You are on page 1of 6

Tugas Mandiri Manajemen Strategik

Nama : Nadya Aisya Farlina Sirait


NIM : 2110312220081

a. Tugas 1 : Pengganti pertemuan ke 14 yaitu pelajari dan pahami chapter 14 mengenai


Inovasi dan Kewirausahaan.
b. Tugas 2 : Pertemuan ke 15 : berdasarkan pemahaman dan materi yang telah dipelajari
pada chapter 14, jawablah soal berikut :

SOAL :
1. Apa yang merupakan perbedaan antara inovasi incremental dan terobosan ? Resiko
resiko apa yang terkait dengan masing masing pendekatan ? berikan penjelasan
anda.
2. Mengapa kebanyakan inovasi terobosan terjadi di perusahaan perusahaan yang
lebih kecil ?
3. Apa yang harus dilakukan oleh perusahaan global untuk mempercepat inovasi dan
inovasi terobosan mereka ?
JAWABAN :
1. Inovasi incremental dan inovasi terobosan adalah dua pendekatan yang berbeda dalam
proses pengembangan dan perubahan produk, layanan, atau proses bisnis. Berikut
adalah perbedaan antara keduanya:
a. Inovasi Incremental: Inovasi incremental adalah proses perubahan yang
dilakukan secara bertahap atau terus-menerus pada produk, layanan, atau
proses yang sudah ada. Pendekatan ini berfokus pada penyempurnaan,
peningkatan, atau perbaikan inkremental dari solusi yang sudah ada. Inovasi
incremental sering melibatkan penyesuaian kecil pada produk atau proses yang
sudah ada, dengan tujuan meningkatkan kinerja, efisiensi, atau fungsionalitas.
b. Inovasi Terobosan: Inovasi terobosan, juga dikenal sebagai inovasi radikal,
adalah pendekatan yang melibatkan perubahan besar atau revolusioner dalam
produk, layanan, atau proses yang ada. Pendekatan ini memperkenalkan ide-ide
baru dan revolusioner yang dapat mengubah cara bisnis dijalankan atau
memecahkan masalah yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Inovasi
terobosan sering kali melibatkan risiko yang lebih tinggi, tetapi juga dapat
menghasilkan imbalan yang lebih besar jika berhasil.

Resiko terkait dengan masing-masing pendekatan inovasi adalah sebagai berikut:


1. Resiko Inovasi Incremental: Meskipun inovasi incremental cenderung memiliki risiko
yang lebih rendah dibandingkan inovasi terobosan, tetap ada beberapa risiko yang perlu
dipertimbangkan, seperti:
 Kejenuhan Pasar: Jika inovasi incremental tidak cukup signifikan, pasar dapat
menjadi jenuh dengan perubahan kecil dan konsumen mungkin tidak tertarik
untuk beralih ke versi baru produk atau layanan.
 Kehilangan Daya Saing: Jika pesaing meluncurkan inovasi terobosan, inovasi
incremental mungkin tidak lagi cukup untuk mempertahankan keunggulan
kompetitif, sehingga perusahaan dapat kehilangan pangsa pasar.
 Kemacetan Inovasi: Fokus yang terlalu besar pada inovasi incremental dapat
menyebabkan perusahaan kehilangan kesempatan untuk menciptakan
perubahan yang lebih revolusioner dan memenangkan pasar yang lebih luas.

