You are on page 1of 21

TAHAPAN PEMILU

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Perbandingan Desain Sistem Pemilu

Dosen Pengampu: Fadhiilatun Nisaa, M.I.P

Disusun Oleh:

1. Aswela Indra (2101135287)


2. Dina Novita (2101110865)
3. Laren Amir Al-Farid (2101112230)
4. Mardiansyah (2101111660)
5. Syalaisa Amani Fathi’ ah (2101135489)
6. Yosafat D.M Naibaho (2101112213)

ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS RIAU

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah terhadap tema
yaitu Tahapan Pemilu ini dengan tepat waktu.

Adapun tujuan kami dari membuat tugas makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari Ibuk Fadhiilatun Nisaa, M.I.P selaku dosen Perbandingan
Desain Sistem Pemilu . Selain itu tugas makalah yang kami buat ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Fadhiilatun Nisaa, M.I.P


selaku dosen Perbandingan Desain Sistem Pemilu yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karna itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan tugas yang kami buat ini.

Rabu, 1 Mei 2023

( Penulis )
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu pilar pokok dalam setiap sistem demokrasi adalah adanya
mekanisme penyaluran pendapat rakyat secara berkala melalui pemilihan umum
yang diadakan secara berkala1. Pemilihan umum juga merupakan salah satu sarana
penyaluran hak asasi warga negara yang sangat prinsipal. Adapun tujuan
diselenggarakannya Pemilu adalah untuk mewujudkan tata kehidupan negara
sebagaimana dimaksud oleh Pancasila dan UUD 1945, serta cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan pembangunan hukum. Pemilihan umum
bertujuan untuk memilih wakil rakyat untuk duduk di dalam lembaga
permusyawaratan dan lembaga perwakilan rakyat, membentuk pemerintahan,
melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan, dan mempertahankan keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemilihan umum yang demokratis
merupakan sarana untuk menegakkan kedaulatan rakyat dan untuk mencapai
tujuan negara sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 19452.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dari Latar Belakang diatas, maka dapat disimpulkan


Rumusan Masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian tahapan pemilu?


2. Mengapa tahapan pemilu penting?
3. Apa saja peraturan pemerintah terkait tahapan pemilu?
4. Bagaimana maping jadwal dan tahapan pemilu 2024?
5. Bagaimana penjelasan tahapan pemilu dan siapa saja stakeholder yang
bertanggung jawab?
6. Apa saja persoalan yang di hadapi dalam tahapan pemilu?

1
Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia, Pasca Reformasi, Jakarta: PT
Bhuana Ilmu Popular, 2007, h. 752
2
Achmad Edi Subiyanto, (Pemilihan Umum Serentak yang Berintegritas sebagai Pembaruan
Demokrasi Indonesia). Vol.17, Jurnal Konstitusi:2020, H.357-358.
7. Apa contoh kasus dan analisis dari tahapan pemilu?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan pemaparan dari Rumusan Masalah diatas, maka dapat


disimpulkan Tujuan makalah ini sebagai berikut :

1. Mengetahui pengertian dari tahapan pemilu.


2. Mengetahui pentingnya tahapan pemilu.
3. Mengetahui Apa saja peraturan pemerintah terkait tahapan pemilu.
4. Mengetahui maping jadwal dan tahapan pemilu 2024.
5. Mengetahui penjelasan tahapan pemilu dan siapa saja stakeholder yang
bertanggung jawab.
6. Mengetahui persoalan apa saja yang dihadapi dalam tahapan pemilu.
7. Mengetahui contoh kasus dan analisis dari tahapan pemilu.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tahapan Pemilu

Pemilihan umum merupakan sebuah kegiatan yang dimana merupakan


sebuah penentu keadaan suatu negara, pemilihan umum sendiri juga merupakan
proses pergantainnya pemimpin yang dimana sebelumnya telah menjabat,
menurut Morissan, pemilihan umum ialah sebuah cara atau media untuk
mengetahui keinginan rakyat menganai tujuan kebijakan negara untuk
kedepannya3.

