You are on page 1of 10

DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No.

2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI ALAT UNTUK


PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SPK) SELEKSI PEMASOK OBAT-OBATAN
Yunus Anis, Hersatoto Listiyono, Teguh Khristianto

Abstrak

Selama ini dalam pemilihan pemasok obat-obatan, bagian logistik kesulitan dalam menentukan
pemasok obat-obatan. Kendala yang dihadapi adalah banyaknya hubungan dengan pemasok (supplier),
sehingga dituntut pihak logistik dapat memilih dan memprioritaskan supplier obat yang terbaik dalam
proses pengadaan obat-obatan.
AHP adalah suatu metode yang memecah-mecah suatu situasi yang kompleks, tak terstruktur,
kedalam bagian-bagian komponennya; menata bagian atau variable ini dalam susunan hirarki, memberi
nilainumerik pada pertimbangan subjektif tentang relative pentingnya setiap variable, dan
mensintesisberbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variable mana yang memiliki prioritas paling
tinggi danbertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut.
Sistem ini dibuat berbasis web dengan menggunakanbahasa pemograman PHP dan basis data
MySQL.Sistem ini memberikan hasil berupa ranking alternatif pemasok obat-obatan yang terbaik. Dari
sistem ini diharapkan dalam penentuan pemasok bagian logistik akan dapat dengan mudah dalam
pengambilan keputusan

Kata Kunci : Sistem Pendukung Pengambilan keputusan, Analytic hierarchy process,Seleksi Pemasok

1.Pendahuluan Anda memiliki bagian logistik yang


Keunggulan kompetitif berkaitan bertugas dalam proses pengadaan obat-
dengan manajemen rantai pasokan (SCM) obatan dan alat kesehatan (alkes). Dalam
yang memiliki filosofi yang dapat dicapai proses pengadaan pihak RSUI Harapan
dengan kolaborasi antara strategis pemasok Anda hubungan dengan pemasok obat-
dengan penyedia layanan (Lung Wan, obatan. Kendala yang dihadapi oleh Bagian
2008). Manajemen rantai pasokan Logistik RSUI Harapan Anda adalah
menawarkan penggunaan yang efektif dan banyaknya hubungan dengan pemasok
interaksi proses yang harmonis dari (supplier), sehingga dituntut pihak logistik
pelanggan ke pemasok (Setak, 2012). Salah dapat memilih dan memprioritaskan
satu topik masalah dalam penerapan supplier obat yang terbaik dalam proses
manajemen rantai pemasok adalah pengadaan obat-obatan di RSUI Harapan
pemilihan pemasok. Anda.
Seleksi pemasok adalah mengambil Hal yang mendasari bagian logistik
mitra bisnis yang berkompeten yang mengalami kesulitan dalam pemilihan
diperlukan yang menjamin kualitas produk pemasok obat-obatan adalah banyaknya
dan jasa dengan biaya yang dapat diterima pemasok dan kriteria yang digunakan serta
pada jumlah yang cukup dan pada waktu proses yang digunakan selama ini masih
(Sonmez 206). Keberhasilan rantai pasokan manual dengan hanya mempertimbangkan
sangat tergantung pada pilihan dari beberapa kriteria. Kriteria yang digunakan
pemasok yang baik. Dengan mencari dalam proses seleksi pemasok obat-obatan
pemasok yang menawarkan harga terendah adalah Kriteria Fleksibilitas Pembayaran,
bukan menunjukkan bahwa rantai pasokan Kriteria Harga, Kriteria Kualitas, Kriteria
tersebut berhasil. Beberapa kriteria yang Pemenuhan Pesanan, Kriteria Waktu.
harus diperhitungkan saat memilih Dengan berbagai macam kriteria, bagian
pemasok (Lung Wan, 2008). logistik diharapkan dapat
RSUI Harapan Anda merupakan salah mempertimbangkan untuk memprioritaskan
satu rumah sakit swasta yang sangat pemasok mana yang sesuai dengan kriteria
berkembang di kota tegal. RSUI Harapan tersebut.

