Professional Documents
Culture Documents
Makalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Makalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
B. Rumusan Masalah
Menurut Mondy (2008) keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari luka-luka
yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko keselamatan merupakan
aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran listrik,
terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran.
Sedangkan kesehatan kerja menurut Mondy (2008) adalah kebebasan dari kekerasan fisik.
Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode
waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stres emosi atau gangguan fisik.
Beberapa pendapat mengenai pengertian keselamatan dan kesehatan kerja antara lain:
a) Menurut Mangkunegara (2002) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran
dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
menuju masyarakat adil dan makmur.
b) Menurut Suma’mur (2001), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk
menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di
perusahaan yang bersangkutan.
c) Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas
dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi
bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja .
d) Mathis dan Jackson (2002), menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk pada
perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan
pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi
secara umum.
e) Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000), mengartikan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan
aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
f) Jackson (1999), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan
kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh
lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.
Kesehatan pekerja bisa terganggu karena penyakit, stres, maupun karena kecelakaan. Program
kesehatan yang baik akan menguntungkan para pekerja secara material, selain itu mereka
dapat bekerja dalam lingkungan yang lebih nyaman, sehingga secara keseluruhan para
pekerja akan dapat bekerja secara lebih produktif
d. Ergonomika
Ergonomika adalah suatu studi mengenai hubungan antara manusia dengan pekerjaannya,
yang meliputi tugas-tugas yang harus dikerjakan, alat-alat dan perkakas yang digunakan, serta
lingkungan kerjanya.
Selain ke-empat hal diatas, cara lain yang dapat dilakukan adalah:
1. Job Rotation
2. Personal protective equipment
3. Penggunaan poster/propaganda
4. Perilaku yang berhati-hati
3.1 Simpulan
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kesehatan dan
keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan
dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja,
perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu
berkaitan dengan masalah fisik pekerja, tetapi juga mental, psikologis dan emosional.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting dalam
ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan perundang-undangan yang
dibuat untuk mengatur nmasalah kesehatan dan keselamatan kerja. Meskipun banyak ketentuan
yang mengatur mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di
lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut sebagai bahaya
kerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi standar
keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi kecelakaan kerja.
3.2 Saran
Saran yang bisa penulis sampaikan, adalah untuk memperkaya ilmu kesehatan khususnya
di bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di laboratorium, yang berupa Alat Pelindung
Diri dan identifikasi kecelakaan kerja yang biasa terjadi di laboratorium ini dapat diajarkan
melalui mata kuliah K3. Tujuannya adalah siswa dapat menyadari dan bertanggungjawab
terhadap hasil pekerjaan di laboratorium, mendapat pengetahuan dan memaknai bahwa K3
terdapat kandungan makna yang dalam apabila kita mengkajinya. Di samping itu mahasiswa
dapat mempelajari, memahami, dan menerapkan fungsi Alat Pelindung Diri dan pencegahan
terjadinya kecelakaan kerja di kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan),
Jakarta: Penerbit Erlangga
Undang - Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
(http://prokum.esdm.go.id/uu/2003/uu-13-2003.pdf)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3): Definisi, Indikator Penyebab dan Tujuan
Penerapan Keselatan dan Kesehatan Kerja (http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/kesehatan-
dan-keselamatan-kerja-k3.html)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(http://anandasekarbumi.files.wordpress.com/2010/11/sap-9-msdm-10-11.ppt)
https://www.slideshare.net/dhitaariefta/makalah-k3-64644052
http://ewyhimawary.blogspot.com/2011/04/apd-di-laboratorium.html
http://analissolo.blogspot.com/2013/01/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3- di.html
https://aboutlabkes.wordpress.com/2012/01/29/pemeriksaan-hematologi-di- laboratorium.html
Sebagai bagian dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, mencuci tangan dengan sabun pada air
mengalir adalah salah satu tindakan dasar yang harus dilakukan. Tindakan sederhana ini
menjadi hal yang sangat penting terlebih pada saat pandemi Covid-19 ini.
