Professional Documents
Culture Documents
OLEH KELOMPOK 4:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan pembuatan proposal projek ini dalam bentuk yang
sederhana. Semoga proposal projek ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi yang ingin melaksanakan projek Pelayanan Jasa Spooring Dan
Balancing.
Proposal ini memuat permintaan pengadaan projek Pelayanan Jasa Spooring dan
Balancing mobil kendaraan ringan yang bertempat di BPPMPV BBL Medan untuk melayani
konsumen dari umum. Dalam proposal ini juga memuat anggaran yang diperlukan untuk
membuat bengkel yang memiliki standar fasilitas dan ruang/tempat, standar operasional
prosedur pelayanan terhadap konsumen, serta standar operasional prosedur Spooring
Balancing Mobil.
Dalam pembuatan proposal ini, penyusun merasa banyak kekurangan baik dalam
struktur penulisan maupun isinya, oleh karena itu demi perbaikan kedepan diperlukan saran
dan masukan dari berbagai kalangan. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada fasilitator
pada program diklat ini yang telah memberi arahan pada penyusun dalam membuat proposal
projek ini.
Demikianlah proposal projek ini dibuat untuk memenuhi tugas diklat, akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia otomotif di Indonesia saat ini berkembang dengan pesat, dimana kebutuhan
akan kendaraan khususnya mobil sudah tidak bersifat sekunder lagi melainkan sudah hampir
menjadi kebutuhan primer. Hal ini bisa dilihat dimana setiap manusia pada saat ini
membutuhkan mobil untuk melakukan berbagai aktifitasnya sehari-hari.
Pemanfaatan mobil untuk membantu aktivitas sehari-hari manusia memiliki jangka
waktu, karena mobil memiliki umur pakai yang terbatas. Hal ini karena umur pakai mobil
tergantung dari kondisi pemakaian dan keausan atau kerusakan komponennya. Agar usia
pakai mobil lebih panjang perlu dilakukan perawatan dan perbaikan mobil secara berkala.
Pekerjaan perawatan dan perbaikan mobil bukan merupakan pekerjaan yang mudah. karena
memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus. Hanya orang tertentu saja yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus tersebut karena diperlukan waktu dan
kemauan yang kuat dalam mempelajarinya.
Bagian mobil bukan hanya pada mesin dan kelistrikannya saja yang memerlukan
perawatan secara berkala namun pada bagian chasis mobil juga memerlukan perawatan
berkala agar mobil tidak mengalami gangguan atau kerusakan. Salah satu gangguan atau
kerusakan pada chasis mobil yang bisa timbul adalah gangguan pada laras imbang roda
depan dan gangguan roda tidak balans. Sebagian besar pemilik mobil biasanya merasa
dirinya tidak memiliki pengetahuan dan peralatan kerja untuk melakukan perbaikan
gangguan tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka terbuka peluang besar bagi pihak lain
yang memiliki keahlian dan peralatan kerja di bidang otomotif tersebut untuk membuka
usaha bengkel Spooring Balancing. Sehingga terjadilah transaksi yang menguntungkan
antara orang yang membutuhkan pelayanan jasa spooring balancing dengan mereka yang
memiliki keahlian serta peralatan kerja di bidang tersebut.
Dengan adanya peluang usaha yang cukup menjanjikan di dunia otomotif tersebut
maka akan dilaksanakan suatu projek usaha dalam bidang jasa otomotif khusus untuk
perawatan dan perbaikan pada Chasis saja yaitu Spooring Balancing dengan nama
“Pelayanan Jasa Spooring Balancing” yang akan dilaksanakan di komplek BBPPMPV
BBL Medan.
1
1.2. TUJUAN PEMILIHAN PROJEK
Projek pelayanan jasa spooring balancing ini dipilih karena sesuai dengan program
diklat yang diambil sehingga bisa menerapkan ilmu yang dipelajari pada bidang keahlian
Teknik Otomotif terutama bagian perawatan dan perbaikan chasis kendaraan ringan. Projek
pelayanan jasa spooring balancing ini dilaksanakan sebagai bentuk pembelajaran diklat
berbasis projek. Beberapa tujuan yang akan dicapai dalam proposal Pelayanan Jasa Spooring
Balancing adalah:
1. Menyusun rencana anggaran biaya pelayanan jasa spooring balancing secara efektif
2. Memahami dan menerapkan standar fasilitas dan lay out bengkel Spooring Balancing
3. Memahami SOP pelayanan yang prima kepada semua konsumen dan pelanggan jasa
Spooring Balancing.