Tahapan pemilu merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang dimana


merupakan termasuk persayaratan sah nya penyelenggaraan pemilu, menurut
undang-undang nomor 12 tahun 2003, pasal 1 ayat (14), disebutkan bahwa
tahapan penyelenggaraan pemilihan umum terdiri dari pendaftaran pemilih,
pendaftaran peserta Pemilu, penetapan peserta Pemilu, penetapan jumlah kursi,
pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota,
kampanye, pemungutan dan penghitungan suara, penetapan hasil Pemilu, sampai
dengan pengucapan sumpah/janji anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota

2.2 Alasan Pentingnya Tahapan Pemilu

Indonesia merupakan salah satu negara demokrasi yang menggunakan


sistem pemilihan umum sebagai prosedur dalam sirkulasi kekuasaan. Diantara
banyak negara demokrasi, tahapan pemilu di Indonesia termasuk tahapan yang
cukup rumit. Sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Pemilu Nomor 7
Tahun 2017 pasal 167 ayat 4 terdapat sebelas Tahapan Penyelenggaraan Pemilu.
Proses tahapan penyelenggaraan pemilu tersebut dimulai paling lambat dua puluh
bulan sebelum hari pemungutan suara dilaksanakan. Ini artinya bahwa KPU sudah
harus memulai proses tahapan penyelenggaraan pemilu minimal dua puluh bulan

3
Saputro, D. W. (2018). Tugas, Wewenang Dan Fungsi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Dalam
Pengawasan Pemilu Di Jawa Barat Berdasarkan Dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 2017
Tentang Pemilu (Doctoral dissertation, Fakultas Hukum Unpas).
sebelum hari H. Suatu rentang waktu yang tidak singkat dalam mempersiapkan
pemilu, hal ini menandakan sangat perlu adanya tahapan demi tahapan untuk
menghasilkan pemilu yang berkualitas4.

Dalam Undang- Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 tersebut telah diatur
juga mengenai pengaturan kerangka waktu tahapan pemilu.Salah satu penentuan
tahapan yang krusial adalah penentuan hari-H pemungutan suara pada pemilihan
umum. Hal ini sangat penting karena akan mempengaruhi seluruh tahapan yang
ada dalam pemilu. Baik program,penganggaran, jadwal dan lain-lain. Kalkulasi
tahapan pemilu dan Pilkada tahun 2024 perlu kecermatan,termasuk kalkulasi
durasi waktu penanganan temuan dan laporan pelanggaraan pemilu, sengketa
proses pemilu, dan perselisihan hasil pemilu yang sudah diatur dalam UU Nomor
7 Tahun 20175.

Adanya tahapan pemilu yang teratur dengan jangka waktu yang telah
ditentukan berpengaruh juga terhadap proses pengawasan terjadinya pelanggaran
pemilu di setiap tahapan pemilu. pada masing-masing tahapan, setiap tindak
pidana terhadap hak mendasar masyarakat, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat saja memengaruhi hasil Pemilu. Karena seluruh tahapan Pemilu
sangat penting dalam proses Pemilu, ketentuan-ketentuan terkait tindak pidana
Pemilu tidak hanya berfokus pada tahap tertentu (misalnya, tahap kampanye),
tetapi juga kecurangan yang terjadi dalam pendaftaran pemilih yang banyak
didukung oleh partai-partai politik atau kandidat tertentu yang justru belum
terdaftar. Situasi ini, baik secara langsung maupun,tidak memengaruhi hasil
Pemilu.6

Dengan adanya tahapan pemilu yang jelas, maka proses pengawasan,


pencegahan, maupun penindakan yang dilakukan oleh Bawaslu ( Badan Pengawas
Pemilihan Umum) dapat dilakukan dengan maksimal. Artinya KPU (Komisi
Pemilihan Umum) sebagai penyelenggara diharapkan mampu menerapkan

