You are on page 1of 11

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN

ANALISIS STP (SEGMENTING, TARGETING, DAN POSITIONING)

“PRODUK MIE SEDAAP”

Dengan Dosen Pengampu : Ika Atsari Dewi, STP, MP.


Disusun Oleh :

Farchan Arif Rosadi


125100318113023

Teknologi Industri Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Brawijaya

Kampus IV

Kediri
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Produk Mie Sedaap

Mie Sedaap merupakan mie instant yang diproduksi oleh Wings Food
sejak 2003. Pada awal diluncurkan, varian rasa Mie Sedaap hanya ada tiga varian,
yaitu Mie Goreng dengan "kriuk-kriuk" (bawang gurih renyah), Rasa Soto dengan
"koya" (serbuk gurih) dan Rasa Ayam Bawang dengan bawang goreng. Setahun
kemudian, pada tahun 2004, Mie Sedaap hadir dengan Rasa Kari Ayam dengan
serbuk gurih kari dan santan. Pada akhir tahun 2005, Mie Sedaap Sambal Goreng
diluncurkan. Pada tahun 2006, Mie Sedaap hadir dengan Rasa Kaldu Ayam. Pada
bulan Februari 2007, Mie Sedaap meraih penghargaan Top Brand Awards 2007.
Pada tahun 2007-2008, iklan Mie Sedaap dibintangi oleh grup musik Padi. Pada
bulan Februari 2008, Kecap Sedaap diluncurkan sehingga merek Sedaap dari
Wings Food ada dua, Mie Sedaap dan Kecap Sedaap. Pada bulan April 2008, Mie
Sedaap menambah formula baru "Diperkaya 7 Vitamin" dan meluncurkan
kemasan baru dengan formula tersebut. Pada tahun 2009, Mie Sedaap Rasa Kari
Spesial diluncurkan dengan bumbu kari kental dan bawang goreng, dengan
tagline "nendang karinya". Pada tahun 2011, Mie Sedaap Rasa Ayam Spesial
diluncurkan dengan tagline "mantap kaldunya".

1.2 Profil singkat Produk mie sedaap

Mie Sedap merupakan Produk mie instan yang di miliki oleh PT Sayap
Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings Food. Berlokasikan
pabrik di Gresik, PT Sayap Mas Utama memproduksi lebih dari 10.000 kotak
setiap harinya. Mie Sedap memiliki 8 rasa. Yaitu Mie Sedap rasa Goreng, Mie
Sedap rasa Sambal Goreng, Mie Sedap rasa Soto, Mie Sedap rasa Ayam bawang,
Mie Sedap rasa Kari Ayam, Mie Sedap rasa Soto Koya, Rasa Kari Spesial Bumbu
Kari Kental dan Mie Sedap rasa Ayam Spesial.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Segmenting

Menurut Rambat Lupiyoadi (2001), segmentasi pasar adalah membagi


pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan,
karakteristik, atau tingkah laku, yang mungkin membutuhkan produk yang
berbeda. Sedangkan Swastha (1997), segmentasi pasar adalah kegiatan
membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-
satuan pasar yang bersifat homogen. Berdasarkan definisi diatas, segmentasi
pasar dapat diartikan sebagai proses membagi pasar yang beterogen ke dalam
kelompok-kelompok yang lebih homogen, yang memiliki kesamaan kebutuhan
atau karakteristik dan respons terhadap program pemasaran.

Dasar Segmentasi Pasar


Ada beberapa variabel yang dapat digunakan sebagai dasar segmentasi,
namun secara garis besar mengikuti kategori yang dipelopori oleh Kotler sebagai
bapak pemasaran, yaitu:
2.1.1 Geografis:
Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi-bagi pasar dalam
beberapa unit geografis yang berbeda-beda seperti daerah, populasi, kepadatan
dan iklim.

2.12 Demografis:
Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi-bagi pasar dalam
beberapa grup dengan basis-basis variabel seperti usia, jenis kelamin,
penghasilan, pekerjaan, pendidikan, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga,
agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial.
2.1.3 Psikografis:
Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi konsumen atas
beberapa grup yang berbeda-beda dengan basis variabel gaya hidup dan
kepribadian.

2.1.4 Perilaku:
Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi konsumen atas
grup-grup yang berbeda dengan basis variabel seperti status pengguna,
kesetiaan merek, tingkat penggunaan, manfaat yang dicari, kesempatan
penggunaan, kesiapan membeli dan sikap terhadap produk.

2.2 Definisi Targeting


Setelah segmen pasar dievaluasi, langkah selanjutnya yaitu memilih
segmen yang akan dijadikan target atau pasar sasaran.
Menurut Bradley yang dikutip dari Setiadi (2003), dalam memilih pasar
sasaran mana yang akan diambil ada faktor-faktor yang perlu diperhatikan yaitu:

2.2.1 Sumber daya organisasi


Dalam memilih segmen maka perlu diperhatikan sumber daya yang ada
karena semakin banyak segmen yang dipilih maka biaya yang dibutuhkan akan
semakin banyak. Pemasaran terpusat akan menjadi pilihan organisasi kecil yaitu
dengan cara mengarahkan pema-saran pada segmen-segmen yang kecil, unik,
dan kurang mendapatkan perhatian pesaing besar yang dinamakan juga sebagai
market niche.