2. Resiko Inovasi Terobosan: Meskipun inovasi terobosan dapat membawa potensi


keuntungan besar, juga melibatkan risiko yang lebih tinggi, termasuk:
 Kegagalan dan Kerugian Biaya: Inovasi terobosan berisiko lebih tinggi karena ide-
ide baru belum teruji dan dapat menghadapi tantangan teknis atau penerimaan
pasar. Kegagalan dalam mengimplementasikan inovasi terobosan dapat
menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi perusahaan.
 Resistensi dan Pengadopsian yang Lambat: Inovasi terobosan seringkali
dihadapkan pada resistensi dari konsumen atau pemangku kepentingan yang
tidak ingin mengubah cara mereka beroperasi. Ini dapat menyebabkan
pengadopsian yang lambat dan penyerapan pasar yang lebih rendah daripada
yang diharapkan.
 Ketidakpastian: Ketika menciptakan inovasi terobosan, ada tingkat
ketidakpastian yang tinggi terkait dengan keberhasilan dan dampaknya.
Perusahaan harus siap menghadapi perubahan yang tak terduga dan menavigasi
ketidakpastian yang mungkin terjadi.
Kesimpulannya, inovasi incremental berfokus pada perubahan bertahap yang
meningkatkan produk atau proses yang sudah ada, sedangkan inovasi terobosan
melibatkan perubahan radikal yang dapat mengubah paradigma atau menciptakan
produk baru yang belum pernah ada sebelumnya. Keduanya memiliki risiko masing-
masing, dengan inovasi incremental cenderung memiliki risiko yang lebih rendah,
sementara inovasi terobosan melibatkan risiko yang lebih tinggi namun dapat
memberikan imbalan yang besar jika berhasil.

Inovasi adalah proses menciptakan dan menerapkan ide, produk, atau metode baru
yang membawa perubahan atau peningkatan yang signifikan. Ini sering melibatkan
pengembangan sesuatu yang saat ini tidak ada atau menemukan cara baru untuk
memecahkan masalah.

Dalam mengejar inovasi, ada beberapa tantangan dan risiko yang mungkin dihadapi
para inovator. Ini termasuk peluang sukses yang panjang, risiko pasar, dan risiko
teknologi.

1. Peluang sukses yang panjang: Inovasi pada dasarnya melibatkan penjelajahan ke


wilayah yang belum dipetakan. Selalu ada tingkat ketidakpastian dan ketidakpastian
yang terkait dengan memperkenalkan sesuatu yang baru. Peluang untuk mencapai
kesuksesan dan adopsi luas dari ide atau produk inovatif bisa rendah karena berbagai
faktor seperti dinamika pasar, persaingan, dan preferensi pelanggan. Inovator perlu
bersiap untuk kemungkinan kegagalan atau kemunduran di sepanjang jalan.

2. Risiko pasar: Memperkenalkan produk atau ide baru ke pasar membawa risiko yang
melekat. Penting untuk menilai permintaan potensial, target pasar, dan lanskap
kompetitif sebelum menginvestasikan sumber daya yang signifikan ke dalam inovasi.
Risiko pasar melibatkan ketidakpastian terkait dengan penerimaan pelanggan, kemauan
untuk membayar, dan kemampuan untuk menangkap pangsa pasar yang cukup besar.
Dalam beberapa kasus, pasar mungkin tidak siap untuk inovasi, atau audiens target
mungkin tidak merasakan kebutuhan akan produk atau ide baru.

3. Risiko teknologi: Inovasi sering melibatkan pemanfaatan teknologi baru atau yang
sedang berkembang untuk mengembangkan solusi baru. Namun, teknologi itu sendiri
bisa tidak pasti dan berisiko. Mungkin ada tantangan teknis, keterbatasan, atau
hambatan tak terduga yang muncul selama pengembangan atau penerapan ide-ide
inovatif. Kelayakan dan keandalan teknologi yang mendasari perlu dipertimbangkan
dengan hati-hati, karena kegagalan atau keterbatasan teknologi dapat berdampak
signifikan terhadap keberhasilan suatu inovasi.