4. Memahami dan menerapkan SOP pelaksanaan Spooring Balancing sesuai jenis alatnya
5. Menumbuhkan jiwa berwirausaha karena menerapkan secara langsung bisnis/usaha
Spooring Balancing
1.3.2. Tantangan
2
Tantangan yang harus dihadapi dalam projek usaha jasa Spooring Balancing ini yaitu
mempersiapkan tenaga kerja yang profesional dan ahli di bidang spooring dan balancing. Hal
ini menjadi factor utama kepuasan pelanggan ataupun konsumen yang melakukan perbaikan
ataupun perawatan di bidang spooring dan balancing. Tantangan lain yang juga perlu
diperhatikan yaitu bentuk persaingan usaha perbengkelan spooring dan balancing dari segi
pelayanan terhadap mobil dan juga terhadap pemilik mobil serta segi ekonomisnya. Artinya
bagaimana caranya agar pelanggan bisa mendapatkan pelayanan prima dengan harga sehemat
mungkin, hal itu akan merubah tantangan menjadi keunggulan atau kekuatan dalam projek
usaha ini.
3
BAB II
TEORITIS DAN RENCANA PROJEK
Gambar 1. Spooring
1. Camber
Camber adalah sudut kemiringan roda secara vertikal apabila dilihat dari depan atau
belakang mobil.
Gambar 2. Camber
Ada dua jenis sudut camber, yakni:
- Camber positif.
4
Sisi roda atas lebih keluar dibandingkan sisi roda bawah, ini disebut camber positif.
Efeknya, kendaraan akan lebih mudah dikendalikan karena masing-masing roda saling
mendorong ke arah luar. Sehingga untuk membelokan setir, tidak perlu tenaga yang
besar.
- Camber negatif.
Sisi roda bawah lebih keluar dibandingkan sisi roda atas, disebut camber neagtif. Sudut
seperti ini memiliki efek pada turning radius yang cukup baik. Sudut belok akan bisa
lebih tajam karena permukaan roda yang menyentuh tanah saat belok itu diminalisir. Hal
inilah yang menyebabkan banyak kendaraan menggunakan sudut ini.
2. Caster
Caster adalah sudut kemiringan sumbu vertikal roda, artinya roda depan dapat berbelok
karena bergerak pada sumbu vertikal. Caster, akan mengatur sudut kemiringan sumbu vertikal
ini. Jadi posisi belok roda tidak 0 derajat vertikal.
Gambar 3. Caster
- Caster positif
caster positif memiliki sumbu vertikal yang miring ke arah sumbu positif (membentuk
sudut lancip terhadap posisi kendaraan). Sudut ini, akan mempengaruhi centering steer
atau memungkinkan steer balik ke tengah dengan sendirinya. Sudut ini dipakai pada
hampir semua jenis kendaraan roda dua.
- Caster negatif
Caster negatif memiliki sumbu vertikal yang miring ke arah sumbu negatif (membentuk
sudut tumpul terhadap posisi kendaraan). Sudut ini memang kurang baik untuk stabilitas
berkendara karena steer susah dikendalikan, namun kelebihannya ada pada daya
pengemudian yang lebih ringan.
5
3. Toe angle
Toe adalah sudut roda apabila dilihat dari atas kendaraan. Secara sederhana, apabila
anda melihat sudut roda dari atas maka roda kendaraan tidak terletak 0 derajat secara lurus.
Tetapi, ada sedikit kemiringan, kemiringan roda dari atas ini disebut toe.
- Toe out, roda bagian depan lebih keluar dibandingkan roda bagian belakang disebut toe
out.
- Toe in, roda bagian belakang lebih keluar dibandingkan roda bagian depan disebut toe ini.
Steering axis merupakan sumbu (pusat) roda berputar saat berbelok kiri atau ke kanan.
Axis (sumbu) ini merupakan garis imajinasi antara bagian atas dari shock absorbers upper
support bearing dan lower suspension arm ball joint.
5. Turning Radius
Sebuah sudut minimum belok yang dapat ditempuh atau dilakukan oleh sebuah mobil
atau kendaraan. setiap kendaraan atau mobil memiliki sudut belok yang berbeda-beda
6
tergantung dari ukuran dan dimensi kendaran atau mobil tersebut.