4
Noerhayati, (Akhirnya PKPU Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024 terbit: juni 2022),
https://noerhayati.web.id/sebelas-tahapan-penyelenggaraan-pemilu-yang-harus-kita-ketahui/.
5
D.DJ. Kliwantoro, kerangka waktu tahapan dengan tiga skenario pemilu2024, th.2022
6
Oky Pitoyo Laksono, (kajian terhadap periodisasi anggaran legislatif sebagai upaya
meminimalisir kecurangan pemilu), Vol. 1, Jurnal Penelitian Ilmu Hukum, th. 2021
kedisiplinan dalam melaksanakan setiap tahapan pemilu yang telah disusun dan
disepakati bersama. Jika memang KPU lalai dalam melaksanakan setiap tahapan
pemilu maka Bawaslu dapat melakukan penindakan sesuai dengan wewenang
yang diberikan kepadanya.

Menurut Ali Masykur Musa ciri utama demokrasi adalah keteraturan dan stabilitas
(continuity and stability), dan karenanya pemilu tidak boleh surut ke belakang
apalagi terjadi penundaan. Pelaksanaan pemilu yang teratur harus tetap menjaga
stabilitas dari sisi keteraturan politik (political order) dan perubahan
kepemimpinan nasional secara damai. Pentahapan pemilu tahun 2024 harus tetap
berjalan meskipun muncul polemik akibat Putusan PN Jakarta Pusat yang
meminta agar proses pentahapan pemilu dihentikan. pemilu tetap dilakukan secara
regular sesuai jadwal, Rabu, 14 Februari 20247 .

Agar pemilu 2024 tidak ditunda maka harus ada suatu tahapan pemilu
yang telah dituangkan dalam sebuah aturan. Hal ini dimaksudkan supaya ada
ketegasan dan kejelasan yang dapat membantah wacana-wacana yang
membahayakan demokrasi di Indonesia. Oleh karana itu, sekali lagi dapat
ditekankan bahwa sangat penting adanya tahapan dalam pemilihan umum.

2.3 Peraturan Pemerintah terkait tahapan pemilihan Umum (Pemilu).

Peraturan KPU 3 tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024.

Tahapan dan Jadwal Pemilihan Umum tahun 2024 diatur dengan Peraturan
KPU 3 tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024. Peraturan ini
diterbitkan sebagai acuan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 167 ayat (8)
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, perlu
menetapkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang Tahapan dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024.

7
Ali Masykur Musa, (pelaksanaan pemilu teratur: wujud negara demokrasi)
https://news.detik.com/kolom/d-6599457/pelaksanaan-pemilu-teratur-wujud-negara-
demokrasi. Th.2023
Secara khusus termuat didalam Pasal 3 yaitu sebagai berikut:

a) Tahapan penyelenggaraan Pemilu meliputi:perencanaan program dan


anggaran serta penyusunan peraturan pelaksanaan penyelenggaraan
Pemilu;
b) Pemutakhiran data Pemilih dan penyusunan daftar Pemilih;
c) Pendaftaran dan verifikasi Peserta Pemilu;
d) Penetapan Peserta Pemilu;
e) Penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan;
f) Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR, DPD, DPRD
provinsi, dan DPRD kabupaten/kota;
g) Masa Kampanye Pemilu;
h) Masa Tenang;
i) Pemungutan dan penghitungan suara;
j) Penetapan hasil Pemilu; dan
k) Pengucapan sumpah/janji Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR,
DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.8

8
Hasyim Asy’ari, (Peraturan Komisi Pemilihan Umum No.3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan
jadwal pemilihan umum tahun 2024), https://www.jogloabang.com/politik/peraturan-kpu-3-
2022-tahapan-jadwal-pemilu-2024 , Berita Negara Republik Indonesia, Th. 2022
2.4 Maping Jadwal dan Tahapan Pemilu 2024

sumber9: PKPU NO.3 Tahun 2022

2.5 Penjelasan Setiap Tahapan Dalam Pemilu Beserta Stakeholder Yang


Bertanggung Jawab

Tahapan Pemilihan Umum

Tahapan pemilu di Indonesia konon merupakan tahapan pemilu yang


termasuk rumit di dunia. Ini terjadi dalam pemilu tahun 2019 lalu, yang dalam
sejarah kepemiluan di Indonesia merupakan pemilu yang pertama kali
dilaksanakan secara serentak. Di Indonesia, sudah melaksanakan pemilu sebanyak
12 kali, satu kali di Orde Lama, enam kali di era Orde Baru, dan lima kali di era
Reformasi.