Analytic Hierarchy Process (AHP) Sebagai Alat Untuk Pengambilan Keputusan (SPK) Seleksi Pemasok Obat Obatan 92
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No. 2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

Salah satu alat untuk membantuk


proses pengambilan keputusan adalah
dengan menggunakan AHP. AHP didesain
untuk menyelesaikan masalah yang
kompleks dalam proses pengambilan
keputusan. Penelitian ini akan membahas
tentang penerapan AHP sebagai alat
pengambilan keputusan untuk membantu
dalam proses seleksi pemasok obat-obatan
dengan membandingkan berbagai macam
kriteria dan akan menampilkan prioritas
pemasok obat-obatan.

2. Telaah Pustaka
Gambar 1 Hierarki AHP (Saaty, 2000)
2.1. AHP
AHP dikembangkan oleh Saaty pada
2.2. Sistem Seleksi Supplier
tahun 1976 (Saati, 2000). AHP merupakan
Pemasok adalah salah satu kekuatan
salah satu alat yang paling banyak
dari lima kompetitif yang memegang daya
digunakan dalam pengambilan keputusan
tawar sesuai Model kekuatan kompetitif
multi-kriteria untuk pemecahan masalah
didefinisikan oleh Porter dari Harvard
dalam dunia nyata. Keuntungan lain dari
Business School pada tahun 1979 (Porter,
metode ini adalah penggunaan hierarki
1980). Memilih supplier yang tepat harus
struktur multi-periode, multi-orang dan
memperhatikan kriteria-kriteria penilaian
multi-kriteria untuk masalah yang
perusahaan terhadap pemasok tersebut.
kompleks, karena langkah-langkah dari
Pemilihan pemasok dapat dilakukan
solusi termasuk mengkonfigurasi hierarki
dengan memberikan pembobotan terhadap
ini dan sintesis hasil penilaian (Yusuff,
kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan
2001).
perusahaan.
Secara umum AHP terdiri dari empat
Berbagai macam kriteria dijadikan
langkah. Langkah pertama AHP adalah
dasar dalam menilai kinerja pemasok.
penentuan utama dan sub-kriteria.
Dickson (1996) menyatakan, terdapat 23
Metodologi AHP berlanjut dengan konversi
kriteria yang digunakan dalam pemilihan
masalah keputusan dalam hirarki (Saaty,
pemasok. Pada penelitian tersebut,
1980). Struktur hirarkis dapat dihasilkan
dilakukan survey terhadap expert untuk
dan disajikan dalam berbagai bentuk.
menentukan bobot kepentingan tiap
Namun ilustrasi umum presentasi hirarkis
kriteria. Hasilnya diperoleh 4 tingkat
yang terdiri dari tujuan akhir, kriteria dan
kepentingan, yaitu ekstrim penting
alternative ditampilkan di bawah pada
(extreme importance), sangat penting
Gambar 1.
(considerable importance), cukup penting
(average importance) dan sedikit cukup
penting (slight importance) (Dickson,
1996) Penelitian ini menggunakan 5
kriteria yakni Kriteria Fleksibilitas
Pembayaran, Kriteria Harga, Kriteria
Kualitas, Kriteria Pemenuhan Pesanan,
Kriteria Waktu dalam pemesanan produk
1. Kualitas
Kualitas adalah Kesesuaian kualitas
barang yang dikirim dengan spesifikasi
yang telah disepakati kedua belah

Analytic Hierarchy Process (AHP) Sebagai Alat Untuk Pengambilan Keputusan (SPK) Seleksi Pemasok Obat Obatan 93
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No. 2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