2.2.2 Tipe produk


Ada produk yang disebut high-differentiated product maka strategi yang
digunakan bisa differentiated atau concentrated marketing karena pada produk
tersebut mudah diciptakan keunikan yang membedakannya dari produk lain. Ada
juga yang low differentiated product, maka strategi yang dipilih yaitu undiffer-
entiated marketing karena pada produk jenis ini sulit diciptakan keunikan-
keunikan.

2.2.3 Tahap dalam daur hidup produk


Produk memiliki siklus, yang dimulai dengan tahap perkenalan pasar,
pertumbuhan, dewasa, dan menurun. Pada masa perkenalan, dapat diterapkan
pemasaran serba sama. Pada masa pertumbuhan produk semakin dapat diterima
dan pasar mulai menginginkan variasi produk, maka dapat diterapkan pemasaran
serba aneka. Pada masa dewasa persaingan sudah mencapai titik maksimal dan
seluruh segmen sudah terisi, maka organisasi mulai mencari segmen-segmen
yang belum dilayani secara mak-simal oleh pesaing sehingga pemasaran dapat
diterapkan pemasaran terkonsentrasi. Pada masa penurunan, organisasi perlu
membatasi investasi, memperkecil biaya pemasaran serta memusatkan sumber
daya pada produk dan segmen yang lebih menguntungkan dan pema-saran
terkonsentrasi yang sesuai untuk diterapkan.

2.2.4 Strategi pesaing dan strategi bersaing organisasi


Untuk memilih strategi mana yang akan diterapkan oleh organisasi, maka
perlu memperhatikan juga strategi yang diterapkan oleh pesaing dan strategi
bersaing yang dipilih organisasi. Pilihan strateginya bisa berhadapan langsung
atau menghindar. Kalau berhadapan langsung, maka organisasi akan memilih
segmen yang dimasuki oleh pesaing. Sedangkan kalau menganut strategi
menghindar, maka organisasi memasuki segmen yang belum dimasuki oleh
pesaing.

2.3 Definisi Positioning

Penetapan posisi adalah tindakan merancang tawaran dan citra


organisasi sehingga menempati suatu posisi yang terbedakan (diantara pesaing)
di dalam benak pelanggan sasarannya. Kotler memandang posisi sebagai suatu
latihan kreatif yang dilakukan terhadap produk yang ada. Penetapan posisi
dimulai dengan produk, suatu barang, jasa, organisasi, lembaga, atau bahkan
orang.
Tujuan penetapan posisi adalah untuk membedakan persepsi organisasi
berikut produk dan jasanya dari pesaing (Lupiyoadi, 2001). Dikatakan pula bahwa
penetapan posisi banyak mengedepankan unsur komunikasi dan merupakan
strategi komunikasi. Produk barang dikomunikasikan lewat atribut yang dimiliki
barang tersebut dan produk jasa dikomunikasikan seputar karakteristik jasa.
Penetapan posisi produk adalah tempat produk yang berbeda, jelas dan
memiliki nilai lebih secara relatif dibandingkan dengan produk pesaing di benak
konsumen (Setiadi, 2003). Penetapan posisi bukanlah hanya menyangkut apa
yang dilakukan terhadap produk tetapi apa yang kita lakukan terhadap
pikiran/benak konsumen seperti yang diungkapkan oleh Al Ries dan Trout yang
dikutip dari Lupiyoadi (2001). Strategi ini sangat berhubungan dengan bagaimana
konsumen menempatkan produk organisasi dalam ingatan mereka, sehingga
calon konsumen yang ditargetkan dan segmen yang dipilih memiliki penilaian
tertentu dan mengidentifikasikan dirinya dengan produk tersebut.
Organisasi menggunakan berbagai dasar dalam penetapan posisi,
meliputi: atribut, harga dan kualitas, pemakaian atau aplikasi, pemakaian
produk, kelas produk, dan pesaing.
Ada beberapa yang harus diperhatikan berhubungan dengan proses
penetapan posisi (Kasali, 1999):
1. Penetapan posisi adalah strategi komunikasi
2. Bersifat dinamis
3. Penetapan posisi berhubungan dengan atribut-atribut produk
4. Atribut produk yang dipilih harus unik
5. Penetapan posisi harus memberi arti dan arti ini harus penting bagi
konsumen
6. Penetapan posisi harus diungkapkan dalam bentuk suatu pernyataan
2.4 Analisis Bentuk STP (Segmenting, Targeting, Dan Positioning) Produk Mie
Sedaap.