Dalam Undang-Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 pasal 167 ayat 4


terdapat sebelas Tahapan Penyelenggaraan Pemilu. Berikut ini tahapan
penyelenggaran pemilu meliputi :
9
Bawaslu Cilacap, (Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024). Th.2022
1. Perencanaan program dan anggaran serta penyusunan peraturan
pelaksanaan Penyelenggaraan Pemilu.

Tahapan Perencanaan program dan anggaran termasuk kedalam tahapan


persiapan karena tahapan ini berada dipaling awal dari proses tahapan pemilu.
Pentingnya merencanakan dan menyusun anggaran untuk Pemilu untuk dapat
mengakomodasi semua yang dibutuhkan dalam proses tahapan. Dalam Pemilu
anggaran merupakan bagian yang sangat penting dan sangat berpengaruh
terhadap legitimasi Pemilu. Perwujudan dari Pemilu yang berdemokratis
adalah bila proses tahapan Pemilu dapat berjalan dengan baik dan lancar.

2. Pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih.

Pemutakhiran data pemilih merupakan serangkaian kegiatan untuk


memperbaharui data pemilih berdasarkan data pemilih tetap dari Pemilu atau
Pemilihan terakhir yang dimutakhirkan oleh KPU Kabupaten/Kota dibantu
oleh PPK, PPS, dan PPDP dengan mempertimbangkan Daftar Penduduk
Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) dan dilakukan Pencocokan dan Penelitian
(Coklit).

3. Pendaftaran dan verifikasi Peserta Pemilu.

Menurut UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 yang dimaksud dengan peserta


pemilu adalah partai politik untuk pemilu anggota DPR, anggota DPRD
provinsi, anggota DPRD kabupaten/kota, perseorangan untuk pemilu anggota
DPD, dan pasangan calon yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan
partai politik untuk pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Partai politik dapat menjadi peserta pemilu dengan cara mengajukan


pendaftaran ke KPU untuk menjadi calon peserta Pemilu. Untuk jadwal waktu
pendaftaran partai politik peserta pemilu ditetapkan oleh KPU paling lambat
delapan belas bulan sebelum hari pemungutan suara. Setelah itu KPU
melaksanakan verifikasi dan penelitian administrasi dan penetapan keabsahan
persyaratan partai politik untuk bisa atau tidaknya menjadi calon peserta
pemilu.
4. Penetapan Peserta Pemilu

Partai Politik calon peserta pemilu yang lolos verifikasi ditetapkan sebagai
peserta pemilu oleh KPU.

5. Penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan (Dapil).

Prinsip dalam penyusunan Dapil Anggota anggota DPR, anggota DPRD


provinsi, anggota DPRD kabupaten/kota harus memperhatikan beberapa
prinsip yaitu kesetaraan nilai suara, ketaatan pada sistem pemilu yang
proporsional, Proporsionalitas, integritas wilayah, berada dalam cakupan
wilayah yang sama, kohesivitas, dan kesinambungan.

Untuk Jumlah kursi anggota DPR sebanyak 575 kursi, untuk jumlah kursi
anggota DPRD Provinsi paling sedikit 35 dan paling banyak 120 kursi.
Sedangkan untuk ntuk jumlah kursi anggota DPRD Kabupaten/Kota paling
sedikit 20 dan paling banyak adalah 55 kursi.

6. Pencalonan Presiden dan wakil Presiden serta Anggota DPR, DPD, DPRD
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

Calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan dalam satu pasangan oleh
partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi
predential treshold yaitu paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi di DPR
atau 25 persen dari jumlah suara sah secara nasional pada pemilu anggota
DPR sebelumnya. Untuk pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi,
dan DPRD Kabupaten/Kota partai politik peserta pemilu melakukan seleksi
bakal calon legislatifnya. Pencalonan anggota legislatif dalam setiap partai
politik peserta pemilu harus memuat keterwakilan perempuan paling sedikit
30 persen.

