Professional Documents
Culture Documents
TEORI OREM Self Care Kelompok 4
TEORI OREM Self Care Kelompok 4
Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kami ucapakan kepada Allah SWT, karena
berkat rahmat, hidayah serta petunjuknyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul Model Konseptual Keperawatan Mandiri Self Care D.E. Orem, dengan baik. Tak
lupa shalawat berserta salam kami suguhkan kepangkuan Nabi besar Muhammad Shalawlah
Hualai Wasalam, dimana beliau telah membawa umat manusia dari jaman kegelapan menuju
jaman yang terang benderang. Tidak lupa penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini dari tahap penyusunan hingga
selesai. Penulis juga menyadari bahwa setiap menusia memiliki kekurangan, maka dari itu
dengan lapang dada penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan penulis dan para pembaca sekalian. Wassalamualaikum Wr.Wb.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
D. Manfaat 2
BAB II
BAB III
A. Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang professional,
dilakukan oleh tenaga keperawatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan pasien,
keluarga maupun masyarakat. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat dituntut
untuk bisa mengembangkan segala kratifitasnya dalam bentuk pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan, dan tindakan keperawatan. Teori orem adalah teori yang berpusat pada
kemandirian pasien, keluarga dan masyarakat, teori ini memiliki tujuan untuk meningkatkan
taraf hidup, kesehatan dan kesejahteraan dengan cara memandirikan pasien, keluarga dan
masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sehari hari. Dalam hal ini, perawat memiliki peran
untuk memberikan bantuan dan dukungan dengan cara mengajarkan, mengarahkan dan
mensuport pasien, keluarga maupuan masyarakat, agar mereka dapat memenuhi kebutuhan
self care, tanpa bantuan dari orang ketiga dalam hal ini perawat ataupun tenaga kesehatan
lainnya.
C. Tujuan Dengan rumusan masalah yang telah ada sebelumnya, tujuan dari makalah ini
adalah ;
A. Mengetahui definisi dari teori Orem
B. Mengetahui model konseptual dari teori orem.
C. Mengetahui tujuan dari teori Orem.
D. Mengetahui komunitas yang sesuai untuk pengaplikasian teori Orem. 1
D. Adapun manfaat yang dari penulisan makalah ini adalah ;
1. Menambah wawasan masyarakat tentang teori Orem dan aplikasinya dalam komunitas
atau kehidupan sehari hari.
2. Menambah wawasan penulis tentang teori Orem, model konseptual dan
pengaplikasiannya.
3. Sebagai referensi bagi teman sejawat maupun masyarakat.
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Dorothea Orem Dorothea Orem lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914. Ia
menerima diploma di keperawatan pada tahun 1934 dari Providence Hospital School of
Nursing, Washington, DC Orem menerima sarjana sains dalam pendidikan keperawatan
pada tahun 1939 dan master ilmu dalam pendidikan keperawatan pada tahun 1945 dari
Catholic University of America, Washington DC. Selama tahun 1958-1959 Dorothea
Orem bekerja sebagai seorang konsultan pada bagian pendidikan Departemen Kesehatan,
Pendidikan dan Kesejahteraan dan berpartisipasi dalam suatu proyek pelatihan
peningkatan praktek perawat (vokasional).
Pekerjaan ini menstimulasi Orem untuk membuat suatu pertanyaan : Kondisi apa dan
kapan seseorang membutuhkan pelayanann keperawatan? Orem kemudian menekankan
ide bahwa seorang perawat itu adalah Diri sendiri. Ide inilah yang kemudian
dikembangkan dalam konsep keperawatannya Self Care. Pada tahun 1959 konsep
keperawatn Orem ini pertama sekali dipublikasikan. Tahun 1965 Orem bekerjasama
dengan beberapa anggota fakultas dari Universitas di Amerika untuk membentuk suatu
Comite Model Keperawatan (Nursing Model Commitee).
Tahun 1968 bagian dari Nursing Model Commitee termasuk Orem melanjutkan pekerjaan
mereka melalui Nursing Development Conference Group (NDCG). Kelompok ini
kemudian dibentuk untuk menghasilkan suatu kerangka kerja konseptual dari keperawatan
dan menetapkan disiplin keperawatan. Orem Kemudian mengembangkan konsep
keperawatanya self care dan pada tahun 1971 dipublikasikan Nursing; Concepts of
Practice.
