You are on page 1of 2

PEMANFAATAN KOMPOS PADA REHABILITASI LAHAN BEKAS TAMBANG

1. Perbaikan Kesuburan Tanah


Perbaikan kesuburan tanah biasanaya menggunakan pupuk anorganik, kompos dan
kapur, namun harga serta ketersediaanya terbatas. Maka dari itu perlu produksi bahan
organic skala besar sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari pupuk kompos ini.
Bahan organic dapat menjadi bahan efektif untuk meningkatkan unsur hara,
mengembalikan pH tanah, mengkelat logam logam berat yg berpotensi meracuni
tanah serta dapat memperbaiki struktur tanah.
2. Bahan Organik Tanah adalah seluruh material organic yang ada pada tanah, material
yang tela terdekomposisi penuh, humus. (menyatu menjadi koloid) dan
tanaman/jasad renik dalam berbagai taham dekomposisi (serasah)
3. Peran Bahan organic tanah antara lain, memelihara porositas serta kapasitas
pengikatan air pada tanah, meningkatkan kapasitas tukar kation, sehingga tanah dapat
memegang unsur hara lebih baik, pembentukan senyawa-senyawa logam organik,
menyediakan supply hara agar seimbang serta meningkatkan penggunaan pupuk
secara efisien, dan indicator tanag yg subur.
4. Limbah land clearning merupakan sumber bahan organic yang sangat melimpah dan
potensial untuk dijadikan bahan kompos dan mulsa. Perusahaan tambang perlu
mempertimbangkan pemanfaatan limbah land clearning untuk pembuatan kompos
dengan teknologi tinggi sehingga tidak perlu memikirkan lamanya proses
pengomposan dan kualitas kompos layaknya pupuk kompos komersial.

PEMILIHAN JENIS UNTUK REVEGETASI LAHAN PASCA TAMBANG


1. Pendahuluan
 Proses suksesi alami = konsekuensi : memerlukan waktu yang relatif
sangat lama
 Campur tangan manusia = stimulasi percepatan proses / dinamika suksesi
alami tsb.
 Strategi Rehabilitasi Ekosistem Hutan:
1.Pemilihan jenis tanaman yang tepat
2.Perbaikan tanah dan penyiapan lahan
3.Penanaman dan pemeliharaan
4.Monitoring dan evaluasi
 Pemilihan jenis:
1.Jenis asli atau sesuai secara ekologis
2.Tidak bersifat gulma dan invasif
3.Cepat tumbuh melebar menutup tanah
4.Pionir/intoleran
5.Low Nutrient Demand
6.Bibit tersedia
7.Silvikultur dikuasai
8.Bermanfaat terhadap sosial masyarakat setempat
PENGENALAN TEKNIK KONSERVASI TANAH DAN AIR
1. Pendahuluan
• Teknik konservasi tanah dan air (KTA) diadakan untuk membantu mengatasi
masalah kerusakan atau ancaman terjadinya kerusakan sumberdaya tanah dan air.
• Bentuk/macam teknik konservasi tanah/air yang ada pada saat ini sangat banyak dan
setiap teknik konservasi tanah dan air tersebut memiliki kegunaan/fungsi tertentu.
• Kehadiran teknik konservasi tanah dan air yang beraneka tersebut terkait dengan
bentuk/macam dan intensitas masalah dan keadaan lingkungan pendukung loka
bermasalah yang beraneka.
• Pengenalan bentuk/macam teknik konservasi tanah dan air yang beraneka tersebut
merupakan suatu kebutuhan bagi rimbawan yang bekerja di bidang ini.
• Hal ini berguna untuk memungkinkan melakukan pemilihan teknik konservasi yang
berhubungan dengan permasalahan yang ada.
• Permasalahan yang harus diatasi dari sebuah teknik konsevasi tanah dan air, yaitu
bagaimana menjaga agar struktur tanah tidak terdispersi serta mengatur kekuatan
gerak dan jumlah aliran permukaan.
• Hal tersebut berkaitan dengan potensi pengendalian terhadap aliran permukaan yang
dapat menyebabkan kerusakan tanah dan kehilangan air yang semestinya dapat
disimpan oleh tanah.

Pendekatan dalam konservasi tanah dan air, diantaranya :


(1) Menutup/melindungi tanah dengan tumbuhan/vegetasi,
(2) Menjaga/memperbaiki keadaan tanah, dan
(3) Mengatur aliran permukaan (run off).

Jenis teknik konservasi tanah dan air, yaitu :


(1) Vegetatif (contoh: penanaman tanaman, stip cropping, agroforestry, pemanfaatan
pupuk hijau dan mulsa);
(2) Mekanik (DAM, drainase dan irigasi, embung, guludan, terasering, parit,
waduk/balong, penguatan struktur sepadan sungai, dsb.);
(3) Kimia (penggunaan bahan/senyawa/preparat kimia untuk memperbaiki struktur
tanah, misalnya: PVA, PAA, VAMA, DAEMA, PAM, MCS, EDTA, atau pupuk
kimia, NPK, ); dan
(4) Kombinasi dari teknik tersebut.

Prinsip kerja konservasi tanah dan air, yaitu :


(1) Memperlambat aliran permukaan,
(2) Menyalurkan dan menampung aliran permukaan agar tidak merusak,
(3) Meningkatkan ilfiltrasi tanah, dan
(4) Melindungi tanah dari agen perusaknya

You might also like