2.1.2. Balancing
Balancing mobil adalah suatu proses memperlancar putaran roda dengan menyamakan
berat seluruh roda. Setelah mengganti ban atau velg, mobil perlu di-balancing agar putaran
bannya tetap seimbang. Balancing biasanya dilakukan pada mobil tua karena kebanyakan
mobil tua memiliki ban yang tidak rata karena akibat pemakaian yang sudah lama.
Penyebab roda yang tidak balance dapat disebabkan karena umur dari roda karena sering
digunakan atau pada roda yang memili pelek jari-jari dapat disebabkan karena penyetelan roda yang
tidak tepat.
Ketika roda digunakan untuk berjalan maka roda akan menerima banyak kejutan yang
ditimbulkan oleh permukaan jalan yang mana lama-kelamaan akan membuat roda menjadi tidak
balance. Selain itu yang dapat menyebabkan roda menjadi tidak balance adalah ketika kendaraan
sering dibebani dengan beban yang berat karena roda merupakan bagian yang menopang seluruh berat
kendaraan sehingga jika kendaraan membawa beban berat, maka hal tersebut akan berimbas ke roda
Roda sendiri terdiri dari dua bagian utama yaitu pelek dan ban sehingga penyebab roda yang tidak
balance dapat disebabkan dari kondisi pelek atau kondisi bannya.
Getaran yang disebabkan oleh roda yang tidak balance dapat sangat terasa ketika kendaraan
melaju dengan kecepatan tinggi dan juga ketika membawa beban yang berat. Tentu saja ketika
mengendarai kendaraan, namun kendaraan tersebut bergetar akan mengurangi kenyamanan ketika
berkendara. Untuk mencegah hal tersebut maka roda juga perlu dirawat, salah satu caranya yaitu
melakukan balancing roda.
Ada dua macam ketidak balance roda yaitu unbalance statis dan unbalance dinamis.
Unbalance statis terjadi ketika pada roda terdapat bagian yang terlalu berat atau terlalu ringan.
Keadaan tersebut akan membuat putaran roda jadi tidak merata yaitu menimbulkan gerakan naik dan
turun pada porosnya. Sedangkan unbalance dinamis yaitu gerakan roda yang tidak seimbang kearah
kiri dan kanan (bergoyang).
7
Gambar 7 Tipe Unbalance Roda
- Ruang tunggu
Pintu Masuk/Keluar
Toilet
P
=
8
1
0
R. Administrasi
R. Spooring R.Balancing
R. Sparepart
L=6m
Gambar 8. Denah Bengkel Spooring Balancing
9
pressure
16 Sleeper 1 buah
17 Pisau Cutter 1 buah
18 Kuas 1 buah
1. Mekanik (orang)
Setiap mekanik wajib menggunakan perlengkapan berikut :
- Pakaian kerja (wear pack)
- Sepatu Kerja (safety shoes)
- Helm
- Sarung Tangan
2. Alat dan bahan
Untuk keselamatan alat dan bahan harus memperhatikan hal-hal berikut ini :
- Memasang pelindung kendaraan
- Pengunaan alat sesuai SOP
- Peletakkan alat sesuai dengan tempatnya
- Menjaga Kebersihan alat
3. Lingkungan
Lingkungan kerja juga harus diperhatikan demi keselamatan kerja seperti :
- Kebersihan tempat kerja
- Pencahayaan area kerja
- Penempatan limbah kerja
Spooring manual bisa dilakukan pada kondisi darurat jika tidak memiliki fasilitas
spooring digital. Cara spooring manual ini bisa dilakukan dengan menggunakan benang
dan meteran.
10
1. Menggunakan benang kasur atau benang layangan
Cara ini terlihat cukup rumit, tetapi sebenarnya cukup mudah dilakukan. Alat yang
perlu dipersiapkan adalah kunci pass ukuran 13, 14, 17, dan 19. Sebelum melakukan cara
spooring mobil manual, mekanik harus tahu cara penyetelan baut tie rod.