pihak, pembeli dan penjual. rating supplier untuk sebuah atribut


2. Harga dengan kepentingan atribut.
Harga adalah harga barang yang Penambahan dan gabungan angka
ditawarkan oleh pemasok. untuk tiap supplier menunjukkan rating
3. Fleksibilitas Pembayaran keseluruhan yang dapat dibandingkan
Fleksibilias pembayaran adalah niat dengan supplier lainnya. Semakin
yang baik dan kemampuan supplier tinggi gabungan angka, maka semakin
dalam merespon perubahan permintaan dekat pula pertemuan supplier dengan
dan memenuhi perubahan desain kebutuhan dan spesifikasi perusahaan.
pesanan dapat menjadi faktor yang Salah satu kelebihan pendekatan ini
penting dalam pemilihan supplier. adalah memaksa manajemen untuk
Dalam hal ini konsumen diberi waktu merumuskan elemen penting dari
dalam pembayaran. keputusan purchasing dan mempertanyakan
4. Pemenuhan Pesanan metode, asumsi dan prosedur yang telah
Pemenuhan pesanan diartikan seberapa digunakan sebelumnya.
besar pemasok dalam memenuhi
pesanan dari konsumen. 3. Pembahasan
5. Waktu 3.1. Metode Pengumpulan Data
Waktu disini adalah waktu dalam a. Observasi
pemesanan produk, yang mana Merupakan suatu cara pengumpulan
konsumen menginginkan waktu yang data dengan melakukan pengamatan
tidak lama dalam pemesanan produk. dan pencatatan kegiatan proses
pengadaan logistik pada RSUI Harapan
Salah satu cara untuk mengevaluasi Anda Tegal.
supplier adalah : (Miranda, 2006) b. Wawancara
a. Langkah 1 Pengumpulan data dengan cara
Manajer mengidentifikasi semua melakukan tanya jawab dengan pihak
supplier potensial yang menjual item yang berwenang dalam bagian logisik
yang dibeli perusahaan. RSUI Harapan Anda Tegal.
b. Langkah 2 c. Studi Pustaka
Membuat daftar berisi atribut-atribut Pengumpulan data dengan
untuk dievaluasi tiap atribut pada tiap mencarisumber dari buku yaitu
supplier (misalnya reliabilitas produk, literatur, jurnal dan hasil penelitian-
harga, penyesuaian pesanan). Skala 1 – penelitian yang berkaitan dengan
5 digunakan (1 = rating terburuk, 5 = penelitian ini.
rating terbaik) tetapi skala lain juga
bisa digunakan. 3.2. Jalannya Penelitian.
c. Langkah 3 Metode pengembangan sistem yang
Manajemen memutuskan pentingnya penulis gunakan adalah menggunakan
tiap atribut bagi perusahaan. misalnya metode rekayasa perangkat lunak water
reliabilitas produk penting bagi fall. Mecnurut Pressman(1997), tahap –
perusahaan, maka atribut ini diberi tahap kerja pada metode rekayasa
rating terbaik. Bila harga tidak perangkat lunak waterfall yaitu: (Pressman,
sepenting reliabilitas, maka rating yang 1997)
lebih kecil diberikan pada atribut harga, a. Analisis
atribut yang tidak berguna bagi Pada tahap ini ditekankan pada studi
perusahaan diberi nilai 0. kelayakan terhadap organisasi pemakai
d. Langkah 4 yang meliputi pengamatan atas sistem
Langkah selanjutnya adalah membuat yang berjalan, mengidentifikasi dan
ukuran gabungan tertimbang tiap analisis terhadap temuan saat
atribut. Caranya dengan mengalikan pengamatan.

Analytic Hierarchy Process (AHP) Sebagai Alat Untuk Pengambilan Keputusan (SPK) Seleksi Pemasok Obat Obatan 94
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No. 2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

b. Desain supplier untuk pemesanan obat-obatan.


Pada tahap ini diterjemahkan Seringkali pihak logistik kebingungan
kebutuhan-kebutuhan ke dalam dalam memilih supplier mana yang akan
dokumen terperinci untuk memberikan melayani order pembelian obat-obatan,
gambaran yang jelas tentang struktur dikarenakan banyaknya suplier yang
program dan data. memasok obat-obatan pada RSUI Harapan
c. Pembuatan Program Anda Tegal. Dengan cara ini keputusan
Pada tahap ini desain perangkat lunak yang diambil akan bersifat subjektif karena
diterjemahkan ke dalam bahasa yang proses pemilihan dilakukan hanya
dimengerti oleh komputer yang berdasarkan pandangan-pandangan
menggunakan bahasa pemograman. perseorangan dan data-data seadanya.
d. Pengujian Dari permasalahan diatas, dapat
Pengujian dilakukan setelah selesai disimpulkan bahwa diperlukannya sebuah
tahap pembuatan program selesai dan sistem pendukung keputusan dalam
data telah dimasukkan. Pengujian pemilihan pemasok obat-obatan yang
berfokus pada logika program untuk terkomputerisasi sehingga subjektifitas
memastikan tidak terdapat kesalahan- dalam pengambilan keputusan dapat
kesalahan dan program dapat dikurangi dan dapat digantikan dengan
memberikan hasil yang sesuai dengan pelaksanaan penilaian kriteria-kriteria
yang dibutuhkan. untuk seluruh pemasok obat-obatan,
sehingga hasil yang diharapkan adalah
Kerangka Penelitian kandidat pemasok yang sesuai dengan
Phase kriteria RSUI Harapan Anda Tegal.
Menentukan
Sistem pendukung keputusan ini
Identifikasi
Masalah

