You are on page 1of 12

MAKALAH

BALOK BAJA

Oleh :

IDUL FITRAH
202210107

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dalam memenuhi persyaratan
akademik kami di [sebutkan nama institusi atau sekolah].
Makalah ini berjudul Balok Kolom. Dalam penyusunan makalah ini, kami
berusaha mengumpulkan informasi yang akurat dan terkini, serta melakukan
analisis yang mendalam untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
topik yang dibahas.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen
atas bimbingan, dukungan, dan pengetahuannya yang berharga dalam proses
penyusunan makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penelitian ini, baik dalam bentuk wawancara, konsultasi,
atau sumbangan ide.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dan
keterbatasan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar kami dapat terus meningkatkan kualitas dan pemahaman kami
di masa mendatang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi
bagi pembaca yang tertarik dengan topik yang dibahas. Kami berharap makalah
ini dapat menjadi sumber informasi yang berguna dan dapat menginspirasi
pembaca untuk melanjutkan penelitian lebih lanjut.
Terima kasih.
Kendari, 14 Mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
JUDUL...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. jenis-jenis balok dan kolom yang umum digunakan dalam konstruksi
bangunan................................................................................................................3
B. perhitungan beban yang diterima oleh balok dan kolom dalam struktur
bangunan................................................................................................................3
C. penggunaan software dan teknologi terkini dalam perancangan dan
perhitungan struktur balok kolom..........................................................................4
D. cara memperhitungkan kekuatan material dalam desain balok dan kolom...........5
E. Untuk memastikan keamanan struktur balok dan kolom dalam menghadapi
beban yang bervariasi, Anda perlu melakukan analisis kekuatan struktural
dan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:......................................................6
BAB III
A. KESIMPULAN...............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah balok kolom umumnya dibuat untuk menjelaskan tentang konsep,
prinsip, dan aplikasi dari balok dan kolom dalam dunia teknik sipil. Balok dan
kolom merupakan komponen utama dalam struktur bangunan, khususnya
bangunan bertingkat tinggi. Balok digunakan untuk menopang beban pada lantai
atau atap, sedangkan kolom digunakan untuk menopang beban vertikal dari lantai
dan atap serta beban lainnya yang ditransmisikan ke tanah melalui pondasi.
Makalah tentang balok kolom dapat membahas tentang berbagai hal, seperti
jenis-jenis balok dan kolom, cara perhitungan beban yang diterima oleh balok dan
kolom, penggunaan software dan teknologi terkini dalam perancangan dan
perhitungan struktur balok kolom, serta bagaimana memperhitungkan kekuatan
material dan keamanan struktur balok kolom.
Makalah tentang balok kolom sangat penting karena dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang prinsip-prinsip dasar dalam perancangan dan
konstruksi struktur bangunan. Hal ini sangat penting untuk memastikan
keselamatan dan keamanan pengguna bangunan serta untuk memastikan bahwa
bangunan tersebut dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama dengan beban
yang dianggap aman.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah balok dan kolom adalah sebagai berikut?
1. Apa saja jenis-jenis balok dan kolom yang umum digunakan dalam
konstruksi bangunan?
2. Bagaimana perhitungan beban yang diterima oleh balok dan kolom
dalam struktur bangunan?
3. Bagaimana penggunaan software dan teknologi terkini dalam
perancangan dan perhitungan struktur balok kolom?
4. Bagaimana cara memperhitungkan kekuatan material dalam desain
balok dan kolom?
5. Bagaimana memastikan keamanan struktur balok kolom dalam
menghadapi beban yang bervariasi?
Pemilihan rumusan masalah yang tepat akan membantu memfokuskan
penulisan makalah dan memberikan panduan yang jelas dalam mengembangkan
isi makalah.
C. Tujuan
Tujuan dalam makalah balok dan kolom adalah sebagai berikut?

