semen pasir, kerikil, batu pecah, dan slag
portland atau bahan perekat hidrolis tungku besi yang dipakai bersama-
lainnya, air dan agregat dengan atau sama dengan suatu media pengikat
tanpa bahan tambahan lainnya yang untuk membentuk suatu beton semen
tidak mengurangi mutu beton hidrolik atau adukan (SK-SNI-15-
tersebut (SNI 03–0691-1996). 1991-03:4).
Paving block adalah bahan bangunan
yang dibuat dari campuran semen, B. TINJAUAN PUSTAKA
pasir dan air, sehingga 1. Paving Block
karakteristiknya hampir mendekati Paving block adalah suatu
dengan karakteristik mortar. Mortar komposisi bahan bangunan yang
adalah bahan bangunan yang dibuat dibuat dari campuran semen portland

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.1/April Page 2


atau bahan perekat hidrolis nikel. Jumlah slag nikel kian hari
sejenisnya, air dan agregat atau kian menumpuk, karena setiap proses
bahan perekat-perekat lainnya yang pemurnian satu ton produk nikel
tidak mengurangi mutu bata beton menghasilkan limbah padat 50
tersebut (SN1 - 03 - 0691 – 1989:1). kalinya, setara 50 ton. Sehingga dari
Paving block adalah bahan hasil limbah yang cukup banyak,
bangunan yang dibuat dari campuran dilakukan penelitian untuk
semen, pasir dan air, sehingga menggunakan limbah padat tersebut
karakteristiknya hampir mendekati sebagai bahan pembentuk beton, baik
dengan karakteristik mortar. Mortar sebagai agregat kasar dan halus,
adalah bahan bangunan yang dibuat ataupun sebagai bahan campuran
dari pencampuran antara pasir dan semen. Sekitar 70% komposisi kimia
agregat halus lainnya dengan bahan slag nikel terdiri dari Silika 41,47%,
pengikat dan air yang didalam Ferri Oksida 30,44% dan Alumina
keadaan keras mempunyai sifat-sifat 2,58%. Dengan komposisi silika
seperti batuan (Smith, 1979 dalam yang cukup besar pada slag nikel,
Malawi, 1996 dalam Artiyani 2010). diharapkan proses hidrasi yang
Paving block memiliki nilai terjadi antara pasta semen dan
estetika yang bagus, karena selain agregat akan membentuk interface
memiliki bentuk segiempat ataupun yang lebih sempurna, sehingga
segibanyak dapat pula berwarna kehancuran beton tidak terjadi pada
seperti aslinya ataupun diberikan zat interface, atau kalaupun terjadi
pewarna dalam komposisi kehancuran pada interface
pembuatan. Paving block ini sendiri diperlukan energi yang cukup tinggi,
berfungsi untuk lantai yang banyak dengan kata lain akan diperoleh
digunakan di luar bangunan serta kekuatan beton yang cukup tinggi.
tidak boleh retak-retak dan cacat. Adapun pada pembentukan
bongkahan slag nikel tersebut ada
dua macam terak yang terbentuk,
yaitu slag nikel yang berpori sekitar
2.835, sehingga dalam
penggunaannya, agregat slag nikel
dapat digunakan sebagai beton
Gambar1. Bentuk dan ukuran paving normal (γ = 2.400 kg/m3) dan beton
block berat (γ = 3.000 kg/m3) (Saptahari.S,
2005).
2. Slag Nikel
Slag nikel merupakan salah
satu limbah padat dari hasil
penambangan dan proses pengolahan

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.1/April Page 3


mengakibatkan hilangnya zat-zat
organik yang lain dan menyisakan
zat-zat yang mengandung silika.
Pada proses pembakaran akibat
panas yang terjadi akan
menghasilkan perubahan struktur
silika yang berpengaruh pada dua hal
Gambar 2. Bentuk dan ukuran slag
yaitu tingkat aktivitas pozolan dan
nikel
kehalusan butiran abu. Penggunaan
3. Abu Sekam Padi abu sekam padi dengan campuran
Sekam padi merupakan bahan yang sesuai pada semen akan
berligno selulosa seperti biomassa menghasilkan semen lebih baik
lainnya namun mengandung silika (Singh et al., 2002).
yang tinggi. Kandungan kimia sekam
padi terdiri atas 50 % selulosa, 25 –
30 % lignin, dan 15 – 20 % silika
(Ismail and Waliuddin, 1996).
Sekam padi saat ini telah
dikembangkan sebagai bahan baku
untuk menghasilkan abu yang
dikenal di dunia sebagai RHA (rice Gambar 3. Abu sekam padi
husk ask). Abu sekam padi yang
dihasilkan dari pembakaran sekam 4. Fly ash
padi pada suhu 4000−5000 C akan Fly ash merupakan satu bahan
menjadi silika amorphous dan pada tambah (additive) yang cukup
populer saat ini untuk digunakan
suhu lebih besar dari 10000 C akan
sebagai :
menjadi silika kristalin. a. pengganti sebagian semen
Sekam padi tidak dapat dalam campuran beton
digunakan sebagai material b. bahan untuk stabilisasi tanah
pengganti pasir tanpa mengalami ekspansif
proses pembakaran. Dua faktor yang Fly ash adalah bahanlimbah
perlu diperhatikan pada proses dari pembakaran batu bara, yang
pembakaran yaitu kadar abu dan dikategorikansebagai limbah B3(PP
unsur kimia dalam abu. Kadar abu No. 85 tahun 1999 tentang
menjadi penting sebab hal ini Pengelolaan Limbah Bahan
menunjukkan atau menentukan Berbahaya dan Beracun). Batu bara,
berapa jumlah sekam yang harus sebagai sumber penghasil fly ash,
dibakar agar menghasilkan abu berdasarkan ASTM D.388
sesuai kebutuhan. Selama proses dikelompokkan menjadi 4, yaitu :
pembakaran sekam padi menjadi abu

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.1/April Page 4


a. batubara Lignitic partikel berukuran kurang dari 20
b. batubara Sub-bitumminous μm. Umumnya hanya sekitar 10%
c. batubara Bitumminous sampai 30% ukuran partikel fly ash
d. batubara Antrachite lebih besar dari 50 μm. Luas
permukaan fly ash umumnya
Limbah pembakaran batu bara berkisar 300 m2/kg - 500 m2/kg fly
sendiri terbagi atas 2 kelompok : ash, dengan batas bawah 200 m2/kg
a. Bottom ash, yaitu abu dan batas atas 700 m2/kg.
berat Specific Gravity (Gs) fly ash
b. Fly ash, yaitu abu bervariasi, ada beberapa institusi
terbang/ringan yang memberikan rentang nilai
specific gravity, rentang terbesar
Fly ash terutama terdiri atas yang diberikan dari institusi-institusi
senyawa silicate glass yang tersebut adalah antara 1,6 - 3,1. Pada
mengandung silika (Si), alumina umumnya specific gravity material
(Al), ferrum (fe), dan kalsium (Ca). fly ash berkisar antara 1,9-2,55.
Kandungan kecil senyawa lain yang Massa jenis fly ash dalam kondisi
terdapat dalam fly ash adalah loose berkisar 540 - 860 kg/m3, dan
magnesium (Mg), sulfur (S), sodium dalam kondisi dipadatkan dengan
(Na), potassium (P), dan karbon (C). penggetaran dalam kemasan pada
Kandungan bahan berbahaya yang umumnya mempunyai massa jenis
ada dalam fly ash antara lain : 1.120 - 1.500 kg/m3.
arsenic, berilium, boron, cadmium,
chromium,cobalt, lead, mangan,
merkuri, selenium, strontium,
thallium, vanadium, juga
mengandung dioksin dan senyawa
PAH (polycyclic aromatic
hydrocarbon).
Fly ash umumnya terdiri dari
Gambar 4. Bentuk Fly Ahs
partikel solid yang berbentuk bulat,
dan sebagian adalah partikel bulat C. METODE PENELITIAN
berongga serta partikel bulat yang 1. Waktu dan Tempat
berisi partikel-partikel bulat lain Penelitian
yang lebih kecil. Ukuran partikel fly Penelitian ini berlangsung
ash bervariasi mulai yang lebih kecil antara bulan september sampai
dari1 μm (micrometer) sampai yang selesai. Penelitian dilakukan di
lebih besar dari 100 μm (beberapa Lingkungan worksop Percetakan
literatur menyebutkan ukuran 0,5 Paving block yang Bertempat di PT.
μm-300 μm), dengan sebagian besar ANTAM Kota pomala, kolaka