2. Menggunakan meteran
Selain menggunakan benang kasur atau benang layangan, juga bisa menggunakan
meteran untuk spooring mobil.
a. Jalankan mobil sepanjang kurang lebih 3 meter lalu tarik rem tangan pada posisi
setir lurus.
b. Ukur jarak antara kedua roda depan dan juga ukur sisi depan dan belakang roda
menggunakan meteran. Apabila terdapat jarak yang berbeda pada roda-roda mobil,
artinya roda perlu di-spooring.
c. Lakukan cara spooring seperti menggunakan benang di atas. Penyetelan roda
jangan lebih dari 1-5 mm.
11
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Memasang Fender cover, seat cover, steering cover , flor mat
3. Menempatkan kendaraan di posisi yang ditentukan.
4. Memeriksa permukaan dan tekanan semua ban, sesuaikan dengan spesifikasi dengan
menggunakan pressure gauge.
5. Memeriksa kekocakan tie rod, bantalan roda, dan ball joint.
6. Mengukur besarnya sudut Toe, Camber, Caster, dan KPI dengan cara sbb. :
a. Tempatkan roda depan kendaraan diatas turning table, dengan skala “0”.
d. Pasangkan unit sensor pada clamp manual selanjutnya hubungkan kabel data antara
unit sensor masing-masing roda dengan unit komputer pada spooring roda.
12
Gambar 11. Unit sensor
e. Tekan tombol pada unit sensor untuk menghidupkan kemudian tepatkan unit sensor
sejajar dengan tanah (lampu sensor level berwarna hijau semua).
f. Setiap menekan tombol start pada unit komputer maka program spooring roda
nussbaum 900/920 ini akan tampil pada menu utama, selanjutnya klik untuk
memulai program.
g. Pilihlah nama pabrik kendaraan dan tahun pembuatannya yang terdapat pada
databank
h. Setelah didapatkan jenis kendaraan yang akan diukur, selanjutnya memilih ukuran
diameter pelek sesuai kendaraan tersebut dengan cara klik (-) mengurangi ukuran
diameter pelek dalam satuan inchi.
j. Secara otomatis akan tampil seperti pada gambar dibawah ini, klik untuk
melanjutkan proses ROC.
k. Tampilan hasil ROC, kemudian klik untuk melanjutkan proses berikutnya.
l. Pasangkan pengunci pedal rem dan melepas baut penahan turning table, klik yes
untuk menyatakan persetujuan.
m. Kilik skip operation untuk memastikan kondisi roda kemudi pada posisi lurus.
n. Putar roda depan ke arah inner 20°, sambil melihat monitor komputer. Gerakan roda
kemudi perlahan-lahan apabila akan mendekati angka 20° sampai didapatkan posisi
yang tepat.
o. Putar roda depan ke arah outer 20° dari posisi nol.
p. Gerakan roda kemudi pada posisi lurus kembali. Klik skip operation untuk
melanjutkan proses.
13
q. Bacalah hasil pengukuran sudut Toe, Camber, Caster dan KPI. Klik continue untuk
melanjutkan proses.
7. Jika sudah selesai, kembalikan alat dan bahan serta bersihkan tempat kerja yang
digunakan.
14
2.5.3 Balancing
15
4. Turunkan tutup roda (wheel safety cover), tunggu hingga roda berhenti, kemudian
naikkan kembali tutup roda
5. Baca hasil pada layer, untuk menentukan berat pemberat yang akan di pasang pada
roda. Misal inside 45 dan outside 35, maka gunakan pemberat 45 gram untuk sisi
dalam dan gunakan pemberat 35 gram untuk sisi luar.
6. Tentukan posisi pemasangan pemberat, dengan cara lihat pada layer sambil
memutar roda perlahan sampai lampu pada indicator menyala semua (baik untuk
posisi inside ataupun outside)
7. Lakukan pemasangan pemberat tegak lurus dengan poros.
16
mekanik dan jumlah alat yang tersedia. Karena lama pekerjaan sporring dan balancing
berbeda, maka targetnya juga kita bedakan seperti berikut ini
1. Target untuk spooring jika diasumsikan bengkel beroperasi 8 jam, lama pekerjaan
spooring 1 - 1,5 jam, mekaniknya 1 orang dan alatnya juga 1 unit, maka perharinya
hanya bisa menyelesaikan 5 - 8 unit mobil. Jika ditentukan target spooring 10 %
pertahun dari jumlah pengguna mobil, maka perhitungannya jika dijadikan target
perhari yaitu 22.349 x 10 % = 2.234 unit mobil pertahun, maka 2.234:12 bulan = 187
mobil/bulan atau 187:30 = 6 unit mobil perhari. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut
targetnya masih sesuai dengan kemampuan bengkel perhari.
