Professional Documents
Culture Documents
KEL. 7 Mustahiq
KEL. 7 Mustahiq
Anggota :
Rizky Ardiansyah
Vivi Amalia VidiyaNingsih
Lina Rahmawati
Pengertian Mustahiq dan Syarat-syaratnya
Mustahiq berasal dari kata haqqo yahiqqu hiqqotan yang artinya kebenaran, hak, dan
kemestian. Isim fail dari istihaqqo yastahiqqu istihqoq artinya yang berhak atau yang
menuntut hak. Mustahiq zakat adalah orang-orang yang berhak menerima zakat. Allah swt
telah menentukan orang-orang yang berhak menerima zakat di dalam Qs. At-Taubah ayat
60 :
ِّللا
ُٰ َُضةُ ِمن َ ل فَ ِر ْي
ُِ سبِ ْي
َّ ْن ال
ُِ ّللاِ َواب
ُٰ ل ُِ سبِ ْي
َ ي ِ ب َو ْالغ
ُْ َِار ِميْنَُ َوف ِ علَ ْي َها َو ْالم َؤلَّفَ ُِة قلُ ْوبه ُْم َوفِى
ُِ الرقَا َ َُام ِليْن ُِ صدَ ٰقتُ ِل ْلفقَ َر ۤا ُِء َو ْال َمسٰ ِكي
ِ َْن َو ْالع َّ اِنَّ َما ال
ُع ِليْمُ َح ِكيْم
َ ّللا
ُٰ ۗ َو
Ayat di atas menggunakan kata "innama" sebagai huruf hasr(pembatasan), makna zahir yang
dikehendaki adalah membatasi mustahikzakat sehingga orang-orang yang tidak termasuk dalam
kategori ini tidakberhak menerima zakat.
Syarat orang yang berhak menerima zakat
1. Fakir (al-fuqara)
Fakir adalah seseorang yang tidak memiliki harta dan pekerjaan yang halal, sehingga
ia tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan asasinya dan kebutuhan dasar orang-
orang yang menjadi tanggungannya (anak dan istri). Seperti kebutuan pangan,
sandang, papan.
2. Miskin (al-masakin)
Dalam bahasa arab, al masakin merupakan bentuk plural dari kata miskin,
yakni orang yang mampu bekerja dengan suatu pekerjaan yang layak akan
tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhannya yang meliputi makan, pakaian,
tempat tinggal dan keperluan-keperluan lainnya, serta keperluan orang-
orang yang nafkahnya menjadi tanggung jawabnya.
Fi Riqab (memerdekakan budak) menurut istilah syara’riqab ialah budak atau hamba sahaya. Budak
dinamakan raqaba atau riqab, karena dia dikuasai sepenuhnya oleh tuannya sehingga dengan diberikan
bagian zakat tujuannya agar mereka dapat melepaskan diri dari belenggu perbudakan.
Gharim adalah orang-orang yang memilki utang, baik hutang untuk dirinya sendiri maupun bukan, baik
utang itu dipergunakan untuk hal-hal yang baik maupun untuk melakukan kemaksiatan.
7. Untuk jalan Allah (fi sabilillah)
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah para pejuang yang berperang di jalan Allah
yang tidak digaji oleh markas komando mereka karena yang mereka lakukan hanyalah
berperang.
Ibnu sabil adalah musafir yang melakukan suatu perjalanan bukan untuk maksiat dan
dalam perjalanan itu mereka kehabisan bekal. Yusuf al-Qardawi berpendapat bahwa
ibnu sabil dalam kaitannya dengan zakat adalah seluruh bentuk perjalanan yang
dilakukanuntuk kemaslahatan umum yang manfaatnya kembali pada agama Islam atau
masyarakat Islam. Ibnu Sabil yang berhak menerima zakat menurutulama fiqih harus
memenuhi syarat: Dalam keadaan membutuhkan dan ; Bukan perjalanan maksiat.
Kriteria mustahiq zakat
Dari urutan penerima zakat yang disebutkan dalam Qs. At-Taubah ayat 60, penerima zakat dilihat dari
penyebabnya dapat dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu: