Professional Documents
Culture Documents
Pengembangan Instrumen Evaluasi Pembelajaran Jenis Non-Tes
Pengembangan Instrumen Evaluasi Pembelajaran Jenis Non-Tes
AL-AMIN INDRAMAYU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penyusunan makalah dengan
judul “Pengembangan Instrumen Evaluasi Jenis Non-tes” dapat terselesaikan tepat waktu.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Agama. Sebagai
ungkapan rasa syukur terselesaikannya penyusunan makalah ini, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih Kepada:
1. Bapak Drs. H. Sulaiman Hasan, M. A., Selaku ketua program studi PAI;
2. Bapak Suwarno As, S.Pd.I, M.M, Selaku dosen mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang membaca
makalah ini. Kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan untuk perbaikan
makalah ini.
……………………
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Pengertian Instrumen Evaluasi Non tes..........................................................................2
B. Macam-macam Instrument Evaluasi Non-tes.................................................................2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang kompleks yang mencakup banyak elemen
yang saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran sendiri
secara sederhana terdiri dari 3 tahap utama yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Sesuai
dengan misi mulia yang diemban pendidikan, yaitu transferring knowledge and value, tahap
evaluasi membutuhkan instrument yang buakn hanya mampu pengukur keberhasilan
mentransfer ilmu (kognitif) tetapi juga nilai (afektif) dan ketrampilan (psikomotor).
Setiap aspek yang ada dalam proses pembelajaran membutuhkan alat ukur yang tepat
dan sesuai agar data yang diperoleh sesuai dengan kedaan di lapangan. Aspek kognitif yang
selama ini menjadi fokus proses pembelajaran di Indonesia cenderung lebih tepat menggunakan
tes sebagai alat ukur keberhasilan atau alat evaluasi, namun untuk aspek lain seperti sikap atau
afektif dan ketrampilan atau psikomotor kurang tepat jika diukur dengan tes.
Oleh karena itu, dibutuhkan instrumen jenis lain untuk mengukur aspek dalam proses
pembelajaran yang berkenaan dengan domain afektif dan psikomotor. Dengan adanya
instrument lain yakni berupa non-tes, data yang diperoleh untuk menggambarkan keberhasilan
proses pembelajaran akan semakin lengkap dan bermakna.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, perlu kiranya kami mengkaji tentang:
1. Apa Pengertian evaluasi non tes?
2. Apa sajakah macam-macam instrument evaluasi non tes?
3. Bagaimana pengembangan instrumen evaluasi non tes dalam proses pembelajaran?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengkaji tentang:
1. Pengertian evaluasi non tes
2. Macam-macam instrument evaluasi non tes.
3. Pengembangan instrument evaluasi jenis non-tes dalam proses pembelajaran.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
2. Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan salah satu bentuk instrument evaluasi jenis non tes yang
dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab baik secara langsung tanpa alat perantara
maupun secara tidak langsung. Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi untukk
menjelaskan suatu kondisi tertentu, melengkapi penyelidikan ilmiah atau untuk mempengaruhi
situasi atau orang tertentu. Wawancara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a. Wawancara Bebas dimana responnden mempunyai kebebasan untuk mengutarakan
pendapatnya tanpa dibatasi oleh patokan-patokan.
b. Wawancara Terpimpin merupakan wawancara yang dilakukan oleh subjek evaluasi
dengan mengajukan pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu, sehingga responden hanya
memilih jawaban yang sudah disiapkan oleh penanya.
Sedangkan kelemahan dan kelebihan jenis instrument wawancara adalah sebagai berikut:
a. Kelemahan:
1) Jika subjek yang ingin diteliti banyak maka akan memakan waktu yang banyak pula.
2) Terkadang wawancara berlangsung berlarut-larut tanpa arah.
3) Adanya sikap yang kurang baik dari responden maupun penanya.
b. Kelebihan:
1) Dapat memperolehinformasi secara langsung sehingga objectivitas dapat diketahui.
2) Dapat memperbaiki proses dan hasil belajar
3) Pelaksanaannya lebih fleksibel, dinamis dan personal.
6. Angket (Questioner)
Angket merupakan alat untuk mengumpulkandan mencatat data, informasi, pendapat,
dan paham dalam hubungan kausal. Angket dapat dikelompokan benjadi beberapa kelompok.