Pada edisi pertama fokusnya terhadap individu, sedangkan edisi kedua (1980), menjadi
lebih luas lagi meliputi multi person unit (keluarga, kelompok dan masyarakat). Edisi
ketiga (1985) Orem menghadirkan General Theory Keperawatan dan pada edisi keempat
(1991) Orem memberikan penekanan yang lebih besar terhadap anak-anak, kelompok dan
masyarakat. Sepanjang karirnya, Orem banyak menerima gelar kehormatan, seperti
penghargaan Sigma Theta Tau International. Dorothea Orem meninggal dunia pada bulan
Juni 2007. 3
B. Pengertian Keperawtan mandiri self care menurut orem adalah : Suatu pelaksanaan
kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi
kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan sesuai
keadaan, baik sehat maupun sakit. (orem s 1980). keperawatan ini menekankan pada
kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri. Orem menggambarkan ilosofi tentang
kaperawatan dengan cara seperti berikut : Keperawatan memiliki perhatian tertentu pada
kebutuhan manusia terhadap tindakan perawatan dirinya sendiri dan kondisi serta
penatalaksanaannya secara terus menerus dalam upaya mempertahankan kehidupan dan
kesehatan penyembuhan dari penyakit, atau cidera, dan mengatasi hendaya yang
ditimbulkannya. Perawatan diri sendiri dibutuhkan oleh setiap manusia, baik laki-laki
perempuan dan anak-anak. Ketika perawatan diri tidak dapat dipertahankan akan terjadi
kesakitan atau kematian. Keperawatan berupaya mengatur dan mempertahankan
kebutuhan keperawatan dliri secara terus menerus bagi mereka yang secara total tidak
mampu melakukannya. Dalam situasi lain, perawat membantu klien untuk
mempertahankan perawatan diri dengan melakukannya sebagian, tetapi tidak seluruh
prosedur, melainkan pengawasan pada orang yang membantu klien dengan memberikan
instuksi dan pengarahamn secara individual sehingga secara bertahap klien mampu
melakukannya sendiri.
C. Theory Self Care Deficit Orem mengembangkan teori Self Care Deficit meliputi 3 teori
yang berkaitan yaitu :
1. Self Care Self care adalah performance atau praktek kegiatan individu untuk
berinisiatif dan membentuk prilaku mereka dalam memelihara kehidupan, kesehatan
dan kesejahteraan. Jika self care dibentuk dengan efektif maka hal tersebut akan
membantu membentuk integritas struktur dan fungsi manusia dan erat kaitannya
dengan perkembangan manusia.
2. Self Care Deficit Merupakan hal utama dari teori general keperawatan menurut Orem.
Dalam teori ini keperawatan diberikan jika seorang dewasa (atau pada kasus
ketergantungan) tidak mampu atau terbatas dalam melakukan self care secara efektif.
Keperawatan diberikan jika kemampuan merawat berkurang atau tidak dapat terpenuhi
atau adanya ketergantungan. Orem mengidentifikasi lima metode yang dapat
digunakan dalam membantu self care:
1. Tindakan untuk atau lakukan untuk orang lain.
2. Memberikan petunjuk dan pengarahan.
3. Memberikan dukungan fisik dan psychologis.
4. Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung pengembangan
personal.
5. Pendidikan. Perawat dapat membantu individu dengan menggunakan beberapa
atau semua metode tersebut dalam memenuhi self care.
3. Nursing system didesain oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care dan
kemampuan pasien melakukan self care. Orem mengidentifikasi tiga klasifikasi
nursing system yaitu Wholly Compensatory, Partially Compensatory, Supportie
Education. Ketiga nursing system ini digunakan sebagai dasar pengetahuan dan
keterampilan praktek perawat.
Adapun penjelasan mengenai ketiga teori keperawatan di atas adalah sebagai berikut :
1) Teori perawatan diri (self care theory) berdasarkan Orem terdiri dari :
a. Perawatan diri adalah tindakan yang diprakarsai oleh individu dan
diselenggarakan berdasarkan adanya kepentingan untuk mempertahankan
hidup, fungsi tubuh yang sehat, perkembangan dan kesejahteraan.
b. Agen perawatan diri (self care agency) adalah kemampuan yang kompleks dari
individu atau orang-orang dewasa (matur) untuk mengetahui dan memenuhi
kebutuhannya yang ditujukan untuk melakukan fungsi dan perkembangan
tubuh. Self Care Agency ini dipengaruhi oleh tingkat perkembangan usia,
pengalaman hidup, orientasi sosial kultural tentang kesehatan dan sumber-
sumber lain yang ada pada dirinya.
c. Kebutuhan perawatan diri terapeutik (therapeutic self care demands) adalah
tindakan perawatan diri secara total yang dilakukan dalam jangka waktu
tertentu untuk memenuhi seluruh kebutuhan perawatan diri individu melalui
cara-cara tertentu seperti, pengaturan nilai-nilai terkait dengan keadekuatan
pemenuhan udara, cairan serta pemenuhan elemen-elemen aktivitas yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut (upaya promodi, pencegahan,
pemeliharaan dan penyediaan kebutuhan).