1
1. Untuk mengetahui jenis-jenis balok dan kolom yang umum digunakan
dalam konstruksi bangunan.
2. Untuk mengetahui perhitungan beban yang diterima oleh balok dan
kolom dalam struktur bangunan.
3. Untuk mengetahui penggunaan software dan teknologi terkini dalam
perancangan dan perhitungan struktur balok kolom.
4. Untuk mengetahui cara memperhitungkan kekuatan material dalam
desain balok dan kolom.
5. Untuk mengetahui memastikan keamanan struktur balok kolom dalam
menghadapi beban yang bervariasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. jenis-jenis balok dan kolom yang umum digunakan dalam konstruksi
bangunan.

1) Kolom Beton Bertulang: Kolom yang terbuat dari beton bertulang


dengan tulangan baja di dalamnya. Kolom beton bertulang digunakan
secara luas dalam konstruksi bangunan bertingkat tinggi dan bangunan
komersial.
2) Kolom Baja: Kolom yang terbuat dari baja. Kolom baja sering
digunakan dalam struktur bangunan industri dan komersial yang
membutuhkan kekuatan tinggi.
3) Kolom Komposit: Kolom yang terdiri dari kombinasi material seperti
beton dan baja. Kolom komposit digunakan dalam aplikasi khusus dan
dapat memberikan keuntungan struktural yang lebih baik.
4) Kolom Kayu: Kolom yang terbuat dari kayu. Kolom kayu digunakan
dalam konstruksi rumah tinggal dan bangunan dengan struktur ringan.
Selain jenis-jenis di atas, terdapat juga variasi lainnya seperti balok dan
kolom presisi, balok dan kolom prategang, serta balok dan kolom baja berlapis
beton (composite steel-concrete column). Pemilihan jenis balok dan kolom
yang tepat tergantung pada kebutuhan struktural, beban yang diterima, serta
faktor-faktor lingkungan dan estetika yang relevan dengan proyek konstruksi
tersebut.
B. perhitungan beban yang diterima oleh balok dan kolom dalam struktur
bangunan.
untuk memastikan bahwa komponen struktural tersebut mampu menahan
dan mendistribusikan beban dengan aman. Beban pada balok dan kolom dapat
berasal dari beban mati (dead load), beban hidup (live load), beban angin,
gempa, dan beban lainnya sesuai dengan kebutuhan desain. Berikut adalah
langkah-langkah umum dalam perhitungan beban pada balok dan kolom:
1) Identifikasi Beban Mati (Dead Load):
 Beban mati adalah beban tetap yang dihasilkan oleh berat sendiri dari
elemen struktural dan material lain yang ada di atasnya, seperti lantai,
atap, partisi, dan peralatan tetap.
 Mengidentifikasi dan menentukan beban mati yang diterima oleh balok
dan kolom berdasarkan jenis dan karakteristik konstruksi yang
direncanakan.

3
2) Identifikasi Beban Hidup (Live Load)
 Beban hidup adalah beban yang dapat berubah-ubah dan dihasilkan
oleh aktivitas manusia, peralatan bergerak, atau beban sementara
seperti perabotan, penumpang, dan bahan bangunan.
 Menentukan dan memperkirakan beban hidup yang diizinkan
berdasarkan kode desain yang berlaku, seperti peraturan bangunan
setempat.
3) Beban Angin:
 Beban angin adalah beban lateral yang diterima oleh balok dan kolom
akibat tekanan dan gaya angin pada bangunan.
 Menghitung beban angin dengan memperhatikan faktor-faktor seperti
lokasi geografis, ketinggian bangunan, serta karakteristik struktur dan
fasad bangunan.
4) Beban Gempa:
 Beban gempa adalah beban yang dihasilkan oleh gerakan tanah akibat
gempa bumi.
 Menggunakan peraturan desain gempa yang berlaku di wilayah yang
relevan untuk menghitung beban gempa pada balok dan kolom.
5) Analisis Struktural:
 Menggunakan metode analisis struktural yang tepat, seperti metode
elemen hingga (finite element method) atau metode analisis struktural
lainnya, untuk menentukan respons struktural balok dan kolom
terhadap beban yang diberikan.
 Memperhitungkan momen lentur, geser, dan gaya aksial yang terjadi
pada balok dan kolom.
6) Verifikasi Kapasitas:
 Membandingkan beban yang diterima oleh balok dan kolom dengan
kapasitas beban yang diizinkan oleh desain dan standar kekuatan
struktural.
 Memastikan bahwa balok dan kolom memiliki kekuatan dan keamanan
yang cukup untuk menahan beban yang diterima.