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.1/April Page 5


Sulawesi tenggara dan diuji di pencampuran bahan
Laboratorium Teknik Sipil Jurusan 4 Sendok Untuk mencampurkan
Teknik Sipil Fakultas Teknik, semen bahan
Universitas Halu Oleo, kendari 5 Alat Uji Menguji kekuatan
Sulawesi tenggara tekan paving
. 6 Kertas Untuk melabel
2. Jenis Penelitian Label sampel
7 Kost tangan Untuk melindungi
Penelitian ini merupakan tangan
penelitian dalam bidang Sumber : data primer, 2017
pemamfaatan limbah sisa pengolahan
nikel, padi, dan PLTU yang berjudul 5. Variabel Penelitian
“pemamfaatan limbah padat slag a. Variabel bebas
nikel, abu sekam padi, dan ply ash Variabel bebas dari penelitian
menjadi paving block” ini adalah berupa variasi komposisi
menggunakan metode eksperimen. bahan.

Tabel 3. Variasi komposisi bahan


3. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan pada No Nama bahan Fungsi bahan
1 Slag nikel (pengganti
penelitian ini dapat dilihat pada tabel
agregat kasar)
berikut: 2 Abu sekam (pengganti agregat
padi kasar)
Tabel 1. Bahan Penelitian 3 Ply ash (pengganti
Sam Seme Slag Abu Ply agregat kasar)
pel n nikel seka ash 4 Semen Sebagai perekat
m material
A 25% 25% padi
25% 25% 5 Air Sebagai bahan
Sumber : data primer,pelarut
2017
B 25% 45% 15% 15%
C 25% 15% 45% 15%
b. V
D 25% 15% 15% 45%
E 25% 35% 25% 15% ariabel terikat
4. Alat Penelitian Variabel terikat dari
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa
penelitian ini disajikan pada tabel kuat tekan dan berat paving
berikut: block
6. Prosedur Penelitian
Tabel 2. Alat penelitian Adapun prosedur kerja yang
No Nama Alat Kegunaan akan dilakukan pada penelitian ini
1 Cetakan Untuk mencetak adalah sebagai berikut:
Paving paving blok a. Tahap preparasi Sampel
block
1) Preparasi Slag nikel
2 Timbangan Untuk menimbang
bahan penelitian
3 Wadah Untuk tempat

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.1/April Page 6


Slag nikel yang digunakan diumpankanlah batubara. Sistem
dalam penelitian ini diperoleh PT ini menghasilkan abu terbang dan
Antam pomalaa dalam bentuk biji abu yang turun di bawah alat.
– bijian, dimana biji slag yang Abu-abu tersebut disebut dengan
digunakan dalam penelitian ini fly ash dan bottom ash.
berjenis F3 dan F4 yang 4) Tahap pembuatan paving
kemudian sampel tersebut block
selanjutnya ditimbang Adapun pembuatan benda
menggunakan timbangan uji dilakukan sebagai berikut :
berdasarkan komposisi variasi a) Menyediakan bahan-bahan
bahan pada Tabel 3. kemudian campuran paving block
siap untuk dicampurkan dengan yaitu Slag nikel, abu
bahan lain. sekam padi, ply ash,
2) semePn, dan air seperti
reparasi Abu Sekam Padi pada Tabel 4. Komposisi
Adapun pembakaran perbandingan variasi
sekam padi yaitu, hasil sisa paving block dibawah ini :
penggilingan gabah padi menjadi
beras, kemudian sekam padi Tabel 4. Variasi komposisi bahan
dibakar hingga menjadi abu,
Samp Seme Slag Abu Ply
setelah itu abu dapat digunakan el n nikel sekam ash
sebagai sampel. padi
A 25% 25% 25% 25%
3) Preparasi Fly ash B 25% 45% 15% 15%
Fluidized bed system C 25% 15% 45% 15%
adalah sistem dimana udara ditiup D 25% 15% 15% 45%
dari bawah menggunakan blower E 25% 35% 25% 15%

