You are on page 1of 3

Nama : Luthfi Bangkit Prananda

NIM : 2201660066

PPG Prajabatan Pendidikan Matematika UMP 2022

AKSI NYATA TOPIK 3 IDENTITAS MANUSIA INDONESIA

1. Tanda dan symbol yang ada di ekosistem sekolah dan proses


pembelajaran penghargaan dan penghayatan terhadap
kebhinekatunggalikaan
Kebhinekatunggalikaan atau keragaman adalah nilai yang khas dan
menjadi salah satu identitas bangsa indonesia begitu pula dalan system
pendidikan Indonesia. Kebhineakaan menjadi landasan bangsa Indonesia untuk
menerima dan menghargai keberagaman sosio-kulturaldan nilai-nilai luhur
yang ada pada setiap manusia di setiap daerahnya. Akar-akar budaya merajut
keberagaman untuk memperkuat nilai-nilai kemanusiaan khas Indonesia.
Kebhinekatunggalikaan dapat ditemukan dalam perwujuduan tanda dan simbol
yang menggambarkannya.
Tanda dan simbol yang ada dan saya temi di SMA Negeri 1 Purwokerto
sebagai sekolah yaitu adanya keberagaman suku siswa yang ada, walaupun
mayoritas tetap suku jawa namun ada sebagian juga yang saya dapati suku lain
seperti suku Tionghoa, sunda, dan batak. Selain itu juga dari segi agama atau
kepercayaan yang dianut oleh peserta didik nya juga beragam yaitu mayoritas
islam dan yang lain juga ada yang beragama Kristen, Khatolik, Chonghucu dan
juga Budha. Tanda dari bahasa, Penggunaan Bahasa dalam berkomunikasi,
komunikasi lisan dan tulisan yang didapati di SMA N 1 Purwokerto mayoritas
menggunakan Bahasa Indonesia dan dalam situasi non formal sering juga
didapati mereka menggunakan Bahasa Jawa Ngapak Banyumas.selain itu juga
dari Identitas batik, salah satu identitas yang dimunculkan adalah identitas
batik Indonesia yang digunakan sebagai salah satu seragam sekolah bagi
peserta didik dan guru. Setiap hari Rabu dan Kamis, seragam yang digunakan
menggunkakan kain bermotif batik sesuai dengan budaya dan kearifan local
Indonesia.
2. Penghayatan nilai-nilai Pancasila yang ada di sekolah menguatkan
identitas manusia Indonesia
Pancasila merupakan salah satu identitas bangsa Indonesia. Manusia
Indonesia sebagai manusia Pancasila artinya manusia yang mampu memahami,
menjalani, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
serta menjadikannya sebagai pedoman bertingkah laku yang menyatu dalam
kepribadiannya. Dimana Pancasila bukan sekedar simbol ataupun ideologi
tetapi Pancasila menjadi perekat keberagaman nilai-nilai luhur budaya yang
membentang luas dari Sabang sampai Merauke. Dalam kehidupan sehari-hari,
khususnya dalam lingkungan sekolah, nilai-nilai Pancasila perlu diterapkan
dan dibiasakan guna merekatkan keberagaman yang ada di ekosistem sekolah.
Ada beberapa penghayatan nilai Pancasila yang ada di SMA Negeri 1
Purwokerto yaitu dari Aspek ke-Tuhanan terlihat pada pembiasaan berdoa
sesuai keyakinan masing-masing sebelum pembelajaran, tersedianya fasilitas
ibadah seperti masjid, adanya kegiatan kerohanian untuk berbagai agama. Dari
Aspek Kemanusiaan, Kerukunan antar peserta didik di sekolah terjadi karena
mereka tidak membeda-bedakan ras, agama, dan perbedaan lainnya. Dari
Aspek persatuan, adanya kegiatan sekolah yang menimbulkan kerjasama,
gotong royong seperti kegiatan jumat bersih yang dilakukan oleh setiap
anggota kelas. Aspek Musyawarah, penerapan sila keempat ini diwujudkan
dalam kegiatan pengambilan keputusan baik itu dari lingkungan kelas sampai
ranah yang terbesar musyawarah sekolah. Terbentuknya kepanitiaan dan
organisasi seperti OSIS, Pramuka, dan PMR sebagai wadah untuk melatih
peserta didik dalam bermusyawarah, mengungkapkan pendapat, dan
menghargai orang lain. Aspek keadilan yaitu terlihat pada kesamaan hak dan
kewajiban belajar tanpa membeda bedakan peserta didik. Aturan ditetapkan,
disepakati dan untuk ditaati bersama tanpa pengecualian. Dan ada satu hal lagi
yang tercantum dalam setiap perencanaan Program Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5) yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang
kompeten dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila di setiap jenjang
pendidikan.

You might also like