C. penggunaan software dan teknologi terkini dalam perancangan dan


perhitungan struktur balok kolom.
Dalam perancangan dan perhitungan struktur balok kolom, penggunaan
software dan teknologi terkini telah memberikan kemajuan yang signifikan.
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan software dan teknologi terkini
dalam perancangan dan perhitungan struktur balok kolom:
1. Perangkat Lunak Pemodelan 3D: Software pemodelan 3D, seperti
AutoCAD, Revit, atau Tekla Structures, digunakan untuk membuat model

4
struktur bangunan secara detail dalam bentuk tiga dimensi. Software ini
memungkinkan perancang struktur untuk secara akurat memodelkan balok
dan kolom beserta dimensi, bentuk, dan sambungan mereka.
2. Perangkat Lunak Analisis Struktural: Terdapat berbagai perangkat lunak
analisis struktural yang canggih, seperti SAP2000, ETABS, atau Robot
Structural Analysis, yang digunakan untuk menganalisis dan
memperkirakan respons struktural balok dan kolom terhadap beban yang
diberikan. Software ini memungkinkan perhitungan yang lebih kompleks,
termasuk analisis gaya lentur, gaya geser, dan gaya aksial pada balok dan
kolom.
3. Teknologi Building Information Modeling (BIM): BIM adalah pendekatan
kolaboratif dalam perancangan dan konstruksi bangunan yang
menggunakan model digital yang terintegrasi. BIM memungkinkan
berbagai pihak terlibat, termasuk arsitek, insinyur, dan kontraktor, untuk
bekerja dalam satu model yang sama, termasuk balok dan kolom. Dalam
konteks balok kolom, BIM memfasilitasi koordinasi yang lebih baik antara
berbagai elemen struktural dan arsitektur, serta mempercepat proses
perubahan dan revisi desain.
4. Analisis Dinamik dan Perilaku Struktural: Teknologi terkini
memungkinkan analisis dinamik yang lebih mendalam terhadap respons
struktural balok kolom terhadap gempa atau beban dinamik lainnya.
Metode seperti analisis dinamik spektral atau analisis elemen hingga dapat
diimplementasikan dengan menggunakan software khusus untuk
memodelkan interaksi antara balok, kolom, dan elemen struktural lainnya.
5. Komunikasi dan Kolaborasi Digital: Teknologi komunikasi digital, seperti
platform kolaborasi online dan sistem manajemen dokumen, memfasilitasi
kolaborasi yang lebih baik antara tim desain struktural, arsitek, dan
pemangku kepentingan lainnya. Ini memungkinkan pertukaran informasi
yang efisien, pemantauan proyek secara real-time, dan memudahkan
integrasi desain balok kolom dengan desain lainnya.
6. Teknologi Pemantauan Struktur (Structural Monitoring): Penggunaan
sensor dan teknologi pemantauan struktur membantu dalam memantau dan
memperoleh data tentang respons struktural balok dan kolom secara real-
time. Informasi ini dapat digunakan untuk memverifikasi desain,
mendeteksi kerusakan atau deformasi pada elemen struktural, dan
mengoptimalkan pemeliharaan serta perawatan bangunan.

D. cara memperhitungkan kekuatan material dalam desain balok dan kolom.


Dalam desain balok dan kolom, perhitungan kekuatan material melibatkan
pemahaman terhadap karakteristik material yang digunakan, seperti kekuatan
tarik, kekuatan tekan, dan kekuatan lentur. Berikut ini adalah langkah-langkah
umum untuk memperhitungkan kekuatan material dalam desain balok dan kolom:

5
1) Tentukan beban yang bekerja pada balok atau kolom. Beban ini dapat
terdiri dari beban hidup, beban mati, dan beban tambahan seperti beban
angin atau gempa. Pastikan Anda memiliki informasi yang akurat tentang
beban-beban ini.
2) Kenali sifat-sifat material yang digunakan, seperti kekuatan tarik (tensile
strength), kekuatan tekan (compressive strength), dan kekuatan lentur
(flexural strength). Informasi ini biasanya diperoleh dari produsen atau
standar material yang digunakan.
3) Hitung momen inersia (moment of inertia) dari penampang balok atau
kolom. Momem inersia menggambarkan resistansi terhadap gaya lentur
pada suatu penampang. Nilai momen inersia bergantung pada bentuk
penampang dan dimensi penampang tersebut.
4) Hitung momen yang bekerja pada balok atau kolom. Momen adalah gaya
yang menciptakan lenturan pada balok atau kolom. Nilai momen dapat
dihitung berdasarkan beban yang bekerja dan jaraknya dari sumbu
referensi.
5) Hitung tegangan yang terjadi pada balok atau kolom. Tegangan adalah
gaya per unit luas yang dialami oleh material. Tegangan tarik terjadi pada
bagian yang ditarik, sedangkan tegangan tekan terjadi pada bagian yang
ditekan. Tegangan lentur terjadi pada bagian yang mengalami lenturan.
6) Periksa tegangan yang dihasilkan dengan membandingkannya dengan
batas kekuatan material yang telah ditentukan. Batas kekuatan material
tersebut dapat ditemukan dalam standar desain yang berlaku atau
spesifikasi yang ditetapkan.
7) Jika tegangan yang dihasilkan melebihi batas kekuatan material, maka
desain perlu direvisi. Hal ini bisa dilakukan dengan memperbesar dimensi
penampang, menggunakan material dengan kekuatan yang lebih tinggi,
atau menggunakan metode desain yang lebih efisien.
Penting untuk dicatat bahwa ini hanya langkah umum dalam
memperhitungkan kekuatan material dalam desain balok dan kolom. Desain
struktural yang lebih kompleks atau menghadapi kondisi khusus mungkin
memerlukan perhitungan yang lebih rinci dan metode desain yang lebih
canggih. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan seorang
insinyur sipil atau profesional terkait dalam melakukan perhitungan dan
desain struktural yang tepat.
E. Untuk memastikan keamanan struktur balok dan kolom dalam menghadapi
beban yang bervariasi, Anda perlu melakukan analisis kekuatan struktural
dan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
1) Beban yang diterima: Identifikasi dan analisis semua beban yang mungkin
diterima oleh balok dan kolom, termasuk beban mati (berat sendiri