sehingga benda padat di atasnya Sumber : data primer, 2017


berkelakuan mirip fluida.Teknik
fluidisasi dalam pembakaran b) Setelah semua bahan
batubara adalah teknik yang disediakan maka
paling efisien dalam dimasukkan bahan pada
menghasilkan energi. Pasir atau tempat pengadonan yaitu
corundum yang berlaku sebagai Slag nikel, abu sekam
medium pemanas dipanaskan padi, ply ash, dan semen
terlebih dahulu. Pemanasan diaduk sampai rata dan
biasanya dilakukan dengan diberi air pada bagian
minyak bakar.Setelah temperatur tengah adonan serta
pasir mencapai temperature bakar dibiarkan 2 – 5 menit agar
batubara (300oC) maka campuran saling mengikat.

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.1/April Page 7


c) Setelah campuran benar- berumur 20 hari. Jumlah paving
benar homogen atau telah block yang diuji pada umur 20
berwarna coklat tanah, hari yaitu 5 buah, yang memiliki
adonan dicetak lalu dipress komposisi bahan yang berbeda.
Adapun prosedur pengujiannya
secara menggunakan
adalah sebagai berikut:
vibrasi pres untuk a) Mengeluarkan benda uji
dipadatkan, cetakan setelah berumur 17 hari
paving block terbuat dari dari bak perendaman dan
besi dan berbentuk balok. diletakkan pada ruangan
d) Paving block yang sudah sampai sampel kering.
dicetak diberi nomor b) Sebelum benda uji diberi
indetitas untuk penandaan pembebanan (diberi
setiap variasi benda uji. tekanan dengan alat
Kemudian dilakukan compression testing
perawatan dengan cara machine), diukur kembali
mengeringkan paving masing-masing sisi.
block 1 hari kemudian c) Beban tekan yang
direndam. diberikan secara perlahan-
e) Cetakan Paving block lahan pada benda uji
yang di gunakan dengan cara
berukuran 20 cm x 10 cm mengoperasikan tuas
x 6 cm dengan luas pompa sehingga benda uji
permukan dapat diperoleh runtuh.
dengan rumus : d) Pada saat jarum penunjuk
Lp= p x l x t skala beban tidak naik lagi
Dimana : Lp = luas permukaan
atau bertambah, maka
(cm2)
p = panjang (cm) skala yang ditunjukkan
t = tinggi (cm) oleh jarum tersebut dicatat
l = lebar (cm) sebagai beban maksimum
yang dapat dipikul oleh
5) Prosedur pengujian Kuat
benda uji tersebut.
Tekan (Compresive
Strength) e) Prosedur ini dilakukan
Pengujian kuat tekan untuk sampel benda uji
dilakukan untuk mengetahui kuat kuat tekan yang lain.
tekan hancur dari benda uji.
Benda uji yang dipakai adalah D. HASIL DAN PEMBAHASAN
paving block berbentuk balok
dengan ukuran 20cm x 10cm x 1. Hasil Pembuatan Paving
6cm. Pengujian kuat tekan block
dilakukan saat paving block Paving block yang terlihat pada
Gambar 7 adalah hasil dari proses

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.1/April Page 8


praparasi bahan sampai percetakan kode berat
No sampel (gram) kuat tekan (kg)
bahan. Adapun cetakan yang
digunakan pada penelitian ini 4 D 2236.2 8136