2. Target untuk balancing jika diasumsikan bengkel beroperasi 8 jam, lama pekerjaan
spooring + 1 jam, mekaniknya 1 orang dan alatnya juga 1 unit, maka perharinya hanya
bisa menyelesaikan 8 unit mobil. Jika ditentukan target balancing 10 % pertahun dari
jumlah pengguna mobil, maka perhitungannya jika dijadikan target perhari yaitu 10% x
22.349 = 2.234 unit mobil/tahun, maka 2.234:12 bulan = 187 mobil/bulan, atau 187:30
= 6 unit mobil perhari. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut targetnya masih sesuai
dengan kemampuan bengkel perhari.
17
akan memerlukan jasa spooring balancing ini. Sasaran projek usaha ini adalah para pengguna
mobil pribadi, mobil travel, mobil dinas/instansi pemerintah dan mobil perusahaan
perkebunan.
18
2.7. RENCANA ANGGARAN BIAYA
Rencana anggaran biaya dalam pelaksanaan spooring dan balancing yaitu :
1. Biaya Modal Peralatan
No Nama Alat Vol Biaya Jumlah
1 Wheel Aligner 1 Rp. 100.000.000 Rp. 100.000.000
2 Wheel Balancer 1 Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000
3 Scissor Car lift 1 Rp. 100.000.000 Rp. 100.000.000
4 Tool Set Cabinet 1 Rp. 25.000.000 Rp. 25.000.000
5 Kunci Momen 1 Rp. 6.000.000 Rp. 6.000.000
6 Fender Cover set 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000
7 Dongkrak 2 ton 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000
8 Jack Stand 4 Rp. 100.000 Rp. 400.000
9 Air Impact Wrench 1 Rp. 1.200.000 Rp. 1.200.000
10 Kompresor 1 Rp. 7.000.000 Rp. 7.000.000
11 Tire inflate air pressure 1 Rp. 300.000 Rp. 300.000
12 Sleeper 1 Rp. 400.000 Rp. 400.000
Jumlah Rp. 161.300.000
b. Balancing
No Nama Bahan Balancing Vol Biaya Jumlah
1 Timah Balancing ketok/tempel 2 Rp. 2.500 Rp. 5.000
4 Double Tape 1 Rp. 1.000 Rp. 1.000.
Rp. 6.000
19
1 Spooring Rp.150.000
Bahan = Rp. 55.000
Listrik = Rp.10.000
Jasa = Rp. 85.000
2 Balancing Rp. 30.000
Bahan = Rp. 6.000
Listrik = Rp. 4.000
Jasa = Rp. 20.000
BAB III
PROGRAM PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA
20
1. Owner memberikan pendanaan dan mengontrol aktivitas manajemen
2. Manajer bertanggung jawab atas jalannya operasional
3. Front desk membuat laporan kerja dari pelanggan
4. Kasir bertanggung jawab keada setiap transaksi penjualan
5. Servis Advisor (SA) bertugas memberikan penjelasan kepada konsumen
mengenai kerusakan dan tindakan yang akan dilakukan kemudian menyerahkan
lembaran biaya perbaikan dan sparepart kepada konsumen untuk melakukan
pembayaran ke loket pembayaran
6. Mekanik bertugas Memeriksa (Lembar Free Infection) lalu memasang Fender
Cover, mengacu kepada SOP dan Repair Manual, Ceklis order listnya lalu
membersihkan bengkel dan merapikan peralatannya
7. Kepala mekanik penanggung jawab dan pengawas atas kinerja mekanik, asisten
mekanik dan pegawai cuci
8. Part bertanggung jawab pada keluar masuk suku cadang di Gudang
9. Mekanik Bertugas menangani perbaikan motor
10. Asisten mekanik membantu tugas mekanik
11. Pegawai cuci bertugas mencuci mobil
21
BAB IV
PENUTUP
Pembuatan Proposal Projek Spooring dan Balancing ini menjadi pedoman kami didalam
melaksanakan upskilling dan reskilling yang berbasis industri. Dan dengan pengajuan
proposal ini kedepan sebagai bahan dan acuan didalam mengajarkan kepada peserta didik
untuk merencanakan pendirian sebuah bidang usaha perbengkelan spooring dan balancing.