Untuk mengatasi risiko ini, inovator sering menggunakan strategi seperti melakukan
riset pasar secara menyeluruh, mengembangkan prototipe, berkolaborasi dengan para
ahli, mencari umpan balik dari pelanggan potensial, dan terus mengulangi dan
meningkatkan inovasi mereka. Selain itu, perencanaan yang tepat, penilaian risiko, dan
kemampuan beradaptasi sangat penting untuk mengurangi tantangan dan
meningkatkan peluang keberhasilan inovasi.
2. Ada beberapa alasan mengapa inovasi terobosan cenderung terjadi di perusahaan yang
lebih kecil:
a. Fleksibilitas dan Kecepatan Keputusan: Perusahaan yang lebih kecil sering
memiliki struktur organisasi yang lebih ramping dan proses pengambilan
keputusan yang lebih cepat. Ini memungkinkan mereka untuk merespons
perubahan pasar dengan lebih cepat dan mengambil keputusan inovatif tanpa
harus melalui proses birokrasi yang panjang. Mereka dapat dengan mudah
menyesuaikan strategi dan fokus inovasi mereka sesuai dengan perubahan
kebutuhan pasar.

b. Budaya Inovasi: Perusahaan yang lebih kecil sering kali memiliki budaya yang
lebih terbuka terhadap risiko dan eksperimen. Mereka mendorong kreativitas
dan inisiatif individu, serta memungkinkan komunikasi dan kolaborasi yang lebih
langsung antara anggota tim. Hal ini menciptakan lingkungan yang mendukung
inovasi terobosan, di mana ide-ide baru dapat dengan cepat dikembangkan dan
diuji.
c. Rasa Urgensi: Perusahaan yang lebih kecil seringkali merasa tekanan yang lebih
besar untuk berinovasi agar dapat bersaing dengan perusahaan yang lebih besar
dan mapan di industri mereka. Mereka mungkin tidak memiliki sumber daya
atau pangsa pasar yang sama besar seperti perusahaan besar, sehingga harus
mengandalkan inovasi terobosan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
Rasa urgensi ini dapat memicu semangat inovasi yang lebih tinggi di perusahaan
yang lebih kecil.
d. Keterbatasan Sumberdaya: Meskipun terbatasnya sumberdaya dapat menjadi
kendala, itu juga dapat menjadi pendorong untuk inovasi terobosan. Perusahaan
yang lebih kecil seringkali tidak memiliki sumberdaya yang sama dengan
perusahaan besar untuk mengembangkan dan memasarkan produk baru secara
konvensional. Oleh karena itu, mereka dihadapkan pada kebutuhan untuk
berpikir kreatif dan menemukan solusi yang inovatif dengan sumberdaya yang
terbatas.
e. Kebebasan dari Pembatasan Struktural: Perusahaan yang lebih besar sering
terikat oleh struktur organisasi yang kompleks, prosedur yang ketat, dan
kebijakan yang rumit. Hal ini dapat menghambat inovasi terobosan karena harus
melewati banyak tahapan persetujuan dan proses birokrasi. Di sisi lain,
perusahaan yang lebih kecil sering memiliki struktur organisasi yang lebih
fleksibel dan sedikit hambatan internal, yang memungkinkan mereka untuk lebih
berani dalam melakukan perubahan yang signifikan.

Namun, meskipun inovasi terobosan cenderung terjadi di perusahaan yang lebih kecil,
hal ini bukan aturan mutlak. Ada juga perusahaan besar yang berhasil melakukan inovasi
terobosan, terutama jika mereka memiliki budaya inovasi yang kuat, divisi/divisi yang
mandiri untuk inovasi, atau berkolaborasi dengan startup dan perusahaan-perusahaan
inovatif lainnya. Namun, perusahaan yang lebih kecil seringkali memiliki keunggulan
tertentu dalam hal fleksibilitas dan kecepatan dalam menghadapi perubahan, yang
memungkinkan mereka untuk menjadi pusat inovasi yang lebih terdepan dalam
beberapa kasus.
3. Untuk mempercepat inovasi dan inovasi terobosan, perusahaan global dapat mengambil
langkah-langkah berikut:

1. Budaya Inovasi: Perusahaan harus menciptakan budaya inovasi yang kuat di seluruh
organisasi. Ini melibatkan membangun lingkungan yang mendukung gagasan baru,
kreativitas, eksperimen, dan pengambilan risiko yang terkontrol. Perusahaan harus
mendorong kolaborasi dan komunikasi antar tim, serta memberikan penghargaan dan
pengakuan terhadap upaya inovatif. Penting untuk menciptakan ruang yang aman bagi
karyawan untuk berbagi ide-ide baru tanpa takut akan hukuman atau penolakan.