KPU melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan kebenaran dokumen


persyaratan administrasi untuk bakal calon pasangan Presiden dan wakil
Presiden juga untuk bakal calon anggota DPR dan verifikasi terhadap
terpenuhinya keterwakilan perempuan paling sedikit 30 persen. Begitu juga
dengan KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota melakukan verifikasi
terhadap kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan administrasi untuk
bakal calon anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Kota dan
verifikasi terhadap terpenuhinya keterwakilan perempuan paling sedikit 30
persen.

7. Masa Kampanye Pemilu

Kampanye menurut KBBI adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh


organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan dalam
parlemen dan sebagainya untuk mendapat dukungan massa pemilih dalam
suatu pemungutan suara. Kampanye pemilu merupakan bagian dari
pendidikan politik untuk masyarakat. Dalam UU Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilu Kampanye Pemilu dilaksanakan secara serentak antara
kampanye pemilihan presiden dengan kampanye pemilu legislatif. Kampanye
Pemilu dapat dilakukan melalui pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka,
penyebaran bahan kampanye, pemasangan alat peraga, media sosial, iklan di
media massa, elektronik, dan internet, rapat umum, dan debat terbuka untuk
pasangan calon Presiden dan wakil Presiden.

8. Masa Tenang.

Masa tenang berlangsung selama 3 hari sebelum hari pemungutan suara


berlangsung. Di masa tenang ini para pasangan calon Presiden dan wakil
Presiden serta calon anggota Legislatif tidak diperkenankan untuk
berkampanye. Masa tenang ini bertujuan untuk membuat suasana tenang
menjelang pemungutan suara, memberikan kesempatan pemilih untuk
mempertimbangkan para calon berdasarkan pengetahuan masing-masing
terhadap mereka selama masa kampanye. Di masa tenang ini juga digunakan
untuk membersihkan semua alat peraga yang ada di ruang publik.

9. Pemungutan dan Penghitungan suara.

Pemungutan suara Pemilu dilaksanakan secara serentak, untuk Hari dan


tanggal serta waktu pemungutan suara Pemilu ditetapkan dengan keputusan
KPU. Pemilih yang berhak untuk mengikuti pemungutan suara adalah pemilih
yang sudah terdaftar pada DPT (daftar Pemilih Tetap) di TPS yang
bersangkutan. Selain itu juga pemilih yang memiliki E KTP yang terdaftar
sebagai pemilih tambahan, atau pemilih yang memiliki E KTP namun belum
terdaftar sebagai DPT atau DPTb dan berdomisili sesuai E KTPnya. Penduduk
yang telah memiliki hak pilih juga berhak untuk mengikuti pemungutan suara
di TPS. Untuk Penghitungan suara dilaksanakan secara bejenjang, dimulai
dari TPS penghitungan suara dilakukan oleh KPPS disaksikan oleh saksi
peserta pemilu dan pengawas TPS. PPS (Panitia Pemungutan Suara) tingkat
Desa atau Kelurahan wajib mengumumkan salinan sertifikat hasil perhitungan
suara diseluruh TPS diwilayah kerjanya dengan cara menempelkan salinan
tersebut ditempat umum.

Tahap selanjutnya adalah Rekapitulasi penghitungan suara di tinggkat


PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) dengan dihadiri oleh saksi peserta pemilu
dan Panwascam. Setelah itu rekapitulasi penghitungan dilaksanakan oleh KPU
Kabupaten/Kota terus berjenjang hingga KPU RI. Disetiap rekapitulasi
penghitungan suara selalu dihadiri oleh para saksi dari peserta pemilu dan
Bawaslu.