Alternatif, merupakan bagian dari Sistem Informasi


Kriteria dan
Subkriteria Inventory, yaitu yang domain
permasalahannya adalah untuk menentukan
Menyusun
alternatif pemasok terbaik dari pemasok
Model

Hierarki obat-obatan di RSUI Harapan Anda Tegal.


Model AHP
Model yang diusulkan dalam penelitian ini
Tidak adalah sesuai dengan Gambar 3
Pengumpulan

membuat Matriks Analisa Cek


Data

perbandingan Perbandingan Konsistensi PEMASOK


berpasangan Berpasangan (CI)
Ya
KRITERIA PEMILIHAN PEMASOK
PEMASOK A
Analisa Dan

Hitung bobot ALTERNATIF PEMASOK TERBAIK


Hitung nilai
dari masing- Seleksi
·
Hasil

dari Kualitas
masing pemasok PEMASOK A
kriteria
alternatif PEMASOK B
· Harga
· Fleksibilitas Pembayaran PEMASOK B

·
Implementasi

PEMASOK C Pemenuhan Pesanan PEMASOK ..n


Implementasi
Hasil Seleksi · Waktu
Pemasok

PEMASOK ..n
Gambar 2. Jalannya Penelitian

4. Hasil dan Pembahasan Gambar 3 Model Pemilihan Pemasok


4.1. Gambaran Umum Sistem dengan AHP
Pada sistem yang berjalan saat ini, .
ketika RSUI Harapan Anda Tegal ingin 4.2. Perancangan DFD
melakukan order pembelian obat-obatan Dalam proses pengembangan desain
maka pihak RSUI yang diwakili oleh sistem digunakan model berupa metode
Bagian Logistik akan menghubungi berarah aliran data dengan menggunakan

Analytic Hierarchy Process (AHP) Sebagai Alat Untuk Pengambilan Keputusan (SPK) Seleksi Pemasok Obat Obatan 95
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No. 2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

DFD. Desain ini dimulai dari bentuk yang


ADMIN
paling global yaitu diagram konteks. 1.0
Diagram konteks ini kemudian akan Data account account account
Autintikasi user
diturunkan sampai bentuk yang paling
detail. Aliran data dimulai dari admin. Data pemasok
Admin memasukan data pribadi admin
sendiri dan data pemasok. Untuk penilaian 2.0
Pengolahan Tb_pemaosk Tb_pemask
masukan pembobotan/data kriteria dari data pemasok
Data kriteria
admin juga merupakan tahap awal
penilaian pemilihan alternatif pemasok
terbaik. Setelah admin melakukan
penentuan nilai pembobotan kriteria maka 3.0
Ranking alternatif pemsok Pengolahan Tb_kriteria Tb_kriteria
selanjutnya output tersebut menjadi dasar data kriteria
penilaian pemilihan alternatif pemasok
terbaik. Tb_kriteria
Admin mempunyai hak untuk penilaian
4.0
pemilihan alternatif pemasok terbaik. Pengolahan
Admin memasukkan nilai ke sistem berupa Perbandingan
penilaian pemilihan alternatif pemasok AHP
Nilai_kriteria Nilai_kriteria
terbaik. Sistem kemudian akan mengolah
data penilaian tersebut sehingga Nilai_kriteria
menghasilkan output ranking alternatif
pemasok terbaik
Untuk penilaian pemilihan alternatif Tb_pemasok
pemasok terbaik hanya bisa melihat hasil
penilaian pemilihan alternatif pemasok
terbaik. Digram logika level 0 dari sistem
pendukung keputusan pemilihan alternatif 5.0
pemasok terbaik dapat ditunjukkan pada Pengolahan
gambar 4 berikut ini. Nilai Akhir

Data account
data kriteria Nilai_alternatif
Data pemasok
Data nilai pemilihan alternatifi Nilai_alternatif