Angket berdasarkan bentuknya dibagi menjadi dua jenis,yaitu:
a. Angket berstruktur merupakan angket yang menyediakan beberapa kemungkinan
jawaban. Angket jenis ini terdiri dari tiga bentuk:
1) Bentuk jawaban tertutup, yaitu angket yang telah menyediakan alternative jawaban
2) Bentuk jawaban tertutup tetapi alternative terakhir merupakan jawaban terbuka yang dapat
memberikan kesempatan kepada respondenuntuk memberikan jawaban secara bebas.
3) Bentuk jawaban bergambar, yaitu angket yang memberikan alternative jawaban berupa
gambar.
viii
Sama halnya dengan instrument lain, angket juga memiliki beberapa kelemahan dan
keunggulan, antara lain:
a. Kelemalan:
1) Ada kemungkinan angker diisi oleh orang yang bukan menjadi target.
2) Target menjawab berdasarkan altternatif jawaban yang tersedia
b. Keunggulan:
1) Responden dapat meenjawab dengan bebas tanpa dipengaruhi hubungan dengan peneliti
atau penilai.
2) Informasi yang terkumpul lebih mudah karena homogen.
3) Dapat mengumpulkan data dari jumlah responden yang relatif banyak.
9. Sosiometri
Sosiometri merupakan suatu prosedur unruk merangkum, menyusun, dan sampai batas
tertentu dappat mengkualifikasi pendapat-pendapat peserta didik tentang penerimaan terhadap
sesama serta hubungan diantara mereka. Langkah dalam menggunakan sosiometri:
a. Memberikan petunjuk atau pertanyaan. Misal: tuliskan pada selembar kertas nama
temanmu yang paling baik.
b. Mengumpulkan jawab yang sesungguhnya dari peserta didik.
c. Memasukan jawabanke dalam tabel.
d. Gambarkan jawaban dalam sebuah sosiogram.
2. Tes Sikap
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Tujuan Kita diciptakan oleh Allah SWT
adalah ditugaskan sebagai Kholifah.
2. Membaca Al Qur’an banyak mengandung
nilai ibadah.
3. Sebagai bentuk rasa syukur kita kepada
Allah dapat kita lalukan dengan
mengucapkan hamdalah ِّاَ ْل َح ْمـ ُِدهللِ َرب
ْ
َال َعالَ ِم ْيــن "“ setiap kali kita memperoleh
nikmat serta menjalankan perintah Nya dan
menjauhi larangan Nya.
dst ………………………………………………
.
Keterangan : Skor Tes Sikap:
x
SS = Sangat Setuju = 50
S = Setuju = 40
TS = Tidak Setuju = 10
STS= Sangat Tidak Setuju = 0
B. Penilaian Afektif
Indikator : Siswa menunjukkan sikap yang terpuji
Aspek Penilaian
Nama Jml
No Kerja Tuntas Nilai Catatan
Siswa Disiplin Respon Inisiatif Skor
Sama Tugas
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
Catatan :
a. Kriteria perilaku
1 = sangat kurang 4 = baik
2 = kurang 5 = amat baik
3 = cukup
d. Keterangan nilai
23 - 25 = sangat baik 8 - 12 = kurang
18 - 22 = baik 0 - 7 = sangat kurang
13 - 17 = cukup
xi
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tahap evaluasi membutuhkan instrument
yang bukann hanya mampu pengukur keberhasilan mentransfer ilmu (kognitif) tetapi juga nilai
(afektif). Setiap aspek yang ada dalam proses pembelajaran membutuhkan alat ukur yang tepat
dan sesuai agar data yang diperoleh sesuai dengan kedaan di lapangan. instrument evaluasi jenis
non-tes diartikan sebagai sesuatu yang digunakan untuk mempermudah pihak-pihak tertentu
untuk memperoleh kualitas atas suatu objek dengan menggunakan teknik non-tes. Instrument
evaluasi non-tes tersebut terdiri dari beberapa macam, yaitu observasi, wawancara, skala sikap,
daftar cek, skala lenilaian, angket, studi kasus, catataninsidental, sosiometri, inventori
kepribadian dan teknik pemberian penghargaan kepadapeserta didik. Tiap jenis instrument
tersebut memiliki karakteristik, langkah-langkah, kekurangan, dan kelebihan masing-masing
yang memungkinkan evaluator untuk memilih instrument yang paling sesuai untuk melakukan
evaluasi.
xii
DAFTAR PUSTAKA
xiii