10. Penetapan Hasil Pemilu.

Hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden terdiri dari perolehan suara
pasangan calon, pasangan yang terpilih adalah yang memperoleh suara lebih
dari 50% dari jumlah suara Pemilu Presiden dan wakil Presiden dengan
sedikitnya 20% suara disetiap Provinsi yang tersebar dilebih dari separuh
jumlah Provinsi di Indonesia.

Untuk hasil Pemilu anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota terdiri dari perolehan suara partai politik dan calon anggota
DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota serta perolehan suara calon
anggota DPD. Partai Politik peserta Pemilu harus memenuhi ambang batas
Parlementary Treshold sebesar 4 % dari jumlah suara sah secara nasional
untuk dapat diikutkan dalam penentuan kursi anggota DPR.
11. Pengucapan sumpah atau janji Presiden dan wakil Presiden serta nggota
DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

Tahapan Pemilu yang paling akhir adalah pengucapan sumpah atau janji
Presiden dan wakil Presiden serta anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota yang terpilih dan sudah ditetapkan. Pengucapan
sumpah/janji anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Untuk pasangan Presiden dan wakil Presiden terpilih dilantik oleh Majelis
Permusyawaratan rakyat (MPR).10

Stakeholder yang bertanggung jawab dalam Pemilihan Umum

Suksesnya pemilihan umum diperlukan pengaturan pemilihan umum


sebagai perwujudan system ketatanegaraan yang demokratis dan berintegritas
demi menjamin konsistensi dan kepastian hukum serta pemilihan umum yang
efektif dan efisien, Pemilihan Umum wajib menjamin tersalurnya suara rakyat
secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Untuk mewujudkan cita –
cita demokrasi melalui pemilihan umum sebagai sarana kedaulatan rakyat sangat
ditentukan oleh adanya peran akif stakeholder pemilu dalam suatu negara
demokrasi. Berikut adalah stakeholder yang bertanggung jawab dalam proses
jalannya pemilihan umum (Pemilu):

1. Pemerintah

Pemerintah harus beritindak arif dan bijaksana tidak boleh memihak salah satu
peserta pemilu, pemerintah adalah decision maker dalam mewujudkan masyarakat
yang adil dan makmur, pemerintah tidak boleh menunjukan gejala-gejala
primordialisme sebagaimana yang nampak banyak mencuat dalam pemerintahan
decade sebelumnya dalam banyak hal mementingkan sebagian golongan, partai,
suku, agama, ras. Pemerintah adalah milik semua masyarakat Indonesia bukan
milik salah satu partai.

2. Peserta Pemilu
10
Siti Nurhayati, (Sebelas Tahapan Penyelenggaraan Pemilu Yang Harus Kita Ketahui: Juli 2021),
https://noerhayati.web.id/sebelas-tahapan-penyelenggaraan-pemilu-yang-harus-kita-ketahui/
Dalam menyukseskan Pemilihan Umum, Parpol memiliki peran penting yaitu
harus menjalankan fungsinya dengan baik demi terwujudnya Tujuannya karena
tidak sedikit parpol hanya eksis menjalankan fungsinya ketika sudah dalam proses
tahapan pelaksanaan pemilu sedang berjalan ketika usai pemilu fungsi parpol
surut padahal parpol memegang peranan penting dalam menyukseskan Pemilu
sebagai sarana kedaulatan rakyat.

3. Penyelenggara Pemilu

Penyelenggaraan pemilu adalah pelaksanaan tahapan Pemilu yang


dilaksanakan oleh Penyelenggara Pemilu. Penyelenggaraan Pemilu terdiri atas
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU), dan
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Dalam menyukseskan
Penyelenggaraan Pemilu baik KPU, BAWASLU dan DKPP harus
menjalankantugasnya dengan menjunjung tinggi asas- asas penyelenggaraan
pemilu yaitu: a. Mandiri; b.Jujur; c. Adil; d. Kepastian Hukum; e. Tertib; f.
Terbuka; g. Proporsional; h. Profesional; i. Akuntabel; j. Efektifl; k. Efisien. 11