Gambar 5 DFD Level 1


0
ADMIN Ranking Alternatif Pemasok SPK PEMILIHAN
PEMASOK Data flow diagram level 1 merupakan
pengembangan dari diagram konteks yang
terdiri dari lima buah proses yaitu proses
autentikasi user/pengguna, pengolahan data
Gambar 4 DFD Level 0 pemasok, pengolahan data kriteria,
pengolahan perbandingan AHP,
Pada DFD Level 0 digambarkan admin pengolahan nilai total.
memberikan inputan data account, data
kriteria, data pemasok dan data nilai 4.3. Perhitungan Bobot Elemen
pemilihan alternatif. Output dari proses ini Pada proses penilaian dengan metode
adalah ranking alternatif pemasok yang AHP terdapat hirarki sistem yang telah
terbaik disesuaikan dengan tujuan awal penelitian
yaitu proses pemilihan pemasok. Hirarki

Analytic Hierarchy Process (AHP) Sebagai Alat Untuk Pengambilan Keputusan (SPK) Seleksi Pemasok Obat Obatan 96
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No. 2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

proses ini sebelumnya telah dijelaskan pada 1. Membuat matriks perbandingan dan
bab Landasan teori hanya secara umum berpasangan
sesuai dengan konsep AHP. Hirarki sistem Pada tahap ini dilakukan penilaian
ini sebenarnya adalah dekomposisi dari perbandingan antara satu kriteria dengan
masalah proses pemilihan pemasok. kriteria lainnya. Hasil penilaian dapat
Menentukan tujuan (pemilihan pemasok), dilihat pada tabel 1
mencari kriteria tepat yang digunakan
untuk menyelesaikan tujuan serta Tabel 1 Matriks Perbandingan
dekomposisi dari kriteria yang telah Berpasangan
ditentukan. Dekomposisi ini merupakan Kualitas Harga
Fleksibilitas
Pembayaran
Pemenuhan
Pesanan
Waktu

penjabaran dari kriteria yang telah Kualitas 1 3 2 5 5

ditentukan yang menghasilkan identifikasi- Harga 0,33 1 0,5 3 5


identifikasi item penilaian dari Fleksibilitas 0,5 2 1 5 5
permasalahan utama. Hirarki ini dapat Pembayaran
Pemenuhan 0,2 0,33 0,2 1 2
ditunjukkan pada gambar 5. berikut ini: Pesanan
Waktu 0,2 0,2 0,2 0,5 1

Jumlah 2,23 6,53 3,9 14,5 18


PEMILIHAN PEMASOK

2. Membuat matriks nilai kriteria


Matriks ini diperoleh dengan rumus
sebagai berikut :
Harga Waktu KUalitas Fleksibilitas Pembayaran Pemenuhan Pesanan Nilai baris kolom baru = nilai baris-
kolom lama/jumlah masing kolom lama
Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 2

PEMASOK A PEMASOK B PEMASOK ..n

Gambar 6 Hierarki Dekomposisi Masalah

Dari gambar diatas dapat dijabarkan


bahawa tujuan awal dari dekomposisi Misal untuk perhitungan kualitas :
masalah ini adalah pemilihan pemaosk. Nilai baris kolom kualitas = 1
Dalam matriks keputusan tujuan ini disebut Jumlah kolom kualitas = 2,23
dengan tujuan (goal). Sedangkan Kriteria Jadi nilai baris kolom baru = 1/2,23 =
Fleksibilitas Pembayaran, Kriteria Harga, 0,4478
Kriteria Kualitas, Kriteria Pemenuhan
Pesanan, Kriteria Waktu dalam pemesanan 3. Membuat matriks penjumlahan setiap
produk merupakan atribut dimana baris
merupakan karakteristik atau kriteria dari Matriks ini dibuat dengan mengalikan
keputusan. Semua item penilaian itu nilai prioritas pada tabel 1 dengan matriks
dihubungkan secara langsung dengan perbandingan berpasangan hasil
kriterianya dan membentuk pohon perhitungan dapat dilihat pada tabel 3
hierarkhi seperti yang ditunjukkan pada
gambar 5

4.4 Menentukan prioritas kerja


Langkah yang harus dilakukan dalam
menentukan prioritas kriteria adalah
sebagai berikut :

Analytic Hierarchy Process (AHP) Sebagai Alat Untuk Pengambilan Keputusan (SPK) Seleksi Pemasok Obat Obatan 97
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No. 2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