2. Investasi dalam R&D: Perusahaan harus mengalokasikan sumber daya yang cukup
untuk penelitian dan pengembangan (R&D). Ini termasuk alokasi anggaran yang
memadai, tim R&D yang terampil, dan infrastruktur teknologi yang diperlukan untuk
eksperimen dan pengujian. Investasi dalam R&D memungkinkan perusahaan untuk
menjelajahi konsep-konsep inovatif, mengembangkan prototipe, dan menguji solusi
baru.

3. Kemitraan dan Kolaborasi: Perusahaan global dapat mempercepat inovasi dengan


menjalin kemitraan dengan universitas, lembaga riset, dan startup. Melalui kolaborasi
ini, mereka dapat mengakses pengetahuan, keahlian, dan teknologi baru yang ada di
luar organisasi mereka sendiri. Kemitraan dapat mencakup pertukaran pengetahuan,
berbagi sumber daya, dan pengembangan produk atau layanan bersama. Kolaborasi
dengan startup juga dapat membawa ide-ide segar dan pendekatan yang inovatif.

4. Pendekatan Desain Berpusat pada Pelanggan: Perusahaan harus menganut


pendekatan desain berpusat pada pelanggan dalam proses inovasi mereka. Mereka
harus memahami kebutuhan, keinginan, dan tantangan pelanggan mereka dengan
mendengarkan dan melibatkan mereka dalam proses pengembangan produk atau
layanan. Dengan memahami secara mendalam kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat
menciptakan solusi yang lebih relevan, berfokus pada pengalaman pengguna yang
unggul, dan menghasilkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

5. Fasilitasi Kolaborasi Antardepartemen: Penting bagi perusahaan global untuk


mendorong kolaborasi antardepartemen. Inovasi terobosan sering melibatkan
pemikiran lintas fungsional dan integrasi yang baik antara departemen seperti R&D,
pemasaran, produksi, dan keuangan. Menciptakan mekanisme dan platform yang
memfasilitasi kolaborasi dan pertukaran ide antardepartemen dapat mempercepat
aliran informasi, pengujian konsep, dan pengambilan keputusan yang lebih cepat.

6. Pemantauan dan Analisis Pasar: Perusahaan harus secara terus-menerus memantau


dan menganalisis tren pasar, perubahan kebutuhan pelanggan, dan perkembangan
industri. Ini membantu perusahaan untuk mengidentifikasi peluang inovasi,
mengantisipasi perubahan, dan men

yesuaikan strategi inovasi mereka sesuai dengan kebutuhan pasar yang berkembang.
Pemantauan pasar yang baik dapat membantu perusahaan global menjadi proaktif
dalam menghadapi persaingan dan memimpin dalam inovasi.

7. Fokus pada Pengembangan Keterampilan: Perusahaan global harus memastikan


bahwa karyawan mereka memiliki keterampilan inovasi yang diperlukan untuk
menghasilkan inovasi terobosan. Ini melibatkan pengembangan keterampilan seperti
pemikiran kreatif, pemecahan masalah, kolaborasi, dan kepemimpinan inovatif.
Perusahaan harus memberikan pelatihan dan pengembangan yang sesuai serta
memastikan bahwa budaya organisasi mendukung pengembangan keterampilan
inovatif.

Dengan mengadopsi pendekatan ini, perusahaan global dapat meningkatkan


kemampuan mereka untuk mempercepat inovasi dan menciptakan inovasi terobosan
yang dapat memberikan keunggulan kompetitif dan pertumbuhan jangka panjang.

You might also like