6
struktur), beban hidup (misalnya orang, peralatan, dan beban yang
bergerak), beban angin, dan beban gempa (jika diperlukan). Tentukan
besaran dan arah beban untuk setiap kasus yang relevan.
2) Analisis struktural: Gunakan metode analisis struktural seperti metode
elemen hingga atau metode analitis untuk menghitung respons struktural
terhadap beban yang diterima. Ini melibatkan pemodelan struktur,
penerapan kondisi batas, dan penyelesaian persamaan struktural untuk
mendapatkan distribusi tegangan dan deformasi di dalam balok dan kolom.
3) Sifat material: Identifikasi karakteristik material balok dan kolom yang
digunakan, seperti kuat tekan, kuat tarik, kekuatan lentur, dan modulus
elastisitas. Pastikan untuk menggunakan data yang akurat dan sesuai
dengan material yang digunakan dalam desain.
4) Batasan kekuatan material: Tentukan batasan kekuatan material yang aman
berdasarkan kode desain struktur yang berlaku di wilayah Anda. Kode
desain tersebut biasanya memberikan batasan untuk tegangan maksimum
yang diizinkan dalam material, faktor keamanan, dan kriteria kegagalan
yang harus dipenuhi.
5) Perencanaan penampang: Dengan mempertimbangkan batasan kekuatan
material, dimensi dan bentuk penampang balok dan kolom harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat menahan beban dengan
aman. Dalam perencanaan penampang, Anda perlu memastikan bahwa
momen inersia (moment of inertia) dan luas penampang efektif mencukupi
untuk menahan momen lentur dan gaya tekan yang dihasilkan oleh beban.
6) Verifikasi kekuatan: Setelah mendapatkan dimensi penampang yang
direncanakan, lakukan verifikasi kekuatan dengan menghitung momen
lentur maksimum, gaya geser maksimum, dan tegangan maksimum yang
terjadi pada balok dan kolom. Pastikan bahwa tegangan yang dihasilkan
tidak melebihi batasan kekuatan material yang telah ditentukan.
7) Analisis kegagalan: Selain analisis kekuatan, lakukan analisis kegagalan
tambahan seperti analisis deformasi atau analisis instabilitas untuk
memastikan bahwa struktur balok dan kolom dapat menghadapi beban
yang bervariasi tanpa kegagalan struktural yang tidak diinginkan.
8) Evaluasi ulang: Selama proses desain, lakukan evaluasi ulang secara
berkala untuk memastikan bahwa struktur balok dan kolom tetap aman dan
memenuhi persyaratan kekuatan yang diperlukan.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Balok adalah salah satu elemen struktural yang penting dalam konstruksi
bangunan. Fungsinya adalah menahan beban dan mentransfernya ke
kolom atau dinding penahan lainnya.
2. Dalam desain balok, penting untuk memperhitungkan faktor-faktor seperti
beban yang diterima, sifat-sifat material, dan batasan kekuatan yang
ditetapkan oleh kode desain.
3. Analisis struktural digunakan untuk menentukan respons balok terhadap
beban yang diterima. Hal ini melibatkan pemodelan struktur, penerapan
kondisi batas, dan perhitungan tegangan dan deformasi di dalam balok.
4. Dalam perencanaan penampang balok, momen inersia dan luas penampang
efektif harus dipertimbangkan untuk memastikan kekuatan balok dalam
menahan momen lentur dan gaya tekan.
5. Verifikasi kekuatan dilakukan dengan menghitung momen lentur
maksimum, gaya geser maksimum, dan tegangan maksimum yang terjadi
pada balok. Perhitungan ini harus memastikan bahwa tegangan yang
dihasilkan tidak melebihi batasan kekuatan material yang telah ditentukan.
6. Selama proses desain, analisis kegagalan tambahan dapat dilakukan untuk
memastikan bahwa balok dapat menghadapi beban yang bervariasi tanpa
kegagalan struktural yang tidak diinginkan.
7. Keselamatan dan keandalan adalah aspek kritis dalam desain balok. Oleh
karena itu, perencanaan harus mematuhi kode desain struktur yang berlaku
dan memastikan bahwa balok memenuhi persyaratan kekuatan yang
diperlukan.
8. Evaluasi ulang secara berkala perlu dilakukan untuk memastikan bahwa
desain balok tetap aman dan memenuhi persyaratan kekuatan yang
diperlukan seiring dengan perkembangan proyek.

8
DAFTAR PUSTAKA

Budiono, S., & Murtiadi, S. (2015). Analisis Struktur Balok dan Pelat Beton
Bertulang Menggunakan Metode Elemen Hingga. Jurnal Teknik Sipil, 5(2),
215-226.
Tjandra, S. A., & Wirahadikusumah, R. D. (2012). Perencanaan Struktur Beton
Bertulang untuk Bangunan Gedung. Graha Ilmu.
Purba, H. B., & Ahmad, R. (2016). Perencanaan Struktur Beton Bertulang untuk
Bangunan Gedung dan Jembatan. Andi.
Kani, G. N. (2017). Design of Reinforced Concrete Structures. McGraw-Hill
Education.
Salmon, C. G., & Pincheira, J. A. (2011). Structural Concrete: Theory and Design
(6th Edition). Prentice Hall.
Nilson, A. H., Darwin, D., & Dolan, C. W. (2010). Design of Concrete Structures
(14th Edition). McGraw-Hill Education.
IS 456: 2000. Plain and Reinforced Concrete - Code of Practice (Fourth
Revision). Bureau of Indian Standards
ACI 318-19. Building Code Requirements for Structural Concrete. American
Concrete Institute.

You might also like