2.4.1 Segmenting produk Mie Sedaap

Produk Mie Sedap ini ada dengan segmentasi yang sudah terencana melihat
dari kebiasaan masyarakat indonesia dalam mengkonsumsi mie instan selama ini
dan ditentukan juga beberapa spesifikasi segmen pasar:

 Geografi

1. Wilayah

Kebanyakan produk-produk mie instan khususnya Mie Sedap  cocok untuk


seluruh daerah di Indonesia, karena mie instant sesuai untuk daerah dataran
tinggi maupun rendah. Bahkan ada beberapa produk mie sedap yang sudah
memiliki pasar di luar negri, artinya produk mie tersebut cocok bagi segala
keadaan geografis apapun.

2. Kepadatan

Kepadatan penduduk di indonesia merupakan pasar tersendiri bagi Rasa mie


kerena penduduk didaerah padat (di kota) identik dengan kesibukan yang tinggi
sehingga membutuhkan produk yang praktis dan tidak memekan waktu yang
banyak.
 Demografis

1. Usia

Masyarakat yang menjadi segmen dari mie instan bila di lihat dari demografis
usia adalah anak-anak berumur 2 tahun hingga lanjut usia bisa mengkonsumsi
mie instan. Produk ini lebih cocok dikonsumsi oleh orang dewasa yang
membutuhkan kepraktisan dalam memasak .

2. Agama

Rasa Mie Sedap tersebut cocok bagi semua agama yang ada di Indonesia
termasuk agama islam, sebab semua produk tersebut sudah melalui
pemeriksaan oleh tim MUI yang memberikan sertifikat HALAL bagi mie-mie
tersebut. Jadi sudah tidak ada masalah lagi bagi semua agama.

3. Kelas sosial

Rasa mie  sedap ini ditujukan bagi masyarakat kelas menengah ke


bawah,namun dalam kehidupan realita masyarakat semua kelas sosial
mengkonsumsi makanan ini.

 Psikografis

Produk dari Mie Sedap tidak memiliki ciri khusus untuk segmentasi
psikografis. Mie Sedap ditujukan bagi masyarakat yang memiliki gaya hidup
praktis dan tidak mau repot.
2.4.2 Targeting Produk Mie Sedaap

Dari iklan akhir-akhir ini, dapat kita ketahui bahwa target pasar dari mie
sedap adalah lebih kepada anak-anak dan keluarga. Dan juga untuk semua orang,
yang memiliki penghasilan tinggi atau berpenghasilan rendah. Target pasar ini
sudah sesuai dilihat dari kesenangan anak-anak zaman sekarang mengkonsumsi
mie instan. Anak-anak juga dianggap sebagai penentu keputusan pembelian
rumah tangga dalam hal selera makanan. Dengan dibuatnya iklan lucu dan
menarik itu, diharapkan anak-anak akan selalu ingin mengkonsumsi Mie Sedap
Ayam Spesial.

Akan tetapi Mie Sedap di sini berusaha mendapatkan hati para kosumen
mie instan sebanyak mungkin untuk menjadi pemenang dalam perang antara
merk pada industri mie instan di pasar. Target mereka pada umumnya adalah
masyarakat menegah dan bawah.

2.4.3 Positioning Produk Mie Sedaap

Produk Mie Sedap milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari
kelompok Wings. disini memposisikan diri sebagai market leader, meski produk
ini baru diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan
Bali, namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli
berbagai daerah lainnya. Dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama merek ini
telah mampu menjadi jagoan dalam meraih The Most Valuable Brand tahun
2004. Bertengger di posisi kedua dengan meraih Brand Value 95 dibawah
Indomie, dinilai dari segi top of mind dan brand sharenya pun Mie Sedaap tetap
unggul.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan Dari Analisis Produk Mie sedaap

Dari analisis Segmenting produk Mie Sedaap Mie Sedap  cocok untuk
seluruh daerah di Indonesia, Perilaku masyarakat yang suka kepraktisan
menimbulkan pasar tersendiri pada produk mie ini. Mie sedaap dapat
dikonsumsi mulai dari anak 2 tahun sampai lanjut usia. Produk mie sedaap
ditujukan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah,namun dalam kehidupan
realita masyarakat semua kelas sosial mengkonsumsi makanan ini.

Dari analisis Targeting dapat kita ketahui bahwa target pasar dari mie
sedaap adalah lebih kepada anak-anak dan keluarga . Dan juga untuk semua
orang, yang memiliki penghasilan tinggi atau berpenghasilan rendah.

Dan dari Analisis Positioning , disini Produk mie sedaap memposisikan


dirinya sebagai market leader.

DAFTAR PUSTAKA
Swastha . 1997. Definisi Segmentasi Pasar.

Lupiyoadi. 2001. Definisi Segmentasi Pasar.

Setiadi. 2003. Definisi Targeting Pasar.

Lupiyoadi. 2001. Tujuan Penetapan Posisi.

Kotler. Penetapan Posisi Suatu Produk.

Setiadi. 2003. Definisi Penetapan Posisi Produk.

Kasali.1999. Proses Penetapan Posisi Sebuah Produk.

http://id.wikipedia.org/wiki/Mie_Sedaap. 11 April 2013.

You might also like