Model Orem’s menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care atau yang disebut sebagai
self care requisite, yaitu
a. Kebutuhan perawatan diri universal (Universal self care requisite) Hal yang umum
bagi seluruh manusia meliputi pemenuhan kebutuhan yaitu
E. Keyakinan dan Nilai-nilai Keyakinan orem’s tentang empat konsep utama Keperawatan
adalah ;
1. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit / trauma
atau coping dan efeknya.
2. Sehat : kemapuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang
berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan
perkembangan.
3. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan Keperawatan
self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
4. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang
dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam
mempertahankan self care yang mencakup integritas structural, fungsi dan
perkembangan berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem s
mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan.
F. Tujuan Tujuan model keperawatan pada model Orem s secara umum adalah :
1. Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat memenuhinya,
ini berarti menghilangkan self care deficit. 6
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self
care.
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan
asuhan dependent (dependent care) jika self care tidak memungkinkan, oleh karena
self care deficit apapun dihilangkan.
4. Jika ketiganya diatas tidak ada yang bisa tercapai, perawat secara langsung dapat
memenuhi kebutuhan kebutuhan self care klien. Tujuan keperawatan pada model
Orem s yang diterapkan kedalam praktek keperawatan keluarga atau komunitas
adalah :
1) Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
therapeutic.
2) Menolong klien bergerak kearah tindakan tindakan asuhan mandiri.
3) Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan secara kompoten. Dengan demikian maka focus asuhan keperawatan
pada model Orem s yang diterapkan pada praktek keperawatan keluarga /
komunitas adalah :
a. Aspek Interpersonal : Hubungan didalam keluarga
b. Aspek Sosial : Hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
c. Aspek Prosedural : Melatih keterampilan dasar keluarga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi.
d. Aspek Tehnis : Mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang
dilakukan dirumah misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
G. Pengetahuan dan Keterampilan untuk praktek Perawat menolong klien untuk menemukan
kebutuhan self care dengan menggunakan tiga kategori dalam system keperawatan dan
melalui lima metode bantuan :
1. Kategori Bantuan 7
A. Wholly Compensatory : Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang
tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan tidak berespon
terhadap rangsangan.
B. Partially Compensatory : Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang
mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
C. Supportie Education : Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang
memerlukannya untuk dipelajari, agar mmapu melakukan perawatan mandiri.
2. Metode Bantuan : Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui
lima metode bantuan yang meliputi :
a. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
b. Mengajarkan klien
c. Mengarahkan klien d. Mensupport klien
d. Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.
Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan
didiskripsikan sebagai berikut :
A. untuklam dan memelihara hubungan perawat klien dengan individu, keluarga atau
kelompok sampai klien dapat diizinkan pulang dari perawatan.
B. Menetapkan jika dan bagaiman klien dapat dibantu melalui perawatan.
C. Merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk kontak dengan
perawat dan asisten.
D. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dan kehidupan sehari hari
klien, pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau diterima. 8
E. Pelayanan sosial dan penyuluhan yang dibutuhkan atau yang diterima. Model
konsep / teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia
mempunyai kebutuhan kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk
memperolehnya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat
mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat
kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan
diberikan. Untuk menetapkan model konsep / teori keperawatan ini diperlukan
suatu pengetahuan dan keterampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan
sehingga diperoleh kemampuan teknikal dan sikap yang terapeutik.
Aplikasi Terhadap Keperawatan Keluarga Model konseptual menurut Orem ini
tepat digunakan untuk keperawatan keluarga karena tujuan akhir dari keperawatan
keluarga adalah kemandirian keluarga dalam melakuakn opaya kesehatan yang
terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga, yaitu : mengenal masalah,
mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, merawat anggota keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan, memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang
kesehatan dan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara tepat. Sebagai
contoh perawatan anggota keluarga yang mengidap diabetes mellitus dengan tipe
ketergantungan insulin, sehingga perlu dilakukan penyuntikan insulinberkala
diperlukan pelatihan kemandirian klien dan keluarga dalam melakukan
penyuntikan insulin tersebut.
A. Kesimpulan
Dorothea Orem adalah salah satu pakar dalam ilmu keperawata yang mengembangkan
konsep keperawatan self care. Menurut orem konsep keperawatan self care adalah
suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri
untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan
kesejahteraan sesuai keadaan, baik sehat maupun sakit. Konsep keperawatan ini
berfokus pada pengembangan keperawatan mandiri yang dilakukan oleh pasien,
maupun anggota keluarga guna meningkatkan kemandirian pasien dengan
memperhatikan unsur fisiologis, psikologis dan lingkungan. Model keperawatan orem
menyediakan hubungan antara perawat dan pasien maupun anggota keluarga, terdiri
dari tindakan untuk memenuhi perawatan diri yang dipelukan. 10
DAFTAR PUSTAKA