berbentuk balok dengan ukuran 20 5 E 2261.9 12698


Sumber : data primer, 2017
cm x 10 cm x 6 cm.
Dari tabel diatas terlihat
persentase paving block dengan kode
sampel C campuran 45%abu sekam
padi, 25% semen, 15 % slag nikel
dan 15% ply ash dengan waktu
perendaman selama 17 hari
menghasilkan kuat tekan paving
block sebesar 15731 kg/𝑐𝑚2, begitu
pula pada persentase paving block
dengan kode sampel B campuran
Gambar 5. Hasil percetakan paving
25% semen, 45% slag, dan 15% fly
block
ashdengan waktu perendaman yang
sama selama 17 hari mengahasilkan
Paving block yang telah di
kuat tekan paving block sebesar
keringkan selama 24 jam kemudian
15731 kg/cm2, tapi dua sampel ini
diberikan perlakuan (perendaman)
menunjukan berat yang berbeda.
selama 17 hari dan selanjutnya
Kemudian paving block
dikeringkan kembali dan siap untuk
dengan penambahan beberapa
dilakukan uji kuat tekan paving
persentase abu sekam padi, slag
dengan menggunakan alat uji tekan
nikel, dan ply ash menunjukkan hasil
beton merek ENERPAC.
kuat tekan yang berbeda-beda. kuat
tekan terbaik ditunjukan pada kode
2. Hasil Analisis Uji Tekan
sampel A dengan penambahan 25%
Paving block
abu sekam padi, 25% slag nikel, dan
Hasil uji tekan paving block
25% ply ash menunjukkan perilaku
untuk sampel A,B,C,D dan E dapat
kuat tekan yang cukup baik di mana
dilihat pada table berikut :
nilainya kuat tekannya 22238
kg/cm2 . Hal ini disebabkan oleh abu
Tabel 5. Kode sampel dan komposisi
perbandingan sekam padi dan ply ash yang
kode berat ditambahkan mampu bereaksi
No sampe (gram) kuat tekan (kg) dengan material lainnya dan mampu
l
1 A 2471.7 22238 menutupi pori paving block.Namun,
2 B 2476.9 15731 perlu diperhatikan bahwa abu sekam
3 C 1964.8 15731

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.1/April Page 9


padi mempunyai daya serap yang
tinggi terhadap air. E. K
Perilaku hampir sama ESIMPULAN DAN SARAN
ditunjukkan oleh kode sampel B dan 1. K
C dengan 45% slag dan 45% abu esimpulan
sekam padi. Nilai kuat tekan masing- Berdasarkan hasil penelitian
masing sampel selalu berada di dan pembahasan yang telah
bawah nilai kuat tekan beton.Hal ini dilakukan diperoleh kesimpulan
disebabkan jumlah abu sekam padi bahwa : Variasi komposisi bahan
yang lebih besar menyebabkan air terhadap kuat tekan paving block
yang dicampurkan tidak sepenuhnya mengalami hasil kuat tekan yang
digunakan untuk bereaksi mengikat berbeda-beda. Dimana hasil
material pembentuk beton namun optimum kuat tekan terdapat pada
diserap oleh abu sekam padi yang pencampuran paving block A :
tercampur dalam beton. Sehingga semen 25%, slag 25%, sekam padi
nilai kuat tekan paving block pada 25%, ply ash 25% yaitu sebesar
usia 20 hari menjadi menurun. Hal 103.86 kg/cm2 dan adapun sampel
ini dimungkinkan oleh abu sekam penelitian yang menunjukan nilai uji
padi yang menyerap air lebih banyak kuat tekan yang cukup rendah
menyebabkan pori dalam paving ditunjukan pada sampel D : semen
block lebih banyak yang kosong 25%, slag 15%, sekam padi 15%, ply
sehingga ketika beban bekerja ash 45%.
paving block tidak mampu bekerja Kode sampel A menunjukan
dengan baik. kuat tekan yang optimum
Selain itu ketika semen, slag dibandingkan dengan semua sampel.
nikel, abu sekam padi, dan ply ash Hal ini disebabkan karena jumlah
dicampur dengan air, timbulah reaksi tiap material komposisi bahan merata
kimia antara campuran - yaitu 25% semen, 25% slag nikel,
campurannya dengan air. Reaksi- 25% abu sekam padi, dan 25% fly
reaksi ini menghasilkan bermacam- ash. Dengan komposisi material yang
macam senyawa kimia yang merata dimana silika (Si) dan
menyebabkan ikatan dan pengerasan. alumina (Al) membantu membantu
Adapun unsur yang paling menekan kandungan senyawa kimia
berpengaruh dalam menentukan sodium (Na) dan potassium (P) yang
kekuatan paving block ialah silikat terkandung dalam fly ash.Variasi
(SiO2), unsur ini bekerja sebagai komposisi bahan pada kode sampel
pengikatan semua campuran paving B dan C menunjukan kuat tekan
sehingga berbentuk keras dan bersatu yang sama namun terdapat
antara satu dengan yang lainnya perbedaan berat diantara kedua
(Bakhtiar A, 2012). sampel tersebut dimana sampel C