WHO menyarankan langkah perlindungan dasar terhadap virus corona. Langkah pertama yang
disarankan bukan menggunakan masker, tetapi mencuci tangan sesering mungkin. Langkah ini
disarankan karena mencuci tangan secara teratur dan menyeluruh akan membunuh virus yang
mungkin ada di tangan. Cuci tangan merupakan langkah mudah dan aman untuk melindungi diri
dari virus corona COVID-19, tetapi tidak banyak yang tahu bagaimana cara mencuci tangan
yang benar.
1. Tetap di rumah jika Anda mulai merasa tidak sehat, bahkan dengan gejala ringan seperti
sakit kepala dan hidung meler. Menghindari kontak dengan orang lain dan mengunjungi
fasilitas medis akan memungkinkan fasilitas ini beroperasi lebih efektif dan membantu
melindungi Anda dan orang lain dari kemungkinan COVID-19 dan virus lainnya.
2. Jika Anda mengalami demam, batuk, dan sulit bernapas, segera kunjungi fasilitas medis
karena ini mu
Mengenakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja dapat mencegah dan mengurangi
risiko terjadinya kecelakaan kerja. Pada beberapa pekerjaan yang berisiko tinggi, alat
pelindung diri wajib dikenakan. Namun jenis alat pelindung diri yang harus dikenakan tidak
sama, tergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan.
Alat pelindung diri adalah perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya
yang bisa menyebabkan cedera atau penyakit serius terkait pekerjaannya. Alat pelindung diri telah
didesain khusus sesuai dengan jenis pekerjaannya, misalnya APD untuk pekerja konstruksi tidak akan
sama dengan APD untuk pekerja di laboratorium.
Sejalan dengan adanya wabah Covid-19 saat ini, ajakan berdonasi untuk bantuan APD yang
digunakan oleh petugas medis sebagai garda terdepan penanganan penyebaran wabah ini. Tapi,
Apakah kita sudah mengetahui apa saja APD yang sesungguhnya dibutuhkan oleh tenaga medis? Dan
bagaimanakan standarnya? Berikut akan kami bahas terkait APD apa saja yang dibutuhkan oleh
tenaga medis saat ini.
Kewajiban mengenakan APD ini sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Republik Indonesia. Bentuk dari alat tersebut tergantung pada fungsinya, yakni:
Alat pelindung kepala berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan,
atau cedera kepala akibat kejatuhan benda keras. Alat ini juga bisa melindungi kepala dari radiasi
panas, api, percikan bahan kimia, ataupun suhu yang ekstrem.
Jenis alat pelindung kepala terdiri dari helm pengaman (safety helmet), topi atau tudung kepala, dan
pelindung rambut.
Dalam hal APD untuk tenaga kesehatan yang dibutuhkan saat ini adalah hair Cap atau head cover
steril. Item ini diperuntukan untuk menjaga agar bagian kepala seperti rambut tidak terkontaminasi
dengan patogen atau mirkoorganisme yang sedang mewabah. Selain itu, penggunaan penutup kepala
ketika bertugas juga dimaksudkan agar bagian kepala petugas tidak terkena semprotan atau percikan
zat (cairan) dari pasien yang sedang ditangani. Sehingga meski berada di tempat yang sangat
berbahaya terhadap paparan virus atau pun zat kimia, petugas tetap aman terlindungi khususnya pada
bagian kepala.
Alat pelindung ini berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya,
gas dan partikel yang melayang di udara atau air, percikan benda kecil, panas, atau uap.
Alat pelindung diri yang menutup wajah dan mata juga penting digunakan oleh tenaga kesehatan
yang bertugas untuk mengurangi risiko munculnya gangguan kesehatan atau cedera akibat paparan
radiasi, pancaran cahaya, dan benturan atau pukulan benda keras atau tajam.
Alat pelindung mata yang umumnya digunakan adalah kacamata khusus atau spectacles dan goggles.