Nilai pada kolom kualitas diperoleh menghindari penyalahgunaan manajemen


dari prioritas baris kualitas pada tabel 3 sistem oleh admin. Setelah admin berhasil
dikalikan dengan baris kualitas pada kolom login, user dapat memilih mode edit apa
kualitas pada tabel 5.7 yang akan dilakukan, seperti gambar
Nilai prioritas kualitas = 0.4085 dibawah ini:
Nilai baris kualitas kolom kualitas = 1
Jadi nilai kualitas = 0.4085 * 1 = 0.4085

4. Penghitungan rasio konsistensi


Penghitungan ini digunakan untuk
memastikan bahwa nilai rasio
konsistensi (CR) <= 0.1. jika ternyata
nilai CR lebih besar dari 0.1 maka
matriks perbandingan harus diperbaiki.
Untuk menghitunga dapat dilihat pada
tabel 4

Gambar 7 Tampilan Form Login

4.5.2 Tampilan Sistem Input, Ubah


Data Master.
Setelah admin berhasil login, admin dapat
memilih mode edit apa yang akan
dilakukan. Mode edit yang diberikan
N(jumlah kriteria) : 5 berupa tambah, hapus, update yang ada
λ maks (jumlah/n): 6,2271/5 = 1,24542 pada Menu-Admin, seperti keterangan
CI((λ maks-n)/n): (1,24542 - 5)/5 = -0,7509 dibawah ini:
CR (CI/IR): -0,7509/1.12 = - 0.67 (nilai 1. Halaman Menu-Admin
1.12 diperoleh dari tabel 3.3 karena matriks Halaman ini berisi menu-menu untuk
5x5) memasukkan, mengubah, seperti tertampil
Karena CR < 0.1, maka rasio konsistensi pada gambar dibawah ini:
dari perhitungan dapat diterima.

4.5 Implementasi Antarmuka


Tahap implementasi sistem merupakan
tahap penerapan sistem agar dapat
dioperasikan secara optimal sesuai
kebutuhan. Implementasi antarmuka yang
dibuat pada tahap perancangan,
diimplementasikan menjadi bentuk
halaman web yang dibangun dengan
menggunakan perangkat lunak yang
dijelaskan pada implementasi program.

4.5.1 Tampilan Login Sistem


Dalam proses pengeditan dan Gambar 8 Tampilan Menu Admin
pemasukkan data, admin harus melakukan
proses login pada interface. Pada halaman 2. Input Data Alternatif Pemasok
login admin, admin diminta memasukkan Halaman ini memuat sistem input data
username dan password. Hal ini untuk alternatif, tampil data alternatif, ubah data

Analytic Hierarchy Process (AHP) Sebagai Alat Untuk Pengambilan Keputusan (SPK) Seleksi Pemasok Obat Obatan 98
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No. 2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

alternatif dan pencarian nama Pemasok,


seperti tertampil pada gambar dibawah ini:

Gambar 9 Tampilan Form Input data


Pemasok

3. Data Kriteria
Halaman ini memuat data kriteria
antara lain input data kriteria, tampil data
kriteria, ubah data kriteria dan pencarian
nama kriteria seperti tertampil pada gambar Gambar 11 Tampilan Halaman Nilai
dibawah ini: Kriteria

5. Nilai Alternatif
Halaman ini memuat sistem nilai
alternatif pemasok dengan membandingkan
nama pemasok tiap kriteria, seperti
tertampil pada gambar dibawah ini:

Gambar 10 Tampilan Form Input data


kriteria

4. Nilai Kriteria
Halaman ini memuat sistem nilai
kriteria, dengan membandingakn antar
kriteria satu dengan kriteria dua, seperti
tertampil pada gambar dibawah ini:

Gambar 12 Tampilan Halaman Nilai


Alternatif Pemasok

Analytic Hierarchy Process (AHP) Sebagai Alat Untuk Pengambilan Keputusan (SPK) Seleksi Pemasok Obat Obatan 99
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No. 2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

perbaikan demi kesempurnaan program


5.5.3 Tampilan Hasil Analisa AHP dan kemudahan pemakai.
Halaman ini berfungsi sebagai 2. Perawatan juga perlu dilakukan agar
menampilkan hasil alternatif pemasok program ini dapat digunakan
berupa ranking, seperti gambar dibawah semaksimal mungkin serta perlu
ini: dilakukan evaluasi terhadap sistem
sehingga dapat dilakukan penyesuian
terhadap sistem.