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.1/April Page


lebih ringan dibandingkan dengan Anonim, 1989. Bata Beton untuk
sampel B. Hal ini disebabkan karena lantai (SNI 03-0691–1989)
pada sampel C penambahan abu Bandung Departemen
sekam padi lebih banyak yaitu Pekerjaan Umum, Yayasan
lembaga Penelidikan
sebesar 45% hal itu menyebabkan air
masalah bagunan.
dalam campuran beton terserap dan Anonim, 2002, Standar Nasional
juga material abu sekam padi Indonesia, SK SNI-15-
tergolong sangat ringan. 1990-F, Bandung:
Departemen Pekerjaan
2. Saran Umum
Berdasarkan dari hasil Alflan, 1998. Tingkat Kandungan
Air Serta Pengaruhnya
penelitian dan kesimpulan diatas Terhadap Kerusalum Pada
dapat diberikan saran-saran sebagai Permulraan Plasteran
berikut : Dinding. Pekanbaru:
a. Pada saat proses pencampuran Lembaga Penelitian UNRL
Ashad. H, 2005. Kontribusi
hendaknya dapat disebarkan
Nickel Slag-Cement
secara merata sehingga secara terhadap Kekuatan dan
langsung adukan campuran Durabilitas Beton Kinerja
menjadi homogen. Tinggi. Tesis Program
b. Perlu adanya penelitian Magister, Institut Teknologi
Bandung.
lanjutan dengan variasi Bakhtiar A, 2012. Studi
penambahan yang berbeda, Peningkatan Mutu Paving-
untuk mendapatkan nilai yang block dengan Penambahan
optimal. Abu sekam Padi
c. Perlunya perawatan paving Lukito, P. 1999. Abu Sekam Padi
block dengan cara perendaman sebagai material untuk
dalam waktu tertentu. meningkatkan kuat tekan
Beton, Tesis S2, Program
d. Perlu adamnya penelitian
Studi Teknik Sipil,
lanjutan yang lebih kreatif Prof,rram Pasca Sarjana,
dalam memamfaatkan slag Universitas Gadjah Mada,
nikel, abu sekam padi, dan ply Yogyakarta.
ash Wayan. M.,dkk. 2016.
Penggunaan Terak Nikel
F. D sebagai Agregat
dalamCampuran
AFTAR PUSTAKA
Beton.Mahasiswa Program
Anonim, 1987. Ubin Semen (SNI Magister Teknik Sipil,
03–0028 1987). Bandung Program Pascasarjana.
:Departemen Pekerjaan Universitas Udayana.
Umum, Yayasan Lembaga Denpasar
Penyelidikan Masalah
Bangunan

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.1/April Page


Wintoko, B., 2012, Sukses Saptahari.S, Louis, 2003,
Wirausaha Batako Dan Penggunaan Terak Nikel
Paving block, Pustaka Baru Sebagai Agregat Beton
Press.Pekan Baru. Pemberat Pipa Gas Lepas
Murdock, L.J, and Brook K. M., Pantai, Tesis Program
1991, Bahan dan praktek Magister, Institut Teknologi
Beton (alih bahasa Bandung
Stephanus Hendarko), Sugiri Saptahari, Lelyani Kin
Erlangga: Jakarta Khosama, 1997,
Purnama, E, 1995, Pengaruh Abu Penggunaan Terak Nikel
Sekam Padi (Rice Hush Sebagai gregat pada Beton
Ask) ada Kuat tekan Beton, Mutu Tinggi. Tesis Program
l'GA S-1 Teknik Sipil Magister, Institut Teknologi
FakultasTeknik Universitas Bandung. Tinggi.Tesis
Gadjah Mada, Yogyakarta Program Magister, Institut
Saptahari.S, Lelyani. K .K. 2010. Teknologi Bandung.
Penggunaan Terak Nikel
Sebagai Agregat pada Beton
Mutu

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.18/NO.1/April Page

You might also like