2.6 Persoalan yang Dihadapi dalam Tahapan Pemilu

Beberapa isu dan persoalan yang dihadapi dalam tahapan pemilu antara lain :

1. Standar dan mekanisme penyelesaian sengketa Pemilu, dimana diharapkan


waktu penyelesaian dapat lebih cepat.
2. Persoalan penentuan masa kampanye baik pileg, pilpres dan pilkada.
3. KPU meminta secara khusus ada Peraturan Presiden (Perpres) yang
mengatur logistik Pemilu agar meringankan energi dan memangkas waktu
penyelenggaraan logistik Pemilu, sebab kadang-kadang masalah ini juga
rumit
4. Persoalan menyangkut digitalisasi tahapan, terutama di bagian
rekapitulasi.
5. Persoalan terkait data kependudukan, harapan nya pemerintah sudah
mampu membangun sistem data kependudukan yang baik agar

11
Wiesje Fenny Wilar (STAKEHOLDER PEMILU DALAM MENYUKSESKAN PELAKSANAAN PEMILU
SERENTAK 17 APRIL TAHUN 2019), Vol.12, Jurnal Holistik, Th. 2019, H. 2-7
memudahkan penyelenggara pemilu yang saat ini dibebani kerja
pemutakhiran data pemilih.12

2.7 Contoh dan Analisa Kasus


Contoh Kasus
Bawaslu Kota Pekanbaru dan polisi melakukan operasi tangkap tangan
alias OTT terhadap empat orang terduga pelaku politik uang, Selasa (16/4/2019)
siang sekitar pukul 13.30 WIB.Dari tangan pelaku, tim sentra Gakkumdu Kota
Pekanbaru menyita uang Rp 506.400.000.Hal ini disampaikan Ketua Bawaslu
Pekanbaru Indra Khalid Nasution dalam konferensi pers di Kantor Bawaslu
Pekanbaru, Senin."Tim sentra Gakkumdu, dalam hal ini Bawaslu dan Polresta
Pekanbaru telah mengamankan empat terduga pelaku serangan fajar (politik
uang)," kata Indra kepada wartawan.Keempat pelaku berinisial SA, NEI, DAN,
dan RA ditangkap di lobi Hotel Prime Park di Jalan Jenderal Sudirman,
Pekanbaru.

Penangkapan tersebut berawal dari laporan masyarakat tentang empat pelaku


yang diduga akan melakukan serangan fajar pada masa tenang kampanye Pemilu
2019."Dari terduga pelaku, kami menemukan uang dengan total Rp 506.400.000,"
ujar Indra.Dia mengatakan, keempat pelaku berinisial SA, NEI, DAN, dan RA
yang ditangkap di lobi Hotel Prime Park di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.
Indra menjelaskan, penangkapan tersebut berdasarkan laporan dari masyarakat.
Dimana empat pelaku diduga akan melakukan serangan fajar pada masa tenang
kampanye Pemilu 2019 ini. "Dari terduga pelaku, kami menemukan uang dengan
total Rp 506.400.000," sebut Indra. Uang tersebut terbagi di dalam tas dan
amplop. "Dalam tas ransel Rp 380.800.000, dalam 12 amplop isinya Rp
115.100.000 dan di luar tas ransel dan amplop juga ada uang Rp 10.500.000,"
sambung Indra.13

Analisa Kasus

12
Redaksi 01, Isu dan Permasalahan pelaksanaan pemilu serentak 2024, Th.2021
13
Idon Tanjung, https://regional.kompas.com/read/2019/04/16/17324241/empat-terduga-
pelaku-politik-uang-di-pekanbaru-kena-ott-ratusan-juta-rupiah, Th. 2019.
Pemilu merupakan salah satu hal dalam menerapkan kehidupan
berdemokrasi , dalam menerapkan pemilu yang demokratis ,ada asas luber
jurdil ,asas tersebut lah yang bisa dijadikan acuan dalam menerapkan pemilu yang
demokratis