Sedangkan alat pelindung muka terdiri dari tameng muka (face shield) atau full face masker,
yaitu masker yang menutupi seluruh bagian wajah.
Fungsi alat ini adalah untuk melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih atau
menyaring paparan zat atau benda berbahaya, seperti mikroorganisme (virus, bakteri, dan jamur),
debu, kabut, uap, asap, dan gas kimia tertentu, agar tidak terhirup dan masuk ke dalam tubuh.
Masker.
Respirator.
Tabung atau cartridge khusus untuk menyalurkan oksigen.
Tangki selam dan regulator, untuk pekerja yang bekerja di dalam air.
Jika pekerja mengalami gangguan pernapasan di tempat kerja, idealnya juga tersedia alat bantu
pernapasan, seperti masker dan tabung oksigen.
Jenis Masker yang sesuai untuk digunakan oleh tenaga medis yang bertugas saat ini adalah masker
N95 dikarenakan paparan virus yang tinggi di area kerja, hal ini diperlukan untuk menjaga tenaga
medis yang bertugas dari kemungkinan terpapar penyakit tersebut.
Alat pelindung tangan
Pelindung tangan atau sarung tangan berfungsi untuk melindungi jari-jari tangan dari api, suhu panas
atau dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan atau pukulan, tergores benda tajam, atau
infeksi.
Sarung tangan ini terbuat dari material yang beraneka macam, tergantung pada kebutuhan dan
pekerjaan. Sarung tangan ini ada yang terbuat dari logam, kulit, kanvas, kain, karet, atau bahan
khusus untuk melindungi tangan dari zat kimia tertentu.
Sarung tangan yang disarankan digunakan oleh petugas kesehatan ketika bertugas membasmi wabah
penyakit atau sedang merawat seorang pasien adalah sarung tangan dengan bahan latex free yang
hanya bersifat sekali pakai. Penggunaan sarung tangan dimaksudkan untuk melindungi petugas dari
paparan zat berbahaya atau virus yang sangat infeksius. Penggunaan sarung tangan akan membuat
petugas kesehatan dengan leluasa memegang sesuatu ketika bertugas. Selain itu, penggunaan sarung
tangan juga akan mengurangi risiko penularan penyakit dari pasien atau pun dari petugas melalui
sentuhan terhadap darah, kulit dan bagian tubuh lainnya.
Alat ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk benda
tajam, terkena cairan panas atau dingin dan bahan kimia berbahaya, serta terpeleset karena
permukaan yang licin. Jenis alat pelindung kaki berupa sepatu karet (boot) dan safety shoes.
Penggunaan sepatu boot sangat membantu petugas kesehatan ketika melakukan mobilitas di tempat
yang berbahaya khususnya ketika berada di luar ruangan. Selain melindungi kaki dari paparan zat
berbahaya seperti darah, cairan atau udara yang banyak mengandung patogen, penggunaan sepatu
boot juga dapat melindungi kaki dari benda tajam.
Apa bila tidak ada sepatu boot, petugas kesehatan wajib menggunakan sepatu biasa namun dengan
tambahan sarung sepatu ketika bertugas agar mengurangi risiko terpapar virus atau cairan berbahaya.
Pakaian pelindung
Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi tubuh dari suhu panas atau dingin yang ekstrim,
paparan api dan benda panas, percikan bahan kimia, uap panas, benturan, radiasi, gigitan atau
sengatan binatang, serta infeksi virus, jamur, dan bakteri.
Jenis pakaian pelindung terdiri dari rompi (vests), celemek (apron atau coveralls), jaket, dan pakaian
terusan (one piece coverall).
Umumnya, Alat Pelindung Diri (Hazmat Suit) yang dikenakan oleh petugas kesehatan ketika
menangani sebuah kasus wabah penyakit infeksius didesain menyatu dari bagian kaki hingga bagian
kepala. Pakaian yang sudah menyatu jadi satu tersebut dimaksudkan agar penggunaan praktis baik
ketika dipakai atau pun dilepas.