Proposal ini diharapkan akan dapat berkembang sesuai dengan begitu pesatnya
kemajuan teknologi dan industry otomotif. Untuk itu besar harapan kami, semoga
perencanaan didalam proposal ini selalu mendapatkan masukkan dan kritikan dari berbagai
pihak yang yang bersifat membangun.
22
LAMPIRAN – LAMPIRAN
23
24
BROSUR PROMOSI
25
Penyetelan / Spooring mobil Avanza
Kelurusan Front Wheel (Penyetelan / Spooring mobil Avanza)
1. MEMERIKSA BAN
a. Periksa ban dari keausan dan kesesuaian tekanan pemompaan.
Tekanan Pemompaan Ban Dingin
Depan Belakang
Ukuran Ban 2
kPa (kgf/cm , kPa (kgf/cm2,
psi) psi)
185/70R14
88S
230 (2.3, 33) 250 (2.5, 36)
185/65R15
88S
26
● Standar nilai yang ditunjukkan di sini adalah nilai yang digunakan
untuk menyesuaikan alignment roda dan tidak menunjukkan tinggi
kendaraan sebenarnya.
PETUNJUK:
Ayun kendaraan ke atas dan ke bawah pada bagian sudut-sudutnya untuk
menstabilkan suspensi sebelum memeriksa tinggi kendaraan.
a. Putar steering wheel sepenuhnya ke kiri dan ke kanan, dan ukur sudut
beloknya.
Teks dalam Gambar
*a Inside
*b Outside
Depan
Kendaraan
Ukuran Engin Bagian Dalam Bagian Luar
Ban e Roda Roda
185/70 K3- 43°30' +/- 2° 37°36' +/- 2°
R14 VE (43.50° +/- 2°) (37.60° +/- 2°)
185/65 3SZ- 43°30' +/- 2° 37°36' +/- 2°
R15 VE (43.50° +/- 2°) (37.60° +/- 2°)
4. MEMERIKSA CAMBER, CASTER DAN STEERING AXIS INCLINATION
Ukuran Engin
Camber
Ban e
0°30' +/- 45'
185/70 K3-
(0.5° +/-
R14 VE
0.75°)
0°30' +/- 45'
185/65 3SZ-
(0.5° +/-
R15 VE
0.75°)
27
Caster Inclination (Kendaraan Tanpa Beban):
Ukuran Engin
Caster
Ban e
5°05' +/- 1°
185/70 K3-
(5.08° +/-
R14 VE
1°)
5°05' +/- 1°
185/65 3SZ-
(5.08° +/-
R15 VE
1°)
5. MEMERIKSA TOE-IN
d. Tepatkan tread center mark pada titik paling belakang dari front wheel dan
ukur jarak antara tanda (Dimensi B).
Teks dalam
Gambar
* Tread Center
28
a Mark
*
Dimensi B
b
e. Dorong secara perlahan kendaraan kedepan sehingga front wheels berputar
180° menggunakan front tire valve seperti titik referensi.
PETUNJUK:
Jangan biarkan roda berputar lebih dari 180°. Jika roda berputar melebihi 180°,
lakukan prosedur dari (Langkah A) kembali.
f. Ukur jarak antara tread center mark pada sisi depan dari roda (Dimensi A).
Teks dalam Gambar
*a Dimensi A
*b Dimensi B
Depan
Kendaraan
g. Toe-in (Kendaraan Tanpa Beban):
h.
6. PENYETELAN TOE-IN
29
Ukuran Engin Kondisi
Ban e Spesifikasi
B-A: 0 +/- 2.0
185/70 K3-
mm
R14 VE
(0 +/- 0.0787 in.)
B-A: 0 +/- 2.0
185/65 3SZ-
mm
R15 VE
(0 +/- 0.0787 in.)
g. Kencangkan lock nut tie rod end sesuai momen spesifikasi.
Momen:
47 N*m{ 480 kgf*cm , 35 ft.*lbf }
PERHATIAN:
Untuk sementara kencangkan mur pengunci sambil menahan bagian hexagonal
dari steering rack end sehingga mur pengunci dan steering rack end tidak dapat
berputar bersamaan. Tahan bagian yang rata pada tie rod end dan kencangkan
mur pengunci.
h. Letakkan boot pada tempat duduk.
30