Daftar Pustaka
Dickson, G.W., 1996. “An analysis of
vendor selection systems and
decisions”, Journal of Purchasing vol.
2(1), hal. 5–17.
Enyinda, Chris I., Emeka Dunu, Janel Bell-
Hanyes.2010. A Model For
Quantifying Strategic Supplier
Selection: Evidence From A Generic
Pharmaceutical Firm Supply Chain.
International Journal of Business,
Marketing, and Decision Sciences
Volume 3, Number 2, Winter 2010
Gambar 13 Tampilan Halaman hasil analisa Eylem Koç., Hasan Arda Burhan.2014.
AHP Global Business and Management
Research: An International Journal
5. Kesimpulan dan Saran Vol. 6, No. 1 (2014)
5.1 Kesimpulan Korpelaa, J., Tuominen, M., Valoaho, M.,
1. Aplikasi sistem pendukung keputusan (1998). An analytic hierarchy process-
pemilihan pemasok dengan metode based approach to the strategic
Analytical Hierarchy Process (AHP) management of logistic service: An
ini telah mampu menghasilkan empirical study in the mechanical
keputusan alternatif pemasok yang forest industry. International Journal of
terbaik sehingga alternatif-alternatif Production Economics, 56-57, pp. 303-
yang sudah diputuskan dapat dijadikan 318.
untuk membantu dalam pengambilan Lung Wan. 2008. An efficient and simple
keputusan. model for multiple criteria supplier
2. Dengan metode Analytical Hierarchy selection problem. European Journal of
Process (AHP) maka pembobotan Operational Research 186 (2008)
kriteria akan menjadi lebih logis dan 1059–1067
terstruktur. Miranda, ST, dan Widjaja Tunggal, Amin.
3. Aplikasi sistem pendukung keputusan Drs. AK. MBA, 2005, Manajemen
penentuan pemilihan pemasok ini Logistik dan Supply Chain
dibuat fleksibel sehingga dapat Management, Penerbit Harvarindo
memungkinkan admin untuk dapat Porter, M.E. 1980. Competitive strategy;
mengubah nilai dari bobot kriteria- techniques for analyzing industries and
kriteria yang ada. competitors, New York, Free Press,
397.
5.2 Saran Pressman, Roger, S, 1997, Rekayasa
1. Program ini masih jauh dari sempurna Perangkat Lunak : Pendekatan Praktisi
untuk itu perlu dilakukan perbaikan- (Edisi Satu), Penerbit : Andi,
Yogyakarta.

Analytic Hierarchy Process (AHP) Sebagai Alat Untuk Pengambilan Keputusan (SPK) Seleksi Pemasok Obat Obatan 100
DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No. 2, Oktober 2015 ISSN 2085-3343

Saaty T L (1980) The Analytic Hierarchy


Process, McGraw Hill International.
Saaty, T. L., (2000). Fundamentals of
decision making and priority theory
with the analytic hierarchy process.
Pittsburgh: RWS Publications.
Setak, M., Sharifi S., Alimohammadian A.,
(2012). Supplier selection and order
allocation models in supply chain
management: A review. World Applied
Sciences Journal, 18 (1), pp. 55-72.
Shahroodi, Kambiz., dkk. 2012.
Application of Analytical Hierarchy
Process (AHP) Technique To Evaluate
and Selecting Suppliers in an Effective
Supply Chain. Kuwait Chapter of
Arabian Journal of Business and
Management Review Vol. 1, No.8;
April 2012
Sonmez, M., (2006). A review and critique
of supplier selection process and
practices. Leicestershire:
Loughborough University Business
School Occasional Papers Series.
Yusuff, R. D., PohYee, K., Hashmi, M.S.J.,
(2001). A preliminary study on the
potential use of the analytical
hierarchical process (AHP) to predict
advanced manufacturing technology
(AMT) implementation. Robotics and
Computer Integrated Manufacturing,
17, pp. 421–427.

Analytic Hierarchy Process (AHP) Sebagai Alat Untuk Pengambilan Keputusan (SPK) Seleksi Pemasok Obat Obatan 101

You might also like