dari kasus diatas kita menemukan kecurangan yaitu politik uang ,yang dimana
politik uang merupakan salah satu pelanggaran dalam pemilu selain kertas suara
yang dicurangi , kampanye hitam ,saling menjelekkan sesama calon dan lain
sebagainya.Penegakan hukum mengenai Politik uang sendiri telah diatur dalam
dalam Pasal 523 ayat (1) sampai dengan ayat (3) UU No. 7 Tahun 2017 tentang
Pemilu, yang dibagi dalam 3 kategori yakni pada saat kampanye, masa tenang dan
saat pemungutan suara. Kasus diatas sudah jelas melanggar UU tersebut karna
masih dalam masa kampanye pemilu .Politik uang merupakan hal hal yang sering
dijumpai dari pemilu ke pemilu oleh karena itu penyelenggara pemilu harus lebih
memperbanyak edukasi kepada pemilih supaya terhindar dari politik uang
tersebut.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tahapan pemilu merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang dimana


merupakan termasuk persayaratan sah nya penyelenggaraan pemilu, menurut
undang-undang nomor 12 tahun 2003, pasal 1 ayat (14). Tahapan dan Jadwal
Pemilihan Umum tahun 2024 diatur dengan Peraturan KPU 3 tahun 2022 tentang
Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024. Peraturan ini diterbitkan sebagai acuan untuk
melaksanakan ketentuan Pasal 167 ayat (8) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum, perlu menetapkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Edi Subiyanto, (Pemilihan Umum Serentak yang Berintegritas sebagai


Pembaruan Demokrasi Indonesia). Vol.17, Jurnal Konstitusi:2020, H.357-
358.
Ali Masykur Musa, (pelaksanaan pemilu teratur: wujud negara demokrasi)
https://news.detik.com/kolom/d-6599457/pelaksanaan-pemilu-teratur-
wujud-negara-demokrasi. Th.2023
Bawaslu Cilacap, (Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024). Th.2022
D.DJ. Kliwantoro, kerangka waktu tahapan dengan tiga skenario pemilu2024,
th.2022
Hasyim Asy’ari, (Peraturan Komisi Pemilihan Umum No.3 Tahun 2022 tentang
Tahapan dan jadwal pemilihan umum tahun 2024),
https://www.jogloabang.com/politik/peraturan-kpu-3-2022-tahapan-
jadwal-pemilu-2024 , Berita Negara Republik Indonesia, Th. 2022
Idon Tanjung, https://regional.kompas.com/read/2019/04/16/17324241/empat-
terduga-pelaku-politik-uang-di-pekanbaru-kena-ott-ratusan-juta-rupiah,
Th. 2019.
Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia, Pasca
Reformasi, Jakarta: PT Bhuana Ilmu Popular, 2007, h. 752
Noerhayati, (Akhirnya PKPU Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024 terbit: juni
2022), https://noerhayati.web.id/sebelas-tahapan-penyelenggaraan-
pemilu-yang-harus-kita-ketahui/.
Oky Pitoyo Laksono, (kajian terhadap periodisasi anggaran legislatif sebagai
upaya meminimalisir kecurangan pemilu), Vol. 1, Jurnal Penelitian Ilmu
Hukum, th. 2021
Redaksi 01, Isu dan Permasalahan pelaksanaan pemilu serentak 2024, Th.2021
Saputro, D. W. (2018). Tugas, Wewenang Dan Fungsi Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu) Dalam Pengawasan Pemilu Di Jawa Barat Berdasarkan
Dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu (Doctoral
dissertation, Fakultas Hukum Unpas).
Siti Nurhayati, (Sebelas Tahapan Penyelenggaraan Pemilu Yang Harus Kita
Ketahui: Juli 2021), https://noerhayati.web.id/sebelas-tahapan-
penyelenggaraan-pemilu-yang-harus-kita-ketahui/
Wiesje Fenny Wilar (STAKEHOLDER PEMILU DALAM MENYUKSESKAN
PELAKSANAAN PEMILU SERENTAK 17 APRIL TAHUN 2019), Vol.12,
Jurnal Holistik, Th. 2019, H. 2-7

You might also like